Makalah Public Relation
Makalah Public Relation
Makalah Public Relation
“PUBLIC RELATION”
Disusun Oleh :
Amini Sulistyowati : 181040400285
Catur Indah Apridayanti : 181040400304
Leni Rahmawati : 181040400088
Marwansyah : 181040400314
Nia Santika : 181040400300
Novia Anggraini K.P. : 181040400296
Siti Mutoyah : 181040400273
DIII FARMASI
TANGERANG SELATAN
2018-2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkatrahmat-
Nya hingga saat ini kita masih diberi umur dan kesehatan, terlebih penulis
dapatmenyelesaikan makalah akhir ini dengan tepat lancar dan tepat waktu.
Makalah yang berjudul “Peran Public Relation” ini bertujuan untuk memenuhi tugas
mata kuliah Perilaku dan Etika Profesi Farmasi, selain itu tulisan ini berguna untuk
memberikan informasi tentang Public Relation dan media pembelajaran bagi masyarakat dan
khusunya bagi penulis.
Dalam penulisan makalah ini, penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
sebab itu, penulis megucapkan terimakasih kepada dosen mata kuliah Etika dan Perilaku
Profesi Farmasi Miss Melizsa, S.Si., M.M., dan keluarga serta rekan-rekan kelas 2D yang
telah membantu secara moril ataupun materil.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk memperbaiki kekurangan itu.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi penulis.
Penulis
ii | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Public relation (PR) memiliki peran penting baik bagi lembaga maupun bagi
publik eksternal. PR berperan untuk memberikan informasi secara tepat, akurat sehingga
mampu diterima dan dapat dipahami oleh publik. Ketika informasi yang diterima oleh
publik sudah dapat dipahami tentunya anggapan ketidak pedulian suatu lembaga dapat
berubah menjadi sebuah pengertian tentang apa yang telah dilakukan oleh lembaga
tersebut dan mampu memberikan citra yang positif. PR mempunyai peran kunci untuk
menciptakan ketertarikan publik dengan cara menarik simpati melalui strategi PR secara
efektif dan dijalankan sesuai dengan situasi yang ada tentu akan mampu menciptakan
sikap simpati tersebut kepada lembaga.
B. RUMUSAN MASALAH
iii | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i
C. TUJUAN
iv | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i
BAB II
PEMBAHASAN
A. PUBLIC RELATION
1. Pengertian
Pengembangan produk 29 %
Perencanaan strategis 27 %
Public Relations 16 %
Periklanan 10 %
Penelitian dan Pengembangan (Litbang) 4%
Strategi keuangan 4%
Tabel 1
Sumber : buku Hubungan Media Konsep dan Aplikasi, 2008
B. HUMAN RELATION
1. Pengertian
C. PROFESI
1. Pengertian
Secara etimologi profesi dari kata profession yang berarti pekerjaan . (John
M. Echols & Hassan Shadily, 1990: 449)(7)
Profesi adalah suatu kumpulan atau set pekerjaan yang membangun suatu set
norma yang sangat khusus yang berasal dari perannya yang khusus di
masyarakat
Profesi adalah "komunitas moral" yang memiliki cita-cita dan nilai bersama
f) K. BERTENS
2. Karakteristik Profesi
3. Syarat Profesi
Secara umum, terdapat beberapa syarat pada suatu profesi. Adapun syarat-syarat
profesi adalah sebagai berikut:
D. PROFESIONAL
1. Pengertian Profesional
2. Ciri-ciri Profesional
Berikut ini ciri-ciri orang profesional, yaitu:
PROFESI :
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL :
Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
Hidup dari situ.
Bangga akan pekerjaannya.
Kerja sama antar profesi di bidang kesehatan diperlukan agar pengobatan yang
rasional dapat tercapai. Penelitian model hubungan kolaborasi antara dokter dan
apoteker seperti yang diusulkan oleh McDonough dan Doucette menyatakan bahwa
apoteker berperan sebagai langkah awal untuk menetapkan kolaborasi dalam
membangun hubungan kerja yang kuat dengan dokter. Perlu dilakukan langkah
pendekatan untuk pengembangan kolaborasi hubungan kerja antara dokter dan
apoteker.
11 | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Public Relation adalah upaya terencana dan berkelanjutan yang disengaja untuk
membangun dan memelihara saling pengertian antara suatu organisasi dan
berbagai publiknya. Diperlukan upaya yang disengaja untuk membagun dan
mempertahankan rasa saling menguntungkan antara organisasi dan para
pemangku kepentingannya. Mereka yang membutuhkan dukungan dan dukungan
untuk bertahan hidup dalam jangka panjang. Intinya adalah kesuksesan seorang
individu pada organisasi dan bahkan suatu bangsa tidak sepenuhnya merupakan
kegiatan internal.
2. Human relation adalah komunikasi antar pribadi yang manusiawi, berarti
komunikasi yang telah memasuki tahap psikologis yang komunikator dan
komunikasinya saling memahami pikiran, perasaan dan melakukan tindakan
bersama. Ini juga berarti bahwa apabila kita hendak menciptakan suatu
komunikasi yang penuh dengan keakraban yang didahului oleh pertukaran
informasi tentang identitas dan masalah pribadi yang bersifat sosial ( Alo, 1997 )
3. Profesi adalah pekerjaan, namun tidak semua pekerjaan adalah profesi. Profesi
mempunyai karakteristik dan ciri tersendiri yang membedakannya dari pekerjaan
lainnya.
4. 3 hal terpenting dalam hidup orang profesional :
Skill (keterampilan)
Knowledge (pengetahuan)
Attitude (sikap)
5. Perbedaan antara profesi dan profesional yaitu :
PROFESI :
Mengandalkan suatu keterampilan atau keahlian khusus.
Dilaksanakan sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan utama (purna waktu).
Dilaksanakan sebagai sumber utama nafkah hidup.
Dilaksanakan dengan keterlibatan pribadi yang mendalam.
PROFESIONAL :
Orang yang tahu akan keahlian dan keterampilannya.
Meluangkan seluruh waktunya untuk pekerjaan atau kegiatannya itu.
Hidup dari situ.
Bangga akan pekerjaannya.
6. Kerja sama antar profesi di bidang kesehatan diperlukan agar pengobatan yang
rasional dapat tercapai. Penelitian model hubungan kolaborasi antara dokter dan
12 | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i
apoteker seperti yang diusulkan oleh McDonough dan Doucette menyatakan
bahwa apoteker berperan sebagai langkah awal untuk menetapkan kolaborasi
dalam membangun hubungan kerja yang kuat dengan dokter. Perlu dilakukan
langkah pendekatan untuk pengembangan kolaborasi hubungan kerja antara
dokter dan apoteker.
13 | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i
DAFTAR PUSTAKA
14 | M a k a l a h P e r i l a k u d a n E t i k a P r o f e s i F a r m a s i