Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Masalah Psikososial
Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Masalah Psikososial
Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Masalah Psikososial
PSIKOSOSIAL
Disusun oleh :
WARTA JULIANA
11.1.1.1.044
B. Psikologi Lansia
Ada 4 ciri yang dapat dikategorikan sebagai pasien Geriatri dan Psikogeriatri, yaitu :
1. Keterbatasan fungsi tubuh yang berhubungan dengan makin meningkatnya usia.
2. Adanya akumulasi dari penyakit-penyakit degeneratif
3. Lanjut usia secara psikososial yang dinyatakan krisis bila :
a. Ketergantungan pada orang lain (sangat memerlukan pelayanan orang lain),
b. Mengisolasi diri atau menarik diri dari kegiatan kemasyarakatan karena berbagai
sebab, diantaranya setelah menajalani masa pensiun, setelah sakit cukup berat dan
lama, setelah kematian pasangan hidup dan lain-lain.
4. Hal-hal yang dapat menimbulkan gangguan keseimbangan (homeostasis) sehingga
membawa lansia kearah kerusakan / kemerosotan (deteriorisasi) yang progresif terutama
aspek psikologis yang mendadak, misalnya bingung, panik, depresif, apatis dsb. Hal itu
biasanya bersumber dari munculnya stressor psikososial yang paling berat, misalnya
kematian pasangan hidup, kematian sanak keluarga dekat, terpaksa berurusan dengan
penegak hukum, atau trauma psikis.
b. Riwayat Keluarga
Genogram :
2. Riwayat Pekerjaan
Pekerjaan saat ini : Tidak ada
Alamat pekerjaan :-
Berapa Jarak Dari Rumah : -
Alat Transportasi :-
Pekerjaan Sebelumnya : Memantat
Berapa jarak dari rumah : ± 100 meter
Alat Transportasi : Tidak ada (jalan kaki)
6. Diskripsi Kekhususan
Kebiasaan ritual : Klien sudah tidak sholat lagi, karena sudah tua.
Yang lainnya : Sering memberi sesajen di air.
7. Status Kesehatan
Riwayat Penyakit dahulu : Klien tidak pernah sakit yan serius yang harus diopname dirumah
sakit, namun klien sering merasa pusing, dan nyeri-nyeri di kakinya.
Keluhan Utama :
P : Destruksi sendi, Q : menusuk-nusuk, R ; Kaki, S : 3 (Sedang) T : kadang-kadang.
Obat-obatan :
NO NAMA OBAT DOSIS KET
Alergi :
Obat-obatan :Tidak Ada
Makanan :Tidak Ada
Faktor Lingkungan :Tidak Ada
Penyakit yang diderita : Reumatik
Penglihatan : normal
Vertigo : tidak
Short Portable Mental Status Quenstionare :
Mini-Mental State Exam (MMSE) :Gangguan Intelektual Ringgan
Inventaris Depresi Beck :Kemungkinan Defresi
d. Persarafan Sensori
Pupil : sama, disebelah kanan ada selaput putih
Reaksi terhadap cahaya
Kiri : ya
Kanan : ya
Mata : berair
e. Muskuloskeletal
Range of motion : penuh
Keseimbangan : tidak stabil
Menggenggam
Kanan : Lemah
Kiri : Lemah
Kekuatan otot kaki :
Kanan : Kuat
Kiri : Kuat
11. Pengetahuan
Pengetahuan klien tentang kesehatan dirinya:
Klien mengatakan jarang sakit. Hanya sewaktu-waktu nyeri di kaki dan pusing
a. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS : “saya cemas dg anak-anak saya Social ekonomi Ansietas
yang masih belum kerja dan
berkeluarga”
c. Rencana Keperawatan
Dx.
No. Tujuan Intervensi Rasional
Kep.
1. 1 Selama dilakukan
1. Kaji tingkat cemas 1.respon ndividu dapat
tindakan klien bervariasi tergantung pada
keperawatan 2. Catat pembatasan pola kultural yang
diharapkan cemas focus pikiran dipelajari.Persepsi yang
klien teratasi dengan
3. Observasi pola bicara menyimpang dari situasi
kriteria hasil: klien apakah cepat atau mungkin dapat
- Menunjukan lambat memperbesar perasaan.
ekspresi tenang 4. Diskusikan dengan 2.Penyempitan focus
- Waktu tidur klien tentang apa yang umumnya merefleksikan
trpenuhi dicemaskan oleh klien rasa takut
- Nafsu makan
5. Tanyakan mekanisme 3.Menyediakan petunjuk
meningkat koping yang digunakan lengenai factor-faktor
oleh klien jika sedang seperti tingkat
cemas ansietas,kemampuan untuk
6. Pertahankan kontak memahami tingkat
sering dengan klien kerusakan otak ataupun
untuk mendengarkan perbedaan bahasa
klien bercerita 4.pasien mungkin perlu
menolak realitas sampai
siap untuk menghadapinya
5.Mungkin dapat
menghadapi situasi dg
baik pada waktu itu
6.Untuk memantapkan
hubungan & meningkatkan
ekspresi perasaan
d. Implementasi
No. Dx. Kep. Implementasi Evaluasi
1. 1 1. Mengaji tingkat cemas klien S : “Makasih sudah mau
2. Mencatat pembatasan focus mendengarkan cerita saya”
pikiran
3. Mengobservasi pola bicara klien O: - klien tampak senang bercerita
apakah cepat atau lambat masalahnya
4. Mendiskusikan dengan klien
- Klien tersenyum
tentang apa yang dicemaskan oleh
- Klien mempunyai teman cerita
klien yaitu Cucunya
5. Menanyakan mekanisme koping
yang digunakan oleh klien jika A: masalah teratasi sebagian
sedang cemas
6. Mempertahankan kontak sering P: lanjutkan intervensi
dengan klien untuk mendengarkan1. Kaji tingkat cemas klien
klien bercerita 2. Catat pembatasan focus pikiran
3. Observasi pola bicara klien
apakah cepat atau lambat
4. Diskusikan dengan klien tentang
apa yang dicemaskan oleh klien
5. Tanyakan mekanisme koping
yang digunakan oleh klien jika
sedang cemas
6. Pertahankan kontak sering dengan
klien untuk mendengarkan klien
bercerita
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, L. “ Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis”, Edisi ke-6, EGC,
Jakarta, 2000.
Nugroho, Wahjudi. “Keperawatan Gerontik”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta 2000.
Leeckenotte, Annete Glesler. “Pengkajian Gerontologi”, Edisi ke-2, EGC, Jakarta, 1997.
Watson, Roger. “Perawatan Lansia”, Edisi ke-3, EGC, Jakarta 2003