Job Sheet Praktek-Sistem-Pendingin-Mesin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

JOB SHEET PRAKTEK

ENGINE

SISTEM PENDINGIN MESIN

Nama Siswa :
No. Absen :
Kelas :
Jurusan
:
PEMELIHARAAN / SERVIS SISTEM PENDINGIN & KOMPONENNYA
Kode Modul : OPKR – 20- 010B
URAIAN

Pada mesin bahan bakar dibakar di dalam silinder untuk merubah energi panas ke dalam tenaga
gerak. Tapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah ke dalam tenaga. Hanya kira-kira
25% energi yang dimanfaatkan secara efektif. Kira – kira sebesar 45% lainnya hilang saat gas buang
atau gesekan dan 30% diserap oleh mesin itu sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak mesin akan
menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat keausan. Maka sistem pendingin dilengkapi didalam
mesin untuk pendinginan dan mencegah panas yang berlebihan (Over Heating).
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau sistem pendingin air. Mesin mobil
banyak menggunakan sistem pendingin air.

REFERENSI :
Pada mesin bensin hanya 23 – 28 % energi panas dari hasil
pembakaran bahan bakar di dalam silinder yang
dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga. Sedangkan
sisanya terbuang dalam beberapa bentuk seperti
diperlihatkan gambar disamping.

SISTEM PENDINGIN AIR

Sistem pendingin air lebih rumit dan selain itu biayanya lebih mahal dibanding dengan sistem
pendingin udara. Tapi mempunyai banyak keuntungan. Mesin dengan pendingin air lebih aman, sebab
ruang bakar dikelilingi oleh pendingin (terutama air dengan additive dan anti beku), juga bertindak
sebagai peredam bunyi. Air pendingin yang panas dapat juga digunakan sebagai sumber panas untuk
pemanas udara di dalam kendaraan.

1. Kontruksi
Sistem pendingin air dilengkapi oleh water
jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas,
selang karet dan lain-lain.

2. Fungsi.
Bila mesin masih dalam keadaan dingin.
Pendingin diberi tekanan oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin masih dalam keadaan dingin,
air pendingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat masih tertutup, sehingga cairan
bersirkulasi melalui selang bypass dan kembali ke pompa air.
Bila mesin dalam keadaan panas.
Setelah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan
katup bypass tertutup. Cairan pendingin setelah
menjadi panas di dalam Water Jacket (yang menyerap
panas dari mesin) kemudian disalurkan ke radiator
untuk didinginkan dengan kipas dan putaran udara
dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri.
Cairan pendingin yang sudah dingin ditekan kembali
oleh pompa air ke water jacket.

PENTING…!
Jangan menghidupkan mesin dengan thermostat tidak terpasang. Sirkuit bypass akan selalu terbuka,
menyebabkan air pendingin melalui bypass radiator dimana air pendingin tersebut didinginkan. Hal
itu akan mengakibatkan mesin menjadi panas berlebihan (Over Heating).

RADIATOR

Radiator mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi


panas setelah melalui saluran water jacket. Radiator terdiri dari
tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air bagian
bawah (lower water tank) dan radiator core pada bagian
tengahnya. Cairan pendingin masuk ke upper tank dari selang
atas (upper hose). Upper tank dilengkapi dengan tutup radiator
untuk menambah air pendingin. Selain itu juga dihubungkan
dengan slang ke reservoir tank sehingga air pendingin atau uap
yang berlebihan dapat ditampung. Lower tank dilengkapi outlet
dan kran penguras.
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa yang dapat
dilalui air pendingin dari upper tank ke lower tank. Selain itu
juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin fungsinya untuk
menyeap panas dari cairan pendingin. Radiator letaknya di depan
kendaraan, sehingga radiator dapat didinginkan oleh gerakan dari
kendaraan itu sendiri.

INTI RADIATOR

Inti radiator (radiator core)terdiri dari pipa-pipa dimana cairan pendingin


melaluinya dari upper ke lower tank. Juga dilengkapi dengan sirip-sirip
pendingin (fin). Panas cairan pendingin pertama dipindahkan (diserap) ke
sirip-sirip, yang didinginkan oleh kipas dan udara akibat gerakan dari
kendaraan, yang mengalir melalui sirip-sirip pada saat kendaraan sedang
bergerak.

Ada 2 tipe inti radiator, yang perbedaannya tergantung model pada sirip-sirip pendinginannya. Tipe
plate (flat fin type) dan tipe lekukan (currogated fin type). Beberapa kendaraan modern menggunakan
versi terbaru, yaitu tipe lekukan, dari radiator tipe SR. Inti radiator bertipe radiator SR hanya
mempunyai susunan pipa tunggal (single row) sehingga bentuk keseluruhannya menjadi tipis dan
ringan dibandingkan dengan radiator biasa.
1. Tipe Plat 2. Tipe Lekukan 3. Tipe SR

TUTUP RADIATOR

Pada umumnya radiator dilengkapi dengan tutup radiator (radiator cap) yang bertekanan dan menutup
rapat pada radiator. Ini memungkinkan naiknya temperatur pendingin 100 o C tanpa terjadi pendidihan.
Penggunaan tutup radiator yang bertekanan (pressure cap) diutamakan sebab efek pendinginan radiator
bertambah dan membuat perbedaan suhu antara udara luar dan cairan pendingin. Ini berarti ukuran
radiator dapat berkurang (menjadi tipis) tanpa mengurangi pendinginan yang diperlukan.

Cara kerja tutup radiator :


Pada tutup radiator dilengkapi relief velve dan vacuum valve
seperti pada gambar. Bila volume pendingin bertambah saat
temperatur mulai naik, maka tekanan juga akan bertambah.
Bila tekanan naik hingga mencapai 0,3 – 1,0 kg/cm2 pada 110
– 120o C relief valve akan membuka dan membebaskan
kelebihan tekanan melalui overflow pipe.

Temperatur cairan pendingin berkurang setelah


mesin berhenti dan membentuk ruangan vacum di dalam
radiator. Vacuum valve akan membuka secara otomatis
untuk menghisap udara segar mengganti kevakuman di
dalam radiator. Kemudian cairan pendingin di dalam
radiator pada tekanan atmosfir bila mesin sudah benar-
benar menjadi dingin.

TANGKI CADANGAN (RESERVOIR TANK)

Tangki cadangan (reservoir tank) dihubungkan ke radiator dengan slang overflow. Bila volum cairan
pendingin berekspansi disebabkan naiknya temperatur, maka cairan pendingin yang berlebihan dikirim
ke tangki cadangan. Bila temperatur turun, maka cairan pendingin yang ada di dalam tangki cadangan
akan kembali ke radiator. Ini untuk mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk menjamin agar
dapat mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara tetap.

Reservoir tank

Air pendingin
Air pendingin dalam keadaan panas
dalam keadaan dingin
POMPA AIR

Pompa air (water pump) mengirim cairan pendingin melalui sistem


pendingin dengan tekanan. Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe
pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa air ditempatkan dibagian
depan blok silinder dan digerakkan oleh tali kipas (V-belt), V ribbed belt
atau timing belt.

THERMOSTAT

Temperatur cairan pendingin tergantung dengan mesin. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang
tertinggi, adalah bila temperaturnya kira-kira pada 80 – 90o C.
Sangat penting sekali bahwa temperatur yang cepat mencapai batas optimal (yang paling baik) secepat
mungkin setelah mesin hidup.
Panasnya tidak boleh menurun, terutama dalam musim
dingin. Thermostat dirancang untuk mempertahankan
temperatur cairan pendingin dalam batas yang
diizinkan.
Thermostat adalah semacam katup yang membuka dan
menutup secara otomatis sesuai temperatur cairan
pendingin. Thermostat dipasang antara radiator dengan
sirkuit pendingin mesin. Bila temperatur pendingin
rendah, katup menutup untuk mencegah agar air tidak
masuk ke radiator. Bila temperatur meningkat katup
akan membuka dan dengan demikian cairan pendingin
mengalir ke radiator.

Thermostat dioperasikan oleh wax sealed yang ada di dalam silinder, volume wax ini berubah
disebabkan oleh temperatur. Perubahan volume dalam wax menyebabkan silinder bergerak turun atau
naik mengakibatkan katup membuka dan menutup.
Thermostat dilengkap dengan jiggle valve yang digunakan untuk mengalirkan air dari sistem pendingin
saat menambahkan cairan pendingin ke dalam sistem.

KIPAS PENDINGIN

Radiator didinginkan oleh udara luar. Tetapi pendinginannya belumlah cukup bila kendaraan tidak
bergerak. Kipas pendingin (cooling fan) bertujuan untuk menambah pendinginan. Kipas pendingin
ditempatkan dibelakang radiator. Kipas pendingin digerakkan oleh poros engkol melalui tali kipas
(belt) atau dengan motor listrik.

Sistem Kipas Pendingin yang digerakkan oleh Belt.


Kipas pendingin jenis ini digerakkan terus-menerus oleh poros
engkol melalui tali kipas. Kecepatan kipas berubah sesuai dengan
kecepatan mesin. Bila mesin berputar dengan kecepatan tinggi,
kipas juga berputar dengan cepat dan putaran ini menambah
tahanan pada saat yang sama. Ini menyebabkan kehilangan tenaga
dan menimbulkan bunyi pada kipas.
Kopling fluida (sealed silicone oil) biasanya dipasangkan antara
pompa air dan kipas pendingin untuk mengatasi problem seperti
tersebut diatas.
Tali kipas penggerk kipas pendingin digerakkan oleh V-belt atau
dengan tali kipas yang bergigi (ribbed belt).
Sistem Kipas Pendingin yang digerakkan oleh Motor Lisrik.
Kipas pendingin digerakkan oleh motor listrik. Motor listrik
ini menerima sinyal dan sensor temperatur pendingin yang
dikirimkan dari kepala silinder. Ketika temperatur meningkat pada
suatu tingkat yang ditetapkan, sinya ini merangsang motor relay
menggerakkan motor, dan kemudian menggerkkan kipas
pendingin. Kipas pendingin hanya bekerja jika dibutuhkan. Ini
berarti bahwa mesin dapat mencapai temperatur operasi yang
optimal dengan lebih cepat. Selain itu juga membantu mengurangi
penggunaan bensin dan bunyi kipas.

V – BELT dan RIBBED BELT

Kipas pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas (belt). Unit bagian lainnya pada mobil seperti
Pompa air, Alternator, Pompa Power Steering, dan pendingin kompresor juga digerakkan oleh tali kipas
(belt) atau tali kipas yang bergigi (V-Ribbed Belt). Belt sangat sederhna sekali dalam pemindahan
tenaga karena tidak dibutuhkan pelumasan.

V-Belt
Tali kipas (belt) sudah digunakan beberapa tahun yang lalu sampai sekarang. Disebut V-belt sebab
mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V yang menambah efisiensi penambahan tenaga.
V-belt umumnya terdiri dari karet sintetis, tetron atau penguat lainnya dan dilapisi dengan kanvas pada
kedua sisinya. V-Belt tipe COG dengan gigi semi – elliptical adalah salah satu jenis dari V-Belt.

Tipe Konvensional Tipe COG

V RIBBED Belt
Tali kipas secara bertahap diganti dengan tali kipas yang
bergigi (V Ribbed belt) yang mempunyai penampang yang
tampak pada gambar. Tebal keseluruhannya kurang dari V-
belt. V ribbed belt mempunyai bentuk rusuk V – shaped rib
pada bagian sisi pulley.
Mereka mempunyai efisiensi pemindahan tenaga yang besar
dan panas yang tinggi, tahan lama dibanding dengan V-belt
serta berkurangnya bidang gesek sehingga mengurangi
panas.

PENTING…!!!
Bila menservis V-Belt dan V Ribbed belt, perhatikan bahwa belt harus mempunyai ketegangan yang
benar. Bila belt kendor akan menyebabkan bunyi dan slip. Bila terlalu keras akan merusak puli dan
bantalan poros. Oleh karena itu stel tegangan sesuai ukuran yang disarankan dengan menggunakan
Tension Gauge.
KOPLING FLUIDA YANG DIKONTROL TEMPERATUR.
Kopling fluida yang dikontrol temperatur (temperatur controlled coupling) adalah sebuah alat yang
mengatur kecepatan kipas pendingin dalam 2 tahap sesuai dengan temperatur udara luar yang melalui
radiator.
Saat temperatur udara rendah, dapat menurunkan kecepatan kipas sehingga mesin cepat menjadi
panas dan dapat mengurangi bunyi putaran kipas. Bila temperatur tinggi, akan menambah kecepatan
kipas untuk mendinginkan radiator dengan lebih efisien.

PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN DAN KOMPONEN - KOMPONENNYA

1. Pemeriksaan Kebocoran.

Sebelum memasang pengetes pada radiator, lihat kedalaman leher


pengisi.

Jika kedalaman kecil, gunakan karet pada pengetes seperti pada


gambar disamping. Jika kedalaman leher besar karet pada pengetes
harus dipasang terbalik.

Pasang pengetes dan beri tekanan sesuai dengan yang tertulis pada
tutup radiator.

0,9 bar90 K Pa Penting…!!! Dilarang memberi tekanan yang melebihi dari yang
tertulis pada tutup radiator.

Tekanan tutup radiator...................................bar.


Hasil pengetesan............................................bar.
Kesimpulan : ………………………………………………………..

Periksa kebocoran pada radiator, slang-slang dan paking-paking pada


pompa, kepala silinder dan rumah termostat.

Hasil Pemeriksaan radiator : ………………………………………...


Hasil Pemeriksaan slang : ………………………………………...
Hasil Pemeriksaan paking : ………………………………………...

Kesimpulan : ………………………………………………………..
Periksa kebocoran sil pompa air pada saat mesin hidup. Jika pompa
bocor, air pendingin keluar melalui lubang pelepas.

Hasil : ………………………………………………………………..

Kesimpulan : ……………………………………………………….

Slang yang retak harus diganti. Pemasangan klem dan slang juga harus
diperiksa.

Kondisi slang atas : ………………………………………………...


Kondisi slang bawah : ………………………………………………...
Kondisi Klem slang : ………………………………………………..
Kesimpulan : ………………………………………………………...

2. Pemeriksaan fungsi tutup Radiator.


Katup-katup

Periksa kondisi bagian-bagian tutup radiator.

Kondisi relief valve : …………………………………………..


Kondisi vacuum valve : …………………………………………..
Kondisi pengunci : …………………………………………..
Kesimpulan : …………………………………………………………..
Pengunci

Cuci tutup radiator yang kotor dengan air.

Pasang pengetes pada tutup radiator. Pilih leher pipa adaptor yang
kedalamannya sesuai dengan tutup radiator.
Beri tekanan pada tutup sampai katup pelepas mulai membuka.
Bandingkan tekanan dengan yang tertulis pada tutup. Tunggu
beberapa detik, tekanan tidak boleh turun cepat.

Hasil Pengetesan................................................bar.
Tekanan pada tutup radiator ;...........................bar.
Kesimpulan : …………………………………………………….
3. Pemeriksaan fungsi
Thermostat.
Pemeriksaan ini harus dimulai pada saat motor masih dingin.

Pasang termometer pada leher pengisi radiator


Hidupkan motor. Pada saat awal, air pendingin tidak boleh menjadi panas. Air yang cepat menjadi
panas saat mesin mulai menunjukkan bahwa termostat terus membuka, biasanya kita harus
menunggu beberapa menit. Pada saat itu, temperatur didalam air pendingin harus cepat naik
sampai 700 -850 C.
Pelepasan, Pemeriksaan dan Pemasangan Thermostat.

Prosedur pelepasan thermostat dapat dilakukan dengan


cara sebagai berikut :
(1) Mengeluarkan media pendingin mesin.
(2) Melepas saluran air keluar (selang karet atas).
(3) Melepas tutup rumah thermostat, kemudian
mengeluarkan thermostat dari rumahnya.

Pemeriksaan thermostat, dengan cara sebagai berikut :


Mencelupkan thermostat ke dalam air dan panaskan air secara bertahap,
kemudian periksa temperatur pembukaan katup.
Temperatur pembukaan katup : 80° - 90° C. Jika temperatur pembukaan katup
tidak sesuai dengan spesifikasi, thermostat perlu diganti.

Hasil pembukaan katup..........................o C.


Standart : 80 - 90o C.
Kesimpulan : ………………………………………………………………….

Memeriksa tinggi kenaikan katup. Jika kenaikan katup tidak sesuai


dengan spesifikasi, maka termostat perlu diganti. Spesifikasi kenaikan
katup pada 95° C : 8 mm atau lebih.
Hasil pemeriksaan pada 95o C............................mm.
Spesifikasi : 8 mm pada 95o C.
Kesimpulan : …………………………………………………………

Prosedur pemasangan thermostat dengan cara sebagai berikut :


Memasang gasket baru pada thermostat.

Meluruskan jiggle valve pada thermostat dengan tanda di sisi kanan dan
masukkan ke dalam rumah saluran. Posisi jiggle valve dapat digeser,
10° ke kiri atau ke kanan dari tanda.
- Memasang saluran air keluar.

4. Penambahan air pendingin.

Jika tidak ada reservoir khusus, tambah air pendingin sesuai dengan
gambar.

Jika ada reservoir, perhatikan tanda pengisiannya.


Jika air pendingin kurang, motor menjadi panas, sehingga paking
kepala silinder dapat bocor dan kepala silinder dapat menjadi
retak.
5. Pemeriksaan Komponen Pompa Air.

Pemeriksaan pompa air dapat dilakukan dengan cara


memutar dudukan puli dan mengamati bahwa bearing
pompa air tidak kasar atau berisik. Apabila diperlukan,
bearing pompa air harus diganti.
Hasil Pemeriksaan : ………………………………………………
Kesimpulan : ………………………………………………

Pemeriksaan kopling fluida dari kerusakan dan


kebocoran minyak silicon.
Hasil pemeriksaan : ………………………………………………
Kesimpulan : ………………………………………………

Prosedur pelepasan komponen pompa air :


Komponen pompa air terdiri atas: bodi pompa, dudukan puli, bearing, satuan seal, rotor, gasket dan
plat (lihat gambar ). Nama komponen yang diberi tanda khusus adalah komponen yang tidak dapat
digunakan lagi setelah dilakukan pelepasan komponen.
Gambar

Adapun prosedur pelepasan komponen pompa air adalah sebagai berikut :

Buka tutup radiator, buang air pendingin dari radiator dan mesin
dengan jalan membuka keran pembuangan air, tampung di dalam,
ember

Lepaskan selang-selang air pada radiator pompa air.


Kendorkan
Lepas tali kipas dengan jalan mengendorkan baut
pemegang alternator

Lepas selubung kipas dan radiator

Kendorkan

Lepas kipas, puli kipas dan pompa air

Lepas baut-baut pengikat pompa air, kemudian lepaskan


pompa air dari blok motor. Jika pompa air sukar
dilepaskan karena paking dilem, pakai pengungkit !

Bersihkan dudukan pompa air pada blok motor menggunakan skrap/ampelas

Melepas plat pompa dengan cara melepas baut pengikatnya.

Melepas dudukan puli dengan menggunakan SST dan pres, tekan poros
bearing dan lepas dudukan puli.

Melepas bearing pompa dengan cara sebagai berikut :


- Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C.
- Menekan poros bearing dan melepas bearing dan rotor dengan menggunakan SST dan press.
- Melepas rakitan seal dengan menggunakan SST dan pres.
Prosedur Perakitan Komponen Pompa Air :
- Memasang bearing pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Memanaskan bodi pompa secara bertahap sampai mencapai suhu 75° – 85° C.
(b) Menggunakan SST dan pres, tekan poros bearing dan lepas bearing dan rotor. Permukaan
bearing harus rata dengan bodi pompa.
- Memasang seal pompa dengan cara sebagai berikut :
(a) Oleskan seal pada seal baru dan bodi pompa.
(b) Menggunakan SST dan pres, pasang seal.
- Memasang dudukan puli menggunakan SST dan pres pada poros bearing pompa.
- Memasang rotor menggunakan press pada poros bearing pompa. Permukaan rotor harus rata dengan
permukaan poros bearing
- Memasang plat pompa, periksa bahwa rotor tidak menyentuh plat pompa.
- Memeriksa bahwa pompa air berputar lembut.
- Pasang Pompa Air pada Mesin (Prosedur Pemasangan kebalikan dari Prosedur Pembongkaran).
- Setelah komponen – komponen Sistem Pendingin terakit semua, Isi radiator dengan Air pendingin.
- Periksa Kembali Kebocoran pada Sistem Pendingin (Keadaan Mesin Hidup).

OVERHAUL KOMPONEN SISTEM PENDINGIN


Kode Modul : OPKR – 20 - 012B
1. PEMBERSIHAN SISTEM
PENDINGINAN. Membongkar Radiator
keluarkan air pendingin dari radiator dengan membuka kran bawah
dan pasangkan bak penampung.
Jika tidak tepasang kran pembuang lepaskan slang radiator bawah.
Lepaskan slang radiator atas.
Lepas baut-baut pengikat rumah kipas, jika radiator terpasang
rumah kipas tersebut.
Lepas baut-baut pengikat radiator pada rangka.
Keluarkan radiatornya.

Pembersihan Radiator.
Radiator Bagian Luar :
Bersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada sirip-sirip
radiator dengan jalan menyemprotkan udara / air panas dari
samping bagian dalam menuju keluar.
Bersihkan bagian luar pipa saluran atas/bawah dengan skrap dan
amplas.

Perbaiki sirip-sirip yang rusak/bengkok dengan menggunakan


kayu dengan ujung dibentuk pipih.

Perhatikan !!!
Jangan memperbaiki sirip-sirip dengan obeng/logam,
dapat merusakkan kisi-kisi.

Radiator Bagian Dalam :


Membersihkan kotoran-kotoran dalam radiator dengan jalan :
Sumbat saluran penghubung atas/bawah radiator dengan karet/plastik
Isikan air kedalam radiator ½ dari kapasitas radiator
Tutup leher pengisian dan kocak-kocak berulang kali, buang air bilasan tersebut (Kerjakan
pembilasan berulang kali sampai air bersih).
Pembilasan Motor. Lepas tutup rumah termostat
Keluarkan termostat
Bersihkan permukaan rumah dan tutup termostat
Pasang kembali tutup rumah termostat dengan paking baru
Lepas slang by-pass
Sumbat saluran by-pass
Pasang slang perpanjangan pada tutup rumah termostat
Pasangkan radiator
Pasang slang bawah.

Isikan air ke dalam dengan menggunakan sambungan slang yang


dihubungkan dengan kran air
Hidupkan motor putaran dalam keadaan ideal
Kerjakan sampai air yang keluar dalam keadaan bersih

Perakitan.

Pasangkan kembali termostat


Perhatikan pemasangan termostat jangan terbalik !

Pasang slang atas


Perhatikan kedudukan klem

Pengisian air
Isikan air yang dicampur anti karat ke dalam radiator.

Pembuangan udara
Cara sederhana
Hidupkan motor, tunggu sampai termostat terbuka, pada saat tersebut keluar gelembung-gelembung
udara
Tambahkan air pada radiator
Kerjakan pekerjaan tersebut sampai gelembung udara tidak ada lagi

Pada sistem baut pembuang


Pada umumnya sistem ini dilengkapi dengan resevoir
Isikan radiator melalui reservoir sehingga air pada reservoir pada batas maksimum
Hidupkan motor dan angkat reservoir sedikit diatas permukaan radiator
Buka sistem baut pembuang udara satu persatu mulai dari bawah sampai keatas
Baut sistem pembuangan udara biasanya dipasang pada bagian : rumah termostat, kepala silinder
dan sistem pemanas
Kerjakan pekerjaan tersebut sampai gelembung udara tidak ada lagi pada sistem pendinginan
Perhatikan air dalam reservoir jangan sampai kosong
Kontrol akhir
Pemeriksaan kebocoran
Pemeriksaan temperatur air pendingin
Pasangkan termometer pada mulut radiator
Hidupkan motor sampai terjadi peredaran air dari motor ke radiator dan baca termometer

2. PEMERIKSAAN / PENGGANTIAN THERMOSTAT.

Keluarkan air pendingin ke dalam bak air. Untuk ini, lepas kran
pembuang pada radiator, atau slang radiator bawah.
Lepaskan termostat. Rumah termostat biasanya diletakkan pada
sambungan slang radiator atas. Juga ada motor dengan termostat di dalam
sambungan slang radiator bawah.
Periksa termostat di dalam panci air, dengan menggunakan pemanas dan
termometer. Catatlah temperatur termostat mulai membuka, kemudian
langkah buka pada saat air mendidih.

Bersihkan dudukan paking pada rumah termostat dengan skrap atau pisau. Dudukan paking yang
cekung dapat diratakan dengan kikir.
Pasang termostat. Perhatikan : Jangan memasang termostat arah terbalik. Silinder elemen pengatur
harus ke arah motor. Beri vet pada paking rumah termostat.
Setelah mengisi air pada radiator, hidupkan motor, buang udara pada sistem pendinginan, kemudian
tambah air radiator kembali.
Periksa kebocoran pada sistem pendinginan dengan alat pengetes.
Kebocoraan pada sistem pendinginan juga dapat diperiksa tanpa pengetes. Untuk ini, periksa
kebocoran pada saat motor panas. Tutup radiator harus terpasang, maka ada tekanan dalam sistem
pendinginan.
Pemeriksaan fungsi termostat saat terpasang.
Biasanya, termostat mulai terbuka pada 75 – 850 C, termostat terbuka penuh pada 90 – 1000 C.
Kalau termostat mulai membuka pada temperatur di bawah 700 C, atau termostat tidak terpasang,
hal-hal ini bisa merugikan pemakaian bahan bakar dan umur motor. Kalau termostat mulai terbuka
pada temperatur diatas 900 C, atau panjang langkah kurang daari kira-kira 5 mm, air pendingin
dapat mendidih saat daya motor tinggi
Pada saat sistem pendinginan yang baru diisi dengan air, masih ada udara di dalam yang harus
dibuang, biasanya motor dapat membuang udara sendiri, pada saat termostat mulai membuka.
Sesudah pembuangan, air pendingin harus ditambah lagi. Kekecualian : mobil dengan sistem
pendingin yang rumit, kadang-kadang dilengkapi dengan sekrup pembuang yang terletak pada
bagian-bagian paling atas, umpanya pada rumah termostat, kepala silinder atau radiator pemanas
mobil. Pada saat motor hidup, sekrup-sekrup tersebut harus terbuka sampai air keluar. Saat
termostat terbuka, pembuangan udara harus diulangi lagi.

3. PENGGANTIAN POMPA AIR (WATER PUMP).

Pembongkaran
Buka tutup radiator, buang air pendingin dari radiator dan mesin dengan jalan membuka keran
pembuangan air, tampung di dalam, ember.
Lepaskan selang-selang air pada radiator pompa air.

Kendorkan

Lepas tali kipas dengan jalan mengendorkan baut


pemegang alternator

Kendorkan

Lepas selubung kipas dan radiator


Lepas kipas, puli kipas dan pompa air

Lepas baut-baut pengikat pompa air, kemudian lepaskan pompa air


dari blok motor. Jika pompa air sukar dilepaskan karena paking dilem,
pakai pengunkit !

Bersihkan dudukan pompa air pada blok motor menggunakan


skrap/ampelas

Merakit Pompa Air.


Sebelum memasang pompa air baru, buat paking pompa air dan beri sedikit vet.

Pasang pompa air baru dan paking pada blok motor, keraskan baut pengikat dengan momen putar.
Rakit bagian lain yang telah dilepas dengan cara kebalikan dari pembongkaran.
Penyetelan tali kipas.
Mengisi air pendingin dengan anti korosi ke radiator.
Membuang udara pada sistem pendingin.

Kontrol akhir
Pemeriksaan kebocoran.

4. PEMERIKSAAN SISTEM KIPAS LISTRIK.

a. Memeriksa sistem kipas listrik pada temperatur rendah ( 350 C )


Putar kunci kontak pada posisi ON/hidup ( untuk rangkaian dengan arus pengendali lewat
kunci kontak ).
Periksa kipas berputar atau tidak.
Jika tidak berputar baik.
Jika berputar, periksa sakelar temperatur air.

b. Hidupkan motor sampai mencapai temperatur kerja.


Dengan melihat temperatur air pada dashboard atau dengan
thermometer :
Periksa saat kipas mulai berputar.
Jika berputar pada temperatur yang sesuai dengan
spasifikasi baik.
Jika tidak berputar, periksa sakelar temperatur air, relay
kipas, motor kipas, sekering dan hubungan kabel-kabel.

c. Pemeriksaan komponen-
komponen. Saklar temperatur air

Sakelar temperatur air ada 2 macam :


- Dengan 2 kaki, digunakan pada radiator plastik.
- Dengan 1 kaki, digunakan pada radiator tembaga/kuningan.

Lepas kabel sakelar temperatur air, kemudian putar kunci kontak “ ON “.


Hubungkan - Kedua kabel ( pada sakelar 2 kaki ).
: - kabel sakelar dengan massa ( pada sakelar 1 kali
).
Periksa kerja motor kipas listrik.
Jika berputar rangkaian sistem kipas listrik baik, memeriksa sakelar dengan
Ohmmeter.
Jika tidak berputar periksa komponen-komponen lain.

- Periksa hubungan sakelar temperatur air dengan Ohm meter.


- Saat dingin tidak boleh berhubungan antara kaki dan kaki ke minus.
- Saat panas harus ada hubungan.
Relai motor kipas Listrik
Lepas Relay dari dudukan.
Beri arus pada terminal 86, negatif pada terminal 85.
Periksa dengan ohmmeter, hubungan antara terminal
30 dengan 87.
- Jika ada hubungan berarti relay dalam keadaan baik.
- jika tidak ada hubungan berarti relay rusak.

Motor Kipas Listrik


Hubungkan baterai dan Ampermeter dengan terminal motor
kipas listrik (lihat gambar).
Periksa kerja motor :
- jika berputar berarti baik, besar arus 4 – 6 A.
- jika tidak berputar, perbaiki atau ganti kipas listrik.

Rangkaian Sistem Kipas Listrik

Sistem TOYOTA Sistem VW (Engine Stand)

SOAL – SOAL SISTEM PENDINGIN

1. Jelaskan alasan utama diperlukan sistem pendinginan mesin ?


...........................................................................................................................................................
...........................................................................................................................................................

2. Sebutkan komponen – komponen sistem pendingin air ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

3. Apa dampak yang terjadi bila tidak terdapat sistem pendinginan yang baik ? (sebutkan 3 dampak)
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

4. Mengapa mesin dengan pendingin air lebih aman ? Berikan alasannya


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

5. Jelaskan sirkulasi air pendingin bila mesin masih dalam keadaan dingin ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

6. Bagaimana cara kerja tutup radiator ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
7. Jelaskan fungsi pompa air pada mesin dengan sistem pendingin air ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

8. Jelaskan fungsi Tangki Reservoir ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

9. Sebutkan komponen – komponen yang ada pada Thermostat ?


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

10. Ditinjau dari penggeraknya Kipas pendingin dibagi menjadi 2, Sebut dan Jelaskan ?
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai