Modul UK-TITL (Kluster 1 Dan 2)
Modul UK-TITL (Kluster 1 Dan 2)
Modul UK-TITL (Kluster 1 Dan 2)
ALASI
Oleh :
Team Departemen Ketenagalistrikan
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang.............................................................................................................. 1
B. Tujuan Umum .............................................................................................................. 1
C. Peta Kompetensi ......................................................................................................... 1
D. Ruang Lingkup .............................................................................................................. 3
E. Cara Penggunaan Modul .............................................................................................. 3
Kegiatan Pembelajaran 1 : Kompetensi Umum ................................................... 5
i. Tujuan .......................................................................................................................... 5
ii. Indikator Pencapaian Kompetensi ............................................................................... 5
iii. Uraian Materi ............................................................................................................... 5
1. Menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja ................................................... 5
2. Menerapkan Komunikasi di Tempat Kerja ........................................................... 16
3. Menerapkan Kerjasama di Tempat Kerja ............................................................. 21
4. Mempersiapkan Peralatan dan Material ............................................................. 24
5. Memelihara Lingkungan Kerja .............................................................................. 26
6. Membuat Laporan Pekerjaan ............................................................................... 29
7. Menggunakan Alat Tangan untuk Kelistrikan ...................................................... 31
8. Menggunakan Alat Ukur dan Alat Uji ................................................................... 35
9. Menggunakan Meja Kerja dalam Melaksanakan Pekerjaan ............................... 42
10. Mempersiapkan dan Menginterpretasikan Gambar Teknik............................ 43
11. Memelihara Lingkungan Tempat Kerja ............................................................ 51
iv. Aktifitas Pembelajaran ............................................................................................... 54
Aktifitas 1: Memelihara Lingkungan Tempat Kerja ........................................................... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 80 Pemrogrman smart Reray dengan Bahasa Tinggi dan wiring l/O yang
menghemat kabel membuat pekerjJan menjadi semakin mudah. .........................131
Gambar 81 Panel Distribusi Tenaga Listrik type Hybrid ........................................131
Gambar 82 Gambar Prinsip Perakitan Panel Distribusi renaga Listrik tanpa Busbar
untuk tipe Wall Mounted Panel .............................................................................132
Gambar 83 Komponen Sistem Pentanahan ..........................................................133
Gambar 84 Elektroda Pentanahan dan Concentric Shellyang Terbentuk ..............134
Gambar 85 Multiple Grounding .............................................................................135
Gambar 86 Cara Mengukur Nilai Resistan Tanah .................................................136
Gambar 87 cara Mengukur Nilai Resistan sistem pentanahan ..............................136
Gambar 88 lnstalasi Penerangan pada pasar Swalayan .......................................138
Gambar 89 Tipikal Gambar lnstalasi pada Bangunan Komersial ..........................139
Gambar 90 pemasangan lnstalasi pipa di Dinding ................................................140
Gambar 91 EMT Conduit ......................................................................................141
Gambar 92 Ciri Metal Conduit EMT, lMC, dan RMC .............................................141
Gambar 93 Asesoris pipa dan pelana ...................................................................142
Gambar 94 Cara membuat terminasi pada ujung pipa ..........................................142
Gambar 95 Cara membuat terminasi pada ujung pipa ..........................................143
Gambar 96 Cara membuat terminasi pada ujung pipa ..........................................144
Gambar 97 lnstalasi Listrik Komersial dengan Trunking........................................145
Gambar 98 Asesoris standar untuk trunking .........................................................146
Gambar 99 Asesoris standar untuk trunking .........................................................147
Gambar 100 Tipikal Pemasangan lnstalasi Komersial dengan Metal trunking ......147
Gambar 101 Prinsip Pemasangan Pipa di dinding ................................................148
Gambar 102 Prinsip Pemasangan lnstalasi Trunking di dinding............................149
Gambar 103 Prinsip Pemasangan lnstalasiTrunking di Langit-langit .....................149
Gambar 104 Hubungan iruminasi, intensitas cahaya dan jarak.............................151
Gambar 105 Jenis Armature Lampu .....................................................................152
Gambar 106 Switch-start Fluorescent Lamp .........................................................153
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peningkatan Kompetensi dan Sertifikasi Keahlian Bagi Guru SMK melalui program
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) merupakan program prioritas
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) yang bertujuan
untuk meningkatkan profesionalisme Guru produktif di SMK. Program ini
diselenggarakan dengan tahapan kegiatan yang diawali dengan kegiatan mandiri
dan penugasan online (ON), kemudian kegiatan Penguatan dan pendalaman
materi modul melalui moda tatap muka (IN), dilanjutkan dengan kegiatan
pengalaman lapangan dan orientasi industri, berikutnya kegiatan IN yang berisi
program penguatan dan pendalaman materi modul serta pelaksanaan uji
kompetensi guru pada bidang keahlian/kompetensi keahlian yang dipilih yang
nantinya apabila peserta/Guru tersebut memenuhi syarat maka akan memperoleh
Sertifikat Keahlian. Sebagai jembatan untuk mempersiapkan peserta/Guru tersebut
maka perlu orientasi pendalaman dan penguatan materi terkait persiapan Uji
kompetensi oleh LSP sesuai Skema Sertifikasi KKNI sesuai paket keahliannya.
B. Tujuan Umum
Modul Penguatan Sertifikasi Keahlian ini dimaksudkan untuk memberikan bekal
pengetahuan dan keterampilan terhadap peserta uji kompetensi terkait pekerjaan
dan kemampuan yang harus dimiliki dan ditunjukkan sesuai Skema Sertifikasi KKNI
pada paket keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik.
C. Peta Kompetensi
Peta kompetensi yang digunakan sebagai dasar untuk menyusun materi penguatan
sertifikasi keahlian ini disusun berdasarkan skema sertifikasi yang diajukan oleh
LSP P2 PPPPTK BBL. Rincian unit kompetensi secara lengkap berdasarkan pada
Skema Sertifikasi KKNI level IV pada kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga
Listrik (terlampir). Materi uji kompetensi yang akan diujikan berdasarkan kemasan
cluster 1 berjudul Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Satu Fasa;
cluster 2 berjudul Pemasangan Instalasi Listrik Penerangan dan Daya Tiga Fasa
I. Kompetensi Umum/inti
1. Menerapkan komunikasi di tempat kerja
2. Menerapkan kerjasama di tempat kerja
3. Memelihara lingkungan kerja
4. Menggunakan alat tangan untuk kelistrikan
5. Menggunakan alat ukur dan alat uji
6. Mempersiapkan dan menginterpretasikan gambar
D. Ruang Lingkup
Materi Penguatan Uji Kompetensi yang menjelaskan pemasangan Instalasi listrik
penerangan dan daya satu dan tiga Fasa disesuaikan dengan tuntutan unit
kompetensi pada SKKNI Teknik Instalasi Tenaga Listrik, mencakup kegiatan
pemasangan, pengujian dan pemeliharaan instalasi listrik domestik dan komersial.
Kegiatan Pembelajaran 1 :
Kompetensi Umum
i. Tujuan
Setelah mempelajari materi ini peserta diklat diharapkan memiliki kompetensi
Umum di tempat kerja (bengkel kelistrikan) sesuai indikator dengan teliti dan
tanggung jawab.
Dengan demikian peserta dapat bekerja dengan aman ditempat kerja tanpa
membahayakan dirinya sendiri atau orang lain.
Mencegah kecelakaan :
Bersikap jeli terhadap pencegahan kecelakaan dan sadar terhadap penyebab dan
konsekwensi dari kecelakaan. Jika anda tahu apa penyebab kecelakaan, pasti anda
tahu apa yang tidak akan dikerjakan.
Peringatan Keamanan :
Luangkan waktu untuk membaca peringatan keamanan, kesehatan, kerja (safety).
Sebagai contoh daftar pencegahan keamanan terhadap bahan kimia.
Pemadam kebakaran.
Peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Saklar darurat atau emergensi daya listrik.
Peralatan proteksi dan baju pelindung.
Pintu darurat keluar.
Tingkah laku anda sendiri yang menjadi aman selama bekerja dan istirahat.
Mungkin anda dapat bermain bola, secara ekstrim akan membahayakan tempat
kerja.
Rambut Panjang :
Untuk mencegah kemungkinan kulit kepala anda tersobek, jagalah selalu rambut
panjang anda dengan menggunakan penutup kepala atau jaring-jaring rambut.
Pakaian Longgar :
Anda harus selalu memakai pakaian secara logis. Lengan baju longgar, baju sobek,
baju tanpa kancing, dasi, ikat pinggang dapat mengakibatkan terkait. (juga tidak
terlalu ketat pakaian yang anda pakai sehingga mengganggu pergerakan anda
secara alami).
Ini akan melindungi anda dari logam yang tajam dan paku yang menonjol. Sepatu
safety dilengkapi dengan pelindung jari kaki yang terbuat dari baja dengan kekuatan
tertentu, yang akan melindungi anda dari suatu objek berat yang terjatuh. Ini sangat
penting untuk melindungi jari dan kaki anda mencakup perlindungan dari tumpahan
cairan yang berbahaya (antara lain air keras , teh atau kopi panas).
Sarung tangan plastik dapat melindungi tangan anda kapanpun anda menggunakan
bahan kimia.
Bahan bakar apapun bisa terbakar. Kebanyakkan bahan bakar solid seperti kayu,
kertas dan kain wool. Selain cairan dan gas. Seperti bahan-bahan bensin dan gas
alam cair (LNG/LPG) mudah terbakar dan disebut bahan yang mudah terbakar.
Anda dapat mencegah kebakaran dengan membuang sampah dan limbah serta
menyimpan bahan yang mudah terbakar pada lemeri yang terkunci.
Memisahkan Panas :
Panas akan timbul dari nyala api, percikan api, puntung rokok, pipa yang panas dan
peralatan listrik. Dengan meng-eliminasikan sumber panas yang tidak dibutuhkan
dan menjaga sumber panas yang sedang digunakan, anda dapat mencegah
terjadinya kebakaran.
Memisahkan Oksigen:
Oksigen datang dari udara. Jika anda menjaga kontak langsung bahan yang mudah
terbakar dengan udara anda dapat mencegah terjadinya kebakaran. Tutuplah
tempat penyimpan cairan yang mudah terbakar.
Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi menerapkan
komunikasi di tempat kerja guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir
pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menyampaikan informasi di tempat kerja yang meliputi mengakses dari sumber
yang dipercaya, membuat bantuan untuk rekan-rekan kerja, memenuhi
permintaan dari rekan kerja dengan rela dan senang hati, mengindentifikasi
tujuan dan sasaran tempat kerja;
2. Mendokumen data di tempat kerja yang meliputi menyimpan data sesuai
prosedur dan memelihara data.
situasi yang disebut dengan ledakan informasi, yaitu situasi yang setiap orang
dapat menerima informasi apa-pun, kapan-pun dan dari mana-pun tanpa batas.
Hal ini meniscayakan bagi setiap orang untuk memiliki keterampilan dan
pengetahuan melakukan pencarian informasi yang benar, sehingga akan diperoleh
informasi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhannya, agar proses pemenuhan
kebutuhan informasi berhasil dengan baik, maka seseorang perlu memahami
konsep literasi informasi (information literacy).
Pengertian Sumber Informasi.
Sumber informasi adalah segala hal yang dapat digunakan oleh seseorang
sehingga orang tersebut mengetahui tentang hal yang baru serta mempunyai ciri-
ciri, yaitu :
a. dapat dilihat, dibaca dan dipelajari;
b. diteliti, dikaji dan dianalisis;
c. dimanfaatkan dan dikembangkan didalam kegiatan-kegiatannya;
d. ditransformasikan kepada orang lain.
adalah sumber informasi yang dapat dilihat oleh indera penglihatan, dapat
berbentuk tulisan maupun gambar;
2) Audio;
adalah sumber informasi yang dapat diperoleh baik melalui indera penglihatan
maupun pendengaran.
Contoh : televisi, pakar/ahli, HP, Internet.
Dari segi sifat dan uraiannya, informasi dapat dibedakan menjadi informasi bersifat
faktual, informasi bersifat opini atau konsep, dan informasi bersifat
pemerian/perincian.
1. Informasi bersifat faktual ialah informasi yang berisi fakta-fakta, peristiwa
nyata dan dapat dibuktikan. Informasi faktual terdiri atas fakta umum dan fakta
khusus.
a. Fakta umum, yaitu informasi yang berisi fakta yang masih umum, belum
teruraikan secara khusus tentang nama tempat, objek peristiwa, pelaku,
dan sebagainya.
b. Fakta khusus, yaitu informasi yang berisi kejadian atau peristiwa yang
dijelaskan secara terperinci atau detail.
Uraian khusus yang berupa penyebutan berbentuk kata atau frasa umumnya
ditulis secara horizontal atau melebar dari kiri ke kanan. Namun ada juga
perincian yang berupa unsur-unsur atau bagian yang berbentuk kalimat.
Pengaruh informasi untuk orginisasi adalah berupa tekhnik sosial sistem dan sistem
informasi teknologi yang berpengaruh bagi organisasi termasuk didalamnya adalah
manusia, tugas, teknologi, budaya dan struktur dasar komponen sebuah organisasi
dan juga basa digunkan sistem teknologi dan semua informasi dapat berpengaruh
pada kemajuan organisasi dan semua informasi ini dipilih oleh manejerial atas.
1. Cara Memenuhi Permintaan dari Rekan Kerja dengan Rela dan Senang Hati
a. Proses Pengirim Dan Penerima Informasi
Proses komunikasi adalah suatu kegiatan antara pengirim dan penerima
informasi yang dapat menghasilkan dan menciptakan pengertian dan
penerimaan yang sama, serta menghasilkan suatu tindakan yang sama untuk
mencapai suatu tujuan yang sama pula.
Pada akhirnya, perubahan menuju perbaikan dimulai dari sumber daya manusianya
dan dapat berkembang hanya jika ada partisipasi aktif yang berkesinambungan dari
karyawan dan pengusaha.
yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing menjadi lebih
mudah untuk disetujui.
Inisiatif perbaikan di tempat kerja sering kali gagal jika lingkungan operasional
dipengaruhi oleh ketidakpercayaan, sikap buruk dan konfrontasi. Dalam beberapa
kasus, situasi dapat juga meningkat ke tingkat konfl ik terbuka dan sengketa, yang
pastinya mengganggu proses produksi, dan dalam beberapa kasus mengakibatkan
penghentian kerja kolektif. Membangun kerjasama di tempat kerja yang baik
merupakan salah satu cara untuk mempromosikan kepentingan bersama dan
mencegah perselisihan dengan menyelesaikan keluhan dan mencegahnya
meningkat ke sengketa besar dengan menanggapi keluhan saat keluhan muncul.
Selain itu, manfaat dari kerjasama di tempat kerja adalah meningkatkan kinerja
perusahaan dalam semua dimensi sehingga menghasilkan tenaga kerja yang lebih
termotivasi dan produktif dan memimpin perusahaan menjadi lebih berdaya saing
dan menguntungkan. Sebagai hasil dari upaya kerja sama yang efektif di tempat
kerja, perusahaan dapat berhasil melaksanakan perubahan seperti meningkatkan
produktivitas, meningkatkan keselamatan pekerja, meningkatkan kualitas produk,
memfasilitasi pertukaran informasi, serta meningkatkan semangat kerja dan
partisipasi pekerja.
Identifikasi material, dalam hal ini adalah komponen-komponen kelistrikan dan juga
peralatan yang diperlukan untuk kegiatan praktek harus dapat diidentifikasi dengan
benar, agar dalam pelaksanaan kegiatan praktek dapat terlaksana dengan benar
dan efektif.
Berdasarkan hasil identifikasi peralatan dan bahan untuk kegiatan praktek, dapat
ditentukan mengenai jenis alat dan bahan yang dibutuhkan, tetapi karakteristik alat
dan bahan yang dimaksud belum dapat ditentukan secara tepat. Apabila sudah
mendapat masukan mengenai peralatan yang dibutuhkan maka selanjutnya adalah
menentukan spesifikasi alat yang tepat untuk kegiatan. Namun demikian
berdasarkan pengalaman dapat ditentukan mengenai karakteristik beberapa alat.
Peralatan di pasaran sangat beragam dalam hal bentuk, ukuran dan kualitas bahan.
Oleh karena itu diperlukan kemampuan untuk merencanakan memilih spesifikasi
peralatan yang tepat. Spesifikasi alat umumnya berhubungan dengan: bentuk,
ukuran (dimensi), akurasi, batas-batas kemampuan, sumber daya (untuk peralatan
listrik) dan material yang digunakan. Untuk dapat menentukan secara tepat perlu
dipelajari berbagai keterangan mengenai alat dengan cara melihat gambar-gambar
yang dapat diperoleh dari berbagai sumber, misalnya buku atau internet. Beberapa
perusahaan kadang memberikan katalog atau daftar alat dengan spesifikasinya,
bahkan sering dilengkapi dengan gambar.
dengan spesifikasi kualitas baik dan akurasi yang tinggi berdampak pada nilai
barang menjadi mahal.
Untuk menentukan jenis alat yang harus diadakan perlu dipertimbangkan mengenai
frekuensi keterpakaian, dapat atau tidaknya digantikan oleh alat lain, ketersediaan
anggaran dan garansi yang disediakan oleh perusahaan. Garansi, yang mencakup
kemudahan ketersediaan suku cadang, kredibilitas perusahaan dan keberadaan
agen di Indonesia patut dipertimbangkan dalam menentukan pilihan alat yang akan
dibeli.
Peralatan dan buku manual yang anda butuhkan harus ditemapatkan dengan aman
pada saat anda melakukan pekerjaan pada meja kerja, akan membahayakan jika
tidak ditempatkan dengan benar dan aman tehadap anda untuk bekerja dengan
aman.
Anda dilarang makan atau minum pada meja kerja, ataupun di tempat kerja.
Sesuatu yang membahayakan adalah residu atau kontaminasi bahan kimia dapat
terkonsumsi melalui makanan dan akhirnya anda akan sakit. Bahan untuk
menyolder akan terakumulasi ke dalam tubuh anda secara pelahan-lahan. Cucilah
tangan anda setelah menyolder dan jangan memegang bahan solder dengan mulut
anda.
Sebuah laporan harus memiliki format yang baik dan benar harus mengandung
beberapa sifat seperti berikut ini:
1. Mengandung imaginasi
2. Laporan harus sempurna dan lengkap
3. Laporan harus disajikan secara menarik
4. Macam-Macam Laporan
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang Kegiatan/Penelitian/Pengamatan
(Untuk apa kegiatan tersebut atau Mengapa kita mengamati peristiwa tersebut)
B. Tujuan Kegiatan/Pengamatan
(Untuk apa kita mengamati peristiwa/melakukan kegiatan tersebut )
C. Kegunaan Pengamatan/Manfaat Kegiatan
(Apa manfaat atau kegunaan kita melakukan pengamatan/kegiatan, baik untuk
kita sendiri maupun untuk orang lain)
Jangan menggunakan pahat, penitik atau palu yang ujungnya membentuk jamur.
Saat dipukul dengan palu ujungnya bisa terbang menjadi proyektil dapat melukai
anda dan teman anda bekerja.
Periksa Kondisinya.
Sebelum menggunakan perkakas listrik anda harus sepenuhnya memeriksa untuk
mengetahui kerusakan :
Yakinkan bahwa semua baud pengikatnya kencang.
Saklar harus berfungsi dengan benar.
Yakinkan kabel penghubung tidak rusak atau terkelupas.
Yakinkan isolasinya utuh tidak ada penghantar yang terkelupas.
Periksa konektornya (plug), pecah atau konektornya hilang.
Hindari Air :
Air adalah penghantar, dan kemungkinan anda terkena sengantan listrik (electric
shock). Jadi hindari perkakas listrik menjadi basah, atau bekerja di tempat yang
basah.
1. Voltmeter
Voltmeter adalah alat/perkakas untuk mengukur besar tegangan listrik dalam
suatu rangkaian listrik. Voltmeter disusun secara paralel terhadap letak
komponen yang diukur dalam rangkaian. Alat ini terdiri dari tiga buah
lempengan tembaga yang terpasang pada sebuah bakelite yang dirangkai
dalam sebuah tabung kaca atau plastik. Lempengan luar berperan sebagai
anode sedangkan yang di tengah sebagai katode. Umumnya tabung
tersebut berukuran 15 x 10cm (tinggi x diameter).
2. Amperemeter
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik
baik untuk listrik DC maupun AC yang ada dalam rangkaian tertutup.
Amperemeter biasanya dipasang berderet/seri dengan elemen listrik. Cara
menggunakannya adalah dengan menyisipkan amperemeter secara
langsung ke rangkaian.
3. Ohmmeter
Ohm-meter adalah alat untuk mengukur hambatan listrik, yaitu daya untuk
menahan mengalirnya arus listrik dalam suatu konduktor. Besarnya satuan
hambatan yang diukur oleh alat ini dinyatakan dalam ohm. Alat ohm-meter
ini menggunakan galvanometer untuk mengukur besarnya arus listrik yang
lewat pada suatu hambatan listrik (R), yang kemudian dikalibrasikan ke
satuan ohm.
4. Wattmeter
Wattmeter adalah instrumen untuk mengukur power listrik (atau rate suplai
energi listrik) dalam satuan watt untuk rangkaian sirkuit apapun.
5. Multitester
Multimeter adalah alat untuk mngukur listrik yang sering dikenal sebagai
VOAM (VolT, Ohm, Ampere meter) yang dapat mengukur tegangan
(voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua
kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter)(untuk
yang baru dan lebih akurat hasil pengukurannya), dan multimeter analog.
Masing-masing kategori dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
6. kWhmeter
Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung
besar pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di
masyarakat. Bagian utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan
tegangan, kumparan arus, piringan aluminium, magnet tetap yang tugasnya
menetralkan piringan aluminium dari induksi medan magnet dan gear
mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan aluminium.
7. Frekuensimeter
Frekuensi meter adalah meter yang digunakan untuk mengukurbanyaknya
pengulangan gerakan periodik perdetik. Gerakan periodik seperti detak
jantung, ayunan bandul jam. Ada dua jenis frekuensi meter analog dan
digital. Frekuensi meter analog merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran frekuensi dan yang berkaitan dengan frekuensi. Terdapat
beberapa jenis frekuensimeter analog diantaranya jenis batang atau lidah
getar, alat ukur ratio dan besi putar. Dalam mengukur frekuensi atau waktu
perioda secara elektronik dapat dilakukan dengan beberapa cara.
8. Cosphimeter
Cos phimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur faktor daya,
Faktor daya adalahperbandingan antara daya aktif (watt) dengan daya
semu/daya total (VA), atau cosinus sudut antara daya aktif dan daya
semu/daya total
9. Osiloskop
Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Peranti pemancar
elektron memproyeksikan sorotan elektron ke layar tabung sinar katode.
Sorotan elektron membekas pada layar. Suatu rangkaian khusus dalam
osiloskop menyebabkan sorotan bergerak berulang-ulang dari kiri ke kanan.
Pengulangan ini menyebabkan bentuk sinyal kontinyu sehingga dapat
dipelajari.
Gambar 27 Oscilloscope
11. Megger
Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat listrik
maupun instalasi-instalasi, output dari alat ukur ini umumnya adalah
tegangan tinggi arus searah.Megger ini banyak digunakan petugas dalam
mengukur tahanan isolasi antara lain untuk :
Kabel instalasi pada rumah-rumah/bangunan, Kabel tegangan
tinggi, Kabel tegangan endah, Transformator,dan peralatan listrik
lainnya.
Contoh model layout gambar listrik diperlihatkan antara lain terdapat : garis pinggir,
tanda baris-kolom (sel) atau pedoman matrik (grid reference), tanda titik tengah
(centre point), kotak stuklis/format identitas gambar (title block), daftar
bahan/material dan sebagainya.
Format Identitas/stuklis (title block) memuat semua identitas dan informasi penting
mengenai gambar, juga mencantumkan skala, tanggal membuat dan siapa yang
membuatnya. Kotak judul sangat penting bagi sebuah gambar. Kotak judul biasanya
dibuat di sisi kanan bawah dari kertas dan cukup untuk memuat data penting yang
diperlukan .
Bentuk Simbol
Simbol dari suatu komponen listrik tertentu pada suatu gambar rangkaian dapat
dinyatakan dengan berbagai model yang terstandar, tergantung pada maksud
gambar rangkaian itu sendiri. Contoh berikut menunjukkan tiga jenis bentuk simbol :
a. Bentuk sederhana : Digunakan untuk gambar listrik yang memberikan informasi
secara umum / sederhana, misalnya gambar blok dan gambar garis tunggal.
b. Bentuk detail : Digunakan untuk gambar listrik yang memberikan informasi
secara jelas / detil dari suatu rangkaian listrik, biasanya dilengkapi dengan
data/identitas penting dari komponen.
c. Bentuk lengkap : Digunakan untuk gambar listrik yang menjelaskan seluruh
bagian-bagian komponen secara lengkap, pada umumnya pada gambar
pengawatan rangkaian.
SimbolGrafik
Istilah Lengkap Sederhana
Saluran
Saluran,umum
2jalur
3jalur
4jalur
n-jalur
Persambungandariduajalur
Persilanganantarduajalurtanp
apersambungan
Persilanganantarduajalurdeng
anpersambungan
Pelindungsaluran
SimbolGrafik
Istilah Lengkap Sederhana
Salurankabelkoaksial
Saluran dan sambungan
Pembumian
SambunganPentanahan
SimbolGrafik
Istilah Lengkap Sederhana
Induktor
Umum
Atau
Induktor Berinti Udara
Inti besi
Inti besi dangan pemisah
udara
SimbolGrafik
Istilah Lengkap Sederhana
Inti ferrit
Lilitan inti besi
5. Peralatan Pengukur.
Adalah gambar simbol peralatan, jam listrik, detektor radiasi ion, alat ukur
pencatat, indikator dan instrument integrated.
7. Simbol-simbol Khusus.
Setiap simbol berikut dimaksudkan untuk menunjukkan fungsi sakelar dari
suatu unit sambungan dan tidak ada kaitannya dengan konstruksi fisik dari unit
tersebut.
Penghubung tukar.
Temperatur.
Pencahayaan (Lighting).
Kebisingan (Noise).
a. Temperatur.
Temperatur yang cocok di tempat kerja adalah antara 20 derajat celsius sampai
dengan 25 derajat celsius untuk orang yang sedang melakukan pekerjaan ringan.
Untuk yang sedang melakukan pekerjaan berat harus dibawah 20 derajat celsius,
hindari kelebihan panas pada tubuh anda.
Kelebihan panas atau dingin akan menyebabkan kehilangan konsentrasi kerja dan
akan menyebabkan kecelakaan.
b. Pencahayaan (Lighting).
Untuk melakukan pekerjaan yang efektif, akurat dan aman anda membutuhkan
kondisi penglihatan yang baik. Pencahayaan yang tidak baik dapat menyebabkan
kelelahan, masalah penglihatan yang berkepanjangan, ketegangan mata, sakit
kepala dan kecelakaan. Anda bisa tertolong dengan merealisasikan kondisi
penerangan yang baik.
Matikan lampu jika anda tidak menggunakannya, tetapi jangan coba-coba untuk
menghemat uang dengan tidak menggunakan lampu, kesehatan anda jauh lebih
penting.
Pemeliharaan Pencahayaan :
Kecerahan sumber cahaya dapat berkurang diatas 50% jika lampu pencahayaan
sudah kotor dan lama. Anda dapat memelihara pencahayaan tersebut dengan :
Mengganti lampu yang rusak
Memperbaiki lampu secara berkala
Jagalah kebersihan jendela dan sumber pencahayaan
Laporkan jika area tertentu illuminasinya tidak bagus
c. Kebisingan (Noise).
Suara yang tidak kita sukai disebut kebisingan (noise), tetapi ini sering sekali
menjadi kecenderungan personal. Sebagai contoh seseorang barangkali
menganggap bahwa musik rock heavy-metal merupakan kebisingan (noise).
Bagaimanapun juga ketinggian kekuatan (level) suara atau kebisingan
membahayakan.
Memproteksi kebisingan :
Cara terbaik memproteksi kebisingan yang baik adalah mengurangi sumber
kebisingan pada tingkat yang aman. Ini dapat direalisasikan dengan :
Menggunakan mesin peredam atau metoda bekerja
Mengurangi getaran mesin dengan peredam
Menjauhkan mesin yang bising jauh dari manusia
Menutup mesin yang bising
bekerja. Jika anda membukanya untuk waktu yang singkat pendengaran anda
masih berbahaya.
3. Alat pelindung diri (APD) digunakan oleh pekerja sebagai upaya terakhir
pencegahan keselamatan kerja, Jelaskan lima usaha pengendalian dan
pencegahan kecelakaan kerja lain selain penggunaan APD!
4. Jelaskan faktor apa saja yang dijadikan dasar dalam memilih pemilihan alat
pelindung diri!
5. Sebutkan tiga contoh kondisi/ jenis pekerjaan yang menuntut penggunaan
respirator jenis Self Contained Breathing Apparatus (SCBA)!
6. Jelaskan manfaat ergonomi bagi pekerja!
7. Sebutkan masing-masing tiga contoh yang termasuk Potensi bahaya yang ada
(Hazard), bahaya (Danger) dan beresiko (Risk)!
8. Jelaskan manfaat pelindung area kerja dan pelindung mesin!
9. Jelaskan maksud konsep segitiga api dikaitkan dengan cara memadamkan api
kebakaran!
10. Jelaskan metode PASS dalam penanganan kebakaran!
Aktifitas 2:
Mengoperasikan Mesin Perkakas Konvensional
Pada kegiatan aktifitas 2 ini saudara diharapkan dapat mengoperasikan mesin
perkakas konvensional (mesin bor) sesuai prosedur pengoperasian. Melakukan
aktifitas persiapan pemasangan komponen kelistrikan dan komponen kontrol pada
panel yang akan dipasang untuk keperluan sistem otomasi dengan mengikuti
kegiatan sebagai berikut :
Setelah melaksanakan latihan di aktifitas 1, peserta mampu bekerja dengan
menggunakan perkakas tangan, dengan kriteria sebagai berikut:
1. Sikap
a. Menggunakan Alat Pelindung Diri/Menerapkan K3
b. Menunjukkan sikap kerja yang benar saat bekerja
c. Menunjukkan kerjasama yang baik dengan kawan
d. Melaksanakan pekerjaan dengan teliti dan benar
2. Keterampilan
a. Menunjukkan langkah kerja sesuai prosedur/instruksi
b. Hasil pekerjaan menunjukan kriteria hasil:
1) Benda kerja segi empat menyiku
2) Ukuran panjang dan lebar sesuai gambar
3) Hasil alur potong gergaji lurus
4) Hasil pengeboran sesuai gambar
5) Ukuran jarak potong sesuai gambar
c. Waktu pengerjaan sesuai batas yang ditentukan
3. Pengetahuan
a. Dapat menginterpretasikan gambar yang diberikan
b. Telah menyusun/menyampaikan laporan praktik sesuai ketentuan
ditetapkan
c. Menyelesaikan tugas yang diberikan
Tugas
1. Lakukan pembuatan panel box sesuai gambar kerja (di sesuaikan dengan
plant yang akan di buat) dengan menggunakan perkakas tangan!
2. Buatlah laporan hasil aktifitas 2!
c. Gambar
a. Gambar Tata Letak Komponen pada Base Plate Panel
b.
d. Langkah Kerja
1. Bahan baku atau benda kerja diukur dimensinya dengan alat ukur
standar untuk memastikan memenuhi spesifikasi yang dipersyaratkan
2. Alat potong yang diperlukan diidentifikasi dan disiapkan sesuai
prosedur standar
3. Alat potong dipasang pada mesin sesuai prosedur pemasangan
4. Potong bahan sesuai ukuran diperlukan
5. Tetapkan satu bidang dasar yang dijadikan acuan untuk
pengambilan ukuran, kesikuan dan kesejajaran terhadap bidang lain
6. Ratakan bidang dasar dan sikukan pada bidang lainnya, perhatikan
ukuran benda kerja
7. Buat lubang pengeboran dari lubang yang kecil sesuai gambar
8. Bersihkan dan rapihkan benda kerja setelah selesai pengerjaan
v. Latihan / Tugas
Latihan
Tuliskan empat cara mengembangkan kesadaran keamanan, kesehatan, kerja
(safety) :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Tuliskan empat item pakaian kerja yang dapat membahayakan jika sedang bekerja
dengan mesin yang berputar. Harus bagaimanakah anda memperlakukannya.
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Dengan mengenakan sepatu yang kuat (Safety Shoes), anda akan terlindung dari?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Lengkapilah tabel dibawah ini dengan daftar nama peralatan proteksi untuk masing-
masing bagian tubuh. Termasuk contoh situasi yang berbahayanya.
Tuliskan enam pencegahan yang harus anda lakukan dengan perkakas tangan :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Bila membawa obeng (screwdriver), mengapa anda selalu menjaga agar pinggiran
atau ujung dari perkakas tersebut menghadap lantai?
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
Keamanan yang harus dipertimbangkan untuk perkakas listrik adalah betul (B) atau
salah (S) :
B – S | Beri label “jangan digunakan” pada perkakas listrik yang rusak.
B – S | Perkakas listrik berbeban lebih akan menyebabkan panas yang berlebihan.
B – S | Kemungkinan anda bekerja ditempat yang basah jika memakai sepatu karet.
B – S | Jika anda terkena kejutan listrik sekecil apapun, jangan digunakan perkakas
tersebut.
B – S | Membawa perkakas listrik dengan pegangannya, jangan dengan kabelnya.
Tugas
Tuliskan tiga kondisi lingkungan yang dapat mempengaruhi keselamatan,
kesehatan, kerja (safety) :
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
......................................................................................................................................
vi. Rangkuman
Materi dari Kompetensi Umum menggambar kompetensi yang harus dimiliki untuk
menyelesaikan aktifitas pekerjaan. Kompetensi ini mengandung beberapa
pengetahuan diantaranya :
Pengetahuan mengenai K3, baik mengembangkan kesadaran mengenai K3,
penggunaan peralatan K3 dalam pekerjaan, perlindungan personal,
pembacaaan symbol-simbol K3, penggunaan peralatan APAR sampai dengan
bagaimana melakukan tindakan dalam mencegah kecelakaan maupun bahaya.
Memiliki kompetensi berkomunikasi dengan baik dan benar baik sesame rekan
kerja maupun dengan orang lain dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Mampu bekerja sama dengan baik dan benar bersama rekan kerja dalam satu
tim/group maupun orang lain dalam usaha menyelesaikan pekerjaan.
Memiliki kemampuan individual dalam mempersiapkan peralatan dan bahan
yang akan digunakan dalam suatu kegiatan parktek / kerja.
Selalu berfokus pada pemeliharaan dan kebersihan tempat kerja agar tercipta
tempat kerja yang sehat dan nyaman.
Memiliki kompetensi dan pembiasaan dalam mendokumentasi semua kegiatan
yang telah dikerjakan dalam bentuk laporan kegiatan/pekerjaan dengan
mengikuti prosedur yang telah ditetapkan.
Memiliki kompetensi penggunaan peralatan tangan maupun perkakas listrik
untuk menyelesaikan pekerjaannya.
Memiliki kompetensi dalam penggunaan peralatan ukur dan uji yang digunakan
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Memiliki pengetahuan yang benar dalam mengorganisir penggunaan meja kerja
dalam proses penyelsaian pekerjaan.
Memiliki kompetensi dalam mempersiapkan dan menginterpretasi gambar
teknik sesuai konteks pekerjaannya.
Berfokus pada pemeliharaan lingkungan tempat bekerja untuk kesehatan dan
kenyamanan tempat bekerja.
serta dapat membuat laporan kegiatan dari hasil praktek sehingga nantinya
diharapkan memiliki dasar untuk melanjutkan pada materi diklat selanjut baik teori
maupun praktek dibidang Teknik Otomasi pada bab berikutnya.
Kegiatan Pembelajaran 2 :
A. Tujuan
1. Guru mampu melakukan perakitan, pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan PHB
penerangan/ tenaga instalasi listrik pada bangunan domestik
2. Guru mampu melakukan pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan instalasi
penerangan/ tenaga listrik pada bangunan domestik.
3. Guru mampu melakukan pemasangan system pembumian instalasi penerangan/
tenaga listrik pada bangunan domestik.
C. Uraian Materi
1. Konsumen Energi Listrik
Konsumen energi listrik di Indonesia dengan sumber dari PLN atau
Perusahaan swasta lainnya dapat dibedakan sebagai berikut:
a. Konsumen Domestik (Rumah Tangga) — Konsumen domestik dibedakan
atas domestic kecil,sedang,menengah, dan besar. Kebutuhan daya listrik
untuk konsumen domestik kecil antara 250VA s.d. 500VA, domestic sedang
antara 501VA s.d. 2200VA, konsumen domestik menengah antara 2201VA
s.d. 6600VA, konsumen domestik besar antara 6601VA ke atas. secara umum
menggunakan sistem 1 fasa dengan tegangan rendah 220V.
b. Penerangan Jalan Umum (PJU) - Pada kota-kota besar penerangan jalan
umum sangat diperlukan oleh karena bebannya berupa lampu dengan masing-
masing daya tiap lampu/tiang antara 50VA s.d. 250VA bergantung pada jenis
jalan yang diterangi, Sistem yang digunakan 1 fasa dengan tegangan
rendah 220V / 380V.
c. Konsumen Komersial - Yang dimaksud konsumen komersial antara lain
stasiun atau terminal transportasi udara, laut dan darat, bangunan atau
tempat-tempat pertunjukan, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-hotel berbintang,
rumah sakit besar, kampus, stadion olahraga, mall, hypermarket, apartemen.
d. Konsumen Pabrik - Jumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga,
tetapi masing-masing pabrik dayanya dalam orde kVA. Penggunaannya
untuk pabrik yang kecil masih menggunakan sistem 1 fasa tegangan rendah
(220V/380V), namun untuk pabrik-pabrik yang besar menggunakan sistem 3
fasa dan saluran masuknya dengan jaringan tegangan menengah 20 kV.
Instalasi listrik itu sebenarnya tersusun dari beberapa rangkain listrik tertentu,
berupa rangkaian penerangan, rangkaian daya dengan sistim satu fasa untuk
rangkaian domestic, sistim tiga fasa untuk rangkaian komersial atau industri.
Keseluruhan jalur rangkaian instalasi harus terselubung dengan baik agar aman dari
gangguan mekanik maupun elektris. Untuk instalasi domestic dipilih dari bahan-
bahan PVC berkualitas baik yang tahan terhadap pengaruh perubahan temperature,
korosi, kelembapan, gangguan mekanik, dan radiasi matahari.
Peralatan listrik dapat bekerja efisien dan efektif sesuai fungsinya jika
tersambung dengan baik dan benar dalam rangkaian listrik. Suatu rangkaian
listrik mempunyai lima komponen sebagai berikut;
Sumber listrik, bias berupa DC (arus searah) atau AC (arus bolak balik).
Perlengkapan proteksi, bias berupa fuse atau breaker untuk memutuskan
rangkaian dari gangguan hubung singkat.
Konduktor atau kabel, untuk menyambungkan tegangan dan arus listrik ke
beban.
Perlengkapan control; bias berupa saklar, dimmer ataupun thermostat.
Beban listrik, peralatan atau lainnya yang membutuhkan daya listrik untuk
bekerja sesuai fungsinya.
Pemasangan jaringan transmisi saluran udara (di atas tanah) di daerah pedesaan
harus dibicarakan dengan pemerintahan setempat sehingga ketika memasangnya
tidak merusak keindahan lingkungan, jika mengganggu keindahan maka dipilih
sistim saluran transmisi underground yang harga pembangunannya sekitar
enambelas kali lebih mahal dari system saluran udara (sistem saluran transmisi di
atas tanah).
Pada jaringan transmisi jarak jauh, rugi-rugi daya menjadi besar, tetapi dengan
menaikan tegangan kerja maka arus rangkaian menjadi kecil untuk kapasitas
penyaluran daya yang sama, dan ini berdampak pada rugi-rugi I2R menjadi kecil,
penampang konduktor yang digunakan menjadi lebih kecil, dan secara keseluruhan
menaikan efisiensi jaringan transmisi. Standarisasi tegangan jaringan transmisi
ditetapkan sebagai berikut:
Jaringan transmisi primer (500 dan 150kV)
Jaringan transmisi sekunder (70kV)
Jaringan distribusi primer (20 kV)
Jaringan untuk konsumen komersial (380 V)
Jaringan untuk konsumen domestic (220V)
Jaringan
distribusi
Daerah Daerah sekunder
pembangkitan dan distribusi dengan
transmisi tenaga tenaga tegangan
listrik listrik rendah (TR)
220 V dan 380 V
Keterangan:
Gambar 36 Blok diagram dari pembangkit listrik sampai distribusi daya listrik ke
konsumen.
Sisi primer trafo gardu distribusi merupakan kumpran tiga fasa terhubung delta
dengan tegangan 20 kV, sisi sekundernya terhubung bintang dengan titik neteral
dikebumikan bertegangan rendah ( 220 / 380 V).
Jika beban satu fasa akan disambungkan ke suplay gardu distribusi ini maka perlu
diatur keseimbangan distribusi beban dimaksud pada setiap fasanya agar setiap
fasa mengalirkan arus listrik yang sama, utuk mempertahankan titik neteral tidak
dalam kondisi bertegangan.
Ketiga jenis beban ini beroperasi secara bersama dalam jaringan instalasi listrik dan
memunculkan dampak berupa kerugian-kerugian dan keandalan-keandalan janringan. Hal
penting yang perlu diperhatikan adalah bagaimana mengatur interaksi ketiga jenis beban ini
agar dalam pengoperasiannya dapat meningkatkan kinerja system rangkaian instalasi
listrik. Sifat-sifat tegangan dan arus listrik pada ketiga beban ini berbeda-beda yaitu :
Pada beban resistor (R); arus listrik dan tegangan listrik yang terapkan padanya
mempunyai fasa yang sama, atau dengan kata lain arus dan tegangan listrik sefasa.
Pada beban induktor (L); arus listrik tertinggal 900 dari tegangan listrik yang terapkan
padanya
Pada beban kapasitor (C); arus listrik mendahului 900 dari tegangan listrik yang
terapkan padanya
Dalam jaringan instalasi listrik, bisa saja tegangan dan arus listrik memiliki frekuensi yang
sama tetapi mempunyai amplituda dan geseran fasa yang berbeda (tidak sama).
Gambar di atas menunjukkan bahwa fasa arus listrik tertinggal dari fasa tegangan
yang diterapkan pada beban instalasi, yaitu beban induktif. Hal ini terbukti ketika
saat di mana gelombang tegangan telah mencapai harga puncaknya, maka pada
saat yang sama gelombang arus belum mencapai harga puncaknya. Itu sebapnya
dsebutkan bahwa pada beban induktif, fasa arus tertinggal dari fasa tegangan.
Memperkecil beda fasa antara arus dan tegangan pada beban induktif
mengakibatkan turunnya nilai arus yang diperlukan untuk menghasilkan nilai usaha
yang sama di sisi beban. Sebagai contoh dengan memasang kapasitor paralel ke
rangkaian motor akan memperkecil total arus istrik yang ditarik dari rangkaian
sumber listrik. Dengan mengecilnya arus total rangkaian instalasi, rugi-rugi menjadi
berkurang sehingga kinerja rangkaian instalasi meningkatkat.
Efisiensi suatu jaringan instalasi listrik dapat maksimal bila total kombinasi beban
yang tersambung padanya merupakan beban resistif murni, karena dengan beban
seperti itu maka :
Nilai total arus rangkaian instalasi dan rugi-rugi adalah minimum.
Total daya terpakai hanyalah daya nyata dalam satuan watt
Memungkinkan menambah beban baru kedalam jaringan instalasi.
Salah satu cara mengukur efisiensi jaringan instalasi listrik yaitu dengan
memperbaiki factor daya rangkaian instalasi listrik dimaksud. Tingkat efisiensi
rangkaian instalasi listrik dapat ditentukan dari seberapa banyak daya listrik (daya
nyata dan daya reaktif) yang diserap dari sumber suplay (misalnya PLN) untuk
melakukan suatu usaha/kerja di sisi beban. Besar kecilnya serapan daya oleh
rangkaian instalasi, banyak bergantung pada nilai factor daya instalasi dimaksud
dan nilai factor daya ini dinyatakan sebagai perbandingan antara daya nyata (watt)
dan daya semu (VA) sebagai berikut :
Nilai factor daya 95% termasuk katagori baik (tinggi), nilai dibawah 90% , termasuk katagori jelek
(rendah). Beberapa beban instalasi listrik misalnya motor listrik umumnya beroperasi dengan
factor daya rendah yaitu 80% sampai dengan 85%, untuk meningkatkan efisiensi rangkaian
instalasi maka pada motor-motor dimaksud dipasang kapasitor parallel untuk menaikan factor
daya motor. Permintaan layanan kelistrikan yang berkaitan dengan beban domestic adalah
sebagai berikut :
Sistem penerangan
Mesin cuci, mesin pengeringan pakaian, refrigerator (mesin pendingin)
Mesin pompa air
Alat-alat pemasak
Alat-alat komunikasi dan perkantoran
Alat-alat rumah tangga lainnya
Kinerja APP harus optimal member jaminan ketelitian yang tinggi dengan
tingkat kesalahan serendah mungkin sekitar plus-minus 2%. Untuk itu maka
APP harus diperiksa keandalannya secara periodik, agar tidak merugikan
kedua belah pihak konsumen dan PLN, karena data atau informasi yang
dimunculkan APP dijadikan dasar oleh PLN untuk membuat rekening
pembayaran energy listrik terpakai konsumen.
APP ditempatkan berdampingan dengan PHB, pada lokasi yang mudah dicapai,
dan bukan dijalur lalu lalang yang frekuensinya sering. Tinggi penempatannya
minimal 60 cm di atas permukaan lantai. Jika di tempatkan di luar bangunan, harus
di lindungi dengan patok pengaman setinggi 60 cm. Kabel penghubung antara PHB
dan APP dilindungi secara mekanis. Tingkat IP untuk pasangan dalam, sekurang-
kurangnya IP 44 dan untuk pasangan luar sekurang-kurangnya IP 45. BKT panel
harus dibumikan.
Jika dipasang di Luar Rumah / di Halaman rumah maka APP ditempatkan pada
panel ( kotak ) APP di atas tiang besi galvanis atau tiang beton atau pada tembok
pagar dengan tinggi sekurang –kurangnya 180 cm dan memenuhi persyaratan IP
45.
Prinsip kerja kwh meter sebagai berikut; interaksi kedua maknit (Φ1) dan (Φ2) pada
piringan aluminium menghasilkan tosi (σ) yang akan memutar piringan, dan secara
matematis nilai torsi (σ) ini dinyatakan sebagai berikut:
Dimana :
K = konstanta
α = sudut geseran fasa antara . (Φ1) dan (Φ2)
Cara pemasangan pembatas type MCB ini sangatlah mudah, karena konstruksi
pada bagian bawah MCB sudah dilengkapi dengan rel, sehingga begitu ril dipasang
MCB tinggal memasukkan dari arah samping dan didorong sesuai dengan posisi
yang diinginkan.Demikian pula dalam pengoperasian, tinggal mendorong ke atas
untuk posisi ON, dan menekan ke bawah untuk posisi OFF. sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh pengaman, diantaranya peka, cepat reaksi, andal, dan harganya tidak
terlalu mahal.
Titik neteral sumber listrik dihubung langsung ke bumi. Demikian pula semua bagian
konduktif instalasi yang terbuka dan bagian-bagian bangunan misalnya lantai,
dinding, rangka metal dari bangunan gedung, pipa metal untuk gas, pipa air,
pipa pemanas dan laian-lain yang semuanya itu tidak terisolasi, dihubung ke
elektroda pembumian lain yang terpisah.
2. Sistim TN
Konduktor neteral juga digunakan sebagai protektif konduktor dan disebut konduktor
PEN (Protective Earth and Neutral). Sistim ini tidak cocok untuk instalasi dengan
konduktor berpenampang kurang 10 mm2 dan tidak juga untuk peralatan portable.
Sistim ini mempersyaratkan adanya tegangan yang stabil sama sepanjang instalasi
listrik. Konduktor PEN harus dihubung ke elektroda tanah, juga ke terminal
pembumian beban yang disatukan dengan terminal konduktor neteral.
Gambar 47 Sistim TN-S dengan konduktor neteral dan protective conductor dibuat
terpisah
3. Sistim TN-C-S
Sistim TN-C dan TN-S dapat digunakan pada instalasi listrik yang sama.Pada sistim
TN-C –S, terlihat bahwa sistim TN-C (empat kawat) tidak pernah digunakan diujung
akhir dari sistim sistim TN-S (lima kawat) sepanjang terjadi pemutusan konduktor
neteral diujung awal mengakibatkan pemutusan protective conductor di ujung akhir
sitem yang berakibat bahaya.
4. Sistim IT
Sistim IT dengan neteral terisolasi
Pada sistim ini tidak ada hubungan antara titik neteral sumber listrik dan bumi.
Bagian-bagian aktif instalasi dan bagian-bagian bangunan misalnya lantai,
dinding, rangka metal dari bangunan gedung, pipa metal untuk gas, air,
pemanas dan laian-lain yang semuanya itu tidak terisolasi,dihubung ke elektroda
pembumian tersendiri.
PEMASANGAN, PENGUJIAN, DAN PEMELIHARAAN 83
INSTALASI LISTRIK DOMESTIK DAN KOMERSIAL
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
MODUL PEMBEKALAN UJI KOMPETENSI
Impedansi bocor dimaksud terdiri dari rangkaian parallel tahanan dan kapasitor.
Sebagai contoh, lihat gambar berikut ini;
Pada sistim instalasi tiga fasa tegangan rendah dengan panjang kabel 1 km akan
memiliki impedansi bocor karena adanya C1 C2 C3 dan R1 R2 R3 setara dengan
harga impedansi bocor neteral ke bumi (Zct ), sekitar 3000 s/d 4000 ohm.
Pengamanan yang dilakukan sistim ini adalah dengan menghubungkan bagian-
bagian terbuka instalasi ke bumi, dan deteksi gangguan isolasi dilakukan oleh alat
pengaman insulation monitoring device (IMD). Pemutusan gangguan isolasi
dilakukan oleh fuse atau circuit breaker. Jadi sistim ini bekerja dengan memonitor
Kualitas pembumian ditentukan oleh nilai tahanan pembumian R yang dibuat sekecil
mungkin. Hal ini ditentukan oleh dua factor yaitu cara pemasangannya dan jenis
tanah ditempat elektrodanya ditanam. Ada tiga cara pemasangan elektroda sebagai
berikut;
Cara pertama seperti dalam gambar di atas adalah untuk bangunan baru dan paling
banyak digunakan, elektroda pembumian dikubur sekitar 50 cm di bawah fondasi
bangunan gedung (bukan dalam beton). Elektroda dikubur sepanjang galian fondasi
bangunan sehingga membentuk kontak yang optimal dengan bumi, kemudian buat
paling sedikit empat buah sambungan konduktor dari elektroda ke atas bangunan
untuk diteruskan ke berbagai bagian instalasi listrik.
Sistim ini biasanya menggunakan lebih dari satu elektroda pembumian, dan jarak
keduanya mencapai dua sampai tiga kali kedalaman penanaman elektroda
dimaksud. Nilai pembumian dari susunan elektroda ini (R) ditentukan dengan
persamaan R = {( 1ρ/nL)} dimana (n) = jumlah elektroda. Persamaan ini berlaku
untuk jarak penempatan elektroda lebih besar dari 4L.
Cara ketiga menggunakan plat persegi empat vertical seperti dalam gambar berikut;
Plat ini terbuat dari bahan tembaga dengan panjang sisi sama 0,5 meter dan tebal 2
mm. Pemasangan plat ditanam dalam arah vertical demikian rupa agar titik pusat
plat berada satu meter dari permukaan tanah.
Jenis ohm meter dimaksud memiliki sumber sendiri dilengkapi dengan dua daerah
pengaruh dari elektroda yang akan ditest (X) tidak tumpang tindih dengan daerah
pengaruh elektroda bantu ke-1 (C). Elektroda bantu (C) ini letaknya terjauh dari
elektroda yang ditest, mengalirkan arus melalui bumi menuju elektroda bantu (X),
sedangkan elektroda bantu ke-2 (P) mendapat suatu tegangan.
Tegangan antara (X) dan (P) ada karena mengalirnya arus melalui tahanan kontak
antara elektroda dan tanah. Hal ini mengandung arti bahwa jarak antara (X) dan (P)
harus dipilih dengan tepat untuk mendapatkan hasil tahanan pembumian yang
akurat. Jika jarak antara (X) dan (C) diperbesar maka daerah pengaruh tahanan (X)
dan (C) semakin terpisah antara satu dan lainnya sehingga kurva tegangan
menjadi semakin horizontal (titik O dalam gambar).
Dalam praktek, jarak antara (X) dan (C) ditentukan dengan menetapkan jarak (X) ke
(P) sebesar 0,68 kali jarak (X) ke (C), kemudian lakukan pengukuran dengan cara
memindah-mindahkan elektroda (P) ke tiga tempat yang berbeda yaitu pertama di
(P), kedua di sisi (P) dengan jarak 5 meter, kemudian disisi lain dengan jarak 5
meter juga. Pengukuran di ketiga tempat tersebut harus sama, jika tidak maka
lakukan pengaturan kembali jarak (X) ke (C) dan ikuti prosedur semula hingga
menemukan pembacaan yang sama di ketiga tempat (P) yang berbeda.
Panel distribusi terdiri dari berbagai jenis, dalam penggunaannya harus dipilih dari
desain dan konstruksi yang sesuai dengan standard kerjanya. Selubung panel
harus dapat memproteksi perlengkapan-perlengkapan penghubung yang ada di
dalamnya dari gangguan mekanik, dan juga dapat memproteksi keselamatan
manusia dari gangguan sengatan listrik, baik langsung ataupun tidak langsung.
Jenis panel dibedakan menurut desain dan penggunaannya. Berikut adalah jenis
panel distribusi:
Elektroda bantu yang ditempatkan pada jarak demikian rupa sehingga Panel
Distribusi Utama tegangan rendah
Panel control motor
Panel sub distribusi
Panel akhir distribusi.
Contoh panel akhir distribusi diperlihatkan dalam gambar berikut ini.
ELCB yang dipasang pada saluran masuk daya listrik (incoming supply) harus
mampu memutuskan sumber listrik jika arus bocor ke tanah sudah mencapai 300
mA.
Jika skema pembumian yang dipakai adalah TT maka nilai tahanan pembumian
harus lebih kecil dari R = {(50V/300mA)} = 166 ohm. Dalam praktek tahanan
pembumian instalasi yang baru harus lebih rendah dari {(80 ohm)(R/2)}.
Panel distribusi terdiri dari komponen-komponen sebagai berikut;
Sebuah papan control untuk menempatkan incoming circuit breaker dan
perlengkapan control yang diperlukan.
Sebuah papan distribusi untuk menempatkan MCB atau fuse.
Perlengkapan-perlengkapan instalasi untuk menempatkan konduktor, rel
konduktor neteral, dan rel konduktor pembumian.
Dak kabel atau pipa listrik
Mengantisipasi pengembangan di kemudian hari, maka disarankan agar
mengarsipkan semua dokumen yang relevan (misalnya foto, diagram dan lain-lain)
dan disimpan di dekat panel distribusi dimaksud. Panel dipasang pada ketinggian
antara satu meter sampai satu koma delapan meter dari lantai.
Instalasi rumah tinggal berukuran besar perlu dilengkapi pengaman gangguan
sambaran petir (lightning arrester). Alat ini bekerja otomatis memutuskan gangguan
ketika alat pemutus MCB gagal menjalankan fungsinya.
Gunakan ELCB 300 mA sebagai pengaman pada saluran masuk suplay listrik.
Gunakan ELCB 30 mA sebagai pengaman pada saluran yang mensuplay
kotak kontak
Gunakan ELCB 30 mA sebagai pengaman pada saluran yang mensuplay
kamar mandi, ruang cuci dan lain-lain.
Gunakan ELCB 300 mA type S sebagai pengaman pada saluran masuk suplay
listrik.
Gunakan ELCB 30 mA sebagai pengaman pada saluran yang mensuplay
mesin cuci pakaian, mesin cuci piring.
Gunakan ELCB 30 mA sebagai pengaman pada saluran yang mensuplay
kamar mandi, ruang cuci dan lain-lain.
Tabel 5 Ketentuan jumlah titik beban minimum penerangan maupun tenaga dalam
rangkaian instalasi listrik residential
Tabel 6 … lanjutan …
Jenis rangkaian satu fasa 230V Luas Daya Peralatan
(1ph+1N+PE) Penampang maksimu proteksi
(LP) m
konduktor
Gambar instalasi listrik; pembuatan gambar instalasi listrik di dasarkan pada tataan
ruang bangunan yang telah dipersiapkan seorang arsitek di mana di dalamnya
harus terpasang jaringan listrik. Peralatan listrik dalam bangunan diidentifikasi
dengan diagram symbol yang direkomdasikan oleh badan standard nasional
maupun internasional. Beberapa contoh symbol dimaksud diperlihatkan sebagai
berikut;
Lay out jaringan instalasi listrik pada suatu bangunan digambar dengan skala
tertentu, jauh lebih kecil dari kenyataan yang ada, karena itu untuk mendapatkan
ukuran sesungguhnya maka ukuran dalam gambar harus dikalikan dengan factor
pengali. Contoh gambar lay out jaringan dengan skala 1 : 100, ini berarti 10 mm
dalam gambar setara dengan 1 m dalam kenyataan. Lay out jaringan instalasi listrik
bangunan domestic diperlihatkan dalam gambar berikut;
Dari gambar lay ou terlihat bahwa suplay masuk listrik ke jaringan instalasi ini,
ditempatkan pada ruang gudang yang dilengkapi satu titik lampu dan saklar satu
kutub untuk mengontrol lampu dimaksud. Ruang dapur memiliki dua pintu sehingga
di kedua pintu tersebut dipasang saklar tukar untuk mengontrol sebuah lampu
fluorescent dalam dapur dimaksud. Kamar mandi terpasang sebuah lampu dikontrol
oleh saklar tarik satu kutub satu arah yang ditempatkan dekat dengan pintunya.
Untuk dapat dijadikan pedoman kerja pemasangan instalasi listrik maka gambar lay
out dimaksud perlu dilengkapi dengan gambar detail dan gambar rakitannya.
Bila satu rungan diakses dari dua pintu maka lampu dalam rungan tersebut dapat
dikontrol dari dua tempat menggunakan saklar tukar yang ditempatkan di dua pintu
dimaksud. Rangkaian kontrolnya disebut rangkaian control satu lampu oleh saklar
dua arah.
Sebuah lorong yang panjang dengan jumlah saklar yang banyak tetapi saklar-saklar
itu harus mengontrol lampu yang sama maka dalam kondisi demikian diperlukan
saklar silang untuk rangkaian instalasinya.
D. Aktifitas Pembelajaran
1. Menginterpretasi Disain Pemasangan APP pada Bangunan
Gedung Domestik
Pada aktifitas pembelajaran pertama ini, Saudara diminta untuk mendalami
disain Panel distribusi pada bangunan gedung domestik yang dijadikan dasar
untuk merakit APP. Untuk itu ada beberapa aktifitas belajar yang harus Saudara
kerjakan dengan tangkas dan tuntas sebagai berikut.
1. Menyimak penjelasan awal yang disampaikan oleh widyaiswara melalui
bahan tayang. Pada kegiatan ini Saudara dipersilahkan untuk bertanya atau
melakukan klarifikasi tentang materi yang ditayangkan agar dicapai
pemahaman yang mendalam.
2. Menginterpretasi disain Pemasangan APP pada bangunan gedung domestik
yang diberikan oleh fasilitator. Untuk menyelesaikan aktifitas ini, Gunakan
LK- . Selesaikan seluruh permasalahan yang diberikan dengan benar. Untuk
menambah wawasan Saudara tentang bahan kajian tersebut, Saudara dapat
menggunakan informasi dari sumber lainnya.
beberapa aktifitas belajar yang harus Saudara kerjakan dengan tangkas dan
tuntas sebagai berikut.
1. Menyimak penjelasan awal yang disampaikan oleh widyaiswara melalui
bahan tayang. Pada kegiatan ini Saudara dipersilahkan untuk bertanya
atau melakukan klarifikasi tentang materi yang ditayangkan agar dicapai
pemahaman yang mendalam.
2. Menginterpretasi disain instalasi listrik pada bangunan gedung domestik
yang diberikan oleh fasilitator. Untuk menyelesaikan aktifitas ini, Gunakan LK-
33. Selesaikan seluruh permasalahan yang diberikan dengan benar. Untuk
menambah wawasan Saudara tentang bahan kajian tersebut, Saudara dapat
menggunakan informasi dari sumber lainnya.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan perbedaan instalasi listrik domestik dan komersial!
2. J e l a s k a n k e b ut u h an A P P p a d a b a ng u n a n d om e s t ik ya n g
menggunakan system 3 fasa 4 kawat!
3. Uraikan kebutuhan pencahayaan untuk setiap ruangan pada bangunan
domestik
4. Buat sketsa disain Panel distribusi pada suatu bangunan domestik
5. Uraikan kebutuhan penyediaan tenaga listrik pada bangunan domestik
6. Buat sketsa rangkaian instalasi kotak kontak untuk bangunan domestik
7. Buat sketsa rangkaian instalasi pentanahan untuk bangunan domestik
8. Uraikan cara pemasangan instalasi listrik pada suatu bangunan
domestik untuk keperluan pencahayaan dan penyediaan daya listrik!
9. Uraikan pekerjaan inspeksi instalasi listrik pada bangunan domestik
10. Uraikan tugas-tugas utama yang harus dilakukan pada pemeliharaan
instalasi listrik pada bangunan domestic
TUGAS PRAKTEK
4
3
1
2 5 6
90c m
60c m
1m
8
9
25 cm 25 cm
40 cm
50 cm
Rangkaian
Daftar Peralatan
• Kamar mandi
o 1 sumber cahaya penyalaan tunggal.
o 2 sumber cahaya dengan penyalaan tunggal.
o 1 stop kontak untuk alat pencukur listrik.
o stop kontak 1 x 16 A, 2P + pentanahan untuk mesin cuci.
o Sambungan Equipotensial.
• Toilet
o 1 lampu LED penyalaan tunggal.
• Kamar tidur
o 1 sumber cahaya sentral yang dikendalikan oleh saklar dua arah.
o stop kontak 3 x 16 A, 2P + pentanahan.
o
• Dapur
o 1 sumber cahaya sentral penyalaan tunggal.
o 1 lampu lilin penyalaan tunggal.
o stop kontak 1 x 16 A, 2P + pentanahan, untuk alat pencuci piring bumi
(stop kontak ini diprogram untuk menjalankan alat antara jam 2 pagi
hingga 4 pagi).
o stop kontak 2 x 16 A, 2P + pentanahan.
• Ruang keluarga
o 2 sumber cahaya sentral dikendalikan dengan penyalaan ganda.
o stop kontak 3 x 16 A, 2P + pentanahan.
• Pemanas air
o pemanas air beroperasi di luar jam beban puncak.
2. Deskripsi pekerjaan
Kegiatan ini terdiri dari dua bagian: Bagian pertama, pengawatan apartemen
(Pintu Masuk, toilet, Kamar Tidur, Dapur dan Pemanas Air); Bagian kedua
akses ke tempat tinggal.
3. Pengawatan Apartemen
Dengan menggunakan perangkat modular, lakukan pengawatan pada ruangan
apartemen berikut ini:
• Lorong masuk
o 1 sumber cahaya dikendalikan oleh saklar dua arah.
o stop kontak 1 x 16 A, 2P + pentanahan.
o 1 sumber cahaya sentral dan satu lampu lilin akan dikontrol bersama
dari 3 tempat oleh 3 tombol tekan.
• Toilet
3.1 Diagram
Q5. Catu daya adalah 230 V fase tunggal, 50 Hz. Desain diagram satu baris instalasi.
Jika tersedia, Anda dapat menggunakan perangkat lunak "QElectroTech" untuk
mendesainnya.
Q6. Buat daftar semua elemen dan peralatan yang diperlukan untuk pemasangan
instalasi.
3.2 Pengawatan
Q7. Ambil dan pilih semua modul alat yang dibutuhkan dari Trainer.
4. Akses Pengawatan
Dengan menggunakan perangkat modular, lakukan pengawatan rangkaian
lampu untuk penerangan tempat tinggal:
• Koridor
o 3 sumber cahaya pusat yang dikendalikan oleh timer (dengan peringatan)
akan dikontrol bersama dari 4 tempat oleh 4 tombol tekan.
• Akses
o 2 Lampu luar ruang dikendalikan oleh twilight switch antara jam 6 sore
sampai jam 12 malam dan jam 5 pagi sampai jam 7 pagi.
o 1 lampu luar ruangan dikendalikan oleh twilight switch
• Perlindungan
o Untuk alasan keamanan, RCCD diperlukan.
o Meter dan pemutus rangkaian utama harus dilengkapi atau dipasang RCD.
4.1 Diagram
Q10. Catu daya adalah 230 V fase tunggal, 50 Hz. Desain diagram satu baris instalasi.
Jika tersedia, Anda dapat menggunakan perangkat lunak "QElectroTech" untuk
mendesainnya.
Q11. Buat daftar semua elemen dan peralatan yang diperlukan untuk pemasangan
instalasi.
4.2 Pengawatan
Q12. Ambil dan pilih semua modul alat yang dibutuhkan dari Trainer.
Q13. Lakukan pemasangan instalasi.
Q14. Ujian.
5. Lampiran
5.1 Waktu Pemutusan RCD
kontak langsung
F. Rangkuman
Instalasi listrik domestik atau domestik wiring adalah sistem instalasi listrik yang
menyediakan kebutuhan penerangan buatan dan kebutuhan daya pada bangunan
domestic, yaitu bangunan rumah tinggal berukuran kecil, sedang, menegah dan
besar.
Kegiatan Pembelajaran 3
A. Tujuan
1. Guru mampu melakukan perakitan, pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan PHB
penerangan pada instalasi listrik komersial
2. Guru mampu melakukan pemasangan, pengujian, dan pemeliharaan instalasi listrik
komersial.
3. Guru mampu melakukan pemasangan system pembumian untuk keperluan instalasi
listrik komersial.
C. Uraian Materi
1. Konsumen Energi Listrik
Konsumen energi listrik di lndonesia dengan sumber dari PLN atau Perusahaan
swasta lainnya dapat dibedakan sebagai berikut:
a) Konsumen Rumah Tangga - Konsumen rumah tangga dibedakan rumah tangga
kecil, menengah, dan besar. Kebutuhan daya listrik untuk rumah tangga kecil
antara 450 VA s.d. 4400 VA, secara umum menggunakan sistem 1 fasa dengan
tegangan rendah 220 V.
b) Penerangan Jalan Umum (PJU) - Pada kota-kota besar penerangan jalan
umum sangat diperlukan oleh karena bebannya berupa lampu dengan masing-
masing daya tiap lampu/tiang antara 50 VA s.d. 250 VA bergantung pada jenis
jalan yang diterangi, maka sistem yang digunakan 1 fasa dengan tegangan
rendah 220 V / 380V.
c) Konsumen Komersial - Yang dimaksud konsumen komersial antara lain stasiun,
terminal, KRL (Kereta Rel Listrik), hotel-hotel berbintang, rumah sakit besar,
kampus, stadion olahraga, mall, hypermarket, apartemen.
d) Konsumen Pabrik - Jumlahnya tidak sebanyak konsumen rumah tangga, tetapi
masing-masing pabrik dayanya dalam orde kVA.
Pengguna listrik yang dilayani oleh PT. PLN untuk keperluan komersial dapat
dibedakan menjadi 4 (empat) golongan sebagai berikut:
3. Usaha Kecil: TR 250 VA s/d 2200 VA
4. Usaha Sedang: TR2201VA s/d 200 kVA
5. Usaha Besar: TM 201 kVA keatas
6. Perhotelan Kecil: TR 250 VA s/d 99 kVA
7. Perhotelan Sedang: TR 100 kVA s/d 200 kVA
8. Perhotelan Besar: TM 201 kVA keatas
9. Gedung Pemerintahan kecil/sedang: TR 250 VA s/d 2OO kVA
Keterangan :
G = Generator / Pembangkit Tenaga Listrik
Gl = Gardu lnduk
GH = Gardu Hubung
GD = Gardu Distribusi
TT = Jaringan Tegangan Tinggi
TM = Jaringan Tegangan Menengafr
TR = Jaringan Tegangan Rendah ;
APP = Alat Pembatas/Pengukur
150kV atau dari 150 kV ke 70 kV. Yang kedua dilakukan pada gardu distribusi dari
150 kV ke 20 kV, atau dari 70 kV ke 20 kV. Saluran listrik dari sumber pembangkit
tenaga listrik sampai transformator terakhir, sering disebut juga sebagai saluran
transmisi, sedangkan dari transformator terakhir sampai konsumen disebut saluran
distribusi atau saluran primer.
Ada dua macam saluran transmisi/distribusi PLN yaitu saluran udara (overhed lines)
dan saluran kabel bawah tanah (undergound cable). Kedua cafa penyaluran
tersebut mesing-masing mempunyai keuntungan dan kerugian. Dari segi keindahan,
saluran bawah tanah lebih disukai dan juga tidak mudah terganggu oleh cuaca
buruk, misalnya hujan, petir angin dan sebagainya. Namun saluran bawah tanah
jauh lebih mahal dibanding saluran udara, tidak cocok untuk daerah banjir karena
bila terjadi gangguan / kerusakan, perbaikannya lebih sulit.
Keterangan:
GD : Gardu Distribusi
TR : Jaringan tegangan Rendah
SLP : Sambungan Luar Pelayanan
APP : Alat Pengukur dan Pembatas
SMP : Sambungan Masuk Pelayanan
SLTR: Samb. Ten Listrik Teg Rendah
lP : lnstalasi Pelanggan
PHB : Papan Hubung Bagi
tegangan 220 V/ 380 V, dan pengukuran primer tiga fasa untuk pelanggan dengan
daya diatas 6.600V sampai dengan 33.000VA pada tegangan 220V/380V.
Standar Daya PLN untuk langganan tegangan rendah sistem tiga fasa 380 V,
dengan daya terpasang 6.600 VA s.d 33.000 vA menggunakan alat ukur kwh meter
tiga fasa 380V empat kawat, dengan alat pembatas MCB Fasa-3, mulai dari 6 A s.d
50 A Meter energi (kwh meter) di pasang tidak kurang dari 1g0 cm di atas lantai
pada tempat yang terlindung dari panas , hujan dan benturan benda keras.
Terminasi kabel pada meter kwh harus di lapisi timah solder, baru di kencangkan
pada terminal kwh meter. Kabel instalasi dalam meter kwh harus dari jenis NYAF
dengan warna yang sesuai standard pLN dengan ukuran sekurang-kurangnya 10
mm2.
Gambar 78 Prinsip penyambungan kwh meter Tiga Fasa secara Tak Langsung
setiap saat dan menjamain keamanannya. Beberapa prinsip dasar yang dijadikan
bahan pertim bangan adalah Keamanan, Keandalan, Ketersediaan, Ketercapaian,
Keindahan dan Ekonomis.
Keandalan
Keandalan atau kelangsungan operasi dalam menyediakan arus listrik ke beban
listrik pada bangunan komersial harus terjamin dengan baik, sehingga kemungkinan
terputusnya aliran listrik akibat gangguan ataupun karena untuk pemeliharaan dapat
dilakukan sekecil mungkin. Bia terjadi gangguan pada suatu area, tidak akan
mengganggu operasi area lainnya.
Ketersediaan
Artinya kesiapan suatu instalasi dalam melayani kebutuhan pemakaian listrik lebih
berupa daya, peralatan maupun kemungkinan pengembangan instalasi, apabila
konsumen melakukan perluasan instalasi, tidak mengganggu sistem instalasi yang
sudah ada, dan mudah menghubungkannya dengan sistem instalasi yang baru
(tidak banyak merubah dan mengganti peralatan yang ada).
Ketercapaian
Penempatan dalam pemasangan peralatan instalasi listrik relative mudah dijangkau
boleh pengguna, mudah mengoprasikannya dan tidak rumit. Keindahan
Pemasangan komponen atau peralatan instalasi listrik dapat ditata sedemikian rupa,
selagi dapat terlihat rapi dan indah dan tidak menyalahi aturan yang berlaku.
Ekonomis
Perencanaan instalasi listrik harus tepat sesuai dengan kebutuhan dengan
menggunakan bahan dan peralatan seminim mungkin, mudah pemasangannya
maupun pemeliharaannya, segi-segi daya listriknya juga harus diperhitungkan
sekecil mungkin. Dengan demikian hanya keseluruhan instalasi listrik tersebut baik
untuk biaya pemasangan dan biaya pemeliharaannya bisa dibuat semurah mungkin.
Disain sistem penyediaan tenaga listrik pada bangunan komersial Diihat dari segi
pengontrolannya, dibedakan tiga cara, yaitu:
Gambar 80 Pemrogrman smart Reray dengan Bahasa Tinggi dan wiring l/O yang
menghemat kabel membuat pekerjJan menjadi semakin mudah.
Gambar 82 Gambar Prinsip Perakitan Panel Distribusi renaga Listrik tanpa Busbar
untuk tipe Wall Mounted Panel
Nilai resistan kontak antara tanah dan elektroda lazimnya diabaikan karena
elektroda tanah bebas dari bahan cat atau bahan pelumas dan dipastikan elektroda
pentanahan memiliki kontak yang sangat bagus dengan tanah.
Nilai resistan tanah di sekitar elektroda pentanahan: erektroda pentanahan
dikelilingi dengan tanah yang membentuk concentric shell yang memiliki ketebalan
sama. concentric she// yang paling dekat dengan elektroda pentanahan memiliki
luas area terkecil sehingga memilikl nilai resistan terbesar.
instalasi domestik, karena akan membantu system instalasi komersial dari bahaya
korosi yang diakibatkan adanya gas atau rikuid yang ada disekitarnya. rsorasi kaber
yang digunakan adarah TTHT (ThermopIastic, high - heatresistant, nyIon coated ).
Stop Kontak adarah istirah popurer yang biasa digunakan sehari-hari. Daram PUIL
2000, stop kontak ini dinamakan KKB (Kotak Kontak Biasa) dan KKK (Kotak Kontak
Khusus). KKB adarah kotak kontak yang dipasang untuk digunakan sewaktu-waktu
(tidak secara tetap) bagi piranti listrik jenis apapun yang memerlukannya, asalkan
penggunaannya tidak melebihi batas kemampuannya.
KKK adarah kotak kontak yang dipasang khusus untuk digunakan secara tetap bagi
suatu jenis piranti ristrik tertentu yang diketahui daya maupun tegangannya, Dengan
demikian, KKK mempunyai tempat/rokasi tertentu dengan beban tetap, dan
dihubungkan rangsung ke paner sebagai group tersendiri. sedangkan KKB tersebar
diseruruh bangunan dengan beban tidak tetap dan biasanya jadi. satu dengan
group untuk penerangan.
lebih populer untuk aplikasi komersial dan industri. Ada tiga jenis pipa yang
digunakan daram pekerjaan instalasi listrik, yaitu pipa baja, pVc dan pipa fleksibel.
Pemasangan pipa instarasi harus demikian rupa sehingga penghantar dapat ditarik
dengan mudah seterah pipa dan lengkapannya dipasang, serta penghantar dapat
diganti dengan mudah tanpa membongkar sistem pipa. pipa instarasi harus
dipasang tegak lurus atau mendatar. pipa instarasi yang tidak tertanam dengan
sempurna harus dipasang secara baik dengan menggunakan arat penopang dan
klem yang cocok atau dengan alat yang sekurangkurangnya sederajat. Jarak antara
tempat pemasangan arat penopang atau klem tidak diborehkan rebih dari 1 meter.
Pemakaian siku T, harus dibatasi pada tempat-tempat tertentu seperti pada ujung
pipa tepat di belakang armatur penerangan, kotak-kontak atau kotak penghubung,
dan pada jalur pipa antara 2 kotak tarik yang panjangnya tidak lebih dari 10 m,
dimana dapat dipasang 1 siku pada kedudukan tidak lebih dari 0,5 m dari kotak tarik
yang mudah dicapai, asalkan semua bengkokan yang lain pada jalur pipa tersebut
tidak lebih dari 90 derajat.
Metal Conduit
Metal conduit terbuat dari lembaran baja yang dibentuk dan dilas sehingga
membentuk sebuah pipa metal yang kokoh dan kuat dan digunakan untuk sebagian
besar pekerjaan instalasi. Ada dua jenis pipa metal, yaitu RMC, yakni pipa baja
keras untuk keperluan yang lebih umum, dan pipa metal lunak (GRC, lMC, dan
EMT) untuk keperluan instalasi khusus seperti di lingkungan gas, bahaya ledakan
dan bahaya kebakaran.
Di pasaran, pipa baja tersedia dalam ukuran 3,75 m panjang dengan diameter
16,20,25 dan 32 mm. Pipa dan asesoris pipa (fitting) disediakan dalam warna
enamel hitam untuk penggunaan di dalam bangunan atau pipa galvanis panas
untuk digunakan pada instalasi eksternal atau lembab. Dan berbagai macam
asesoris pipa untuk memudahkan pemasangan instalasi pipa.
Pipa metal dapat dibuat ulir dengan peralatan khusus (Tap and Dies) dan dapat
pula dibengkok menggunakan mesin bending khusus. Pipa metal yang berfungsi
sebagai pelindung penghantar berisolasi karena itu, semua sambungan harus diikat
dengan kuat dan kokoh pada terminal sambungan dan semua bekas bram pipa
harus dibuang sehingga kabeltidak akan rusak karena mereka ketika ditarik ke
dalam pipa tersebut.
Pipa metal yang mengandung sirkit arus bolak-balik harus berisi penghantarfase
dan netraldalam saluran yang sama untuk mencegah arus terbangkitnya eddy
current, yang akan mengakibatkan saluran logam menjadi panas. Pipa instalasi
yang terbuat dari logam dan terbuka yang terdapat dalam jarak jangkauan tangan
harus dibumikan dengan baik, kecuali bila pipa instalasi logam tersebut digunakan
untuk menyelubungi kabel yang mempunyai isolasi-ganda atau digunakan hanya
untuk menyelubungi kawat pembumian.
Pipa PVC
Pipa PVC merupakan pipa standar yang memiliki kekuatan bagus digunakan pada
instalasi listrik khusus. Ukuran pipa dan berbagai perlengkapan pipa tersedia di
pasaran seperti pada pipa baja. Pipa PVC paling sering digunakan dengan
menempatkan ujung pipa pada fitting dan dipasang dengan perekat. Pipa PVC bisa
ditekuk dengan tangan menggunakan bending spring dengan diameter dalam pipa
yang sama. Bending spring didorong masuk ke dalam pipa ke titik bengkokan yang
diinginkan dan kemudian pipa dibengkok dengan bantuan lutut. Bending spring
akan memastikan bengkokan mengikuti bentuk lingkaran. Keuntungan sistem pipa
pVC dapat dipasang jauh lebih cepat daripada pipa baja dan non-korosif, tetapi
tidak memiliki kekuatan mekanik seperi pipa baja. lnstalasi dengan pipa pVC
mensyaratkan adanya konduktor pentanahan yang terpisah untuk setiap outlet.
Sistem ini tidak cocok untuk instalasi yang berada pada suhu di bawah -5 'C atau di
atas 60 'C.
Jalur pipa harus terpisah dari jalur pipa lainnya, kecuali sengaja disatukan, untuk
mencegah terjadi busur api dari penghantar yang rusak daram pipa, yang dapat
menyebabkan pipa pelayanan lain menjadi rusak. Ketika menarik kabel ke pipa
maka pertama kali harus dilakukan dari drum kabel.
Pipa Flexible
Pipa fleksibel terbuat dari spiral logam yang ditutupi dengan pvc sleeving. Pipa
freksiber tidak boreh diandarkan sebagai penghantar pentanahan, oleh karena itu
perlu disediakan penghantar pentanahan secara terpisah baik di daram atau di luar
pipa freksibel.
Pipa fleksibel digunakan untuk sambungan akhir untuk motor sehingga getaran
motor tidak ditransmisikan ke seruruh instarasi ristrik dan untuk memungkinkan
tindakan modifikasi yang diperlukan ketika akan mengatur posisi motor dan
pengaturan sabuk puri pada motor.
Trunking Metal
Trunking metal dibentuk dari lembaran baja ringan, dilapisi dengan cat enamel abu-
abu atau perak untuk penggunaan di dalam bangunan atau dibentuk dengan lapisan
galvanis panas untuk pemasangan di lokasi lembab. Berbagai macam aksesoris
standar tersedia di pasaran, seperti bengkokan 45o, bengkokan, 90o, tee dan empat
arah persimpangan, untuk mempermudah perakitan di tempat.
Ketika akan melakukan fabrikasi untuk membuat bengkokan sendiri, maka trunking
harus didukung dengan blok kayu untuk keperluan menggergaji dan membuat
lubang, untuk mencegah lembaran baja bergetar dan menjadi cacat. Fish plate
harus dibuat dan pengikatan dilakukan dengan menggunakan rivet atau mur-baut
untuk memperoleh sebuah bengkokan yang solid dan aman.
Non-metallic trunking
Trunking dan trunking aksesoris juga tersedia dalam bahan PVC. Aksesoris trunking
biasanya dipasang dengan aman di sepanjang trunking dengan perekat PVC. PVC
trunking, seperti saluran pipa PVC, mudah untuk menginstal dan non-korosif.
Protective conductor (CPC) terpisah perlu diinstal dan trunking non-logam mungkin
memerlukan lebih sering pengepasan karena kurang kaku dari trunking logam.
Semua bahan-bahan perlengkapan trunking harus menggunakan sekrup berkepala
bulat untuk mencegah kerusakan kabel karena penggunaan lembaran tipis
membuat tidak mungkin untuk membuat countersink pada kepala sekrup.
7. Pencahayaan
Di zaman dulu, banyak pekerjaan dalam ruangan yang dilakukan oleh manusia
bergantung pada pencahayaan alami tersedia untuk menerangi interior dan ini
masih berlaku sampai sekarang di banyak tempat dimana masyarakat tinggal di luar
jangkauan jaringan tenaga listrik. pada fase kehidupan modern saat ini, hamper di
Untuk mulai memahami lampu dan teknologi pencahayaan yang digunakan saat ini,
berikut diberikan terminologi yang digunakan pada system pencahayan buatan dan
hukum ilimuniasi.
a. lntensitas cahaya (l) merupakan kekuatan sumber cahaya memberikan
radiasi fluksi cahaya pada arah tertentu yang diukur dengan satuan
candela (cd).
b. Flusi cahaya (F) - merupakan aliran cahaya yang diradiasikan dari sumber
cahaya, diukur dalam satuan lumen (lm).
c. lluminasi (E) - merupakan ukuran radiasi cahaya yang jatuh di suatu luas
permukaan, diukur dalam satuan lux (lx), atau lm/m2.
d. Luminasi (L) merupakan tingkat kecerahan pada suatu ruas permukaan
yang diukur dalam satuan cdlm2.
Hukum lluminasi
Hukum iluminasi adalah ketentuan yang mengatur hubungan antara intensitas
cahaya (rm), iruminasi (E), dan jarak (d) permukaan yang menerima radiasasi
cahaya dari sumber cahaya. secara matematik, diformulasikan sebagai berikut:
Metoda Lumen
Metoda Lumen meruapakan salah satu cara untuk menentukan jumlah luminaire
yang diperlukan untuk menghasilkan iluminasi yang diperlukan untuk setiap fungsi.
Secara matematik diformulasikan sebagai berikut:
Di mana uF adarah factor utirisasi (0,9) dan LLF adarah factor rugi cahaya (0,8)
Perancangan penerangan buatan sebaiknya dilakukan sejak awal perancangan
bangunan, untuk itu perlu diperhatikan:
Apakah penerangan buatan digunakan tersendiri atau sebagai
penunjang/pelengkap penerangan alami.
Berapa intensitas penerangan yang diperlukan.
Distribusi dan variasifluks cahaya yang diperlukan
Arah cahaya yang diperlukan
Warna-warna cahaya yang digunakan dalam gedung dan efek warna yang
diinginkan
Derajat kesirauan brightness dari keseruruhan lingkungan visual lntensitas
penerangan yang direkomendasikan tidak boleh kurang dari intensitas
penerangan yang diukur pada bidang kerja.
Penyebaran cahaya dari suatu cahaya bergantung pada konstruksi sumber cahaya
itu sendiri dan armature yang digunakan. Sebagian besar cahaya yang direspon
mata tidak langsung di sumber cahaya, tetapi setelah dipantulkan atau melalui
benda yang tembus cahaya. Untuk penerangan, secara garis besar penyebaran
cahaya ada 3 macam yaitu penyebaran langsung, tidak langsung atau campuran.
Jika kita berada dalam suatu ruang yang ada sumber cahaya dari sebuah lampu,
maka ada dua sumber cahaya, yaitu sumber cahaya primer yang berasal dari lampu
tersebut dan sumber cahaya sekunder yang merupakan pantulan darifitting lampu
tersebut.
Berikut ini diberikan rangkaian kontror dua tipe rampu yang lazim digunakan pada
bangunan komersial, yakni fluorescent lamp dan discharge lamp untuk keperluan
pencahayaan buatan (luminaire).
Gambar 108 Discharge Lamp Control Circuit, High Pressure Mercury Vapor Lamp
Gambar 109 Discharge Lamp control circuit, Low pressure Mercury Vapor Lamp
Gambar 110 Discharge Lamp control circuit, High pressure sodium Lamp
Pemeriksaan Visual
koneksi penghantar;
identifikasi penghantar;
rute kabel pada zona aman,
ukuran kabel;
koneksi single-pole device untuk proteksi atau switching;
koneksi socket outlet, lampholder, dan piranti lainnya;
adanya tandatanda terbakar, dan bocor;
metoda proteksi perlindungan dan pembumian untuk;
metoda proteksi hubungan singkat;
metoda pencegahan korosi;
metoda proteksi kehilangan tegangan;
setting of protective device;
labelling of circuits, fuses, switches and terminals;
Pengujian lnstalasi:
Sebelum system dioperasikan harus dilakukan beberapa pengujian kualitas sebagai
berikut:
1. Tes kontinuitas terhadap protective conductor.
2. Tes kontinuitas terhadap seluruh circuit conductor.
3. Tes terhadap insulation resistance.
4. Tes terhadap polarity using the continuity method.
5. Tes terhadap earth electrode resistance.
6. Tes terhadap earth fault loop impedance.
7. Tes terhadap kerja residual current devices.
Berikut diberikan tiga cara pemeriksaan instalasi komersial yang lazim dilakukan
yang terdiri dari
(1) Tes Kontinuitas terhadap Kabel pembumian,
(2) Pemeriksaan Tahanan lsolasi, dan
(3) Pemeriksaan Polaritas. Berikutnya jika pekerjaan inspeksi telah selesai
dilakukan yang harus dilakukan adalah membuat laporan pemeriksaan.
Berikut diberikan juga item-item yang harus ada pada laporan inspeksitenaga listrik.
Untuk menjadi ahli di bidang troubleshoot instalasi listrik, maka permasalahan harus
dapat diselesaikan dengan hanya mengganti komponen yang rusak dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya. satu faktor yang sangat penting dalam melakukan
pekerjaan ini adalah pendekatan yang digunakan.
Rangkaian listrik dalam suatu struktur distribusi tenaga listrik didesain untuk dapat
beroperasi pada level arus tertentu sesuai keperluan. Setiap rangkaian kelistrikan
harus dilindungi atau mendapat proteksi, sesuai standard regulasi yang berlaku baik
secara lokal, nasional, maupun internasional. Kabel atau konduktor setiap cabang
rangkaian harus mendapat proteksi untuk mencegah mengalirnya arus yang lebih
besar dari ukuran yang sudah ditetapkan. Komponen listrik yang digunakan juga
merupakan konsideran yang harus diperhatikan ketika pengamanan menjadi pilihan
utama.suatu tempat kerja yang menuntut tingkat keamanan yang tinggi terhadap
resiko terkena sengatan arus listrik, misalnya laboratorium, ruang operasi dan lokasi
pertambangan terbuka lazimnya sistem kelistrikannya dilengkai dengan alat
pengaman hubungan tanah (ground fault). Piranti pengaman hubungan tanah
tersebut lazim disebut sebagai Ground Fautt Circuit Breaker (GFCI) atau Earth Leak
Circuit Breaker (ELCB). Piranti pengaman tersebut akan membuka rangkaian listrik
ketika mendeteksi ada kebocoran isolasi ke rangka mesin. Dengan dipasangnya
piranti tersebut dalam suatu sistem rangkaian kelistrikan, maka personil yang
bekerja di lokasi tersebut mendapat jaminan keamanan terhadap bahaya sengatan
arus listrik.
Lock out atau Tag out adalah prosedur standar dalam pencegahan kecelakaan
kerja. Prosedur ini bertujuan untuk melindungi personil yang sedang berkerja dari
kecerobohan personil lainnya, misalnya tiba-tiba menghidupkan mesin yang sedang
diperbaikioleh personil lain. Disamping itu juga bertujuan untuk mencegah terjadinya
kecelakaan atas pemakaian peralatan yang tidak aman.
Tag out, berkaitan dengan proses penguncian sumber tenaga listrik pada posisi off
melalui tanda peringatan yang disajikan dalam bentuk kartu tanda peringatan
bahaya. Kartu tanda bahaya (Danger Tag) ini lazimnya digantungkan pada
peralatan tersebut.
Label bahaya atau Danger Tag, adalah label benrvarna merah, hitam dan putih
yang dipasang oleh persnilyang sedang bekerja pada suatu alat untuk mencegah
agar alat tersebut tidak dihidupkan.
Bila bekerja dalam situasi di mana ada banyak personil yang dapat menghubungkan
atau memutuskan suatu sakelar atau piranti pemutus ke suatu peralatan yang ada
di dalam struktur kelistrikan, maka sebelum bekerja pastikan catu energi listrik
sudah diputuskan dari rangkaian listrik.
Begitu rangkaian kelistrikannya sudah dalam kodisi terbuka, beri tanda peringtan
untuk mencegah orang lain menghubungkan kembali energy listrik ke peralatan
yang sedang berada dalam perbaikan. Didunia industri, hal ini lazim dilakukan
dengan menggunakan Tag out yang berfungsi sebagai kartu peringatan, pad lock
atau piranti pengunci dll.
D. Aktifitas Pembelajaran
1. Menginterpretasi Disain Pemasangan APP pada Bangunan
Gedung Komersial
Pada aktifitas pembelajaran pertama ini, Saudara diminta untuk mendalami
disain PHB pada bangunan gedung komersial yang dijadikan dasar untuk merakit
APP. Untuk itu ada beberapa aktifitas belajar yang harus Saudara kerjakan
dengan tangkas dan tuntas sebagai berikut.
1. Menyimak penjelasan awal yang disampaikan oleh widyaiswara melalui
bahan tayang. Pada kegiatan ini Saudara dipersilahkan untuk bertanya
atau melakukan klarifikasi tentang materi yang ditayangkan agar dicapai
pemahaman yang mendalam.
2. Menginterpretasi disain Pemasangan APP pada bangunan gedung
komersial yang diberikan oleh fasilitator. Untuk menyelesaikan aktifitas
ini, Gunakan LK-31. Selesaikan seluruh permasalahan yang diberikan
beberapa aktifitas belajar yang harus Saudara kerjakan dengan tangkas dan
tuntas sebagai berikut.
1. Menyimak penjelasan awal yang disampaikan oleh widyaiswara melalui
bahan tayang. Pada kegiatan ini Saudara dipersilahkan untuk
bertanya atau melakukan klarifikasi tentang materi yang ditayangkan
agar dicapai pemahaman yang mendalam.
2. Menyelesaikan permasalahan terkait dengan pekerjaan pemeriksaan
instalasi listrik pada bangunan gedung komersial yang diberikan
oleh fasilitator. Untuk menyelesaikan aktifitas ini, Gunakan LK-34.
Selesaikan seluruh permasalahan yang diberikan dengan benar.
Untuk menambah wawasan Saudara tentang bahan kajian
tersebut, Saudara dapat menggunakan informasi dari sumber
lainnya.
E. Latihan/Kasus/Tugas
1. Jelaskan perbedaan instalasi listrik domestik dan komersial!
2. J e l a s k a n k e b ut u h an A P P p a d a b a ng u n a n k om e r s i a l yan g
menggunakan system 3 fasa 4 kawat!
3. Uraikan kebutuhan pencahayaan untuk setiap ruangan pada bangunan
komersial!
4. Buat sketsa disain PHB pada suatu bangunan komersial! Pilih salah
F. Rangkuman
Instalasi listrik komersial atau commercial wiring adalah sistem instalasi listrik yang
menyediakan kebutuhan penerangan buatan dan kebutuhan daya pada bangunan
komersial, yaitu bangunan sekolah, perkantoran, perhotelan, apartemen, restoran,
rumah sakit, dan pasar swalayan.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
KOMPETENSI UMUM