Woc Tof

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

DHFadalah suatu KLASIFIKASI DHF WOCDHF (DENGUE HAEMORRHAGI FEVER) PEMERIKSAAAN PENUNJANG

1. Hb dan PCV meningkat (20%)


penyakit yang 2. Trombositopeni(100.000/mm3)
disebabkan oleh virus 1. Derajat I. Adanya demam disertai gejala klinis lain, tanpa adanya perdarahan spontan. Biasanya mengalami panas
Virus dengue (melalui nyamuk aedes aegypty) 3. Leukopeni (mungkin normal atau leukositosis)
dengue (arbovirus) sekitar 2-7 hari, uji tornikuet hasilnya ialah positif, trombositopenia, dan hemokonsentrasi. 4. Isolasi virus
yang masuk kedalam 2. Derajat II. Sama dengan derajat I ditambah dengan adanya beberapa gejala perdarahan spontan seperti adanya 5. Serologi (Uji H): respon atibodi sekunder
tubuh melalui gigitan ptekie, hematemesis, ekimosisi, perdarahan gusi, melena dan ditemukan pula adanya perdarahan pada kulit. 6. Pada renjatan yang berat periksa:Hb, PCV berulang kali (Price
nyamuk aedes aegypti Beredar dalam aliran darah Wilson, 2006)
3. Derajat III. Ditandai adanya gejala kegagalan peredaran darah seperti nadi lemah dan cepat (>120 x/menit) tekanan
(Suryadi & Rita
nadi sempit, tekanan darah mengalami penurunan.
Yuliani, 2009)
4. Derajat IV. Nadi tidak teraba sama sekali, tekanan darah juga tidak teratur, anggota gerak atau akral teraba dingin, Menimbulkan respon peradangan
berkeringan dan kulit tampak pucat atau biru. Infeksi virus dengue (vinera)

Menstimulasi medulla vomiting


DHF

Mual dan muntah


Perubahan status kesehatan Peningkatan permeabilitas pembuluh darah Pengaktifan komplek imun antibodi

Anoreksia
Hospitalisasi Kekurangan Kebocoran plasma Penurunan volume Merangsang endotoksin (pyrogen dan endogen)
informasi plasma
Intake nutrisi kurang
Penurunan jumlah Interleukin meningkat menggeser set poin dari titik normal
Perubahan peran keluarga cairan intravaskuler Trombositopenia Hipovolemia
Defisiensi
pengetahuan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang
dari kebutuhan tubuh
Ansietas Fungsi trombosit menurun Defisit volume cairan Mensimulasi hipotalamus
NOC: Peningkatan
Menejemen penyakit akut vikositosis isi
NIC: pembuluh darah NOC:
NOC: Koagulasi (protrombin dan fibrinogen) Hipotensi Hipertermia
1. Bantu klien mengidentifikasi Status nutrisi
Tingkat kecemasan. NIC:
kemungkinan perkembangan
NIC: 1. Identifikasi adanya alergiatau
situasi krisis yang akan
1. Gunakan intoleransi makanan yang dimiliki
terjadi dan efek dari krisis Resiko perdarahan
pendekatan yang Aliran darah lambat Resiko syok NOC: pasien
yang bisa berdampak pada Termoregulasi
tenang dan 2. Temtukan jumlah kalori dan jumlah
klien dan keluarga. NIC:
meyakinkan nutrisi yang dibutuhkan
2. Instruksikan klien mengenai NOC: 1. Pantau suhu dan tanda-tanda vital
2. Berikan informasi 3. Tentukan status gizi pasiendan
perilaku dan perkembangan Suplai O2 ke jaringan Keparahan kehilangan darah NOC: lainnya
faktual terkait kemampuan untuk memenuhi
dengan cara yang tepat. NIC: Keparahan syok: hipovolemik 2. Monitor warna kulit dan suhu
diagnosis, tidak adekuat kebutuhan nutrisi
3. Berikan informasi menenai 1. Monitor dengan ketat risiko NIC: 3. Monitor asupan dan keluaran, sadari
perawatan dan
harapahan yang ralistis erjadinya perdarahan pada pasien 1. Monitor status hemodinamik meliputi perubahan kehilangan cairan yang tak
prognosis
terkait perilaku pasien. 2. Catat nilai hemoglobin dan nadi, tekanan darah. dirasakan.
3. Ciptakan atmosfer
rasa aman untuk Metabolisme anaerob hematokrit sebelum dan setelah 2. Monitor adanya hipotensi ortostatik 4. Dorong konsumsi cairan. PENATALAKSANAAN
meningkatkan pasien kehilangan darah sesuai dan pusing saat berdiri 5. Fasilitasi istirahat, terapkan a. Tirah baring atau istirahat baring
kepercayaan indikasi 3. Monitor tanda dehidrasi: turgor kulit pembatasan aktivitas b. Diet, makanan lunak
4. Dorong verbalisasi 3. Pertahankan agar pasien tetap tirah buruk, kapilary refill terlambat, nadi 6. Tingkatkan sirkulasi udara c. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam)
perasaan, persepsi Penimbunan asam laktat di jaringan baring jika terjadi perdarahan aktif. lemah, membran mukosa kering d. Monitor tanda-tanda vital/3 jam
dan ketakutan 4. Berikan produk-produk penggantian e. Periksa Hb, Ht, trombosit tiap hari
5. Intruksikan klien darah misalnya trombosit dan f. Obat antipiretik atau kompres hangat diberikan
untuk plasma beku segar dengan cara yang apabila diperlukan
menggunakan Iritasi terhadap ujung-ujung saraf oleh asam laktat tepat. g. Bila timbul kejang dapat berikan diasepam atau
teknik relaksasi kolaborasi dengan dokter (Nursalam, 2005)

Nyeri akut
KOMPLIKASI
a. Ensefalopati DAFTAR PUSTAKA:
b. Perdarahan intrakranial 1. Bulechek, Gloria M (et al). Nursing Interventions Classification (NIC) Edisi 6. Terjemahan Intansari Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Singapore: Eslevier.
c. Sepsis NOC: 2. Ester Monica, 2000. Diagnosa pengobatan, pencegahan dan pengendalian demam berdarah dengue, jakarta. EGC
d. Pneumonia Kontrol nyeri 3. Herdman, T. Heather. 2016. Nanda International Inc. Diagnosis Keperawatan: Definisi & Klasifikasi 2015-2017 Edisi 10. Terjemahan Budi Anna Keliat (et al). Jakarta : EGC.
e. Hidrasi berlebihan NIC: 4. Moorhead, Sue (et al). 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi 5. Terjemahan Intansari Nurjanah, Roxsana Devi Tumanggor. Singapore: Eslevier.
f. Syok (Monica, 2000) 1. Terapi relaksasi 5. Nursalam M.Nurse, rekawati susilaningrum, sri utami, 2005. Asuhan keperawatan bayi dan anak. Jakarta: salemba medika
2. Manajemen nyeri 6. Price syivia anderson, wilson, lorranine mc carty, 2006. Patofisiologi konsep penyakit proses-proses penyakit,ed.6, volume1,2,egc, jakarta.
3. Manajemen pengobatan 7. Suriadi & Rita Yuliani. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Anak. Jakrta: CVSagung Seto.

Anda mungkin juga menyukai