CJR Pentik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 44

CRITICAL JOURNAL REVIEW

TIK Dalam Pendidikan

DisusunOleh:

Kelompok 4

Abiyyu Agung (5182151013)

Sri Utami (5183151016)

Ayudiah Lestari Gunawan (5183151018)

Dedek Serly Ramadani (5183151017)

Xhan Yohannes W. Sinaga (5182151011)

Dosen Pengampu: Tansa Trisna Astono Putri, S.Kom., M. T. I

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA DAN KOMPUTER

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan kasih
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Report mengenai “TIK Dalam
Pendidikan” ini.Saya juga berterima kasih kepada Ibu Dosen yang bersangkutan yang telah
memberikan bimbingan nya dalam penyelesaian tugas ini.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih ada kekurangan nya oleh sebab itu saya minta maaf
dan harap memaklumi apabila terdapat penjelasan dan dan hal-hal yang masih belum
sempurna.Akhir kata saya ucapkan terimakasih dan semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi
pembaca nya.

Medan, September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i


DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.Rasionalisasi ............................................................................................... 1
B.Tujuan ......................................................................................................... 1
C.Manfaat ....................................................................................................... 1
D.Identitas Jurnal ........................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A.Isi Jurnal ..................................................................................................... 3
B.Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal ........................................................... 41
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 42
Kesimpulan ................................................................................................... 42
Saran .............................................................................................................. 42

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 43

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi
Critical Journal Review (CJR) merupakan suatu hal yang penting bagi mahasiswa karena
mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.Terdapat beberapa hal
penting sebelum kita mereview jurnal, seperti menemukan jurnal yang sesuai dengan topik
yang diangkat, membaca keseluruhan dari isi jurnal dan mencoba untuk menuliskan kembali
dengan bahasa sendiri pengertian dari jurnal tersebut. Jurnal memiliki beberapa ciri-ciri,seperti
dibatasi sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh organisasi penerorganisasi yang memuat jurnal
ilmiah; memiliki judul dan nama penulis serta alamat email dan asal organisasi penulis;
terdapat abstract yang berisi ringkasan dari isi jurnal, introduction, metodologi yang dipakai
sebelumnya dan metodologi yang diusulkan, implementasi, kesimpulan dan daftar pustaka.
Langkah penting dalam mereview sebuah jurnal, yaitu mengemukakan bagian
pendahuluan, mengemukakan bagian diskusi, mengemukakan bagian kesimpulan. Hal-hal
yang perlu ditampilkan dalam critical journal review, yaitu mengungkapkan beberapa landasan
teori yang digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam penelitiannya dan tujuan apa yang ingin
dicapai; mengungkapkan metode yang digunakan, subjek penelitian, teknik pengumpulan data,
alat pengumpul data, dan analisis data yang digunakan; mengambil hasil dari penelitian yang
telah dilakukan dengan memberikan deskripsi secara singkat, jelas, dan padat; serta
menyimpulkan isi dari jurnal.

B. Tujuan
 Memahami dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari suatu jurnal.
 Mempermudah dalam membahas inti hasil penelitian yang telah ada.
 Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam suatu jurnal.
 Memilih jurnal yang terbaik untuk pembaca dengan cara membandingkan.

C. Manfaat
 Membantu semua kalangan dalam mengetahui inti dari hasil penelitian yang
terdapat dalam suatu jurnal.
 Menjadi bahan evaluasi dalam pembuatan suatu jurnal di penerbitan berikutnya
.
D. Identitas Jurnal
 Jurnal Utama
1) Judul Jurnal :“PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM
PENDIDIKAN”
2) Tahun Terbit : 2013
3) Pengarang :Fenny Purwani
4) Penerbit : Uarda
5) Nomor ISSN : 2085-6989

 Jurnal Pembanding
a) Jurnal Pembanding 1

1
1) Judul Jurnal :“PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI
IMPLEMENTASI ICT DAN SARANA MEMOTIVASI BELAJAR
SASTRA DI SEKOLAH”
2) Tahun Terbit : 2014
3) Pengarang : Ririn Setyorinia
4) Penerbit : Universitas Sebelas Maret
5) Nomor ISSN : 2085-6989
b) Jurnal Pembanding 2
1) Judul Jurnal :“Pengembangan Bahan Ajar Mind Mapping
Berbasis ICT ”
2) Tahun Terbit : 2016
3) Pengarang : Akhmad Sirojuddin
4) Penerbit : Institut Pesantren KH Abdul Chalim
5) Nomor ISSN : 2503-1481
c) Jurnal Pembanding 3
1) Judul Jurnal :“INTEGRASI TEKNOLOGI INFORMASI
KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN: POTENSI MANFAAT,
MASYARAKAT BERBASIS PENGETAHUAN, PENDIDIKAN
NILAI, STRATEGI IMPLEMENTASI DAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL”
2) Tahun Terbit : 2013
3) Pengarang : Fitriyadi
4) Penerbit : SMK Negeri 2 Amuntai
5) Nomor ISSN : 2085-6989

2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Isi Jurnal
 Jurnal Utama
PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENDIDIKAN

Abstract :

The development of information communication technology (ICT) or Information and Communication


Technology (ICT) is increasingly more active over the last two decades and has created a change in many
ways, including in education. Information technology is a combination of computer technology, databases,
networks and improved communications, and Information Management Personnel. The aplication of ICT
in teaching and learning can be use to make learning media (CAI), e-Learning, Virtual Library, the Virtual
School and the VirtualUniversity

Keywords : CT, Information, Media Learning.

Pendahuluan
Dewasa ini informasi menjadi suatu kebutuhan yang hampir wajib dipenuhi pada setiap harinya. Dengan
sampainya informasi ke tangan masyarakat publik dapat mengetahui kondisi dan perkembangan fakta
yang terjadi di daerahnya atau pun di daerah lain. Dengan demikian diharapkan masyarakat dapat memberi
respon terhadap segala fakta sehingga masyarakat mampu berperan sebagai pengontrol.Untuk
mendapatkan informasi yang benar maka dibutuhkan sarana dan prasana yang menampung, memproses
dan menyebarkan hasil pengolahan tersebut menjadi informasi yang valid.Kebutuhan informasi tersebut
tidak terlepas menjadi kebutuhan perguruan tinggi untuk meningkatkan daya saing.Informasi dapat
menjadi pendorong institusi pendidikan untuk berlomba- lomba meningkatkan kemampuannya untuk
memenangkan persaingan minimal mampu bertahan.
Hal ini tidak lepas dari perkembangan teknologi informasi dimana perkembangan teknologi
informasi (TI) yang makin menggiat selama dua dasawarsa terakhir telah menciptakan perubahan pada
banyak hal. Perkembangan teknologi informasi (TI) atau yang biasa juga disebut sebagai teknologi
informasi dan komunikasi (Information and Communication Technology/ICT) mengalami percepatan yang
luar biasa.Perkembangan ini mempunyai pengaruh yang kuat bukan hanya terhadap teknologi informasi itu
sendiri namun juga terhadap totalitas hidup ini.Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat ini
membawa dampak yang begitu besar bagi pola hubungan antar individu, antar komunitas, bahkan antar
negara atau bangsa. Istilah Teknologi informasi atau TI sendiri mencakup hardware dan software komputer;
suara, data, jaringan, satelit dan teknologi komunikasi lainnya; termasuk di dalamnya perangkat-perangkat
pengembangan aplikasi dan multimediaPemanfaatan teknologi sudah mencakup disegala bidang termasuk
dunia pendidikanpun telah banyak dipengaruhi oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK). Para pendidik dituntut untuk terus meng- update pengetahuan dan keterampilannya agar dapat terus
mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikas. Namun demikian, dalam usaha untuk
mengimbangi perkembangan TIK, para pendidik masih mengalami banyak kendala antara lain faktor usia,
ketersediaan sarana dan prasarana, dukungan dari pihak perguruan tinggi dan kendala-kendala lainnya baik
secara teknis maupun non-teknis.

Pengertian Teknologi Informasi


Kata teknologi seringkali oleh masyarakat diartikan sebagai alat elektronik. Teknologi

3
diadaptasikan pada segala aspek kehidupan, membuat hidup jadi lebih mudah dan menarik.Teknologi
Informasi (TI) adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam
pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi.Teknologi informasi merupakan bidang yang
bersentuhan erat dengan kehidupan manusia sehari- hari.Oleh karena itu penerapannya dalam rangka
penyelesaian masalah (problem solving) sering kali bersifat komprehensif, melibatkan berbagai aspek
teknologis.Bahkan dalam dunia nyata, penerapan teknologi informasi sering kali bersentuhan dengan
aspek-aspek non-teknologi, seperti sosial, psikologis, atau organisasional.Situasi ini mensyaratkan para
profesional teknologi informasi untuk memiliki pengetahuan yang solid dan wawasan yang
komprehensif.Kemampuan ini hanya dapat diperoleh melalui pendidikan yang memberikan pengetahuan
tentang fondasi konseptual yang kuat dan sekaligus kemampuan untuk berpikir secaraintegral.
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk
memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang
digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk
pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem
jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan,
dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
Dilihat dari kata penyusunan katanya terdiri dari 2 kata yaitu Teknologi dan Informasi, ada
beberapa definisi teknologi yaitu:
a. Penerapan keilmuan yang mempelajari dan mengembangkan kemampuan dari suatu rekayasa
dengan langkah dan teknik tertentu dalam suatubidang.
b. Aplikasi ilmu dan engineerinntuk mengembangkan mesin dan prosedur agar memperluas dan
memperbaiki kondisi manusia, atau paling tidak memperbaiki efisiensi manusia pada
beberapaaspek.
Sedangkan informasi dapat didefinsikan sebagai informasi adalah data yang merupakan kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian- kejadian dan kesatuan yang nyata.Kejadian-kejadian (event) adalah
sesuatu yang terjadi pada saat tertentu, kesatuan nyata (fact and entity) berupa objeknyata seperti tempat,
benda dan orang yang betul-betul ada dan terjadi.Kusrini (2007 : 7).Sedangakn pengertian sistem yang
menggunakan teknologi komputer untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis dan
menyebarkan informasi. Jadi system informasi dapat dirinci sebagai berikut:
a. Data yang disimpan, diproses, atau ditransmisikan Data :Dataadalah fakta-fakta mentah atau
deskripsi-deskripsi dasar dari hal, event, aktivitas, dan traksaksi yang ditangkap, direkam,
disimpan, diklasifikasikan, tetapi tidak diorganisasikan untuk tujuan spesifik tertentu. Contoh data
antara lain terdiri dari saldo bank, atau jumlah jam pekerja yang bekerja dalam periode
pembayaran.
b. Informasi : data yang telah diorganisir sehingga memberi arti dengan cara tertentu sehingga
mereka mempunyai arti bagi si penerima. Sebagai contoh, bila kita memasukkan nama-nama
murid dengan nilai rata-rata, nama-nama konsumen dengan saldo bank, jumlah gaji dengna jumlah
jam bekerja, kita akan mendapatkan informasi yang berguna. Dengan kata lain, informasi datang
dari data yang akan diproses.
c. Pengetahuan :informasi yang diproses sehingga memberikan pembelajaran, pemahaman untuk
dapat diaplikasikan. terdiri dari informasi yang sudah diorganisasikan dan diproses untuk
memperoleh pemahaman, pengalaman, pembelajaran yang terakumulasi, sehingga dapat
diaplikasikan dalam masalah atau proses bisnistertentu.
Pengetahuan dapat juga diartikan sebagai informasi yang diproses untuk mengekstrak implikasi
kritis dan merefleksikan pengalaman masa lampau menyediakan penerima dengan pengetahuan yang
terorganisasi dengan nilai yang tinggi.Teknologi Informasi diperlukan dalam segala bidang dikarena:
1. Kompleksitas tugas manajemen semakinbesar
2. Pengaruh globalisasi
3. Perlunya response timecepat
4. Tekanan persainganbisnis
Dengan menggunakan teknologi informasi yang berfungsi untuk : menangkap (Capture),
mengolah (Processing), menghasilkan (Generating), menyimpan (Storage), mencari kembali
(Retrieval),dan melakukan Transmisi (Transmission), maka sudah pasti dapat membantu mempermudah
dalam menyelesaikan suatu perkerjaan, apalagi yang berhubungan dengan suatu keputusan yang
membutuhkan informasi yang akurat dan cepat.
Dapat dikatakan bahwa Teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dengan
teknologi komunikasi. Berikut ini adalah infrastruktur teknologi informasi :
a. Perangkat Keras (Hardware) terdiri dari CPU, memory, I/O device, dan interconnector

4
b. Perangkat Lunak (Software) seperti Sistem Operasi (OS), Aplikasi, Bahasa Pemograman,
Utiliti,games.
c. Jaringan dan Komunikasi seperti LAN, internet, Telephon,HP
d. Basis Data (Database) seperti SQL,MySQL,
e. Information ManagementPersonnel

Contoh Arsitektur Komponen Teknologi Informasi

Pengertian Media Pembelajaran


Pengertian media adalah sebuah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Bovee,
1997).Media pembelajaran merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran. Sedangkan pembelajaran sendiri dapat diartikan sebagai sebuah proses komunikasi antara
pembelajar, pengajar dan bahan ajar. Komunikasi tidak akan berjalan baik tanpa bantuan sarana
penyampaian pesan ataumedia.
Dalam proses belajar mengajar terdapat dua unsur yang penting, yaitu metode pengajaran dan
metode pembelajaran, kedua unsur tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Dari hasil beberapa
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar metode pengajaran yang dilakukan hanya berupa pengajaran
konvesional yaitu proses belajar mengajar yang mengandalkan tatap muka antara pendidik dan peserta
didik. Hal ini menyebabkan terbatasnya metode belajar peserta didik dan media pembelajaran yang
digunakan oleh pengajar hanya berupa media transparansi yang ditampilkan dengan menggunakan
transparansi dengan infocus dan media cetak seperti buku dan fotocopy materi.Dengan media pembelajaran
yang masih digunakan sekarang, peserta didik hanya bisa membayangkan bagaimana bentuk atau
visualisasi dari materi tersebut secara abstrak.Pada umumnya komputer hanya dipakai sebagai pengolah
kata dan data saja (Soeharto, 1990: 3). Padahal peralatan ini punya potensi yang besar untuk dipakai sebagai
alat bantu pengajaran, sehingga diperoleh efektivitas pengajaran yangoptimal.
Paling tidak ada lima hal yang dilakukan dalam menstimulus pembelajaran. diantaranya adalah
hubungan atau interaksi manusia, realita, gambar bergerak atau tidak, tulisan dan suara yang direkam.
Kelima bentuk stimulus ini akan membantu pembelajar mempelajari materi yang akan disampaikan. Namun
demikian tidaklah mudah mendapatkan kelima bentuk itu dalam satu waktu atau tempat.
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya.Mulai dari yang paling sederhana dan murah
sampai media yang paling canggih dan mahal harganya.Ada media yang dapat dibuat oleh pendidik sendiri
dan adamedia yang diproduksi pabrik.Ada media yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat
kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran.
Menurut Sutikno, M. Sobry Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media yang beraneka
ragam itu hampir semua bermanfaat. Cukup banyak jenis dan bentuk media yang telah dikenal dewasa ini,
dari yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah dan sudah ada secara natural sampai
kepada media yang harus dirancang sendiri oleh guru.
Sedangkan menurut (Djamarah, 2002:140) menggolongkan media pembelajaran menjadi
tiga,yaitu:

5
1) Media auditif, yaitu media yang mengandalkan kemampuan suara saja, seperti radio dan
taperecorder
2) Media visual adalah media yang hanya mengandalkan indera penglihatan karena hanya
menampilkan gambar diam seperti film bingkai, foto, gambar, ataulukisan.
3) Media audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik dari kedua media diatas.
Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkannya adalah media
cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain
seperti gambar, model, overhead projector (OHP) dan obyek-obyek nyata. Sedangkan media lain seperti
kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang
digunakan meskipun sebenamya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar pendidik.
Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Berikut ini Anderson
(1976) mengelompokkan media menjadi sepuluh golongan sebagai berikut:

Tabel. 1.1 Jenis-Jenis Media Pembelajaran


No. Golongan Media Contoh dalam Pembelajaran
1. Audio Kaset audio, siaran radio, CID, telepon
Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet,
2. Cetak
gambar
Kaset audio yang dilengkapi bahan
3. Audio cetak
tertulis
Overhead transparansi (OHT),
4. Proyeksi visual diam
film bingkai(slide)
5. Proyeksi audio visual diam Film bingkai (slide) bersuara.
6. Visual gerak Film bisu
Film gerak bersuara, video
7. Audio visual gerak
NCD,televisi
8. Obyek fisik Benda nyata, model, spesimen

9. Manusia dan lingkungan Guru, pustakawan, laboratorium


CAI (pembelajaran berbantuan komputer)
10. Komputer dan CBI (pembelajaran berbasis komputer)

Sebagaimana dikemukakan di atas salah satujenis media pembelajaran adalah dengan


menggunakan komputer. Teknologi komputer adalah sebuah penemuan yang memungkinkan
menghadirkan beberapa atau semua bentuk stimulus di atas sehingga pembelajaran bahasa asing akan lebih
optimal. Namun demikian masalah yang timbul tidak semudah yang dibayangkan.Pengajar adalah orang
yang mempunyai kemampuan untuk merealisasikan kelima bentuk stimulus tersebut dalam bentuk
pembelajaran. Jalan keluarnya adalah merealisasikan stimulus-stimulus itu dalam program komputer
dengan menggunakan piranti lunak yang mudah dipelajari sehingga dengan demikian para pengajar akan
dengan mudah merealisasikan ide-ide pengajarannya.
Penggunan komputer sebagai alat bantu pembelajaran pertama kali dilakukan oleh perusahaan
IBM pada awal tahun 1977 yang menggunakan intruksi berbasis komputer dan terus berkembang sampai
saat ini sehingga dikenal dengan istilah media pembelajaran. Sedangkan istilah media berasal dari bahasa
latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara pertama kali
dilakukan oleh perusahaan IBM pada awal tahun 1978 pengertian tentang media pembelajaran, diantaranya:
(http://artikel-yudha.blogspot.com/2007/08/proposal -penilitian.html)
a. Makna umum : adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi dari sumber
informasi kepada penerima informasi. Sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran
disebut mediapembelajaran
b. AECT, menerangkan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan orang
untuk menyalurkanpesan.

6
c. Gegne, mengartikan media sebagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsang mereka untukbelajar
d. Media pembelajaran juga merupakan istilah yang menerangkan istilah Alat Peraga, Alat bantu
dan Audio Visual Aid(AVA)

Media pembelajaran yang baik harus memenuhi beberapa syarat.Media pembelajaran harus
meningkatkan motivasi pembelajar.Penggunaan media mempunyai tujuan memberikan motivasi kepada
pembelajar. Selain itu media juga harus merangsang pembelajar mengingat apa yang sudah dipelajari selain
memberikan rangsangan belajar baru. Media yang baik juga akan mengaktifkan pembelajar dalam
memberikan tanggapan, umpan balik dan juga mendorong mahasiswa untuk melakukan praktek-praktek
dengan benar.

Teknologi Informasi danPendidikan


Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan
dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya kehidupan ini sudah
dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secaraelektronik.
Sejarah IT dan Internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan.Internet di Amerika mulai
tumbuh dari lingkungan akademis (NSFNET), seperti diceritakan dalam buku “Nerds 2.0.1”.Demikian pula
Internet di Indonesia mulai tumbuh dilingkungan akademis (di UI dan ITB), meskipun cerita yang seru
justru muncul di bidang bisnis. Adanya Internet membuka sumber informasi yang tadinya susah diakses.
Akses terhadap sumber informasi bukan menjadi malasah lagi.
Sebagaimana yang telah dikemukan di atas, kemajuan teknologi merupakan salah satu faktor yang
mendukung keberhasilan pendidikan. Peranan teknologi sangat berpengaruh dalam proses penyampaian
pesan dalam proses pendidikan. Saat ini para pendidik sudah mulai menggunakan berbagai teknologi guna
meningkatkan efektifitas proses belajar mengajar, salah satunya adalah menggunakan komputer. Komputer
sebagai salah satu alat yang dinilai tepat apabila digunakan sebagai alat bantu dalam proses pengajaran.alat
atau media yang tepat sangat berfungsi untuk memberikan pengalaman konkrit, motivasi belajar serta
mempertinggi daya serap dan minat belajar peserta didik.
Menurut UNESCO ada 4 level dalam ICT yaitu :
1. Emerging yaitu menyadri kepentingan ICT untukpendidikan
2. Applying mulai menjadikan ICT sebagai objek yang harus dikuasai/dipelajari
(learning to useICT
3. Integrating; menjadikan ICT sebagai media pembelajaran (using ICT tolearn)
4. Tranforming; menjadikan ICT sebagai katalis pembaharuan pembelajaran.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh economiest intelligent unit diketahui tingkat pengunaan
TIK/ICT di Indonesia masih dalam level applying atau dengan kata lain masih dalam tahap dipelajarin.
Untuk skala regional Asia-Pasifik tahaun 2004 dan 2005 Indonesia menduduki peringkat 14 setingkat
dibawah Srilangka dan setingkat di atas Vietnam.

Penerapan Teknologi Informasi dalam Pendidikan


Strategi penggunaan media sebagai pendamping dalam proses pembelajaran dibutuhkan untuk
mengatasi permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran karena keterbatasan waktu, tempat dan
benda. Pembelajaran yang dikemas dengan baik memberikan dampak yang positif dalam memajukan
potensi pada diri manusia.
Dalam proses belajar yang kita lakukan, kita perlu melakukan transformasi diri dari startus konsumen
informasi menjadi produsen informasi. Hal ini bisa kita mulai dengan mendokumentasikan berbagai
informasi maupun resources yang kita miliki maupun melakukan kompilasi atas
informasidanresourcesyangdihasilkanoranglainkemudiankitasebarluaskan kepada khalayak masyarakat.
Dokumentasi dan penyebaran tersebut bisa dilakukan dengan melalui sarana internet, buku/majalah,
maupun CD.Jika kita cermati, sebenarnya masih banyak kok potensi pengetahuan yang bermanfaat namun
masih berserakan alias belum tertata dengan baik. Contoh yang sederhana tentang hal ini misalnya:
Bahan/referensi kuliah, skripsi atau pun tesis, makalah cetak seminar/workshop. Digitalisasi berbagai
resources tersebut bisa meningkatkan secara signifikan dokumentasi, penyebarluasan, dan secara otomatis
akan berimplikasi pada peningkatan manfaat bagi semakin banyak orang.
Menurut Davies (1972) ada tiga macam-macam teknologi pendidikan

7
yaitu:
a. Teknologi pendidikan satu yaitu mengarah pada perangkat keras seperti proyektor, laboratium,
computer (CD ROM, LCD, TV, Video dan alat elektronik lainnya). Teknologi kini dapat
mengotomatiskan proses belajar mengajar dengan alat yang memancarkan, memperkuat suara,
mendistribusikan, merekam dan mereproduksi stimuli materialyang menjangkau pendengar/ siswa
dalam jumlah yang besar. Jadi teknologi satu ini efektif danefisien.
b. Teknologi pendidkan dua mengacu pada “perangkat lunak” yaitu menekankan pentingnya bantuan
kepada pengajaran. Terutama sekali dalam kurikulum, dalam mengembangkan instruksional,
metodelogi pengajaran dan evaluasi.Jadi teknologi dua yang sekarang bermanfaat menyediakan
keperluan bagaimana merancang yang baru atau memperbarui pada pengalaman, bermanfaat pada
pengalaman belajar.Mesin dan mekanisme dipandang sebagai instrument presentasi atautransmisi.
c. Teknologi ketiga yaitu kombinasi pendekatan dua teknologi yaitu “perangkat keras” dan
“perangkat lunak”. Teknologi pendidikan tiga, orientasi utamanya yaitu kea rah pendekatan system
dan sebagai alat meningkatkan manfaat dari apa yang ada di sekitar. Teknologi pendidikan tiga
dapat dikatakan sebagai pendekatan pemecahan masalah, titik beratnya dalam orientasi diagnostic
yangmenarik.
Dari ketiga macam teknologi di atas dapat dikatakan bahwa teknologi pendidikan dalam konteks
sebenarnya adalah tidak hanya mengacu pada perangkat keras saja seperti yang umum dijadikan persepsi
yang benar, namun juga meliputi perangkat lunak dan perpaduan keduanya (perangkat keras dan lunak).
Seiring dengan kemajuan perkembangan teknologi komunikasi dan informasi telah mengubah pola
dan model pembelajaran salah satunya adalah model pembelajaran berbasis komputer. Sistem pengajaran
dan pembelajaran menggunakan alat bantu komputer, salah satunya yaitu berupa aplikasi pengajaran yang
mengacu pada teknologi berbasis multimedia dan web internet. Program aplikasi didesain dan
dikembangkan menyesuaikan dengan pola materi yang diajarkan.
Aplikasi teknologi berbasis komputer dalam pembelajaran dikenal sebagai Computer Assisted Instruction
(CAI) (Arsyad A, 2002).Computer Assisted Instruction (CAI) merupakan pengembangan daripada
teknologi informasi terpadu yaitu komunikasi (interaktif), audio, video, penampilan citra (image) yang
dikemas dengan sebutan teknologimultimedia.Computer Assisted Instruction (CAI) mencakup
penggunaan komputer yang berhubungan secara langsung dengan siswa maupun pendidik.Dalam hal ini
Computer Assisted Instruction (CAI) dapat digunakan untuk mengajar dan melatih dalam mempelajari
suatu disiplin ilmu.Model yang terdapat dalam Computer Assisted Instruction (CAI) ini berupa tutorial,
drill and practice, simulasi, game dan problem- solving.Computer Assisted Instruction (CAI) telah
dikembangkan ahi r-akhir ini dan telah membuktikan manfaatnya untuk membantu guru dalam mengajar
dan membantu peserta didik dalam belajar (Sri Kusumadewi. dkk,2000).
Pembelajaran berbasis komputer dapat digolongkan dalam dua bagian yaitu Computer Assisted
Instruction (CAI) dan Computer Managed Instruction (CMI). Dalam CAI, siswa berinteraksi langsung
(online) dengan komputer sedangkan CMI membantu pendidik dalam mengadministrasi proses
pembalajaran dan siswa tidak online dengan komputer. Penerapan Computer Assisted Instruction (CAI )
atau pembelajaran berbantu komputer dapat diterapkan pada semua ilmu pembelajaran, seperti pembejaran
Matematika, Fisika, Ekonomi, termasuk dapat diterapkan pada pembelajaran agamaIslam.

E-Learning
Sebagaimana dijelaskan diatas dengan pesatnya perkembangan teknologi Informasi dan
komunikasi (TIK) mengakibatkan semakin luasnya jangkauan informasi yang dapat
disebarkan.Perkembangan globalisasi ini telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan
dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka.(Mukhopadhyay M.,
1995).e-Learning (electronic learning) atau pembelajaran jarak jauhmerupakan salah satu produk integrasi
IT ke dalam dunia pendidikan. Bahkan, ada landasan hukumnya. Di antaranya UU nomor
20 tahun 2003 tentang pendidikan. Dilihat dari perkembangan teknologi informasi dan internet dapat
diramalkan pendidikan masa mendatang akan bersifat luwes (flexible), terbuka, dan dapat diakses oleh
siapapun juga yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis, usia, maupun pengalaman pendidikan
sebelumnya.

8
Virtual School dan Virtual University
Virtual university merupakan sebuah aplikasi baru bagi Internet.Virtual university memiliki karakteristik
yang scalable, yaitu dapat menyediakan pendidikan yang diakses oleh orang banyak.Jika pendidikan hanya
dilakukan dalam kelas biasa, berapa jumlah orang yang dapat ikut serta dalam satu kelas?Virtual university
dapat diakses oleh siapa saja, darimana saja.Penyedia layanan virtual university ini adalah
www.ibuteledukasi.com.Mungkin sekarang ini virtual university layanannya belum efektif karena teknologi
yang masih minim. Namun diharapkan di masa depan virtual university ini dapat menggunakan teknologi
yang lebihhandal semisal video streaming yang dimasa mendatang akan dihadirkan oleh ISPlokal, sehingga
tercipta suatu sistem belajar mengajar yang efektif yang diimpiimpikan oleh setiap ahli IT di dunia
pendidikan.

Kesimpulan
Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan zaman.Dalam
pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Maka Teknologi Informasi dan Komunikasi sering dijumpai
kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan internet. Internet merupakan alat komunikasi
yang murah dan mudah akan menghilangkan batasan-batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi
dunia pendidikan, yang memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan
karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-Learning) menjadi
lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Dengan penggunaan Teknologi Informasi dapat memberi keuntungan dalam Speed, Consistency,
Precision, Reliability, yang dapat diterapkan di bidang pendidikan.Tuntutan pembelajaran di masa yang
akan datang harus bersifat terbuka dan duaarah, beragam, multi disipliner serta terkait pada produktifitas
kerja “saat itu juga” dankompetitif. Penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan
akan memungkinkan terciptanya sistim pembelajran elektronik seperti : e-Learning, Distance Learning,
Virtual University dan penggunaan perangkat informsi interaktif(CD-ROM).

 Jurnal Pembanding
a) Jurnal Pembanding 1

PEMANFAATAN INTERNET SEBAGAI IMPLEMENTASIICT DAN SARANA


MEMOTIVASI BELAJAR SASTRA DI SEKOLAH

Abstrak
Hasil dari didikan yang seorang guru sangat sangatlah ditentukan oleh mutu kegiatan pembelajaran baik
di dalam maupun di luar kelas.Maka dari itu perlu adanya upaya untuk meningkatkan efektivitas kegiatan
pembelajaran.Salah satunya dengan memanfaatkan media internet sebagai implementasi dari ICT atau
yang sering kita dengan dengan TIK yang canggih dan beragam fasilitasnya.Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet sebagai implementasi ICT dan sarana
memotivasi belajar sastra di sekolah.Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan.Sifat penelitian ini
adalah deskriptif-analisis yaitu penguraian secara teratur seluruh konsep, kemudian pemberian
pemahaman dan penjelasan secukupnya atas hasil deskripsinya.Penelitian ini menggunakan pendekatan
filosofis dan pedagogis.Sedangkan yang dimaksud dengan pendekatan pedagogis yaitu mencoba
menjelaskan lebih rinci konsep yang ada dengan menggunakan teori pendidikan yakni menganalisis lebih
dalam pemanfaatan internet sebagai sarana memotivasi belajar satra di sekolah.Dalam penelitian ini
menggunakan sumber data sekunder.Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi.Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Tujuan penelitian
studi pustaka ini adalah; (1) mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet dalam bidang pendidikan;
(2) mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet dalam pembelajaran sastra; (3) mendeskripsikan
bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana memotivasi balajar peserta didik; (4) mendeskripsikan
bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana memotivasi belajar sastra. hasil dari penelitian studi
pustaka ini adalah (1) adanya manfaat internet dalam bidang pendidikan; (2) adanya manfaat internet

9
dalam pembelajaran sastra; (3) pengaruh internet dalam memotivsi belajar peserta didik; (4) pemananfaat
internet sebagai implementasi ICT dan sarana memotivasi belajar sastra yang sangat berpengaruh dalam
menggali potensi pesertadidik.

Kata kunci: internet, ICT, motivasi, sastra.

PENDAHULUAN
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), khususnya dalam bidang
pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif,
hal itu dikarenakan semakin berkambangkan komputer dan internet.
Keller (dalam Rusman Dkk 2011) mengritik penerapan metode-metode pembelajaran
konvensional yang kurang menarik perhatian peserta didik.Menurutnya “peserta didik harus diakses yang
lebih luas dalam menentukan apa yang di ingin mereka pelajari sesuai minat, kebutuhan dan
Kemampuannya”.Dikatakannya pula “bahwa guru bukanlah satu-satunya pemegang otoritas
pengetahuan di kelas”.Siswa harus diberi kemandirian untuk belajar dengan memanfaatkan berbagai
sumber belajar.
Hadirnya ICT (Information and Communication Technology) atau yang sering kita dengar
sebagai TIK (Teknologi Informatika dan Komuniakasi) di sekolah, di ruang kelas, di rumah, mempunyai
potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Pada blue print TIK Depdiknas,
setidak- tidaknya disebutkan ada tujuh fungsi TIK dalam pendidikan, yakni sebagai sumber belajar, alat
bantu belajar, fasilitas pembelajaran, standard kompetensi, sistem administrasi, pendukung keputusan,
sebagaiinfrastruktur.
Selain itu, pemanfaatan ICT dalam pembelajaran juga mendukung siswa untuk memperoleh
pengalaman belajar secara bersama-sama dengan siswa lain atau melalui interaksi dengan para pakar
dengan media komunikasi berbasis ICT secara mandiri. Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT
secara terpadu di dalam pembelajaran yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi ICT di dalam
proses belajar mengajar. Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran dapat berbentuk file slide Power
Point, gambar, animasi, video, audio, internet, dan lain sebagainya.
Kemudahan siswa dalam mendapatkan materi atau bahan belajar tentunya akan meningkatkan
motivasi belajar siswa itu sendiri. Dalam kata lain, ICT atau TIK dapat mempermudah siswa dalam
memperoleh bahan dan materi-materi yangdiperlukan siswa dalam proses belajar. ICT juga dapat
menjadikan siswa tersebut menjadi mandiri, karena semua keperluan yang siswa butuhkan dapat dengan
mudan mereka dapatkan melalui ICT.
Pemanfaatan internet dalam pembelajaran, dalam hal ini pembelajaran sastra, sudah menjadi
keharusan yang tidak dapat ditunda-tunda lagi.Berbagai aplikasi internet sudah tersedia dan siap
disambut untuk dimanfaatkan secara optimal oleh guru sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran
khususnya pembelajaran sastra.
Menurut Indrajut (2004), fungsi TIK dalam pendidikan dibagi menjadi tujuh fungsi, yakni (1)
sebagai gudang ilmu, (2) sebagai alat bantu pembelajaran,
(3) sebagai fasilitas pendidikan, (4) sebagai standar kompetensi, (5) sebagai penunjang
administrasi, (6) sebagai alat bantu manajemen sekolah, dan (7) sebagai infrastruktur
pendidikan. Merujuk pada ketujuh fungsi tersebut, guru dituntut untuk memiliki
kecakapan untuk mewujudkan pembelajaran dengan pemanfaatan ICT
khususnyainternet.
Penelitian ini bertujuan untuk; (1) mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet dalam
bidang pendidikan; (2) mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet dalam pembelajaran sastra; (3)
mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana memotivasi balajar peserta didik; (4)
mendeskripsikan bagaimana pemanfaatan internet sebagai sarana memotivasi belajar sastra.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Sukmadinata (2009: 52), menjelaskan penelitian
kepustakaan adalah serangkaian penelitian yang berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka
atau penelitian yang dilakukan di perpustakaan yang objek penelitiannya digali melalui beragam

10
informasi kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, koran, majalah, dan dokumen). Adapun sifat
penelitian ini adalah deskriptif-analisis yaitu penguraian secara teratur seluruh konsep, kemudian
pemberian pemahaman dan penjelasan secukupnya atas hasil deskripsinya.Penelitian ini menggunakan
pendekatanfilosofis dan pedagogis.Katsoff (2003:4), menjelaskan pendekatan filosofis adalah
merupakan suatu analisis secara hati-hati mengenai penalaran-penalaran suatu masalah dan penyusunan
secara sengaja dan sistematis atas suatu sudut pandang yang menjadi dasar suatu tindakan.Sedangkan
yang dimaksud dengan pendekatan pedagogis yaitu mencoba menjelaskan lebih rinci konsep yang ada
dengan menggunakan teori pendidikan yakni menganalisis lebih dalam pemanfaatan internet sebagai
implementasi ICT dan sarana memotivasi belajar sastra di sekolah. Dalam penelitian ini menggunakan
sumber data sekunder, yaitu semua hal yang berkaitan dengan penelitian ini baik berupa buku, artikel di
surat kabar, majalah, website dan blog di internet yang berupa jurnal. Dalam pengumpulan data,
penelitian ini menggunakan metode dokumentasi.Metode dokumentasi menurut Arikunto (1988:236),
merupakan metode untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan, yaitu berupa sumber data dari
beberapa literatur yang erat kaitannya dengan tema yang dibahas.Analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis isi (content analysis). Menurut Suryabrata (1983: 94), analisis isi adalah
suatu teknik untuk menarik kesimpulan melalui usaha menemukan karakteristik pesan dan dilakukan
secara objektif dan sistematis.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemanfaatan Internet dalam Bidang Pendidikan
Penggunaan media pembelajaran berbasis internet dengan menggunakan sarana pendukung berupa
komputer dan LCD proyektor merupakan hal yang tidak mudah.Dalam menggunakan media tersebut,
guru harus memperhatikan beberapa teknik agar media yang dipergunakan itu dapat dimanfaatkan
dengan maksimal dan tidak menyimpang dari tujuan media tersebut.Sementara itu, internet menurut
Miarso (2007:25), memberikan manfaat bagi peserta didik untuk melakukan komunikasi secara langsung
dengan pemakai lainnya. Hal tersebut dimungkinkan dengan diciptakannya sebuah alat bernama modem
guna menghubungkan komputer tersebut dengan jaringan internet. Perkembangan teknologi jaringan
komputer (computer network/internet) saat ini telah memungkinkan pemakainya melakukan interaksi
untuk memperoleh pengetahuan yang diinginkan.Pemanfaatan interaksi tersebut didasarkan pada
kemampuan komputer memberikan umpan balik (feedback) yang segera dapat diakses pemakainya
(Faridi, 2009: 60). Kelebihan internet sebagai media pembelajaran,yaitu:
1. Internet memberikan sambungan (konektivitas) dan jangkauan yang sangat luas
sehingga akses data dan informasi tidak dibatasi waktu, tempat, dan negara.
2. Akses infromasi di internet tidak dibatasi oleh waktu karena dunia maya yang
dihadirkan secara global tidak perneh tidur. Dengan kata lain, kita dapat
melakukan pencarian informasi melalui internet kapan saja selama 24 jam
sehari dan 7 hari seminggu.
3. Akses informasi melalui internet lebih cepat bila dibandingkan dengan mencari
informasi pada halaman-halaman buku-buku di perpustakaan. Kita tinggal
mengklik icon tertentu, maka apa yang kita inginkan akan muncul di layar
monitor komputerkita.
4. Internet juga menyediakan kegiatan pembelajaran interaktif seperti fasilitas e-
learning yang diselenggarakan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat
meningkatkan kemampuan intelektual kita, seperti sekolah menulis online, dsb.
Tentu saja dengan menjadi anggota pada kegiatan tersebut dan mengikuti
ketentuan yang ditetapkan oleh lembagatersebut.
5. Kita dapat berdiskusi dengan teman-teman sebaya atau setingkat mengenai
berbagai hal jika kita memasuki mailing list atau melakukanchatting.
6. Dibandingkan dengan membeli buku atau majalah asli, penelusuran informasi
melalui internet jauh lebih murah. Apalagi pada saat ini banyak situs yang
menyediakan jasa informasi secara cuma-cuma. Kita btinggal mengunduh atau

11
mencetak informasi yang kitabutuhkan.
Menurut Faridi (2009:64) beberapa masalah yang sering dihadapi dalam pengembangan inovasi
pembelajaran berbasis internet sebagai berikut: (1) aksesuntuk dapat menggunankan internet, seperti
ketersedian jaringan internet, listrik, telepon, dan sarana prasaran lain yang menunjang; (2) ketersediaan
software (peranti lunak), yakni bagaimana mengusahakan peranti lunakyang tidak mahal;
(3) efek terhadap kurikulum yang ada; (4) skill dan knowledge; (5) attitude
terhadapinternet.

Pemanfaatan Internet dalam Pembelajaran Sastra


Karya sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide,
semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kehidupan, yang dapat membangkitkan pesona
dengan alat bahasa dan dilukiskan dalam bentuk tulisan.. Sastra adalah bentuk rekaman dengan bahasa
yang akan disampaikan kepada orang lain, rekaman ini menggunakan alat yaitu bahasa. Menurut Agni
(2009:5) sastra merupakan serapan dari bahasa Sansekerta yaitu sastra, yang berarti “teks yang
mengandung instruksi” atau “pedoman”, dari kata dasar sas- yang berarti “instruksi” atau “ajaran”.
Dalam bahasa Indonesia kata ini biasa digunakan untuk merujuk kepada “kesustraan” atau sebuah jenis
tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Menurut Agni (2009:6) yang termasuk dalam kategori
sastra adalah pantun, puisi, sajak, peribahasa, kata mutara, majas, novel, drama, syair, lukisan/ kaligrafi,
dan cerpen.
Selama ini, orang-orang beranggarapan bahwa pelajaran bahasa dan sastra Indonesia merupakan
mata pelajaran yang mudah dan merupakan pelajaran yang tidak penting.Bahkan, tidak jarang peserta
didik kita menganggap remeh mengenai keberadaan bahasa dan sastra Indonesia sehingga kerap kali
mereka tidak terlalu antusias untuk belajar dan mendalami ilmu bahasa dan sastra Indonesia.
Jika kita lihat realita yang ada dalam dunia pendidikan, banyak peserta didik yang memperoleh
nilai di bawah KKM yang telah ditentukan bahkan jauh di bawahnya. Tidak sedikit pula siswa yang tidak
lulus ujian nasional lancaran tidak lulusnya nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berkaitan dengan pembelajaran sastra, banyak peserta didik yang tidak mengetahui karya-karya
satra terutama pada pengarang, judul karya yangdihasilkan, dan bagaimana sejarah sastra itu
sendiri.Mereka hanya tau jenis-jenis dari karya sastra pada umumnya, yaitu puisi, pantun, novel, cerpen,
drama, dan lain sebagainya.Adanya pemanfaatan internet sebagai implementasi ICT diharapkan mampu
memberikan tambahan pengetahuan kepada peserta didik dalam bidang sastra.Seperti, lebih banyak
memahi dan tau karya sastra terbaru, memudahkan para peserta didik untuk mempublikasikan karya
sastra mereka kepada orang lain, dan juga menumbuhkan imajinasi yang lebih dalam pemahaman
karyasastra.

Pemanfaatan Internet dalam Memotivasi Belajar


Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu.Motif
dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan.Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern
(kesiapsiagaan).Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak
yang telah menjadi aktif.Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila kebutuhan untuk
mencapai tujuan sangat dirasakan/mendesak.
Motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan perilaku. Artinya, perilaku yang
termotivasi adalah perilaku yang penuh energi, memiliki arah, dan dapat dipertahankan (John W. Dalam
Anggelica, 2009:199).Ahmad Rifa’i (2010:157) mengemukakan bahwa motivasi adalah salah satu faktor
yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam belajar.Sebagaian pakar psikologi menyatakan bahwa
motivasi merupakan konsep yang menjelaskan alasan seseorang berperilaku. Definisi motivasi menurut
Mc Lean (2009:7), menyatakan bahwa “motivation is all the reason behind why we behave as we do
and revolves around intentionality”. Definisi tersebut dapat diartikan bahwa motivasi me- rupakan alasan
seseorang berperilaku dan se- gala hal di sekitarnya secara sengaja. Menurut Mc. Donald (Sardiman,
2011: 73-74) menyatakan “motivasi adalah per- ubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai
dengan munculnya “ feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanyatujuan”.

12
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan, pengertian ini mengandung tiga elemenpenting:
1. Bahwa motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di
dalam sistem “neurophysio- logical” yang ada pada organisme manusia. Karena
menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari
dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiat- an
fisikmanusia.
2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa “feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal
ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi
yang dapat menentukan tingkah lakumanusia.
3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini
kemunculannya karena terangsang/ter- dorong oleh adanya unsur lain, dalam hal
ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soalkebutuhan.
Motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut John W (dalam Angelica,
2009:201), faktor yang mempengaruhi motivasi belajar dibedakan menjadi dua, yaitu: (1) faktor
instrinsik. Motivasi internal untuk melakukan sesuau demi sesuatu itu sendiri; (2) faktor ektrensik.
Motivasi melakukan sesuatu untuk mendapat sesuatu yang lain. Pendapat lain disampaikan oleh Achmad
Rifa’i (2010:162-168) bahwa setidak-tidaknya ada enam faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
siswa, yaitu; (1) sikap; (2) kebutuhan; (3) rangsangan; (4) afeksi; (5) kompetensi; ]sendiri.
Sejalan dengan pengertian tersebut, peran internet menjadi sangat diperlukan dalam memotivasi
belajar peserta didik, karena kemudahan dalam mencari materi atau bahan pelajaran yang dibutuhkan
oleh peserta didik dapat dicari dengan mudah kapan saja dan dimana saja.Hal tersebut dikarenakan
internet memiliki jutaan link atau web yang berhubungan dengan kesusastraan.Kemudahan-kemudahan
seperti itulah yang membuat peserta didik merasa termotivasi untuk lebih giat belajar dan mendalami
sastra-sastraIndonesia.

Pemanfaatan Internet dalam Memotivasi Belajar Sastra


Seperti yang telah diuraikan di atas bahwa, ICT dalam hal ini internet hadir di sekolah, di ruang kelas, di rumah,
mempunyai potensi yang sangat besar untuk dimanfaatkan dalam dunia pendidikan. Depdiknas menyebutkan
bahwa ada tujuh fungsi ICT dalam pendidikan, yakni sebagai sumber belajar, alatbantu belajar, fasilitas
pembelajaran, standard kompetensi, sistem administrasi, pendukung keputusan, sebagai infrastruktur. Hal ini
memudahkan siswa dalam mendapatkan materi atau bahan belajar tentunya akan meningkatkanmotivasi belajar
siswa itu sendiri melalui internet. Dalam kata lain, internet dapat mempermudah siswa dalam memperoleh bahan
dan materi-materi yang diperlukan siswa dalam proses belajar. Internet juga dapat menjadikan siswa tersebut
menjadi mandiri, karena semua keperluan yang siswa butuhkan dapat dengan mudan mereka dapatkan melalui
internet itusendiri.
Telah diketahui bahwa di dalam situs internet, telah banyak materi-materi yang relevan dengan
pembelajaran sastra di sekolah, seperti bagaimana contoh- contoh puisi, novel, cerpen, naskah drama,
teks fabel, dan lain sebagainya yang tentunya dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik. Selain
contoh karya sastra tersebut, siswa juga dapat dengan mudah belajar tentang struktur-struktur karya
sastra, ciri-ciri karya sastra, karakteristik dari masing-masing karya sastra, dan semua yang berhubungan
karya sastra termasuk siapa pengarang dari karya satra itu sendiri.
Pemanfaatan internet pun akan selalu memotivasi peserta didik untuk belajar sastra dengan
lebih, karena peserta didik hanya duduk di depan kompurter yang sudah dihubungkan dengan jaringan
internet lalu mereka mencari apa yang mereka butuhkan. Lain hanya jika pembelajaran sastra hanya
menggunakan acuan buku, peserta didik akan menjadi bosan karena tebal buku yang mereka baca. Belum
lagi jika mereka harus pergi ke perpustakaan yang jaraknya mungkin jauh dengan rumah mereka, yang
akan menjadi pertimbangan untuk peserta didik itu sendiri. Lalu dengan koleksi perpustakaan yang
minim, terlebih untuk koleksi- koleksi karya sastra yang mungkin sudah cukup berumur.Serta bebrbagai
kendala-kendala yang lainnya yang dialami oleh peserta didik dan guru itu sendiri.
Internet menjadi suatu alternatif yang sangat besar manfaatnya untuk kendala- kendala itu semua.
Berkaitan dengan internet, ada beberapa alternatif yang dapat digunakan oleh peserta didik
dalam pembelajaran sastra seperti sebagai berikut.

13
1. Dialog Elektronik(chatting)
Dalam kaitannya dengan pembelajaran sastra di sekolah, penggunaan chatting dapat diterapkan,
baik antara guru dan peserta didik maupun antara peserta didik dan peserta didik lain. Topik
pembahasan yang dapat didiskusikan melalui chatting dapat berupa materi-materi kesastraan yang
dianggap sulit atau tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.Sebagai contoh, pada satandar
kompetensi (SK) 7, kompetensi dasar (KD) 7.2 “Menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik
novel Indonesi/terjemahan” SMA kelas IX semester 1.Jika tugas yang diberikan guru merupakan
tugas kelompok, misalnya pada KD “Menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel
Indonesi/terjemahan” setiap anggota dalam kelompok tersebut dapat saling terhubung untuk
membicarakan berbagai hal yang berkaitan dengan topik tersebut.Hal itu dapat dilakukan
seandainya peserta didik- peserta didik dalam satu kelompok tidak dapat bertemu di sekolah atau
di suatutempat.
2. Surat Elektronik(e-mail)
Surat elektronik berbeda dengan dialog elektronik. Pada prinsipnya, dalam pembelajaran sastra,
penggunaan media internet berupa e-mail sama seperti pada chatting. Perbedaannya adalah jika
pada chatting jawaban, komentar, atau tanggapan dapat dilakukan secara langsung pada saat itu
juga, pada e- mail umpan balik tersebut dapat tertunda jika pada saat peserta didik mengirimkan e-
mail kepada guru, tetapi guru tidak sedang terkoneksi dengan jaringan (tidak sedang online).
Meskipun demikian, penggunaan media internet berupa e-mail dalam pembelajaran, dalam hal ini
pembelajaran sastra, memiliki kelebihan jika dibandingkan dengan media chatting.Peserta didik
dapat mengirimkan tugas-tugas yang diberikan guru melalui e-mail, misalnya pada KD
“Menganalisis unsur-unsur instrinsik dan ekstrinsik novel Indonesi/terjemahan”.Setelah peserta
didik menyelesaikan karangannya,segera mengirimkannya ke alamat e-mail guru. Setelah karangan
dibaca, guru memberikan umpan balik terhadap tugas-tugas peserta didik tersebut melalui media
yang sama.
3. Blog
Blog merupakan salah satu yang menjadi andalan dalam pembelajaran.Blog merupakan sebuah
media yang mempunyai berbagai fasilitas sebagai sebuah website pribadi ataupun institusi.Web
blog merupakan sarana untuk menyampaikan informasi secara online yang memiliki fasilitas dasar
internet yang mampu menebus batas ruang dan waktu.Ditengah pesatnya perkembangan dunia yang
penuh dengan persaingan, informasi merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan.
Penyampaian informasi yang cepat dan tepat akan mendukung kegiatan-kegiatan dalam pendidikan
terutama dalam pembelajaran. Blog juga mempermudah interaksi antara peserta didik dengan
bahan/materi pelajaran.Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru maupun
antara sesama peserta didik.Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik. Guru
atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta didik.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran sastra, misalnya pada SK 8, KD
8.1 “menulis resensi buku kumpulan cerpenberdasarkan unsur-unsur resensi” SMA kelas XII
semester 1, media internet berupa blog dapat digunakan. Peserta didik tidak harus membeli cerpen
yang akan diresensi, tetapi dapat mengunduhnya dari internet karena saat ini sudah bayak cerpen
yang diunggah di web atau blog seperti cybersastra.org, Sastrapedia.com, dan lain sebagainya.
4. Jejaring Sosial (SocialNetwork)
Penggunaan jejaring sosial, seperti pada facebook, twitter, path, line, instagram, dan lain
sebagainya dapat diakses melalui telepon seluler yang memiliki fitur internet dan kompatible/
mendukung aplikasi tersebut tersebut.

Dalam kaitannya dengan pembelajaran, misalnya pada SK 8, KD 8.1 “menulis resensi buku
kumpulan cerpen berdasarkan unsur-unsur resensi” SMA kelas XII semester 1.Dalam media
internet berupa jejaring sosial tersebut, terdapat akun-akun yang mem-posting berbagai tulisan
mereka.Contoh dari posting-an akun-akun tersebut adalah puisi atau cerpen. Selain itu, ada pula
akun khusus atau group (kelompok) yang memang berisi tentang puisi-puisi atau cerpen seperti
pada akun Kumpulan Puisi, Puisi di line dan instagram, akun Pojok Cerpen, Cerpen Kompas,
Cerpenmu.com, Loker Puisi, Puisi dan lainnya di facebook.

14
SIMPULAN
Dari paparan tentang pemanfaatan internet sebagai implementasi ICT dan sarana memotivasi belajar
sastra di sekolah, dapat diambil beberapa simpulan berikut ini.
1. Internet dapat diterapkan pada semua materi kesastraan dan standar kompetensi (SK) dan
kompetensi dasar (KD), baik pada aspek menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dalam
bidang sastra. Kesesuaian penerapan bergantung pada cara guru dalam mengaplikasikan media
tersebut agar sesuai dengan tujuan pembelajaran yangdiharapkan.
2. Pemanfaatan internet sebagai implementasi ICT dalam pembelajaran sastra dapat memberikan
motivasi terhadap peserta didik. Karena, jangkauan yang ada dalam internet sangat luas.
Namun, pembelajaran ini memerlukan keterampilan khusus dari guru dan peserta didik karena
mereka dituntut untuk menguasai berbagai aplikasi yang ada dalam internet. Selain itu, juga
dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang yang kemungkinan besar tidak dimiliki
olehsekolah.
3. Pemanfaatan internet sebagai implementasi ICT dalam pembelajaran sastra yang dapat
diterapkan dalam pembelajaran sastra berupa chatting, e- mail, blog, dan jejaringsosial.
4. Meskipun pemanfaatan internet sebagai implementasi ICT dalam
pembelajaransastraditerapkan,perangurudalamprosesbelajarmengajar.
Sangat penting, guna membimbing peserta didik agar tidak menuju ke hal- hal yang tidak
dinginkan. Dengan demikian, fungsi internet sebagai media pembelajaran hanya sebagai
penunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pembelajaran sastra dapat mencapai hasil yang
lebih maksimal.

b) Jurnal Pembanding 2
Pengembangan Bahan Ajar Mind Mapping Berbasis ICT

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi telah memengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat bantu
dalam proses pembelajaran. Maka para pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau perlengkapan
tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Dalam makalah ini membahas tentang
bagaimana cara memilih dan merancang media pembelajaran berbasis ICT dalam pendidikan agama Islam
(PAI), karena pemilihan dan perancangan media ICT ini sangat penting bagi guru agar tujuan pengajaran
dapat tercapai secara efektif dan efisien. Dalam pemilihan media, perlu memperhatikan hal-hal lain:
kompetensi dasar dan indikator apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran ataupun diklat.
materi pembelajaran (instruksional content), keakraban media dan karakteristik siswa/guru, dan adanya
sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya adalah dasar pengambilan
keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang akan dikembangkan. Dalam merancang media,
seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu: Define (pembatasan), Develop (pengembangan) dan Evaluation
(evaluasi). Sedangkan kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal utama, yaitu: kesesuaian
atau relevansi, kemudahan, kemenarikan, dan kemanfaatan. Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu
dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan sebelum naskah program media ditulis atau
sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.Alat ini dapat berupa tes, penugasan ataupun daftar
cekperilaku.

Kata Kunci: Pengembangan, Bahan ajar, ICT

1. Pendahuluan
Kemajuan dan peranan teknologi sudah sedemikian menonjol, sehingga penggunaan alat-alat,
perlengkapan pendidikan, media pendidikan dan pengajaran di sekolah-sekolah mulai disesuaikan dengan
kemajuan. Penggunaan alat-alat bantu mengajar, alat-alat bantu peraga pendidikan, audio, visual, dan audio-
visual serta perlengkapan sekolah serta perlengkapan peralatan kerja lainnya, 1 disesuaikan dengan

15
perkembangan tersebut. Tapi yang perlu diperhatikan adalah semua peralatan dan perlengkapan sekolah
tersebut harus disesuaikan dengan tuntutan kurikulum dengan materi, metode, dan tingkat emampuan
pembelajar (siswa) untuk mencapai tujuan pembelajaran.2
Perkembangan teknologi informasi telah memengaruhi penggunaan berbagai jenis media, sebagai alat
bantu dalam proses pembelajaran. Maka para pengajar diharapkan dapat menggunakan alat-alat atau
perlengkapan tersebut secara efektif dan efisien dalam pembelajaran di kelas. Tapi disisi lain, pengajar juga
diisyaratkan untuk dapat menggunakan berbagai alat-alatyang murah, efisien, mampu dimiliki sekolah, baik
yang dibuat sendiri oleh pengajar, maupun alat-alat konvensional yang sudah tersedia dan dimiliki sekolah,
serta tidak menolak kemungkinan menggunakan alat-alat yang sesuai dengan tuntutan perkembangan kemajuan
teknologi dalam pembelajaran. 3 Oleh karena itu, guru dituntut untuk bisa mengaplikasikan berbagai media ICT
seperti komputer, laptop, LCD, internet dan lain sebagainya.4
Dalam makalah ini membahas tentang bagaimana cara memilih dan merancang media pembelajaran
berbasis ICT dalam pendidikan agama Islam (PAI), karena pemilihan dan perancangan media ICT ini sangat
penting bagi guru agar tujuan pengajaran dapat tercapai secara efektif dan efisien.

2. Pembahasan
2.1. Pemilihan Media Pembelajaran Berbasis ICT DalamPAI
A. Kriteria PemilihanMedia
Kriteria pemilihan media antara lain :
a. Ketepatan dengan tujuan pengajaran. Media pengajaran dipilih atas dasar tujuan- tujuan
instruksional/SKKD dan RPP dan mendukung isi bahan pengajaran, sebagai contoh bahan
pelajaran dengan sifat fakta, dengan bantuan media maka akan lebih cepat dan mudah
difahamisiswa.
b. Keterampilan guru menggunakannya. Secanggih apapun sebuah media apabila tidak mampu
menggunakannya maka media tersebut tidak memiliki arti. Oemar Hamalik menegaskan bahwa
setiap guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup tentang mediapendidikan. 5
c. Kemudahan memperolehnya. Artinya media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya
mudah dibuat olehguru.
d. Tersedia waktu untuk menggunakannya. Sehingga media tersebut dapat bermanfaat bagi siswa
selama pengajaran berlangsung.
e. Memilih media pembelajaran harus sesuai dengan taraf berfikir siswa, sehingga makna yang
terkandung di dalamnya dapat difahamisiswa.6
B. Jenis-Jenis mediapembelajaran
Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran: 7Pertama, media
grafis. Seperti gambar, foto, grafik, bagan atau diagram, poster, kartun, komik dan lain-lain.Media
grafis sering disebut juga media dua dimensi, yakni media yang mempunyai ukuran panjang danlebar.
Kedua, media tiga dimensi. Yaitu dalam model seperti model padat (solid model), model
penampang, model susun, model kerja, mock up, diorama danlain-lain.

Ketiga, media proyeksi.Seperti slide, film trips, film, penggunaan OHP, LED Projector, dan lain-lain.

Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran.

Dalam referensi lain, jenis media dapat dikelompokkan sebagai berikut :8

1. Audio - Pita audio(rol/kaset)


- Piringanaudio
- Radio (rekamansiaran)
2. Cetak - Buku teksterprogram
- Bukupegangan/manual
- Bukutugas
3. Audio-Cetak - Buku latihan dilengkapi kaset
- Gambar/poster (dilengkapiaudio)
4. Proyek Visual Diam - Film bingkai(slide)
- Film rangkai (berisi pesanverbal)

16
5. Proyek Visual Diam - Film bingkai (slide)suara
dengan Audio - Film rangkaisuara
6. Visual Gerak - Film bisu dengan judul (caption)
7. Visual Gerak dengan - Filmsuara
Audio - Video/VCD/DVD
8. Benda - Benda nyata
- Model tiruan (mockup)
9. Komputer - Media berbasis komputer; CAI (Computer Assited
Instructional) dan CMI (Computer
Managed Instruksional)
Hasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa proses belajar dan mengajar dengan menggunakan
sarana audio visual mampu meningkatkan efisiensi pengajaran 20% - 50%.9

C. Jenis-Jenis sumberbelajar
Dalam buku Instructional Technologies The Definition and Domains of The Field, AECT
membedakan 6 jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar, 10 yaitu:

a. Pesan (Message)
Pesan merupakan sumber belajar yang meliputi pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan
oleh lembaga resmi, seperti pemegrintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi
pembelajaran.Pesan-pesan ini selain disampaikan secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen
seperti kurikulum, peraturan pemerintah, perundangan, GBPP, silabus, satuan pembelajaran dan
sebagainya.Pesan nonformal yaitu pesan yang ada di lingkungan masyarakat luas yang dapat
digunakan sebagai bahan pembelajaran misalnya cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh
masyarakat dan ulama, prasasti, relief-relief pada candi, kitab-kitab kuno dan peninggalan sejarah
yanglainnya.
b. Orang(People)
Semua orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar.Namun, secara umum
dapat dibagi dua kelompok.Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar
utama yang didik secara profesional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur, dan
widyaiswara.Termasuk kepala sekolah, labiran, teknisi sumber belajar, pustakawan dan lain-
lain.Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki profesi selain tenaga yang berada
dilingkungan pendidikan dan profesinya tidak terbatas.Misalnya politisi, tenaga kesehatan, pertanian,
arsitek, psikolog, lawyer, polisi, pengusaha dan lain-lain.
c. Bahan(Materials)
Bahan merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku
paket, buku teks, modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide, alat
peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
d. Alat(Device)
Alat yang dimaksud disini adalah benda-benda yang berbentuk fisik, sering disebut juga dengan
perangkat keras (hardware).Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan
pembelajaran.Didalamnya mencakup multimedia projektor, slide proyektor, OHP, film, tape
recorder, apaqe projektor, dan sebagainya.

e. Teknik
Teknik yang dimaksud adalah cara (prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran
guna tercapai tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan/simulasi, tanya
jawab, sosiodrama, dansebagainya.
f. Latar(Setting)
Latar atau lingkungan yang berbeda di dalam sekolah maupun lingkungan yang berbeda diluar
sekolah, baik yang sengaja dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk
pembelajaran.Termasuk didalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas,
perpustakaan, laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan
sekolah, dan sebagainya.
Sumber belajar yang diuraikan di atas, merupakan komponen-komponen yang dapat

17
dimanfaatkan untuk pembelajaran. Secara khusus, untuk bahan (materials) dan alat (device) yang kita
kenal sebagai software dan hardware tak lain adalah media pendidikan.11

D. Prosedur PemilihanMedia
Dalam pemilihan media, perlu memperhatikan hal-hal lain:
1. Kompetensi dasar dan indikator apa yang akan dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran
ataupun diklat. Dari kajian kompetensi dasar dan indikator tersebut bisa dianalisis media apa yang
cocok guna mencapai tujuantersebut.
2. Materi pembelajaran (instruksional content), yaitu bahan atau kajian yang akan diajarkan pada
program pembelajaran tersebut. Pertimbangan lainnya, dari bahan atau pokok bahasan tersebut
sampai sejauh mana kedalaman yang harus dicapai. Dengan demikian kita bisa
mempertimbangkan media apa yang sesuai untuk penyampaian bahan tersebut. Ahmad Rohani
menyatakan pemilihan serta prioritas pengadaan media instruksional edukatif harus berkaitan
dengan tujuan instruksional yang akan dicapai, strategi kegiatan belajar mengajar dan
sistemevaluasinya.12
3. Keakraban media dan karakteristik siswa/guru, yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri media yang akan
digunakan. Hal lainnya, karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun kualitatif
(kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yangdigunakan.
4. Adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena pemilihan media pada dasarnya
adalah dasar pengambilan keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun yang
akandikembangkan.13

2.2. Perancangan Media Pembelajaran Berbasis ICT DalamPAI


A. PenyusunanRancangan
Dalam menyusun rancangan media pembelajaran, diharapkan dapat melakukannya dengan persiapan
dan perencanaan yang teliti. Perencanaan merupakan kegiatan untuk masa yang akan datang, semakin jelas
rencana akan sesuatu, maka akan semakin jelas pula tujuannya. 14 Oleh karena itu, dalam membuat
perencanaan itu, ada beberapa hal yang harus kita perhatikan:
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa. Menurut Wina Sanjaya, menganalisis kebutuhan
merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam mendesain pembelajaran, karena tujuan desain
pembelajaran sendiri adalah membantu menyelesaikan kebutuhan belajar untuksiswa. 15
2. Merumuskan tujuan instruksional (insructionalobjective)
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainyatujuan
4. Mengembangkan alat pengukurkeberhasilan
5. Menulis naskahmedia
6. Mengadakan tes dan revisi16

Zainal menambahkan, apabila kita akan merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu:
1. Define (pembatasan), dalam fase ini menyangkut rumusan tujuan, rancangan media apa yang akan
dikembangkan, beberapa persiapan awal dalam perancangan media yang menyangkut: bahan, materi,
dana, serta aspek perancanganlainnya.
2. Develop (pengembangan), dalam fase ini sudah dimulai proses pembuatan media yang akan
dikembangkan, sesuai dengan fasepertama.
3. Evaluation (evaluasi), yaitu fase terakhir untuk menilai media yang sudah dikembangkan/dibuat,
setelah melalui tahap uji coba, revisi, kajian dengan pihaklain.17
B. Analisis Kebutuhan dan KarakteristikSiswa
Dalam proses belajar mengajar yang dimaksud dengan kebutuhan adalah kesenjangan antara
kemampuan, keterampilan dan sikap siswa yang kita inginkan dengan kemampuan, keterampilan dan sikap
siswa yang mereka miliki sekarang. Bila yang kita inginkan, misalnya siswa dapat menguasai 1000 kosa
kata bahasa Inggris, sedangkan saat ini mereka hanya menguasai 200 kata, maka ada kesenjangan 800 kata.
Dalam hal ini terdapat kebutuhan untuk mengajar 800 kata bahasa Inggris kepada siswa itu. 18
Apabila kita telah menemukan siapa siswa yang menjadi sasaran program media yang sedang kita
susun, kita kemudian harus memiliki apa karakteristik yang dimiliki oleh siswa. Sebagai perancang
program media kita harus dapat mengetahui pengetahuan dan keterampilan awal siswa. Maksudnya adalah
kita harus mengetahui pengetahuan/keterampilan yang telah dimiliki siswa sebelum ia mengikuti kegiatan
instruksional.19

18
C. Perumusan Tujuan
Dalam proses belajar mengajar tujuan instruksional merupakan faktor yang sangat penting. Tujuan ini
dapat memberi arah ke mana siswa akan pergi, bagaimana siswa harus pergi kesana dan bagaimana tahu
bahwa ia telah sampai di tempat tujuan. Tujuaninimerupakan pernyataan yang menunjukkan perilaku yang
harus dapat dilakukan siswa setelah ia mengikuti proses instruksionaltertentu. 20

D. Pengembangan Media dan MateriPembelajaran


Dalam mengembangkan media pembelajaran, baik untuk pendidikan formal atau pendidikan non
formal, kurikulum yang berlaku merupakan acuan utama yang harus diperhatikan. Namun kurikulum tidak
menyatakan dengan tegas atau belum mencantumkan jenis media pembelajaran pendukung yang boleh
maupun yang tidak boleh digunakan dalam proses pembelajaran. Padahal media pembelajaran diyakini
sebagai salah satu bagian yang sangat penting dalam proses pembelajaran itusendiri.
Kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal utama, yaitu:
- Kesesuaian atau relevansi, artinya media pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan belajar,
rencana kegiatan belajar, program kegiatan belajar, tujuan belajar dan karakteristik peserta didik. 21
Gene L.Wilkinson dalam risetnya menegaskan bahwa dalam pembelajaran multimedia harus
mempertimbangkan apakah informasi yang sedang disajikan memiliki keterkaitan dengan materi
pembelajaran ataukan tidak.22 Hal ini menjadi penting karena sangat berkaitan dengan pemahaman
atau tersampaikannya materi pelajaran kepada siswa.
- Kemudahan, artinya semua isi pembelajaran melalui media harus mudah dimengerti, dipelajari atau
dipahami oleh peserta didik, dan sangat operasional dalam penggunaannya. 23 Penggunaan media
apapun memiliki tingkat kesulitannya sendiri- sendiri, akan tetapi dibalik kesulitan itu pasti ada
kemudahan.24 Oleh karena itu, guru sebagai fasilitator memiliki peran yang sangat urgen dalam
memudahkan siswabelajar.
- Kemenarikan, artinya media pembelajaran harus mampu merangsang perhatian peserta didik, baik
tampilan, warna, maupun isinya. Uraian isi tidak membingungkan serta dapat menggugah minat
peserta didik untuk menggunakan mediatersebut.
- Kemanfaatan, artinya isi dari media pembelajaran harus bernilai dan berguna, mengandung manfaat
bagi pemahaman materi pembelajaran serta tidak mubadzir atau sia-sia apalagi merusak pesertadidik.
Tentunya 4 kriteria diatas masih dapat ditambahkan lagi dengan nilai-nilai positif lain dari media
pembelajaran. 4 kriteria tersebut setidak-tidaknya menjadi pedoman dan acuan dasar yang selama ini
digunakan dalam merancang dan membangun sebuah media pembelajaran dalam bentuk CD interaktif. 25
Untuk dapat mengembangkan bahan instruksional yang mendukung tercapainya tujuan pembelajaran,
maka tujuan yang telah dirumuskan tadi harus dianalisis lebih lanjut. 26 Setelah itu menyelesaikan daftar
pokok-pokok bahan pembelajaran dan tahap selanjutnya adalah mengorganisasikan urutan penyajian yang
logis, artinya dari yang sederhana ke yang rumit atau dari yang kongrit ke yang abstrak. Dalam membuat
urutan penyajian ini perlu diingat bahwa ada kemampuan atau keterampilan yang saling bergantung,
artinya sesuatu kemampuan atau keterampilan mungkin baru dapat dipelajari setelah kemampuanlain

E. Perumusan Alat PengukurKeberhasilan


Dalam setiap kegiatan instruksional kita perlu mengkaji apakah tujuan instruksional dapat dicapai
aatau tudak pada akhir kegiatan isntruksional itu.Untuk keperluan tersebut kita perlu mempunyai alat yang
digunakan untuk mengukur tingkat keberhasilansiswa.
Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan
sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.Alat ini dapat
berupa tes, penugasan ataupun daftar cek perilaku.
Alat pengukur keberhasilan ini harus di kembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan
pokok-pokok materi pembelajaran yang akan disajikan kepada siswa. Yang diukur atau dievaluasi adalah
kemampuan, keterampilan atau sikap siswa yang dinyatakan dalam tujuan yang diharapkan dapat dimiliki
siswa sebagai hasil kegiatan instruksional itu.28 Selain itu, fungsi ujian tidaklah hanya sebatas mengukur
dan menilai hasil belajar saja, akan tetapi ujian dapat berfungsi sebagai alat mengevaluasi efektifitas siswa
belajar dan efektifitas prosedur pengajaran olehguru.29

3. Kesimpulan
Kriteria pemilihan media antara lain: ketepatan dengan tujuan pengajaran, keterampilan guru menggunakannya,
kemudahan memperolehnya, tersedia waktu untuk menggunakannya, memilih media pembelajaran harus

19
sesuai dengan taraf berfikirsiswa.
Ada beberapa jenis media pengajaran yang biasa digunakan dalam proses pengajaran: Pertama, media grafis.
Kedua, media tiga dimensi.Ketiga, media proyeksi.Keempat, penggunaan lingkungan sebagai media
pengajaran.
Ada 6 jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar yaitu pesan (Message), Orang (People),
Bahan (Materials), Alat (Device), Teknik, Latar (Setting).

Dalam pemilihan media, perlu memperhatikan hal-hal lain: kompetensi dasar dan indikator apa yang akan
dicapai dalam suatu kegiatan pembelajaran ataupun diklat. materi pembelajaran (instruksional content),
keakraban media dan karakteristik siswa/guru, dan adanya sejumlah media yang bisa diperbandingkan karena
pemilihan media pada dasarnya adalah dasar pengambilan keputusan dari sejumlah media yang ada ataupun
yang akan dikembangkan.
Dalam merancang media, seyogyanya melalui tiga tahap utama, yaitu: Define (pembatasan),
Develop (pengembangan) dan Evaluation (evaluasi)

Kriteria media pembelajaran yang baik idealnya meliputi 4 hal utama, yaitu: kesesuaian atau relevansi,
kemudahan, kemenarikan, dan kemanfaatan.
Alat pengukur keberhasilan siswa ini perlu dirancang dengan seksama dan seyogyanya dikembangkan
sebelum naskah program media ditulis atau sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.Alat ini dapat
berupa tes, penugasan ataupun daftar cek perilaku.

c) Jurnal Pembanding 3
INTEGRASI TEKNOLOGI INFORMASI KOMUNIKASI
DALAM PENDIDIKAN: POTENSI MANFAAT, MASYARAKAT BERBASIS
PENGETAHUAN, PENDIDIKAN NILAI, STRATEGI IMPLEMENTASI DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL

ABSTRAK
Integrasi TIK dalam kehidupan saat ini mengubah hubungan kita dengan informasi dan pengetahuan
tak terkecuali di bidang pendidikan.Penggunaan TIK menawarkan peluang yang begitu banyak jumlahnya,
sehingga dapat mengarah pada pengalaman belajar yang lebih baik dan lebih menarik. Hal ini menjadi
tantangan yang signifikan untuk menguGah apa yang dijanjikan teknologi menjadi kenyataan untuk
pemGelajaran. Kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut. 1) Beberapa potensi manfaat TIK untuk
pendidikan, yaitu: berfungsi sebagai enabler untuk pembelajaran seumur hidup; membawa perubahan
peran guru dalam mengajar dan peran siswa
dalambelajar;menyediakanaksesterbukaterhadapmateridaninformasiinteraktifmelaluijaringan;menghilang
kan kendala waktu dan ruang dalam lingkungan belajar; mendukung organisasi dan manajemen
pembelajaran dan pendidikan; dan membuka peluang kolaborasi antar-guru dan antar-siswa. 2) Untuk
mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan diperlukan upaya-upaya, yaitu: memastikan bahwa setiap
orang mampu memperoleh kompetensi TIK dan mengembangkan kompetensi kunci lain melalui TIK untuk
berpartisipasi dalammasyarakat; menetapkan tujuan pembelajaran bagi emansipasi dan pemberdayaan; dan
meningkatkan literasi TIK sebagai bagian berkelanjutan dari pembelajaran seumur hidup. 3) Proses
internalisasi nilai dalam pembelajaran TIKdapat ditranformasikan dengan melakukan pembudayaan di
lingkungan sekolah dengan mengintegrasikan pendidikan nilai dalam bahan ajar sehingga pembiasaan,
penugasan, dan keteladanan menjadi bagian yang integral, holistik, yang secara terus menerus menjadi
bagian yang dipelajari, dipahami, diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. 4) Strategi impelementasi dan
pengembangan profesional di bidang TIK harus mengacu pada kegiatan belajar dan mengajar. Indikator-
indikator yang harus dikembangkan adalah: indikator akses, indikator output, dan indikator dampak.
Kebijakan yang terarah dan sistematis dapat mengacu pada level Sekolah Berbasis TIK, yaitu: Perintis,
Dasar, Menengah, dan Mapan, dimana pada masing-masing level ditinjau dari faktor: infrastruktur, sumber
daya manusia, konten, pembelajaran, serta kebijakan danprogram.

Kata kunci: integrasi TIK, strategi implementasi

20
PENDAHULUAN annilaisebagaifenomenauniversalintrinsikuntuk
semuapembelajarandanpendidikan,baikdirumah
Teknologi Informasi dan Komunikasi atau di sebuah institusi. Pendidikan nilai diyakini
(TIK)merupakantopikpentingyangberkembang dapat mendorong kita untuk menyatakan nilai- nilai
dalam berbagai kebijakan publik, tak terkecuali kita dengan jelas dan untuk mengembangkan
dalam bidang pendidikan.Integrasi TIK dalam integritas dan kepercayaan diri dalam kehidupan
kehidupan sehari-hari mengubah hubungan kita dengan mengenal dan menyatakan nilai-nilai yang
dengan informasi danpengetahuan. menentukan tindakan kita.Hal ini membantu kita
Peluang yang ditawarkan olehpenggunaan menutupkesenjanganantaraapayangkitakatakan dan
TIK dalam pendidikan begitu banyakjumlahnya, apa yang kitalakukan.
sehingga dapat mengarah pada pengalaman belajar Pemerintah telah mengadopsi mengadopsi
yang lebih baik dan lebih menarik. Efek ini tidak TIK dalam bingkai kebijakan pendidikan dan
hanya terbatas pada ruang kelas, tetapi juga kurikulum nasional. Jenis keterampilan baru yang
transformasi model pendidikan, contohnya seperti dibutuhkan sebagian besar didorong oleh
model jarak jauh ke model e-learning atau blended pertumbuhan pesat informasi dalam repo- sitori
learning yang menawarkan pilihan baru dalam di seluruh dunia. Akibatnya, siswa perlu
penyampaian, serta peluang baru dalam layanan mengembangkan literasi informasi dan keteram-
pelatihan guru dan dukunganlain. Kapasitas TIK pilan terkait lainnya untuk mencari informasi dari
untuk membangun jaringan tanpa batas merupakan sumber-sumber yang tak terbatas. Pada saat yang
kemungkinan pembelajaran inovatif yang setara di sama, kemajuan TIK tumbuh dengan cepat. Jika
seluruh wilayah dan negara.Kemampuan siswa kemajuan baru dalam TIK ini dimanfaatkan untuk
untuk memanfaatkan TIK sudah menjadi pendidikan, tentunya siswa maupun guru
kebutuhan baru untuk sistem pendidikan membutuhkankeahlianbaru.Untukitudiperlukan
yangefektif. strategi implementasi dan pengembangan profe-
Banyaknegaramenghadapitantanganyang sional yangkomprehensif.
signifikan dalam menguGah apa yang dijanjikan Berdasarkanuraiandiatastentangintegrasi
teknologimenjadikenyataanuntukpembelajaran. TIK dalam pendidikan, maka masalah yang akan
Kebanyakan tantangan ini terkait dengan biaya dikaji lebih lanjut dalam makalah inidirumuskan
atau masalah infrastruktur dan teknis, seperti sebagai berikut: 1) Bagaimanakah potensi man-
kurangnyaaksesterhadapteknologiatauburuknya faat TIK untuk pendidikan?, 2) Bagaimanakah
konektivitas.Tantanganlainnyaadalahkurangnya mewujudkan masyarakat berbasis pengetahuan
kontenyangrelevandalambahasayangdimengerti dengan penggunaan TIK?, 3) Bagaimanakah TIK
olehpenggunadanterbatasnyaaksesuntuksumber dapat memperkuat pendidikan nilai?,dan
daya pendidikan terbuka.Namun tantangan utama, 4) Bagaimanakah strategi implementasi dan
termasuk pada sistem pendidikan yang paling pengembangan profesional di bidangTIK?
canggih sekalipun, terletak pada kapasitas guru
untuk menggunakan TIK secara efektif di dalam
kelas. Dengan disadarinya kontribusi TIK
dalammembangunhubunganbaruantarasekolah
dan masyarakat, serta menjembatanikesenjangan Potensi Manfaat TIK
antara pendidikan formal, non-formal dan infor- untukPendidikan
mal, maka para pembuat kebijakan dituntut untuk
Dodi Nandika, Gatot H. Priowirjanto dan
menyiapkan strategi untuk menghasilkan
Soekartawi (2007: 11) menjelaskan TIK adalah
keterampilandankapasitasyangdiperlukandalam
istilahyangdigunakanuntukmenggambarkancara
masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge-
yang menarik dan inovatif untuk menyediakan
basedsociety).
pembelajaran seumur hidup dengan akses global
Di tengah sorotan terhadap dampak negatif terhadap informasi, pembelajaran dan dukungan.
akibat terjadinya penyalahgunaan dalam peng- Dalam hal ini TIK mencakup perangkat komuni-
gunaan TIK, meskipun di sisi lain juga tidak kasiatauaplikasi,meliputi:radio,televisi,telepon
terbantahkan dampak berupa nilai-nilai positif, maka selular,komputerdanjaringanperangkatkerasdan
perlu disiapkan benteng untuk mengawal perangkat lunak, sistem satelit dan sebagainya,
penggunaan TIK tersebut, diantaranya dengan pe- serta berbagai layanan dan aplikasi yang terkait
nguatanpadapendidikannilai(karakter).Pendidik- dengan mereka, seperti video conference dan
pembelajaran jarakjauh.
Hal senada dikemukakan oleh Anderson
(2010:4)bahwaTIKmencakupbanyakteknologi

21
yang memungkinkan kita untuk menerima infor- untukcapturing (menangkap), interpreting
masi dan berkomunikasi atau bertukar informasi (me-
dengan orang lain, dengan perangkat dan fungsi nafsirkan),storing(menyimpan),dantransmitti
ng (mengirimkan) informasi seperti disajikan
pada Gambar 1berikut:

Gambar 1. Cakupan TIK

Pada konsesus UNESCO (2011a: 4) ter-


Yves Punie and Marcelino Cabrera (2006:
dapat konsensus tentang manfaat bagi pendi- dikan
27) menjelaskan terdapat dua perspektif utama
melalui penggunaan yang tepat dari per-
tentang peran TIK, yaitu: (1) TIK untuk
kembanganTIK.Masalahmendasaradalahapakah
pembelajarandan(2)belajardenganmenggunakan
guru tahu bagaimana menggunakan TIK secara
TIK. Sementara Anderson (2010: 6) menge-
efektif dalam pengajaran mereka. Bagaimana TIK
mukakan bahwa penggunaan TIK di kelas,ruang
digunakan akan tergantung pada subjek
kuliah dan laboratorium pengajaran diseluruh
yangdiajarkan,tujuanpembelajarandansifatdari
wilayahAsiaYPasifiktelahmemGawaperuGahan
siswa. TIK menawarkan lingkungan belajaryang
dalam cara guru mengajar dan bagaimana siswa
cepat berkembang dan menarik, mengaburkan
belajar, mengutip pendapat yang dikemukakan
batas-
oleh Resta dan Patru (2010), digambarkan
batasantarapendidikanformaldaninformaldan
bagaimana peran guru berubah sebagai hasil dari
mengajak guru untuk mengembangkan cara- cara
penerapan TIK di kelas, seperti disajikan dalam
mengajar baru dan memungkinkan siswa
Tabel 1berikut:
untukbelajar.

Tabel 1. Penggunaan TIK Membawa Perubahan pada Peran Guru


Perubahan dalam Peran Guru
Bergeser dari Menjadi
Penular pengetahuan, sumber informasi Fasilitator pembelajaran, kolaborator,
primer pelatih, navigator pengetahuan dan mitra-
€ pelajar
Guru mengendalikan dan mengarahkan Guru memberikan siswa lebih banyak
semua aspek pembelajaran pilihan dan tanggung jawab untuk
pembelajaran mandiri

22
Sejalan dengan perubahan peran guru, maka peran siswa juga berubah sebagai hasil daripenerapan
TIK di kelas, seperti disajikan dalam Tabel 2 berikut:
Tabel 2. Penggunaan TIK Membawa Perubahan pada Peran Siswa
Perubahan dalam Peran Siswa
Bergeser dari Menjadi
Penerima informasi pasif Berpartisipasi aktif dalam proses
€ pembelajaran
Mereproduksi pengetahuan belajar Memproduksi pengetahuan belajar
sebagai kegiatansendiri bersama-sama dengan siswalainnya

Menurut UNDP (2005: 121-123) Potensi


dan eksplorasi, dan mempersiapkan individu
peluang dan manfaat terkaitdenganpenggunaan
terhadap dorongan dunia teknologi. Dari sisi
TIK dalam
pengajaran, TIK meningkatkan kualitas karena
pendidikanbanyakragamnya.KapasitasTIKuntukm
dapat digunakan sebagai alat untuk pelatihandan
encapaisiswadimanasaja
dukunganGagiguruterlepasdaridispersigeografis
dankapansajamembawaperubahanrevolusioner
mereka.Bahkan penelitian telah menunjukkan
dalam paradigma pendidikantradisionaldengan
bahwa pengenalan TIK untuk tujuan pendidikan
menghilangkan premis bahwa waktu belajar sama
memiliki efek positif pada praktek pengajaran.
dengan waktu di dalam kelas. Dengan
Manfaat lain bagi penyedia pendidikan termasuk
menyediakangayaGelajarfleksiGeldaninterY aktif
manajemen yang efisien dari sumGer Gelajar
serta akses dimana dan kapan saja, TIK
dengan biaya lebih rendah seperti disajikan pada
memberikan materi yang siswa butuhkan kapan
Tabel 3, manfaat hasil dari berbagi sumber daya
dan di mana saja mereka menginginkannya. TIK
dan lingkungan belajar, membuka ruang kelas
memungkinkan mereka untukberinteraksitanpa
serta mempromosikan pembelajaran kolaboratif
batasan ruang dan waktu dengan para guru dan
dan langkah umum terhadap otonomi siswa yang
kelompoknya.Gurudapatmengambilkeuntunganda
lebihbesar.
ri sistem interaktif yang membantu siswa
SementaraTIKsendiritidakmemilikisifat
memahami kebutuhan pembelajar dan kinerja
khusus atau kekuasaan yang dapat merevolusi
yang lebih akurat, serta membuat penilaian yang
pendidikan. Para aktor utama dalam proses belajar
lebihefektif.
dan mengajar adalah guru dan siswa, dan jika
Dengan sistem berbasis TIK akanmening-
kedua belah pihak berkomitmen untuk
katkan kualitas pendidikan bagi siswadalamme-
menggunakan alat yang ampuh ini, perbaikan
ningkatkan motivasi, memfasilitasi perolehan
pembelajaran dimungkinkan akanterjadi.
keterampilan dasar, mempromosikanpenyelidikan

Tabel 3. Potensi Peluang dan Manfaat Penggunaan TIK dalam Pendidikan

Peluang Manfaat
Akses terhadap materi pembelajaran berkualitas tinggi Materi belajar dikembangkan di mana saja dan dapat
darilokasiterpencil diakses oleh siswa di manasaja
Membuka konektivitasantarsiswa Arus informasi gratis di dalam dan antarkelompok

siswa

Pembelajaran interaktif melampaui keterbatasan Jaringan TIK memungkinkan interaksi antar siswa,
akses sederhana terhadap informasi dengan guru, dan pengembangan program
pembelajaran

AktivitasGelajarfleksiGelyangnyamanuntuksiswa Menghilangkan kendala waktu pada


pembelajaran

memungkinkan tingkat kemajuan yang berbeda


Menghilangkan kendala ruang pada lingkungan belajar Mengurangi kendala fisik pada akses
untukGelajar,meminimalkanbiayaperjalanandanhidup,danjaraktidak lagi menjadi penentu marjinalisasi

23
Pengembangan jasa perantarauntukmendukung pembelajaran

Pengelolaan pembelajaran dapat menampilkan kekayaan data pada data tentang kemajuan belajar dan
kinerjasiswa

Penggunaan jaringan guru dan penasihat untuk menyusun proses dan mendistribusikan ide-ide dan bahan
untuk khalayak yang lebih luas

Sistem interaktif dapat menghasilkan data formatif pada kemajuan pembelajaran dan menghubungkan ke
pembelajaran adaptif yang sesuai dengan kebutuhan siswa

Peluang Manfaat
Penilaiandansertifikasidapatdiadministrasikandeng Penilaian dan sertifikasi dapat dilaksanakan secara
an
online dengan kemungkinan untuk mengurangi
menggunakan TIK biaya, meningkatkan keamanan dan standarisasi
tugas penilaian

Sistem manajemen keuangan, administrasi dan


Penyedia layanan pendidikan dapat menggunakan sumber daya dapat menggunakan data yang
TIK dihasilkan TIK di
untukmeningkatkanefisiensi,meningkatkanpelayan berbagaitingkatanalisisuntukmeningkatkanpelayan
an, dan mengurangibiaya an

Kolaborasi kegiatan belajarantarsiswa Siswadarilokasiyangberbedadapatbelajardan

berbagi sumber belajar bersama-sama

Kolaborasi kegiatan mengajarantarguru Gurudaritempatyangberbedadandenganperspektif

yang bervariasi dapat berbagi pengalaman dan


bersama- sama mengembangkan sumber-sumber
belajar

MewujudkanMasyarakatBerbasisPengetahuanMenurut GesCI (2011: 4)yangmengutippendapat


Evers, karakteristik masyarakat berbasis pengetahuan antara
lain:a)industrimenghasilkan produk dengankecerdasanbuatan
yangterintegrasi;b)organisasipembelajaran,baikoleh swasta, pemerintah
danmasyarakatsipil,menjadicerdas;c)adanyapeningkatanorganisasi pengetahuan dalam
bentukkeahliandigital,disimpan dalam bank data, sistempakar,rencana
organisasi,danmedialainnya;d)adanyabeberapapusat keahlian dan produksi pengetahuan,dan;e) adanya
budaya epistemik yang berbedadalam
produksi dan pemanfaatan pengetahuan.
Sebuah masyarakat berbasis pengetahuanbercirikan pertumbuhan, pengembangan, daninovasi yang
didorong oleh penggunaan optimal dari penggunaan informasi dan produk informasi. Lebih lanjut GesCI
(2011: 5-6) mengurai-
kan empat pilar utama masyarakat berbasis pe- ngetahuan, yaitu: (1) pendidikan, (2) TIK, (3) sains dan
teknologi, dan (4) inovasi. Sebagai pilar kedua, TIK dianggap sebagai alat penting dalam mempersiapkan
dan mendidik siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan dalam lingkungan kerja global, sehingga mereka
dapat terus beradaptasi dengan inovasi teknologi berkelanjutan di dunia kerja, dan membuat siswa
lebihmudahuntukmengaksespengetahuan.Lebih jauh TIK dianggap sebagai mesin pertumbuhan dan alat
untuk pemberdayaan, dengan implikasi yang besar untuk perubahan pendidikan dan pembangunan
sosialekonomi.
Menurut Anderson (2010: 7) penyebaran pengetahuan tercatat dalam beberapa fase revo- lusi, yaitu:
Revolusi Pertama, ditandai dengan penemuan bahasa tertulis, yang berarti bahwa untuk pertama kalinya

24
orang bisa menyimpaninformasi dan mengambilnya tanpa perlu mengandalkan memori; Revolusi Kedua
yang terjadi di pertengahan abad ke-15ditandati dengan penemuan mesin cetak, dimana dengan revolusi ini
informasi dalam buku-buku dan pamflet Gisa diseGarluaskan jauh leGih luas dan cepat; Revolusi Ketiga
yang dibawa oleh TIK adalah mempercepat penyebaran informasi dan pengetahuan. Dalam dekade kedua
abad ke- 21 ini internet dan layanan seperti Google dan email, secara bersamaan dengan berbagai baru-
produk seperti Wikipedia, Skype, Facebook dan Twitter akan mengubah lebih lanjut cara kita hidup, belajar,
bekerja dan bermain. Akankahhal ini menunjukkan munculnya Revolusi Keempat? Realitas di beberapa
negara bahwa pembelajaran dilaksanakandiluarkelas,sebuahekspresiinovatif
dalampembelajaran,yangdikenaldenganistilah: mobile-learning (m-learning) atau pembelajaran bergerak
dan ubiquitous-learning (u-learning) atau pembelajaran dimana-mana.

Memperkuat Pendidikan Nilai


MenurutDodiNandika,dkk(2007:16)me- nerangkanpendidikannilaiumumnyamembangun
kebajikan, karakter yang kuat dan makna hidup. Di sekolah, siswa kita dimungkinkan untuk me- mahami
nilai-nilai mereka sendiri dan nilai-nilai orang lain. Kebajikan adalah nilai-nilai universal yang diterima
sebagai kualitas manusia yang diinginkan oleh semua agama dan budaya di dunia.
Pendidikan nilai di Indonesia telah ditam- pung dan ditetapkan dalam Rencana Strategis
Pembangunan Pendidikan, dimana pendidikan nilai dikelompokkan menjadi tiga nilai, yaitu:
nilai input, adalah nilai yang diharapkanyang dapat ditemukan dalam setiap kegiatanyangberkaitan dengan
penyelenggara pendidikan;
(1) nilai proses, adalah nilaiyangdiharapkanselalu diwujudkan dalam mengelola pendidikan
untuk mencapai tonggak tujuan; dan (3) nilaioutput, adalah nilai yang diharapkan yang dapat
dimanfaatkan oleh pengguna. Nilai-nilai tersebut seperti disajikan pada Gambar 2 berikut.
(2)

Dampak Positif TIK yang Diharapkan terhadap Pendidikan Nilai

Nilai Input Nilai Proses Nilai Output


terpercaya visi dan persepsi yangbaik efektif danefisien
profesional model yagbaik layananprima
antusias dan motivasitinggi memotivasi terpercaya
bertanggungjawab menginspirasi resposif danaspiratif
kreatif memberdayakan antisipatif daninovatif
disiplin membentukbudaya demokratis, adil/jujur
penuhperhatian loyal dan inklusif
belajar seumurhidup koordinatif dansinergi
akuntabel

Gambar 2. Dampak dari Integrasi TIK terhadap Pendidikan Nilai

25
Ali Muhtadi (2011: 7-8) menjelaskan 16) menerangkan sekolah masih memainkan peran
bahwaalasanmengapapendidikankarakter(nilai)penti penting dalam proses pendidikan karakter, pada
ng untuk diberikan dalam prosespendidikan adalah saat yang sama dengan penggunaan TIK di
berdasarkan hasil penelitian Heckman, sekolah tanpa mengabaikan maknanya dalam
JamesdanPedroCarneiroyangdikutipolehRatna proses pembelajaran, yaitu menumbuhkan nilai-
Megawangiyangmenunjukkanbahwakecerdasan nilai karakter yang dibutuhkan dalam kehidupan,
intelektual seseorang hanya memberikan kontribusi dimana penggunaan TIK yang dirancang secara
20% saja dari keberhasilan seseorang di masyarakat, rinci dapat meminimalkan dampaknegatifnya.
sedangkan 80% lebih banyak ditentukan oleh MenurutUNESCO(2011b:17)memberikan
kecerdasan emosi seseorang arah bahwa selain berdampak terhadap prestasi
tersebut.Kecerdasanemosimerujukpadakarakter atau mata pelajaran, sejumlah studi tentang TIK telah
akhlak mulia. Penelitian tersebut sesuai dengan hasil menemukanbahwakomputerdapatmemilikiefek
penelitian George Boggs, yangjuga positif pada motivasi siswa, seperti sikap
dikutipolehRatnaMegawangiyangmenunjukkan merekaterhadap teknologi, pengajaran, atau materi
bahwa dari 13 faktor pelajaran.
penunjangkeberhasilanseseorang di dunia kerja, 10
diantaranya(hampir 80%) adalah kualitas karakter
seseorang, dan
sisanya(tiga)berkaitandenganfaktorkecerdasan
intelektual.
4. Strategi Implementasi dan
Menurut St. Nurbaya (2012: 590) me- ngutip Pengembangan Profesional
pendapat Mulyanabahwaprosesinternalisasi karakter Menurut Anderson (2010: 30-33) mema-
dalam pembelajaran dapat parkan negaraYnegara di kawasan AsiaYPasifik
ditranformasikandenganmelakukanpembudayaan di sangat berbeda dalam hal berbagai indikator
lingkungan tingkat satuan pendidikan melalui: demografi dan pendidikan, yang pada gilirannya
(1) penugasan, (2) pembiasaan, (3) pelatihan, (4) menyebabkan perbedaan luas dalam mengim-
pembelajaran, (5) pengarahan, serta (6)ketelada- plementasikanTIKdalampendidikan.Disatusisi, ada
naan.Internalisasidalampembelajarandilakukan sekolah di daerah terpencil, karena sumber daya
denganmengintegrasikannilaipendidikankarakter keuangan yang terbatas, tidak teratur atau
dalam bahan ajar sehingga pembiasaan, pe- nugasan, tidakpasokanlistrik,ataukurangnyainfrastrukturdasa
keteladanan menjadi bagian yang inte- gral, holistik, r lainnya, belummemulaimemperkenalkan
yang secara terus menerus menjadi bagian yang TIKdisekolah.Disisilain,adasekolahyangtelah
dipelajari, dipahami, diamalkan dalam kehidupan mengintegrasi TIK ke dalamkurikulumdi
sehari-hari. Hal ini menjadi sangat mungkin semuabidangpelajaransedemikianrupasehinggamer
dilakukan mengingatpendidikan karakter merupakan ubahprosesbelajarmengajar,ruangkelasdanadminist
bagian dari tiga aspek pendidikan (kognitif, rasi sekolah, dan etosseluruhorganisasi. Untuk
psikomotor,afektif) mengukur tahapintegrasiTIKdicapai oleh negara,
Suwarsih Madya (2011) menjelaskan pe- kabupaten,sekolah,ataubahkankelasdalamsekolah,s
manfaatan TIK harus dijaga agar tetap mem- ebuahmodelsepertidisajikan pada Gambar 3,
GerikankontriGusisignifikanterhadappengemY yangberfungsisebagai kerangka representasi
banganpesertadidikmenjadimanusiaberkarakter dariintegrasi TIKdalampendidikan dan untuk
dan berkecerdasan intelektual danpemberdayaan mengetahuipadatingkat/
pendidik dan tenaga kependidikan terkait. levelapakeberadaansekolahdalamintegrasiTIK
Sementara menurut Siti Irene Astuti D.(2011: pada seluruh kurikulum.

Gambar 3. Tahapan dalam Mengadopsi dan Menggunakan TIK

26
Model pada Gambar 3 memilikidua pemodelan, dan simulasi dalam pengajaran.
dimensi, yaitu: (1) teknologi dan (2) pedagogi. Guru masih cenderung mendominasi kegiatan
Teknologi mengacu pada semua cakupan TIK, pembelajaran di kelas. Namun, mereka menggunakan
dan pedagogi adalah seni dan ilmu mengajar. TIK untuk tujuan profesional,
Dimensi teknologi adalah sebuah kontinum fokuspadapeningkatanpengajaranmatapelajaran untuk
yang mewakili meningkatnya jumlah dan memperkaya bagaimanamerekamengajar dengan
variasi penggunaan TIK. Dimensi pedagogi berbagai aplikasi TIK.Secara bertahap mereka
juga sebuah kontinum dan mewakili perubahan memperoleh kepercayaan diri dalam menggunakan alat
praktek- khusus TIK dalam mengajar.Kesempatan untuk
praktekpengajaranyangdihasilkandaripenerapa menerapkan TIK dalam semua penajaran mereka
n TIK.Dalam dua dimensi tersebut terdapat seringhanyadibatasioleh kurangnya kesiapan akses
empat tingkat/level yang dilewati kelas atau pada fasilitas dan sumber dayaTIK.
sekolah dalam mengintegrasikan TIK.Ada
konsensus umum bahwa integrasi TIK dalam Infusing (Menanamkan)
pendidikan berlangsung secara progresif dalam
serangkaian tingkatan sebagaiberikut. Pada tingkat ini TIK dimasukkan ke seluruh
kurikulum. Hampir semua kelas dileng- kapi dengan
Emerging (Muncul) komputer, sama halnya juga kantor dan perpustakaan,
dan sekolah memiliki koneksi internet. Penanaman
Pada tahap ini sekolah baru saja mulai TIK pada semua aspek ke-
memperkenalkankomputer,dimanapadaawalny hidupanprofesionalgurudengancarasepertiuntuk
amungkin hanya memiliki satu atau meningkatkan pembelajaran siswa dan penge- lolaan
duakomputer dan printer, baik hasil sumbangan pembelajaran. Pendekatan dari staf senior adalah untuk
atau dibeli oleh dinas pendidikan. Pada awal mendukung guru yang aktif dan kreatif yang mampu
tingkat ini, administrator dan satu atau lebih merangsang dan mengelola pembelajaran siswa,
guru perintis mulai menggali potensi TIK untuk danuntukmengintegrasikan
manajemen sekolah dan untuk pengajaran berbagaigayabelajaryangdalammencapaitujuan
dikelas.Fokus di kelas sering pada pembelajaran mereka.
keterampilan TIK dasar dan mengidentifikasi Guru menggunakan TIK untuk membantu
komponen-komponen TIK. Guru sering meng- siswamerekauntukmenilaipembelajaranmereka sendiri
gunakan peralatan yang tersedia untuk tujuan dalam mencapai tujuan. Pada saat yang sama, secara
profesionalnya, seperti word processing untuk alamiah guru berkolaborasi dengan
menyiapkan lembar tugas, spreadsheets untuk gurulaindalammemecahkanmasalahumumdan berbagi
mengelola daftar kelas, dan jika internet juga pengalamanmengajar.Transforming (Transformasi)
tersedia digunakan untuk mencari informasi Pada tingkat ini gurubiasanyamempunyai
atau berkomunikasi lewat e-mail. Guru rasapercayadiriakankemudahandenganTIKsaat
mengem- bangkan literasi TIK dan belajar mengubah pedagogi danpembelajaransiswa
bagaimana menerapkan TIK untuk tugas mereka.Tantanganutamaadalahuntukmembawagu
pribadi dan pro- fesional, lebih menekankan rumelaluitingkatmenanamkanketitikdimanaTIK
pada mempelajari penggunaan peralatan dan adalah alat yang digunakansecararutinuntuk
aplikasi, menjadi peduli terhadap potensi TIK membantu pembelajaransedemikianrupa sehingga
untuk pengajaran di masa yang akan datang. sepenuhnya terintegrasi disemuakelas. Ketika
Praktek pengajaran di kelas masih sangat TIK sepenuhnyaterintegrasidalam
berpusat pada guru (teacher- centered). semuakegiatanpembelajarandikelas,ketikaTIKdig
unakanuntukmemikirkandanmemperbaharuikemb
Applying (Menerapkan) ali organisasi kelembagaandengancarayang
kreatif, dan ketika TIK adalahbagianrutin
Pada tingkat ini sekolah telah mem- darikehidupansehari-
peroleh tambahan peralatan TIK. harilembaga,makasekolahberada pada tingkat
Administrator sekolah menggunakan TIK transformasi.Fokusdalamruangkelastelahpindahse
untuk tugas-tugas manajemen yang lebih penuhnyadariberpusatpada guru menjadi berpusat
terorganisir, sementara guru mulai pada siswa(student-
mengadaptasi kurikulum dalam centered).
rangkameningkatkanpenggunaanTIKpadamat
a pelajaran yang berbeda, Selanjutnya dapat dikembangkan model
menerapkanperangkat baru berdasarkan pemetaan empat tingkat inte-
grasi TIK terhadap kegiatan belajar dan meng- ajar
lunak tertentu seperti menggambar, merancang,
seperti disajikan pada Gambar 4, yang me-

27
nunjukkan langkah-langkah yang dilewati - meningkatkan pengajaran tradisional -
siswa saat mereka belajar tentang TIK mem-
(menjadi peduli terhadap TIK - belajar fasilitasipenggunaanberbagaimodelpengajara
bagaimana menggunakan TIK dalam mata n-
pelajaran – memahami bagai- mana dan kapan
membuatdanmengelolalingkunganpembelaja
menggunakan TIK - memper- dalam
penggunaan TIK) dan saat guru mengajar
ran inovatif danterbuka).
dengan TIK (menerapkan alat produktivitas

Gambar 4. Pemetaan Tingkat TIK terhadap Belajar dan Mengajar

28
UNDP-APDIP (2004: 157) memberikan data sesuai tujuan; memastikan bahwa datadapat
arahan bahwa sifat TIK mengharuskan masya- diakses dan dibagi dengan mudah; mengem-
rakat untuk membuat perubahan yang cepat dan bangkan peralatan informasi manajemen secara
kompleks, untuk membuat transisi dari: penge- bertahap; dan mendukung penggunaan data pada
nalan - adopsi - pemanfaatan TIK. Jika suatu sekolah dan masyarakat. 4) Menyertakan semua
negara berhasil membuat transisi ini, berikutnya biaya jangka pendek dan jangka panjang dalam
adalah harus memprioritaskan pengembangan perencanaan anggaran, dengan strategi antara lain:
sumber daya manusia. Terdapat empat alasan anggaran program berdasarkan total biaya dari
mengapa integrasi TIK dilakukan, mengutip teknologi yang akan digunakan; menjamin
pendapat yang dikemukakan oleh Byron dan kapasitas untuk melakukan pengadaan yang
Gagliarki (2002), yaitu alasan: (1) sosial, (2) efektif; dan mencari hardware dan software
kejuruan, (3) pedagogis dan (4) katalis. Alasan alternatif yang mengurangi biaya. 5) Mencari
sosial berkaitan dengan meresapkan penggunaan alternatifteknologiuntukmenemukansolusiyang
TIK dalam kehidupan sehari-hari. Pengenalan TIK tepat, dengan strategi antara lain: menggunakan
di kelas tidak hanya pembiasaan, tetapi juga teknologi yang sesuai dengan infrastruktur yang
mengembangkan keterampilan siswa dalam tersedia; menggunakan teknologi yang sesuai
penggunaan TIK sebagai alat yang lazim.Alasan dengan keahlian dan kemampuan guru; me-
kejuruan mengacu pada TIK yang berbasis manfaatkan apa yang sudah familiar dan apa yang
kesempatan kerja dan keterampilan yang diper- sudah digunakan; menggunakan teknologi yang
lukan untuk pasar kerja.Alasan pedagogis sesuai dengan tujuan pendidikan; dan berhati-hati
mencakup dampak positif pada keefektifan dalam mengandalkan teknologi baru atau yang
pengajarandanpembelajaranterkaitintegrasiTIK belum terbukti. 6) Fokus pada pengembangan
dalam kurikulum. Alasan katalis mengacu pada guru, pelatihan, dan dukungan yang berkelanjutan,
fakta Gahwa TIK dapat meningkatkan efisiensi dengan strategi antara lain: mendesain
keseluruhan penyelenggaraan pendidikan, tidak pengembangan profesional untuk memenuhi
hanyadisekolahtetapijugadilembagamanajemen kebutuhan guru dan tujuan program;
pendidikan, di tingkat nasional/provinsi dan menghubungkanpengembanganprofesionalguru
komunitas, dimana TIK adalah katalis untuk dengan standar yang diakui untuk penggunaan
reformasi kelembagaan di bidang infrastruktur, teknologi; melengkapi pengembangan profesi
pengiriman, administrasi danmanajemen. guru dengan pelatihan bagi parapemimpin
USAID (2011: 7-39) memberikan pe- sekolah; membangun pengembangan profesional
tunjuk dalam merancang program pendidikan yang teknologi yang berfokus pada metode praktek;
efektif dalam menggunakan TIK terdapat sepuluh pengembangan profesional dilakukan dalam
prinsip kunci sebagai berikut. 1) Meng- gunakan lingkunganduplikasikondisisekolah;sinkronisasi
TIK untuk mencapai tujuan pen- didikan dan pengembanganprofesionaldenganteknologiyang
pengembangan, dengan strategi antara lain: bergulir untuk sekolah; dan menggunakan TIK
menangani bidang dengankebutuhan tinggi; untuk menyediakan tindak lanjut dan dukungan
konsep teknologi sebagai infrastruktur untuk pengembangan profesional. 7) Mencari dan
pendidikan;danTIKuntukmendukungperubahan mengkoordinasikan keterlibatan pemangku
yang konfrehensif. 2) Menggunakan TIK untuk kepentingan yang berbeda, dengan strategi antara
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan lain: mencari LSM lokal yang dapat
siswa, dengan strategi antara lain: membantu siswa berkontribusibagikeberhasilanprogram;mencari
membangun keterampilan membaca dan perusahaanteknologiswastalokalyangpotensial;
keterampilan dasar dalam semua mata pela- jaran; melibatkan perusahaan swasta nasional dan
membantu siswa membangun kehidupan abad ke- internasional; mempertimbangkan manfaat dan
21 dan keterampilan belajar; dan mem- perluas risiko dari kontribusi sektor swasta dari produk
penggunaan komputer dan internet di luar dan jasa; dan membangun mekanisme yang tepat
“kurikulum IT” dan keterampilan TIK atau untuk mengkoordinasikan upaya pemangku
instruksi guru. 3) Menggunakan TIK untuk men- kepentingan. 8) Mengembangkan lingkungan
dukung data pengambilan keputusan, dengan kebijakan yang mendukung, denganstrategi antara
strategi antara lain: menggunakan peralatan lain: memfasilitasi pengembangan kebija- kan
sederhana pada tingkat sekolah;mengumpulkan pendidikan teknologi danpencapaian

29
rencana yang sejalan dengan tujuan nasional; sudahadasebelumnya,danfaktorlainnya,adalah:
dukungan kebijakan pengembangan terkait tujuan 1) Indikator Akses Akses ke teknologi
pendidikan; mencari keterlibatan lembaga pusat disekolah
teknologi pendidikan; dan mengarahkan Gisamenjadirintanganyangsignifikan,memGata
pengembangan kebijakan dan perencanaan ke arah si dampak proyek dalam kaitannya dengan
tujuan yang lebih luas dan jangka panjang.
belajar siswa dan hasil penting lainnya.
9) Mengintegrasikan monitoring dan evaluasi ke
dalam perencanaan proyek, dengan strategi antara
Indikator akses tersebut antara lain: -
lain: dukungan evaluasi berbasis hasil ketersediaan daya listrik - ketersediaan
sertamatrikkinerja;menghubungkanindikatorke tenaga listrik alternatif - jumlah dan jenis
tujuan proyek dan sasaran kebijakan; melakukan perangkat TIK, jumlah perangkat yang
evaluasi proses partisipatif; melakukan penilaian berfungsi, dan jumlah pengguna
formatif; menggunakan perperangkat
hasilevaluasidalampengambilan keputusan; dan - tipe koneksi internet, bandwidth, dan
berbagi temuan secara luas dan transparan. 10) jumlah perangkat yang terhubung - prosentase
Penguatan sis- tem mendahului transformasi siswa menggunakan komputer sekolah per
sistem, dengan strategi antara lain: mengadakan
minggu, dan jumlah jam penggunaan
peralatan TIK; menopang pendekatan untuk
integrasi teknologi; dan mengembangkan komputer 2) Indikator Output Indikator
infrastruktur TIK untuk meningkatkan kapasitas output dapat dinilai dari perubahan dalam
sistem yang lebihluas. praktek pengajaran dan perilaku belajar yang
Menurut Harry Firman dan Burhanuddin mengandalkan teknologi atau yang memenuhi
Tola (2008: 77) ada beberapa kendala dalam tujuan teknologi dan didukung
implementasie-learningditingkatsekolah,antara pengembangan profesional. Indikator output
lain kurangnya peralatan dan infrastruktur TIK tersebut antara lain: - siswa menggunakan
(termasuk jaringan telepon dan pasokan listrik sumber daya perangkat lunak pendidikan -
yang dapat diandalkan) serta tidak tersedianya siswa terlibat dalam teknologi, didukung oleh
tenaga terampil untuk mengelola peralatan TIK di
kegiatan
banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan.
Mahalnya biaya akses internet dan keterbatasan
kolaboratifdengansiswalaindikelasnya,denga
sumber belajar digitalisasi ditulis dalam bahasa n siswa di kelas lain, dan dengan siswa di
Indonesiaadalahmasalahlaindalampemanfaatanpe sekolah atau negara lain - siswa melakukan
ndidikan berbasis TIK. Hasil penelitian oleh Herry penelitian independen, menulis laporan, dan
Fitriyadi (2012: 231) ditemukan kendala- kendala membuat presentasi-
implementasi TIK dalam pembelajaran produktif gurumenampilkankurikulumyangber-
SMK di Kabupaten Hulu Sungai Utara berkaitan hubungan dengan sumber daya (misalnya,
dengan: (1) kebijakan pemerintah daerah dalam video, simulasi)untukkelas-
bidang TIK, (2) pendanaan pro- gram, (3) gurumencari,menemukan, dan menggunakan
pengembangan profesional di bidang TIK, (4)
rencana pelajaran atausumber
ketersediaan sumber daya TIK, dan (5)
penggunaan TIK di sekolah. Sementara menurut
dayalainnyadiDVD,serversekolah,atauinterne
GesCI (2011: 23) program pengembanganprofe- t
sional cenderung masih berfokus pada upaya - guru menggunakan teknologi (misalnya,
untukmengajarparapendidikuntukmenggunakan email, blog, SMS) untuk berkomunikasi
teknologi. dengan guru lain. 3) Indikator Dampak;
Lebih lanjut USAID (2011: 40-44) me- Indikator dampak (hasil) di bidang proyek
ngemukakan adanya tantangan dan keterbatasan teknologi pendidikan seringkali sama dengan
padadampakTIKdisekolah,yaitu:(1)teknologi indikator dampak yang digunakan untuk
meningkatkan kompleksitas dalam sistem mengevaluasi proyek-proyek pendidikan
pendidikan; (2) proyek teknologi pendidikan
yang tidak menggunakan teknologi.
tundukpadatekananpolitikdanpasar;(3)dampak
teknologi dibatasi oleh banyak faktor; dan (4)
Teknologi telah terbukti memiliki
peningkatan pendidikan membutuhkanwaktu. dampakpositif pada motivasi siswa dan
motivasi guru, dengan dampak tidak
Indikator-indikator yang harus dikem- langsung terhadap kehadiran dan
bangkan dalam kaitannya dengan rancangan penyelesaian sekolah. Dalam konteks
program dan tujuan, lingkungan
Indonesia, langkah strategis yang lebih rinci
pendidikanyang
dikemukakan oleh Kwarta Adimphrana

30
(2011: 5-22) bahwa kebijakan Konten, (4) Pembelajaran, dan (5) Kebijakandan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Program. Konfigurasi level dan faktor terseGut
berupa Sekolah Berbasis TIK seperti pada Tabel 4 sampai dengan Tabel 8
diharapkandapatmenunjanginovasipembe berikut.
lajaran yang menghasilkan peningkatan
mutu proses pembelajaran dan bermuara
pada peningkatan mutu lulusan.
Terdapat empat levelSekolah
Berbasis TIK, yaitu: (1) Perintis, (2) Dasar, (3)
Menengah, dan (4) Mapan, dimana keempat
level tersebut ditentukan oleh lima faktor, yaitu:
(1) Infrastruktur,(2)sumberdayamanusia,(3
)

Tabel 4. Level Sekolah Berbasis TIK Ditinjau dari Infrastruktur

Level Sekolah BerbasisTIK


Infrastruktur
Perinti Dasar Menengah Mapan
a. Prasarana s
•LaG.Komputer • LaG.Komputer
• LA– • LaG.Komputer • LaG.Komputer
LaG.Komputer • LA– LaG.Komputer • LA– LaG.Komputer
• RuangMultim • RuangMultimedia • RuangMultimedia
edia • LA–Sekolah • LA–Sekolah
• Server • Server
• WiFiSekolah
• RoomServer
b. Sarana •Listrik • Listrik • Listrik • Listrik
• Telepon • Telepon • Telepon • Telepon
• Internet • Internet • Internet • Internet
• Televisi • Televisi • Televisi • Televisi
• Radio • Radio • Radio • Radio
• KomputerDesk • KomputerDesktop/ • KomputerDesktop/ • KomputerDesk
top/ Laptop Laptop Laptop top/ Laptop
• LCDProjector • LCDProjector • LCDProjector
• KomputerServer • KomputerServer • KomputerServer
• AC • AC • AC
• Interactivewhite-board • Interactivewhite-
• PemGerian1IPPuGlish board
• VideoConference
• PemGerian2Y
5IP Publish
c. Band • Internet 512KGps • Internet 1MGps • Internet 2MGps • Internet ≤ 3MGps
with, • 1 PC : 4Siswa • 1 PC : 3Siswa • 1 PC : 2Siswa • 1 PC : 1Siswa
Rasio, • 1 PC : 6Guru • 1 PC : 4Guru • 1 PC : 3Guru • 1 PC : 1Guru
dan • 1LCDProjector:12 • 1LCDProjector:6 • 1LCDProjector:3 • 1LCDProjecto
Siste Kelas Kelas Kelas r:1 Kelas
m • 1 Televisi : 12Kelas • 1 Televisi : 6Kelas • 1 Televisi : 3Kelas • 1 Televisi : 1Kelas
• ElectronicLearning • MobileLearning • UbiquitousLearning

Tabel 5. Level Sekolah Berbasis TIK Ditinjau dari SDM

Level Sekolah BerbasisTIK


SDM
Perinti Dasa Menengah Mapa
a. e-Pembelajaran s
Minimal r n s n s
25%guru b i e
dapatmengoperasi e s c
kan r T a
&memanfaatkan b I r
mediapembelajara a K a

31
sukarelaatauotodi  Minimal 50%  75% guruterlatih  100% guru
dak guru terlatih membuat media terlatih membuat
mengoperasikan pembelajaran dan
b. e-Administrasi Minimal &memanfaatkan berbasisTIK memodifikasi
1pegawai mediapembelajaran media
menguasai berbasis TIK pembelajaranme
aplikasi  70%pegawaiterlatih lalui Portal
perkantoran  Minimal 10% memutakhirkan RumahBelajar
(office) pegawai terlatih pangkalan data
mengoperasikandan pendukung SIM  100% pegawai
memanfaatkan SIM Sekolah terlatih menyajikan
Sekolah data dan
informasisekolahu
ntuk DSS
(Decision Support
System)Sekolah
c. Sistem  Minimal 1pegawai/  Minimal 1pegawai/  Minimal 1pegawai/  Minimal 1 pegawai/
Pendu teknisi menguasai teknisi menguasai teknisi menguasai teknisi
kung teknikkomputer teknikkomputer teknikkomputer menguasaiteknik
 Minimal 1pegawai/  Minimal 1pegawai/ komputer
teknisi menguasai teknisi menguasai  Minimal1pegawai/tek
jaringan dan server jaringan dan server nisi menguasai
komputer komputer jaringan dan
 Minimal 1pegawai/ serverkomputer
admin menguasai  Minimal 1 pegawai/
manajemen admin menguasai
CMS (Content manajemenCMS(Con
Management tent
System) ManagementSystem)
 Minimal 1
pegawai/ admin
menguasai LMS
(LearningManage
ment
System)

32
Tabel 6. Level Sekolah Berbasis TIK Ditinjau dari Konten

Level Sekolah BerbasisTIK


Konten
Perinti Dasa Menengah Mapa
s r n
a. e-learning •Offline • Online
• CD/DVDMultim • Audio onDemand • Online • Online
edia (AoD), Video on • Semua konten • Konten
Pembelajaran Demand (VoD), pembelajaran yang pemGelajaran di
• VCD dan Multimedia terintegrasi di web web
Video Interaktif untuk pembelajaransekolah pembelajaran
Pembelaj pembelajaran dapat diaksesmelalui sekolah
aran terintegrasi didalam internet dapatdiakses
web intranetsekolah • 75% guru oleh guru,
memanfaatkanPortal orangtua, dan
RumahBelajar publik melalui
smartphone
• PangkalanArsip • PangkalanArsip &gadget lainnya
Persuratan Persuratan • 100% guru
b. e-Administrasi • PangkalanArsip • PangkalanData • PangkalanData memanfaatkanP
Siswa(PDS) Siswa(PDS) ortal
Persuratan
• PangkalanData • Pangkalan Data –ilai RumahBelajar
NilaiSiswa Siswa • PangkalanA
• Pangkalan DataBP/ • Pangkalan DataBP/ rsip
BK BK Persuratan
• Pangkalan DataGuru • Pangkalan
dan Pegawai(PDGP) DataSiswa (PDS)
• Pangkalan Data • Pangkalan Data
KurikulumSekolah –ilai Siswa
• Pangkalan Data • Pangkalan DataBP/BK
KeuanganSekolah • Pangkalan
• PangkalanData DataGuru dan
Katalog Buku Pegawai(PDGP)
Perpustakaan • Pangkalan
Data
KurikulumSek
olah
• Pangkalan
Data
KeuanganSek
olah
• Pangkalan
DataKatalog
BukuPerpustakaan
• Pangkalan
Data
InventarisSek
olah
• Pangkalan DataTamatan
c. Sistem • SIMPersuratan • SIMPersuratan • SIMPersuratan Sekolah
Pendu (e-Mail) (e-Mail) (e-Mail) • WeGSekolah
kung • SIM Penerimaan • SIM Penerimaan
Peserta DidikBaru Peserta DidikBaru
(PPDB) (PPDB)
• SIMPenilaian • SIM PenilaianPeserta
PesertaDidik Didik
• SIMBP/BK • SIMBP/BK
• ServerSekolah • ServerSekolah
• IntranetSekolah • IntranetSekolah
• SIM Pendidik dan
TenagaKependidikan
• SIMKurikulum
• SIMKeuangan
Sekolah
• SIMPerpustakaan

33
• SIM rimaanPes • SIMBP/BK n BarangMilik
Persurata erta Didik • ServerSekolah • SIMKurikulum Sekolah
n(eYMai Baru(PPD • IntranetSekolah • SIM KeuanganSekolah • SIMPenelus
l) B) • SIM • SIMPerpu uran
• SI • SIM Pendidik stakaan Tamatan
M Penilaia dan Sekolah • SMSGateway
Pe nPeserta TenagaKe • WeGSekolah
ne Didik pendidika • SIM
• Mobile
WebSekolah

34
Tabel 7. Level Sekolah Berbasis TIK Ditinjau dari Pembelajaran

Level Sekolah BerbasisTIK


Pembelajaran
Perinti Dasar Menengah Mapan
s
a. e-learning • TIKdimanfaatkan • Minimal 20% guru
untuk mencari memanfaatkan Portal • Minimal 50% guru • 100% guru
sumber belajar, Rumah Belajar untuk memanfaatkanPortal memanfaatkanP
media presentasi, memodifikasi media RumahBelajaruntuki ortal Rumah
data, informasi, pembelajaranberbasis novasimedia Belajaruntuk
dan komunikasi internet pembelajaranberbasis berragam model
melalui internet pembelajaran
inovatif: PBL,
internet, WBL,
RadioEdukasi, Telecolaboratio
Televisi Edukasi, n, Blended
• 20% pegawai
dan Portal Learning,
memanfaatkan
RumahBelajar aplikasiSAS/SIMS • 50% pegawai Virtual
memanfaatkan Classroom, dsb.
untuk layanan
kesiswaan aplikasi SAS/SIMS • 100% pegawai
b. e-Administrasi • TIKdimanfaatkan untuk layanan memanfaatkan
untuk mengelola kepegawaian, aplikasiSAS/S
administrasi kurikulum,keuangan, IMS untuk
persuratan sekolah danperpustakaan layanan
melaluiaplikasi penulusuran
SAS/SIMS pendidikan/
karier tamatan dan
inventaris sekolah

c. Sistem • Komputer dan • Komputer dan • Komputer dan • Komputer dan


Pendu internetdimanfaatkan internetdimanfaatkan internetdimanfaatkan internet
kung untuk mendukung untuk mendukung untuk mendukung dimanfaatkan
pembelajaran di pembelajaran di pembelajaran di untuk
kelas/labkom dan kelas/labkom dan kelas/labkom dan mendukung
administrasi dibagian administrasi dibagian administrasi dibagian pembelajaran di
tata usaha secara tata usaha secara tata usaha secara kelas/labkom dan
optimal optimal optimal administrasi
• Server dan intranet • Server dan intranet dibagian tata
dimanfaatkan untuk dimanfaatkan untuk usaha secara
mendukunglayanan mendukunglayanan optimal
aplikasi, kontendan aplikasi, kontendan • Server dan
data pembelajaran data pembelajaran intranet
dan SAS/SIMS dan SAS/SIMS dimanfaatkan
melalui intranet melalui intranet untuk
secaraoptimal secaraoptimal mendukunglay
• CMSdimanfaatkan anan aplikasi,
oleh guru untuk konten dan data
pembelajaran di pembelajaran
kelas maupun di dan SAS/SIMS
luar sekolah secara melalui intranet
optimal secaraoptimal
• CMSdimanfaa
tkan oleh guru
untuk
pembelajaran
di kelas
maupun di luar
sekolah secara
optimal
• LMS
dimanfaatkan
oleh siswa
untuk
meningkatkan
prestasi dan

35
guru untukmeningkatkan performansisecara
optimal

Tabel 8. Level Sekolah Berbasis TIK Ditinjau dari Kebijakan dan Program

Kebijakan Level Sekolah Berbasis TIK


dan
Perinti Dasar Menengah Mapan
Progra
s
m

a. e-learning • Ada • Ada program • Ada program • Ada program


rencanatindakan pengadaan, pelatihan inovasi e-
(action plan) pengembangan pengembangan media pembelajaran
pendayagunaan danpemeliharaan pembelajaranberbasis sekolah
TIK untuk aplikasi dan konten TIK untukguru
pembelajaran pembelajaran

36
Kebijakan Level Sekolah Berbasis TIK
dan
Progra Perinti Dasar Menengah Mapan
m s

b. e-Administrasi • Ada • Ada program • Ada program • Ada program


rencanatindakan pengadaan, pelatihanpengelolaan inovasi e-
(action plan) pengembangan dan dan pengendalian administrasi
pendayagunaan pemeliharaanaplikasi SAS/SIMS berbasis sekolah
TIK untuk SAS/SIMS dan TIK untukpegawai
SAS/SIM pangkalandata
Sekolah

c. Sistem • Ada rencana tindakan • Ada rencana tindakan • Ada rencana tindakan • Ada rencana
Pendu (action plan) (action plan) (action plan) tindakan (action
kung pengembangansarana pengembangansarana pengembangansarana plan)
dan prasarana TIK dan prasarana TIK dan prasarana TIK pengembangan
sekolah sekolah. sekolah. sarana dan
• Ada program • Ada program prasarana
pengadaan, pengadaan, TIKsekolah.
pengembangan dan pengembangan dan • Ada program
pemeliharaansarana pemeliharaansarana pengadaan,
dan prasarana TIK dan prasarana TIK pengembangan
sekolah sekolah dan
• Ada program pemeliharaan
pelatihan pengelolaan sarana dan
dan pengendalian prasarana TIK
sarana dan prasarana sekolah
TIK sekolah untuk • Ada program
teknisi/admin pelatihan
pengelolaan dan
pengendalian
sarana dan
prasarana TIK
sekolah untuk
teknisi/admin
• Ada program
inovasi sistem
pendukung
pembelajaranda
n
administrasisekolah

37
HASIL DAN PEMBAHASAN
Keterampilan belajar mengajar abadke- 21 menggarisbawahi kebutuhanuntukberalihdari metode yang
berpusat pada guru (teacher- centered learning) untuk lebih berpusat pada siswa (student-centered
learning).Lingkungan pembelajaran aktif dan kolaboratif difasilitasi oleh TIK berkontribusi pada
penciptaanpopulasi siswa berbasis pengetahuan. Kepemimpinan,
manajemen,dantatakelolajugadapatditingkatkan melaluiTIKdenganmeningkatkanpengembangankonten
pendidikan dan mendukung proses administrasi di sekolah-sekolah dan lembaga pendidikanlainnya.
Dalam pendidikan abad ke-21 meng- integrasikan teknologi, siswa dan guru terlibat dalamcara-
carayangsebelumnyatidakmungkin, memungkinkan penciptaan kegiatan belajar mengajar baru, meningkatkan
prestasi dan mem- perluas interaksi dengan masyarakatlokaldanglobal. Siswa dan guru hidup di dunia infor-
masi dengan perubahan sosial dan ekonomiyang signifikandancepat.GurudantidaklagisemataY mata
Gergantung pada media fisik seperti Guku teks cetak yang sering kali ketinggalanjaman.
Dengan demikian dapat diidentifikasi beberapa potensi manfaat TIK untuk pendidikan, yaitu:
berfungsi sebagai enabler untuk pem- belajaran seumur hidup jika digunakan dengan tepat; membawa
perubahan peran guru dalam mengajar dan peran siswa dalam belajar; me- nyediakan akses terbuka
terhadap materi dan informasi interaktif melalui jaringan; meng- hilangkan kendala waktu dan ruang dalam
lingkungan belajar; mendukung organisasi dan manajemen pembelajaran dan pendidikan; dan membuka
peluang kolaborasi antar-guru dan antar-siswa.
Dalam bidang sosial, masyarakat berbasis pengetahuan membawa lebih banyak akses ke
informasidanbentuk-bentukbaruinteraksisosial dan ekspresi budaya.Individu memiliki lebih banyak
kesempatan untuk berpartisipasi dan
mempengaruhiperkembanganmasyarakatmereka.Munculnyamasyarakatberbasispengetahuandan penyebaran
luas penggunaan TIK menghasilkan kebutuhan akan keterampilan digital baru dan kompetensi untuk
pekerjaan, pendidikan dan pelatihan, pengembangan diri dan partisipasi dalam masyarakat. Meskipun ada
risiko yang cukup besar bahwa kelompok-kelompokyangkurang beruntung dan orang-orang terpinggirkan
tidak akan sepenuhnya mampu mengambil manfaat dari peluang baru yang ditawarkan oleh TIK, pengguna
TIK yang kompeten adalahsiswa pada umumnya dan pendidik padakhususnya.
Oleh karena itu untuk mewujukan masya- rakat berbasis pengetahuan diperlukan upaya- upaya, yaitu:
memastikan bahwa setiap orang mampu memperoleh kompetensi TIK yang diperlukan dalam masyarakat
informasi dan untuk belajar dan mengembangkan kompetensi kuncilainmelaluiTIKuntukberpartisipasidalam
masyarakat;menetapkantujuanpembelajaranbagiemansipasidanpemberdayaan,sepertikompetensi sosial,
berpikir kritis, berbagi pengetahuan dan teknik kerjasama; dan meningkatkan literasi TIK sebagai bagian
berkelanjutan dari pembelajaran seumur hidup, karena masyarakat berbasis pengetahuan yang dinamis dan
cepat berubah membutuhkan keterampilan yang terus-menerus harusdiperbaharui.
Dengan mengetahui nilai-nilai yang di- anggap penting, baik yang relevan dengan indi- vidu
(misalnya kebiasaan kerja, disiplin diri, kesabaran, kejujuran) ataupun yang relevan se- cara sosial kohesif
(misalnya berbagi, kebaikan, kerjasama, toleransi), akan menambahkeyakinan bahwa mengintegrasikan nilai
dalam kurikulum pendidikansangatlahpenting.Untukmemperkuat pendidikan nilai diperlukan upaya-upaya
untuk senantiasa berkomitmen dan konsisten dalam menanam, memupuk, dan merawat nilai-nilai
positifmelaluipenggunaanTIK.Beberapalangkah harus diikuti ketika mencoba menggunakan TIK untuk
mengajarkan nilai-nilai, antara lain: membuat pelajaran lebih menarik,membuat
pelajaranlebihberagam,meningkatkanpenyajian bahan untuk pelajaran, memberikan lebihbanyak prestise,
memGuat administrasi leGih efisien, memberikan lebih banyak percaya diri, dan membuat pelajaran
lebihmenyenangkan.
Keberhasilanseseorangdimasyarakatlebih banyak ditentukan oleh kecerdasan emosi yang merujuk
pada nilai (karakter) atau akhlak mulia. Proses internalisasi nilai dalam pembelajaran TIK dapat
ditranformasikan dengan melakukan pembudayaan di lingkungan sekolah dengan mengintegrasikan
pendidikan nilai dalam bahan ajar sehingga pembiasaan, penugasan, dan
keteladananmenjadibagianyangintegral,holistik, yang secara terus menerus menjadi bagian yang
dipelajari,dipahami,diamalkandalamkehidupansehari-hari.
Kebijakannasionaldalambentukkerangka kerja untuk implementasi TIK, realitasnya menunjukkan
tren bergerak menuju pendekatan yang lebih terdesentralisasi sejalan dengan era otonomi.Upaya inisiatif
awal dari pemerintah pusat sering tidak diikuti dengan kesiapan program tindak lanjut oleh setiap
pemerintah daerah. Atau sebaliknya pemerintah daerah sama sekali tidak mempunyai inisiatif strategi
dalam hal implementasi dan pengembangan profesional di bidang TIK. Tidak mengherankan jikaditemui
perbedaan kebijakan yang dibuat oleh masing- masing daerah. Hal lain yang juga harus disadari bahwa

38
perubahan dan inovasi dalam teknologi cenderung jauh lebih cepat daripada perubahan dalam
sistempendidikan.
Strategi impelementasi danpengembangan profesional di bidang TIK harus mengacu pada kegiatan
belajar dan mengajar, dengan memper- hatikanbagaimanasiswabelajartentangTIKdan
bagaimanagurumengajardenganTIK.Indikator- indikator yang harus dikembangkan adalah: indikator
akses, indikator output, dan indikator dampak. Untuk menunjang inovasipembelajaran yang menghasilkan
peningkatan mutu proses pembelajaran dan bermuara pada peningkatan mutu lulusan, maka kebijakan yang
terarah dan sistematis dapat mengacu pada level Sekolah Berbasis TIK, yaitu: Perintis, Dasar, Menengah,
dan Mapan, dimana pada masing-masing level ditinjau dari faktor: infrastruktur, SDM, konten,
pembelajaran, serta kebijakan danprogram.

SIMPULAN
Berdasarkan analisa dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1) Beberapa potensi
manfaat TIK untuk pendidikan, yaitu: berfungsi sebagai enabler untuk pembelajaran seumur hidup;
membawa perubahan peran guru dalam mengajar dan peran siswa dalam belajar; menyediakan akses
terbuka terhadap materi dan informasi interaktif melalui jaringan; menghilangkan kendala waktu dan ruang
dalam lingkungan belajar; mendukung organisasi dan manajemen pembelajaran dan pendidikan; dan
membuka peluang kolaborasi antar-guru dan antar-siswa, 2) Untuk mewujukan masyarakat berbasis
pengetahuan diperlukan upaya-upaya, yaitu: memastikan bahwa setiap orang mampu memperoleh
kompetensi TIK dan mengem- bangkankompetensikuncilainmelaluiTIKuntuk
berpartisipasi dalam masyarakat; menetapkan tujuan pembelajaran bagi emansipasi dan pemberdayaan;
dan meningkatkan literasi TIK sebagai bagian berkelanjutan dari pembelajaran seumur hidup, 3) Proses
internalisasi nilai dalam pembelajaranTIKdapatditranformasikandengan melakukan pembudayaan
dilingkungansekolah dengan mengintegrasikan pendidikan nilaidalam bahan ajar sehingga pembiasaan,
penugasan, dan keteladananmenjadibagianyangintegral,holistik,yang secara terus menerus menjadi
bagian yang dipelajari,dipahami,diamalkandalamkehidupan sehari-hari, dan 4) Strategi impelementasi
dan pengembangan profesional di bidang TIK harus mengacu pada kegiatan belajar dan mengajar.
Indikator-indikator yang harus dikembangkan adalah: indikator akses, indikator output, dan indikator
dampak. Kebijakan yang terarah dan sistematis dapat mengacu pada levelSekolahBerbasis TIK, yaitu:
Perintis, Dasar, Menengah, dan Mapan, dimana pada masing-masing level ditinjau dari faktor:
infrastruktur, sumber daya manusia, konten, pembelajaran, serta kebijakan danprogram.

2. Kelebihan Dan Kekurangan Jurnal


 Kelebihan
 Materi yang digunakan pada jurnal utama sangat sederhana dan sangat ringan
untuk dicerna oleh para pembaca.
 Pada jurnal pembanding 3 diterapkan jenjang pendidikan yang bisa diterapkan
TIK dimana sangat ideal kepada para pembaca untuk langsung menerapkan
nya.
 Di jurnal pembanding 2 lebih ke pemaparan pemaduan TIK Dalam
Pendidikan, dengan fokus memberi kebutuhan pengajar untuk menggunakan
metode TIK Dalam Pendidikan, seperti memberikan Media, Prosedur,
Rancangan, Strategi, Sumber, Kriteria dan lain lain.
 Di jurnal pembanding 1 lebih kepada pembelajaran online, dimana mungkin
cocok untuk beberapa pihak yang menggunakan metode ini.
 Kekurangan
 Jurnal-jurnal ini kurang dianjurkan untuk pelajar ilmu komputer tahap lanjut
karna materi yang dipakai sangat mendasar.

39
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Teknologi pembelajaran terus mengalami perkembangan seiring perkembangan


zaman.Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-hari Maka Teknologi Informasi dan
Komunikasi sering dijumpai kombinasi teknologi audio/data, video/data, audio/video, dan
internet. Internet merupakan alat komunikasi yang murah dan mudah akan menghilangkan
batasan-batasan ruang dan waktu yang selama ini membatasi dunia pendidikan, yang
memungkinkan terjadinya interaksi antara dua orang atau lebih. Kemampuan dan
karakteristik internet memungkinkan terjadinya proses belajar mengajar jarak jauh (E-
Learning) menjadi lebih efektif dan efisien sehingga dapat diperoleh hasil yang lebih baik.
Dengan penggunaan Teknologi Informasi dapat memberi keuntungan dalam Speed,
Consistency, Precision, Reliability, yang dapat diterapkan di bidang pendidikan.Tuntutan
pembelajaran di masa yang akan datang harus bersifat terbuka dan duaarah, beragam, multi
disipliner serta terkait pada produktifitas kerja “saat itu juga” dankompetitif. Penerapan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan akan memungkinkan terciptanya
sistim pembelajran elektronik seperti : e-Learning, Distance Learning, Virtual University dan
penggunaan perangkat informsi interaktif(CD-ROM).. Mengingat itu, maka pada bagian TIK
Dalam Pendidikan ini dapat saya terangkan serinci mungkin pada CJR ini.

Saran

Demikianlah CJR ini. Kami sadar, bahwa CJR ini sebenarnya masih banyak
kekurangan dan termasuk jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca agar CJR ini bisa lebih sempurna. Semoga
CJR ini dapat memberi manfaat bagi kami dan para pembaca.

40
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.co.id

https://doaj.org/article/9b12e89c37be4a8292dd904215271pb

https://doaj.org/article/9b12e89c37be4a8292dd3094009d43f1

https://doaj.org/article/21851ab31e5a43078410a5f498fd83ef

41

Anda mungkin juga menyukai