Pemisahan Dan Pemurnian Zat Padat
Pemisahan Dan Pemurnian Zat Padat
Pemisahan Dan Pemurnian Zat Padat
PERCOBAAN
“PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT
(REKRISTALISASI, SUBLIMASI DAN TITIK LELEH)”
OLEH :
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
PEMISAHAN DAN PEMURNIAN ZAT PADAT
(REKRISTALISASI, SUBLIMASI DAN TITIK LELEH)
A. Tujuan Percobaan
B. Landasan Teori
1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
- Elektrothermal
- Gelas kimia
- Erlenmeyer
- Labu takar
2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
- Air
- Kapur barus
- tissue
D. Prosedur Kerja
Kapur barus
-
- Dihaluskan
- Dimasukkan dalam gelas kimia
- Disumbat dengan tissue
E. Data Pengamatan
Perlakuan Pengamatan/Reaksi
Sublimasi Menguap, membentuk kristal berbentuk
Kapur barus jarum dan pipih.
Dipanaskan
F. Pembahasan
Teknik kristalisasi adalah suatu proses melarutkan zat padat tidak murni
dalam pelarut panas, yang kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan larutan
tersebut untuk membiarkan zat tersebut mengkristal. Hal yang sangat menentukan
keberhasilan suatu proses rekristalisasi adalah pemilihan pelarut yang tepat. Pelarut
yang tepat adalah pelarut yang suka melarutkan senyawa pada suhu kamar, tetapi
dapat melarutkan dengan baik pada titik didihnya.
Pada penggunaan teknik rekristalisasi biasanya dilatarbelakangi karena
senyawa organik padat yang diisolasi dari reaksi organik jarang berbentuk murni.
Senyawa tersebut biasanya terkontaminasi dengan sedikit senyawa lain (impuritis)
yang dihasilkan selama reaksi berlangsung. Pemurnian padatan dengan kristalisasi
didasarkan pada perbedaan dalam kelarutannya dalam pelarut tertentu atau
campuran pelarut. Bila suatu kristal sangat larut dalam satu pelarut dan sangat tak
larut dengan pelarut lain maka akan memberikan hasil rekristalisasi yang
memuaskan.
Sublimasi adalah salah satu pemisahan zat-zat yang mudah menyublim.
perubahan wujud zat padat ke gas atau dari gas ke padat. Bila partikel penyusun
suatu zat diberikan kenaikan suhu maka partikel tersebut akan menyublim menjadi
gas, sebaliknya jika suhu gas tersebut diturunkan maka gas akan segera berubah
wujudnya menjadi panas. Gas yang dihasilkan ditampung lalu didinginkan kembali.
Syarat pemisahan campuran pada sublimasi adalah partikel yang bercampur harus
memiliki perbedaan titik didih yang besar sehingga kita dapat menghasilkan uap
dengan tingkat kemurnian yang tinggi. Begitupun syarat sampel untuk sublimasi
adalah dengan sifat kimia mudah menguap agar mudah proses sublimasinya. Pada
percobaan sublimasi, Pemurnian naftalen dengan menggunakan proses sublimasi
dikarenakan karena sifat naftalen yang mudah menyublim dan merupakan padatan
kristal yang tak bewarna.
Reaksi dari naftalen berlangsung dengan sangat cepat. Hal ini disebabkan zat
padat dalam proses sublimasi mengalami proses perubahan langsung menjadi gas
tanpa melalui fase cair, kemudian terkondensasi menjadi padatan atau
kristalkembali. Sehingga dalam proses sublimasi, naftalen tidak berubah menjadi
senyawa lain, hanya beubah bentuk (fase) dari padat ke gas.
Dalam percobaan sublimasi tidak dilakukan pengujian titk leleh. Untuk
memestikan kristal naftalen yang didapat yaitu dari bentuk Kristal yang seperti jarum
(monoklin) dan bentuk Kristal yang didapatkan lebih tipis dan jernih dari pada
sebelum sublmasi.
Percobaan yang dilakukan dalam praktikum kimia organik kali ini adalah
mengenai pemisahan dan pemurnian zat padat. Pemisahan seperti ini dilakukan
berdasarkan perbedaan titik leleh dari dua komponen senyawa yang dipisahkan
serta melalui rekristalisasi dan sublimasi. Sebagaimana tujuan dari percobaan yaitu
memilih pelarut yang sesuai untuk rekristalisasi, menjernihkan dan menghilangkan
warna larutan, memisahkan dan memurnikan campuran dengan rekristalisasi.
Naftalena atau kapur barus digunakan dalam proses sublimasi. Naftalen yang
masih dalam bentuk kristal dipanaskan hingga mlewati perubahan fasanya. Naftalen
merupakan senyawa yang sangat mudah menyublim. Naftalen mudah diisolasi
karena senyawa ini menyublim dari larutan sebagai serpihan kristal tidak berwarna
dengan titik leleh 800C. Saat dilakukan pemanasan secara sistem terisolasi, naftalen
menyublim dengan menyisakan kristal yang menempel didasar glass wool berupa
jarum dan pipih.
G. Kesimpulan
1. Rekristalisasi adalah suatu teknik pemisahan zat padat dari pencemarannya
yang dilakukan dengan cara mengkristalkan kembali zat tersebut setelah
dilarutkan dalam pelarut yang sesuai.
2. Prinsip dasar dari rekristalisasi adalah pelarut hanya dapat melarutkan zat
yang akan dimurnikan dan tidak melarutkan zat pencemarnya.
3. Metanol pelarut yang cocok bagi asam benzoat.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, M., Natsir. 2001. Kamus Kimia Arti dan Penjelasan Istilah. Gramedia.
Jakarta.
Misyetti. 2006. “Kajian Instabilitas Kit Kering Radiofarmaka Bertanda Tc Ditinjau Dari
Aspek Kimia Dan Fisika” Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia Pusat
Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN. Vol VII.
SOAL
JAWAB