MAKALAH ASKEB IV Infeksi Traktus Urinarius Pada Kehamilan Dan Persalinan
MAKALAH ASKEB IV Infeksi Traktus Urinarius Pada Kehamilan Dan Persalinan
MAKALAH ASKEB IV Infeksi Traktus Urinarius Pada Kehamilan Dan Persalinan
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS B
1. ENCEL LINA
2. YAUMI DINA
3. SUFINA RAHMADANI
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
B. Tujuan ..................................................................................................................... 4
A. Definisi.................................................................................................................... 5
B. Patogenesis.............................................................................................................. 5
C. Etiologi.................................................................................................................... 5
D. Komplikasi .............................................................................................................. 6
E. Penanganan ........................................................................................................... 13
B. SOAP .................................................................................................................... 14
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Dengan kebesaran Allah SWT. yang maha pengasih lagi maha penyayang,
penulis panjatkan rasa puji syukur atas hidayah-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, nikmat, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah "Penyakit yang Menyertai kehamilan dan Persalinan
(Infeksi Traktus Urinarius)".
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-
baiknya, penulis tetap menyadari bahwa tentunya selalu ada kekurangan, baik dari
segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis membuka selebar-lebarnya bagi
pembaca yang bermaksud untuk memberikan kritik dan saran kepada penulis agar
penulis dapat memperbaiki kualitas makalah ini.
Penulis
i
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
Tujuan umum untuk meningkatkan wawasan dan kemampuan tenaga
kesehatan serta masyarakat sebagai gambaran nyata pada klien infeksi traktus
urinarius. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan terjadinya retensio
urine dan tindakan yang perlu dilakukan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Infeksi Traktus Urinarius ( ITU ) adalah masuknya kuman atau bibit
penyakit dimana pada urin yang diperiksa ditemukan mikroorganisme lebih
dari 10.000 per ml. Urine yang diperiksa harus bersih, segar, dan di ambil dari
aliran tengah (midstream) atau diambil dengan fungsi suprasimpisis.
Ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari normal ini disebut dengan
bakteriuria. Bakteriuria ini mungkin tidak disertai gejala, disebut bakteriuria
asimptomatik dan mungkin disertai dengan gejala-gejala yang disebut
bakteriuria simptomatik (Sarwono, 2006).
Infeksi saluran kencing merupakan komplikasi medika utama pada
wanita hamil, sekitar 15% wanita mengalami satu kali serangan akut infeksi
saluran kencing selama hidupnya. Infeksi Traktus Urinarius dapat
mempengaruhi keadaan ibu dan janin, dampaknya yang akan ditimbulkan
antara lain anemia, hipertensi, kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah
(BBLR).
B. Patogenesis
Kebanyakan infeksi traktus urinarius disebabkan oleh bakteri gram
negatif, terutama Eskerisia koli, spesies pseudomonas dan organisme yang
berasal dari kelompok Enterobakter. Jumlah seluruhnya mencapai lebih dari
80% kultur positif infeksi saluran kencing. Sementara kebanyakan organisme
tersebut adalah Eskerisia koli, infeksi jamur, misalnya spesies kandida yang
meningkat bersamaan dengan munculnya HIV/AIDS dan penyebarannya
menggunakan antibiotika berspektrum luas.
C. Etiologi
Infeksi traktus urinarius merupakan jenis infeksi nosokomial yang
paling sering terjadi disekitar 40% dari seluruh infeksi pada Rumah Sakit
setiap tahunnya. Organisme yang menyerang bagian tertentu sistem urine
menyebabkan infeksi saluran kencing yaitu ginjal (Pielonefritis), kandung
kemih (Sistitis), atau urine (Bakteriuria)
Salah satu penyebaranya organismenya dapat melalui :
1. penggunaan kateter dalam jangka pendek
2. penggunaan kateter yang lebih lama
3. Terlalu lama menahan kencing
4. Kurang minum
5. Penggunaan toilet yang tidak bersih
6. Kebiasaan cebok yang salah
D. Komplikasi
Infeksi traktus urinarius dapat di klasifikasikan menjadi 2 bagian :
1. Bakteri tanpa gejala (Asimptomatik)
Ditemukan bakteri sebanyak >100.000 per ml air seni dari sediaan
air seni “mid stream”. Angka kejadian bakteriuria Asimptomatik dalam
kehamilan sama seperti wantita usia reproduksi yang seksual aktif dan
non-pregnan sekitar 2-10%. Beberapa peneliti mendapatkan adanya
hubungan kejadian bakteriuria ini dengan peningkatan kejadian anemia
pada kehamilan, persalinan premature, gangguan pertumbuhan janin, dan
preeklampsia. Oleh karena itu pada wanita hamil dengan bakteriuria harus
diobati dengan seksama sampai air kemih bebas bakteri yang dibuktikan
dengan pemeriksaan beberapa kali.
Pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian :
Ampisilin 3 X 500 mg selama 7 – 10 hari
Sulfonamid
Cephalosporin
Nitrofurantoin 4x50-100 mg/ hari
2. Bakteriuria dengan gejala (Simptomatik)
a. Sistitis
Adalah peradangan kandung kemih tanpa disertai radang pada
bagian atas saluran kemih. Sistitis ini cukup sering dijumpai dalam
kehamilan dan masa nifas. Kuman penyebabnya yaitu E. coli dan
kuman-kuman yang lain. Faktor predisposisi lain adalah uretra yang
pendek, adanya sisa air kemih yang tertinggal disamping penggunaan
kateter yang sering dipakai untuk ginekologi atau persalinan, sehingga
kateter ini akan mendorong kuman-kuman yang ada di uretra distal
yang masuk dalam kandung kemih. Dianjurkan untuk tidak
menggunakan katetr bila tidak perlu.
Gejala :
a. Disuria (kencing sakit) terutama pada akhir berkemih
b. Sering berkemih pada bagian atas simfisis
c. Sering tidak dapat menahan untuk berkemih
d. Air kemih kadang-kadang terasa panas
Gejala Sistemik :
a. Suhu badan meningkat (Demam)
b. Nyeri pinggang
Sisitis dapat diobati dengan :
a. Sulfonamid
b. Ampisilin
c. Eritromisin
1) Pielonefritis Akuta
Merupakan salah satu komplikasi yang sering dijumpai terjadi
pada 1%-2% kehamilan terutama pada trimester III dan permulaan
masa nifas. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh Escherichia coli,
Stafilokokkus aureus, Basillus proteus, dan Pseudomonas aeruginosa.
Predisposisinya antara lain penggunaan kateter untuk mengeluarkan
air kemih waktu persalinan atau kehamilan, air kemih yang tertahan
sebab perasaan sakit waktu berkemih karena trauma persalinan, dan
luka pada jalan lahir. Penderita yang menderita pielonefritis kronik
atau glomerulonefritis kronik yang sudah ada sebelum kehamilan,
sangat mendorong terjadinya pielonefritis akuta ini.
Gejala penyakitnya :
a. Mual dan muntah
b. Nyeri pinggang
c. Demam tinggi dan menggigil sekitar 85% suhu tubuh
melebihi 380C dan sekitar 12% suhu tubuh mencapai 400C.
d. Keluhan sistitis ( merasa sakit pada kandung kemih)
e. Nafsu makan berkurang
f. Kadang – kadang diare
g. Jumlah urin sangat berkurang (Oliguria)
Pengobatan Pielonefritis dengan cara :
a. Penderita harus dirawat
b. Istirahat berbaring
c. diberi cukup cairan infuse RL
d. antibiotika (Ampisilin, Sulfonamid)
e. Observasi persalinan preterm
PATOFISIOLOGI
A. Contoh Kasus
Penegak Diagnosa :
Bagaimana penatalaksanaan terapi yang cocok untuk kasus tersebut?
SOAP
Subjektif
Nama : Ny. “N”
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Keluhan : Buang air kecil tidak lancar (anyang-anyangan),
sehingga kadang sakit, urin disertai darah (hematuria).
Dan nyeri tekan pada bagian perut dan punggung
belakang, ada nyeri tekan pada pinggang.
Objektif
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis Kesadaran : Stabil
TD : 140/90 mmHg Nadi : 87x/m Suhu : 370C Respirasi :
20x/m
Pemeriksaan fisik
Kepala : Rambut : bersih, tidak rontok
Mata : Kelopak mata tidak udem, konjungtiva tidak pucat
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan
kelnjar tyroid
Dada : Pembesaran normal, simetris kanan dan kiri, putting
susu menonjol tidak ada benjolan, tumor tidak ada, kolostrum sudah
ada, tidak ada rasa nyeri.
Jantung : Tidak terdengar mur-mur, Paru-paru tidak terdengar
whezing dan ronkhi
Pemeriksaan CVAT : Nyeri tekan pada bagian perut dan
punggung belakang, ada nyeri tekan pada pinggang.
Ekstremitas atas bawah : Refleks positif kanan kiri, varises tidak ada,
udem tidak ada
Hasil pemeriksaan terhadap data-data klinik pasien tersaji pada table
dibawah ini :
Jenis
Data Pasien Data Normal Keterangan
Pemeriksaan
Tekanan Darah 140/90 mmHg 120/80 mmHg Meningkat
Suhu Tubuh 370C 370C Normal
Sel Darah Putih 12 x109/L 3,8 – 9,8 x Meningkat
109/L
MCV 75 fl 80-97,6 fl Menurun
Hb 10 g/dl 12,1 – 15,3 g/dl Menurun
Bakteri pada 100.000/ml - Bakteri (+)
urine
Analisa
Diagnosa : G3 P2 A0 hamil 28 minggu dengan infeksi saluran
kemih bagian bawah (sistitis)
Kebutuhan : Menganjurkan ibu untuk banyak minum, atur frekuensi
berkemih untuk mengurangi sensasi nyeri.
Masalah : Infeksi saluran kemih (sistitis)
Penatalaksanaan
(a) Memberitahu ibu hasil pemeriksaan dan rencana selanjutnya, ibu
mengerti dan telah mengetahui hasil pemeriksaan.
(b) Memberitahu ibu tentang penkes tentang masalah ketidak nyamanan,
dan penyakitnya dan memberitahu ibu supaya istirahat yang cukup
dan mengurangi mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
garam. Dan anjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang berserat,
zat besi, buah-buahan, daging tanpa lemak dan kacang-kacangan. Ibu
mengerti telah mengetahui dan mengerti serta akan mengikuti saran
dari bidan.
(c) Menganjurkan ibu untuk tidur dengan posisi kepala lebih rendah dari
posisi kaki, ibu mengerti dan akan melakukannya.
(d) Menganjurkan ibu agar tidak terlalu lelah dalam melaksanakan
aktifitas sehari-hari, ibu mengerti dan akan melakukannya.
(e) Menganjurkan ibu untuk banyak minum agar urin yang keluar juga
meningkat dan mengatur pada saat berkemih untuk mengurangi
sensasi nyeri, ibu mengerti dan akan melakukannya.
(f) Memberitahu pada ibu untuk menjaga kebersihan organ
intim/personal hygine dan saluran kencing agar bakteri tidak mudah
berkembang biak, ibu mengerti dan mau melakukannya.
(g) Mengkonsumsi jus anggur atau canberry untuk mencegah infeksi
saluran kemih berulang
(h) Memberitahu pada ibu untuk tidak menahan bila ingin berkemih, ibu
mengherti
(i) Memberitahu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan, ibu mengerti
penjelasan dari bidan.
(j) Memberikan terapi pada ibu yaitu amoksilin 4x250 mg per oral
digabung dengan Gentamisin 2x80 mg secara IM selama 10-14 hari.
Dan berikan Kotrimoksazole 2x 2 tablet 200 mg, Phenazopyridin 3x
2 tablet 100 mg setelah makan.
(k) Memberitahukan pada ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu
kemudian tanggal 24-03-2012, kecuali jika ada indikasi.
Asuhan Soap Nifas Sistitis
Kasus
A. Data Subjektifjektif
b. Alasan datang
Ibu mengatakan sering kencing tapi sedikit, nyeri pada saat BAK, dan air kencing
berwarna merah.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmetis
Tanda vital
Tekanan darah : 100/80 mmhg Nadi : 88x/menit
BB : 55 kg TB : 158 cm
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Mesosepal, tidak berketombe, rambut tidak rontok, tidak ada nyeri.
Hidung : Simetris, tidak ada tanda- tanda infeksi, tidak ada secret
Telinga : simetris, tidak ada tanda – tanda infeksi, tidak ada seruman,
pendengaran baik.
Abdomen : Tidak ada bekas luka, bekas operasi, terdapat linie nigra.
Genetalia luar : terlihar kotor , lochea berwarna kuning kecoklatan Tidak ada
pembesaran bartolini, tidak varises.
3. Pemeriksaan penunjang
4. Data penunjang
Tidak ada
C. Asessement
D. Perencanaan
6. Sarankan kepada ibu untuk lebih banyak minum air putih m dan
7. Sarankan ibu untuk BAK sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual
8. Sarankan pada ibu untuk tidak terlalu lama menahan saat ingin buang air kecil
12. Sarankan pada ibu untuk melakukan kunjungan ulang 2 minggu lagi
Asuhan Soap Kehamilan Pielonefritis
Kasus :
NY. A G1P0A 0, datang ke BPS kafina pada 14 februari 2019, pukul 08.00. pasien
mengatakan ingin memeriksakan kehamilanya, dengan keluhan sering berkemih
setiap 30-50 menit ingin BAK, saat BAK saluran kencing terasa nyeri, air kemih
terasa panas, suhu badan panas, nyeri pinggang dan ibu takut dengan ke adaan
janin dan dan dirinya sendiri. Pasien sudah merasakan hal tersebut 1 hari yang
lalu.
Pengkajian : auto anamnesa oleh Helen Puspa Sari dan Wahyu Wijayanti
A. Data subjektif
a. Anamnesa
1. alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
Ibu mengatakan ini kehamilan pertamanaya
2. keluhan utama
Ibu mengeluh sering berkemih setiap 30-50 menit ingin BAK, saat BAK saluran
kencing terasa nyeri, air kemih terasa panas, suhu badan panas, nyeri
pinggang dan ibu takut dengan ke adaan janin dan dan dirinya sendiri. Pasien
sudah merasakan hal tersebut 1 hari yang lalu.
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Kesadaran : composmentis
d. Suhu : 37,40 C
i. LILA : 26 cm
2. Pemeriksaan khusus
a. Kepala
b. Muka
c. Mata
d. Hidung
Bentuk : simetris
Kebersihan : bersih
Bibir : lembab
Lidah : bersih
f. Telinga
Bentuk : simetris
Kebersiha : bersih
g. Leher
h. Payudara
Bentuk : simetris
i. Perut
Striae : ada
Linea : Nigra
Leopold 4 : Konvergen
TFU Mc.donaL : 27 cm
k. Ekstremitas
3. Pemeriksaa laboratorium
a. HB : 12 gr%
b. Gol. Darah : AB
C. Assesment
D. Perencanaan
3. Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK, jika ibu mempunyai hasrat
untuk BAK segera lakukan.
6. Menganjurkan ibu untuk segera datang ke dokter speasialis dan cek lab
Kasus:
Pada tanggal 9 Agustus 2019 Ny. A mulai merasakan sakit pada perut dan
pinggang. Dan badannya mulai terasa panas, mual,muntah dan nafsu makan juga
berkurang. Ny.A awalnya hanya mengira hal itu sudah biasa dialami oleh ibu
nifas. Tapi suaminya sangat khawatir dengan keadaan istrinya karena takutnya
akan berdampak buruk bagi Ny.A dan bayinya. Pada tanggal 11 desember 2009
Ny. A merasa kesulitan untuk buang air kecil. Dan kondisi Ny.A semakin lemah.
Keesokan harinya pada tanggal 12 desember 2009 pukul 09.00 WIB Tn. C
membawa Ny. A ke IGD RS. Dr. Iskak. Lalu dokter menyarankan untuk opname.
Diagnosa dokter pada waktu itu adalah pielonefritis.
Dan pada tanggal 12 desember 2009 pada pukul 10.00 WIB Ny. A opname di
ruang nifas RS Dr. Iskak Tulungagung
A Data Subyektif
.
1 BIODATA
Kawin ke : 1 Kawin ke : 1
2 KELUHAN UTAMA
B Data Obyektif
A. Pemeriksaan Umum
2. Kesadaran : Composmentis
5. BB Sekarang : 55 Kg
6. TB : 152 cm
7. Lila : 27 cm
TD : 110/70 mmHg
Suhu : 39,5 ºC
Respirasi : 22 x / Menit
B. Pemeriksaan Fisik
1. Inpeksi :
2. Palpasi
3. Perkusi
Dada
Abdomen
Bising usus ( + )
5. Pemeriksaan Penunjang
Darah : HB 10 gr %
C. Assesment
D. PERENCANAAN
2. Menganjurkan pada ibu makan makanan yang bergizi dan berprotein tinggi.
A. Kesimpulan
Jadi infeksi traktus urinarius adalah bila ada pemeriksaan urine
ditemukan bakteri yang jumlahnya lebih dari 10.000 per ml ini disebut
dengan istilah bakteriuria. Bakteriuria ini mungkin tidak disertai gejala,
disebut asimptomatik dan mungkin disertai gejala disebut simptomatik.
DAFTAR PUSTAKA