Pohon Mahoni
Pohon Mahoni
Pohon Mahoni
ABSTRAK
Hutan rakyat berpotensi menjadi solusi defisit kebutuhan kayu secara lokal maupun nasional. Optimalisasi
peran hutan rakyat memerlukan perencanaan yang tepat dan data yang akurat. Penelitian ini bertujuan untuk
menentukan potensi dan komposisi kayu penyusun hutan rakyat di Malimada, Kecamatan Wewewa Utara
Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Penelitian menggunakan pendekatan diskriptif kuantitatif
dengan metode sampling kuadrat. Sampel berjumlah 10 plot yang diambil secara puposive. Indeks Nilai
Peneting (INP) digunakan untuk menggambarkan potency kayu dan komposisi jenis penyusun hutan rakyat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahoni (Swietenia macrophylla King) mendominasi tegakan dengan nilai
INP pada tingkat sapihan, tiang dan pohon berturut-turut adalah 188,28; 211,28 dan 246,04. Struktur tegakan
yang ada memiliki karakteristik yang hampir sama dengan hutan alam, hal ini terlihat dari grafik distribusi
tingkat pertumbuhan yang berbentuk (J) terbalik (reverse J-shape).
ABSTRACT
Private forests potentially solve the problem of local and national wood deficit. Optimizing the role of private
forests, needs proper plannings and accurate data. This study aimed at determining wood potency and
composition on private forest of Malimada, North Wewewa sub district, Southwest Sumba District of East Nusa
Tenggara. This research used quantitative descriptive approach. Samplings purposive used quadrat methods
with 10 plots were established. Important Value Index (IVI) was employed in order to depict wood potency and
trees composition of private forest. The research results revealed that standing stock predominantly by
mahogany (Swietenia macrophylla King.) with IVI at saplings, poles, and trees level were 188.28; 211.28 and
246.04 respectively. The existing structure stock has similar characteristics to the nature forest, this was
indicated by reverse J-shape level of growth distribution curve.
Cara sitasi: Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A., Pujiono, E., Wanaha, M. (2016). Potensi Mahoni (Swietenia macrophylla
King) Pada Hutan Rakyat Sistem Kaliwo di Malimada, Sumba Barat Daya. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1),1-10,
doi:10.14710/jil.14.1.1-10 lahan kaliwo dan Njurumana et.al (2008) yang
membandingkan kondisi tanah pada sistem kaliwo dan
mamar. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan
1. PENDAHULUAN potensi kayu, potensi permudaan, komposisi jenis
Indonesia memiliki sekitar 4.000 jenis penyusun hutan rakyat di Malimada, dan kepadatan
pohon, yang berpotensi sebagai kayu bangunan. yang optimal untuk pertumbuhan tegakan mahoni
Namun pada saat ini hanya sekitar 400 jenis pada sistem pertanian campur model kaliwo.
atau 10% saja yang memiliki nilai ekonomi dan
hanya 260 jenis yang telah digolongkan sebagai
kayu perdagangan (Soerianegara dan 2. METODE PENELITIAN
Lemmens, 2002). Sedangkan kebutuhan kayu 2.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
nasional mencapai 5758 juta m3/tahun, disisi Penelitian dilaksanakan di Desa Malimada,
lain, kemampuan produksi kayu hutan alam
dan hutan tanaman diperkirakan hanya sekitar
45,8 juta m3/tahun, sehingga terjadi defisit
kebutuhan kayu sebesar 11,3 juta m 3/tahun
(Kemenlh, 2007., Warisno dan Dahana, 2011).
Defisit tersebut dapat ditutupi dari potensi
hutan rakyat yang ada, dengan luasan
1.568.415,64 ha hutan rakyat menghasilkan
kayu sebesar
39.416.557 m3 (Dephut, 2008). Pada skala
regional Nusa Tenggara Timur (NTT)
kebutuhan kayu pertukangan sangat tinggi.
Secara adat masyarakat di Pulau Timor
umumnya memiliki tiga bangunan yaitu Lopo
(lumbung), rumah induk, dan dapur. Untuk
membangunnya dibutuhkan setidaknya 6,3562
m3- 7,1266 m3 dalam bentuk kayu log dan
papan (Raharjo, et al., 2014). Berdasarkan
datadata tersebut hutan rakyat berpotensi
menutup defisit kebutuhan kayu secara lokal
dan nasional serta mengatasi ketimpangan
supply dan demand (Waluyo, et.al,
2010.,Fujiwara et.al., 2011). Hutan rakyat juga
telah terbukti berperan dalam rehabilitasi
hutan dan lahan, menyediakan stok kayu bulat
dan menjadi tabungan bagi keluarga di sekitar
hutan (Yumi et al. 2011).
Kepadatan tegakan merupakan bahan untuk
mempelajari produktifitas tegakan. Laju pertumbuhan
tegakan di hutan tanaman relatif sensitif terhadap
variasi kepadatan (Sadono dan Umroni, 2012).
Kepadatan tegakan di lokasi penelitian perlu dievaluasi
kepadatannya karena pola budidaya masyarakat tidak
mengikuti pola yang biasa dikembangkan di hutan
tanaman.
Penelitian di hutan rakyat sudah banyak
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (1):1-10, 2016 ISSN : 1829-8907
dilakukan antara lain berkaitan dengan: karakteristik,
komposisi jenis dan pola pengelolaan hutan rakyat di
Jawa (Jariyah dan Wahyuningrum, 2008., Widiarti dan
Prajadinata, 2008). Sedangkan penelitian di lokasi
kaliwo sudah pernah dilakukan oleh Njurumana, et.al
(2014) tentang prespektif masyarakat terhadap
konservasi keanekaragaman jenis di dalam pola
pertanian campur model kaliwo. Njurumana et.al
(2013) meneliti tentang konservasi Cendana
(Santalum album L.) yang dilaksanakan masyarakat di
Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A.,
Kecamatan Wewewa Utara, Kabupaten Sumba Barat kepentingan yang terkait dengan komposisi
Daya (SBD), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). jenis dan permudaan alam di Kaliwo dengan
Kabupaten SBD merupakan kabupaten pemekaran metode quadrat plot seperti G ambar 1
2
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Pujiono, E., Wanaha, M. (2016). Potensi Mahoni (Swietenia macrophylla King) Pada Hutan Rakyat Sistem Kaliwo di
Malimada, Sumba Barat Daya. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1),1-10, doi:10.14710/jil.14.1.1-10
Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A.,
Frekuensi
Jumlah petak ditemukan suatu
jenis
=
Dimana :
Jumlah seluruh petak pengamatan
SDI : Stand Density Index N : Jumlah pohon
dalam satu unit dlbds : Diameter pada rata-rata
luas bidang
Frekuensi Frekuensi suatu jenis
dasar
Relatif X
=
100%
Frekuensi seluruh jenis 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1. Hutan Rakyat di Kabupaten SBD
Di Kabupaten Sumba Barat Daya
Luas bidang dasar suatu jenis berkembang pengelolaan lahan secara
Dominasi = agroforestri, masyarakat setempat
menyebutnya Kaliwo. Kaliwo atau pola
Luas petak pengamatan
pertanian lahan kering campuran merupakan
bentuk pengelolaan lahan oleh masyarakat
secara turun temurun yang terintegrasi dengan
lokasi perkampungan penduduk yang di
Dominas dalamnya dikembangkan berbagai jenis
Dominasi i suatu jenis tanaman, baik produktif maupun jenis tanaman
relatif = Dominasi seluruh jenis X 100% yang bernilai sosial budaya (Njurumana et.al.
Indek Nilai = Kerapatan relatif + Frekuensi relatif 2008). Sedangkan Vel (1994) menjelaskan
Penting + Dominasi relatif bahwa kaliwo merupakan bagian dari rumah
yang merupakan satu kesatuan dan tidak dapat
Penentuan Indeks Kepadatan Tegakan diberikan kepada orang lain selain anggota
dihutan rakyat dihitung dengan persamaan kelompok/keluarga. Gambaran keberadaan
(Reineke, 1933): kaliwo sebagai bagian dari wilayah
perkampungan adat seperti pada Gambar 2.
2
0
1
6
,
P
r
o
g
r
a
m
S
t
u
d
i
Il
m
u
L
i
n
g
k
u
n
g
a
n
P
r
o
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (1):1-10, 2016 ISSN : 1829-8907
atau subsisten, pada lahan milik dan dikelola salah satunya dari kawasan kaliwo yang ada di
secara individual (Kusumedi dan Jariyah, 2010; Kabupaten SBD.
Jariyah dan Wahyuningrum, 2008., Awang,
2004). Sebagian besar produksi kayu mahoni 3.2. Komposisi Penyusun Tegakan
dipasarkan di dalam wilayah Kabupaten Sumba Sebaran tingkat pertumbuhan tegakan
Barat Daya, hanya sebagian kecil yang dijual mahoni pada plot pengamatan terbanyak adalah
keluar wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya. semai, kemudian diikuti oleh jumlah sapihan,
Pada lokasi penelitian banyak tiang dan pohon, seperti dapat dilihat pada
dikembangkan jenis mahoni yang diintroduksir Gambar 3. Secara umum hutan rakyat model
bersama dengan kegiatan rehabilitasi hutan dan kaliwo yang terdapat dilokasi penelitian tidak
lahan sejak tahun 1970-an. Secara alami, Mahoni dilakukan pemeliharaan seperti: penjarangan,
tersebar membentang dari selatan meksiko, pengaturan jarak tanam dan pengkayaan jenis.
Amerika Tengah sampai dengan bagian utara Sehingga kondisi distribusi kelas pertumbuhan
Brasil dan di tempat asalnya menjadi jenis kayu dari semai sampai tingkatan pohon di dalam
tropis yang paling bernilai dan diperdagangkan tegakan mahoni relatif identik dengan kondisi
secara internasional sejak tahun 1750 hutan alam pada kondisi uneven age forest.
(Camaracabrales dan Kelty, 2009). Berdasarkan Menurut Davis dan Johnson (1986) kondisi
data BPS tahun 2012, jumlah produksi kayu uneven age seperti pada hutan alam ditandai
mahoni di NTT pada tahun 2009 sampai dengan dengan grafik tingkat pertumbuhan dari pohon
tahun 2011 meningkat dari 699 m3/tahun sampai semai yang membentuk kurva “J”
menjadi 2.054 m3/tahun. Kayu mahoni ini terbalik (reverse “J” shape curve) dengan
sebagian besar berasal dari dari hutan rakyat, distribusi paling banyak adalah semai dan paling
8
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Rerata PU
Plot average
Tingkat N/ha
Diameter Tinggi
Level n N/ha
Diameter High
n
(cm) (m)
Semai - - 49,9 124.750
Sapihan 3,5 4,7 11,4 4.560
9
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (1):1-10, 2016 ISSN : 1829-8907
10
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A., Pujiono, E., Wanaha, M. (2016). Potensi Mahoni (Swietenia macrophylla King) Pada Hutan Rakyat Sistem Kaliwo di
Malimada, Sumba Barat Daya. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1),1-10, doi:10.14710/jil.14.1.1-10
11
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (1):1-10, 2016 ISSN : 1829-8907
12
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A., Pujiono, E., Wanaha, M. (2016). Potensi Mahoni (Swietenia macrophylla King) Pada Hutan Rakyat Sistem Kaliwo di
Malimada, Sumba Barat Daya. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1),1-10, doi:10.14710/jil.14.1.1-10
Wewewa and its Role in Natural Penelitian Sosial dan 09 No 01 Maret 2014.
Forest Management in Ekonomi Kehutanan. Vol Hal: 1-12
Utara) atas Yucatan Peninsula, 5. No 1. Maret 2008. Hal Reineke, L. H., 1933.Perfecting a
dukungan Mexico. Journal of 43-56. Stand Density Index for
dan Tropical Forest Science. Kusumedi, P. dan Jariyah, N.A., Even Age Forest. Journal
21(3): 235-245. 2010. Analisis Finansial of Agriculture
kerjasamany
Cummings, J.A., Parker, I.M., and Pengelolaan Agroforestri Research46:627-638.
a dalam Gilbert, G.S., 2012. dengan Pola Sengon Rizal, H.B.A., Nurhaedah dan
pelaksanaan Allelopathy: a Tool for Kapulaga di Desa Tirip, Hapsari, E..2012. Kajian
penelitian. Weed Management in Kecamatan Strategi Optimalisasi
Forest Restoration. Plant Wadaslintang, Kabupaten Pemanfaatan Lahan
Ucapan Wonosobo. Jurnal
Ecology 2012. 213; Hutan Rakyat Di Provinsi
terima kasih 1975–1989. DOI Penelitian Sosial dan Sulawesi Selatan.Jurnal
juga kami 10.1007/s11258-012- Ekonomi Kehutanan Vol. Penelitian Sosial dan
sampaikan 0154-x 7 No. 2 Juni 2010, Hal. 93 Ekonomi Kehutanan Vol.
Departemen Kehutanan. 2008. – 100. 9 No. 4
kepada Lamb, F.B., 1966. Mahogany of
Statistik Kehutanan Desember 2012, Hal. 216
Bapak/Ibu Indonesia 2008. Sub Tropical America : Its – 228.
yang telah Direktorat Statistik dan Ecology and
Sadono, R.,Umroni, D., 2012.
Management. University
membantu Jaringan Komunikasi Penentuan Indeks
Data Kehutanan. Jakarta. of Michigan Press. Ann
penyusunan Kepadatan Sengon di
Davis, L. S., Johnson, K.N., 1986. Arbor, MI.
Hutan Rakyat
dan Forest Management. Negreros-castello, P., Mize, C.W., (Kecamatan Kranggan
penerbitan McGraw-Hill Book 2013. Soil-site dan Pringsurat
Preferences for Mahogany
naskah ini. Company. New York. Kabupaten Temanggung).
Fajri, M. dan Ngatiman, (Swietenia macrophylla Jurnal Ilmu Kehutanan
2012.Analisis Vegetasi King.)in Yucatan Vol. VI (1): 53-60
Dan Assosiasi Jenis Pada Peninsula. New Forest
Soerianegara, I. dan RHMJ.
DAFTAR HabitatParashoreamalaa Vol. 44: 85-99.
Lemmens (eds.). 2002.
nonan MERR. Info Teknis Njurumana, G. N., Hidayatullah,
PUSTAKA M. dan Butarbutar, T., 2008.
Sumber Daya Nabati Asia
Ardhana, I.P.G., Dipterokarpa Vol. 5 No. 1, Tenggara 5(1): Pohon
September 2012 : 13 – Kondisi Tanah Pada Sistem
2012. penghasil kayu
23. Kaliwo Dan Mamar Di Timor
Ekologi perdagangan yang utama.
Fujiwara, T., Awang, S.A., Dan Sumba. Info Hutan Vol. V
Tumbuha PROSEA – Balai Pustaka.
Widayanti, W.T., Septiana, No. 1 : 45-51 Njurumana, G. N.,
n. Jakarta. ISBN 979-666-
R.M., Bariatul, H., Rahmat, D. Marsono., Irham., R. Sadono.,
Udayana 308-2.Hal. 7
M., Suyanto, A., and Sato, 2014. Konservasi
University Shono, K and Snook, L.K., 2006.
N., 2011. Overcoming Keanekaragaman Hayati
Press. Growth of Big-Leaf
Vulnerability Of Privately Tanaman Pada Sistem Kaliwu di
Denpasar. Mahogany (Swietenia
Owned Small-Scale Forest Pulau Sumba. Jurnal Manusia
Indonesia. Macrophylla) in Natural
Through Collective dan Lingkungan Vol. 21 No. 1.
Atmoko, T dan Forests in Belize. Journal
Management Unit Maret 2014. Hal 75-82.
Sidiyasa, of Tropical Forest Science
Establishment: A Case ____________________________________
K., 18(1): 66--73
Study Of Gunung Kidul _________., 2013.
2008.Kara Vel, J.. 1994. The Uma-economy:
District, Yogyakarta In Konservasi Cendana
kteristik Indigenous Economics
Indonesia. International (Santalum album L.)
Vegetasi and Development Work
Journal of Social Forestry Berbasis Masyarakat
Habitat in Lowanda Sumba
(IJSF), 2011, 4 (2):113- Pada Sistem Kaliwu di
Bekantan (Eastern Indonesia).
138. Pulau Sumba. Jurnal Ilmu
(Nasalis Thesis.WageningenUnive
Grogan, J., Landis, R.M., Free, Lingkungan Vol. 11 Issue
larvatus rsity.Holand.
C.M., Schulze, M.D., 2: 51-61.
Wurmb) Waluyo, E.A., Ulya, N.A. dan
Lentini, M., and Ashton, Poorter, L., 1999. Growth Martin, E., 2010.
Di Delta Responses of 15 Rain-
Mahakam, M.S., 2014. Big-leaf Perencanaan Sosial
mahogany forest Tree Species to a dalam Rangka
Kalimanta Light Gradient: The
Swieteniamacrophyllapo Pengembangan Hutan
n Relative Importance of
pulation dynamics and Rakyat di Sumatera
Timur.Jurn Morphological and
implications for Selatan (Social Planning
al Physiological
sustainable management. on Community
Penelitian Traits.Functional Ecology
Journal of Applied Forest
Hutan dan Vol. 13: 396-410
Ecology. Developm
Konservas Raharjo, S.A.S., Yuniati, D.,
Doi:10.1111/1365- ent in
i Alam. Prasetyo, B.D., Umroni, A.,
2664.12210 dan Lalus, M., 2014. South
Vol. V No.
Hany, A., Suryanto, P., 2014. Analisis Kebutuhan Kayu Sumatra).J
4 : 307-
Dinamika Agroforestry masyarakat di Desa urnal
316
Tegalan di Perbukitan Oenain Kecamatan Penelitian
Awang, S. A., 2004. Dekonstruksi
Menoreh. Jurnal Insana Fafinesu Hutan dan
Sosial Forestry: Reposisi
Penelitian Kehutanan kabupaten Timor tengah Konservas
Masyarakat dan Keadilan
Wallacea. Vol. 3, No.2: Utara ( Wood Needs i Alam. Vol
Lingkungan. Bigraf,
119-128. Anlysis of the People in VII. No 3.
Yogyakarta. Hal. 10.
Jariyah, N.A. dan Oenain village, Insana Hal 271-
Camara-Cabrales, L., Kelty, M.J.,
2009. Seed Dispersal of Wahyuningrum, N., Fafinesu Sub District, 280.
Big Leaf Mahogany Karakteristik Hutan Timor Tengah Utara Warisno dan
(Swietenia macrophylla) rakyat di Jawa. Jurnal District). Jurnal K.Dahana..
Flobamora Vol
13
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (1):1-10, 2016 ISSN : 1829-8907
2011. Kasus di
Peluang Kabupaten
Investasi Gunung
Jabon Kidul,
Tanaman Provinsi
Kayu Masa Daerah
Depan. Istimewa
PT.Gramed Yogyakart
ia Pustaka a dan
Kabupaten
Utama.
Wonogiri,
Jakarta
Provinsi
Widiarti, A., Jawa
Prajadinat Tengah.
a, S., 2008. JurnalPen
Karakteris elitian
tik Hutan Sosial dan
Rakyat Ekonomi
Pola Kehutanan
Kebun Vol. 8 No.
Campuran. 3
Jurnal September
Penelitian 2011, Hal.
Hutan dan 196 – 210.
Konservasi
Alam Vol.
5 (2): 145-
156
Woodall, C.W.,
Miles, P.D.,
Vissage,
J.S., 2005.
Determini
ng Stand
Density
Index in
Mixed
Species
Stands for
Strategic-
scale
Stocking
Assessmen
ts. Forest
Ecology
and
Manageme
nt Vol.
(216):367
-377
Woodall, C.W., Fiedler, C.
E., Milner, K. S.,
2003. Stand
Density Index in
Uneven-age
Ponderosa Pine
Stands.
Canadian
Journal Of
Forest
Research Vol.
(33): 96100.
Yumi, Sumardjo,
Gani, D.S.,
Sugihen,
B.S., 2011.
Model
Pengemba
ngan
Pembelaja
ran Petani
Dalam
Pengelola
an Hutan
Rakyat
Lestari:
14
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A., Pujiono, E., Wanaha, M. (2016). Potensi Mahoni (Swietenia macrophylla King) Pada Hutan Rakyat Sistem Kaliwo di
Malimada, Sumba Barat Daya. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1),1-10, doi:10.14710/jil.14.1.1-10
Lampiran 1. Komposisi jenis di hutan rakyat dengan pola kebun campuran model Kaliwo di
Malimada, Sumba Barat Daya.
1
2 Mahoni
Kemiri Swietenia
Aleurites macophylla
moluccana L King. 0,90
0,40 17,39 5,05
2,07 11,54 330
25 11,63 211,28
40,56
Wild.,1805
3
2 kelapa
Nangka Cocos nucifera L.
Arthocarpus 0,20 8,70
12,50 1,36
0,49 7,55
7,47 20
20, 9,30
4,76 25,55
24,73
4 Nangka Arthocarpus heterophyllus
heterophyllus Lamk. 0,30 13,04 0,60 3,32 10 4,65 21,01
3 Pinang Lamk.
Areca catecu L. 0,10 6,25 0,32 4,89 20 4,76 15,90
5
4 Lamtoro
Dopa Leucaena
- leucocephalaLamk. 0,10 4,35
6,25 0,14
0,26 0,76
3,94 2,5
20 1,16
4,76 6,27
14,95
5 Kemiri Aleurites moluccana L 0,10 6,25 0,24 3,64 10 2,38 12,27
6 Mindi Melia azedarach L.)
(Wild.,1805) 0,10 4,35 0,13 0,75 2,5 1,16 6,26
7
6 Elo
Lamme - - 0,10
0,10 4,35
6,25 0,11
0,14 0,61
2,12 2,5
10 1,16
2,38 6,12
10,76
8
7 Dopa
Rambutan - Nephelium lappaceum 0,10
0,10 4,35
6,25 0,08
0,10 0,44
1,48 10 1,16
2,38 5,95
10,11
TotalL. 2,3 100 17,95 100 100 300
1,60 100 6,61 100 420 100 300
2 Mangga Hutan Mangifera sp L. 0,10 7,14 0,50 7,31 160 3,17 17,63
3 Pulai Alstonia scholaris L. R.Br 0,10 7,14 0,45 6,65 80 1,59 15,38
4 Kopi Coffea arabica 0,10 7,14 0,06 0,87 160 3,17 11,18
5 Lamtoro Leucaena leucocephala 0,10 7,14 0,07 1,04 80 1,59 9,77
Lamk.
1,4 100 6,79 100 5040 100 300
Keterangan (Remark):
F = Frekuensi (frequency), FR (RF) = Frekuensi relatif (relative frequency), D= Dominasi (domination), DR (RD)= Dominasi
relatif (relative domination), K (D) = Kerapatan (Density), KR (RD) = Kerapatan relatif (Relatif density), INP (IVI) = Indeks Nilai
Penting (importance value index)
15
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Jurnal Ilmu Lingkungan, Vol. 14 (1):1-10, 2016 ISSN : 1829-8907
16
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP
Raharjo, S.A.S., Kurniawan, H., Umroni, A., Pujiono, E., Wanaha, M. (2016). Potensi Mahoni (Swietenia macrophylla King) Pada Hutan Rakyat Sistem Kaliwo di
Malimada, Sumba Barat Daya. Jurnal Ilmu Lingkungan,14(1),1-10, doi:10.14710/jil.14.1.1-10
17
© 2016, Program Studi Ilmu Lingkungan Program Pascasarjana UNDIP