Tugas Strata Mayor - Hari 1 - Kelompok 3 - Kelvin Kohar

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Refleksi Diri: Plagiarisme

Oleh Kelvin Kohar

Karya tulis ilmiah secara langsung selalu berkaitan dengan hak cipta oleh seseorang.
Namun, seringkali terjadi pelanggaran terhadap hak cipta tersebut di berbagai kasus. Kasus
tersebut sering dipanggil sebagai plagiarisme. Plagiat adalah suatu bentuk mengambil ide serta
pemikiran atau karangan orang lain dan kemudian menjadikannya seolah-olah secara langsung
menjadi karangan diri sendiri. Plagiat merupakan suatu bentuk ketidakjujuran akademis serta
menunjukkan suatu ketidakhormatan terhadap seseorang yang mempublikasikan karya
tersebut. Sedangkan, plagiarisme berasal dari kata Latin yaitu plagiarius. Plagiarius merupakan
suatu perampokan atau pembajakan. Plagiarisme sendiri mencakup beberapa jenis lingkup
seperti: melakukan pengutipan terhadap karya orang lain tanpa menyantumkan sumbernya,
tidak menyebutkan identitas sumber ketika seseorang menggunakan suatu gagasan atau teori
dari orang lain, mengakui sebuah tulisan karya orang lain sebagai karya diri sendiri, melakukan
suatu jenis parafrase tanpa menuliskan suatu referensi, serta mempublikasikan karya orang lain
seolah-olah menjadi karya diri sendiri.1
Plagiarisme sendiri terdapat bermacam-macam jenis seperti: plagiarisme yang menulis
kata-kata secara sama persis dari sumber, plagiarisme berupa penulis tidak menyebutkan
sumbernya yang jelas, plagiarisme berupa penulis mengaku sebagai seorang pengarang dari
karya tulis orang lain, dan plagiarisme berupa penulis mengutip tulisannya diri sendiri yang telah
disiarkan terdahulu namun tidak menyertakan sumber yang jelas seolah-olah mempublikasikan
bentuk karya tulis yang baru. Penjelasan ini menunjukkan bahwa kita dapat melakukan
plagiarisme baik kepada seorang diri sendiri maupun kepada orang lain. Tindakan plagiarisme
ini terkadang dapat terjadi baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Oleh karena itu, hal
tersebut penting menjadi suatu perhatian bagi kita untuk menyadari plagiarisme sejak dini.
Tindakan plagiarisme sering dianggap sebagai kejahatan intelektual sehingga tentunya akan
berakibat hukuman yang sangat fatal dan mencoreng nama baik seseorang maupun institusi
yang menerimanya. Kejahatan intelektual yang termasuk plagiarisme berupa bentuk kejahatan
yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan termasuk hasil karyanya seperti hasil karya tulis
berupa jurnal, esai ilmiah, serta jenis karya tulis lainnya yang merupakan hasil karya seseorang
diambil tanpa izin dan keterangan yang benar dari orang yang bersangkutan. Integritas suatu
karya tulis salah satunya dinilai dari besarnya plagiarisme yang terdapat di dalamnya.1
Plagiarisme sendiri dilakukan atas berbagai tujuan seperti: keterbatasan waktu untuk
menciptakan suatu karya tulis yang bersifat orisinil sehingga cenderung untuk melakukan copy
paste pada karya orang lain, kurangnya minat baca seseorang terhadap sumber yang akan
digunakan mengingat minat baca Indonesia termasuk salah satu yang paling rendah, kurangnya
suatu pemahaman dan pembelajaran yang ada mengenai teknik pengutipan yang benar serta
cara yang baik untuk melakukan suatu pengutipan, dan kurangnya sosialisasi dan perhatian dari
berbagai segi akademis untuk menghindari tindakan plagiarisme. Semua alasan tersebut tidak
dibenarkan dari segi manapun terutama segi akademis untuk menghormati karya tulis
seseorang.1 Contoh kasus yang termasuk peristiwa plagiarisme adalah melakukan pengutipan
secara bebas dan tanpa menulis sumber, mengakui bahwa karya tersebut adalah karya yang
dibuat sendiri oleh seseorang padahal dibuat oleh orang lainnya, kesalahan dalam membuat
daftar pustaka atau kutipan, serta tidak menuliskan sumber yang telah dikutip sebelumnya oleh
orang yang sama.
Penerapan untuk menghindari terjadinya plagiarism telah dilakukan dari berbagai bidang
terutama oleh universitas untuk menjaga nama baiknya. Penerapan pencegahan plagiarisme ini
dilakukan dengan menggunakan surat dan pernyataan tertentu yang menerangkan bahwa ia
tidak akan melakukan bentuk plagiarisme jenis apapun. Bentuk pencegahan ini dilakukan
melalui upaya seperti: berbagai karya mahasiswa (berupa seperti tesis, disertasi, dan skripsi)
harus dilakukan surat pelampiran keterangan bahwa karya tersebut merupakan karya orisinil
dan bebas dari plagiarisme, bagi seorang pimpinan perguruan tinggi diharuskan untuk
melakukan pengunggahan karya-karya yang telah dibentuk dalam perguruan tinggi tersebut
termasuk karya seorang mahasiswa, serta adanya bentuk sosialisasi terutama mengenai UU
No. 19 tahun 2002 mengenai Hak Cipta dan juga membahas mengenai hak cipta karya tulis.
Sosialisasi mengenai plagiarisme sangat diperlukan dalam berbagai bidang karena menjadi
suatu hal yang sangat penting sebagai bentuk orisinalitas terhadap suatu karya tulis terutama
bagi mahasiswa baru mengingat tidak semua sekolah sebelumnya mengajari hal yang berkaitan
dengan plagiarisme.1
Plagiarisme bukanlah merupakan suatu yang tidak dapat dihindari, tentunya secara
mudah dapat dihindari dengan berbagai cara tertentu. Plagiarisme dapat dilakukan dengan
mencegah untuk menggunakan cara copy-paste secara langsung, tetapi lebih baik jika dibaca
terlebih dahulu kemudian dilakukan parafrase agar terhindar dari plagiarisme. Plagiarisme juga
dapat dihindari melalui menulis berupa ringkasan atau rangkuman secara langsung yang
menyeluruh isi sumber tersebut. Sebagai bentuk lebih jauh lagi, seseorang juga dapat
melakukan pemeriksaan terhadap dugaan plagiarisme melalui penggunaan aplikasi gratis yang
terdapat di internet serta dapat digunakan secara bebas. Aplkasi ini sangat disarankan untuk
digunakan oleh masyarakat umum khususnya mahasiswa yang sebagian besar selalu berkaitan
dengan tugas karya ilmiah.1
Sebagai bentuk pengecaman terhadap adanya plagiarisme, ditetapkanlah suatu
peraturan yang mengatur sanksi yang diterima bagi pelaksana plagiarisme. UU No. 20 tahun
2003 membahas tentang sanksi yang dapat diterima oleh seseorang pelaku plagiarisme jika
terbukti melakukannya berupa: sanksi jika melakukan plagiarisme menimbulkan seseorang
dapat dicabut gelar akademik serta profesi maupun vokasi yang telah pernah diberikan
kepadanya, serta adanya bentuk pidana berupa penjara jika terbukti paling lama dalam kurun
waktu dua tahun dan atau dikenakan denda pidana paling banyak sebesar Rp200.000.000 (dua
ratus juta rupiah). Bagi mahasiswa sendiri, juga diatur peraturan yang memuat sanksi bagi
mahasiswa yang terbukti melakukan adanya bentuk plagiarisme. Sanksi yang diberikan kepada
mahasiswa berupa: pembatalan nilai, teguran, penundaan sebagian hak, serta yang paling
parah berupa drop-out atau dikeluarkan dari universitas tersebut. Adanya pemberian sanksi ini
menunjukkan bahwa bentuk plagiarisme sangat dikecam bagi siapapun termasuk mahasiswa
yang melaksanakannya karena akan memberikan dampak buruk bagi nama baik mahasiswa
hingga tingkat universitas menjadi tercoreng nama baiknya.1
Kronologi plagiarisme yang saya lakukan berupa saya melakukan pengutipan tanpa
menyantumkan sumber yang jelas. Plagiarisme ini terletak pada bagian Narasi Perjuangan yang
salah satu kriterianya berupa pemberian quote atau kata mutiara untuk pejuang Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia angkatan selanjutnya. Kata mutiara yang tertulis dalam narasi
tersebut bukanlah kata mutiara yang saya buat sendiri, melainkan hasil karya orang lain
sehingga seharusnya perlu bagi saya untuk menambahkannya dalam bagian referensi. Oleh
karena itu, saya melakukan tindakan plagiarisme yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh
seorang mahasiswa terutama mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)
karena akan mencoreng nama baik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) yang
telah dibangun sejak masa lampau. Untuk kedepannya, saya akan berusaha lebih baik untuk
menjadi lebih teliti dan cermat dalam berbagai karya tulis khususnya yang akan mengambil atau
mengutip hasil karya orang lain.
Daftar Pustaka

1. Istiana P, Purwoko. Panduan anti plagiarisme. Perpustakaan Universitas Gadjah Mada;


2016. [cited 2019 Aug 20]. Available from:
http://lib.ugm.ac.id/data/panduan_plagiarisme.pdf.

Anda mungkin juga menyukai