SKBI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

STUDI KELAYAKAN BISNIS ISLAM

PERCETAKAN DIGITAL

Di Susun Guna untuk memenuhi tugas Studi Kelayakan Bisnis Islam dengan
Dosen Pengampu Nur Huri Mustofa, S.Ag.,M.Si.

Disusun oleh :

Widya Permatasari
(63020170060)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

2019

i
A. ASPEK SYARIAH
Dalam kaidah hukum yang berlaku menyatakan bahwa semua hal
dilarang, kecuali yang ada ketentuannya berdasarkan al-quran dan al-
hadits. Sedangkan dalam urusan atau transaksi muamalah, semuanya
diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya. Ini berarti ketika suatu
transaksi baru muncul dan belum dikenal sebelumnya dalam hukum islam,
maka tranasaksi tersebut dianggap dapat diterima, kecuali terdapat
implikasi dari dalil Quran dan Hadits yang melarangnya, baik secara
eksplisit maupun implisit. Begitupun dengan jika akan membuat usaha
maka harus memperhatikan aspek syariah seperti bahan atau alat yang
nantinya akan kita produksi halal atau tidak bahan dan alat yang akan kita
gunakan. Mislanya peralatan yang nantinya akan kita gunakan dalam
usaha Percetakan Digital.
1. Peralatan
Segala sesuatu yang mencangkup segala aktivitas produksi maupun
non produksi yakni sebagai berikut:
a. Mesin Outdoor
b. Mesin Indoor
c. Mesin Cutting
d. Mesin Laser
e. Mesin Jenset
f. Komputer
g. Meja
h. Kursi
i. Penyedot udara
j. Kipas angin
k. AC
l. Dan lain-lain

B. ANALISIS ASPEK HUKUM


Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari maka
langkah perusahaan selanjutnya adalah dengan menyiapkan aspek hukum aspek

1
ini berurusan terhadap pemerintahan dalam pendirian usaha ini. Tujuannya adalah
jika terjadi permasalahan maka kita mempunyai bukti yamg kuat sesuai dengan
aturan negara yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya.
Adapun aspek hukum dalam usaha yang akan dilengkapi adalah sebagai berikut :
1. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) adalah nomor yang diberikan kepada
wajib pajak (WP) sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas wajib pajak dalam
melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannya.
2. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan).
3. IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
4. Izin Domisili
5. Bukti Diri Kepemilikan Usaha

C. ANALISIS ASPEK MAKRO EKONOMI


Analisis aspek makro ekonomi ini berkaitan dengan lingkungan
atau lokasi yang akan di jadikan usaha. Kita bisa melihat dari sini bahwa
jika letaknya strategis maka bukan tidak mungkin usahanya akan ramai
diminati. Percetakan digital ini bisa saja di tempatkan di lingkungan mana
saja terutama lingkungan kampus dan kantor karena percetakan digital ini
sangat akan banyak diminati oleh mahasiswa ataupun khalayak umum.

D. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT memiliki empat faktor, yaitu:


a. Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, usaha atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Contohnya Analisis Swot ini
sangatlah dibutuhkan contohnya masyarakat dan dibutuhkan
mahasiswa juga.
b. Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat
dalam organisasi, usaha atau konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang
dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi,

2
proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Kelemahan dalam usaha
percetakan digital adalah harga Hardware yang tidak murah,
memerlukan atau dibutuhkannya dana yang lebih banyak.
c. Opportunities (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di
masa datang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari
luar organisasi, usaha atau konsep bisnis itu sendiri. Misalnya dapat
dimulai dengan modal tidak terlalu banyak, berbagai kalangan bisnis
percetakan digital bisa mencoba, tidak hanya ada di lingkungan kantor
dan kampus.
d. Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar.
Ancaman ini dapat mengganggu organisasi, usaha atau konsep bisnis
itu sendiri. Contohnya banyaknya masyarakat lain ikut membuka
usaha percetakan digital ini.
Selain pemilihan alternatif analisis Swot juga bisa digunakan untuk
melakukan perbaikan dan improvisasi. dengan mengetahui kelebihan
(Strength dan opportunity) dan kelemahan kita (weakness dan threat),
maka kita melakukan strategi untuk melakukan perbaikan diri. Mungkin
salah satu strateginya dengan meningkatkan Strength dan opportunity atau
melakukan strategi yang lain yaitu mengurangi weakness dan threat.

E. ANALISIS ASPEK SDM


Dilihat dari aspek Sumber Daya Manusia untuk jasa grafis pada
saat ini sangat banyak sekali lulusan-lulusan dari Sekolah Menengah
Kejuruan yang mempunyai ahli dalam bidang grafis, dalam pengeditan
photoshop, corel draw dan yang lainnya.
Selain itu untuk dilihat dari aspek kepegawaian yang merawat dan
menjaga mesin untuk tetap dalam keadaan optimal biasanya perusahaan
dalam merawat mesinnya, perusahaan ini langsung menggunakan jasa dari
luar yang itu benar-benar telah berlisensi dalam bidangnya terkecuali
untuk pembersihan mesin dalam skala kecil maka di perusahaaan di
siapkan tim khusus.

3
F. ANALISIS ASPEK OPERASIONAL
Tempat yang akan dijadikan sebagai tempat produksi dan juga
pemasaran akan bertempat di pusat kota Salatiga contohnya dalam rangka
untuk mengefektifkan pemasaran bagi para konsumen dan menjadi jalur
yang strategis bagi mobilitas masyarakat yang akan berdampak pada
pemasaran. Terutama di lingkungan kampus IAIN SALATIGA.

G. ANALISIS ASPEK PEMASARAN


1. Gambar Potensi Pasar
Hasil dari produksi-produksi yang dibuat oleh Mesin outdoor
khususnya yang berupa Banner/Baliho dapat menjadi potensi terbesar bagi
aspek pasar karena ini terpengaruh oleh perkembangan mobilisasi di
tingkat pemasaran Internasional, Nasional, bahkan tingkat kota Salatiga
sekalipun mendapatkan imbas dari lincahnya akan perkembangan
perusahaan percetakan digital yang terjadi saat ini. Oleh karena itu dalam
mengembangkan bisnis Percetakan digital pada saat ini sangat berpotensi
besar baik segi pemasaran maupun daya saingnya.
Dengan semakin berkembangan Ilmu Tekonologi yang berkembang
pada saat ini tidak menutup kemungkinan untuk terus berkembangnya
ilmu-ilmu di bidang percetakan digital. Di Salatiga sendiri Perkembangan
tersebut sedang terjadi karena sekarang banyak sekali para pembisnis
tersebar di sudut-sudut kota, bahkan desa sekalipun yang berwirausaha di
bidang percetakan walaupun dia hanya sebagai reseller saja, karena pada
saat ini orang yang membutuhkan jasa percetakan bukan hanya lembaga-
lembaga besar saja, pedagang, orang tua, melainkan para remaja pun kini
banyak yang membutuhkan jasa percetakan untuk membuat spanduk
dalam kegiatan-kegiatannya.
2. Strategi Pemasaran
a. Produk
Produk yang dipasarkan bervariasi mulai dari jenis, bahannya dan
juga kualitasnya. Diantaranya untuk bahan dari Banner mesin Outdoor
yakni:

4
1) Grade A
2) Grade B
3) Grade C

Sedangkan untuk bahan dari Banner mesin Indoor yakni :

1) Vinyl
2) One Way
3) Albatros

H. ANALISIS ASPEK KEUANGAN


1. Modal Awal
Modal awal yang harus dikeluarkan perusahaan dalam membangun
sebuah perusahaan yang sesuai SOP (Standar Operasional Produksi), maka
diperlukan tempat, bangunan dan berbagai peralatan untuk menunjang
kinerja perusahaan maka modal awal yang haru dikeluarkan perusahaan
adalah sebagai berikut :

NO URAIAN UNIT HARGA (Rp) TOTAL (Rp)


1 Gedung Perusahaan 1 1.000.000.000 1.000.000.000
2 Mesin Outdoor 1 300.000.000 300.000.000
3 Mesin Indoor 1 250.000.000 250.000.000
4 Mesin Laser 1 350.000.000 350.000.000
5 Mesin Cutting 1 25.000.000 25.000.000
6 Komputer 8 5.000.000 40.000.000
7 AC 4 3.000.000 12.000.000

8 Penyedot udara 2 4.000.000 8.000.000


9 Meja dan Kurrsi 10 1.000.000 10.000.000
10 Jaringan (Wifi) 2 1.000.000 2.000.000
11 Bahan Outddoor 5 5.000.000 25.000.000
12 Bahan Indoor 5 4.000.000 20.000.000
13 Bahan Laser 5 2.500.000 12.500.000

5
14 Bahan Cutting 5 2.000.000 10.000.000
15 Kipas Angim 3 500.000 1.500.000
16 Mesin Jenset 1 5.000.000 5.000.000
Total (Rp) 2.071.000.000

2. Aliran Kas Bersih (Nett Cash Flow)


Pendapatan perhari rata-rata = Rp. 10.000.000
Pendapatan Perbulan Rp. 10.000.000 x 30 hari = Rp. 300.000.0000
Pendapatan Pertahaun Rp 300.000.000 x 12 bulan = Rp. 3600.000.000

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑅𝑒𝑠𝑖𝑑𝑢


Penyusutan = 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝐸𝑘𝑜𝑛𝑜𝑚𝑖𝑠
=2.071.000.000−71.000.000
5 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

= 400.000.000

Uraian Proyeksi laba/rugi pertahun pertama

Penghasilan 3.600.000.000

Biaya Tunai 2.071.000.000


Penyusutan 400.000.000
2.471.000.000
Laba Sebelum Pajak (EBT) 1.129.000.000
Pajak (10%) 112.900.000
Laba Setelah Pajak (EAT) 1.016.100.000

Maka aliran kas masuk = EAT + Penyusutan

= 1.016.100.000 + 400.000.000

= 1.416.100.000

Anda mungkin juga menyukai