RKJM
RKJM
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perencanaan yang baik pada suatu kegiatan adalah awal dalam meraih sebuah
kesuksesan. Pada saat kita mulai menyusun perencanaan kegiatan, kita telah
menciptakan banyak peluang untuk menuju kesuksesan. Peraturan Pemerintah,
Peraturan Menteri, dan ketentuan lain yang menunjang telah dibuat sebagai landasan
dalam penyusunan rencana kerja sekolah. Kesemuanya ini menunjukkan betapa
pentingnya sebuah perencanaan yang baik.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun
2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah menjelaskan bahwa:
1. Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) menggambarkan tujuan yang akan
dicapai dalam kurun waktu empat tahun yang berkaitan dengan mutu lulusan yang
ingin dicapai dan perbaikan komponen yang mendukung peningkatan mutu
lulusan.
2. Rencana Kerja Tahunan yang dinyatakan dalam Rencana Kegiatan dan Anggaran
Sekolah (RKAS) dilaksanakan berdasarkan rencana kerja jangka menengah.
Rencana Kerja Sekolah (RKS) akan memberikan banyak peluang bagi Saudara
sebagai kepala sekolah dalam mengelola segala sumber daya yang ada di sekolah
dengan cara yang terbaik, efektif dan efisien, untuk mendapatkan prestasi terbaik,
memberikan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik.
RKJM dan RKAS juga akan menjadi panduan bagi para pendidik dan tenaga
kependidikan di sekolah dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Perencanaan yang
berkualitas akan menghasilkan kinerja yang berkualitas pula. RKJM dan RKAS yang
ideal membutuhkan tim pengembang yang kompak, maka kepala sekolah perlu
menyamakan persepsi di lingkungan tempat kerja agar proses penyusunan sesuai
dengan yang diharapkan.
Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945
mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
1
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diperlukan profil
kualifikasi kemampuan lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan.
Dalam penjelasan Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan
bahwa standar kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus
dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Implementasi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan, di antaranya adalah
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah
Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor
19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan,
standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar
pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut telah ditetapkan
Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Untuk
mencapai kompetensi lulusan tersebut perlu ditetapkan Standar Isi yang merupakan
kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta didik untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
Untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan menyongsong Generasi Emas
Indonesia Tahun 2045, telah ditetapkan Standar Kompetensi Lulusan yang berbasis
pada Kompetensi Abad XXI, Bonus Demografi Indonesia, dan Potensi Indonesia
menjadi Kelompok 7 Negara Ekonomi Terbesar Dunia, dan sekaligus memperkuat
kontribusi Indonesia terhadap pembangunan peradaban dunia.
Dalam kerangka otonomi pemerintah daerah, kebijakan pembangunan
pendidikan dasar dan menengah di kota Depok diarahkan pada mewujudkan
masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab
berdasarkan falsafah Pancasila dengan memperkuat jati diri dan karakter bangsa
melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan
antarumat beragama, melaksanakan interaksi antarbudaya, mengembangkan modal
sosial, menerapkan nilai-nilailuhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai
bangsa Indonesia sebagai landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.
2
Pembangunan bidang pendidikan di Kota Depok diarahkan untuk meningkatkan
kualitas SDM, relevansi pendidikan berbasis keunggulan lokal dan didukung
manajemen pelayanan pendidikan yang makin efisien dan efektif. Sasaran bidang
pendidikan yaitu penuntasan Program Wajib Belajar Dua Belas Tahun melalui
peningkatan Indeks Pendidikan.
Sesuai dengan ketentuan dalam Permendiknas No 19 Tahun 2007 pengelolaan
dan penyelenggaraan pendidikan pada sekolah harus dirumuskan dalam dokumen
perencanaan jangka menengah. Rencana Jangka Menengah Madrasah Aliyah Pelita
Bangsa Tahun 2018 – 2021 merupakan perencanaan dan pengembangan sekolah
jangka menengah yang disusun selama empat tahun sebagai dokumen yang diacu
dalam melaksanakan program dan kegiatan sekolah serta mewujudkan visi dan misi
sekolah.
MBS sebagai suatu model manajemen yang memberikan otonomi lebih besar
kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan
secara langsung semua warga sekolah (guru, siswa, kepala sekolah, karyawan, orang
tua siswa dan masyarakat) untuk meningkatkan mutu sekolah berdasarkan kebijakan
pendidikan nasional.
Dengan otonomi yang lebih besar, maka sekolah memiliki kewenangan yang
lebih besar dalam mengelola sekolahnya, sehingga sekolah lebih mandiri. Dengan
kemandiriannya, sekolah lebih berdaya dalam mengembangkan program-program
yang tentu saja lebih sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimilikinya. Dalam
pandangan
Untuk mengimplementasikan manajemen berbasis sekolah, perencanaan jangka
menengah sekolah sangat penting untuk melaksanakan seluruh program yang
direncanakan. Pendidikan yang baik harus dilaksanakan secara terarah, sistematis
sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan serta mengacu pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi juga dilandasi dengan keimanan dan ketaqwaan.
Perencanaan pendidikan memiliki posisi yang cukup strategis dalam keseluruhan
proses pendidikan. Perencanaan merupakan kegiatan yang berorientasi ke depan,
dimana masa depan merupakan peluang dan tantangan yang memerlukan
pengelolaan secara kreatif, profesional, efektif dan efisien.
Manajemen berbasis sekolah strategik merupakan arus keputusan dan tindakan
yang mengarah pada perkembangan suatu strategi atau startegi-strategi yang efektif
untuk membantu mencapai sasaran. Proses manajemen berbasis sekolah strategi
adalah suatu cara dengan jalan bagaimana para perencana strategi menentukan
sasaran dan membuat kesimpulan strategi.
3
Dalam perkembangan dewasa ini, Madrasah Aliyah Pelita Bangsa memfokuskan
rencana pembangunan sekolah jangka menengah dengan melihat isu strategis dan
permasalahan terbaru yang menjadi peluang keunggulan sekolah serta perbaikan
sekolah menuju pemenuhan Standar pelayanan Minimal, Standar Nasional
Pendidikan, Program Sekolah Model, Penguatan Pendidikan Karakter dan Kurikulum
2013.
Sekolah sebagai organisasi (institusi) pelaksana teknis penyelenggaraan
pendidikan, jati dirinya terbentuk oleh budaya kerja. Bentuk budaya kerja yang tumbuh
dan berkembang di sekolah dipengaruhi oleh pola dan gaya kepemimpinan yang ada
di dalamnya, yang sekaligus merupakan bagian dari budaya kerja itu sendiri. Dengan
demikian hidup atau matinya suatu sekolah akan sangat ditentukan oleh budaya kerja
manusia di dalamnya.
Dalam konteks sekolah, budaya kerja sekolah banyak berkaitan dengan pola
pikir dan perilaku guru, kepala sekolah, dan peserta didik serta aparat sekolah lainnya.
Beberapa hal yang berkaitan dengan budaya kerja sekolah, antara lain adalah pola
pikir pendidik dan tenaga kependidikan yang berkaitan dengan konsep kebersihan,
konsep pembelajaran dan pengajaran, pandangan terhadap karakteristik peserta
didik, pandangan terhadap sekolah dan guru efektif, kebiasaan, sikap, perilaku guru
dan kepala sekolah dalam memperlakukan peserta didik di kelas, dalam merancang
dan mengembangkan bahan ajar, atau menciptakan organisasi kelas dan kondisi
sekolah yang kondusif untuk pengembangan kreativitas peserta didik.
Dalam mengembangkan budaya kerja sekolah ada tujuh ciri sekolah efektif
yaitu: (1) visi yang menjawab tantangan masa depan dan misi sekolah jelas; (2)
kriteria kesuksesan dengan standar tinggi; (3) kepala sekolah memiliki keterampilan
kepemimpinan profesional, khusus yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran; (4)
banyak peluang belajar dengan persentase ‘time on-task’ tinggi; (5) lingkungan
sekolah yang aman dan bersih; (6) jejaring dan kemitraan sekolah terbangun; dan (7)
ketersediaan sistem monitoring keberhasilan siswa secara individual.
Peningkatan mutu di sekolah sangat penting untuk menciptakan generasi emas
yang mendukung peningkatan daya saing masyarakat menuju bangsa Indonesia yang
mandiri, maju, adil dan makmur. Oleh karena itu diperlukan satuan pendidikan yang
memiliki mutu layanan pendidikan yang unggul, berstandar, dan berbudaya mutu serta
menjamin lulusan yang berkualitas.
Budaya mutu sekolah, secara umum dapat diartikan sebagai kondisi dinamis
yang berhubungan dengan proses dan hasil belajar yang memenuhi atau melebihi
standar, sehingga berdampak pada kepuasan pelanggannya, khususnya siswa dan
orang tua. Dengan kata lain sekolah yang bermutu adalah sekolah yang sesuai
4
kriteriastandar, seperti yang tercantum dalam SPM dan SNP, sehingga dapat
memuaskan pelanggannya, baik pelanggan internal maupun eksternal. Sedangkan,
budaya dapat diartikan sebagai pikiran, adat istiadat, suatu yang sudah berkembang,
sesuatu yang menjadi kebiasaan yang sukar diubah. Dengan demikain budaya mutu
sekolah dapat diartikan sebagai sekolah yang memiliki adat istiadat atau kebiasaan
memenuhi atau melebihi standar dalam pelaksanaan proses dan hasil belajar. Budaya
mutu tidak lahir tiba-tiba tapi harus melalui proses pengembangan yang sistematis
dan terarah.
Salah satu proses budaya mutu yaitu melalui pemanfaatan hasil EDS dalam
rencana pengembangan sekolah atau rencana kerja sekolah. Proses pengembangan
budaya mutu di sekolah ini paling tidak dilakukan melalui tiga tahapan pokok, yaitu
tahap konsolidasi, tahap implementasi, dan tahap penguatan. Dalam tahap
konsolidasi sekolah melakukan pengembangan program kerja dan pengembangan
unit atau dokumen mutu. Sementara dalam tahap implementasi sekolah melakukan
proses pemenuhan mutu dan pendampingan pemenuhan mutu. Hal ini akan lebih baik
lagi jikadilakukan evaluasi internal maupun eksternal. Sedangkan, tahap penguatan
merupakan peningkatan standar mutu, pemenuhan mutu, pendampingan pemenuhan
mutu dan evaluasi eksternal. Ketiga tahapan tersebut dapat dirancang dalam kurun
waktu tertentu, sesuai dengan kondisi nyata sekolah. Untuk mendukung proses dan
langkah-langkah dalam mengembangkan budaya mutu sekolah, pengawas sekolah
dan kepala sekolah dituntut untuk terus mengadakan perbaikan mutu pendidikan
secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
Perencanaan Jangka Menengah berfungsi sebagai pedoman perencanaan
jangka menengah sekaligus indikator pengukuran kinerja selama empat tahun bagi
sekolah, sehingga penting bagi Madrasah Aliyah Pelita Bangsa, untuk menyusun
RKJM Tahun 2018-2021 agar pencapaian terhadap visi dan misi sekolah menjadi
terarah, jelas, fokus dan sesuai dengan harapan.
5
kebijakan, pembuatan strategi hingga pemilihan program strategis yang sesuai
dengan kebutuhan sekolah dalam rangka pencapaian visi dan misi sekolah.
3. Memberikan gambaran akhir tujuan sekolah yang akan dicapai.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Madrasah
Aliyah Pelita Bangsa Tahun 2018-2021, adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan berisi tentang latar belakang, landasan hukum,
maksud dan tujuan, hubungan Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM)
Madrasah Aliyah Pelita Bangsa Tahun 2018-2021 dengan dokumen
perencanaan lainnya serta sistematika penulisan.
BAB II KONDISI UMUM SEKOLAH
Pada Bab ini memuat tentang gambaran umum pelayanan sekolah, yang
meliputi profil sekolah, susunan kepegawaian, sumber daya, struktur
organisasi yang kemudian diterjemahkan dalam penjabaran tugas pokok
dan fungsi, kinerja pelayanan, tantangan dan peluang pengembangan
pelayanan sekolah.
BAB III ANALISA STRATEGIS PENGEMBANGAN SEKOLAH
Pada Bab ini memuat komponen yang meliputi isu-isu strategis dengan
mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi sekolah, hasil evaluasi diri
6
sekolah, identifikasi masalah terhadap pencapaian Standar Nasional
Pendidikan, identifikasi masalah pelayanan terhadap pemenuhan standar
minimal pendidikan serta penentuan startegi sekolah untuk mengelola dan
menyelenggarakan pendidikan.
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN SEKOLAH
Dalam Bab ini memuat berbagai konsensus dan komitmen mengenai visi,
misi, tujuan dan sasaran sekolah
BAB V PROGRAM KERJA SEKOLAH
Dalam Bab ini dikemukakan rencana program dan kegiatan sekolah,
indikator kinerja serta target yang akan dicapai selama tahun 2018 – 2021
BAB VI PAGU INDIKATIF RENCANA ANGGARAN SEKOLAH
Dalam Bab ini dikemukakan rencana anggaran sekolah disertai pagu
indikatif per program dan kegiatan sekolah untuk mewujudkan visi, misi
dan tujuan sekolah selama empat tahun.
BAB VIII PENUTUP
Bab Penutup berisi penegasan terhadap komitmen untuk melaksanakan
Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM) Madrasah Aliyah Pelita Bangsa
Tahun 2018-2021 secara konsisten yang implementasinya dijabarkan
dalam Rencana Kerja Tahunan Sekolah.
7
BAB II
KONDISI UMUM SEKOLAH
A. Profil Madrasah
a) Identitas Madrasah
8
6) Melibatkan guru, komite sekolah dalam pengambilan keputusan anggaran
sekolah.
7) Berkomunikasi untuk menciptakan dukungan insentif dari orang tua murid
dan masyarakat.
8) Menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif bagi siswa.
9) Menjaga dan meningkatkan motifasi kerja tenaga pendidik dan
kependidikan dengan menggunakan sistem pemberian penghargaan atas
prestasi dan sangsi atas pelanggaran peraturan dan kode etik.
10) Bertanggungn jawab atas perencanaan yang efektif bagi siswa.
11) Melaksanakan dan merumuskan program supervisi untuk meningkatkan
kurikulum.
12) Meningkatkan mutu pendidikan.
13) Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga.
14) Memfasilitasi mengembangkan, penyebarluasan dan pelaksanaan visi
pembelajaran dikomunikasikan dengan baik dan didukung oleh komunitas
sekolah.
15) Membantu membina dan mempertahankan lingkungan sekolah dalam
program pembelajaran yang kondusif bagi proses belajar siswa dan
pertumbuhan professional guru dan tenaga kependidikan.
16) Menjamin managemen organisasi dan pengoperasian sumber daya
sekolah untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, sehat dan
efisien serta efektif.
17) Menjalin kerjasama dengan orang tua siswa dan masyarakat dan komite
sekolah menanggapi pentingnya kebutuhan komunitas yang seragam, dan
memobilisasi sumber daya masyarakat.
18) Memberi contoh atau teladan atau tindakan yang bertanggungjawab.
b. Bidang Kesiswaan
Mempunyai tugas dan fungsi:
1) Membantu Tugas Kepala Sekolah
2) Mengajar sesuai dengan tugas mengajar
3) Membina siswa dalam kegiatan extrakurikuler.
4) Membimbing siswa dalam perbaikan dan pengayaan
5) Menganalisis hasis pembelajaran.
6) Berinisiatif dalam mengembangkan pendidikan
7) Melaksanakan dan memberikan contoh pendidikan karakter.
9
c. Guru Kelas
Mempunyai tugas dan fungsi:
1) Mengajar sesuai dengan tugas mengajar
2) Membina siswa dalam kegiatan extrakurikuler.
3) Membimbing siswa dalam perbaikan dan pengayaan
4) Menganalisis hasil pembelajaran.
5) Berinisiatif dalam mengembangkan pendidikan
6) Melaksanakan dan memberikan contoh pendidikan karakter.
d. Guru Mata Pelajaran
Mempunyai tugas dan fungsi:
1) Mengajar sesuai dengan tugas mengajar
2) Membina siswa dalam kegiatan extrakurikuler.
3) Membimbing siswa dalam perbaikan dan pengayaan
4) Menganalisis hasis pembelajaran.
5) Berinisiatif dalam mengembangkan pendidikan
6) Melaksanakan dan memberikan contoh pendidikan karakter.
e. Tenaga Kependidikan
Mempunyai tugas dan fungsi:
1) Membantu tugas administrasi Kepala Sekolah
2) Mengarsipkan dan mendokumentasikan kegiatan sekolah
3) Mengurus mengadministrasikan Dapodik.
4) Berinisiatis dalam mengembangkan pendidikan
5) Melaksanakan dan memberikan contoh pendidikan karakter.
f. Tenaga Perpustakaan
Mempunyai tugas dan fungsi:
1) Membantu tugas administrasi Kepala Sekolah
2) Mengarsipkan dan mendokumentasikan kegiatan sekolah
3) Mengurus mengadministrasikan Dapodik.
4) Berinisiatif dalam mengembangkan pendidikan
5) Melaksanakan dan memberikan contoh pendidikan karakter.
6) Menginfentarisasikan aset perpustakaan.
7) Melayani siswa memenuhi buku referensi
g. Penjaga Sekolah
Mempunyai tugas dan fungsi:
1) Menjaga Kebersihan dan keindahan sekolah.
2) Menjaga Keamanan Sekolah.
3) Membuat situasi lingkungan sekolah yang sejuk.
10
4) Membantu pengadaan sarpras.
5) Merawat sarpras.
6) Membuka dan menutup tempat belajar sesuai dengan jadwal KBM.
11
2) Melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi
terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan
penjaminan mutu pendidikan;
3) Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu
pendidikan di satuan pendidikan;
4) Melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu
yang telah dilakukan; dan
5) Memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.
12
3. Kondisi Pendanaan Madrasah
Madrasah Aliyah adalah madrasah yang diselenggarakan masyarakat yang
sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Walikota Garut tentang Fasilitasi
Pendanaan Pendidikan, mempunyai sumber pendapatan madrasah dari yayasan
sendiri.
13
2) Kebijakan Pemerintah Daerah kota Depok mengalokasikan dana khusus
untuk pengembangan pendidikan.
3) Dukungan masyarakat dilingkungan yang sangat positif
b. Ancaman
1) Adanya sekolah yang kekurangan guru yang berstatus negeri.
2) Kondisi sekolah yang ditepi jalan pantura menyebabkan sekolah banyak
folusi.
3) Pengaruh Lingkungan yang dekat dengan perekonomian pasar.
4) Pengaruh keberadaan keluarga siswa yang heterogen.
14
BAB III
ANALISA STRATEGIS PENGEMBANGAN SEKOLAH
15
perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu pada aspek pelaksanaan
pembelajaran, kualitas pengelolaan kelas, sumber belajar, kualitas RPP,
perencanaan proses pembelajaran.
16
Berdasarkan gambar 2.4 pemenuhan belum meliputi seluruh komponen
standar PTK masih ada yang belum memenuhi SNP dengan nilai rata-rata 1,46
poin. Aspek-aspek yang perlu peningkatan agar memenuhi SNP yaitu guru.
17
6. Evaluasi Standar Pengelolaan
18
7. Standar Pembiayaan
STANDAR PEMBIAYAAN
1.48
8. Standar Penilaian
19
B. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Standar Nasional Pendidikan
a. Evaluasi Standar Isi
1) Sekolah harus membentuk Tim pengembangan kurikulum yang melibatkan
Pengawas, komite dan dipilih guru-guru yang potensial dengan tugasnya
2) Pengembangan Kurikulum perlu menjelaskan landasan teori yang
digunakan dalam setiap Bab
3) Kurikulum harus jelas dan terarah shg dapat digunakan oleh sekolah
sebagai pedoman pengembangan sekolah.
4) Pemberian layanan konseling hendaknya menyeluruh untuk semua kelas,
tidak terbatas pada kelas tertentu dan tidak hanya oleh guru tertentu,
semua guru harus mengadakan BK dan pengembangan pribadi siswa
5) Pembrian bimbingan/konseling tidak hanya temporer saja tetapi harus
rutin,serta terprogram.
20
1) Pembinaan dan pengarahan agar guru-guru dalam mengajar
menggunakan alat peraga yang ada
2) Membina agar guru-guru menggunakan buku sumber dalam mengajar
3) Mewajibkan agar setiap ulangan mit/semester ada kegiatan praktik yang
menggunakan alat peraga
21
Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar, identifikasi permasalahan yang ada
pada Sekolah Dasar Negeri Kalimulya 1 Kecamatan Cilodong Kota Depok dalam
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar adalah Evaluasi
pemenuhan standar nasional pendidikan oleh satuan pendidikan dalam hal ini SD
Negeri Kalimulya 1. Instrumen yang digunakan dikembangkan dengan mengacu pada
8 standar nasional pendidikan. Satuan pendidikan dapat menggunakan instrumen
yang dikembangkan sendiri atau instrumen yang dikembangkan pihak lain seperti
pemerintah maupun badan akreditasi. Pelaksanaan pemetaan mutu ini dilakukan di
bawah supervisi kepala sekolah dan pengawas sekolah. Setelah diverifikasi oleh
kepala sekolah, data ini kemudian disimpan pada database sekolah.
Adapun identifikasi permasalah pemenuhan Standar Pelayanan Minimal
Pendidikan di SD Negeri Kalimulya 1, meliputi :
1. Standar Kompetensi Kelulusan
a. Pemenuhan kompetensi lulusan pada peserta didik terutama dalam
kompetensi sikap/karakter dan keterampilan memerlukan inovasi dan
kreativitas guru dalam menerapkan pembelajaran.
b. Pengembangan Sikap dan Karakter Peduli Lingkungan masih rendah
c. Beberapa inovasi kegiatan kepedulian lingkungan yang dapat diterapkan di
satuan pendidikan misalnya, kerja bakti, penanaman pohon, dan pemilahan
sampah. Kepala satuan pendidikan dan pendidik harus terlibat dalam kegiatan
peduli lingkungan, agar menjadi teladan pada peserta didik.
d. Pengembangan Sikap dan Karakter Kepemimpinan belum dilaksanakan
secara optimal.
e. Meningkatkan penggunaan berbagai referensi belajar oleh siswa dalam
memahami kompetensi dasar suatu materi.
f. Peningkatan kebiasaan berperilaku santun oleh siswa kelas X, XI dan XII
terhadap Guru
g. Pembiasaan merealisasikan karya seni dan budaya, kebugaran jasmani, serta
penggunaan teknologi yang sehat dalam pendidikan di sekolah bagi seluruh
siswa
2. Standar Isi
a. Belum efektifnya tugas pokok bidang pengembangan kurikulum dalam hal ini
Tim Pengembang Kurikulum Sekolah dalam mengembangkan Kurikulum
Satuan Pendidikan. Kualitas KTSP
b. Proses pembelajaran kurang efektif
c. Keterbatasan kapasitas guru dalam menjalankan pembelajaran
22
d. Keterbatasan kapasitas guru dalam memberikan keteladanan dalam
berkomunikasi
3. Standar Proses
a. Penyusunan RPP oleh guru dikembangkan dengan tidak hanya mengacu
pada silabus saja akan tetapi juga berorientasi pada kondisi sekolah dan
peserta didik.
b. Proses pembelajaran berjalan berjalan sesuai standar
c. Optimalisasi pemanfaatan lingkungan sekolah dan perpustakaan sebagai
sumber belajar oleh segenap warga sekolah
d. Peningkatan pengelolaan kelas dengan baik, berkualitas dan menyenangkan
sehingga anak didik lebih bahagia dalam belajar dan mencapai ketuntasan
minimal mulai dari kelas 1 sampai dengan kelas 6.
e. Sasaran pembelajaran mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan,
dan keterampilan. Kurikulum nasional menerapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry learning) untuk memperkuat
pendekatan ilmiah dan tematik terpadu (tematik antarmata pelajaran) belum
dikembangkan secara optimal.
f. Pembelajaran dengan pendekatan ilmiah merupakan pembelajaran yang
memadukan antara komponen pengetahuan, keterampilan dan sikap peserta
didik. Belum diterpkan secara menyeluruh.
g. Semua kegiatan pembelajaran belum melibatkan peserta didik secara aktif
sehingga pembelajaran yang membosankan yang hanya terfokus pada
pendidik. Peserta didik belum diberi kebebasan dalam mengkonstruksikan
pemikiran, pengembangan konsep dan temuan.
h. Peserta didik belum dibiasakan mengatur dirinya untuk mendapatkan fakta-
fakta yang terjadi. Pendidik hanya sebagai fasilitator, waktu belajar didominasi
oleh peserta didik, pendidik mendorong peserta didik untuk aktif, bertanggung
jawab dalam proses-proses penemuan pembelajaran mereka sendiri.
23
d. Meningkatkan aktivitas pengembangan diri guru (PKB) dengan melibatkan
Kelompok Kerja Guru.
e. Mengembangkan mekanisme sistem pengembangan profesional untuk
jenjang promosi, dan mutasi.
6. Standar Pengelolaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pengelolaan diantaranya:
a. Mengembangkan visi, misi serta tujuan sekolah dengan mekanisme yang
akuntabel serta sesuai dengan SNP kemudian mengimplementasikannya
dalam seluruh kegiatan pendidikan di sekolah
b. Melakukan kemitraan dengan pihak-pihak terkait yang dapat mendorong
cepatnya proses pendidikan yang berkualitas, seperti departemen-
departemen, instansi pemerintah, penegak hukum, lembaga sosial dan
swadaya masyarakat, serta perusahaan- perusahaan yang komitmen dengan
pendidikan
c. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan bersahabat di tengah
pemukiman penduduk yang heterogen dan majemuk
d. Melaksanakan pelayanan mutu pendidikan serta evaluasi PTK minimal
setahun sekali.
24
7. Standar Pembiayaan
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar pembiayaan
diantaranya:
a. Efektifitas dan efisiensi penggunaan anggaran sekolah dengan
memperhatikan skala prioritas yang telah ditetapkan oleh aturan yang berlaku
b. Akuntabilitas dalam pelaporan sesuai mekanisme yang telah di atur dalam
peraturan terkait.
8. Standar Penilaian
Tantangan yang dihadapi berkaitan dengan standar penilaian diantaranya:
a. Menyusun perencanaan penilaian sesuai dengan prinsip-prinsip penilaian
b. Melaksanakan penilaian dengan menggunakan teknik penilaian yang berlaku
dan diakui tingkat akurasinya.
c. Melakukan penilaian secara adil, sahih, menyeluruh dan transparan
menyangkut mata pelajaran yang disampaikan serta perilaku siswa terkait budi
pekerti.
d. Mengembangkan model penilaian yang efektif.
25
2. Standar Proses
a. Pemenuhan Silabus oleh setiap guru mapel
b. Penyusunan RPP oleh semua Guru
c. Pengembangan Instrumen Validasi RPP
d. Pemenuhan Bahan Ajar untuk semua Mapel
e. Pemenuhan persyaratan pelaksanaaan proses pembelajaran
f. Implementasi pendekatan saintifik;
g. Pengembangan dan inovasi-inovasi metode pengajaran pada semua mata
pelajaran, khususnya penerapan metode atau strategi pembelajaran
kontekstual atau CTL (Contextual Teaching and Learning);
h. Pengembangan dan inovasi-inovasi bahan pembelajaran
i. Pengembangan dan inovasi-inovasi sumber pembelajaran;
j. Pengembangan dan inovasi-inovasi model-model pengelolaan atau
manajemen kelas dan sebagainya
k. peningkatan kompetensi pengelolaan kelas
l. Mengikutsertakan guru dalam diklat yang relevan sesuai kebutuhan guru
m. Pelaksanaan PBM sesuai standar Proses (pendahuluan, pelaksanaan,
penutup)
n. Pemenuhan Pelaksanaan penilaian hasil belajar
o. Pemenuhan pelaksanaan pemantauan,supervisi, evaluasi, pelaporan dan
tindak lanjut
3. Standar Kompetensi Lulusan
a. Pengembangan nilai kelulusan;
b. Pengembangan standar pencapaian ketuntasan kompetensi pada tiap tahun
atau semester;
c. Pengembangan kejuaraan lomba-lomba bidang akademik;
d. Pengembangan kejuaraan lomba-lomba bidang non akademik;
e. Pengembangan Pendidikan Karakter;
f. Pengembangan Program Matrikulasi;
g. Pengembangan pengamalan ajaran agama;
h. Pengembangan kegemaran membaca dan menulis;
i. Pengembangan sikap percaya diri;
j. Pengembangan pemanfaatan lingkungan;
k. Pengembangan karya seni dan budaya nasional;
l. Pengembangan Pendidikan Hidup Bersih Sehat
26
4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
a. Meningkatkan kualifikasi akademik
b. Penyesuaian latar belakang pendidikan dg tugas guru
c. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani
d. Meningkatkan keterampilan Guru dlam merencanakan pembelajaran
e. Meningkatkan keterampilan Guru Pelaksanaan pembelajaran
f. Meningkatkan keterampilan Guru dalam mengevaluasi pembelajaran
g. Penanaman karakter guru aspek kepriba-dian
h. Pembinaan kompe-tensi sosial semua guru
i. Pembinaan guru dalm meningkatkan kompe-tensi profesional
j. Pemenuhan kepemilikan sertifikasi guru, dan kepala sekolah
k. Meningkatkan kemampuan kepala sekolah dalam menyusun RKS/RKAS
l. Pengembangan kegiatan kewirausahaan di sekolah
m. Peningakatan Kompetensi dalam melakukan pengawasan ( supervisi dan
monitoring)
n. Meningkatkan kualifikasi akademik kepala administrasi
o. Meningkatkan kesesuaian latar belakang pendidikan dengan bdg tugas
5. Standar Sarana dan prasarana
a. Optimalisasi pemanfaatan lahan sekolah;
b. Peningkatan keamanan sekolah
c. Peningkatan kenyamanan sekolah
d. Pemenuhan administrasi pemanfaatan lahan
e. Pengembangan bangunan sekolah
f. Peningkatan keselamatan bangunan sekolah
g. Pengembangan kesehatan bangunan
h. Pengadaan sarana kenyamanan bangunan
i. Pemenuhan kebutuhan listrik
j. Peningkatan kuantitas sarpras
k. Pengembangan kelengkapan sarpras sekolah
l. Pengembangan ruang kelas
m. Pengembangan ruang perpustakaan
n. Pengembangan lab IPA
o. Pengembangan ruang pimpinan
p. Pengembangan ruang guru
q. Pengembangan ruang TU
r. Pengembangan tempat ibadah
s. Pengembangan ruang UKS
t. Pengembangan kantin sekolah
u. Pengembangan Sanggar Pramuka
v. Pengembangan jamban
w. Pengembangan Gudang
x. Pengembangan ruang sirkulasi
y. Pengembangan tempat bermain/berolahraga
27
6. Standar Pengelolaan
a. Penyeseuaian Visi, misi dan Tujuan Sekolah
b. Sosialisasi Visi, misi dan Tujuan Sekolah
c. Penyusunan RKS dan RKAS
d. Perencanaan kegiatan bidang kesiswaan
e. Perencanaan kegiatan bidang pengembangan kurikulum dan pembelajaran,
menghasilkan
f. Perencanaan kegiatan bidang pengelolaan pendayagunaan pendidik dan
tenaga kependidikan
g. Perencanaan penciptaan suasana, iklim, dan lingkungan pembelajaran yang
kondusif
h. Perencanaan melibatkan masyarakat pendukung dan membangun kemitraan
dengan lembaga lain yang relevan
i. Perencanaan pengawasan
j. Perencanaan kegiatan evaluasi diri, melalui pengajian analisis : kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman
k. Perencanaan evaluasi kinerja pendidik dan tenaga kependidikan
l. Perencanaan kegiatan persiapan bahan yang diperlukan untuk akreditasi
sekolah oleh BAN
m. Pengembangan Struktur organisasi sekolah sesuai dengan kebutuhan
sekolah
n. Penilaian Kinerja Guru (PKB)
o. Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
p. Pengelolaan Program Sekolah Model
q. Pengelolaan Administrasi kegiatan Gugus Sekolah
7. Standar Pembiayaan
a. Pelibatan Stake Holder pendidikan
b. Pembuatan catatan aset/buku inventaris
c. Pengembangan SDM PTK
d. Pemenuhan Beaya modal kerja
e. pemenuhan gaji dan insntif, transort dan tujangan Pendidik
f. pemenuhan gaji dan insntif, transort dan tujangan Tenaga kependidikan
g. Pemenuhan biaya untuk menunjang pelaksanaan kegiatan
h. Pemenuhan dana untuk kegiatan kesiswaan
i. Pemenuhan biaya pengadaan alat tulis
j. Pemenuhan biaya pengadaan bahan habis pakai
k. Pemenuhan biaya pengadaan alat habis pakai
l. Pemenuhan biaya pengadaan kegiatan rapat
28
m. Pemenuhan biaya penggandaan soal-soal ujian
n. Pemenuhan biaya pengadaan daya dan jasa
o. Pemenuhan anggaran untuk mendukung kegiatan operasional tidak langsung
p. Penetapan sumbang-an pendidikan
q. Penetapan biaya personal sekolah
r. Penetapan siswa peneima subsidi
s. Penggalangan kerja sma dengan komite sekolah
t. Manajemen Keuangan terbuka
u. Pemenuhan pedoman pengelolaan keuangan 4 tahunan
v. Penertiban Pembu-kuan biaya opersional
w. Pelaporan /pertang-gungjawaban Keuangan
8. Standar Penilaian
a. Pemenuhan penginformasian silabus semua mata pelajaran kepada siswa
b. Pemenuhan pengembangan indikator pencapaian KD dan teknik penilaian
c. Pemenuhan pengembangan instrumen dan pedoman penilaian
d. Pemenuhan pelaksanaan Tes, pengamatan, penugasan dan bentuk penilaian
yang diperlukan
e. Pelaksanaan Pengolahan hasil penilaian untuk mengetahui hasil belajar dan
kesulitan belajar siswa
f. Pendokumentasian sampel hasil pemeriksaan pekerjaan siswa
g. Pemenuhan pemanfaatan hasil penilaian untuk perbaikan penilaian dan
pembelajaran
h. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran
i. Pemenuhan pelaporan hasil penilaian akhlak mulia dan kepribadian
j. Pemenuhan dalam penentuan KKM mata pelajaran
k. Rapat Koordinasi Evaluasi Sekolah
l. Penentuan kriteria Kenaikan Kelas
m. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia,kewarganegaraan dan kepribadian,iptek, estetika, serta jasmani,
olahraga, dan kesehatan
n. Penyelenggaraan ujian sekolah dan menentukan kelulusan siswa dari ujian
sekolah
o. Pelaporan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata
pelajaran pada setiap akhir semester
p. Pelaporan pencapaian hasil belajar
q. Penentuan kelulusan siswa
r. Penerbitan SKHUN
s. Penerbitan ijazah & Pemanfaatan hasil UN dalam PPDB
29
BAB II
TUJUAN, VISI DAN MISI MADRASAH
30
Mengadakan Tadarusan menjelang pelajaran
dimulai.
Mengawali dan mengakhiri kegiatan belajar
serta akktifitas sehari-hari dengan berdoa.
Melaksanakan Sholat Berjamaah Duhur di
Sekolah.
Membangun leadershif melalui organisasi intern
Membangun budaya musyawarah dan diskusi
3. Berakhlak Mulia dan Selalu menjaga silaturahmi antar sesama warga
Berjiwa Sportif sekolah baik murid, guru serta personal sekolah
lainnya..
Tidak melakukan perbuatan yang dapat
merugikan orang lain, lingkungan atau pun diri
sendiri.
Menghindari ucapan-ucapan buruk yang
bertentangan dengan nilai dan norma agama
serta lingkungan.
Selalu menerapkan perilaku jujur baik dalam
bersikap atau pun berucap.
Menghormati yang lebih tua dan sayang kepada
yang lebih muda serta toleran kepada sesama.
Selalu menjaga kepercayaan orang lain dengan
selalu bersikap dan berperilaku jujur serta tidak
melakukan perbuatan curang.
4. Mencintai dan Mengenal dan mengambil hikmah dari sejarah
Bangga atas perjuangan para pahlawan bangsa, pejuang
Bangsanya sendiri kemerdekaan, para pendiri bangsa
Belajar hidup bertoleransi (tasammuh) diatas
keanekaragaman yang ada,
Mengenal batas teritori wilayah negara
indonesia berdasarkan mata pelajaran terkait
hal tersebut.
Mampu meyakinkan diri sendiri dan orang lain
akan potensi kekayaan alam indonesia,
Mampu membuat suatu produk barang yang
bernilai ekonomis hasil dari penggalian potensi
yang ada disekitar tempat tinggal/ madrasah
31
D. Tujuan
Tujuan yang diharapkan dari penyelenggaraan pendidikan di MA Pelita
Bangsa adalah:
1. Terlaksanaannya pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan (PAIKEM) dan kekompakan (team teaching) untuk lebih
mengoptimalkan SDM Guru dan mencegah terjadinya kekosongan jam
pelajaran supaya setiap siswa berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki.
2. Penerapan evaluasi atau penilaian hasil belajar (ulangan tengah semester
dan ulangan umum akhir semester) secara konsisten dan
berkesinambungan.
3. Optimalisasi pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan.
4. Memotivasi dan membantu peserta didik untuk pengembangan diri dalam
mengenali potensi diri dan minat melalui program bimbingan konseling
sehingga setiap siswa dapat berkembang secara optimal.
5. Optimalisasi pelayanan terhadap peserta didik dengan melengkapi sarana
dan prasarana penunjang proses pembelajaran.
6. Optimalisasi pengembangan diri dalam hal minat dan bakat siswa melalui
program bimbingan konseling dan ektrakurikuler (volly Ball, Pramuka, dan
keterampilan lain yang relevan) sehingga setiap siswa dapat
mengembangkan bakat yang dimiliki secara optimal.
Dari tujuan tersebut, dioperasionalkan dalam tujuan yang lebih spesifik
sebagai berikut :
1. Melaksanakan Proses Belajar Mengajar dan bimbingan secara efisien dan
efektif.
2. Menumbuh-kembangkan semangat belajar, mendorong dan membantu
siswa untuk mengenali potensi dirinya, sehingga dapat berkembang secara
optimal.
3. Menumbuh-kembangkan semangat pendalaman ajaran islam, sehingga
melahirkan siswa yang bertaqwa dan memiliki akhlaqul karimah.
4. Menumbuh-kembangkan penghayatan kebangsaan sehingga menjadi
sumber kearifan dalam bertindak.
5. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan warga Madrasah
dan komponen terkait lainnya demi terwujudnya pelayanan prima bagi
pemakai jasa pendidikan (stakeholder).
6. Meningkatkan kualitas kelembagaan dengan pengembangan sarana dan
prasarana serta kesejahteraan tenaga kependidikan, untuk dapat
memberikan pelayanan maksimal.
7. Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler, sehingga dapat tampil dalam
berbagai ivent perlombaan dan pertandingan.
32
setiap hari Jum’at, Tadabur Alam, peringatan hari besar Islam, dan
membentuk kelompok-kelompok pengajian/evaluasi keagamaan peserta
didik;
4. Menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah;
5. Kerjasama dengan Dinas dan instansi terkait dan/atau pihak lain untuk
pelaksanaan program Madrasah produktif di MA Pelita Bangsa.
6. Pengadaan Gedung dan sarana prasarana laboratorium bahasa,
Laboratorium Komputer, Laboratorium Fisika, Laboratorium Kimia,
Laboratorium Biologi, Laboratorium Keagamaan dan Laboratorium
Keterampilan;
7. Membentuk kelompok gemar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab;
8. Membentuk kelompok belajar terbimbing;
9. Pengadaan buku penunjang;
10. Pengadaan komputer;
11. Pembuatan Blog Sekolah;
12. Pengintesifkan kelompok belajar siswa;
13. Pengintensifkan komunikasi dan kerjasama dengan orang tua;
14. Pelaporan kepada orang tua secara berkala;
15. Pembentukan Guru Mentor;
16. Pengadaan Masjid Madrasah yang representatif;
17. Pengadaan Asrama Siswa Putra – Putri;
18. Pengadaan Gedung Aula.
33
2. Peningkatan Standar Proses
1) Silabus sudah sesuai/ relevan dengan standar
2) RPP dirancang untuk mencapai pembelajaran efektif dan sesuai dengan
kebutuhan peserta didik
3) Sumber belajar dapat diperoleh dengan mudah dan digunakan secara
tepat
4) Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode yang interaktif,
inspiratif, menyenangkan, kreatif, menantang dan memotivasi peserta didik
5) Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilaksanakan secara berkala
dan berkelanjutan
3. Peningkatan Standar Kompetensi Lulusan
1) Peserta didik dapat mencapai target akademis yang diharapkan
2) Peserta didik dapat mengembangkan potensi diri mereka sebagai anggota
masyarakat
4. Peningkatan Standar Pendidik dan Tenaga Pendidikan
1) Pemenuhan jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
2) Kualifikasi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
3) Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sudah memadai
5. Peningkatan Standar Sarana dan Prasarana
1) Sarana sekolah belum memadai
2) Sekolah dalam kondisi terpelihara dan baik
6. Peningkatan Standar Pengelolaan
1) Kinerja pengelolaan sekolah berdasarkan kerja tim dan kemitraan yang
kuat dengan visi dan misi yang jelas dan diketahui oleh semua pihak
2) Rencana kerja memiliki tujuan yang jelas dan perbaikan berkelanjutan
3) Rencana pengambangan sekolah/ rencana kerja sekolah berdampak
terhadap peningkatan hasil belajar
4) Pengumpulan dan penggunaan data yang handal serta valid
5) Pemberian dukungan dan kesempatan pengembangan profesi bagi para
pendidik dan tenaga kependidikan
6) Mensyaratkan mengambil bagian dalam kehidupan sekolah
7. Peningkatan Standar Pembiayaan
1) Sekolah merencanakan keuangan sesuai standar
2) Upaya sekolah untuk mendapatkan tambahan dukungan pembiayaan
lainnya
8. Peningkatan standar Penilaian Pendidikan
1) System yang tersedia untuk memberikan penilaian bagi peserta didik baik
dalam bidang akademik mau pun non akademik
2) Penilaian berdampak pada proses belajar mengajar
3) Orang tua peserta didik terlibat dalam proses belajar anak mereka
34
BAB V
PROGRAM KERJA SEKOLAH
Target
No Sasaran Program Indikator Kegiatan
2018,2021
1. Mewujudkan Program 1. Naskah 100% 1. Rapat Kerja
Standar Isi Peningkatan Program Sekolah
yang Standar Isi Pengembangan 2. Workshop
refresentatif diri dan
kegiatan
Ekstrakurikuler
2. Finalisasi
Kurikulum 2013
3. Tersusunnya
Program
Penguatan
Pendidikan
Karakter
2 Mewujudkan Program 1. Guru Menyusun 100% 1. Pelatihan
proses Pengembang RPP Penyusuna
pembelajaran an Standar 2. Penerapan n RPP
yang aktif, Proses Pendidikan 2. Melakukan
kreatif, efektif Karakter ke dikusi pada
dan dalam RPP forum KKG
menyenangka 3. Optimalisasi
n Gerakan
Literasi Sekolah
4. Guru Membuat
alat peraga
Mewujudkan Program Proses Kelas XXI, Pengadaan
pembelajaran Pengembang Pembelajaran dan XII Laptop dan
berbasis IT an Standar Menggunakan IT LCD untuk 3
dengan Sarana kelas
menyediakan Prasarana
perangkat
laptop dan lcd
3 Mewujudkan Program a. Siswa mampu 42 Orang Pesantren Kilat
lulusan yang Pengembana berpuasa siswa
beriman dan ngan Standar b. Siswa mampu
bertaqwa Proses melakukan
sholat tepat
waktu
4 Membuat Menanam a. Lingkungan Halaman dan Pembibitan
lingkungan pohon buah- sekolah yang kebun Pengolahan
yang rindang buahan ringdang sekolah tanah
5 Mewujudkan Pekan Seni a. Siswa memiliki Siswa Semua Pentas Seni,
pengembang Kreativitas potensi seni kelas Olimpiade,
an Bakat dan yang dapat 02SN
Minat dikembangkan
terhadap secara optimal
karya Seni
dan Budaya
daerah
6 Mewujutkan Melakukan a. Siswa senang Siswa Senam pagi
siswa yang jumat sehat, tolong Lingukungan Kerja bakti
berkarakter dan jumat menolong sekolah
bangsa bersih b. Lingkungan
sekolah yang
bersih
35
Target
No Sasaran Program Indikator Kegiatan
2018,2021
7 Mewujutkan Menyelenggar a. Benyak siswa Siswa Latihan
unggul dalam akan yang mendapat guru pramuka,
prestasi ekstrakurikule juara dalam cerdas
r lomba cermat,Olimpia
b. Siswa terampil de
36
BAB VI
PAGU INDIKATIF RENCANA ANGGARAN SEKOLAH
Penajaman Materi UN
Transpot tim pelaksana kegiatan penajaman
materi UN
Ketua (1 orang x 4 bulan) x Rp150.000
600.000 600.000 600.000 600.000
Sekretaris (1 orang x 4 bulan) x Rp
100.000 400.000 400.000 400.000 400.000
Anggota ( 12 orang x 4 bulan) x Rp
2.400.000 2.400.000 2.400.000 2.400.000
50.000
Pemateri (50 pertemuan x 2 jpl x 3 mapel x
1.500.000 1.500.000 1.500.000 1.500.000
1 kelas) x Rp 5.000
Penyusunan soal try out sekolah (3 mapel x
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
4 kali try out) x Rp100.000
Korektor tryout sekolah 1 x 4 x 3 mapel x Rp
75.000 900.000 900.000 900.000 900.000
ATK kegiatan try out 4x
400.000 400.000 400.000 400.000
Biaya Cetak, scan, analisis tryout di
Kabupaten dan Provinsi (34 siswa x 4 x
408.000 408.000 408.000 408.000
3.000)
Penggandaan Soal Tryout sekolah 4 x 34 x
3000 408.000 408.000 408.000 408.000
Biaya Makan Minum Snack rapat (14 orang
panitia x Rp 25.000) 350.000 350.000 350.000 350.000
Biaya Makan, minum snack pengawas 4 x
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
4x 3hr x 25.000
37
Pagu Anggaran Indikatif
No Probram dan Kegiatan Sumber Dana
2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021
pengembangan Kurikulum 13 900.000 900.000 900.000 900.000
ATK kegiatan pengembangan Kurikulum 13
500.000 500.000 500.000 500.000
Penggandaan dokumen I Kurikulum 13
150.000 150.000 150.000 150.000
Penyusunan Pembagian Tugas Guru dan
Jadwal Pelajaran
ATK kegiatan penyusunan pembagian tugas
guru dan jadwal pelajaran 200.000 200.000 200.000 200.000
Biaya Makan dan minum penyusunan
pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran
200.000 200.000 200.000 200.000
(16 orang x 3 hari)
Penyusunan Program Tahunan
ATK kegiatan penyusunan program tahunan
9x100.000 900.000 900.000 900.000 900.000
Biaya Makan dan minum penyusunan
program tahunan 10 orang x 3 hari x5 250.000 250.000 250.000 250.000
Penyusunan Program Semesteran
ATK kegiatan penyusunan program
1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
semesteran 9 orang x100.000x2smestr
BiayaMakan dan minum penyusunan
program semesteran 10 orang x 3 hari x
750.000 750.000 750.000 750.000
25.000
Pengembangan Sillabus
ATK kegiatan pengembangan Silabus 9
1.800.000 1.800.000 1.800.000 1.800.000
orangx100.000x2smt
Biaya Makan dan minum pengembangan
Silabus 10 orang x 3 hari x25000 750.000 750.000 750.000 750.000
38
Pagu Anggaran Indikatif
No Probram dan Kegiatan Sumber Dana
2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021
Sekretaris
75.000 75.000 75.000 75.000
Anggota (8 orang)
400.000 400.000 400.000 400.000
Penggandaan formulir dll
Biaya makan dan minum rapat koordinasi (8
orang x 2 hari)x 10.000 160.000 160.000 160.000 160.000
Biaya Minum snack pelaksanaan PPDB (8
orang x 6 hari) x 10.000 480.000 480.000 480.000 480.000
Program Ekstrakurikuler
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Pramuka
Transpot pemateri kegiatan ekstrakurikuler
1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
pramuka (6 orang x 2 JPL x 20x5000
ATK kegiatan ekstrakurikuler pramuka
800.000 800.000 800.000 800.000
Pelaksanaan Ekstrakurikuler Olahraga
Transpot pemateri kegiatan ekstrakurikuler
Olahraga (2 orang x 2 JPL x 4 pertemuan x
400.000 400.000 400.000 400.000
10 bulan)
Belanja bahan praktek Olah Raga kegiatan
ekstrakurikuler 400.000 400.000 400.000 400.000
Sub total per Triwulan
Sub total per Triwulan
PENGEMBANGAN STANDAR SARANA DAN
5 22.204.000 22.204.000 22.204.000 22.204.000
PRASARANA
Bangunan gedung
Biaya pemeliharaan Kamar Mandi/WC
Upah/ongkos tenaga 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Belanja bahan baku bangunan 3.000.000 3.000.000 3.000.000 3.000.000
Pengadaan Meubelair
Belanja modal pengadaan meja kursi
2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000
siswa 10 stel
Pengadaan, Pemeliharaan dan Perawatan
Alat Kantor/Inventaris Sekolah
Biaya pemeliharaan komputer
Belanja pemeliharaan peralatan kantor 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Pengadaan Alat Kantor/inventaris
sekolah
Belanja modal pengadaan komputer/PC 4.000.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000
Belanja modal pengadaan printer
800.000 800.000 800.000 800.000
Belanja modal pengadaan proyektor 4.004.000 4.004.000 4.004.000 4.004.000
Kebersihan dan Keindahan
Penyediaan peralatan kebersihan dan
bahan pembersih
Belanja peralatan kebersihan dan bahan
pembersih 900.000 900.000 900.000 900.000
Pembangunan Taman Sekolah
Belanja bahan baku bangunan
Ruang Perpustakaan
Biaya pemeliharaan buku/koleksi
perpustakaan
Belanja perawatan perlengkapan
2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000
perpustakaan
39
Pagu Anggaran Indikatif
No Probram dan Kegiatan Sumber Dana
2017/2018 2018/2019 2019/2020 2020/2021
Rapat pelaksanaan dan pelaporan 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Penyusunan Rencana kegiatan dan
anggaran sekolah (RKAS)
ATK
100.000 100.000 100.000 100.000
Makan Minum Snack Rapat kerja
penyusunan RKAS/RAPBS 225 225.000 225.000 225.000 225.000
40
BAB VII
PENUTUP
Rencana Kerja Jangka Menengah Madrasah Aliyah Pelita Bangsa 2018 – 2021
merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang disusun dengan berpedoman
pada hasil Analisis Evaluasi Diri Sekolah
Demikian, dengan ditetapkannya visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, program dan
kegiatan yang sudah diharmonisasikan dengan kebijakan perencanaan pendidikan di
Kota Depok dan kebijakan pembangunan pendidikan nasional, diharapkan menjadi acuan
pelaksanaan pengelolaan dan penyelenggaraan sekolah selama empat tahun ke depan,
sehingga dapat mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
RUKMANA
41