Rafizka Dwinda - 251 - Teori Akuntansi H

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

Nama: Rafizka Dwinda Kesuma Vidyani

Teori Akuntansi H

Perekayasaan Pelaporan Keuangan

Teori akuntansi dimaknai sebagai penalaran logis. Oleh karena itu penulis mendefinisi
akuntansi secara luas sebagai: seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan
penyediaan jasa secara nasional berupa informasi keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam
suatu lingkungan negara tertentu dan cara penyampaian informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.
Agar manfaat akuntansi dapat dirasakan, pengetahuan perekayasaan tersebut harus
diaplikasi dalam suatu wilayah (negara). Wujud aplikasi ini adalah terciptanya suatu mekanisme
pelaporan keuangan (financial reporting) nasional yang dengannya unit-unit organisasi bisnis,
nonbisnis, dan kepemerintahan dalam suatu negara menyediakan data dan menyampaikan
informasi keuangan kepada para pengambil keputusan yang dianggap paling dominan dan
berpengaruh dalam pencapaian tujuan negara.

Proses Perekayasaan
Pelaporan keuangan adalah struktur dan proses akuntansi yang menggambarkan
bagaimana informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan ekonomik dan
sosial negara. Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil perekayasaan
akuntansi ditingkat nasional. Perekayasaan akuntansi adalah proses pemikiran logis dan objektif
untuk membangun suatu struktur dan mekanisme pelaporan keuangan dalam suatu negara untuk
menunjang tercapainya tujuan negara.
Tujuan pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi keuangan untuk dasar
pengambilan keputusan ekonomik dan sosial. Rerangka konseptual dijabarkan dalam standar
akuntansi dan acuan lainnya sehingga membentuk prinsip akuntansi berterima umum (PABU).
Proses pemikiran dan pertimbangan dalam pembuatan undang-undang dasar atau konstitusi dapat
disebut sebagai perekayasaan.

Perekayasaan Sebagai Proses Deduktif


Hendriksen (1982) menguraikan aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam proses
perekayasaan. Aspek 1 menghendaki agar perekayasaan mengidentifikasi dan mempertimbangkan
karakteristik operasi perusahaan beserta lingkungan politik, ekonomi, budaya, dan sosial tempat
akuntansi akan diterapkan. Aspek 2 mengarahkan perekayasa agar menentukan siapa pihak yang
dituju oleh informasi dalam lingkungan negara yang dipostulatkan. Aspek 3 pemakai biasanya
dipertimbangkan sebagai pihak yang mempunyai tingkat kecanggihan tertentu dan bukan pihak
yang awan. Aspek 4 berkaitan dengan penentuan objek-objek dan kegiatan-kegiatan fisis
perusahaan dan lingkungannya yang harus dilaporkan beserta maknanya yang relevan dengan
pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Aspek 5 berkaitan dengan masalah bagaimana kegiatan
fisis perusahaan dapat diterjemahkan dalam simbol-simbol kuantitatif (dalam satuan uang) yang
bermakna. Aspek 6 adalah identifikasi keunggulan-kelemahan berbagai alternative pendefinisian,
pengukuran, penilaian, pengakuan, dan pengungkapan informasi dalam statemen keuangan. Aspek
7 merupakan penghubung antara proses pada tingkat makro dan mikro.
Karena bersifat deduktif-normatif, proses perekayasaan dan penalaran itu sendiri bebas
nilai. Yang tidak bebas nilai adalah konteks lingkungan dan parameter yang dipertimbangkan
dalam proses penalaran. Di Indonesia sudah berkembang organisasi-organisasi Syariah yang
bergerak dalam bidang bisnis dan non bisnis. Proses penalaran dalam penyusunan RK FASB dapat
dijadikan model untuk mengembangkan RK untuk organisasi tersebut tentu saja dengan
memasukkan parameter-parameter yang berpaut/relevan.

Siapa Merekayasa
Idealnya, badan legislatif membentuk komite atau tim khusus yang ada dibawah
kendalinya untuk perekayasaan di tingkat nasional seperti misalnya Securities and Exchange
Commission (SEC) yang ada dibawah kongres Amerika. Walaupun dalam kenyataannya
perekayasaan di tingkat nasional secara Teknik diserahkan oleh badan legislatif kepada profesi
atau badan khusus untuk tujuan itu (seperti misalnya Badan Pengawas Pasar Modal/BAPEPAM),
tetapi badan legislative mempunyai kekuatan yuridis dan politis untuk menentukan hasil akhir
perekayasaan (dalam bentuk hak veto atau amandemen).

Rerangka Konseptual
Rerangka konseptual versi FASB merupakan suatu model hasil perekayasaan yang dapat
dijadikan acuan penalaran untuk pengembangan rerangka acuan baru untuk konteks lingkungan
yang berbeda. Model ini dipilih karena rerangka ini merupakan model pertama yang disusun dan
memuat secara lengkap penjelasan, penalaran, dan argument sehingga sangat cocok untuk bahan
pembelajaran dan Pendidikan teori akuntansi.
RK FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu: tujuan pelaporan keuangan
(bisnis dan nonbisnis), karakteristik kualitatif informasi, elemen statemen keuangan, dan
pengukuran dan pengakuan. Rerangka ini merupakan kulminasi dari upaya-upaya sebelumnya
oleh berbagai badan dan komite mulai dari komite eksekutif AAA sampai komite trueblood.
Elemen-elemen statemen keuangan harus diukur untuk membentuk informasi semantik yaitu
elemen, ukuran, dan hubungan. Atribut elemen harus diidentifikasi dan atribut pengukuran yang
sesuai dipilih untuk mendapatkan ketepatan penyimbolan.
Tanpa rerangka konseptual sebagai “konstitusi” akan sangat sulitlah bagi penyusun standar
untuk mengevaluasi argument bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih baik dalam
menggambarkan realitas ekonomi atau untuk menilai bahwa perlakuan akuntansi tertentu lebih
efektif daripada perlakuan yang lain dalam rangka mencapai tujuan sosial atau ekonomik. Tanpa
rerangka konseptual, tidak dapat dihindari kemungkinan para penyusun standar untuk
menggunakan konsep-konsep menurut selera sendiri tanpa suatu haluan yang jelas sehingga ada
kemungkinan “ganti dewan ganti standar”. Akibatnya, standar akuntansi yang diterbitkan tidak
pernah konsisten.
Tiadanya rerangka konseptual dapat mengakibatkan penyusun standar akuntansi diperalat
oleh pihak tertentu (vested-interest group) untuk menghasilkan standar yang menguntungkan
pihak tersebut. Dengan kata lain, rerangka konseptual melindungi profesi akntansi dari politisasi
untuk kepentingan pihak yang tidak semestinya sehingga kepentingan umum dikorbankan.
Bagi Pendidikan dan pengajaran akuntansi, RK FASB sangat bermanfaat untuk memahami
akuntansi sebagai suatu teknologi yang pemanfaatannya memerlukan proses perekayasaan. RK
FASB menggambarkan bagaimana teori akuntansi yang dimaknai sebagai penalaran logis
diterapkan dalam dunia nyata. RK FASB dapat menjadi bahan Pendidikan untuk meningkatkan
pemahaman pemakai atau masyarakat umum akan arti penting statemen keuangan dan
meningkatkan keyakinan mereka terhadap statemen keuangan.
Nama: Rafizka Dwinda Kesuma Vidyani
Teori Akuntansi H

Perkembangan PSAK

Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan informasi posisi keuangan, kinerja perubahan posisi
keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan.
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan
pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun
untuk memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS).
Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “pernyataan ini tidak
wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”.

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia


a. Pernyataan standar akuntansi keuangan – PSAK
b. Standar akuntansi keuangan entitas tanpa akuntabilitas public signifikan – SAK-ETAP
c. Standar akuntansi entitas mikro kecil menengah – SAK EMKM
d. Standar akuntansi Syariah – SAK Syariah
e. Standar akuntansi pemerintahan – SAP PP 71 Tahun 2010

Karakteristik IFRS
1. IFRS menggunakan “principles Base”:
a. Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
b. Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
c. Membutuhkan professional judgment pada standar akuntansi

2. Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif harus
melakukan penilaian sendiri (perlu kompentensi) atau menggunakan jasa penilai
3. Mengharuskan pengungkapan (disclousure) yang lebih banyak baik kuantitatif
amaupun kualitatif
4. IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan bisnis dan
kebutuhan informasi para pengguna
PSAK 71 Instrumen Keuangan
- Perubahan format mengikuti IFRS
a. Bab 1 Tujuan
b. Bab 2 Ruang lingkup
c. Bab 3 pengakuan dan penghentian pengakuan
d. Bab 4 klasifikasi
e. Bab 5 pengukuran
f. Bab 6 akuntansi lindung nilai
g. Tanggal efektif dan ketentuan transisi

- Tanggal efektif 1 Januari 2020


- Perbedaan dengan IAS
a. Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15 Revenue From
Contract with Custome, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena belum diadopsi
b. Ketentuan transisi
PSAK 72
- PSAK 72 merupakan adopsi atas revenue from contracts with customer effective 2018,
kecuali:
a. Item terkait IFRS 16 leases (karena belum diadopsi) – hak penggunaan aset
b. Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada

- Standar ini bersifat principles based


- Standar komprehensif karena mengatur semua jenis pendapatan yang terkait dengan
kontrak pelanggan sehingga menghilangkan standar yang lain.

PSAK yang digantikan yaitu:


PSAK 23: Pendapatan
PSAK 34: kontrak konstruksi
ISAK 10: program loyalitas pelanggan
ISAK 21: perjanjian konstruksi real estat
ISAK 27: pengalihan aset dari pelanggan, dan
PSAK 44: Akuntansi aktivitas pengembangan real estate

PSAK 72 Tahapan dalam pengakuan


- Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan
- Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan
- Menentukan harga transaksi
- Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan
- Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah menyelesaikan kewajiban
pelaksanaan

PSAK 73 Sewa
 Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahulu
 Dikeluarkan Juli 2015

- Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas
- Aset/ right of use aset/ aset hak guna = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai
line tersendiri dalam posisi keungan
- Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif

Anda mungkin juga menyukai