Job Sheet Praktek-Sistem-Pendingin-Mesin
Job Sheet Praktek-Sistem-Pendingin-Mesin
Job Sheet Praktek-Sistem-Pendingin-Mesin
ENGINE
Nama Siswa :
No. Absen :
Kelas :
Jurusan
:
PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM PENDINGIN & KOMPONENNYA
Kode Modul : OPKR – 20- 010B
URAIAN
Pada mesin bahan bakar dibakar di dalam silinder untuk merubah energi panas ke dalam tenaga
gerak. Tapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah ke dalam tenaga. Hanya kira-kira
25% energi yang dimanfaatkan secara efektif. Kira – kira sebesar 45% lainnya hilang saat gas buang
atau gesekan dan 30% diserap oleh mesin itu sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak mesin akan
menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat keausan. Maka sistem pendingin dilengkapi didalam
mesin untuk pendinginan dan mencegah panas yang berlebihan (Over Heating).
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau sistem pendingin air. Mesin mobil
banyak menggunakan sistem pendingin air.
REFERENSI :
Pada mesin bensin hanya 23 – 28 % energi panas dari hasil
pembakaran bahan bakar di dalam silinder yang
dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga. Sedangkan
sisanya terbuang dalam beberapa bentuk seperti
diperlihatkan gambar disamping.
Sistem pendingin air lebih rumit dan selain itu biayanya lebih mahal dibanding dengan sistem
pendingin udara. Tapi mempunyai banyak keuntungan. Mesin dengan pendingin air lebih aman, sebab
ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan additive dan anti beku), juga bertindak
sebagai peredam bunyi. Air pendingin yang panas dapat juga digunakan sebagai sumber panas untuk
pemanas udara di dalam kendaraan.
1. Kontruksi
Sistem pendingin air dilengkapi oleh water
jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas,
selang karet dan lain-lain.
2. Fungsi.
Bila mesin masih dalam keadaan dingin.
Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin masih dalam keadaan dingin,
air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan
bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air.
Bila mesin dalam keadaan panas.
Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan
katup bypass tertutup. Cairan pendingin setelah
menjadi panas di dalam Water Jacket (yang menyerap
panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator
untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara
dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri.
Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan kembali
oleh pompa air ke water jacket.
PENTING…!
Jangan menghidupkan mesin dengan thermostat tidak terpasang. Sirkuit bypass akan selalu terbuka,
menyebabkan air pendingin melalui bypass radiator dimana air pendingin tersebut didinginkan. Hal
itu akan mengakibatkan mesin menjadi panas berlebihan (Over Heating).
RADIATOR
INTI RADIATOR
Ada 2 tipe inti radiator, yang perbedaannya tergantung model pada sirip-sirip pendinginannya. Tipe
plate (flat fin type) dan tipe lekukan (currogated fin type). Beberapa kendaraan modern menggunakan
versi terbaru, yaitu tipe lekukan, dari radiator tipe SR. Inti radiator bertipe radiator SR hanya
mempunyai susunan pipa tunggal (single row) sehingga bentuk keseluruhannya menjadi tipis dan
ringan dibandingkan dengan radiator biasa.
1. Tipe Plat 2. Tipe Lekukan 3. Tipe SR
TUTUP RADIATOR
Pada umumnya radiator dilengkapi dengan tutup radiator (radiator cap) yang bertekanan dan menutup
rapat pada radiator. Ini memungkinkan naiknya temperatur pendingin 100 o C tanpa terjadi pendidihan.
Penggunaan tutup radiator yang bertekanan (pressure cap) diutamakan sebab efek pendinginan radiator
bertambah dan membuat perbedaan suhu antara udara luar dan cairan pendingin. Ini berarti ukuran
radiator dapat berkurang (menjadi tipis) tanpa mengurangi pendinginan yang diperlukan.
Tangki cadangan (reservoir tank) dihubungkan ke radiator dengan slang overflow. Bila volum cairan
pendingin berekspansi disebabkan naiknya temperatur, maka cairan pendingin yang berlebihan dikirim
ke tangki cadangan. Bila temperatur turun, maka cairan pendingin yang ada di dalam tangki cadangan
akan kembali ke radiator. Ini untuk mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin agar
dapat mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara tetap.
Reservoir tank
Air pendingin
Air pendingin dalam keadaan panas
dalam keadaan dingin
POMPA AIR
THERMOSTAT
Temperatur cairan pendingin tergantung dengan mesin. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang
tertinggi, adalah bila temperaturnya kira-kira pada 80 – 90o C.
Sangat penting sekali bahwa temperatur yang cepat mencapai batas optimal (yang paling baik) secepat
mungkin setelah mesin hidup.
Panasnya tidak boleh menurun, terutama dalam musim
dingin. Thermostat dirancang untuk mempertahankan
temperatur cairan pendingin dalam batas yang
diizinkan.
Thermostat adalah semacam katup yang membuka dan
menutup secara otomatis sesuai temperatur cairan
pendingin. Thermostat dipasang antara radiator dengan
sirkuit pendingin mesin. Bila temperatur pendingin
rendah, katup menutup untuk mencegah agar air tidak
masuk ke radiator. Bila temperatur meningkat katup
akan membuka dan dengan demikian cairan pendingin
mengalir ke radiator.
Thermostat dioperasikan oleh wax sealed yang ada di dalam silinder, volume wax ini berubah
disebabkan oleh temperatur. Perubahan volume dalam wax menyebabkan silinder bergerak turun atau
naik mengakibatkan katup membuka dan menutup.
Thermostat dilengkap dengan jiggle valve yang digunakan untuk mengalirkan air dari sistem pendingin
saat menambahkan cairan pendingin ke dalam sistem.
KIPAS PENDINGIN
Radiator didinginkan oleh udara luar. Tetapi pendinginannya belumlah cukup bila kendaraan tidak
bergerak. Kipas pendingin (cooling fan) bertujuan untuk menambah pendinginan. Kipas pendingin
ditempatkan dibelakang radiator. Kipas pendingin digerakkan oleh poros engkol melalui tali kipas
(belt) atau dengan motor listrik.
Kipas pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas (belt). Unit bagian lainnya pada mobil seperti
Pompa air, Alternator, Pompa Power Steering, dan pendingin kompresor juga digerakkan oleh tali kipas
(belt) atau tali kipas yang bergigi (V-Ribbed Belt). Belt sangat sederhna sekali dalam pemindahan
tenaga karena tidak dibutuhkan pelumasan.
V-Belt
Tali kipas (belt) sudah digunakan beberapa tahun yang lalu sampai sekarang. Disebut V-belt sebab
mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V yang menambah efisiensi penambahan tenaga.
V-belt umumnya terdiri dari karet sintetis, tetron atau penguat lainnya dan dilapisi dengan kanvas pada
kedua sisinya. V-Belt tipe COG dengan gigi semi – elliptical adalah salah satu jenis dari V-Belt.
V RIBBED Belt
Tali kipas secara bertahap diganti dengan tali kipas yang
bergigi (V Ribbed belt) yang mempunyai penampang yang
tampak pada gambar. Tebal keseluruhannya kurang dari V-
belt. V ribbed belt mempunyai bentuk rusuk V – shaped rib
pada bagian sisi pulley.
Mereka mempunyai efisiensi pemindahan tenaga yang besar
dan panas yang tinggi, tahan lama dibanding dengan V-belt
serta berkurangnya bidang gesek sehingga mengurangi
panas.
PENTING…!!!
Bila menservis V-Belt dan V Ribbed belt, perhatikan bahwa belt harus mempunyai ketegangan yang
benar. Bila belt kendor akan menyebabkan bunyi dan slip. Bila terlalu keras akan merusak puli dan
bantalan poros. Oleh karena itu stel tegangan sesuai ukuran yang disarankan dengan menggunakan
Tension Gauge.
KOPLING FLUIDA YANG DIKONTROL TEMPERATUR.
Kopling fluida yang dikontrol temperatur (temperatur controlled coupling) adalah sebuah alat yang
mengatur kecepatan kipas pendingin dalam 2 tahap sesuai dengan temperatur udara luar yang melalui
radiator.
Saat temperatur udara rendah, dapat menurunkan kecepatan kipas sehingga mesin cepat menjadi
panas dan dapat mengurangi bunyi putaran kipas. Bila temperatur tinggi, akan menambah kecepatan
kipas untuk mendinginkan radiator dengan lebih efisien.
1. Pemeriksaan Kebocoran.
Pasang pengetes dan beri tekanan sesuai dengan yang tertulis pada
tutup radiator.
0,9 bar90 K Pa Penting…!!! Dilarang memberi tekanan yang melebihi dari yang
tertulis pada tutup radiator.
Kesimpulan : ………………………………………………………..
Periksa kebocoran sil pompa air pada saat mesin hidup. Jika pompa
bocor, air pendingin keluar melalui lubang pelepas.
Hasil : ………………………………………………………………..
Kesimpulan : ……………………………………………………….
Slang yang retak harus diganti. Pemasangan klem dan slang juga harus
diperiksa.
Pasang pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang
kedalamannya sesuai dengan tutup radiator.
Beri tekanan pada tutup sampai katup pelepas mulai membuka.
Bandingkan tekanan dengan yang tertulis pada tutup. Tunggu
beberapa detik, tekanan tidak boleh turun cepat.
Hasil Pengetesan................................................bar.
Tekanan pada tutup radiator ;...........................bar.
Kesimpulan : …………………………………………………….
3. Pemeriksaan fungsi
Thermostat.
Pemeriksaan ini harus dimulai pada saat motor masih dingin.
Meluruskan jiggle valve pada thermostat dengan tanda di sisi kanan dan
masukkan ke dalam rumah saluran. Posisi jiggle valve dapat digeser,
10° ke kiri atau ke kanan dari tanda.
- Memasang saluran air keluar.
Jika tidak ada reservoir khusus, tambah air pendingin sesuai dengan
gambar.
Buka tutup radiator, buang air pendingin dari radiator dan mesin
dengan jalan membuka keran pembuangan air, tampung di dalam,
ember
Kendorkan
Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros
bearing dan lepas dudukan puli.
Pembersihan Radiator.
Radiator Bagian Luar :
Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip-sirip
radiator dengan jalan menyemprotkan udara / air panas dari
samping bagian dalam menuju keluar.
Bersihkan bagian luar pipa saluran atas/bawah dengan skrap dan
amplas.
Perhatikan !!!
Jangan memperbaiki sirip-sirip dengan obeng/logam,
dapat merusakkan kisi-kisi.
Perakitan.
Pengisian air
Isikan air yang dicampur anti karat ke dalam radiator.
Pembuangan udara
Cara sederhana
Hidupkan motor, tunggu sampai termostat terbuka, pada saat tersebut keluar gelembung-gelembung
udara
Tambahkan air pada radiator
Kerjakan pekerjaan tersebut sampai gelembung udara tidak ada lagi
Keluarkan air pendingin ke dalam bak air. Untuk ini, lepas kran
pembuang pada radiator, atau slang radiator bawah.
Lepaskan termostat. Rumah termostat biasanya diletakkan pada
sambungan slang radiator atas. Juga ada motor dengan termostat di dalam
sambungan slang radiator bawah.
Periksa termostat di dalam panci air, dengan menggunakan pemanas dan
termometer. Catatlah temperatur termostat mulai membuka, kemudian
langkah buka pada saat air mendidih.
Bersihkan dudukan paking pada rumah termostat dengan skrap atau pisau. Dudukan paking yang
cekung dapat diratakan dengan kikir.
Pasang termostat. Perhatikan : Jangan memasang termostat arah terbalik. Silinder elemen pengatur
harus ke arah motor. Beri vet pada paking rumah termostat.
Setelah mengisi air pada radiator, hidupkan motor, buang udara pada sistem pendinginan, kemudian
tambah air radiator kembali.
Periksa kebocoran pada sistem pendinginan dengan alat pengetes.
Kebocoraan pada sistem pendinginan juga dapat diperiksa tanpa pengetes. Untuk ini, periksa
kebocoran pada saat motor panas. Tutup radiator harus terpasang, maka ada tekanan dalam sistem
pendinginan.
Pemeriksaan fungsi termostat saat terpasang.
Biasanya, termostat mulai terbuka pada 75 – 850 C, termostat terbuka penuh pada 90 – 1000 C.
Kalau termostat mulai membuka pada temperatur di bawah 700 C, atau termostat tidak terpasang,
hal-hal ini bisa merugikan pemakaian bahan bakar dan umur motor. Kalau termostat mulai terbuka
pada temperatur diatas 900 C, atau panjang langkah kurang daari kira-kira 5 mm, air pendingin
dapat mendidih saat daya motor tinggi
Pada saat sistem pendinginan yang baru diisi dengan air, masih ada udara di dalam yang harus
dibuang, biasanya motor dapat membuang udara sendiri, pada saat termostat mulai membuka.
Sesudah pembuangan, air pendingin harus ditambah lagi. Kekecualian : mobil dengan sistem
pendingin yang rumit, kadang-kadang dilengkapi dengan sekrup pembuang yang terletak pada
bagian-bagian paling atas, umpanya pada rumah termostat, kepala silinder atau radiator pemanas
mobil. Pada saat motor hidup, sekrup-sekrup tersebut harus terbuka sampai air keluar. Saat
termostat terbuka, pembuangan udara harus diulangi lagi.
Pembongkaran
Buka tutup radiator, buang air pendingin dari radiator dan mesin dengan jalan membuka keran
pembuangan air, tampung di dalam, ember.
Lepaskan selang-selang air pada radiator pompa air.
Kendorkan
Kendorkan
Pasang pompa air baru dan paking pada blok motor, keraskan baut pengikat dengan momen putar.
Rakit bagian lain yang telah dilepas dengan cara kebalikan dari pembongkaran.
Penyetelan tali kipas.
Mengisi air pendingin dengan anti korosi ke radiator.
Membuang udara pada sistem pendingin.
Kontrol akhir
Pemeriksaan kebocoran.
c. Pemeriksaan komponen-
komponen. Saklar temperatur air
3. Apa dampak yang terjadi bila tidak terdapat sistem pendinginan yang baik ? (sebutkan 3 dampak)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
5. Jelaskan sirkulasi air pendingin bila mesin masih dalam keadaan dingin ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
10. Ditinjau dari penggeraknya Kipas pendingin dibagi menjadi 2, Sebut dan Jelaskan ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………