Definisi Sistem Kardiovaskuler Nia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

1.

1 Definisi Sistem Kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler merupakan organ sirkulsi darah yang terdiri dari jantung,
komponen darah dan pembuluh darah yang berfungsi memberikan dan mengalirkan suplai
oksigen dan nutrisi keseluruh jaringan tubuh yang di perlukan dalam proses metabolisme
tubuh. Sistem kardivaskuler memerlukan banyak mekanisme yang bervariasi agar fungsi
regulasinya dapat merespons aktivitas tubuh, salah satunya adalah meningkatkan aktivitas
suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Pada keadaan berat, aliran darah
tersebut, lebih banyak di arahkan pada organ-organ vital seperti jantung dan otak yang
berfungsi memlihara dan mempertahankan sistem sirkulasi itu sendiri.

1.2 Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuer

1.2.1 Anatomi Jantung

Jantung berbentuk seperti pir/kerucut seperti piramida terbalik dengan apeks (superior-
posterior:C-II) berada di bawah dan basis (anterior-inferior ICS –V) berada di atas. Pada basis
jantung terdapat aorta, batang nadi paru, pembuluh balik atas dan bawah dan pembuluh balik.
Jantung sebagai pusat sistem kardiovaskuler terletak di sebelah rongga dada (cavum thoraks)
sebelah kiri yang terlindung oleh costae tepatnya pada mediastinum. Untuk mengetahui denyutan
jantung, kita dapat memeriksa dibawah papilla mamae 2 jari setelahnya. Berat pada orang
dewasa sekitar 250-350 gram. Dinding depan berhubungan dengan sternum dan kartilago kostalis
setinggi kosta III-I:

Samping berhubungan dengan paru dan fasies mediastilais.

Atas setinggi torakal IV dan servikal II berhubungan dengan aorta pulmonalis, brongkus
dekstra dan bronkus sinistra.

Belakang alat-alat mediastinum posterior, esophagus, aorta desendes, vena azigos, dan
kolumna vetebrata torakalis.

Bagian bawah berhubungan dengan diafragma.

Jantung difiksasi pada tempatnya agar tidak mudah berpindah tempat. Penyokong
jantung utama adalah paru yang menekan jantung dari samping, diafragma menyokong dari
bawah, pembuluh darah yang keluar masuk dari jantung sehingga jantung tidak mudah
berpindah. Factor yang mempengaruhi kedudukan jantung adalah:
Umur: Pada usia lanjut, alat-alat dalam rongga toraks termasuk jantung agak turun kebawah

Bentuk rongga dada: Perubahan bentuk tora yang menetap (TBC) menahun batas jantung
menurun sehingga pada asma toraks melebar dan membulat

Letak diafragma: Jika terjadi penekanan diafragma keatas akan mendorong bagian bawah
jantung ke atas

Perubahan posisi tubuh: proyeksi jantung normal di pengaruhi oleh posisi tubuh.

Otot jantung terdiri atas 3 lapisan yaitu:

Luar/pericardium

Berfungsi sebagai pelindung jantung atau merupakan kantong pembungkus


jantung yang terletak di mediastinum minus dan di belakang korpus sterni dan
rawan iga II- IV yang terdiri dari 2 lapisan fibrosa dan serosa yaitu lapisan parietal
dan viseral. Diantara dua lapisan jantung ini terdapat lender sebagai pelican untuk
menjaga agar gesekan pericardium tidak mengganggu jantung.

Tengah/ miokardium

Lapisan otot jantung yang menerima darah dari arteri koronaria. Susunan
miokardium yaitu:
Otot atria: Sangat tipis dan kurang teratur, disusun oleh dua lapisan. Lapisan dalam
mencakup serabut-serabut berbentuk lingkaran dan lapisan luar mencakup kedua
atria.
Otot ventrikuler: membentuk bilik jantung dimulai dari cincin antrioventikuler sampai
ke apeks jantung.
Otot atrioventrikuler: Dinding pemisah antara serambi dan bilik( atrium dan ventrikel).

Dalam / Endokardium

Dinding dalam atrium yang diliputi oleh membrane yang mengilat yang
terdiri dari jaringan endotel atau selaput lender endokardium kecuali aurikula dan
bagian depan sinus vena kava.
Bagian- bagian dari jantung
a. Basis kordis: bagian jantung sebelah atas yang berhubungan dengan pembuluh
darah besar dan dibnetuk oleh atrium sinistra dan sebagian oleh atrium dekstra.
b. Apeks kordis : bagian bawah jantung berbentuk puncak kerucut tumpul.

Permukaan jantung (fascies kordis)

a. Fascies sternokostalis: permukaan menghadap kedepan berbatasan dengan dinding


depan toraks, dibentuk oleh atrium dekstra, ventrikel dekstra dan sedikit ventrikel
sinistra.
b. Fascies dorsalis: permukaan jantung menghadap kebelakang berbentuk segiempat
berbatas dengan mediastinum posterior, dibentuk oleh dinding atrium sinistra,
sebgain atrium sinistra dan sebgain kecil dinding ventrikel sinistra.
c. Fascies diafragmatika: permukaan bagian bawah jantung yang bebatas dengan
stentrum tindinium diafragma dibentuk oleh dinding ventrikel sinistra dan sebagian
kecil ventrikel dekstra.

Tepi jantung (margo kordis) yaitu:

a. Margo dekstra: bagian jantung tepi kanan membentang mulai dari vena kava
superior sampai ke apeks kordis
b. Margo sinistra: bagian ujung jantung sebelah tepi membentang dari bawah muara
vena pulmonalis sinistra inferior sampai ke apeks kordis.

Alur permukaan jantung:

a. Sulkus atrioventrikularis: Mengelilingi batas bawah basis kordis


b. Sulkus langitudinalis anterior: dari celah arteri pulmonalis dengan aurikula sinistra
berjalan kebawah menuju apeks kordis.
c. Sulkus langitudinals posterior: dari sulkus koronaria sebelah kanan muara vena
cava inferior menuju apeks kordis.

Ruang-ruang jantung

Jantung terdiri dari empat ruang yaitu:


a. Atrium dekstra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula di luar, bagian dalamnya
membentuk suatu rigi atau Krista terminalis.
1) Muara atrium kanan terdiri dari:
a) Vena cava superior
b) Vena cava inferior
c) Sinus koronarius
d) Osteum atrioventrikuler dekstra
2) Sisa fetal atrium kanan: fossa ovalis dan annulus ovalis
b. Ventrikel dekstra: berhubungan dengan atrium kanan melalui osteum atrioventrikel
dekstrum dan dengan traktus pulmonalis melalui osteum pulmonalis. Dinding
ventrikel kanan jauh lebih tebal dari atrium kanan terdiri dari:
1) Valvula triskuspidal
2) Valvula pulmonalis
c. Atrium sinistra: Terdiri dari rongga utama dan aurikula
d. Ventrikel sinistra: Berhubungan dengan atrium sinistra melalui osteum
atrioventrikuler sinistra dan dengan aorta melalui osteum aorta terdiri dari:
1) Valvula mitralis
2) Valvula semilunaris aorta

Peredaran darah jantung


Vena kava superior dan vena kava inferior mengalirkan darah ke atrium dekstra
yang datang dari seluruh tubuh. Arteri pulmonalis membawa darah dari ventrikel
dekstra masuk ke paru-paru(pulmo). Antara ventrikel sinistra dan arteri pulmonalis
terdapat katup vlavula semilunaris arteri pulmonalis. Vena pulmonalis membawa darah
dari paru-paru masuk ke atrium sinitra. Aorta (pembuluh darah terbesar) membawa
darah dari ventrikel sinistra dan aorta terdapat sebuah katup valvulasemilunaris aorta.

Peredaran darah jantung terdiri dari 3 yaitu:


a. Arteri koronaria kanan: berasal dari sinus anterior aorta berjalan kedepan antara
trunkus pulmonalis dan aurikula memberikan cabang-cabangke atrium dekstra dan
ventrikel kanan.
b. Arteri koronaria kiri: lebih besar dari arteri koronaria dekstra
c. Aliran vena jantung: sebagian darah dari dinding jantung mengalir ke atrium kanan
melalui sinus koronarius yang terletak dibagian belakang sulkus atrioventrikularis
merupakan lanjutan dari vena.

1.2.2 Fisiologi Jantung

Fungsi umum otot jantung yaitu:

Sifat ritmisitas/otomatis: secara potensial berkontraksi tanpa adanya rangsangan dari


luar.

Mengikuti hukum gagal atau tuntas: impuls dilepas mencapai ambang rangsang otot
jantung maka seluruh jantung akan berkontraksi maksimal.

Tidak dapat berkontraksi tetanik.

Kekuatan kontraksi dipengaruhi panjang awal otot.

Metabolisme Otot Jantung

Seperti otot kerangka, otot jantung juga menggunakan energy kimia untuk
berkontraksi. Energy terutama berasal dari metabolism asam lemak dalam jumlah yang lebih
kecil dari metabolisme zat gizi terutama laktat dan glukosa. Proses metabolism jantung
adalah aerobic yang membutuhkan oksigen.

Pengaruh Ion Pada Jantung

Pengaruh ion kalium : kelebihan ion kalium pada CES menyebabkan jantung dilatasi,
lemah dan frekuensi lambat.

Pengaruh ion kalsium: kelebihan ion kalsium menyebabkan jantung berkontraksi spastis.
Pengaruh ion natrium: menekan fungsi jantung.

Elektrofisiologi Sel Otot jantung

Aktifitas listrik jantung merupakan akibat perubahan permeabilitas membrane sel.


Seluruh proses aktifitas listrik jantung dinamakan potensial aksi yang disebabkan oleh
rangsangan listrik, kimia, mekanika, dan termis. Lima fase aksi potensial yaitu:

Fase istirahat: Bagian dalam bermuatan negative(polarisasi) dan bagian luar bermuatan
positif.

Fase depolarisasi(cepat): Disebabkan meningkatnya permeabilitas membrane terhadap


natrium sehingga natrium mengalir dari luar ke dalam.

Fase polarisasi parsial: Setelah depolarisasi terdapat sedikit perubahan akibat


masuknya kalsium ke dalam sel, sehingga muatan positih dalam sel menjadi
berkurang.

Fase plato(keadaan stabil): Fase depolarisasi diikiuti keadaan stabil agak lama sesuai
masa refraktor absolute miokard.

Fase repolarisasi(cepat): Kalsium dan natrium berangsur-angsur tidak mengalir dan


permeabilitas terhadap kalium sangat meningkat.

Sistem Konduksi Jantung


Sistem konduksi jantung meliputi:

SA node: Tumpukan jaringan neuromuscular yang kecil berada di dalam dinding atrium
kanan di ujung Krista terminalis.

AV node: Susunannya sama dengan SA node berada di dalam septum atrium dekat muara
sinus koronari.

Bundle atrioventrikuler: dari bundle AV berjalan ke arah depan pada tepi posterior dan
tepi bawah pars membranasea septum interventrikulare.

Serabut penghubung terminal(purkinje): Anyaman yang berada pada endokardium


menyebar pada kedua ventrikel.

Siklus Jantung
Empat pompa yang terpisah yaitu: dua pompa primer atrium dan dua pompa tenaga
ventrikel. Periode akhir kontraksi jantung sampai kontraksi berikutnya disebut siklus jantung.
Fungsi jantung sebagai pompa

Lima fungsi jantung sebagai pompa yaitu:

Fungsi atrium sebagai pompa

Fungsi ventrikel sebagai pompa

Periode ejeksi

Diastole

Periode relaksasi isometric

Dua cara dasar pengaturan kerja pemompaan jantung

Autoregulasi intrinsic pemompaan akibat perubahan volume darah yang mengalir ke


jantung.

Reflex mengawasi kecepatan dan kekuatan kontraksi jantung melalui saraf otonom

Curah jantung
Normal, jumlah darah yang dipompakan ventrikel kiri dan kanan sama besarnya.
Jumlah darah yang dipompakan ventrikel selama satu menit disebut curah jantung (cardiac
output).

Faktor-faktor utama yang mempengaruhi otot jantung:

Beban awal

Kontraktilitas

Beban akhir

Frekuensi jantung

Periode pekerjaan jantung yaitu:


Periode systole

Periode diastole

Periode istirahat

Bunyi Jantung

Tahapan bunyi jantung:

Bunyi pertama: lup

Bunyi kedua : Dup

Bunyi ketiga: lemah dan rendah 1/3 jalan diastolic individu muda

Bunyi keempat: kadang-kadang dapat didengar segera sebelum bunyi pertama

1.2.3 Anatomi sistem pembuluh darah

Pembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah keseluruh tubuh. Aliran darah
dalam tubuh terdiri dari:

Aliran darah koroner

Aliran darah portal

Aliran darah pulmonal

Aliran darah sistemik

Arteri

Arteri merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa
darah keseluruh tubuh dan alat tubuh. Pembuluh darah terbesar yang keluar dari
ventrikel sinistra disebut aorta. Arteri terdiri dari 3 lapisan yaitu:

Tunika Intima

Tunika Media

Tunika Eksterna
Aorta

Merupakan pembuluh darah arteri terbesar keluar dari jantung bagian ventrikel
sinistra melalui aorta asendes membelok kebelakang melalui radiks pulmonalis
sinistra, turun sepanjang kolumna vertebralis menembus diafragma, turun ke abdomen.
Jalan arteri ini terdiri dari 3 bagian :
a. Aorta Asenden
b. Arkus Aorta
c. Aorta desendes
Aorta asendes mempunyai cabang:
a) Aorta torakalis
b) Aorta Abdominalis

Arteri Kepala dan Leher

Disuplai oleh arteri komunis dekstra dan sinistra. Pada masing-masing sisi
menuju keatas leher dibawah otot sternomastoid dan pada ketinggian perbatasan atas
kartilago tiroid membagi diri menjadi dua yaitu:
a. Arteri karotis eksterna
A. tiroid superior
A. faringea asendes
A. lingualis
A. fasialis
A. aurikularis posterior
A. maskilaris
b. Arteri karotis interna:
A. oftalmika
A. komunikan posterior
A. coroidea
A. serebri anterior
A. serebri media
A. nasalis
Arteri vertebralis

Cabang bagian pertama subklavia berjalan naik melalui foramen prosesus


transversi masuk ke cranium melalui foramen mahnum berjalan ke atas lalu kedepan
medial medulla oblongata sampai di tepi bawah pons arteri ini bergabung dan
membentuk A. basilaris cabang-cabang cranial A. vertebralis.

Arteri basilaris

Dibentuk oleh penggabungan dua A. vertebralis berjalan naik dalam alur. Pada
permukaan anterior pons bercabang dua:
a. Arteri serebralis posterior
b. A. sirkumateriosus
Wajah menerima darah dari:

a. Arteri fasialis dan temporalis superficial


b. Arteri temporalis superficial
c. Arteri transversa fasialis
d. Arteri supraorbitalis dan supratoklearis

Arteri subklavia

Terdiri dari dekstra yaitu cabang dari arteri anonima dan sinitra cabang dari
arkus aorta. Terdiri dari:
a. A. aksilaris
b. A. brakhialis
c. A.ulnaris
d. A.radialis
e. A. arkus Palmaris superfisialis
f. A. arkus Palmaris profundus
g. A. digitalis

Aorta torakalis

a. Rongga toraks terdiri dari:


A.intercostalis
A.perikardialis
A.bronkialis
A.esofagialis
A. mediastinalis
b. Dinding toraks terdiri dari:
Arteri prenikus superior
Arteri subkostalis

Aorta abdominalis : merupakan bagian dari aorta desendens.

Arteri Rongga perut


Terdiri dari:
a. Arteri seliaka
b. A. splinika
c. A. mesenterika superior
d. A. renalis
e. A. spermatika dan Ovarika
f. A. mesenterika Inferior
g. A. marginalis

Arteri dinding Abdomen


Arteri dinding abdomen muka dan belakan terdiri dari:

a. Prenikus inferior
b. Arteri subkostalis
c. Epigastrika superior
d. Arteri lumbalis

Rongga panggul
Terdiri dari:
a. Arteri iliaka interna
b. Arteri iliaka eksterna
Vena
Pembuluh darah vena adalah kebalikan dari arteri yang membawa darah dari
alat-alat tubuh kembali ke jantung. Vena terbesar adalah vena pulmonalis. Pembuluh
darah vena yang terdapat dalam tubuh yaitu:

Vena ke jantung
Meliputi : Vena cava superior, inferior dan pulmonalis

Vena yang bermuara pada vena cava superior : tepat dibelakang angulus mandibularis
yang menyatu dengan vena aurikularis posterior turun melintasi M.
sternokleidomastoideus tepat diatas clavikula menembus fasia servikalis profunda
dan mencurahkan isinya ke V. subclavia. Cabang- cabangnya:
Vena aurikularis posterior
Vena retromadibularis
Vena jugularis eksterna posterior
Vena supraskapularis
Vena jugularis anterior
Vena kulit kepala : vena troklearis dan vena supraorbitalis, vena temporalis
superfisialis, aurikularis posterior dan oksipitalis.
Vena wajah: fasialis, profunda fasialis, transversa fasialis.
Vena pterigoideus : Vena maksilaris, fasialis, lingualis, oftalmika.
Vena tonsil dan palatum
Vena punggung
Vena yang bermuara pada vena cava interior
Anastomisis portal sistemik
Vena dinding pelvis
Vena anggota gerak atas dan,
Vena anggota gerak bawah

1.2.4 Aliran Darah

Kecepatan aliran darah ditentukan oleh perbedaan tekanan antara kedua ujung
pembuluh darah. Pembuluh darah dan aliran arteri adalah:

1. Aliran darah dalam pembuluh darah


2. Tekanan darah arteri : Sistolik, diastolic, nadi, dan darah rata-rata.
3. Gelombang nadi.
4. Analisis gelombang nadi: dapat di nilai dari: frekuensi gelombang nadi, irama denyut
nadi, amplitude dan ketajaman gelombang.
5. Factor yang mempengaruhi tekanan darah arteri.
Sedangkan Pembuluh dan Aliran Vena Yaitu:

1. Tekanan Vena: biasanya sangat rendah


2. Gelombang denyut vena: perubahan tekanan dan volume
3. Kurva denyut nadi: vena jugularis eksterna dengan cara non invasive
4. Kecepatan aliran darah vena
5. Factor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah vena
6. Pengaruh gravitasi pada tekanan darah vena

1.2.5 TEKANAN DARAH

Selisih diastolic dan sistolik disebut pulse pressure. Misalnya tekanan sistolik 120 mmHg
dan diastolic 80 mmHg maka tekanan nadi sama denga 40 mmHg. Tekanan darah tidak selalu
sesuai karena salah satu factor yang mempengaruhinya adalah keadaan kesehatan dan aktivitas.

Pusat pengawasan dan pengaturan perubahan tekanan darah yaitu:

1. Sistem saraf
a. Presoreseptor dan kemoreseptor: serabut saraf aferen yang menuju pusat
vasomotor berasal dari baroreseptor arteri dan kemoreseptor aortadan karotis dari
korteks serebri.
b. Hipotalamus: Berperan dalam mengatur emosi dan tingkah laku yang
berhubungan dengan pengaturan kardiovaskuler
c. Serebrum: Mempengaruhi tekanan dari karena penurunan respons tekanan,
vasodilatasi, dan respons depressor meningkat.
d. Reseptor nyeri: bergantung pada intensitas dan lokasi stimulus
e. Reflex pulmonal: inflasi paru menimbulkan vasodilatasi sistemik dan penurunan
tekanan darah arteri dan sebaliknya kolaps paru menimbulkan vasokonstriksi
sistemik
2. Sistem humoral atau kimia: berlangsung local atau sistemik, misalnya rennin-
angiotensin, vasopressin, epineprin, asetikolin, serotonin, adenosine, kalsium,
magnesium, hydrogen dan kalium.
3. Sistem hemodinamik: lebih banyak dipengaruhi oleh volume darah, susunan kapiler,
perubahan tekanan osmotic, dan hidrostatik bagian luar, dan dalam sistem vaskuler.
4. Sistem limfatik: komposisi sistem limfatik hampir sama dengan komposisi kimia
plasma darah dan mengandung sejumlah besar limfosit yang mengalir sepanjang
pembuluh limfe untuk masuk ke dalam aliran darah.

Anda mungkin juga menyukai