Makalah Kardiovaskuler

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 28

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kardiovaskuler terdiri dari dua suku kata yaitu cardiac dan vaskuler. Cardiac yang
berarti jantung dan vaskuler yang berarti pembuluh darah. Dalam hal ini mencakup sistem
sirkulasi darah yang terdiri dari jantung komponen darah dan pembuluh darah. Pusat
peredaran darah atau sirkulasi darah ini berawal dijantung, yaitu sebuah pompa berotot
yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Setiap denyut menyebabkan
darah mengalir dari jantung, ke seluruh tubuh dalam suatu jaringan tertutup yang terdiri
atas arteri, arteriol, dan kapiler kemudian kembali ke jantung melalui venula dan vena
Dalam mekanisme pemeliharaan lingkungan internal sirkulasi darah digunakan
sebagai sistem transport oksigen, karbon dioksida, makanan, dan hormon serta obat-obatan
ke seluruh jaringan sesuai dengan kebutuhan metabolisme tiap-tiap sel dalam tubuh. Dalam
hal ini, faktor perubahan volume cairan tubuh dan hormon dapat berpengaruh pada sistem
kardiovaskuler baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam memahami sistem sirkulasi jantung, kita perlu memahami anatomi fisiologi
yang ada pada jantung tersebut sehingga kita mampu memahami berbagai problematika
berkaitan dengan sistem kardivaskuler tanpa ada kesalahan yang membuat kita melakukan
neglicent( kelalaian). Oleh karena itu, sangat penting sekali memahami anantomi fisiologi
kardiovaskuler yang berfungsi langsung dalam mengedarkan obat-obatan serta oksigenasi
dalam tubuh dalam proses kehidupan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Anatomi jantung dan pembuluh darah ?
2. Bagaimana sirkulasi orang dewasa?
3. Bagaimana fisilogi jantung dan aktivitas listrik jantung?
4. Bagaimana Pengaturan kardiovaskuler?
5. Bagaimana homeostatis kardiovakuler dalam kedaan sehat dan sakit?

1.3 Tujuan Penulisan


1 Mengetahui anatomi jantung dan pembuluh darah
2 Mengetahui sirkulasi orang dewasa

1
3 Mengetahui aktivitas listrik jantung.
4 Mengetahui mekanisme pengaturan kardiovaskuler.
5 Mengetahui homeostatis kardiovaskuler dalam keadaan sehat dan sakit.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Anatomi Jantung dan Pembuluh Darah


A. Anatomi Jantung
Jantung merupakan organ muscular berbentuk kerucut/pir yang berongga seperti
piramida terbalik dengan apeks berada di bawah dan basis berada di atas. Panjangnya
sekitar 10 cm dan berukuran satu kepalan tangan pemiliknya. Berat jantung sekitar 225
gram pada wanita dan 310 gram pada pria.
Jantung berada pada rongga thoraks diarea mediastinum ( rongga antara paru ).
Jantung terletak obliq.Letak jantung lebih condong ke sisi kiri daripada kanan tubuh.
Apeks terletak sekitar 9 cm kekiri garis tengah pada tinggi ruang intercosta kelima, yakni
sedikit dibawah putting susu dan sedikit lebih dekat garis tengah. Basal berada setinggi iga
kedua.
Untuk mengetahui denyutan jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae
2 jari setelahnya. Hubungan jantung dengan alat sekitarnya yaitu:

a) Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis setinggi kosta
III-I.
b) Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.
c) Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis,
brongkus dekstra dan bronkus sinistra.
d) Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos,
dan kolumna vetebrata torakalis.
e) Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong
jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong
dari bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak
mudah berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:

a. Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak
turun kebawah
b. Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk torak yang menetap (TBC) menahun
batas jantung menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat
3
c. Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong
bagian bawah jantung ke atas
d. Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi
tubuh.
A.1. Lapisan Jantung

Jantung terdiri atas 3 lapisan jaringan yaitu : pericardium, endokardium dan


miokardium.
a. Perikardium /luar
Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus jantung
yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan rawan iga II- IV
yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal dan viseral. Diantara dua
lapisan jantung ini terdapat lendir sebagai pelican untuk menjaga agar gesekan pericardium
tidak mengganggu jantung.
b. Endokardium / dalam
Endokardium melapisi bilik katub jantung. Lapisan ini merupakan membran yang
tampak mengkilap, halus dan tipis yang memungkinkan aliran darah yang lancar kedalam
jantung.Lapisan ini terdiri atas sel epithelium gepeng dan berlanjut kepembuluh darah yang
melapisi.
c. Miokardium / Tengah
Miokardium terdiri atas otot jantung. Gerakan otot jantung involunter.Setiap serat
sel memiliki satu inti sel dan satu atau lebih cabang.Miokardium paling tebal pada bagian
apeks dan paling tipis pada bagian basal.Hal ini menunjukkan beban kerja tiap bilik
berperan dalam memompa darah.Miokardium paling tebal dibagian ventrikel kiri, yang
memiliki beban kerja paling besar.
Atrium dan ventrikel dipisahkan oleh cincin jaringan vibrosa yang tidak
mengkonduksi inplus listrik.Akibatnya, saat aktivitas gelombang listrik melalui otot
atrium, gelombang ini dapat menyebar ke ventrikel melalui konduksi system yang
menjembatani cicin vibrosa dari atrium ke ventrikel.
Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:

4
i. Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan.
Lapisan dalam mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan
luar mencakup kedua atria.
ii. Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin
antrioventikuler sampai ke apeks jantung.
iii. Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium
dan ventrikel).
A.2. Ruang Jantung
Jantung dibagi menjaadi sisi kanan dan sisi kiri yang dilapiskan oleh septum.saat
lahir, darah dari satu sisi kesisi lain tidak dapat langsung menyeberangi septum. Setiap sisi
dipisahkan oleh katup atrioventrikular ke serambi atas yaitu atrium, dan bilik bawah yaitu
ventrikel. Katup atrioventricular di bentuk oleh lipatan ganda endokardium yang diperkuat
oleh jaringan fibrosa kecil. katup atrioventrikular kanan ( katuptricuspid) memiliki 3 pintu
( lembar daun katup) , sedangkan katup atrioventrikular kiri ( katup nitral) memiliki 2 pintu
( lembar daun katup ). Aliran darah dijantung adalah 1 arah : darah masuk ke jantung via
atrium dan melalui ventrikel dibawahnya.
Katup antara atrium dan ventrikel membuka dan menutup secara pasif sesuai
perubahan tekanan dalam bilik.Katup membuka saat tekanan dalam atrium lebih besar
daripada ventrikel. Saat sistol ventricular (kontraksi ), tekanan diventrikel naik melebihi
atrium dan katup menutup, mencegah aliran balik ke jantung.
Jantung terdiri dari 4 ruang :
a. Atrium Kanan
Terletak dalam bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
jaringan kecuali paru Vena cava superior dan Inferior membawa darah dari seluruh tubuh
ke jantung.Sinus koroner membawa kembali darah dari dindin jantung itu sendiri.
b. Atrium Kiri
Atrium kiri di bagian superior kiri jantung, berukuran lebih kecil dari atrium kanan,
tetapi dindingnya lebih tebal.Menampung empat vena pulmonalis yang mengembalikan
darah teroksigenasi dri paru-paru.
c. Ventrikel kanan
Ventrikel kanan terletak dibagian inferior kanan pada apeks jantung.Darah
meninggalkan ventrikel kanan melalui truncus pulmonal dan mengalir melewati jarak yang
pendek ke paru-paru.

5
d. Ventrikel kiri
Ventrikel kiri terletak dibagian inferior kiri pada apeks jantung.Tebal dinding 3 kali
tebal dinding ventrikel kanan.Darah meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta dan
mengalir ke seluruh bagian tubuh kecuali paru-paru.
A.3. Katub Jantung
Memiliki 3 katub, yaitu :
a. Tricuspid
Terletak antara atrium kanan dan Ventrikel kanan.Memiliki 3 daun katup (kuspis)
jaringan ikat fibrosa irreguler yang dilapisi endokardium. Bagian ujung daun katub yang
mengerucut melekat pada korda tendinae, yang melekat pada otot papilaris. Chorda
tendinae mencegah pembalikan daun katub ke arah belakang menuju atrium. Jika tekanan
darah pada atrium kanan lebih besar daripada tekanan arah atrium kiri, daun katub
tricuspid terbuka dan darah mengalir dari atrium kanan ke ventrikel kanan. Jika tekanan
darah dalam ventrikel kanan lebih besar dari tekanan darah di atrium kanan, daun katub
akan menutup dan mencegah aliran balik ke dalam atrium kanan.
b. Bicuspid ( mitral )
Terletak antara atrium kiri dan ventrikel kiri. Katup ini melekat pada Chorda
tendinae dan otot papilaris, fungsinya sama dengan fungsi katup tricuspid.
c. Semilunar aorta dan pulmonal
Terletak di jalur keluar ventricular jantung sampai ke aorta dan truncus
pulmonalis.Katup semilunar pulmonary terletak antara ventrikel kanan dan truncus
pulmonal.Katup semilunar aorta terletak antara ventrikel kiri dan aorta.
A.4. Bagian- bagian dari jantung:

a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

A.5. Permukaan jantung (fascies kordis) yaitu:

a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan


dinding depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan
sedikit ventrikel sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk
segiempat berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding
6
atrium sinistra, sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel
sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan
stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan
sebagian kecil ventrikel dekstra.

A.6. Tepi jantung( margo kordis) yaitu:

a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara
vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

A.7. Alur permukaan jantung:

a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis


b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra
berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena
cava inferior menuju apeks kordis.

B. Anatomi Sistem Pembuluh Darah

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran
darah dalam tubuh terdiri dari:

1. Aliran darah koroner


Aliran darah koroner adalah aliran darah yang mendistibusikan darah di dalam
otot jantung melalui pembuluh darah utama:
a. Arteri koronaria kanan yang mengurus distribusi nutrisi dan darah daerah otot
jantung kanan depan dan belakang serta otot jantung kiri bagian belakang
bawah berhadapan dengan diafragma.
b. Artei intraventrikular arterior memberi darah untuk otot jantung kiri depan dan
septum jantung, mengurus distribusi darah untuk daerah otot jantung kiri
bagian lateral kiri dan otot jantung kiri bagian posterior.

7
2. Aliran darah portal
Aliran darah portal adalah aliran darah vena yang berasal dari usus halus, usus
besar, lambung, limpa, dan hati. Aliran darah sistem portal ini mempunyai satu
pintu keluar yaitu vena porta ke arteri hepatika menuju ke hati keluar ke vena
hepatika, masuk ke jantung melalui vena kava inferior.
3. Aliran darah pulmonal
Aliran darah dari ventrikel kanan menuju arteri pulmonalis kemudian bercabang
ke paru kiri dan paru kanan, bercabang lagi ke alveoli sekeling alveoli tempat
terjadinya difusi gas O2 dan CO2.
4. Aliran darah sistemik
Mulai dari ventrkel sinistra ke aorta masuk ke seluruh tubuh. Pembuluh darah
arteri bercabang menjadi arteriole, kemudian menjadi kapiler masuk ke dalam
jaringan/sel, keluar menjadi kapiler vena, kemudian menjadi vena, masuk kembali
ke jantung melalui vena kava superior dan vena kava inferior.
B.1. Arteri
Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah
keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari ventrikel
sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:
a. Tunika Intima
Lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan
endotelium dan jaringan fibrosa
b. Tunika Media
Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos yang sifatnya sangat elastis.
c. Tunika Eksterna
Lapisan yang paling luar terdiri dari jaringan ikat gembur dan jaringan fibrotik.
1. Aorta
Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel
sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis sinistra,
turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen. Jalan arteri
ini terdiri dari 3 bagian :

8
a. Aorta Asenden
Muncul pada basis ventrikel sinistra berjalan ke atas dan ke depan. Panjangnya
kira-kira 5 cm, mempunyai cabang A. Koronaria dekstra berasal dari sinus anterior
aorta, A. Koronaria sinistra berasal dari sinus posterior sinistra.
b. Arkus Aorta
Arkus aorta merupakan lanjutan dari aorta asenden, melengkung ke arah kiri.
c. Aorta desendens
Aorta desendens adalah lanjutan dari arkus aorta, menurun dari vertebarae torakalis
IV sampai vertebrae lumbalis IV
Aorta asendes mempunyai cabang:
a) Aorta torakalis
Mulai dari sebelah kiri tepi bawah korpus vertebrae torakalis IV,
setinggi angulus sterni, berjalan ke bawah dalam media stinum posterior
sampai vertebrae torakal XII, melewati hiatus aortikus diafragma.
b) Aorta Abdominalis
Mulai pada vertebrae torakalis XII sampai ke lumbalis IV, bercabang
dua menjadi A.iliaka komunis dekstra dan A. Iliaka komunis sinistra.
2. Arteri Kepala dan Leher
Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi menuju
keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas kartilago
tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri karotis eksterna
Arteri karotis eksterna menyuplai darah bagian leher dan kepala, memberikan
percabangan sebagai berikut :
a) A. tiroid superior
b) A. faringea asendes
c) A. lingualis
d) A. fasialis
e) A. aurikularis posterior
f) A. maskilaris
b. Arteri karotis interna
Arteri karotis interna tidak bercabang di leher, masing-masing sisi merupakan
petrcabangan terminal A. Karotis komunis, arteri inii menuju ke atas dalam

9
leher melalui kanalis karotis, pada os temporalis bersatu dalam tengkorak.
Arteri tersebut menyebar dan memberikan cabang-cabangnya:
a) A. oftalmika
b) A. komunikan posterior
c) A. coroidea
d) A. serebri anterior
e) A. serebri media
f) A. nasalis
3. Arteri vertebralis
Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus
transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu kedepan
medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung dan membentuk
A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.
4. Arteri basilaris
Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada
permukaan anterior pons bercabang dua:
a. Arteri serebralis posterior
b. A. sirkumateriosus

Wajah menerima darah dari:

a. Arteri fasialis dan temporalis superficial


b. Arteri temporalis superficial
c. Arteri transversa fasialis
d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis
5. Arteri subklavia
terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari arkus
aorta. Terdiri dari:
a. A. aksilaris
b. A. brakhialis
c. A.ulnaris
d. A.radialis
e. A. arkus Palmaris superfisialis
f. A. arkus Palmaris profundus

10
g. A. digitalis
6. Aorta torakalis
Sebagai lanjutan dari arkus aorta, di sebelah kiri tepi bawah korpus vertebrae
torakalis XII, aorta torakalis memberikan darah untuk rongga dada.
a. Rongga toraks terdiri dari:
a) A.intercostalis
b) A.perikardialis
c) A.bronkialis
d) A.esofagialis
e) A. mediastinalis
b. Dinding toraks terdiri dari:
a) Arteri prenikus superior
b) Arteri subkostalis
7. Aorta abdominalis :
Aorta abdoinalis merupakan bagian dari aorta desendens yaitu lanjutan dari aorta
torakalis.
8. Arteri Rongga perut
Terdiri dari:
a. Arteri seliaka
b. A. splinika
c. A. mesenterika superior
d. A. renalis
e. A. spermatika dan Ovarika
f. A. mesenterika Inferior
g. A. marginalis
9. Arteri dinding Abdomen
Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:
a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis
10. Rongga panggul

11
Aorta desendens sampai pada vertebrae lumbalis IV akan bercabang menjadi
A.iliaka komunis dekstra dan A.iliaka komunis sinistra, berjalan ke bawah dan lateral
sepanjang tepi medial M.psoas.
a. Arteri iliaka interna
b. Arteri iliaka eksterna

B.2. Vena

Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari alat-
alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Pembuluh darah
vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:
1. Vena ke jantung
Vena yang mengalirkan darah kembali ke jantung meliputi :
a. Vena cava superior
Vena besar ini menerima darah dari bagian atas leher dan kepala.
b. Vena Cava Inferior
Menerima darah dari alat-alat tubuh bagian bawah menembus sentrum
tendineum setinggi vertebrae torakal, masuk ke bagian terbawah atrium dekstra.
c. Vena pulmonalis
Dua vena pulmonalis yang meninggalkan pari-paru membawa darah yang
mengandung oksigen masuk ke atrium sinistra.
2. Vena yang bermuara pada vena cava superior
Vena yang bermuara pada vena cava superior berawa tepat dibelakang angulus
mandibularis yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M.
sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis profunda dan
mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya:
a. Vena aurikularis posterior
b. Vena retromadibularis
c. Vena jugularis eksterna posterior
d. Vena supraskapularis
e. Vena jugularis anterior
3. Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis
superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
4. Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.

12
5. Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
6. Vena tonsil dan palatum
Vena palatina ekstern turun dari palatum mole pergabung dengan pleuksus venosus
faringeus, menembus M. Konstriktor faringeus superior bergabung dengan vena
faringea dan vena fasialis. Vena ini bermuara ke pleksus venosus faringeus dan
venosus jugularis interna.
7. Vena punggung
Vena pada punggng mengembalikan darah dari struktur punggung membentuk
pleksus majemuk yang tersebar sepanjang kolumna vertebalis dari kranium sampai
ke kogsigis.
8. Vena yang bermuara pada vena cava interior
Vena-vena yang bermuara pada vena kava interna meliputi :
a) V. Torasika interna
b) V. Dinding anterior dan lateral abdomen.
c) V. Lambung
d) V. Dinding posterior
9. Anastomisis portal sistemik
Dalam keadaan normal vena porta melewati hati, masuk ke vena kava inferior dan
merupakan sirkulasi sistemik yang melewati vena hepatika yang merupakan
hubungan lain apabila jalan langsung terhambat.
10. Vena dinding pelvis
Vena dinding pelvis meliputi :
a) V. Iliaka eksterna
b) V. Iliaka interna
c) V. Sakralis media
11. Vena anggota gerak atas
Vena anggota gerak atas terdiri dari :
a) Jalinan V.supervisalis
b) V.sefalika
c) V.basilika
12. Vena anggota gerak bawah
Vena pada anggota gerak bawah meliputi :
a) V. Supervisialis

13
b) V.safena
c) V. Aksesoria
d) V.poplitea
e) V.femoralis
f) V.obturatoria
B.3 Kapiler
Kapiler adalah Pembuluh darah yang paling kecil sehingga disebut dengan
pembuluh rambut. Pada umunya kapiler-kapiler meliputi sel-sel jaringan karena secara
langsung berhubungan dengan sel. Kapiler terdiri dari:
1. Kapiler arteri, tempat berakhirnya akteri. Kapiler menyediakan oksigen dan
menyingkirkan karbondioksida.
2. Kapiler vena
Fungsi kapiler vena adalah membawa zat sisa yang tidak terpakai oleh jaringan sel
berupa zat ekskresi dan karbodioksia.
Fungsi kapiler:
1. Penghubung arteri dan vena
2. Tempat pertukaran darah dan cairan jaringan
3. Mengambil hasil dari kelenjar
4. Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus
5. Menyaring darah dalam ginjal

2.2 Sirkulasi Orang Dewasa


Jantung memiliki fase sirkulasi , yaitu peristiwa yang terjadi pada jantung berawal
dari permulaan sebuah denyutan sampai berakhirnya denyut jantung berikutnya. Siklus
jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan relaksasi (diastole) jantung
sampai akhir systole dan diastole berikutnya. Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan
tekanan dan volume darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan
dan penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruan-ruang dan masuk ke
arteri.Pada orang dewasa, jumlah volume darah yang mengalir di dalam sistem sirkulasi
mencapai 5-6 liter (4,7 - 5,7 liter). Secara umum sistem sirkulasi darah dalam tubuh
manusia dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu sirkulasi sitemik dan sirkulasi pulmonal.
Darah terus berputar mengalir di dalam sistem sirkulasi sistemik dan sirkulasi pulmonal
tanpa henti.

14
1. Sirkulasi sistemik
sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darah dipompa
keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh, dan kembali ke atrium kanan
jantung melalui vena kava superior dan vena kava inferior. Darah yang kaya akan O2 yang
berasal dari ventikel kiri, melalui orta akan dihantarkan ke seluruh tubuh. Di jarigan
perifer, O2 akan digunakan dan bertukar dengan CO2. Kemudian darah dengan kadar O2
rendah kembali ke jantung melalui cava. Mekanisme spesial pada jantung dapat
berkontraksi secara konstan, melalui penghantaran aksi potensial melalui otot jantung,
jantung dapat berdetak secara konstan dan ritmis. Mekanismenya adalah : aliran darah dari
ventrikel kiri menuju katup aortik – aorta – ateri – arteriola – kapiler – venula - vena –
vena kava inferior dan superior – atium kanan. Jadi ciri-ciri sirkulasi sistemik adalah:

1. Mengalikan darah ke berbagi organ


2. Memenuhi kebutuhan organ yang berbeda
3. Memerlukan tekanan permulaan yang besar
4. Banyak mengalami tahanan
5. Koom hidostatik panjang

2. Sirkulasi pulmonalis

Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung, masuk ke
paru-paru, kemudian kembali ke atrium kiri. Melalui peran ventrikel kanan, darah dengan
kadar O2 rendah disampaikan melealui artei pulmonary ke paru-paru, kemudian terjadi
pertuara gas, sehingga darah yang keluar dari paru-paru kaya akan O2. Darah yang kaya
akan O2 ini akan dihantarkan kembali ke paru-paru melalui vena pulmonary.
Mekanismenya adalah: aliran darah dari ventrikel kanan – katup pulmonalis – arteri
pulmonalis – paru-paru – vena pulmonalis – atrium kiri -.

Arteri pulmonalis mengandung darah yang tidak teroksigenasi, sedangkan vena


pulmonalis mengandung darah yang teroksigenasi. Dalam paru-paru. Arteri pulmonalis
terbagi menjadi arteri yang lebih kecil, arteriol dan kapiler. Jadi ciri-ciri sirkulasi
pulmonalis adalah :

1. Hanya mengalirkan darah ke paru


2. Hanyaa berfungsi untuk paru
15
3. Mempunyai tekanan permulaan yang rendah
4. Hanya sedikit mengalami tahanan
5. Kolom hidrostatiknya pendek

2.3. Fisiologi Jantung

Fungsi umum otot jantung yaitu:

1. Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan


dari luar.
2. Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang
otot jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal. Kekuatan kontraksi
dapat berubah – ubah bergantung pada faktor tertentu, misalnya serat otot jantung,
suhu, dan hormon tertentu.
3. Tidak dapat berkontraksi tetanik: Refraktor absolut pada otot jantung berlangsung
sampai sepertiga masa relaksasi jantung merupakan upaya tubuh untuk melndungi
diri.
4. Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot : Bila seberkas otot rangka di
regang kemudian dirangsang secara maksimal, otot tersebut akan berkontraksi
dengan kekuatan tertentu.

A. Metabolisme Otot Jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energi kimia untuk
berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang
lebih kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolisme
jantung adalah aerobic yang membutuhkan oksigen dan berhubungan erat dengan aktivitas
metabolisme.

Pengaruh Ion Pada Jantung

1. Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung
dilatasi, lemah dan frekuensi lambat.
2. Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi
spastis.

16
3. Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung. Semakin besar konsentrasi ion
natrium dalam cairan ekstrasel makin kurang efektivitasb ion kalsium.
Peningkatan suhu menyebabkan peningkatan frekuensi jantung yang besar dan
penurunan suhu sangat mengurangi frekuensi.

b. Elektrofisiologi Sel Otot jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membran sel


yang memungkinkan pergerakn ion-ion melalui membran tersebut. Dalam keadaan
istirahat sel-sel otot jantung mempunyai muatan positif di bagian luar sel dan muatan
negatif di bagian dalam sel. Bila sel dirangsang akan terjadi perubahan muatan dalam sel
menjadi positif, sednagkan di luar sel menjadi negatif. Proses terjadinya perubahan muatan
ini dinamakan depolarisasi. Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial
aksi yang disebabkan oleh rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi
potensial yaitu:

1. Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negatif (polarisasi) dan bagian luar
bermuatan positif.
2. Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane
terhadap natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam. Akibatnya, muatan
di dalam sel menjadi positif sedangakn di luar sel menjadi negatif.
3. Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat
masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positif dalam sel menjadi
berkurang.
4. Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama
sesuai masa refraktor absolute miokard. Selama fase ini tidak terjadi perubahan
muatan listrik. Terdapat keseimbangan antara ion positif yang masuk dan keluar.
5. Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan
permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat. Akibatnya muatan positif dalam
sel menjadi sangat berkurang sehingga pada akhirnya muatan di dalam sel menjadi
relatif negatif dan muatan di luar sel menjadi relatif positif.

17
C. Sistem Konduksi Jantung

Sistem konduksi jantung meliputi:

1. Sinotrial node (SA node): Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di
dalam dinding atrium kanan di ujung Krista terminalis.
2. Atrioventrikular node (AV node): Susunannya sama dengan SA node berada di
dalam septum atrium dekat muara sinus koronari.
3. Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior
dan tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.
4. Serabut penghubung terminal (purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium
menyebar pada kedua ventrikel.
Jantung mendapat persarafan dari cabang simpatis dan parasimpatis dari susunan
saraf otonom. Sistem simpatis menggiatkan kerja jantung sedangkan parasimpatis bersifat
menghambat kerja jantung. Waktu kerja otot atau stres tonus simpatis meningkat dan tonus
vagus menurun.

D. Siklus Jantung

Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga
ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus
jantung. Tiap-tiap siklus dimulai oleh timbulnyan potensial aksi secara spontan.

E. Fungsi jantung sebagai pompa

Pada tiap siklus jantung terjadi sistole dan diastole secara berurutan dan teratur
dengan adanya otot jantung terbuka dan tertutup. Pada saat itu jantung terdapat bekerja
sebagai suatu pompa sehingga darah dapat beredar keseluruh tubuh.

Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:

1. Fungsi atrium sebagai pompa


Dalam keadaan normal darah mengalir terus dari vena – vena besar kedalam
atrium. Kira – kira 70% aliran ini langsung mengalir dari atrium ke ventrikel walaupun
atrium belum berkontraksi. Kontraksi atrium mengadakan pengisian tambahan 30% karena
atrium berfungsi sebagai pompa primer yang meningkatkan aktifitas ventrikel sebagai
pompa.

18
2. Fungsi ventrikel sebagai pompa
a. pengisian ventrikel
selama sistole ventrikel, sejumlah darah tertimbun dalam atrium karena katub
atrium ke ventrikel tertutup. Setelah sistolik berakhir tekanan ventrikel turun kembali
sampai ke tekanan diastolik yang rendah. Tekanan pada atrium yang tinggi dengan segera
mendorong katub antara atrium dan ventrikel membuka dan memungkinkan darah
mengalir dengan cepat kedalam ventrikel. Ini dinamakan periode pengisian cepat ventrikel.
b. penggosongan ventrikel selama sistole.
Bila kontraksi ventrikel mulai, tekanan ventrikel meningkat dengan cepat,
menyebabkan katub atrium dan ventrikel menutup.
3. Periode ejeksi
Bila tekanan ventrikel kiri meningkat sedikit di atas 80 mm Hg, tekanan ventrikel
dekstra sedikit di atas 8 mm Hg, tekanan ventrikel sekarang mendorong membuka katup
semilunaris segera darah mulai dikeluarkan dari ventrikel. Sekitar 60% terjadi
penggosongan selama ¼ pertama sistole, dan 40% sisanya dikeluarkan selama 2/4
berikutnya, ¾ bagian sistole ini dinamakan periode ejeksi.
4. Diastole
Selama ¼ terakhir sistole ventrikel hampir tidak ada aliran darah dari ventrikel
masuk ke arteri besar walaupun otot ventrikel tetap berkontraksi.
5. Periode relaksasi isometric
Pada akhir sistole relaksasi ventrikel mulai dengan tiba – tiba, mungkin tekanan
dalam ventrikel turun dengan cepat. Peningkatan tekanan dalam arteri besar tiba – tiba
mendorong darah kembali ke arah ventrikel, menimbulkan bunyi penutupan katup aorta
dan pulmonal dengan keras selama 0,03 – 0,06 detik. Selanjutnya otot ventrikel relaksasi
dan tekanan diastole yang sangat rendah. Katup atrium dan ventrikel membuka mengawali
siklus pompa ventrikel yang baru.
Selama diastole, pengisian ventrikel dalam keadaan normal meningkatkan volume
setiap ventrikel sekitar 120 – 130 ml. Volume ini dinamakan volume akhir diastolik.
Volume yang tersisa dalam tiap – tiap ventrikel sekitar 50 – 60 ml. Dinamakan volume
akhir sistolik.
Seseorang yang sedang istirahat jantungnya memompakan darah 4 – 6 liter / menit.
Dalam keadaan kerja mungkin diperlukan pemompaan darah sebanyak 5 kali dari jumlah
tersebut.

19
Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung

1. Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir


ke jantung. Bila ventrikel terisi oleh tekanan atrium yang lebih tinggi kekuatan
kontraksi jantung meningkat, menyebabkan jantung memompakan darah dalam
jumlah yang lebih besar kedalam arteri.
2. Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom

F. Curah jantung

Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya.
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac
output) dan jumlah darah yang dipompakan partikel pada setiap kali sistole disebut voleme
sekuncup(stroke volume) dengan demikian

isi sekuncup x frekuensi denyut jantung


curah jantung = 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Pada akhir sistole 120cc, isi sekuncup sebesar 80cc dan pada akhir sistole masih
tersisa 40cc darah dan partikel. Jumlah darah yang tertinggal dinamakan volume residu.
Curah jantung pria dewasa pada keadaan istirahat lebih kurang 5 liter dapat turun atau naik
pada berbagai keadaan. Curah jantung meningkat waktu kerja berat, stres, peningkatan
suhu lingkungan, pada saat keadaan hamil, sendangkan curah jantung menurun ketika
waktu tidur.

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:

1. Beban awal
Peningkatan beban awal menyebababkan kontraksi partikel lebih kuat dan
meningkatkan volume curah jantung.
2. Kontraktilitas
Bila saraf simpatis yang menuju ke jantung dirangsang maka ketegangan
keseluruhan akan bergeser ke atas, atau ke kiri, atau meningkatkan kontratilitas.
3. Beban akhir
Penigkatan drastis beban akhir akan meningkatkan kerja ventrikel dan
meningkatkan kebutuhan oksigen serta mengakibatkan kegagalan ventrikel.

20
4. Frekuensi jantung
Dengan meningkatnya frekuensi jantung akan memperberat pekerjaan jantung.

Periode pekerjaan jantung yaitu:

1. Periode systole
Suatu keadaan jantung bagian ventrikel jantung dalam keadaan menguncup, katup
bikuspidalis dan katup trikuspidalis dalam keadaan tertutup. Valvula semi lunaris aorta dan
valvula semi lunaris arteri pulmonalis terbukasehingga darah dari ventrikel dekstra
mengalir ke arteri pulmonalis masuk kedalam paru kiri dan kanan. Darah dari ventrikel
sinistra mengalir ke aorta selanjutnya beredar ke seluruh tubuh.
2. Periode diastole
Suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikuspidalis dan trikuspidalis
dalam keadaan terbuka sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan
darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang datang dari
paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari
seluruh tubuh melalui vena kava superior dan vena kava inferior masuk ke atrium dekstra.
3. Periode istirahat
Yaitu waktu antara periode diastole dan periode sistole, ketika jantung berheneti
kira-kira 1/10 detik.

G. Bunyi Jantung

bunyi normal jantung terdengar melalui stetoskop selama setiap siklus jantung.
Bila diletakkan stetoskop pada tempat mendengar bunyi jantung akan terdengar bunyi lub-
dub.

Tahapan bunyi jantung:

1. Bunyi pertama: lub


Bunyi “lub” yang rendah, disebabkan oleh penutupan katup mintral/bikupidalis dan
trikuspidalis lamanya kira-kira 0,15 detik, frekuensinya 25-45 Hz
2. Bunyi kedua : Dub
Bunyi “dub” yang lebih pendek dan nyaring, disebabkan oleh penutukan katup
aorta dan pulmonal segera setelah sistolik ventrikel berakhir. Frekuensinya 50Hz, berakhir

21
0,15 detik. Bunyi ini keras dan tajam ketika tekanan diastolik dalam aorta atau arteri
pulmonalis meningkat, masing-masing katup menutup dengan kuat pada akhir sistolik.
3. Bunyi ketiga
Lemah dan rendah 1/3 jalan diastolik pada individu muda. Ini bertepatan dengan
masa penyisihan cepat ventrikel, mungkin disebabkan getaran yang timbul oleh desakkan
darah lamahnya 0,1 detik.
4. Bunyi keempat:
kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama. Bila tekanan atrium
tinggi atau ventrikel kakuh seperti pada hipertrofi ventrikel.
2.4 Mekanisme Pengaturan Kardiovaskuler
A. Mekanisme Pengaturan Lokal
1. Autoregulasi
Autoregulasi adalah kapasitas jaringan untuk mengatur aliran darahnya sendiri.
Kebanyakan pembuluh darah memiliki kapasitas intrinsik untuk mengompensasi
perubahan moderat pada tekanan perfusi dengan mengubah tahanan pembuluh sehingga
aliran darah relatif konstan.
2. Metabolit Vasodilator
Perubahan metabolit yang menghasilkan vasodilatasi pada kebanyakan adalah
resfingter prakapiler. Peningkatan CO2 dan osmolalitas juga mendilatasikan pembuluh.
Peningkatan suhu menimbulkan efek vasodilator langsung, dan peningkatan suhu di
jaringan aktif turut membantu terjadinya vasodilatasi. K+ dan laktat berperan pada dilatasi.
3. Vasokonstriksi Setempat
Arteri dan arteriol yang cidera berkonstriksi secara kuat. Konstriksi sebagian
disebabkan oleh pembebasan serotonin setempat dari trombosit yang melekat pada dinding
pembuluh yang cidera.
B. Zat yang Disekresi Oleh Endotel
Sel-sel endotel membentuk organ yang mengeluarkan zat vasoaktin, antara lain
adalah prostaglandin dan tromboksan, nitrat oksida, dan endotelin.
1. Prostasiklin dan Tromboksan A2
Prostasiklin dihasilkan oleh sel endotel dan Tromboksan A2 dihasilkan oleh
trombosit. Tromboksan A2 meningkatkan agregasi trombosit dan vasokonstriksi,
sedangkan prostasiklin menghambat agregasi trombosit dan meningkatkan vasodilatasi.
Keseimbangan antara tromboksan A2 dan prostasiklin trombosit meningkatkan agregasi

22
trombosit local dan menimbulkan pembentukan bekuan sekaligus mencegah perluasan
bekuan yang berlebihan dan mempertahankan aliran darah sekitarnya.
2. Nitar Oksida
Nitar Oksida (NO) disintesis dari arginin yang dikatalis oleh nitrat oksida sintase.
Saat ini terdapat 3 bentuk iso NO sintase terdapat 3, yaitu NOS 1 (di system saraf), NOS 2
(di makrofag dan sel imun lain), NOS 3 (di sel endotel). NOS 1 dan 3 diaktifkan oleh zat
yang meningkatkan konsentrasi Ca2+ intrasel, termasuk vasodilator asetikolin dan
bradikinin. NO yang dihasilkan oleh sel endotel berdifusi ke dalam sel otot polos, dan
bertindak sebagai perantara relaksasi otot polos vaskular. NO juga berperan dalam
remodeling vaskular dan angiogenesis. Ereksi penis juga dihasilkan oleh pelepasan NO
yang menyebabkan vasodilatasi.
3. Endotelin
Sel endotel menghasilkan endotelin-1, endotelin-2, dan endotelin-3. Ketiga
endotelin tersebut adalah anggota famili 3 polipeptida yang mengandung 21 asam amino.
 endotelin-1
Di sel endotel, produk gen endotelin-1 diproses untuk menjadi suatu prahormon 39-
asam amino, yaitu big endotelin-1 yang memiliki aktivitas endotelin-1 sekitar 1%.
Prahormon diputus di ikatan Trp-val converting enzyme.
C. Pengaturan Sistemik Oleh Hormon
Hormon vasodilator antara lain adalah kinin, VIP, dan ANP. Hormone
vasokonstriktor dalam darah adalah vasopresin, norepinefrin, epinefrin, angitensin II.
 Kinin
Di tubuh terdapat dua peptide yang berkaitan yang disebut kinin, diantaranya
adalah nonapeptida bradikinin dan dekapeptida lisilbradikinin (kalidin). Kedua peptida ini
dibentuk dari dua protein precursor, high-molekuler-weight kininogen dan low-molekuler-
weight kininogen melalui alternative splicing. Kinin menyebabkan kontraksi otot polos
visseral, tetapi menyebabkan relaksasi otot polos vascular melalu NO, yang menurunkan
tekanan darah. Kinin juga meningkatkan permeabilitas kapiler, menarik leukosit, dan
menyebabkan nyeri apabila disuntikkan di bawah kulit.
 Hormon natriuretik
Peptida natriuretik atrium yang disekresi oleh jantung mengantagonisasi kerja
berbagai agen vasokonstriktor dan menurunkan tekanan darah.
 Vasokonstriktor dalam darah

23
Vasopressin adalah suatu vasokonstriktor kuat, tetapi apabila disuntikkan pada
individu normal akan menimbulkan kompensasi penurunan curah jantung sehingga terjadi
sedikit perubahan pada tekanan darah. Norepinefrin memiliki efek vasokonstriktor umum,
sedangkan epinefrin mendilatasikan pembuluh di otot rangka dan hati. Oktapeptida
angiotensin II memiliki efek vasokonstriksi umum, yang dibentuk dari angiotensin I yang
dibebaskan oleh kerja rennin dari ginjal pada angiotensinogen dalam darah.
D. Pengaturan Sistemik Oleh Sistem Saraf
1) Mekanisme Pengaturan Oleh Saraf
Semua pembuluh darah kecuali kapiler dan venula mengandung otot polos dan
menerima serabut saraf motorik dari divisi simpatis susunan saraf otonom. Serabut yang
mensarafi pembuluh tahanan mengatur aliran darah jaringan dan tekanan arteri. Serabut
yang mensarafi pembuluh kapasitans vena mengubah-ngubah volume darah yang disimpan
di vena. Konstriksi vena dihasilkan oleh ransang yang juga mengaktifkan saraf
vasokonstriktor yang menuju arteriol. Akibatnya, penurunan kapasitas vena meningkatkan
arus balik vena, dan menggeser darah ke arah arteri di sirkulasi.
2) Persarafan Pembuluh Darah
Serabut noradrenergik berfungsi sebagai vasokonstriktor. Selain persarafan
vasokonstriktor, pembuluh tahanan pada otot rangka di persarafi oleh serabut vasodilator
yang bersifat kolinergik. Berkas serabut noradrenergic dan kolinergik membentuk suatu
fleksus pada lapisan adventisia arteriol. Transmitter mencapai bagian dalam media dengan
cara difusi , dan arus menyebar dari satu sel otot polos ke sel yang lain melalui taut celah.
Serabut vasokonstriktor yang menuju kebanyakan pembuluh darah memiliki sejumlah
aktivitas tonik, sedangkan pada vasodilatasi tidak terdapat pelepasan impuls tonik.
Sebagian saraf kolinergik juga mengandung VIP yang menimbulkan vasodilatasi.
3) Persarafan Jantung
Impuls di saraf simpatik noradrenergik yang menuju jantung meningkatkan
frekuensi denyut jantung dan kekuatan kontraksi jantung, serta menghambat stimulasi
vagus.
4) Pengaturan vasomotor
Aktivitas reflex spinal mempengaruhi tekanan darah , tetapi kendali utama tekanan
darah dilakukan oleh kelompok neuron di medulla oblongata yang disebut sebagai daerah
vasomotor atau pusat vasomotor. Impuls yang sampai ke medulla juga mempengaruhi

24
denyut jantung melalui pelepasan impuls vagus ke jantung. Bila pelepasan impuls
vasokonstriktor meningkat, kontraksi arteriol dan tekanan darah juga meningkat.
2.5. Homeostatis kardiovaskuler dalam keadaan sehat dan sakit
Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya. Proses ini terjadi secara alamiah
apabila tubuh mengalami stress. Homeostasis adalah suatu proses yang terjadi secara terus
menerus yang dilakukan tubuh untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi.
Homeostasis fisiologis terjadi melalui empat cara yaitu
1. Pengaturan diri (Self regulation). Terjadi pada orang sehat, seperti pengaturan fungsi
fungsi organ tubuh
2. Kompensasi. Adalah reaksi tubuh terhadap ketidak normalan yang ada dalam tubuh,
seperti banyak keringat bila suhu tubuh naik.
3. Umpan balik negative. Dalam keadaan abnormal tubuh akan melakukan mekanisme
umpan balik untuk menyeimbangkan penyimpangan dari keadaan normal. Contoh, apabila
tekanan darah meningkat akan meingkatkan baroceptor kemudian akan menurunkan
rangsangan pada simpatik yang meningkatkan para simpatik, menurunkan denyut jantung
dan kekuatan kontraksi, terjadi diatas pembuluh darah dan akhirnya menurunkan tekanan
darah sampai pada keadaan normal.
4. Umpan balik positif untuk mengkoreksi ketidak seimbangan fisiologis , contoh jika
seseorang mengalami hipoksia akan terjadi peningkatan denyut jantung untuk membawa
darah dan oksigen yang cukup ke sel tubuh. Kondisi mekanisme tubuh tersebut terkait
dengan kondisi dalam keadaan sakit.
Homeostasis psikologis merupakan cara mempertahankan keseimbangan melalui
reaksi psikologis. Hal ini didapat dari pengalaman hidup dan interaksi dengan orang lain.
Contohnya adalah tertawa, menangis, berteriak dll.

25
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Jantung merupakan organ muscular berbentuk kerucut/pir yang berongga seperti


piramida terbalik dengan apeks berada di bawah dan basis berada di atas
Anatomi jantung yaitu :

Jantung terdiri dari 3 lapisan yaitu perikardium, endokardium, dan miokardium

 Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu atrium kanan, atrium kiri, Ventrikel kanan dan
ventrikel kiri.
 Bagian-bagian dari jantung yaitu basis kordis ( bagian jantung sebelah atas) dan
Apeks kordis.
 Bagian jantung terdiri dari fascies sternokostalis, fascies dorsalis dan fascies
diafragmatika.
 Tepi jantun terdiri dari margo dekstra dan margo sinistra
 Alur permukaan jantung terdiri dari sulkus atrioventrikularis, sulkus langitudinalis
anterior dan sulkus langitudinalis posterior.
Anatomi sistem pembuluh darah terdiri dari pembuluh arteri, pembuluh vena dan
pembuluh kapiler.
2. Sirkulasi orang dewasa terdiri dari :
 sirkulasi sistemik adalah sirkulasi darah yang dimulai pada saat darah dipompa
keluar dari ventrikel kiri melalui aorta ke seluruh tubuh, dan kembali ke atrium
kanan jantung melalui vena kava superior dan vena kava inferior
 Sirkulasi pulmonalis adalah sirkulasi darah dari ventrikel kanan jantung, masuk ke
paru-paru, kemudian kembali ke atrium kiri
3. Fisiologi jantung terdiri dari metabolisme otot jantung, pengaruh ion pada jantung,
elektrofisiologi jantung, sistem konduksi, siklus jantung, fungsi jantung sebagai
pompa, curah jantung dan bunyi jantung.
4. Mekanisme pengaturan kardiovaskuler yaitu mekanisme pengaturan lokal yang
terdiri dari autoregulasi, metabolit vasodilator dan vasokonstriksi setempat.

26
5. Homeostasis merupakan mekanisme tubuh untuk mempertahankan keseimbangan
dalam menghadapi berbagai kondisi yang dialaminya

3.2 Saran

Dari pemaparan diatas, penulis memberikan saran agar dalam ilmu kesehatan
maupun ilmu alam lainnya penting sekali memahai anatomi sistem kardiovaskuler secara
tepat agar terhindar dari kelalaian baik itu dirumah sakit maupun di alam yang berkaitan
dengan perubahan fungsi tubuh akibat kurangnya aktifitas positif untuk memberikan
kesehatan terhadap jantung sebagai pusat kehidupan.

27
DAFTAR PUSTAKA

Evelyn C. Pearce. 2010. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.

Fahrurrozi, Imam. 2012. Sirkulasi Orang Dewasa. http://imamfahrurrozi--


fkp11.web.unair.ac.id/artikel_detail-46102-medical%20caring-.
anatomi%20fisiologi%20%20jantung.html. Diakses pada tanggal 21 Mei 2014.

Syaifuddin,H. 2012. Anatomi Fisiologi Kurikulum Berbasis kompetensi Untuk


Keperawatan dan kebidanan. Jakarta : EGC

Wijaya, Ali muliyadi. 2009. Sistem sirkulasi darah dalam Tubuh.


http://www.infodokterku.com/component/content/article/13-macam-macam-
info/yang-perlu-anda-ketahui/50-sistem-sirkulasi-dalam-tubuh-manusia. Diakses
pada tanggal 21 Mei 2014

28

Anda mungkin juga menyukai