Forcasting Budget
Forcasting Budget
Forcasting Budget
PERTEMUAN 2:
FORECASTING BUDGET
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pada bab ini Anda harus mampu:
2.1. Menjelaskan mengenai forecasting budget.
2.2. Menjelaskan mengenai operating budget.
2.3. Menjelaskan mengenai financial budget.
B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran 2.1:
Forecasting Budget
a. Operating budget
Operating budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
kegiatan-kegiatan perusahaan dalam jangka waktu tertentu yang akan
datang.
b. Financial budget
Financial budget adalah budget yang berisi taksiran-taksiran tentang
keadaan atau posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan
datang.
Dari pengertian tersebut bahwa budget mempunyai empat unsur, yakni:
a. Rencana
b. Meliputi seluruh kegiatan perusahaan
c. Dinyatakan dalam satuan moneter (uang)
d. Jangka waktu tertentu yang akan datang
Faktor-faktor yang mempengaruhi jangka waktu budget:
a. Luas pasar
b. Posisi perusahaan
c. Jenis produk
d. Tersedianya data dan informasi
e. Keadaan perekonomian
Kegunaan budget:
a. Sebagai pedoman kerja
b. Sebagai alat pengkoordinasian kerja
c. Sebagai alat pengawasan kerja
Anggaran Piutang
Anggaran
Anggaran Anggaran Cadangan
Anggaran
Biaya Bahan Biaya Tenaga Depresiasi
BOP
Baku Kerja Aset
Tetap
Anggaran Utang
Anggaran Modal Sendiri
Anggaran
Anggaran Neraca
Kas
Keterangan:
= Financial Budget
= Operating Budget
yang ada. Jualan (sales) artinya hasil proses menjual atau yang dijual atau hasil
penjualan. Penjualan (selling) artinya proses menjual. Menjual (sale) artinya
menyerahkan sesuatu kepada pembeli dengan harga tertentu. Ramalan jualan
berarti proses meramalkan produk yang dijual dari perusahaan tertentu dan
pada saat tertentu. Ramalan jualan merupakan faktor penting dalam
perencanaan perusahaan karena ramalan jualan menentukan anggaran jualan
dan dapat menentukan anggaran produk, anggaran biaya pabrik, anggaran
beban usaha, anggaran kas, anggaran laba rugi dan anggaran neraca.
Teknik membuat ramalan jualan dapat dilakukan secara kualitatif dan
kuantitatif atau gabungan keduanya.
a. Metode Kualitatif
Ramalan jualan yang dibuat secara kualitatif dapat menggunakan
metode pendapat para tenaga penjualan, metode pendapat para manager
divisi penjualan, metode pendapat eksekutif, metode pendapat para pakar,
dan metode pendapat survei konsumen.
Metode pendapat para tenaga penjualan menekankan pertimbangan
dan keahlian dari para tenaga penjual, partisipasi tingkat tinggi dari bawah
ke atas sangat ditekankan. Metode ini sering digunakan oleh perusahaan
kecil dan perusahaan yang menghasilkan sedikit produk.
Kelebihan dari metode pendapat para tenaga penjual adalah:
1) Menanamkan tanggung jawab dan rasa memiliki terhadap perusahaan.
2) Ramalan dibuat oleh individu yang terdekat dengan pelanggan.
3) Rencana awalnya disetujui oleh orang yang bertanggung jawab untuk
tercapainya target penjualan.
Kekurangan metode pendapat para tenaga penjualan adalah:
1) Tenaga penjualan (pramuniaga) bisa menjadi terlalu optimis atau pesimis
(jika meramalkan target penjualan yang terlalu kecil guna melindungi diri
sendiri)
2) Perhatian yang tidak cukup mungkin ditujukan oleh variabel sebab akibat
yang luas. Para tenaga penjualan mungkin tidak memberikan perhatian
yang cukup terhadap masalah selanjutnya sehingga evaluasi potensi pasar
Pada tabel tersebut terlihat bahwa nilai yang diharapkan adalah 9.000
unit, yaitu merupakan ramalan jualan perbulan. Kelebihan metode distribusi
probabilitas adalah adanya nilai tunggal pada nilai yang diharapkan atau
distribusi probabilitas itu sendiri mudah dikerjakan. Kekurangan metode ini
adalah lebih bergantung pada taksiran manajemen dalam penentuan
besarnya nilai probabilitas.
Analisis tren merupakan salah satu metode statistik yang mudah
digunakan dalam meramalkan jualan. Analisis tren terdiri atas tren garis lurus
atau linier (yang terdiri atas metode kuadrat terkecil dan metode momen) dan
tren bukan garis lurus (tren parabola kuadrat) dan tren eksponensial (logaritma)
analisis tren merupakan analisis runtut waktu atau data berkala sebagai variabel
bebas (X).
Analisis regresi juga termasuk dalam metode statistik untuk meramalkan
jualan. Analisis regresi terdiri atas regresi sederhana dan regresi berganda.
Analisis regresi merupakan analisis antara variabel terikat (Y) dengan variabel
bebas (X). Variabel bebas yang mempengaruhi variabel terikat digunakan
untuk meramalkan variabel terikat. Bila variabel bebas hanya ada satu maka
digunakan analisis regresi ganda.
Analisis tren dan analisis regresi selain mempunyai kelebihan karena
menggunakan ramalan yang ilmiah dan realistis (objektif), metode ini juga
mempunyai kekurangan. Kekurangan analisis tren dan analisis regresi adalah
menggunakan asumsi yang konstan (tetap), misalnya harga jual harus
mempunyai fungsi yang linier (garis lurus) dengan kuantitas barang yang
dijual. Contoh: harga jual per satuan harus sama untuk jumlah barang yang
dijual berapa pun banyaknya, padahal pada kenyataannya ada potongan harga.
Beberapa data runtut waktu dalam analisis tren (seperti data jualan yang
tersedia dalam satuan uang), data tersebut dipengaruhi oleh jumlah fisik barang
yang dijual dan harga jualnya. Adanya inflasi dan variasi harga dari waktu ke
waktu dapat menimbulkan masalah dalam analisis. Sebagai contoh,
meningkatnya harga jual per unit akan meningkatkan jumlah jualan dalam
satuan uang, padahal mungkin jumlah barang yang terjual menurun. Jadi,
analisis yang demikian berdasarkan asumsi bahwa harga konstan. Disamping
asumsi bahwa harga jual konstan, hal-hal lain seperti daya beli konsumen,
selera konsumen, pesaing dan barang substitusi serta permintaan juga dianggap
konstan, padahal kenyataannya dapat saja berubah.
Oleh karena analisis tren dan analisis regresi menggunakan asumsi yang
konstan maka ramalannya tidak dapat digunakan untuk ramalan jangka
panjang, kecuali anggapan konstan tersebut dalam jangka panjang tidak
berubah.
Sama halnya dengan metode survei konsumen, metode tren juga
demikian. Dalam penelitiannya cukup mengambil sampelnya saja dengan
demikian metode tren juga berdasarkan taksiran. Dalam analisis regresi, jika
variabel bebasnya sangat banyak dan yang diteliti kurang maka dapat
menurunkan kualitas hasil penelitian.
D. DAFTAR PUSTAKA
Herlianto Didit. 2015. Anggaran Keuangan. Yogyakarta: Gosyen Publishing.