Perawatan Sistem Pendingin

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

3.

14 Mendiagnosis kerusakan sistem pendinginan


PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN

Fungsi Sistem Pendingin


Panas akibat pembakaran yang berlebihan mengakibatkan komponen mesin akan
mengalami kenaikan temperatur yang berlebihan (over heating). Komponen-komponen seperti
torak dengan dinding selinder menjadi macet, dan kepala selinder akan menjadi retak, untuk
mengatasi hal tersebut maka diperlukan sistem pendinginan (Anonim 2011; 2004).
Fungsi sistem pendingin adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi panas yang dihasilkan oleh pembakaran campuran bahan bakar dengan udara
yang dapat mencapai temperatur 25000 C, panas yang cukup tinggi ini dapat melelehkan
logam atau komponen lain, yang dapat menggangu kinerja sistem pendinginan.
2. Mempertahankan temperatur mesin agar selalu pada temperatur kerja yang optimal.
3. Mempercepat pencapaian temperatur kerjanya mesin, karena untuk mencegah terjadinya
keausan dan emisi gas buang yang berlebihan.
Sebaliknya bila mesin bekerja pada kondisi dingin dapat menyebabkan :
1. Keausan lebih cepat
2. Poros bahan bakar
3. Tumpukan air dan endapan pada rumah engkol (crank case)
Itulah sebabnya suhu mesin dalam beroperasi harus dikendalikan sesuai dengan ketentuan
sehingga menghasilkan efisiensi yang tinggi (Daryanto, 2010). Pada saat mesin dipanaskan
dengan cepat, dan pada saat beban puncak tinggi, mesin harus didinginkaan dengan segera.

Jenis Sistem Pendingin pada Kendaraan Bermotor


Berdasarkan cara kerjanya, Sistem Pendingin kendaraan dibagi menjadi 2 yaitu sistem
pendingin dengan mengunakan pendingin udara (air cooling engine) dan sistem pendingin air
(water cooling). Banyak mobil mengunakan sistem pendingin air, setiap jenis sistem pendingin
tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian masing-masing yang disesuaikan dengan tujuan
pengunaan engine kendaraan tersebut (Soekardi, 2005).

Sistem Pendingin Air (water cooling)


Sistem pendingin (Gambar 1) ini sangat baik digunakan karena sebagian panas dari ruang
bakar diserap oleh dinding selinder dan kepala selinder, akan tetapi perawatanya lebih rumit,
selain itu biaya yang dikeluaarkan untuk perawatan sistem pendingin ini lebih besar dibandingkan
dengan sistem pendingin udara. Tapi banyak memiliki keuntunganya yaitu lebih aman, karena
ruang bakar diselimuti oleh air yang berada di water jacket, maka selain mendinginkan juga
berfungsi sebagai peredam bunyi. Selain itu juga pendinginan air baik untuk kendaraan
perjalanan jauh (Daryanto, 2002).

Gambar 1. Sistem Pendingin


Sistem Pendingin Udara (Air Cooling Engine)

Pendinginan udara (Gambar 2) digunakan jika panas dari mesin yang


bekerja/berputar melewati sirip, rusuk atau fins ke udara luar. Pendinginan udara
biasanya digunakan pada mesin satu/dua selinder dan biasanya terdiri dari: sirip
pendingin yang terletak di kepala selinder dan badan selinder. Udara yang menyerap
panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau udaranya harus mengalir agar
temperatur udara sekitar sirip tetap rendah sehinggah penyerapan panas tetap
berlangsung secara sempurna.

Gambar 2. Sistem Pendingin


Udara Pendingin udara mempunyai keuntungan antara
lain:
1. Kontruksi lebih sederhana.
2. Harga relatif lebih murah.
3. Perawatan relatif tidak ada.

Namun pendingin udara mempunyai kerugian anatara lain:


1. Pendinginan tidak merata.
2. Suara mesin berisik karena adanya getaran dari sirip-sirip pendingin.

Komponen –Komponen Sistem Pendingin

Komponen-komponen sistem pendingin air yang penting dan perlu di pelihara atau
diservis adalah radiator, tutup radiator, tangki reservoir, sabuk (belt), kipas pendingin,
thermostat dan pompa air.

Radiator

Radiator memiliki tiga bagian utama yaitu: inti radiator, tangki air bagian atas, dan
tangki bagian bawah (Gambar 3). Radiator umumnya dibuat dari tembaga, tetapi
kebanyakan sekarang inti radiator terbuat dari aluminium, kecuali tangkinya yang terbuat
dari logam atau plastik.
Fungsi dari radiator sebagai alat untuk mendinginkan air pendingin dengan
memanfaatkan udara luar yang mengalir dari sela-sela radiator .Air dari radiator tersebut
dikirim ke bagian-bagian yang di inginkan melalui selang radiator, baik dari radiator ke
blok selinder atau sebaliknya.

Gambar 3. Radiator

Pompa Air (Water Pump)

Pompa air merupakan salah satu komponen sistem pendingin yang digunakan
sebagai pendorong cairan pendingin, digunakan untuk membuat air mengalir secara
teratur tanpa memerlukan tenaga yang berlebihan untuk mengendalikanya. Tenaga yang
digunakan oleh pompa air untuk mensirkulasikan air pendingin diambil dari poros engkol
dengan perantara tali kipas yang terhubung oleh roda gigi, pompa air berfungsi untuk
mensirkulasikan air pendingin, yaitu menghisap dari radiator dan menekanya ke dalam
mantel air yang berada pada blok mesin.
Pompa air (water pump) akan memompa air pendingin dari water jacket ke radiator
yaitu dengan cara menekan cairan pendingin. Pada umumnya pompa air yang digunakan
adalh jenis pompa sentrifugal (sentrifugal pump). Pompa air ditempatkan dibagian depan
blok selinder dan digerakan oleh tali kipas atau timing belt.

Thermostat

Thermostat yang berfungsi untuk menahan air pendingin yang masih berada
didalam water jacket mesin agar bersirkulasi pada mesin saat suhu mesin masih rendah,
dan akan membuka saluran dari mesin ke radiator setelah temperatur kerja mesin
mencapai suhu idealnya.
Katup thermostat berfungsi untuk menahan air pendingin bersirkulasi saat suhu
mesin yang rendah dan membuka lebar saluran dari mesin ke radiator pada saat suhu
mesin mencapai suhu idealnya. Katup thermostat biasanya dipasang diantara selang
radiator dan mesin yang dimaksudkan untuk mencegah mengalirnya air pendingin dari
radiator ke engine.
Thermostat dirancang untuk mempertahankan agar temperatur cairan pendingin
dalam batas yang diijinkan. Pada umumnya efisiensi operasi mesin yang tertinggi apabila
temperaturnya kira- kira pada 860– 800C, kerja Thermostat tergantung oleh suhu, apabila
suhunya naik maka thermostat membuka dan sebaliknya. Dengan demikian suhu mesin
dapat dikendalikan dan ini merupakan fungsi dari thermostat sebagai kendali suhu mesin.
Jenis thermostat yang digunakan adalah tipe wax pellet. jenis ini semacam lilit yang
merupakan bahan yang peka terhadap panas yang dapat mengembang pada saat panas
dan menyusut pada saat dingin. Efek lainya jika thermostat dilepas, air tetap bersirkulasi
dan berputar masuk ke dalam radiator. Hasilnya mobil akan lama mencapai suhu kerja
idealnya.

Mantel Pendingin (Water Jacket)

Water jacket (mantel pendingin) terdapat di sekeliling kepala selinder mesin yang
berfungsi untuk mendinginkan bagian-bagian dinding selinder dan ruang bakar secara
efektif. Mantel pendingin pada kepala selinder berhubungan langsung dengan tangki
radiator bagian atas dan mantel pendingin blok selinder berhubungan langsung dengan
tangki radiator bagian bawah

Kipas Pendingin yang digerakan oleh Poros Engkol

Tujuan pemasangan kipas adalah untuk mempercepat proses pendinginan air


didalam radiator. Kipas pendingin ini terus menerus digerakan oleh poros engkol melalui
tali kipas yang digerakan oleh v-belt atau dengan tali kipas yang bergigi (ribbet belt).
kecepatan kipas berubah sesuai dengan kecepatan mesin dan hal tersebut belum cukup
besar, bila mesin berputar pada kecepatan tinggi, kipas juga berputar dengan cepat dan
putaran menambah tahanan yang sama. Hal ini menyebabkan kehilangan tenaga dan
menimbulkan bunyi pada kipas. Untuk mencegah hal tersebut maka biasanya antara
pompa air dan kipas dipasang sebuah kopling fluida.

Kipas pendingin yang digerakan motor listrik

Pada kipas pendingin yang digerakan oleh motor listrik terjadi pada saat temperatur
air pendingin panas, temperatur air pendingin dikirimkan ke motor listrik melalui sinyal
yang terdapat pada kepala selinder. Pada saat temperatur meningkat, sinyal tersebut
merangsang motor relay untuk mengerakan motor listrik yang kemudian mengerakan
kipas pendingin. Kipas motor listrik bekerja pada saat dibutuhkan selain itu juga
membantu mengurangi suara bising yang ditimbulkan kipas pendingin.

Cairan Anti Beku (Coolant)

Coolant adalah suatu sarana atau media pendingin yang digunakan untuk
menyerap panas dari mesin. Coolant adalah suatu cairan yang mengandung zat kimia
yang digunakan untuk campuran pendingin air yang bahan dasarnya ethylene glycol.
Bahan kimia ini sangat beracun dan sangat berbahaya bila terkena langsung dengan
organ tubuh manusia sekitar 70 mg/kg berat badan.

Katup Presure dan Katup Vacum Tutup Radiator

Apabila volume air pendingin bertambah saat temperaturnya naik, maka tekananya
juga bertambah. Bila tekanan air pendingin mencapai 0.9-1,0 kg/cm 2 pada 110- 1200C,
maka relief valve terbuka dan membebaskan kelebihan tekanan melalui pipa over flow
sehingga sebagian air pendingin masuk kedalam tangki cadangan.
Pada saat temperatur air pendingin berkurang setelah mesin berhenti, maka dalam
radiator terjadi kevacuman. Akibatnya vacum valve terbuka secara otomatis untuk
menghisap udara segar mengganti kevacuman dalam radiator. kemudian diikuti dengan
cairan pendingin pada tekanan atmosfir apabila mesin sudah benar-benar dingin.

Sirkulasi Sistem Pendingin

Sistem pendingin yang digunakan pada mesin Mitsubishi Galant 2500 cc adalah
sistem pendingin air yang menggunakan by pass vakum, kipas pendingin dan pompa air
yang digerakan oleh belt.

Bila Mesin Dalam Keadaan Dingin

Pendinginan diberi tekanan pompa oleh pompa air dan bersirkulasi. Ketika mesin
dalam keadaan masih dingin, air pandingin masih dalam keadaan dingin dan thermostat
masih tertutup sehingga cairan bersirkulasi melalui selang by pass dan kembali ke pompa
air.

Bila Mesin Dalam Keadaan Panas

Setalah mesin menjadi panas, thermostat terbuka dan katup by pass tertutup dalam
by pass sirkuit. Cairan pendingin setelah menjadi panas di dalam water jacket (yang
menyerap panas dari mesin) kemudian di salurkan ke radiator untuk didinginkan dengan
kipas dan putaran udara dengan adanya gerakan maju kendaraan itu sendiri. Cairan
pendingin yang sudah dingin ditekan kembali oleh pompa air ke water jacket.

Gangguan/Penyebab Cara Mengatasi

 Air Radiator Kering  Tambah Air Pendingin


 Radiator Tersumbat  Bersihkan Kotoran yang Mengendap pada
pipa-pipa inti radiator dan perbaiki sirip
radiator yang sudah rusak
 Thermostat rusak  Periksa katup, dengan alat uji amati
pembukaannya. Jika rusak harus diganti
 Kipas pendingin tidak berputar\  Periksa relay motor , tes dengan ohmmeter.
Dan komponen lainnya. Jika rusak diganti
dengan yang baru
 Adanya Korosi/Karat pada  Bersihkan pada bagian yang terjadi karat/
saluran air pendingin korosi
 Selang dan klem penjepit yang kotor  Perbaiki dan kencangkan klem saluran,
apabila sudah rusak maka harus diganti
dengan yang baru
 Inti radiator bocor karena  Bersihkan pada bagian yang terdapat
endapan karat/benturan endapan dan pada bagian yang bocor bila
sudah parah maka harus diganti

Tabel 3. Gangguan Kepala Silinder Baling & Melengkung


Gangguan/PenyebabCara Mengatasi

 Air Pendingin Kurang  Tambah air pendingin secukupnya


sampai tanda batas maksimal
 Kipas pendingin tidak berputar  Periksa kerja motor, jika rusak perbaiki
atau ganti
 Thermostat tidak membuka/menutup  Periksa thermostat dengan cara direbus,
dengan baik amati katup pembukanya dan amati pada
suhu berapa katup membuka. Jika rusak,
diganti dengan yang baru
 Tutup radiator yang rusak  Periksa katup vacuum dan pressure nya
dengan alat uji tutup radiator, jika tekanan
turun pada nilai standarnya maka harus
diganti
 Pompa air tidakbekerja  Periksa bantalan oil seal atau bantalan
pad pump, jika rusak diganti yang baru

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2004). Modul Perbaikan Sistem Pendingin dan Komponen. Deppenas. Diakses
Juni 8, 2012, dari http://smkmuhi.110mb.com
Anonim. (2011). Sistem Pendingin. Diakses Juni 4, 2012, dari
http://sistem+pendingin+udara+alami.PNG
Daryanto. (2010). Reparasi Mobil Bensin. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya.
Daryanto. (2008). Teknik Merawat Automobil Lengkap. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya. Daryanto. (2002). Peralatan Bengkel Mobil. Jakarta: PT Prestasi
Pustakaraya.
Daryanto. (2006). Teknik Pemeliharaan Mobil Pemeriksaan dan Perbaikan. Jakarta: PT
Prestasi Pustakaraya.
Pratisno. (2010). Merawat dan Memperbaiki Mobil Bensin.
Soekardi, Y. (2005). Merawat dan Memperbaiki Mobil Bensin. Bandung: CV. Angkasa
Bandung.

Anda mungkin juga menyukai