Materi 1 Soal Pengenalan TTL

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

SOAL & JAWABAN

Mata Pelajaran : TARIF DASAR LISTRIK/TARIF TENAGA LISTRIK


Waktu :
Instruktur :
Petunjuk :

A. MULTIPLE CHOICE
1. Undang-Undang yang berkaitan dengan penetapan Tarif Tenaga Listrik adalah sebagai berikut,
kecuali :
A. UU No. 5/1999 Tentang Larangan Monopoli dan Persaingan Usaha
B. UU No. 8/1999 Tentang Perlindungan Konsumen
C. UU No. 30/2007 Tentang Energi
D. UU No. 30 /2009Tentang Ketenagalistrikan

2. Berdasarkan ketentuan perundang-undangan, yang berwenang menetapkan tarif tenaga listrik


adalah :
A. PT PLN (Persero)
B. Pemerintah
C. DPR RI
D. Pemerintah dengan persetujuan DPR RI

3. Perubahan atau penetapan Tarif Dasar Listrik (TDL) / Tarif Tenaga Listrik (TTL) dilakukan :
A. Setiap tahun
B. Setiap dua tahun
C. Setiap lima tahun
D. Tidak ada batasan waktu, bisa kapan saja sesuai situasi, kondisi, kebutuhan dan berbagai
pertimbangan yang dipandang perlu oleh Pemerintah dan DPR

4. Sejak TDL 2010, penetapan TDL/TTL dilakukan melalui :


A. Peraturan Pemerintah
B. Keputusan Presiden
C. Peraturan Menteri
D. Peraturan Direksi

5. Tarif Tenaga Listrik ditetapkan berdasarkan :


A. Golongan daya
B. Golongan tegangan
C. Golongan pelanggan
D. Golongan tarif

6. Tarif Tenaga Listrik yang ditetapkan berdasarkan golongan tarif, terdiri atas :
A. Tarif tenaga listrik reguler
B. Tarif tenaga listrik premium
C. Tarif tenaga listrik prabayar
D. Tarif tenaga listrik reguler dan prabayar
7. Golongan tarif untuk keperluan traksi pada tegangan menengah (TM) dengan daya di atas 200 kVA
diperuntukan bagi perusahaan kereta api adalah :
A. Golongan tarif B-3
B. Golongan tarif C
C. Golongan tarif L
D. Golongan tarif T

8. Golongan tarif untuk keperluan penjualan curah pada tegangan menengah (TM) dengan daya di atas
200 kVA diperuntukan bagi pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik adalah :
A. Golongan tarif B-3
B. Golongan tarif C
C. Golongan tarif L
D. Golongan tarif T

9. Golongan tarif untuk keperluan industri sedang pada tegangan rendah (TR) adalah :
A. Golongan tarif I-1
B. Golongan tarif I-2
C. Golongan tarif I-3
D. Golongan tarif I-4

10. Unsur tarif tenaga listrik regular terdiri dari :


A. Biaya Beban, Biaya Pemakaian kWh dan Biaya Pemakaian kVArh
B. Rekening Minimum, Biaya Pemakaian kWh dan Biaya Kelebihan Pemakaian kVArh
C. Biaya Beban/Rekening Minimum, Biaya Pemakaian kWh dan Biaya Pemakaian kVArh
D. Biaya Beban/Rekening Minimum, Biaya Pemakaian kWh dan Biaya Kelebihan Pemakaian kVArh

11. Tarif tenaga listrik untuk Prabayar mulai diberlakukan dan diatur dalam TDL/TTL :
A. TDL 2003
B. TDL 2004
C. TTL 2010
D. TTL 2014

12. Penggunaan istilah Tarif Tenaga Listrik (TTL) menggantikan istilah Tarif Dasar Listrik (TDL) adalah
pada :
A. TDL 2001
B. TDL 2003
C. TTL 2010
D. TTL 2013

13. Perubahan cara perhitungan Biaya Beban (BB) menjadi Rekening Minimum (RM) adalah mulai pada
TDL/TTL :
A. TDL 2001
B. TDL 2003
C. TTL 2010
D. TTL 2013

14. Kebijakan : Dayamax Plus, Produk Pemasaran (Menyala, Bersinar, dll) dan pengenaan tarif selain
tarif reguler tidak diberlakukan lagi terhitung mulai TDL/TTL :
A. TDL 2003
B. TDL 2004
C. TTL 2010
D. TTL 2014

15. Sampai dengan saat ini berlaku TTL 2017, pelanggan 450 VA dan 900 VA dari seluruh golongan tarif
tidak mengalami kenaikan, sejak :
A. TDL 2003
B. TDL 2004
C. TTL 2010
D. TTL 2014

16. Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (tariff adjustment) setiap bulan apabila terjadi perubahan faktor
yang mempengaruhi Biaya Pokok Penyediaan tenaga listrik, mulai diberlakukan pertama kali pada :
A. TTL 2010
B. TTL 2013
C. TTL 2014
D. TTL 2015

17. Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (tariff adjustment) dilaksanakan setiap bulan apabila terjadi
perubahan salah satu dan/atau beberapa faktor yang mempengaruhi Biaya Pokok Penyediaan
tenaga listrik, yaitu kecuali :
A. Nilai tukar mata uang Dollar Amerika terhadap mata uang Rupiah (kurs)
B. Indonesian Crude Price (ICP)
C. Inflasi
D. Harga BBM, Gas dan Batu bara

18. Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (tariff adjustment) setiap bulan apabila terjadi perubahan faktor
yang mempengaruhi Biaya Pokok Penyediaan tenaga listrik, mulai diberlakukan pertama kali pada
TTL 2014 (Permen ESDM No 09/2014) untuk golongan tarif :
A. R2, R3, B2, B3, I3, I4, P1-6600 VA s.d. 200 kVA dan P2
B. R2, R3, B2, B3, I3, I4 dan P1- 6600 VA s.d. 200 kVA
C. R2, R3, B2, B3 dan P1-6600 VA s.d. 200 kVA
D. R3, B2, B3 dan P1-6600 VA s.d. 200 kVA

19. Pada TTL 2015 (Permen ESDM No 31/2014), Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (tariff adjustment)
setiap bulan apabila terjadi perubahan faktor yang mempengaruhi Biaya Pokok Penyediaan tenaga
listrik, diberlakukan untuk golongan tarif :
A. R1, R2, R3, B2, B3, I3, I4, P1-6600 VA s.d. 200 kVA, P2 dan P3
B. R1, R2, R3, B2, B3, I3, I4, P1-6600 VA s.d. 200 kVA, P2, P3 dan L
C. R1, R2, R3, B2, B3, I2, I3, P1-6600 VA s.d. 200 kVA, P2, P3 dan L
D. R1-1300 VA, R1-2200 VA, R2, R3, B2, B3, I3, I4, P1-6600 VA s.d. 200 kVA, P2, P3 dan L

20. Pengaturan subsidi listrik tepat sasaran untuk pelanggan daya 900 VA R1 dilakukan melalui tarif
tenaga listrik tahun 2017 (Permen ESDM 28/2016) dengan memisahkan tarif tenaga listrik pelanggan
tersebut menjadi :
A. R1-900 VA dan R1-900 VA RTM
B. R1-900 VA Subsidi dan R1-900 VA Non Subsidi
C. R1-900 VA Miskin dan R1-900 VA Miskin
D. R1-900 VA Tidak Mampu dan R1-900 VA Mampu
21. Sampai dengan TTL 2017, golongan tarif yang dikenakan Biaya Beban adalah :
A. Seluruh golongan tarif daya 450 VA dan 900 VA (kecuali R1-900 VA RTM) serta golongan tarif T
B. Seluruh golongan tarif daya 450 VA dan 900 VA (kecuali R1-900 VA RTM) serta golongan tarif C
C. Seluruh golongan tarif daya 450 VA, 900 VA dan 1300 VA serta golongan tarif T
D. Seluruh golongan tarif daya 450 VA dan 900 VA serta golongan tarif C dan T

22. Yang dimaksud dengan faktor K di dalam TTL 2017 adalah :


A. Faktor pengali untuk pembeda antara tarif S-3 bersifat sosial murni dengan S-3 bersifat sosial
komersial.
B. Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem
kelistrikan setempat (1,4 ≤ K ≤ 2), ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).
C. Faktor pengali untuk pembeda antara konsumen tarif C komersial dan konsumen non komersial
(0,8 ≤ K ≤ 2), ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).
D. Faktor pengali golongan tarif L dengan nilai maksimum N ≤ 1,5

23. Yang dimaksud dengan faktor P di dalam TTL 2017 adalah :


A. Faktor pengali untuk pembeda antara tarif S-3 bersifat sosial murni dengan S-3 bersifat sosial
komersial.
B. Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem
kelistrikan setempat (1,4 ≤ K ≤ 2), ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).
C. Faktor pengali untuk pembeda antara konsumen tarif C komersial dan konsumen non komersial
(0,8 ≤ K ≤ 2), ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).
D. Faktor pengali golongan tarif L dengan nilai maksimum N ≤ 1,5

24. Yang dimaksud dengan faktor Q di dalam TTL 2017 adalah :


A. Faktor pengali untuk pembeda antara tarif S-3 bersifat sosial murni dengan S-3 bersifat sosial
komersial.
B. Faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai dengan karakteristik beban sistem
kelistrikan setempat (1,4 ≤ K ≤ 2), ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).
C. Faktor pengali untuk pembeda antara konsumen tarif C komersial dan konsumen non komersial
(0,8 ≤ K ≤ 2), ditetapkan oleh Direksi PT PLN (Persero).
D. Faktor pengali golongan tarif L dengan nilai maksimum N ≤ 1,5

25. Golongan tarif yang dikenakan biaya kelebihan pemakaian kVArh adalah :
A. S3, R3, B3, I3, I4, P3, T dan C
B. S3, R3, B3, I2, I3, I4, P2, P3 dan T
C. S3, R3, B3, I2, I3, I4, P2, P3 dan C
D. S3, B3, I2, I3, I4, P2, T dan C

26. Pengenaan biaya kelebihan pemakaian kVArh dilakukan dalam hal :


A. Faktor daya rata-rata setiap Bulan kurang dari 0,62
B. Faktor daya rata-rata setiap Bulan kurang dari 0,75
C. Faktor daya rata-rata setiap Bulan kurang dari 0,85
D. Faktor daya rata-rata setiap Bulan kurang dari 0,90

27. Pengenaan biaya kelebihan pemakaian kVArh dilakukan dalam hal :


A. Pemakaian kVArh lebih besar dari 0,62 kali pemakaian kWh total WBP dan LWBP
B. Pemakaian kVArh lebih besar dari 0,75 kali pemakaian kWh total WBP dan LWBP
C. Pemakaian kVArh lebih besar dari 0,85 kali pemakaian kWh total WBP dan LWBP
D. Pemakaian kVArh lebih besar dari 0,90 kali pemakaian kWh total WBP dan LWBP

28. Rumus perhitungan Rekening Minimum untuk golongan tarif P1-1300 s.d. 200 kVA adalah :
A. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian
B. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian LWBP
C. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP
D. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP dan LWBP

29. Rumus perhitungan Rekening Minimum untuk golongan tarif S3, B3, I2, I3, P2 adalah :
A. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian
B. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian LWBP
C. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP
D. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP dan LWBP

30. Rumus perhitungan Rekening Minimum untuk golongan tarif I4 dan C adalah :
A. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian
B. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian LWBP
C. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP
D. 40 (Jam Nyala) x Daya Tersambung (kVA) x Biaya Pemakaian WBP dan LWBP
B. ESSAY

Soal
1. Mengapa sejak TDL 2010, TDL/TTL ditetapkan melalui Peraturan Menteri dan bukan dengan
Peraturan Presiden ?
2. Jelaskan mengenai Penyesuaian Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment)
3. Jelaskan mengenai Biaya kelebihan pemakaian daya reaktif (kVArh)
4. Jelaskan mengenai WBP dan LWBP
5. Jelaskan mengenai tarif tenaga listrik prabayar

Jawaban :

Anda mungkin juga menyukai