Spesifikasi Teknis Pengaman Tebing Sungai
Spesifikasi Teknis Pengaman Tebing Sungai
Spesifikasi Teknis Pengaman Tebing Sungai
Keterangan:
Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan berdasar jenis pekerjaan yang akan
dilelangkan, dengan ketentuan :
5. Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal
yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
1
Spesifikasi Teknis
A. SPESIFIKASI UMUM
1. KETENTUAN UMUM.
1.1 Kontraktor harus melindungi Pemilik dari tuntutan atas Hak Paten, Lisensi, serta Hak
Cipta yang melekat pada barang, bahan dan jasa yang digunakan atau disediakan
Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.
1.2 Apabila ada perbedaan antara Standar yang disyaratkan dengan Standar yang diajukan
oleh Kontraktor, Kontraktor harus menjelaskan secara tertulis kepada Direksi
Pekerjaan, sekurang-kurangnya 28 hari sebelum Direksi Pekerjaan menetapkan Setuju
atau Ditolak.
1.3 Dalam hal Direksi Pekerjaan menetapkan bahwa Standar yang diajukan Kontraktor
tidak menjamin secara substansial sama atau lebih tinggi dari Standar yang disyaratkan
, maka Kontraktor harus tetap memenuhi ketentuan Standar yang disyaratkan dalam
Dokumen Kontrak.
1.4 Spesifikasi ini disusun sedemikian rupa dimaksudkan agar calon penawar dapat
menyusun penawarannya yang realistis dan kompetitif, sesuai dengan kebutuhan
Pemilik tanpa catatan dan persyaratan lain dalam penawarannya.
1.5 Barang, bahan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan harus mengutamakan
produksi dalam negeri.
1.6 Standart yang digunakan adalah Standart Nasional (SNI, SII, SKNI) untuk barang,
bahan, dan jasa/pengerjaan/pabrikasi dari edisi atau revisi ASTM, BS, dll), yang
pendanaannya secara substantif sama atau lebih tinggi dari Standar Nasional.
1.7 Semua kegiatan yang perlu untuk pelaksanaan pekerjaan, penyelesaian dan perbaikan
harus dilakukan sedemikian rupa dengan mematuhi ketentuan dan persyaratan kontrak
agar tidak menimbulkan gangguan terhadap kepentingan umum.
1.8 Kontraktor harus mengamankan dan membebaskan Pemilik dari kewajiban membayar
ganti rugi yang berkenaan dengan segala klaim, tuntutan hukum dalam bentuk
apapun yang timbul dari atau sehubungan dengan hal tersebut.
2
Spesifikasi Teknis
3
Spesifikasi Teknis
5. ALAT-ALAT PRODUKSI
Kontraktor harus menyediakan segala alat produksi yang diperlukan secukupnya untuk
pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Direksi boleh meminta kepada Kontraktor untuk
menyediakan alat produksi tambahan dan peralatan lain bilamana menurut pertimbangannya
penting untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Kontrak. Kontraktor harus menyediakan
seluruh peralatan serta suku cadang dan harus menjaga persediaan yang cukup untuk tidak
memperlambat pelaksanaan pekerjaan.
6. MATERIAL PENGGANTI.
Kontraktor harus berusaha mendapat material yang ditentukan, bilamana material yang
ditentukan tidak mungkin diperoleh dengan alasan yang dapat diterima, Kontraktor dapat
menggunakan material pengganti, tetapi harus terlebih dahulu mendapat persetujuan tertulis
4
Spesifikasi Teknis
dari Direksi. Harga satuan penawaran pada Daftar Kuantitas dan Harga Pekerjaan tidak
diperkenankan untuk dinaikkan akibat penggantian material.
B. SPESIFIKASI TEKNIS
Lingkup pekerjaan Proyek ini meliputi :
I. Pekerjaan Persiapan,
1. Pengukuran dan Pemasangan Bouwplank
2. Pengujian Boring
3. Papan Nama Proyek
4. Direksi Keet + Gudang (Sewa)
5. Mobilisasi dan Demobilisasi
6. P3K dan Keamanan
5
Spesifikasi Teknis
PASAL 1
PEKERJAAN PERSIAPAN
6
Spesifikasi Teknis
diterbitkannya Surat Perintah Mulai Kerja untuk diperiksa oleh Direksi sebelum
dilakukan persetujuan.
7. Setiap ada terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan harus dituangkan dalam
gambar dan tulisan dan boleh dilaksanakan setelah mendapat persetujuan pihak
Direksi.
8. Segala biaya yang timbul akibat pekerjaan tersebut sudah termasuk dalam harga
satuan pekerjaan.
9. Pekerjaan Uitzet/Pengukuran untuk MC Nol dan Pemasangan Profil
7
Spesifikasi Teknis
c. Pemasangan papan nama sedemikian rupa sehingga tepi bawah terletak setinggi
±2 m dari tanah. Bagian tanah tiang penyangga dan penyokong ditanam, di dalam
lubang. Dipapan nama ditulis sebagai berikut atau sesuai dengan petunjuk Direksi:
Nama Kegiatan.
Nama Pekerjaan.
Tanggal permulaan dan akhir pelaksanaan pekerjaan.
Besar Nilai Kontrak.
Nama (Badan) Sumber Dana.
Nama Kontraktor.
Kontraktor wajib memelihara dan merawat papan nama dan menjaga agar tetap
dalam keadaan baik sampai dengan penyerahan pekerjaan yang terakhir kalinya
kepada direksi pekerjaan.
8
Spesifikasi Teknis
PASAL 2
PEKERJAAN SHEET PILE
a. Lingkup Pekerjaan
Yang dimaksud dengan Stripping adalah Pekerjaan pengupasan tanah lapis atas yang
banyak mengandung bahan organik: rumput, akar- akaran maupun bahan non-
organik: sisa bangunan fondasi dan lain-lain dan membuang material hasil kupasan
tersebut dari lokasi pekerjaan, dan lokasi pengambilan tanah bahan timbun (borrow-
pit) atau lokasi lain sesuai dengan gambar kerja atau perintah Direksi.
9
Spesifikasi Teknis
Prestasi kerja untuk pekerjaan ini diukur dalam satuan Meter Luas (M2) yang
dihitung dari elevasi permukaan tanah asli sampai elevasi batas kupasan sesuai
dengan gambar kerja yang telah disepakati.
b. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Semua galian harus dilaksanakan sesuai dengan gambar dan syarat-syarat yang
ditentukan menurut keperluan.
2) Dasar dari semua galian harus waterpas, bilamana pada dasar setiap galian masih
terdapat akar-akar tanaman atau bagian-bagian gembur, maka ini harus digali
keluar sedang lubang-lubang tadi diisi kembali dengan pasir, disiram dan
10
Spesifikasi Teknis
3) Terhadap kemungkinan adanya air di dasar galian, baik pada waktu penggalian
maupun pada waktu pekerjaan pondasi harus disediakan pompa air atau pompa
yang jika diperlukan dapat bekerja terus menerus, untuk menghindari
tergenangnya air pada dasar galian.
6) Semua tanah kelebihan yang berasal dari pekerjaan galian, setelah mencapai
jumlah tertentu harus segera disingkirkan dari halaman pekerjaan pada setiap saat
yang dianggap perlu dan atas petunjuk Direksi Pengawas.
7) Bagian-bagian yang akan diurug kembali harus diurug dengan tanah yang bersih
bebas dari segala kotoran dan memenuhi syarat-syarat sebagai tanah urug.
10) Bila suatu saat atau pelayanan Dinas yang sedang bekerja ditemui di lapangan dan
11
Spesifikasi Teknis
hal tersebut tidak tertera pada gambar atau dengan Cara lain yang dapat diketahui
oleh Kontraktor dan temyata diperlukan perlindungan dan pemindahan,
Kontraktor harus bertanggung jawab untuk mengambil setiap langkah apapun
untuk menjamin bahwa pekerjaan yang sedang berlangsung tersebut tidak
terganggu.
11) Bila pekerjaan pelayanan umum terganggu sebagai akibat pekerjaan Kontraktor,
Kontraktor harus segera mengganti kerugian yang terjadi dapat berupa perbaikan
dan barang yang rusak akibat pekerjaan Kontraktor.
12) Sarana yang sudah tidak bekerja lagi yang mungkin ditemukan dibawah tanah dan
terletak di dalam lapangan pekerjaan harus dipindahkan keluar lapangan ketempat
yang disetujui oleh Direksi Pengawas atas tanggungan Kontraktor.
c. Item Pembayaran
Prestasi kerja untuk pekerjaan ini diukur dalam satuan Meter Kubik (M3) yang
dihitung dari elevasi permukaan tanah asli sampai elevasi batas galian sesuai
dengan gambar kerja yang telah disepakati.
Pembayaran pekerjaan Galian Tanah Biasa ini dilakukan berdasarkan harga satuan
yang ditawarkan Penyedia dalam Daftar Kuantitas dan Harga kecuali dilokasi borrow-
pit galian tanah tidak dibayar.
a. Lingkup Pekerjaan
1) Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan demi terlaksanannya pekerjaan ini dengan baik.
2) Pekerjaan galian ini meliputi seluruh detail yang disebutkan / ditunjukkan dalam
gambar atau sesuai petunjuk Direksi Pengawas.
3) Seluruh sisa penggalian yang tidak terpakai untuk penimbunan dan penimbunan
12
Spesifikasi Teknis
b. Bahan-bahan
1) Bila tidak dicantumkan dalam gambar detail, maka maksimum 10 cm padat
(setelah disirami, diratakan dan dipadatkan) di bagian atas dari urugan dibawah
plat-plat beton bertulang, beton rabat dan pondasi dangkal harus teridiri dari
urugan pasir padat.
2) Di bawah lapisan pasir tersebut urugan yang dipakai adalah dari jenis tanah silty
clay yang bersih tanpa potongan-potongan, bahan-bahan yang bisa lapuk serta
bahan batuan yang telah dipecah-pecah dimana ukuran dan batu pecah tersebut
tidak boleh lebih besar dan 15 cm.
3) Direksi Pengawas mengharuskan agar supaya semua urugan bahan keras hanya
terdiri dan mutu yang terbaik yang dapat diperoleh.
4) Tanah urugan harus bersih dan sisa-sisa tumbuhan atau bahan-bahan yang dapat
menirnbulkan pelapukan dikemudian hari.
c. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Semua bagian / daerah urugan dan timbunan harus diatur berlapis sedemikian,
sehingga dicapai suatu lapisan setebal 20 cm dalam keadaan padat. Tiap lapis
harus dipadatkan sebelum lapisan berikutnya diurug.
2) Daerah urugan atau daerah yang terganggu harus dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui oleh Direksi Pengawas. Pemadatan dilakukan sampai
mencapai hasil kepadatan lapangan tidak kurang 95% dari kepadatan
maksimum.
3) Pengeringan / pengaliran air harus diperhatikan selama pekerjaan tanah supaya
daerah yang dikerjakan terjamin pengaliran airnya.
4) Apabila material urugan mengandung batu-batu, tidak dibenarkan batu-batu
yang besar bersarang menjadi satu, dan semua pori-pori harus diisi dengan batu-
batu kecil dan tanah yang dipadatkan.
5) Kelebihan material galian harus dibuang oleh Kontraktor ketempat pembuangan
yang ditentukan oleh Direksi Pengawas.
6) Jika material galian tidak cukup, material tambahan harus didatangkan dari
13
Spesifikasi Teknis
Pembayaran pada item pekerjaan Pasir Urug dilakukan dalam satuan Meter Kubik (M3)
Pembayaran Item Pekerjaan ini dilakukan berdasarkan Harga Penawaran yang dilakukan
Penyedia Jasa dan disetujui oleh direksi pekerjaaan. Satuan pembayaran berdasarkan
Jumlah Titik yang dikerjakan.
Pembayaran pada item pekerjaan Pemancangan Turap Berton Sheet Pile dilakukan
dalam satuan Meter Panjang (M1).
14
Spesifikasi Teknis
Pembayaran pada item pekerjaan Pembuatan Lubang Angker Pada Sheet Pile
dilakukan dalam satuan Jumlah Titik (Buah).
2.9 Beton Mutu, f'c = 19,5 MPa (K225) dan Beton Mutu K300
2.9.1 Lingkup Pekerjaan
2.9.1.1 Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat
mencapai hasil pekerjaan yang bemutu baik dan sempurna.
2.9.1.2 Beton bertulang yang digunakan dengan perbandingan 1 PC : 2 PS : 3 Kr atau
perbandingan lain seperti yang tercantum dalam RAB mencakup pekerjaan beton
bertulang untuk sloof, kolom utama, kolom praktis, balok utama, balok latai, ring
balok, plat lantai, angkur beton setempat, plat meja serta seluruh detail yang
disebutkan / ditunjukkan dalam gambar. Dimensi beton bertulang seperti yang
tertera dalam gambar bestek.
2. Pasir Beton
Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang
dicantumkan dalam PBI 1971.
15
Spesifikasi Teknis
4. Air
Air yang digunakan harus air tawar yang bersih dan tidak mengandung minyak,
asam, alkali dan bahan-bahan organis / bahan lainnya yang dapat merusak beton
dan harus memenuhi Syarat - syarat Peraturan Beton Indonesia (NI.2-1971).
Apabila dipandang perlu Direksi Pengawas dapat minta kepada Kontraktor supaya
air yang dipakai diperiksa di laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi dan sah
atas biaya Kontraktor. Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan
untuk dipakai.
5. Besi Beton
Besi beton yang digunakan mutu Baja BJTP-24 (polos), produk lokal dan
berstandar SNI, besi harus bersih dari lapisan minyak / lemak dan bebas dari cacat
seperti serpih-serpih dan sebagainya. Mempunyai penampang yang sama rata dan
memenuhi syarat-syarat PBI 1971. Kontraktor diwajibkan, bila dipandang perlu
untuk memeriksa mutu besi beton ke laboratorium pemeriksaan bahan yang resmi
dan sah atas biaya Kontraktor.
16
Spesifikasi Teknis
3. Cara Pengadukan
a. Cara pengadukan harus menggunakan mollen beton (Concrete Mixer).
b. Takaran untuk semen portland, pasir dan kerikil harus disetujui terlebih dahulu
oleh Direksi Pengawas dan tercapai mutu pekerjaan seperti yang ditentukan
dalam uraian dan syarat-syarat. Selama pengadukan kekentalan adukan beton
harus diawasi dengan jalan memeriksa slump pada setiap campurannya.
Pengujian slump, minimum 3 cm dan maksimum 10 cm.
c. Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi kapasitas mesin pengaduk.
d. Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan berada
dalam mesin pengaduk.
e. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan lebih
dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai
4. Pengecoran Beton
a. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan dengan membersihkan
dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaan ukuran-ukuran,
ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak.
b. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan Direksi Pengawas.
c. Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakan alat
penggetar untuk menjamin beton cukup padat dan harus dihindarkan terjadinya
17
Spesifikasi Teknis
cacat pada beton seperti keropos dan sarang-sarang kerikil/koral/split yang dapat
memperlemah konstruksi
d. Apabila pengecoran beton akan dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya
maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh Direksi Pengawas.
6. Pemadatan Beton
a. Beton dipadatkan dengan menggunakan vibrator selama pengecoran berlangsung
dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan maupun posisi
tulangan.
18
Spesifikasi Teknis
b. Pekerjaan beton yang telah selesai harus merupakan suatu massa yang bebas
lubang aggregasi dan honey combing, memperlihatkan permukaan yang halus
bila cetakan dibuka.
c. Kontraktor harus menyiapkan vibrator-vibrator untuk menjamin effisiensinya
tanpa adanya penundaan.
Vibrator yang dipakai harus dari type Rotary Out of Balance dengan frekuensi
tidak kurang dari 6000 cycles permenit dan kemampuan memberikan percepatan
dari 6 g. pada beton setelah kontak dengan beton.
d. Pemadatan beton secara berlebihan sehingga menyebabkan pengendapan
aggregate, kebocoran - kebocoran melalui acuan dan lain - lain, harus
dihindarkan.
e. Kontraktor harus menyediakan paling sedikit 1 (satu) vibrator tambahan untuk
digunakan pada saat yang lain rusak.
19
Spesifikasi Teknis
20
Spesifikasi Teknis
21
Spesifikasi Teknis
13. Kontraktor harus mengikuti semua peraturan, baik yang terdapat pada uraian dan
syarat-syarat apapun yang tercantum dalam gambar-gambar atau peraturan yang
berlaku baik dalam negeri maupun luar negeri.
14. Sebelum pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh
material besi, koral, kerikil, pasir, PC untuk mendapat persetujuan dari Direksi
Pengawas.
15. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam
setelah pengecoran.
16. Beton harus dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-
pekerjaan lain.
17. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan
tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
18. Bagian beton setelah dicor selama dalam masa pengerasan harus selalu dibasahi
dengan air terus menerus selama 1 (satu) minggu atau lebih (sesuai dengan
ketentuan dalam PBI-1971).
19. Bagian-bagian yang tertanam dalam beton :
a. Pasang angkur dan lain-lain yang akan menjadi satu dengan beton bertulang.
b. Diperhatikan juga tempat untuk sparing atau instalasi.
20. Sparing conduit dan pipa-pipa
a. Letak dari sparing supaya tidak mengurangi kekuatan struktur.
b. Tempat-tempat dari sparing dilaksanakan sesuai dengan gambar pelaksanaan
dan bila tidak ada dalam gambar, maka Kontraktor harus mengusulkan dan
minta persetujuan dari Direksi Pengawas.
c. Bilamana sparing-sparing (pipa, conduit dan lain-lain) berpotongan dengan
tulangan besi, maka besi tidak boleh ditekuk atau dipindahkan tanpa
persetujuan dan Direksi Pengawas.
d. Semua sparing-sparing (pipa, conduit) harus dipasang sebelum pengecoran
dan diperkuat sehingga tidak akan bergeser pada saat pengecoran beton.
e. Sparing-sparing harus dilindungi sehingga tidak akan tensi beton waktu
pengecoran.
22
Spesifikasi Teknis
23
Spesifikasi Teknis
resiko Kontraktor.
g) Pekerjaan baja harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang
tertera dalam gambar, lengkap dengan penyangga-penyangganya, alat untuk
memasang dan menyambungnya pelat-pelat siku dan sebagainya.
h) Pengerjaan harus bertaraf kelas satu, semua pekerjaan ini harus diselesaikan
bebas dari puntiran, tekukan dan hubungan terbuka. Semua bagian harus
mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangannya tidak akan
memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjukkan hal tersebut.
i) Semua ukuran komponen konstruksi harus dibuat secara presisi, ukuran
diambil sesuai dengan yang tertera pada gambar.
j) Sebelum komponen konstruksi dikirim ke lokasi Kontraktor diwajibkan untuk
meyetel lebih dulu komponen-komponen tersebut untuk setiap unit
gudang.Setelah penyetelan selesai, dan hasilnya dianggap baik oleh pengelola
proyek, maka Kontraktor diwajibkan memberi kode-kode terhadap komponen-
komponen gudang yang bersangkutan.
k) Kontraktor Baru boleh mengirim ke lokasi setelah semua pemberian kode-kode
selesai dan mendapat persetujuan pengelola proyek.
l) Bilamana dalam tabel Bill Of Quantity ternyata suatu bagian komponen tidak
tercantum tetapi didalam gambar ada atau sebaliknya, maka Kontraktor harus
menyediakan bahan/komponen tersebut yang sepenuhnya menjadi resiko
Kontraktor
m) Dalam pengiriman/penyimpanan komponen-komponen yang kecil/ acessoris-
acessoris, harus disimpan dalam karung plastik yang cukup kuat, kemudian
dimasukkan kedalam kotak kayu yang tertutup rapi.
n) Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan disamping dengan
hait-hati untuk menghasilkan tampak yang rapi sekali. Semua perlengkapan atau
barang-barang/perkerjaan lain yang perlu demi kesempurnaan pemasangan,
walaupun tidak secara khusus diperhatikan dalam gambar atau disyaratkan
disini, harus diadakan/disediakan, kecuali jika diperhatikan atau dipersyaratkan
lain.
o) Kontraktor diharuskan mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya dari gambar-
gambar kerja, supaya dalam pemasangan di tempat dapat dilaksanakan dengan
sempurna
p) Setiap bagian pekerjaan yang buruk yang tidak memenuhi ketentuan butir 1.8
24
Spesifikasi Teknis
diatas, akan ditolak dan harus diganti. Pekerjaan yang selesai harus bebas
dari puntiran-puntiran, bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan yang
menganga.
q) Konstruksi yang telah dikerjakan harus segera dilindungi terhadap pengaruh-
pengaruh udara, hujan dan lain-lain, dengan cara yang memenuhi syarat.
r) Sebuah bagian-bagian dari konstruksi dipasangkan dimana semua bagian yang
perlu sudah diberi lubang dan sudah dibersihkan dari tahi besi, maka bagian-
bagian ini harus diperiksa dalam keadaan tidak dicat.
s) Mutu baja profil, plat-plat simpul, baut dan paku-paku keling harus memenuhi
persyaratan minimal yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minimal 3.700
kg/cm
t) Semua komponen konstruksi sebelum dikirim Harus dicat dasar sebagai
pelindung dan cara pelaksanaannnya sesuai dengan Spesifikasi Teknik mengenai
Pengecetan.
2.10.2 Bahan-Bahan
4.2.1 Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan baja harus memenuhi persyaratan
teknis dan disetujui oleh pengelola proyek, tidak ada karatnya, bagian-bagian dan
lembaran-lembarannya tidak bengkok atau cacat. Potongan potongan (profil)
yang tepat, bentuknya, tebal, ukuran berat dan detail-detail konstruks yang
ditunjukkan pada gambar harus disediakan.
4.2.2 Bahan baja ini kecuali ditunjukan atau persyaratkan lainya, harus sesuai
dengan PPBBI-1983.
25
Spesifikasi Teknis
c. Setelah lapisan pelindung kering dan berumur tidak lebih dari 3 x 24 jam,
permukaan baja tersebut dilapisi dengan cat dasar setaraf dengan produk
Nippon/Paragon warna hijau ketebalan 40 micron dengan cara disemprot.
d. Bilamana ternyata hasil pengecatan dasar tersebut diatas tidak mencapai hasil
yang baik sesuai dengan persyaratan. maka lapisan cat dasar tersebut harus
dikupas kembali dan kemudian dilapisi kembali dengan cat dasar dengan cara
yang benar sampai mencapai hasil sesuai dengan persyaratan.
e. Seluruh pelaksanaan pekerjaan lapisan pelindung dan cat dasar dilakukan di
workshop pembuatan kontruksi. Tidak diperbolehkan melaksanakan pekerjaan
tersebut di lokasi proyek kecuali dalam hal adanya perbaikan terhadap lapisan
cat yang rusak pada waktu dilakukan pengangkutan, bongkar-muat maupun
erection.
26
Spesifikasi Teknis
Satuan Pembayaran pada item pekerjaan ini adalah Jumlah Unit, sesuai harga
penawaran dari pihak pelaksana yang telah disetujui oleh direksi.
PASAL 3
PEKERJAAN LAIN-LAIN
27
Spesifikasi Teknis
28