Tugas Kelompok 4 (Diagram Lingkaran Dan Aliran Daya Pada Sistem Transmisi)

Unduh sebagai odt, pdf, atau txt
Unduh sebagai odt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

DIAGRAM LINGKARAN DAN ALIRAN DAYA PADA SISTEM TRANSMISI

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

KETUA: MOH. RIZKAN W.TAMBUAK / F44117005

ANGGOTA: KURNIAWAN TOLIMBO / F44117

OLI GUSTI / F44117076

WAHYUDI /F44116099

FIRDAUS LATIF / F44117

JERI MASURU / F44117087

MARZUKI / F44117050

STEVANDRIS RUMEDE / F44117

ADITYA / F44117

VALENTINO PALAYUKAN / F44116

RENALDI SUHARTO / F44116

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

saluran tansmisi adalah penghantar, baik berupa konduktor ataupun


isolator atau dielektrik , yang digunakan untuk menghubungkan suatu
pembangkit sinyal,disbut juga sumber, dengan sebuah penerima/pemakai,
atau disebut juga beban. maka sinyal elektrik memerlukan suatu waktu
tempuh tertentu untuk merambat dari sumber kebeban.

jika sinyal elektrik ini berubah secara cepat dengan waktu


tempuh(delay)yang terjadi harus di perhatikan, sinyal yang keluar dari
saluran transmisi tidaklah sama dengan apa yang dimasukan pada bagian
masukannya. selain itu salurn transmisi yang di pergunakan, biasanya
mengandung kerugian, sehinga sinyal yang masuk akan mengalami
peredaman(attenuation) dalam perambatannya, amplitudo sinyal yang
melalui saluran transmisi yang mengandung kerugian itu akan mengecil
(lossy transmission line).

2. rumusan masalah

Dalam sistem tenaga listrik, khususnya dalam saluran transmisi, tegangan,


arus dan daya selalu berubah-ubah dari saat ke saat. Seperti telah di lihat
bahwa dalam perhitungan-perhitungan yang menyangkut tegangan, arus
dan daya sangat panjang dan memakan waktu. oleh karena itu untuk
menghmat waktu sangat menolong bila pemecahan di lakukan secara grafik
dengan pertolongan diagramlingkaran. diagram lingkaran juga snat
menolong dalam perencanaan dan dalam bidang operasi.

di samping itu dengan pertolongan diagram lingkaran dapat di terangkan


hasil-hasil yang diperoleh
3. tujuan

a. mengetahui cara membuat diagram lingkaran dalam sistem


transmisi

b. dengan adanya diagram lingkaran dapat memprmudah di bidang


operasi dan perencanaan
BAB II

ISI

a. pengertian

diagram lingkaran adalah sebuah grafik statistik berbentuk lingkaran


yang dibagi menjadi irisan-irisan untuk menggambarkan proporsi
numerik. dalam sebuah diagram lingkaran, panjang busur setiap irisan
(dan alhasil, sudut pusat dan luasnya), proportional dengan kuantitas
yang diwakilinya.

b. persamaan vektor dari lingkaran

karena besaran-besaran listrik adalah vektor maka lebih baik bila


persamaan lingkaran itu diberikan dalam bentuk vektor. ada dua bentuk
persamaan vektor dari lingkaran, yaitu bentuk linier dan bentuk kuadrat

Persamaan vector lingkAran dapat ditulis dengan mengacu pada gambar 6.1

Gambar 6.1 Diagram lingkaran

(6.1)
X  H  R  j

X , H , R  vektor

Dalam koordinat kartesian persamaan lingkaran adalah:


atau
( x  a ) 2  ( y  b) 2  r 2 x 2  2ax 2  y 2  2by  (a 2  b 2  r 2 )  0

2.2 Persamaan Vektor Lingkaran bentuk Kuadrat

; ;
X  H  R  j X^  H^  R^  j

; (6.2)
^ ^ ^ ^ ^
j  j
( X  H )( X  H )  R  R | X |  X H  XH  | K |  0
2 2

dimana:
| K | 2 | H | 2  | R | 2

Bukti bahwa (6-2) persamaan lingkaran. Misalkan:

; ;
^ ^ | R | r
X  x  jy; X  x  jy; | X | 2  x 2  y 2 H  a  jb; H  a  jb; | H | 2  a 2  b 2

maka:
x 2  y 2  ( x  jy)(a  jb)  ( x  jy)(a  jb)  a 2  b 2  r 2  0

atau, ;
x  y  2ax  2by  a  b  r
2 2 2 2 2
( x  a ) 2  ( y  b) 2  r 2

dan yang terakhir ini adalah persamaan lingkaran.

2.3 DIAGRAM LINGKARAN DAYA

Daya kompleks didefinisikan sebagai:

(6.3)
^
S  V I  P  jQ

dengan pengertian: + Q = daya reaktif induktif; - Q = daya reaktif kapasitif


Persamaan tegangan:

; atau: , dan:
V S  AV R  BI R V A ^ ^
I R  S  VR ^ VS A ^

B B IR  ^
 ^
VR
B B

Daya pada ujung beban:


^
S R  V R I R  PR  jQ R

atau: (6.4)
^ 
A VS V R
SR   ^
| VR | 2  ^
B B

Daya pada ujung kirim: ; ;


V R  DV S  BI S V D ^
I S   R  VS S S  V S I S  PS  jQS
B B

maka: (6.5)
^
D VS VˆR
SS  ^
| VS | 2  ^
B B

2.4 Diagram Lingkaran Daya Pada Ujung Beban

Misalkan: ; ; dan
V R | V R | 0 0 V S | V S |  0 ^
V S | V S |    0

Jadi Persamaan (6.4) menjadi: (6.6)


^
A | VS || V R |
SR   ^
| VR | 2  ^
 0
B B

Pusat lingkaran: (6.7)


^
A
HR  ^
| VR | 2
B

Radius lingkaran: (6.8)


| V || V R |
| R R | S
|B|

Bila: ; ; dan (6.9)


A | A |  B | B |  D | D | 
maka: (6.10)
| A| | VS || VR |
SR   | VR | 2 (    )  (    )
|B| |B|

Koordinat dari pusat lingkaran:

a. Horisontal: watt
| A|
 | V R | 2 cos(   )
|B|

b. Vertikal: var
| A|
 | V R | 2 sin(   )
|B|

dengan radius: volt-amp.


| V S || V R |
|B|

Pada gambar 6.2 diberikan diagram lingkaran daya pada ujung beban.

Gambar 6.2 Diagram lingkaran daya pada ujung beban

2.5 Diagram Lingkaran Daya pada ujung kirim


Persamaan daya pada ujung kirim: . Misalkan: ;
^ ^
VS VR V S | V S | 0 0 V R | V R |   
D
SS  ^
| VS | 2  ^
B B
; dan . Jadi persamaan diagram lingkaran pada ujung kirim dapat ditulis (gambar 6.3):
^
V R | V R | 

|D| | VS || V R |
SS   | VS | 2 (   )  (    )
|B| |B|

Gambar 6.3 Diagram lingkaran daya pada ujung kirim

Contoh 6.1: Suatu saluran transmisi fasa tiga, 60 Hertz, panjang 100 km. Impedansi seri 0,2+j0,667
ohm/km, dan admintansi shunt 4,42x10 -6 mho/km. tegangan pada ujung beban 220 kV(L – L), dan beban
40 MW pada faktor daya 0,9 terbelakang. Dengan menggunakan representasi nominal PI tentukanlah:

a. Tegangan dan arus pada ujung kirim; b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim; c. Rugi-rugi transmisi
dan efisiensi transmisi; d. Pengaturan tegangan; e. Konstanta umum ABCD; f. Tentukanlah titik pusat dan
radius dari diagram lingkaran daya ujung beban.

Solusi:

a. Tegangan dan arus pada ujung kirim.

Z = 0,2 + j 0,667 ohm/km = 20 + j 66,7 ohm untuk 100 km= 69, 6 ohm.
73,3 0

Y = j 4,42 x 10-6 mho/km = j 4,42 x 10-4 mho untuk 100 km.

VR = 220 kV(L – L) = 127 kV(L – N)

PR = 40 MV, pf = 0,9 tebelakang


Amper
40.000
IR   116,6  25,8 0
3 x 220x0,9

ZY
V S  (1  )V R  ZI R
2

= -0,0147 + j 0,0044
ZY
 (20  j 66,7)( j 2,21) x10  4
2

ZY
1  0,9853 j 0,0044  0,98530 0
2

V S  (0,9853 j 0,0044) x127.000  69,675,3 0 x116,6  25,8 0

Volt
 125.133  j 559  8.11549,5 0  130.403  j 6.730

kV(L – N) = 226,2 kV(L – L)


 130,582,9 0 2,9 0

ZY ZY
I S  (1  )YVR  (1  )I R
4 2

ZY
1  0,9926  j 0,0022  0,99260 0
4

= 103,4 + j 5,7
I S  0,9926  j 4,42x104 x127.000  0,9853x116,6  25,8 0

= 103,5 Amper.
3,15

b. Faktor daya dan daya pada ujung kirim.

S  2,9 0  3,150  0,250

Jadi faktor daya: cos(-0,250) = 1,0

MW
3 x 226,2 x103,5 x1,0
PS   40,55
1.000

c. Rugi-rugi transmisi dan efisiensi transmisi.


- Rugi-rugi transmisi = 40,55 – 40 = 0,55 MW

- Efisiensi =
40
x100%  98,6%
40,55

d. Pengaturan tegangan.

; KV (L – N)
| VR ( NL ) |  | V R ( FL ) | | V R ( FL ) | 127
VR %  x100%
| VR ( FL ) |

kV(L – N);
| VS | 130,58 132,53  127
| V R ( NL ) |   132,53 VR (%)  x100%  4,35%
ZY 0,9853 127
|1 |
2

e. Konstanta umum ABCD.

; ohm
ZY
 0,9853 j 0,0044  0,98530 0 B  Z  20  j 66,6  69,773,3
0
A  1
2

ohm; D = A
ZY
C  (1  )Y  4,38x10  4 900
4

f. Tentukanlah titik pusat dan radius dari diagram lingkaran daya ujung beban.

Persamaan diagram lingkaran daya pada ujung beban :

| A| | VS || V R |
SR   | V R | 2 (    )  (    )
|B| |B|

dimana: |A| = 0,9853; |B| = 69,7 ohm; |C| = 4,38 x 10-4 mho;  = 00 ; |VR| = 220 kV(L – L)

 = 73,30 ; |VS| = 226,2 kV(L – L)

Jadi:
0,9853 220x 226,2
SR   x 2202 73,30  73,3  
69,7 69,7

= MVA
 684,273,3  714,073,7  
0

Titik pusat lingkaran:


Horisontal = -684,2 cos 73,30 = -196,6 MW

Vertikal = -684,2 sin 73,30 = -655,3 MVAR

Radius lingkaran = 714 MVA

6.4 ALIRAN DAYA PADA SALURAN TRANSMISI

Pandanglah saluran transmisi dengan konstanta umum ABCD seperti pada gambar 6.4.

Gambar 6.4 Saluran transmisi dengan konstanta umum ABCD

Daya pada ujung beban:

^
S R  PR  jQR  VR I R

atau:

(6.11)
| V || VR | | A|
SR  S (    )  | VR | 2 (    )
|B| |B|

Bila VS dan VR tegangan jala-jala dalam kV, maka daya fasa tiga adalah:

MW
| V || V R | | A|
PR  S cos(   )  | V R | 2 cos(   )
|B| |B|

MVAR (6.12)
| V || V R | | A|
QR  S sin(   )  | VR | 2 sin(   )
|B| |B|

Dari Persamaan (6.12) dapat dilihat bahwa daya maksimum dari PR terjadi pada  = . Jadi daya
maksimum pada ujung beban:

(6.13)
| V || VR | | A |
PR (max)  S  | VR | 2 cos(   )
|B| |B|

dan pada saat itu daya reaktif adalah:


(6.14)
| A|
QR   | V R | 2 sin(   )
|B|

Jadi supaya diperoleh daya maksimum, maka beban harus dengan faktor daya negatif (leading
power factor). Titik untuk PR (max) diberikan juga pada gambar 6.2.

Pada representasi PI harga B = , dan bila saluran itu pendek A = 1 dan sudut  = 0, maka:
Z 

| VS || VR | | VR | 2
PR (max)   cos 
|Z| |Z |

(6.15)
| V || V R | | V R | 2
 S  xR
|Z | | Z |2

Untuk saluran. udara tegangan tinggi, harga. tahanan R biasanya kecil terhadap reaktansi X, jadi:

X
  arctn  900
R

dan

| VS || V R |
PR  sin
X
(6.16)
| V || VR | | V |2
QR  S cos   R
X X

Karena umumnya harga  kecil, maka:

sin   , dan cos   1

Jadi persamaan (6.16) menjadi:

| VS || VR |
PR  
X

(6.17)
|V | |V |
QR  R [| VS |  | V R |]  R .V
X X
Dari persamaan (6.17) dapat disimpulkan bahwa aliran daya aktif PR sebanding dengan selisih
sudut , dan aliran daya reaktif QR sebanding dengain selisih tegangan V

Contoh 6.2: Suatu saluran transmisi 275 kV dengan A = 0,85 dan B = 200 Ohm. Tentukanlah
5 0 750
besar daya PR dalam MW dengan faktor daya pf = 1 yang dapat diterima bila |VS| = |VR| = 275 kV.

Solusi:

 = 50; dan  = 750

Karena Pf = 1,0 maka daya reaktif QR = 0, jadi:

275x 275 0,85


0 sin(75   )  x 2752 sin(750  5 0 )
200 200

= 378 sin (750 - ) - 302

atau:

sin (750 - ) = 0,1989

 = 220.

PR = 37 8,12 cos (750 - 220) -321,4 cos 700 = 227,56 - 109,93 = 117,63 MW.

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari materi tersebut dapat disimpulkan bahwa diagram lingkaran adalah
sebuah grafik statistik berbentuk lingkaran yang dibagi menjadi irisan-irisan
untuk menggambarkan proporsi numeric, sedangkan aliran daya memberikan
informasi mengenai beban saluran transmisi, losses, dan tegangan disetiap
lokasi untuk evaluasi kinerja sistem tenaga listrik.

3.2 Saran
1. Dengan aliran daya ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
perancanaan oprasional sistem tenaga listrik serta
pengembangan sistemnya untuk lebih meningkat kualitas energi
listrik.

2. Dengan makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan


dalam ilmu pengetahuan bagi pembaca, sehingga untuk
makalah yang akan datang menjadi lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/63965172/Diagram-Lingkaran-Dan-Aliran-Daya

Anda mungkin juga menyukai