Agregat Komunitas Pada Lansia
Agregat Komunitas Pada Lansia
Agregat Komunitas Pada Lansia
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Rumusan Masalah
1. Apa itu Lansia ?
2. Bagaimana melakukan Asuhan keperawatan komunitas kesehatan pada
Lansia?
B. Tujuan
1. Mengetahui tentang Lansia
2. Mengetahui pelaksanaan Asuhan keperawatan komunitas agregat pada
kesehatan Lansia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Lansia
1. Pengertian Lansia
Masa lansia adalah periode perkembangan yang mulai masuk
pada usia 60 tahun dan berakhir dengan kematian. Masa ini adalah
masa menurunnya kekuatan dan kesehatan sehingga harus mulai
menyesuaikan diri (Santrock, 2006). Lanjut usia merupakan kejadian
yang sudah pasti akan dilalui oleh semua orang yang dikarunia usia
panjang (Murwani, 2011). Tahap lansia adalah tahap siklus akhir
hidup manusia dan merupakan bagian dari proses kehidupan yang tak
dapat dihindari dan akan dialami oleh siapapun.
Masuk pada tahap ini seseorang akan mengalami banyak
perubahan baik secara fisik maupun mental, khususnya kemunduran
dalam berbagai fungsi serta kemampuan yang pernah dimilikinya.
Perubahan penampilan fisik sebagian dari proses penuaan yang
normal, seperti rambut yang mulai memutih, muncul kerutan di wajah,
berkurangnya kemampuan melihat, serta kemunduran daya tahan
tubuh, merupakan acaman bagi integritas orang usia lanjut. Belum lagi
mereka harus berhadapan dengan kehilangannya peran diri, kedudukan
sosial, serta perpisahan dengan orangorang yang dicintai. Semua
perubahan tersebut membutuhkan kemampuan beradaptasi yang cukup
besar agar dapat menyikapi secara bijak (Soejono, dkk., 2007).
2. Batasan-batasan Lansia
Lanjut usia memiliki patokan umur yang berbeda-beda,
umumnya berkisar antara 60 – 65 tahun. Menurut WHO terdapat
empat tahap batasan umur yaitu masuk usia pertengahan (middle age)
antara 45 - 59 tahun, usia lanjut (elderly) antara 60 - 74 tahun, dan
usia lanjut usia (old) antara 75 - 90 tahun, serta usia sangat tua (very
old) diatas 90 tahun (Nugroho, 2008). Menurut pendapat berbagai
ahli dalam Efendi (2009) batasan-batasan umur yang mencakup
batasan umur lansia adalah sebagai berikut:
a) Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 dalam Bab 1
Pasal 1 ayat 2 yang berbunyi “Lanjut usia adalah seseorang
yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas”.
b) (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria berikut: usia
pertengahan (middle age) ialah 45 - 59 tahun, lanjut usia
(elderly) ialah 60 - 74 tahun, lanjut usia tua (old) ialah 75 - 90
tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun.
c) Menurut Dra. Jos Masdani (Psikolog UI), terdapat empat fase
yaitu : pertama (fase inventus) ialah 25 - 40 tahun, kedua (fase
virilities) ialah 40 - 55 tahun, ketiga (fase presenium) ialah 14
55 - 65 tahun, keempat (fase senium) ialah 65 hingga tutup
usia.
d) Menurut Prof. Dr. Koesoemato Setyonegoro masa lanjut usia
(geriatric age): > 65 tahun atau 70 tahun. Masa lanjut usia
(getiatric age) itu sendiri dibagi menjadi tiga batasan umur,
yaitu young old (70 - 75 tahun), old (75 - 80 tahun), dan very
old ( > 80 tahun) (Efendi, 2009).
4. Teori Penuaan
Ada empat teori pokok dari penuaan menurut Klatz dan Goldman,
(2007), yaitu:
a) Teori Wear and Tear
Tubuh dan sel mengalami kerusakan karena telah banyak
digunakan (overuse) dan disalahgunakan (abuse).
b) Teori Neuroendokrin
Teori ini berdasarkan peranan berbagai hormon bagi fungsi
organ tubuh yaitu dimana hormon yang dikeluarkan oleh
beberapa organ yang dikendalikan oleh hipotalamus telah
menurun.
c) Teori Kontrol Genetik
Teori ini fokus pada genetik memprogram genetik DNA,
dimana kita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, dimana
penuaan dan usia hidup kita telah ditentukan secara genetik.
d) Teori Radikal Bebas
Teori ini menjelaskan bahwa suatu organisme menjadi tua
karena terjadi akumulasi kerusakan oleh radikal bebas dalam
sel sepanjang waktu. Radikal bebas sendiri merupakan suatu
molekul yang memiliki electron yang tidak berpasangan. Radikal
bebas memiliki sifat reaktivitas tinggi, karena kecenderungan
menarik elektron dan dapat mengubah suatu molekul menjadi
suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya satu
elektron pada molekul lain.
b) Data subsistem
1) Lingkungan fisik
Kualitas udara = Keadaan udara di daerah tempat tinggal
lansia beriklim sejuk atau panas, apakah terdapat polusi
udara yang dapat mengganggu pernafasan warga atau
tidak.
Kualitas air = sumber air yang digunakan warga untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari, keadaan saluran air
disekitar rumah.
Tingkat kebisingannya = adanya sumber suara /bising
yang dapat mengganggu keadaan lansia, contohnya seperti
pabrik.
Jarak antar rumah/kepadatan = Jarak antar rumah satu
dengan yang lainnya, apakah saling berdempetan.
2) Pendidikan
Riwayat pendidikan, pendidikan terakhir dan juga apakah
ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuan warga
3) Keamananan dan transportasi
Keadaan penjagaan lingkungan sekitar seperti adanya
siskamling, satpam atau polisi. apakah dari keamaan
tersebut menimbulkan stress atau tidak. sarana transportasi
yang digunakan warga untuk mobilisasi sehari
menggunakan kendaraan umum atau kendaraan pribadi.
4) Politik
Kebijakan pemerintahan Kebijakan yang ada didaerah
tersebut apakah cukup menunjang sehingga memudahkan
komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang
termasuk kesehatan.
5) Pelayanan sosial dan kesehatan
Tersedianya tempat pelayanan kesehatan (rumah sakit,
puskesmas, balai pengobatan) untuk melakukan deteksi
dini gangguan atau merawat atau memantau apabila
gangguan sudah terjadi serta karakteristik pemakaian
fasilitas pelayanan kesehatan.
6) Komunikasi
sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di
komunitas tersebut untuk saling berkomunikasi antar warga
atau untuk mendapatkan informasi dari luar misalnya
televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada
komunitas.
7) Ekonomi
Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan,
masih bekerja atau tidak, bagaimana dapat memenuhi
kebutuhan sehari-hari.
8) Rekreasi
Apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah
biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya
dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress.
2. Analisa Data
a. Diagnosa keperawatan
untuk menentukan masalah kesehatan pada masyarakat dapatlah
dirumuskan diagnosa keperawatan komunitas yang terdiri dari :
• Masalah (Problem) yaitu kesenjangan atau penyimpangan
dari keadaan normal yang terjadi.
• Penyebab (Etiologi) yang meliputi perilaku individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat, lingkungan fisik dan
biologis, psikologis dan sosial serta interaksi perilaku
dengan lingkungan.
• Tanda dan Gejala (Sign and Sympton) yaitu informasi yang
perlu untuk merumuskan diagnosa serta serangkaian
petunjuk timbulnya masalah.
3. Ds : Resiko Perubahan
- Banyak warga yang kerusakan status
mengeluh gatal-gatal integritas kulit kesehatan
pada tubuhnya
Do :
- Tubuh terlihat bintik-
bintik merah.
Diagnosa :
a. Diabetes berhubungan dengan kebiasaan hidup lansia yang tidak
terkontrol.
b. Hipertensi berhubungan dengan ketidakpatuhan lansia dalam mengikuti
posyandu lansia.
c. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan status
kesehatan.
3. Rencana tindakan
Klatz, R. & Goldman, R., 2007. The Official Anti Aging Revolution: Stop
the Clock, Time is on Your Side for a Younger, Stronger, Happier You. 4th
ed. United States: Basic Health Publications, Inc.