Sistem Pendingin Kendaraan
Sistem Pendingin Kendaraan
Sistem Pendingin Kendaraan
Pada mesin bahan bakar dibakar di dalam silinder untuk merubah energi panas ke dalam tenaga gerak.
Tapi energi panas yang dihasilkan tidak semuanya dirubah ke dalam tenaga. Hanya kira-kira 25%
energi yang dimanfaatkan secara efektif. Kira – kira sebesar 45% lainnya hilang saat gas buang atau
gesekan dan 30% diserap oleh mesin itu sendiri.
Panas yang diserap oleh mesin harus dibuang ke udara dengan segera, sebab bila tidak mesin akan
menjadi terlalu panas dan dapat mempercepat keausan. Maka sistem pendingin dilengkapi didalam
mesin untuk pendinginan dan mencegah panas yang berlebihan (Over Heating).
Umumnya mesin didinginkan oleh sistem pendingin udara atau sistem pendingin air. Mesin mobil
banyak menggunakan sistem pendingin air.
REFERENSI
Pada mesin bensin hanya 23 – 28 % energi panas dari hasil pembakaran bahan bakar di dalam
silinder yang dimanfaatkan secara efektif sebagai tenaga. Sedangkan sisanya terbuang dalam
beberapa bentuk
Kegunaan Pendinginan
Pendinginan tidak merata, bagian yang langsung terkena angin/udara mendapat pendinginan
yang lebih
Alat Berat
c) Konstruksi
Sistem pendingin air dilengkapi oleh water jacket, pompa air, radiator, thermostat, kipas, selang
karet dan lain-lain.
PENTING…! Jangan menghidupkan mesin dengan thermostat tidak terpasang. Sirkuit bypass akan
selalu terbuka, menyebabkan air pendingin melalui bypass radiator dimana air pendingin tersebut
didinginkan. Hal itu akan mengakibatkan mesin menjadi panas berlebihan (Over Heating)
KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENDINGIN AIR
1. RADIATOR
Gambar radiator
Radiator mendinginkan cairan pendingin yang telah menjadi panas setelah melalui saluran water
jacket. Radiator terdiri dari tangki air bagian atas (upper water tank), tangki air bagian bawah (lower
water tank) dan radiator core pada bagian tengahnya. Cairan pendingin masuk ke upper tank dari
selang atas (upper hose). Upper tank dilengkapi dengan tutup radiator untuk menambah air pendingin.
Selain itu juga dihubungkan dengan slang ke reservoir tank sehingga air pendingin atau uap yang
berlebihan dapat ditampung. Lower tank dilengkapi outlet dan kran penguras.
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa yang dapat dilalui air pendingin dari upper tank ke
lower tank. Selain itu juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin fungsinya untuk menyeap panas
dari cairan pendingin. Radiator letaknya di depan kendaraan, sehingga radiator dapat didinginkan oleh
gerakan dari kendaraan itu sendiri.
INTI RADIATOR
Inti radiator (radiator core) terdiri dari pipa-pipa dimana cairan pendingin melaluinya dari upper ke
lower tank. Juga dilengkapi dengan sirip-sirip pendingin (fin). Panas cairan pendingin pertama
dipindahkan (diserap) ke sirip-sirip, yang didinginkan oleh kipas dan udara akibat gerakan dari
kendaraan, yang mengalir melalui sirip-sirip pada saat kendaraan sedang bergerak.
Ada 2 tipe inti radiator, yang perbedaannya tergantung model pada sirip-sirip pendinginannya. Tipe
plate (flat fin type) dan tipe lekukan (currogated fin type). Beberapa kendaraan modern menggunakan
versi terbaru, yaitu tipe lekukan, dari radiator tipe SR. Inti radiator bertipe radiator SR hanya
mempunyai susunan pipa tunggal (single row) sehingga bentuk keseluruhannya menjadi tipis dan
ringan dibandingkan dengan radiator biasa.
2. TUTUP RADIATOR
Tutup radiator berfungsi untuk menaikkan tekanan air didalam sistem pendinginan. Pada temperatur
kerja, air sistem pendinginan bertekanan 80-kPa (0.8-1.2bar). Dengan tekanan air melebihi tekanan
atmosfir, lebih 80-120kPa (0.8-1.2bar), maka titik didih air pendingin dapat naik mencapai 120 derajat
Celcius, maka sistem pendinginan menjadi lebih aman, karena air tidak cepat mendidih.
Saat mesin/motor hidup dan menjadi panas (mencapai temperatur kerja), maka temperatur dan
tekanan air pendinginan akan naik dan volume air mengembang, maka katup pelepas hermostat akan
membuka pada tekanan ‘teknik’ 80-120kPa (0.8-1.2bar), maka air akan mengalir ke tangki reservoir
sampai berhenti ketika katup pelepas tutup kembali pada tekanan air dalam radiator turun dibawah 80-
120kPa (0.8-1.2bar).
2) Mesin Dingin
Ketika mesin/motor dimatikan, maka semakin lama temperatur mesin dan juga air akan semakin turun
bahkan mencapai temperatur udara luar. Akibatnya volume air pendingin semakin menyusut dan
berkurang, maka akan terjadi ruang kosong dan vakum (dibawah tekanan atmosfir) diatas permukaan
air pendingin dalam radiator, maka katup vakum termostat akan membuka, akibatnya air pendingin
dalam tangki reservoir yang bertekanan atmosfir akan mengalir (terisap) masuk memenuhi ruang
dalam radiator, bersamaan dengan proses tersebut kevakuman diatas air dalam radiator semakin
hilang dan katup vakum kembali tertutup.
Bila katup pelepas tidak rapat, maka tekanan sistem pendinginan kurang, sehingga temperatur
didih air rendah, artinya air cepat mendidih.
Bila katup pelepas tidak membuka, tekanan sistem pendinginan terlalu tinggi, akibatnya slang
air mengembang / meledak.
Bila katup vakum tidak membuka, akan timbul vakum pada saat motor menjadi dingin ,
akibatnya slang-slang air akan mengempis.
Tangki cadangan (reservoir tank) dihubungkan ke radiator dengan slang overflow. Bila volum cairan
pendingin berekspansi disebabkan naiknya temperatur, maka cairan pendingin yang berlebihan
dikirim ke tangki cadangan. Bila temperatur turun, maka cairan pendingin yang ada di dalam tangki
cadangan akan kembali ke radiator. Ini untuk mencegah terbuangnya cairan pendingin dan untuk
menjamin agar dapat mengirimkan cairan pendingin saat diperlukan penambahan secara tetap.
4. POMPA AIR
Pompa air (water pump) mengirim cairan pendingin melalui sistem pendingin dengan tekanan.
Umumnya yang banyak digunakan adalah tipe pompa sentrifugal (centrifugal pump). Pompa air
ditempatkan dibagian depan blok silinder dan digerakkan oleh tali kipas (V-belt), V ribbed belt atau
timing belt.
5. THERMOSTAT
Gambar thermostat
Temperatur cairan pendingin tergantung dengan mesin. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang
tertinggi, adalah bila temperaturnya kira-kira pada 80 – 90 derajat celcius. Sangat penting sekali
bahwa temperatur yang cepat mencapai batas optimal (yang paling baik) secepat mungkin setelah
mesin hidup.
Panasnya tidak boleh menurun, terutama dalam musim dingin. Thermostat dirancang untuk
mempertahankan temperatur cairan pendingin dalam batas yang diizinkan.
Thermostat adalah semacam katup yang membuka dan menutup secara otomatis sesuai temperatur
cairan pendingin. Thermostat dipasang antara radiator dengan sirkuit pendingin mesin. Bila
temperatur pendingin rendah, katup menutup untuk mencegah agar air tidak masuk ke radiator. Bila
temperatur meningkat katup akan membuka dan dengan demikian cairan pendingin mengalir ke
radiator.
Thermostat dioperasikan oleh wax sealed yang ada di dalam silinder, volume wax ini berubah
disebabkan oleh temperatur. Perubahan volume dalam wax menyebabkan silinder bergerak turun atau
naik mengakibatkan katup membuka dan menutup.
Thermostat dilengkap dengan jiggle valve yang digunakan untuk mengalirkan air dari sistem
pendingin saat menambahkan cairan pendingin ke dalam sistem.
Bila suhu air pendingin rendah, aliran air ke radiator ditutup termostat / terputus. Jika suhu air
pendingin mencapai mulai » 80°C s.d 1000 C, termostat terbuka dan air mengalir ke radiator
b. Kerusakan dan Gangguan Termostat
Kipas pendingin jenis ini digerakkan terus-menerus oleh poros engkol melalui tali kipas. Kecepatan
kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin. Bila mesin berputar dengan kecepatan tinggi, kipas
juga berputar dengan cepat dan putaran ini menambah tahanan pada saat yang sama. Ini menyebabkan
kehilangan tenaga dan menimbulkan bunyi pada kipas.
Kopling fluida (sealed silicone oil) biasanya dipasangkan antara pompa air dan kipas pendingin untuk
mengatasi problem seperti tersebut diatas.
Tali kipas penggerk kipas pendingin digerakkan oleh V-belt atau dengan tali kipas yang bergigi
(ribbed belt).
Sistem Kipas Pendingin digerakkan oleh Motor Lisrik
Kipas pendingin digerakkan oleh motor listrik. Motor listrik ini menerima sinyal dan sensor
temperatur pendingin yang dikirimkan dari kepala silinder. Ketika temperatur meningkat pada suatu
tingkat yang ditetapkan, sinya ini merangsang motor relay menggerakkan motor, dan kemudian
menggerkkan kipas pendingin. Kipas pendingin hanya bekerja jika dibutuhkan. Ini berarti bahwa
mesin dapat mencapai temperatur operasi yang optimal dengan lebih cepat. Selain itu juga membantu
mengurangi penggunaan bensin dan bunyi kipas.
Kipas pendingin umumnya digerakkan oleh tali kipas (belt). Unit bagian lainnya pada mobil seperti
Pompa air, Alternator, Pompa Power Steering, dan pendingin kompresor juga digerakkan oleh tali
kipas (belt) atau tali kipas yang bergigi (V-Ribbed Belt). Belt sangat sederhana sekali dalam
pemindahan tenaga karena tidak dibutuhkan pelumasan.
7. V-Belt
Tali kipas (belt) sudah digunakan beberapa tahun yang lalu sampai sekarang. Disebut V-belt sebab
mempunyai bagian yang terpotong berbentuk V yang menambah efisiensi penambahan tenaga. V-belt
umumnya terdiri dari karet sintetis, tetron atau penguat lainnya dan dilapisi dengan kanvas pada kedua
sisinya. V-Belt tipe COG dengan gigi semi – elliptical adalah salah satu jenis dari V-Belt.
V RIBBED Belt
Tali kipas secara bertahap diganti dengan tali kipas yang bergigi (V Ribbed belt) yang mempunyai
penampang yang tampak pada gambar. Tebal keseluruhannya kurang dari V- belt. V ribbed belt
mempunyai bentuk rusuk V – shaped rib pada bagian sisi pulley.
Mereka mempunyai efisiensi pemindahan tenaga yang besar dan panas yang tinggi, tahan lama
dibanding dengan V-belt serta berkurangnya bidang gesek sehingga mengurangi panas.
PENTING…!!! Bila menservis V-Belt dan V Ribbed belt, perhatikan bahwa belt harus mempunyai
ketegangan yang benar. Bila belt kendor akan menyebabkan bunyi dan slip. Bila terlalu keras akan
merusak puli dan bantalan poros. Oleh karena itu stel tegangan sesuai ukuran yang disarankan
dengan menggunakan Tension Gauge