Profil Indikator Mutu Ukp
Profil Indikator Mutu Ukp
Profil Indikator Mutu Ukp
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Mutu adalah kesesuaian dengan standar yang ada, dilihat dari input, proses, maupun output
yang dihasilkan dari suatu pelayanan serta dapat memberikan kepuasan bagi penggunanya. Oleh
sebab itu, untuk memberikan suatu kepuasan kepada masyarakat, maka perlu ditetapkan suatu
indikator dan standar yang ingin dicapai dalam pelayanan Puskesmas.
Indikator adalah petunjuk atau tolok ukur atau fenomena yang dapat diukur. Indikator mutu
adalah asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang relevan
berkaitan dengan input, proses, maupun output. Selanjutnya indikator dispesifikkan dalam berbagai
kriteria. Penetapan indikator mutu mutlak diperlukan agar Puskesmas dapat mengevaluasi
pelayanan yang diberikan dalam berbagai dimensi serta selanjutnya dapat mengambil tindak lanjut
ats hasil evaluasi yang diperoleh sebagai dasar melakukan upaya – upaya untuk meningkatkan hasil
kearah yang lebih baik lagi
Mutu pelayanan Puskesmas dapat diukur dengan memperhatikan atau memantau dan menilai
indikator, kriteria, dan standar yang diasumsikan relevan dan berlaku sesuai dengan aspek input,
proses, output dari pelayanan Puskesmas tersebut.
Profil Indikator adalah buku yang berisi tentang berbagai macam indikator mutu pelayanan
yang telah ditetapkan berdasarkan beberapa point , yaitu SMART yang merupakan singkatan dari :
a) Specific : spesifik, dan terfokus pada tujuan apa yang akan menjadi dicapai
b) Measurable : indikator tersebut dapat diukur
c) Achievable : target yang ingin dicapai harus merupakan hal yang realistis atau
mungkin untuk dicapai serta ada nilai atau hasil yang dapat dicapai dan diukur.
d) Relevant : target dari harus relevan atau sesuai dengan tujuan Puskesmas secara
umum
e) Time : ada batas waktu atau deadline yang telah ditentukan untuk mencapai
target tersebut.
Indikator mutu Puskesmas akan mencerminkan mutu pelayanan Puskesmas. Fungsi dari
penetapan indikator tersebut antara lain sebagai alat untuk melaksanakan manajemen control dan
alat untuk mendukung pengambilan ketetapan dalam rangka perencanaan kegiatan untuk masa
yang akan datang.
B. Tujuan
Tujuan penyusunan profil indikator ini adalah untuk mengarahkan agar peningkatan mutu lebih
spesifik, sistematik dan terarah.
1
Tata urut penyusunan profil indikator mutu ini adalah :
Bab 1 : Pendahuluan
Bab 2 : Definisi
Bab 3 : Indikator Mutu Puskesmas Wirobrajan
Bab 4 : Penutup
D. Landasan
Penyusunan profil indikator mutu ini didasarkan pada berbagai regulasi sebagai berikut :
1. UU Kesehatan No 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Pemerintah No 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil
3. Peraturan Menteri Kesehatan No 2269/Menkes/Per/XI/2011 tentang Pedoman Pembinaan
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 66 tahun 2014 tentang pemantauan pertumbuhan dan
perkembangan dan gangguan tumbuh kembang anak
5. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
6. Permenkes no 71 tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
7. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 67 tahun 2016 tentang Penaggulangan Tuberkulosis
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 74 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
Di Puskesmas
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
11. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 12 tahu 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi
12. Peraturan Menteri Kesehatan RI no 4 tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Minimal Bidang Kesehatan
13. Buku petunjuk pelaksanaan surveilens gizi
14. Pedoman penyelenggaraan rekam medis di puskesmas
15. Buku pedoman TB tahun 2014
16. Buku pedoman pengobatan Puskesmas Kota Yogyakarta revisi II tahun 2017
17. Pedoman Akselerasi Pembinaan dan Pelaksana UKS
2
BAB II
DEFINISI
A. Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur atau fenomena yang dapat diukur.
B. Alasan pengukuran indikator adalah penyebab / alasan mengapa indikator tersebut dipilih
C. Referensi indikator adalah pedmoan yang dijadikan referensi tentang indikator tersebut
D. Sumber data : asal atau tempat memperoleh data (primer atau sekunder), atau sumber bahan
nyata / keterangan yang dapat dijadikan dasar kajian yang berhubungan langsung dengan
persoalan.
E. Definisi Operasional adalah penjelasan tentang judul idikator yang dipilih
F. Numerator ( pembilang ) adalah besaran nilai pembilang dalam rumus indikator mutu.
G. Denominator ( penyebut ) adalah besaran nilai pembagi dalam rumus indikator mutu.
H. Target capaian (dalam %) : Sasaran ( batas ketentuan ) yang telah ditetapkan untuk dicapai
yang merupakan hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan
terukur
I. Dimensi mutu adalah suatu pandangan dalam menentukan penilaian terhadap jenis dan mutu
pelayanan yang diberikan, berdasarkan standar WHO dilihat dari :
1. Kelayakan
2. Ketersediaan : tingkat perawatan dan pelayanan yang tepat,tersedia sesuai kebutuhan.
3. Kesinambungan (Continuity) : tingkat perawatan dan pelayanan dikoordinasi antar disiplin ilmu,
antar organisasi sepanjang waktu
4. Ketepatan waktu (timelines) : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai waktu
yang diperlukan
5. Keselamatan : Tingkat perawatan dan pelayanan dimana risiko intervensi dan risiko di
lingkungan direduksi untuk pasien, keluarga, residen, termasuk petugas kesehatan.
6. Kehormatan dan harga diri : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan dengan
menghargai kebutuhan,harapan dan keinginan individu, dimana individu dilibatkan dalam
ketetapan perawatan dan pelayanan mereka
7. Manfaat : perawatan dan pelayanan yang diterimapasien bermanfaat.
8. Efektivitas : tingkat perawatan dan pelayanan diberikan sesuai pengetahuan untuk
mencapai outcome yang diinginkan.
9. Efisiensi : hubungan antara outcome (hasil perawatan dan pelayanan) dan sumberdaya
yang digunakan untuk memberikan perawatan dan pelayanan.
10. Efficacy : tingkat perawatan dan pelayanan telah memenuhi harapan atau outcome yang
diinginkan
J. Jenis indikator : indikator yang diukur dapat diambil dari
1. Input : mengukur sarana prasarana/ sumber daya
2. Proses : mengukur proses/ kegiatan
3. Output : mengukur hasil dari suatu proses/ kegiatan
3
K. Kriteria :
1. Inklusi : jumlah sampel yang akan diambil, yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan untuk
dianalisa.
2. Eksklusi : jumlah sampel yang tidak memenuhi kriteria untuk dianalisa
L. Metodologi pengumpulan data :
1. Retrospektif : data diambil dari kegiatan yangtelah lalu
2. Concurrent : data diambil dari kegiatan yangbaru dimulai/ akan dilakukan
M. Populasi adalah keseluruhan sasaran yang akan dianalisa.
N. Sampel : merupakan jumlah pasien/individu dari populasi yang akan dimasukkan dalam analisa.
O. Petugas Pengumpul data adalah orang yang diberi tanggung jawab untuk mengumpulkan
data di setiap satuan kerja.
P. Periode waktu pelaporan adalah waktu pelaporan, harian, bulanan,triwulanan, semester atau
tahunan.
Q. Tempat pengumpulan data adalah tempat/ satuan kerja yangmengumpulkan data indikator kinerja
mutu dan keselamatan pasien, adalah semua satuan kerja, sesuai dengan tugaspokok dan
fungsi yang telah ditetapkan.
R. Langkah – langkah yang dilakukan adalah langkah yang dilakukan untuk dapat mengetahui niai
capaian indikator yag telah ditetapkan.
4
BAB III
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
Indikator mutu yang tertuang dalam profil indikator mutu ini adalah periode januari – desember
2019.
A. Indikator Mutu Area Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
1. Indikator Mutu Klinis
a. Indikator mutu sub unit Pendaftaran Dan Rekam Medis
Eksklusi : -
Metode pengumpulan
: Data Sekunder dari rekam medis pasien
data
Populasi : Seluruh pasien Puskesmas Wirobrajan
100 pasien perbulan yang ditentukan dengan metode calculator
Sampel :
sample size dengan CI : 90 % dan margin of error 10 %
Petugas pengumpulan
: Petugas rekam medis
data
Periode waktu pelaporan : Evaluasi setiap bulan
Tempat pengumpulan
: Ketua tim PMKP
data
5
1. Melakukan pengambilan sampel rekam medis
Langkah – langkah yang 2. Melakukan rekapitulasi data kelengkapan isi rekam medis
Eksklusi : -
c. Indikator mutu sub unit Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut (PKGM)
Input
Jenis indikator : Proses
Output
Kriteria
Inklusi : Seluruh pasien yang PKGM yang medapatkan tindakan
pencabutan gigi dengan pemberian anastesi lokal injeksi
Eksklusi : -
7
Metode pengumpulan data : Data sekunder dari rekam medis
Langkah – langkah yang tindakan pencabutan gigi dengan pemberian anastesi lokal
: injeksi
dilakukan
2. Mengecek kelengkapan inform consent pada rekam medis
pasien tersebut
3. Menghitung persentase data pasien PKGM yang
mendapatkan tindakan pencabutan gigi dengan pemberian
anastesi lokal injeksi yang dilengkapi inform consent
8
Eksklusi :
-
Alasan pengukuran :
Memberikan pendidikan kepada ibu agar dapat memberikan
indikator makanan bayi dan anak yang berkualitas
Referensi indikator : Peraturan Menteri Kesehatan nomer 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat
Sumber data : Register kunjungan bayi poli KIA
Inklusi :
Bayi dengan usia 6 bulan yang tinggal di dalam wilayah kerja
puskesmas Wirobrajan
Eksklusi : Bayi dengan usia 6 bulan yang tinggal di luar wilayah kerja
puskesmas Wirobrajan
10
Metode pengumpulan : Concurrent (Data primer dari ibu hamil anemia)
data
Populasi :
Bayi dengan usia 6 bulan yang tinggal di dalam wilayah kerja
puskesmas Wirobrajan yang berkunjung ke Puskesmas
Wirobrajan
Sampel :
Bayi yang mendapatkan pelayanan konseling PMBA
Definisi operasional :
Setiap hari dilakukan pengambilan sample 4 resep puyer
dan dinilai waktu tunggunya.
Numerator : Jumlah sampling resep puyer dengan waktu tunggu < 15 menit selama 1 bulan
11
Inklusi :
Waktu tunggu seluruh resep puyer
Eksklusi :
-
Denominator :
100
Dimensi Mutu :
Efektivitas
12
Jenis indikator : Input
Proses
Output
Kriteria
Inklusi : Semua kunjungan sub unit Psikologi dalam 1 bulan
Eksklusi :
-
Metode pengumpulan :
Concurent
data
Populasi : Semua kunjungan sub unit Psikologi dalam 1 bulan
Numerator :
Jumlah hasil pemeriksaan sample air fasyankes ditindak
lanjuti paling lambat 1 minggu setelah hasil diambil oleh
petugas
Denominator :
Jumlah semua hasil pemeriksaan sampel air fasyankes
Dimensi Mutu :
Ketepatan waktu
13
Jenis indikator : Input
Proses
Output
Kriteria
Inklusi : Pemeriksaan sampel air fasyankes di dalam wilayah
Puskesmas Wirobrajan
Eksklusi :
Pemeriksaan sampel air fasyankes di luar wilayah
Puskesmas Wirobrajan
Metode pengumpulan :
Concurent (Data Primer dari register pemeriksaan sampel
data air)
Populasi :Semua hasil pemeriksaan sampel air fasyankes di dalam
wilayah Puskesmas Wirobrajan
Sampel : Semua hasil pemeriksaan sampel air fasyankes di dalam
wilayah Puskesmas Wirobrajan
Petugas pengumpulan : Petugas Sanitarian
data
Periode waktu pelaporan : Setiap bulan
Tempat pengumpulan : Ketua tim PMKP
data
Langkah – langkah yang 1. Petugas mencatat setiap pemeriksaan sampel air
fasyankes di dalam wilayan Puskesmas Wirobrajan.
dilakukan
2. Petugas mencatat jumlah pemeriksaan sampel air
fasyankes di dalam wilayan Puskesmas Wirobrajan
yang ditindak lanjuti dalam 1 minggu.
3. Petugas menghitung capaian indikator
Alasan pengukuran :
Memastikan pasien dilayani sesuai dengan identitasnya
indikator
Referensi indikator : PMK No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Sumber data :
Penilaian Daftar Tilik SOP identifiksi pasien di semua unit
pelayanan
Definisi operasional : Petugas pendaftaran mengidentifikasi pasien sesuai dengan
SOP Identifikasi Pasien
Alasan pengukuran :
Perlunya komunikasi efektif dokter dengan perawat pada
indikator tindakan perawatan luka sehingga pelaksanaan tindakan
perawatan luka sesuai dengan yang diharapkan.
Referensi indikator : PMK No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Sumber data :
Blanko tindakan dan Register tindakan
Numerator :
Jumlah tindakan perawatan luka yang sesuai antara blanko
tindakan (dokter) dengan register tindakan (perawat)
15
Target capaian : 100 %
Dimensi Mutu : Kesinambungan
Jenis indikator : Input
Proses
Output
Kriteria
Inklusi :
Jumlah tindakan perawatan luka
Eksklusi : -
Metode pengumpulan : Concurrent
data
Populasi : Jumlah pasien yang mendapatkan perawatan luka
Sampel :
Jumlah pasien yang mendapatkan perawatan luka
Definisi operasional :
Petugas farmasi melaksanakan SOP penyerahan resep
dengan benar
Numerator :
Jumlah petugas farmasi yang melakukan kepatuhan terhadap
SOP penyerahan resep
Denominator : Jumlah petugas farmasi yang bertugas di unit farmasi
Target capaian : 100 %
16
Dimensi Mutu : Keselamatan
Inklusi :
Seluruh petugas yang berkerja di unit farmasi
Sampel :
Seluruh petugas yang berkerja di unit farmasi
Alasan pengukuran :
Memastikan pasien mendapatkan pelayanan tindakan
indikator pencabutan gigi yang tepat
Referensi indikator : PMK No 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien
Sumber data : SOP Pencabutan Gigi, Daftar tilik SOP Pencabutan Gigi
Definisi operasional : SOP adalah standar atau acuan yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pelayanan klinis
Kepatuhan terhadap SOP adalah tindakan pelayanan yang
dilakukan petugas pemberi layanan klinis terhadap acuan yang
telah ditetapkan.
Kepatuhan terhadap prosedur diukur dengan menilai
kesesuaian terhadap daftar tilik SOP tersebut.
Dinilai patuh jika nilai Compliance Rate = 100%
17
Numerator : Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi yang tepat
lokasi, tepat prosedur, tepat pasien
Denominator : Jumlah pasien yang dilakukan pencabutan gigi
18
Definisi operasional : Petugas pemberi layanan klinis patuh mencuci tangan
sebelum dan sesudah memeriksa pasien
Petugas pemberi layanan klinis di Puskesmas Wirobrajan
yang dimaksud adalah dokter, dokter gigi, perawat,
perawat gigi, bidan, gizi, psikolog, apoteker, asisten
apoteker,pranata lab dan pendaftaran
Penilaian dinilai dengan menggunakan form penilaian
perilaku pemberi layanan klinis oleh petugas PPI
Metode pengumpulan data : Concurrent (Data primer hasil penilaian kepatuhan cuci
tangan)
Populasi : Jumlah petugas pemberi layanan klinis yang melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah memberikan pelayanan klinis
Sampel : Jumlah petugas pemberi layanan klinis yang melakukan cuci
tangan sebelum dan sesudah memberikan pelayanan klinis
Petugas pengumpulan data : Tim PPI
Periode waktu pelaporan : Setiap 3 bulan
19
f. Pengurangan resiko pasien jatuh
20
BAB IV
PENUTUP
Pemenuhan tuntutan masyarakat terhadap kebutuhan akan pelayanan yang bermutu tinggi dan
memuaskan harus menjadi prioritas dalam pengelolaan pelayanan kesehatan. Keterjaminan mutu dan
keselamatan pasien maupun sasaran akan memberikan kontribusi yang dominan terhadap kepercayaan
masyarakat yang berdampak pada eksistensi institusi di tengah persaingan global.
Keberadaan indikator mutu pelayanan upaya kesehatan perseorangan bermanfaat untuk
mengukur mutu pelayanan UKP di Puskesmas. Oleh karena itu, keberhasilan dalam mempertahankan
mutu serta upaya yang terus - menerus dalam meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan
pasien harus terus dilaksanakan. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan upaya yang terpadu
dari semua komponen terlibat dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. Dalam hal
ini diperlukan komitmen pimpinan Puskesmas dan seluruh staf serta karyawan untuk turut
bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan mutu pelayanan yang berkualitas serta aman.
21