PPK Tetanus
PPK Tetanus
PPK Tetanus
TATALAKSANA KASUS
RSU BINTANG
TETANUS
ICD X : A35
1. Pengertian Penyakit sistem saraf yang perlangsungannya akut dengan
karakteristik spasme tonik persisten dan eksaserbasi
singkat.
2. Anamnesis Sulit membuka mulut.
Perut terasa keras dan kaku
Kejang tonik berulang dengan rangsangan berupa
suara, cahaya, dll.
1
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATALAKSANA KASUS
RSU BINTANG
EKG serial bila ada tanda-tanda gangguan jantung.
Foto toraks bila ada tanda-tanda komplikasi paru-paru.
Rontgen tulang jika ada trauma berat atau curiga
patah tulang.
2
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATALAKSANA KASUS
RSU BINTANG
o Kekakuan otot dan rigiditas/ spasme otot
Diazepam
Digunakan dengan dosis 0,5-10 mg/kgBB atau
dengan dosis
a. Spasme ringan: 5-20 mg p.o/8 jam
b. Spasme sedang: 5-10 mg i.v. Bila perlu, tidak
melebihi dosis 80-120 mg dalam 24 jam atau
dalam bentuk drip
c. Spasme berat: 50-100 mg dalam 500 ml larutan
dextrose 5% dan diinfuskan dengan kecepatan
10-15 mg/jam dalam 24 jam
MgSO4 dengan dosis 70 mg/kgBB dalam bentuk
larutan dextrose 5% 100 ml i.v selama 30 menit.
Dilanjutkan dengan dosis rumatan 2 gr/jam (untuk
usia < 60 th) dan 1 gr/jam(untuk usia ≥ 60 th) dalam
larutan dextrose 5% 500 ml/6 jam.
o Kontrol disfungsi otonom
Propanolol 5- 10 mg, dapat dinaikkan hingga 40 mg
tiga kali sehari.
MgSO4 dengan dosis 70 mg/kgBB dalam bentuk
larutan dextrose 5% 100 ml i.v selama 30 menit.
Dilanjutkan dengan dosis rumatan 2 gr/jam (untuk
usia < 60 th) dan 1 gr/jam(untuk usia ≥ 60 th) dalam
larutan dextrose 5% 500 ml/6 jam.
o Oksigen, diberikan bila terdapat tanda-tanda hipoksia,
distres pernapasan, sianosis.
o Gangguan Gastrointestinal
Ranitidin 50 mg/8 jam
Pemberian transfusi darah jika didapatkan
perdarahan masif saluran cerna
o Gangguan Renal dan elektrolit
Hipokalemi diatasi dengan pemberian KCL 20-80
mEq diberikan dalm infus lambat dalam 24 jam.
Hipernatremia diatasi dengan pemberian dextrose
5%.
Hiponatremia dikoreksi dengan pemberian normal
saline.
o Nutrisi
Diberikan TKTP dalam bentuk lunak, saring, atau
cair. Bila perlu, diberikan melalui pipa nasogastrik.
o Menghindari tindakan/perbuatan yang bersifat
merangsang, termasuk rangsangan suara dan cahaya
yang intensitasnya bersifat intermitten.
3
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATALAKSANA KASUS
RSU BINTANG
o Mempertahankan/membebaskan jalan nafas:
pengisapan lendir oro/nasofaring secara berkala.
o Posisi/letak penderita diubah-ubah secara periodik.
Pemasangan kateter bila terjadi retensi urin.
9. Edukasi -
10. Prognosis Angka kematian tinggi bila :
o Usia tua
o Masa inkubasi singkat
o Onset periode yang singkat
o Demam tinggi
o Spasme yang tidak cepat diatasi
o Disfungsi otonom
4
PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)
TATALAKSANA KASUS
RSU BINTANG
1. Berkas Rekam Medis yang disediakan setelah pasien terdaftar
dan memiliki Nomor Rekam Medis adalah milik Rumah Sakit,
sedangkan isi dari Berkas Rekam Medis tersebut adalah m