Berbagai Definisi Plagiarisme
Berbagai Definisi Plagiarisme
Berbagai Definisi Plagiarisme
Plagiarisme
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, plagiarisme adalah kata benda, yang
artinya penjiplakan yang melanggar hak cipta. Tindakan melakukan plagiarisme
disebut plagiat, yang berarti pengambilan karangan (pendapat dan sebagainya)
orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan (pendapat dan sebagainya)
sendiri, misalnya menerbitkan karya tulis orang lain atas nama dirinya sendiri;
jiplakan. Orang yang melakukan tindakan plagiat disebut plagiator, yaitu orang
yg mengambil karangan (pendapat dan sebagainya) orang lain dan disiarkan
sebagai karangan (pendapat dan sebagainya) sendiri; penjiplak.
Plagiarisme berasal dari bahasa Latin plagiari(us) yang berarti penculik dan
plagium yang berarti plagi(um) yang berarti menculik. Kata tersebut pertama kali
diperkenalkan oleh penyair Romawi, Marcus Valerius Martialis, pada abad
pertama masehi. Pada saat itu ia mengeluhkan puisi lain yang kata-katanya sama
dengan yang telah dibuatnya. Pada tahun 1601, kata Latin itu dimasukkan ke
dalam bahasa Inggris oleh Ben Johnson menjadi plagiarism. Melihat akar
katanya, jelas bahwa plagiarisme dalam penulisan laporan akademis mengandung
unsur pencurian intelektual karena terjadi pengambilan paksa kata-kata/gagasan
tanpa seizin pemiliknya.
Salah satu masalah besar dalam penulisan karya ilmiah, termasuk skripsi,
tesis maupun disertasi, adalah plagiarisme. Kekurang pemahaman mahasiswa
tentang cara mengutip sumber menjadi salah satu alasan disamping kesengajaan
untuk mengakui tulisan atau ide orang lain sebagai karya sendiri. Banyak sekali
definisi tentang plagiarime misalnya Universitas Melbourne Australia mengatakan
bahwa plagiarisme sebagai tindakan mengakui karya lain sebagai karya sendiri
tanpa menyebutkan sumbernya. Sedangkan Harvard University Extension School
mendefinisikan plagiarisme sebagai pencurian ide atau karya orang lain baik
secara langsung dengan cara mengkopi semua ide/kalimat maupun menyadur
(paraphrase) tanpa menyebutkan sember kutipan.
Jenis Plagiarisme
- plagiarisme total
Selain itu dikenal pula istilah autoplagiarisme atau self-plagiarism (vide infra).
Apa yang perlu Dipahami tentang Plagiarisme
Kejadian yang sama dapat terjadi pada tingkat pendidikan dokter spesialis.
Peserta didik diharuskan menuliskan referat tentang kasus yang sedang
ditanganinya. Kasus tersebut tentu saja berulang dari waktu ke waktu dan laporan
peserta didik pada periode sebelumnya rawan dicuri oleh peserta pada periode
berikutnya. Pencurian tersebut dapat berupa sebagian kecil isi referat (misalnya
sub-bab) atau bahkan sebagian besar isinya karena kasus yang ditangani sangat
mirip. Pendek kata, di dunia akademik kerawanan akan plagiarisme sangat besar.
Belum lagi secara perlahan dapat timbul keyakinan dalam dirinya bahwa
mencuri itu dibenarkan, sehingga di masa depan lahirlah individu-individu yang
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Jelas bila hal tersebut
terjadi, runtuhlah moral negara dan bangsa kita.
Ancaman berat telah menanti bagi seorang civitas akademika yang terbukti
melakukan plagiarisme, mulai dari teguran tertulis sampai diberhentikannya
proses pendidikan seorang mahasiswa, dan pencabutan gelar akademik bagi
seorang yang terbukti melakukan plagiarisme.
Bagaimana Menghindari Plagiarisme
http://fisip.unej.ac.id/wp-content/uploads/2017/03/Buku-PPKI-Unej-2016-
1TERBARU.compressed.pdf
http://journal.ui.ac.id/index.php/eJKI/article/viewFile/1589/1335