Agroklim Fix U
Agroklim Fix U
Agroklim Fix U
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia hidup di Bumi pasti tidak akan terpisah dengan lingkungan. Dalam
lingkungan itu sendiri terdapat unsur yang penting yaitu iklim atau cuaca.
Dikatakan iklim jika terbentuk dalam jangka waktu yang panjang dan dikatakan
cuaca jika terbentuk dalam jangka waktu yang singkat. Pada setipa tempat tentunya
memiliki iklim atau cuaca yang berbeda tergantung dengan tofografi dan
sebagainya.
dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan
atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu
mencakup pula lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman
atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka
panjang.
dan keadaan alam yang terdapat di tempat yang ingin dipelajari. Yang termasuk
kedalam keadaan alam disini adalah curah hujan, kelembapan udara, suhu udara,
suhu tanah, suhu air, panjang penyinaran dan intensitas penyinaran matahari,
kecepatan angin, dan tingkat evaporasi. Keadaan-keadaan alam ini harus bisa
1
diketahui secara kuantitatif agar terdapat data yang dapat dipergunakan dalam
mengetahui tipe cuaca dan iklim seperti apa yang terdapat di tempat tersebut. Untuk
alat khusus.
B. Tujuan
2
II. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam pengukuran mengenai cuaca dan iklim ini dibagi menjadi dua ilmu,
kondisi cuaca di atmosfer bumi setiap hari dan prediksinya. Biasanya jangka
waktunya dari menit sampai jam. Sedangkan klimatologi adalah kajian mengenai
tekanan atmosfer, dan curah hujan.Jangka waktu klimatologi biasanya dari hari
ilmu yang membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika
yang terjadi diatmosfer. Secara luas menyatakan bahwa meteorologi sebagai suatu
cabang ilmu pengetahuan dari atomosfer mempunyai kaitan secara fisik, dinamik,
dan menyangkut status kimia atmosfer dan interaksi antara atmosfer bumi dengan
permukaan bumi. Nilai total dari perubah fisik atmosfer yang berlangsung dalam
keadaan sesaat yang terjadi pada tempat terntentu. Nilai tersebut diperoleh melaui
lebih menekankan proses terjadinya cuaca misalnya mengapa sampai terjadi suhu
penekannya lebih menekan kepada penyebaran hasil dari proses tersebut misalnya
penyebaran suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, frekuensi terjadinya banjir,
3
kekeringan, El Nino, baik skala harian, bulanan maupun tahunan (Sabaruddin,
2014).
baik skala global, regional maupun local atau setempat dalam kegiatan pertanian.
iklim dan meteorologi- klimatologi. Batasan secara klasik menyatakan bahwa iklim
nilai tertentu dari unsur cuaca ataupun frekuensi dari tipe iklim. Iklim mengkaji dan
membahas tentang pola tingkah laku cuaca pada suatu tempat atau wilayah berulang
selama waktu periode waktu yang panjang. Sebagai suatu sistem, wilayah iklim
cakupannya sangat luas mulai dari skala planiter sampai pada skala lokal atau
Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Tanah), dan alat pengukur
(Prawirowardoyo,1996).
4
Pengaruh iklim terhadap tanaman dapat diamati baik bila letak stasiun dapat
mewakili hubungan alamiah antara iklim dengan tanah, air dan tanaman di suatu
daerah pertanian yang. Tempat yang mempunyai iklim berbeda-beda dalam jarak
pendek karena faktor lingkungan yang bersifat khusus seperti: rawa, bukit, danau,
dan kota, sedapat mungkin tidak dipilih untuk lokasi stasiun. Beberapa faktor
(Taufik, 2010).
(atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek
stasiun meteorologi. Luas taman alat tergantung pada jenis alat-alat yang dipasang
stasiun, agar hasil peramatan cukup representatif, misalnya taman alat-alat untuk
(Gunawan, 2007).
Sebaran hujan yang tidak selalu merata baik menurut ruang dan waktu
menyebabkan kondisi ketersediaan air tanah berbeda pada setiap ruang dan
waktunya.Faktor iklim yang berperan dalam ketersediaan air tanaman adalah curah
permukaan tanah dan transpirasi tanaman yang menguap melalui akar tumbuhan ke
5
batang daun menuju atmosfer yang berpengaruh terhadap ketersediaan air tanah
6
III. METODE PRAKTIKUM
Alat pengamatan cuaca yang digunakan pada praktikum ini adalah kertas,
B. Prosedur Kerja
4. Alat-alat pengamatan cuaca digambar oleh praktikan untuk membuat accan dan
7
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Kertas pias terdiri dari 3 (tiga) jenis menurut letak matahari. Prinsip kerja
Sinar matahari yang datang menuju permukaan bumi, khususnya yang tepat jatuh
pada sekeliling permukaan bola kaca pejal akan dipokuskan ke atas permukaan
kertas pias yang telah dimasukkan ke celah mangkuk dan meninggalkan jejak bakar
sesuai posisi matahari saat itu. Jumlah kumulatif dari jejak titik bakar inilah yang
disebut sebagai lamanya matahari bersinar dalam satu hari (satuan jam/menit).
Sinar-sinar dengan gelombang lebih panjang dari sinar yang lebih tampak
disebut sinar-sinar infra merah dan sinar-sinar ini sebagian besar mengalami
suatu efek fotokimia tertentu. Diantara dua macam berkas radiasi yang tidak
kelihatan ini merupakan bagian ynag kelihatan dari spektrum yang diketahui
sebagai cahaya matahari dan paling efektif memanasi bumi. Jika sinar-sinar
spektrum matahari mencapai bumi sebagian diserap dan dirubah dari gelombang
pendek menjadi gelombang panjang yang dikenal sebgai panas. Tenaga yang
diperoleh dari cara ini merupakan bahan bakar untuk prose-proses cuaca dan iklim,
8
dan di-transfer baik vertikal maupuan horizontal menimbulkan variasi keadaan
temperatur. Akhirnya ini, hilang dengan cara radiasi dari atmosfer keruang angkasa
(Wisnubroto et al.,1981).
satu hari, dipasang pada tempat terbuka di atas pondasi beton setinggi 120 cm. Alat
ini dinamakan bimetal karena prinsip kerja alat terdiri dari dua buah lempengan
logam yang berbeda warna sebagai sensor, yaitu lempengan berwarna putih
mengkilat dan warna hitam gelap. Perbedaan selisih nilai pemuaian kedua
lempengan tersebut dipakai sebagai dasar pengukuran dan perbedaan ini akan
menimbulkan gerak pada pena dan akan melukis pada kertas pias yang dipasang
pada silinder jam. Arah lempeng logam dipasang searah peredaran matahari yaitu
arah Timur-Barat. Pias dipasang pada jam 07.00 dan diangkat jam 18.00 WIB
(Hendayana, 2011)
Gun Bellani berfungsi sama dengan alat aktinograf yaitu untuk mengukur
total radiasi metahari selama satu hari sejak matahari terbit hingga terbenam. Alat
ini tidak secara langsung mengukur radiasi matahari, tetapi melalui suatu proses
penguapan zat cair terlebih dahulu. Jumlah zat cair yang diuapkan berbanding lurus
dengan total radiasi matahari yang diterima. Alat Gun Bellani ini terdiri dari bagian
sensor berbentuk bulat hitam yang berisikan air dan dihubungkan dengan tabung
Anemometer Prinsip kerja alat ini adalah diletakkan di tempat terbuka, tinggi
alat 2m di atas tanah. Pada saat tertiup angin, baling-baling atau mangkok yang
9
terdapat pada anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan
piringan mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat
diketahui kecepatan anginnya.Arah angin dapat diketahui dengan melihat arah dari
wind vane pada saat ada angin. Kecepatan angin dapat dipilah dengan dua macam,
yaitu kecepatan angin sesaat dan kecepatan angin rata-rata pada periode
tertentu.serta fungsi nya untuk mengukur kecepatan dan arah angin. Cara
pemeliharaan alat ini yaitu pelihara as (sumbu) kepala Cup Counter Anemometer
dengan cara meminyakinya. Jangan memutar mangkok pada saat Cup Counter
2007).
dan yang kedua untuk mengukur suhu udara jenuh/lembab. Untuk mengukur
adalah termometer dengan kapiler berisi alkohol, di dalam alkohol dekat dengan
miniskus ada indeks. Bila suhu turun indeks didorong mendekati reservior atau
suhu terendah dan apabila suhu naik indeks tetap pada tempatnya tidak naik.Prinsip
kerja termometer maksimum adalah termometer dengan kapiler berisi air raksa.
Kapiler dekat reservoir ada penyempitan (constriction) sehingga air raksa dapat
keluar bila memuai tetapi tidak bisa kembali bila suhu turun.serta mempunyai
fungsi Untuk mengukur suhu udara. Cara pemeliharaan alat ini yaitu bersihkan
10
termometer dari debu dan lumut. Tambahkan air termometer bola basah sedikitnya
1 kali dalam tiga hari atau pada saat air dalam botol berkurang. Ganti kain kasa atau
kain muslin jika telah berlumut atau kotor. Periksa air raksa termometer maksimum
setelah dibaca dan sebelum dikembalikan apakah bagian yang sempit pada tabung
dekat bola masih berfungsi baik (lihat apakah air raksa terputus). Jangan
prinsip pelampung , yaitu: alat ini terdiri dari corong penampung air hujan yang
bagian ujung sebelah atas pelampung dilengkapi dengan pena yang dapat bergerak
bila pelampung bergerak, baik naik maupun turun sesuai dengan jumlah hujan dapat
diketahui.adapun fungsi nya ialah Untuk mengukur curah hujan. Cara pemeliharaan
alat ini yaitu periksa dan bersihkan corong dari sampah/kotoran sehingga tidak
menghambat masuknya air hujan. Periksa selalu apakah jam berfungsi baik, jangan
mengunci jam terlalu ketat. Periksa selalu apakah tangkai pena berfungsi dengan
baik, jangan membengkokkan tangkai pena. Periksa juga apakah mata pena masih
berfungsi. Gunakan gelas ukur standard yang telah disediakan, setelah pengukuran
observatorium adalah menghitung besar air yang tertampung pada alat dan diukur
dengan gelas ukur. Bagian dasar dari corong tersebut terdiri dari pipa sempit yang
menjulur ke dalam tabung kolektor dan dilengkapi dengan keran. Air yang
11
ditampung dalam tabung kolektor dapat diketahui bila keran dibuka kemudian air
diukur dengan gelas ukur. Ada gelas ukur yang mempunyai skala khusus, yaitu
langsung dapat menunjukkan jumlah curah hujan yang terjadi, tetapi apabila
menggunakan gelas ukur biasa, maka setiap 10 cm³ setara dengan curah hujan
sebesar 1 mm.adapun fungsi dari ombrometer sendiri adalah Untuk mengukur curah
hujan. Cara pemeliharaan alat ini yaitu periksa dan bersihkan corong dari
apakah penampungan bocor. Gunakan selalu gelas ukur standard yang telah
(Manan, 1986).
pias oleh radiasi matahari yang memfokus melalui bola kaca sebagai lensa positif
pada titik api lensa serta mempunyai fungsi yaitu Untuk mengukur lamanya
yaitu: termometer ditancapkan pada kedalaman yang diinginkan (0-10 cm), atau
yang akan diamati, perubahan panas yang diterima oleh sensor akan memuaikan air
raksa menunjukan skala tertentu pada saat itu.adapun fungsi nya Untuk mengukur
suhu permukaan tanah. Cara pemeliharaan alat ini yaitu membersihkan termometer
dari debu dan lumut serta membersihkan areal termometer tanah gundul dari
12
Termometer kedalaman tanah Prinsip kerja termometer kedalaman tanah tipe
bengkok adalah muai air raksa ,yaitu : tanah digali pada kedalaman yang diinginkan
setelah ujung reservior dimasukan kenaikan suhu tanah menyebabkan air raksa
memuai dan akan mengisi kolom hampa udara sampai pada skala tertentu. Jenis
termometer kedalaman tanah terletak pada objek yang di ukur dan skala nya.jika
satu sumber daya alam yang memegang peranan penting dalam bidang
13
hujan,penguapan,tekanan udara,dan angin.unsur tersebut berbeda dari tempat ke
tempat dan dari waktu ke waktu disebabkan adanya pengendali iklim.unsur iklim
ditentukan oleh kombinasi dari berbagai unsur dan dipengaruhi oleh faktor
Cuaca dan iklim merupakan hasil akhir dari proses interaksi atau hubungan
menerus yang disebabkan atau dipicu oleh beberapa faktor yang disebut sebagai
weater and climatic controls. proses interaksi dari unsur-unsur cuaca atau iklim
dengan faktor pengendalinya pada suatu tempat atau wilayah akan menghasilkan
distribusi dan tipe iklim. Tipe iklim yang terjadi pada suatu wilayah pada dasarnya
(Sabaruddin, 2014).
rendah suhunya. Keadaan tanah, tanah yang licin dan putih banyak
14
memantulkan panas. Tanah yang hitam dan kasar banyak menyerap panas.
Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan
sudut terbesar pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut
datangnya sinar matahari yaitu sudut yang dibentuk oleh sinar matahari dan
matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima
matahari, berarti semakin miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi
semakin rendah.
akan semakin rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu
mempunyai tekanan udara sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas
udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia
suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter adalah 26 °C. Misal, suatu
°C × -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C. Perbedaan
15
temperatur tinggi rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu
daerah terjadi awan (mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit,
hal ini disebabkan sinar matahari tertutup oleh awan dan kemampuan awan
menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih cepat menerima panas dan
menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang
hari diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan
semakin dingin.
Amplitudo suhu
terendah.
rata-rata terdingin.
d. Jalan suhu harian : perubahan suhu naik atau turun dalam satu hari.
tinggi rendahnya kelembapan udara, dan sifat arus laut pada laut/samudera
sekitarnya.
16
Prinsip pengukuran curah hujan adalah volume air yang ditampung dibagi
dengan luas mulut corong penampung yaitu tebal curah hujan dalam satuan mm.
tebal curah hujan ini dianggap sama pada luasan sekitar letak penangkar hujan.
Bentuk alat penakar curah hujan beraneka ragam yang berhubungan dengan
banyaknya air yang ditampung. Yang dipakai sebagai perbandingan baku alat
tipe Hellman, penakar hujan tipe Tilting Siphon, penakar hujan Tipping Bucket dan
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada umumnya alat perekam ini adalah perlu
adanya cadangan jam (clock) pemutar agar data tidak banyak hilang karena
lambatnya perbaikan jam yang rusak. Penakar hujan hellman sering harus diperiksa
shipon dari minyak yang menempel di gelas, sehingga pembuangan air tidak lancar.
Tinggi pemasangan shipon mempengaruhi titik nol dan titik maksimum tinggi air
hujan. Setiap hari pada pagi hari kedudukan pena dikembalikan ke titik nol. Curah
hujan total ditampung dengan bejana gayung dan ditakar dengan gelas ukur untuk
mengoreksi hasil pencatat grafik. Penakaran hujan titling shipon sama dengan
helman dan tipping bucket. Pada hari kedudukan pena kembali ke nol melalui
bervolume 10 liter. Pada waktu tertentu harus sering diperiksa isi volume
17
Prinsip kerja alat ini yaitu :
c. Setelah itu, dikertas pias tertera banyaknya debit air yang masuk
c. Keran yang ada didalam diputar agar air dapat mengalir ke tabung ukur
e. Jika ada air didalam tabung ukur sudah penuh, buang air tesebut.
18
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
3. Cara kerja tiap alat ukur akan menghasilkan data pencatatan yang akurat, bila
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya berikan dalam praktikum, untuk peralatan
agar lebih dilengkapi sehingga praktikum dapat berjalan dengan lancar dan
19
DAFTAR PUSTAKA
Hanum, S. Y. M. 2009. Hubungan kadar CD4 dengan Infeksi Jamur Super fisialis
pada penderita HIV di RSUP H.Adam Malik. Medan.
Taufik, Muhammad. 2010. Analisis Tren Iklim dan Ketersediaan Air Tanah di
Palembang, Sumatra Selatan: Volume 24 (1) : 42-49.
20
LAMPIRAN
21
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
teknologi, ilmu pertanian tidak lagi mampu berkembang lebih lanjut tanpa adanya
peran serta dari kajian ilmu lain. Saat ini, peran ahli pertanian dengan ahli
produk pertanian panca usahatani dengan pemanfaatan iklim. Hal tersebut penting
dilakukan karena kegiatan produksi pertanian tidak bisa dipisahkan dari pengaruh
iklim.
mengakibatkan suhu udara di sekitar selalu berubah - ubah dan tidak tetap. sehingga
perlu dilakukan pengamatan agar tahu perubahan suhu yang terjadi setiap jamnya.
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa tahu perubahan suhu setiap jamnya.Suhu
udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara, atau ukuran energi kinetik rata –
rata dari pergerakan molekul – molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang
benda – benda lain atau menerima panas dari benda – benda lain tersebut. Dalam
sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu
lebih tinggi.
molekul suatu benda. Suhu menunjukkan sangkar cuaca yang dipergunakan untuk
22
pengamatan suhu. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan thermometer air
air raksa pada tiap suhu lebih merata dari alkohol, sehingga untuk pengukuran suhu
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum pengamatan suhu udara pada lahan sawah, tegalan, kebun
1. Mengetahui suhu udara di atas (ketinggian 1,2 m) lahan sawah, tegalan, kebun
2. Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu udara maksimum dan minimum
di atas ketinggian (1,2 dan 2,0 m) lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan
23
II. TINJAUAN PUSTAKA
Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menrima panas. Suhu diartikan
sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Ada beberapa jenis
termometer sesuai dengan kegunaannya, ada tiga macam jenis termometer, yaitu
biasa digunakan untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah sesuai dengan turun
Suhu juga bisa diartikan sebagai suatu sifat fisika dari suatu benda yang
gas seperti udara. Di atmosfer dijumpai bahwa peningkatan panas laten akibat
menurunkan suhu udara karena proporsi panas terasa (yang menyebabkan kenaikan
24
Semakin lama matahari memancarkan sinarnya disuatu daerah, makin banyak
panas yang diterima. Keadaan atmosfer yang cerah sepanjang hari akan lebih panas
Suatu tempat yang posisi matahari berada tegak lurus di atasnya, maka radiasi
matahari yang diberikan akan lebih besar dan suhu ditempat tersebut akan tinggi,
c) Keadaan Awan
diterima di permukaan bumi. Radiasi yang mengenai awan, oleh uap air yang ada
pemantulan radiasi matahari. Permukaan darat akan lebih cepat menerima dan
melepaskan panas energi radiasi matahari yang diterima dipermukaan bumi dan
Suhu udara rata-rata cenderung naik pada bulan Januari, Februari, Agustus,
September, Oktober, dan Desember. Suhu udara maksimum cenderung naik pada
Januari,dan Februari dan cenderung turun pada Mei dan Juli.Suhu udara mínimum
cenderung turun pada bulan Januari, Februari, April, Mei, agustus, Oktober,
25
Suhu merupakan karakteristik yang dimiliki oleh suatu benda yang
berhubungan dengan panas dan energi (Lakitan, 2002). Suhu udara akan
berfluktuasi dengan nyata setiap periode 24 jam. Fluktuasi itu berkaitan erat dengan
terganggu jika turbulensi udara atau pergerakan massa udara menjadi sangat aktif,
missalnya pada kondisi kecepatan angin tinggi. Jika pergerakan massa udara
tersebut melibatkan seluruh lapisan udara dekat permukaan, maka suhu udara pada
Proses perubahan suhu udara yang berada di atmosfer dipengaruhi oleh proses
perpindahan panas yang terjadi dari energi solar matahari ke udara melalui empat
bentuk yang diantaranya adalah konduksi, konveksi (paksa dan bebas), radiasi dan
dipengaruhi yang berbeda- beda dari satu tempat ke tempat lain dikarenakan jumlah
radiasi yang diterima, penyebaran daratan dan lautan, sertaaltitude atau ketinggian
suatu tempat dari permukaan laut. Fungsi suhu vertikal (pengaruh ketinggian
diklasifikasikan zona- zona suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan tanaman dan
maka semakin rendah suhunya. Rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian
26
contohnya di Indonesia sekitar 5 ˚C – 6 ˚C tiap kenaikan 1000 meter. , Suhu udara
sangat pekat pada perubahan energi dipermukaan bumi karena kapasitas panas
udara sangat rendah. Diantara udara, tanah dan air, udara merupakan konduktor
27
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah termometer dan semacam
sangkar cuaca.
Bahan yang digunakan pada praktikum pengamatan suhu udara adalah borang
pengamatan suhu udara dan alat pencatat, lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan
B. Prosedur Kerja
Prosedur kerja yang harus dilakukan pada praktikum pengamatan suhu udara
adalah:
lahan pada ketinggian 120 dan 200 cm. Dihindarkan termometer terkena radiasi
4. Grafik hubungan antara suhu udara (sumbu y) dan waktu (sumbu x). Waktu
28
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Suhu udara adalah suatu derajat panas di udara. Suhu udara merupakan derajat
panas. Suhu diartikan sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan
karakteristik yang dimiliki oleh suatu benda yang berhubungan dengan panas dan
energi. Jika panas dialirkan dari suatu benda, maka suhu benda tersebut akan
meningkat, sebaliknya suhu benda tersebut akan turn jika benda yang bersangkutan
kehilangan panas. Hubungan antara panas dengan suhu bukan merupakan suatu
jumlah tertentu yang dipengaruhi oleh daya tampung pans yang dimilki oleh benda
tersebut.
29
Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menrima panas. Suhu diartikan
sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah Termometer. Ada beberapa jenis
termometer sesuai dengan kegunaannya, ada tiga macam jenis termometer, yaitu
biasa digunakan untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah sesuai dengan turun
berhubungan dengan panas dan energi (Lakitan, 2002). Suhu udara akan
berfluktuasi dengan nyata setiap periode 24 jam. Fluktuasi itu berkaitan erat dengan
terganggu jika turbulensi udara atau pergerakan massa udara menjadi sangat aktif,
misalnya pada ondisi kecepatan angin tinggi. Jika pergerakan massa udara tersebut
melibatkan seluruh lapisan udara dekat permukaan, maka suhu udara pada lapisan
lain.
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata–rata dari pergerakan molekul–
molekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda
30
tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda–benda lain atau menerima
panas dari benda–benda lain. Benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang
bersuhu lebih tinggi. Suhu dapat didefinisikan secara mikroskopik berkaitan dengan
makin tinggi suhunya. Suhu suatu benda dapat didefinisikan sebagai tingkat atau
dinyatakan dengan satuan yang derajat Celcius yang lambangnya ºC. Satuan derajat
secara resmi telah disepakati digunakan skala Celcius. Skala suhu ºC dan ºF masing-
salah satu parameter kunci bagi neraca energi di permukaan dan juga merupakan
penutupan vegetasi.
di permukaan bumi dipengaruhi yang berbeda- beda dari satu tempat ke tempat lain
dikarenakan jumlah radiasi yang diterima, penyebaran daratan dan lautan, serta
altitude atau ketinggian suatu tempat dari permukaan laut. Fungsi suhu vertikal
31
sehingga dapat diklasifikasikan zona- zona suhu yang berkaitan dengan
vegetasi yang ada di tempat itu sendiri. Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-
tumbuhan, biasanya terdiri dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu
tempat terdapat interaksi yang erat, baik antara tumbuhan itu sendiri maupun
dengan hewan yang hidup dalam vegetasi itu, dengan demikian vegetasi bukan
kesatuan yang saling bergantung satu sama lain yang disebut dengan sebagai suatu
Menurut Sukmono, et al. (2016: 263) bahwa suhu udara di suatu tempat
Indonesia menjadi 4 kelompok zona suhu yang meliputi : zona panas pada
ketinggian 0 – 700 mdpl (26 ºC sampai 30 ºC) yang cocok untuk pertanian tanaman
keras seperti kelapa, karet, kopi, tebu dan kelapa sawit; zona sedang pada
ketinggian 700- 1500 mdpl (23 ºC sampai 28 ºC) yang cocok untuk pertanian
32
tanaman hortikultura; zona sejuk pada ketinggian 1500- 3000 mdpl (18 ºC sampai
22 ºC) yang cocok untuk tanaman pinus dan hutan campuran; serta zona dingin
Kondisi malam hari yang cerah pula radiasi keluar dengan cepat dari bumi
radiasi matahari yang diterima, kemudian pemanasan pada siang hari dan
pendinginan pada malam hari terhalang. Pendinginan yang berkurang pada malam
hari mengakibatkan kurva harian agak mendatar. Dari penjelasan diatas telah
diperoleh, mengapa pada cuaca cerah suhu udara lebih tinggi daripada cuaca
mendung atau hujan, selain itu perubahan suhu pada cuaca yang berlainan karena
intensitas radiasi matahari saat cuaca mendung dan tertutup awan terhalang
Suhu udara bervariasi menurut tempat dan dari waktu ke waktu di permukaan
bumi. Menurut tempat suhu udara bervariasi secara vertical dan horizontal dan
menurut waktu dari jam ke jam dalam sehari, dan menurut bulanan dalam
setahun. Suhu udara di atmosfer bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Suhu
gradein penurunan suhu 5,0-6,5 ºC per 1000 m diatas permukaan lautpada lapisan
Troposfer (lapisan bawah atmosfer). Hal ini yang mendasari penggunaan perbedaan
33
ketinggian pada praktikum pengamatan suhu udara pada lahan sawah, tegalan,
permukaan bumi berpengaruh terhadap tekanan udara dan suhu udara. Semakin
teori braak, hubungan antara suhu dan ketinggian tempat dirumuskan dengan rumus
sebagai berikut:
(0,61˚C – h)
t = 26,3˚C
Keterangan :
t = suhu udara
h = ketinggian tempat
panas yang diterima. Keadaan atmosfer yang cerah sepanjang hari akan lebih panas
34
2. Kemiringan Sinar Matahari
Suatu tempat yang posisi matahari berada tegak lurus di atasnya, maka radiasi
matahari yang diberikan akan lebih besar dan suhu ditempat tersebut akan
3. Keadaan Awan
yang diterima di permukaan bumi. Karena radiasi yang mengenai awan, oleh
uap air yang ada di dalam awan akan dipencarkan, dipantulkan, dan diserap.
Perbedaan sifat darat dan laut akan mempengaruhi penyerapan dan pemantulan
radiasi matahari. Permukaan darat akan lebih cepat menerima dan melepaskan
panas m energy radiasi matahari yang diterima dipe rmuka an bumi dan akiba
Suhu dikatakan sebagai derajat panas atau dingin yang di ukur berdasarkan
tanamandapat tumbuh dengan baik pada suhu tertentu, selain itu suhu juga
berpengaruh pada proses pematangan buah. Semakin tinggi suhu semakin cepat
pada suhu yang tinggi, akibatnya apabila benih tanaman di tanam pada tempat yang
35
Hasil studi Kim dan You (2010) menjelaskan bahwa terdapat korelasi yang
tinggi antara kenaikan CO2 akan meningkatkan biomassa total. Sedangkan suu
akan menurunkan biomassa total. Jika kedua faktor tersebut digabungkan, akan
memberikan efek negatif terhadap produktifitas dan respon fisiologi dari padi
klorofil dan nitrogen.hal tersebut akan menurunkan respon daun pada proses
fotosintesis.
sawah pada hari ke-1 pukul 14:00. Suhu minimum diperoleh sebesar 21oC di lahan
Suhu maksimum terjadi di siang hari dikarenakan tingkat radiasi matahari tinggi
sedangkan suhu minimum terjadi pada pagi hari ketika matahari belum terbit. Suhu
udara pada sore hari berdasarkan nilai Analisis Penduga Kenyamanan berada pada
kisaran kurang (≥ 27.6oC) dan masih lebih besar daripada suhu pada pagi hari. Hal
ini disebabkan suhu udara dipengaruhi berbagai faktor diantaranya radiasi dan
pemantulan kembali berlangsung lambat dan terhalang naungan kanopi pohon atau
bangunan, serta jumlah uap air yang berperan dalam menyerap radiasi yang
dipantulkan tergantung tempat dan waktu mempengaruhi tingginya suhu udara pada
sore hari. Pada hari-hari dengan keawanan tinggi radiasi surya yang diterima akan
36
kecil sehingga pemanasanpun akan berkurang yang mengakibatkan suhu udara rata-
37
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Suhu udara maksimum terjadi pada siang hari dan suhu udara minimum terjadi
3. Suhu berubah pada setiap waktu. Pada hasil pengamatan, perubahan suhu tidak
pengamatan.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk praktikum pengamatan suhu udara antara
lain:
1. Praktikan agar lebih teliti dalam membaca suhu agar hasil dapat lebih akurat
2. Praktikan agar lebih teliti dalam mengisi data agar hasil tidak rancu.
38
DAFTAR PUSTAKA
Ernyasih. 2012. Hubungan Iklim (Suhu Udara, Curah Hujan, Kelembaban, dan
Kecepatan Angin) dengan Kasus Diare di DKI Jakarta 2007-2007. Tesis.
Fakultas Kesmas, Universitas Indonesia : Jakarta.
Fadholi, Akhmad. 2013.Uji Perubahan Rata-Rata Suhu Udara dan Curah Hujan di
Kota Pangkalpinang. Jurnal Matematika, Sains, dan Teknologi. Vol. 14 No. 1
: 11-25.
Kartasapoetra, A.G .2005. Klimatologi Pengaruh Cuaca Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman. Bumi Aksara : Jakarta
Kim, hae ran dan you, young han. 2010. The Effect Of Elevated Co2 Concentration
and Increased Temperature on Growth, Yield and Physiological Responses of
Rice. Advances in bioresearch 1(2) : 46-50
Soejitno. 1973. Meteorologi umum untuk observasi meteorologi. Pnb & Lct :
Jakarta.
Sukmono, Abdi, et al. 2016. Analisis Pengaruh Perubahan Vegetasi Terhadap Suhu
Permukaan Di Wilayah Kabupaten Semarang Menggunakan Metode
Penginderaan Jauh. Jurnal Geodesi Undip. Vol. 5, No. 1: 253- 263.
39
LAMPIRAN
Ketinggian 120 cm
Termometer ketinggian
200 cm
40
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terapan yang lebih mendalam dan korelasi dengan bidang ilmu lain untuk mencapai
dipengaruhi adanya faktor eksternal dari objek pertanian itu sendiri, menuntut
adanya peran serta ilmu lain dalam mengembangkan pertanian. Faktor eksternal
nutrisi atau sumber unsur hara, penyimpanan air tana. Kajian potensi tanah sangat
dimaksudkan adalah menyangkut fisik dan kimia tanah serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Fisik tanah yang perlu diperhatikan adalah suhu tanah.
perkembangan tanaman.
Suhu tanah merupakan derajat dan energi kinetik pergerakan dari molekul-
molekul tanah. Distribusi suhu di dalam tanah tergantung pada beberapa faktor,
41
panas ke dalam tanah memerlukan waktu, maka suhu tanah pada setiap kedalaman
B. Tujuan
1. Mengetahui suhu tanah lahan sawah, tegalan, kebun campur dan kebun rumput
gajah pada permukaan, kedalaman 25, 50, 75, dan 100 cm setiap jam selama 2
hari.
2. Mengetahui besarnya dan saat (waktu) suhu tanah maksimum dan minumum
42
II. TINJAUAN PUSTAKA
banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup atau bekerja pada sektor
pertanian dan produk nasional yang berasal dari pertanian (Fuad, 2016). Sektor
pertanian sangat rentan terhadap perubahan iklim karena berpengaruh terhadap pola
daratan bumi. Tanah terbentuk dari pengaruh faktor-faktor lingkungan yang bekerja
dalam masa yang sangat panjang. Tanah mempunyai organisasi dan morfologi.
Tanah merupakan media bagi tumbuhnya tumbuhan tingkat tinggi dan pangkalan
Tanah merupakan sistem terbuka mempunyai input dan output dimana sebagai
yang menentukan besar sudut datang, letak garis lintang utara dan selatan dan tinggi
43
dari permukaan laut. Pengukuran suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5
cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. faktor pengaruh suhu tanah yaitu faktor luar
dan faktor dalam. Yang di maksud faktor luar yaitu radiasi matahari, awan, curah
hujan, angin, kelembaban udara. Faktor dalam yaitu faktor tanah, struktur tanda,
kadar air tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah. Makin tinggi suhu
konduktivitas panas, kapasitas panas dan waktu penjalaran panas yang semua itu
berasal dari radiasi matahari yang diterima permukaan bumi pada siang hari.
yang lebih dalam mengalami keterlambatan. Nilai radiasi matahari yang diserap
tanah tidak selamanya konstan melainkan berubah menurut tempat (latitude dan
Pada umumnya, suhu tanah rata- rata lebih besar daripada suhu atmosfer
sekelilingnya. Hal ini disebabkan oleh penyimpanan panas di dalam tanah lebih
lama daripada di udara. Suhu tanah yang tertutup vegetasi lebih kecil daripada suhu
tanah gundul, karena tanaman pada suatu vegetasi membutuhkan energi untuk
keperluan transpirasi dan memberikan teduhan bagi tanah dari paparan sinar
Fluktuasi suhu tanah bergantung pada kedalaman tanah. Makin dalam lapisan
tanah, maka fluktuasi suhu makin kecil sampai pada kedalaman redaman.
44
sama dengan e-1 kali nilai amlitudo gelombang suhu permukaan. Kedalaman
redaman bergantung pada daur suhu tanah dan difusivitas serta konduktivitas panas
panas untuk melalui satuan luas tanah jika gradien suhunya 1 ºC/cm. Konduktivitas
panas sangat bergantung pada komposisi tanah, kadar air tanah dan suhu rata- rata
Suhu tanah tergantung pada perbandingan energy yang diabsorbsi dan yang
humifikasi bahan organic, Struktur, Air tanah, Udara tanah. Sumber panas tanah
berasal dari :Radiasi / pancaran matahari dan Konduksi dari dalam bumi (magma)
(Buckman and Brady dalam Soegiman, 1982 dalam Pioh, et al. (2013:65-66).
Iklim erat hubungannya dengan perubahan cuaca dan pemanasan global dapat
suatu kondisi yang ditandai dengan berubahnya pola iklim dunia yang
karena adanya perubahan variabel iklim, seperti suhu udara dan curah hujan yang
terjadi secara terus menerus dalam jangka waktu yang panjang antara 50 sampai
45
III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum pengamatan suhu tanah pada lahan sawah, tegalan, kebun campur,
dan kebun rumput gajah memerlukan alat dan bahan untuk melaksanakan
praktikum. . Alat yang digunakan adalah termometer yang diikat dengan benang
Bahan yang digunakan dalam praktikum terdiri dari borang pengamatan, alat
pencatat, lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah
B. Prosedur Kerja
Praktikum pengamatan suhu tanah pada lahan sawah, tegalan, kebun rumput,
25 cm, 50 cm, 75 cm, dan 100 cm dan paralon dipasang pada lubang tersebut
46
besar, karena ada waktu jeda antara mengambil termometer dan pembacaan,
4. Grafik hubungan antara suhu tanahdan waktu dibuat setiap kedalaman tanah
47
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Suhu tanah merupakan suatu konsep yang bersifat luas, karena dapat
et al). Menurut Pioh et al (2013) Suhu tanah merupakan salah satu sifat fisik tanah
yang perlu di perhatikan. Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah.
Suhu tanah juga disebut intensitas panasdalam tanah dengan satuan derajat celcius,
perbedaan kedalaman mulai dari 5, 25,50, 75 dan 100 cm, hal tersebut dilakukan
untuk mengetahui perubahan suhu tanah setiap jam di kedalaman yang berbeda-
beda. Dilihat dari hasil pengamatan suhu tanah area lahan sawah dapat diketahui
kedalaman mana yang suhunya mudah berubah dan mana yang stabil. Kedalaman
Berbeda dengan kedalaman yang lainnya yang mengalami perubaha suhu tanah
berubah belakangan dibanding suhu pada bagian permukaan, dengan selisih waktu
48
(time lag) antara 2 –2,5 jam. Ini berarti bahwa suhu tanah di lokasi tidak dipengaruhi
oleh energy termal dari lapisan tanah lebih dalam, walaupun lahannya merupakan
lahan berkapur. Kondisi lahan ini memungkinkan pemanfaatan lapisan tanah yang
tipis pada bagian permukaan untuk sawah. Suhu tanah dipengaruhi terutama oleh
penyinaran matahari. Suhu permukaan tanah cenderung meningkat dari pagi hingga
sekitar jam 13.00 WITA kemudian menurun pada sore hari. Peningkatan suhu
permukaan tanah lebih signifikan pada posisi yang jauh dari pusat emisi termal.
Pada posisi yang jauh dari sumber termal, perubahan suhu permukaan tanah lebih
Tanah merupakan bagian yang sangat vital bagi kelangsungan hidup manusia
menjelaskan, tanah merupakan sumber daya alam yang memiliki banyak fungsi
tanah, media bagi konstruksi, system daur ulang bagi sisa-sisa organic serta bagi
Kristovel Prok (2015) adalah lingkungan fisik bumi yang meliputi tanah, iklim,
tanaman darat yang terbentuk dari hasil pelapukan batuan bercampur sisa bahan
49
komponenya saling memberi dan menerima. Menentukan kesesuaian tanah bagi
lainnya. Tanah memiliki fungsi sebagai media tumbuh tanaman (perakaran), tempat
nutrisi atau sumber unsur hara, penyimpanan air tanah. Kajian potensi tanah sangat
dimaksudkan adalah menyangkut fisik dan kimia tanah serta faktor lingkungan
yang mempengaruhinya. Fisik tanah yang perlu diperhatikan adalah suhu tanah.
perkembangan tanaman.
Suhu tanah merupakan derajat dan energi kinetik pergerakan dari molekul-
molekul tanah. Distribusi suhu di dalam tanah tergantung pada beberapa faktor,
panas ke dalam tanah memerlukan waktu, maka suhu tanah pada setiap kedalaman
termometer tanah selubung logam.Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang
yang menentukan besar sudut datang, letak digaris lintang utara dan selatan dan
50
tinggi dari permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara
lain intensitas warna tanah, komposisi, panas jenis tanah, kemampuan dan kadar
Seperti yang dijelaskan oleh Tjasyono (1999) bahwa fluktuasi suhu tanah
bergantung pada kedalaman tanah. Makin dalam lapisan tanah, maka fluktuasi suhu
kedalaman tanah dengan amplitudo gelombang suhu sama dengan e-1 kali nilai
amlitudo gelombang suhu permukaan. Oleh karena itu, suhu tanah dan pengaruhnya
penting sekali pada kondisi tanah itu sendiri dan pertumbuhan tanaman.
Pengukuran dari suhu tanah biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20
cm, 50 cm, dan 100 cm. Untuk diketahui pada lapisan terdalam yang mana yang
melakukan pengukuran terhadap suhu tanah pada lima ukuran kedalaman berbeda
di empat lahan yang berbeda. Pengukuran suhu tanah dilakukan di empat lahan
berbeda yang meliputi lahan sawah, kebun rumput gajah, kebun campur dan
tegalan. Di setiap lahan tersebut dilakukan pengukuran suhu tanah pada kedalaman
5 cm, 25 cm, 50 cm, 75 cm dan 100 cm di bawah permukaan tanah. Pengukuran ini
dilakukan untuk memperoleh informasi suhu tertinggi dan terendah pada tiap lahan
dan tiap kedalaman lubang serta waktu teramatinya. Pengamatan dan pengukuran
Hanafiah K.A, 2005 menyebutkan bahwa suhu tanah ditentukan oleh interaksi
sejumlah faktor, dengan dua sumber panas, yaitu radiasi sinar matahari dan langit
51
(dominan), serta konduksi dari interior tanah (sangat sedikit). Suhu tanah
cm-2 menit-1 atau 2 langleys menit-1, namun yang benar-benar diterima oleh
permukaan tanah jauh berkurang, tergantung pada (a) sudut-temu antara matahari
– muka tanah yang dipengaruhi oleh latitudp, musim , waktu, kecuraman dan arah
lereng, serta altitudo lokasinya, dan (b) insulasi oleh udara, uap iar, awan, debu,
langleys per hari, yang secara rata-rata setara dengan kebutuhan energi untuk
demikian hanya sebagian total radiasi ini yang tersedia untuk menyuplai energi
yang dibutuhkan untuk evaporasi dan transpirasi tersebut. Sisa energi ini jika tidak
ke langit. Radiasi sinar matahari terjadi sebagai radiasi gelombang pendek dengan
Radiasi dari langit berkontribusi besar dalam menyuplai panas pada tanah di
52
Oleh karena konduksi panas yang menerobos udara adalah sedikit, maka
efeknya terhadap suhu tanah hanya penting apabila terjadi kontak dengan tanah.
d. Kondensasi
Kondensasi merupakan proses eksothermik. Apa bila uap air dari atmosfer
atau dari kedalaman tanah yang berbeda berkondensasi di dalam tanah maka akan
e. Evaporasi
kondensasi.
f. Curah hujan
semakin tinggi curah hujan akan berdampak pada temperatur tanah yang semkin
rendah.
g. Insulasi
Insulasi dapat berupa tanaman penutup tanah, mulsa, salju, awan dan asap
h. Vegetasi
53
a. Kapasitas termal
Tanah mineral kering mempunyai panas spesifik hampir 0,2 cal g-1, yang
berarti setiap 1 cm3 (biasanya disingkat cc) tanah kering yang tersusun oleh 50%
padatan dan 50% ruang pori akan mempunyai panas spesifik sebesar 0,5x2,65x0,2
= 0,265 cal cm-3 (atau rerata 0,25 cal cm-3) oleh karena panas spesifik udara sangat
kadar air tanahnya. Panas spesifik es hanya 0,5 cal cm-3. Panas spesifik gambut
secara gravimetris (bobot) akan jauh lebih besar ketimbang tanah mineral, tetapi
banyak ruang pori, sehingga dalam keadaan jenuh akan berpanas-spesifik besar,
pertikel tanah sekitar 0,005 cal detik-1 cm-1°C-1. Udara berkonduktivitas 100 kali
lebih kecil sedangkan air hanya sekitar seperlima ketimbang mineral pembentuk
tanah tersebut. Oleh karena itu, tanah-tanah berstruktur lepas lagi kering akan
mempunyai konduktivitas termal yang sangat rendah (0,0003 - 0,0005 cal detik-1
cm-1 °C-1).
c. Aktivitas biologis
Menghasilkan panas, sehingga makin besar aktivitas ini akan makin banyak
panas yang dibebaskan ke tanah. Tanah yang berkadar BOT, hara dan udara tinggi,
54
serta berkelembapan cukup akan mempunyai suhu yang beberapa derajat lebih
Radiasi dari tanah ke atmosfer yang terjadi secara kontinu, makin tinggi suhu
tanah gembur, akibat udara yang mengisi tanah ini mempunyai konduktivitas
thermal yang jauh lebih rendah ketimbang air, apalagi ketimbang partikel-pertikel
tanah.
f. Garam-garam terlarut
aktivitas biologis tanah, sehingga secara tidak langsung berpengaruh terhadap suhu
tanah. Kadar garam yang tinggi akan menkan aktivitas biologis ini.
Menurut Pioh, et al. (2013) suhu tanah sangat erat hubungannya dengan
pertumbuhan tanaman juga berdampak pada pelapukkan batuan secara fisik dalam
termasuk ke dalam radiasi netto yang merupakan radiasi riil yang tersedia di
permukaan bumi setelah bumi menyerap radiasi matahari yang kemudian dapat
55
digunakan dalam berbagai kebutuhan atau proses. Radiasi netto dinyatakan dengan
Rn = G + H + LE + x
memanaskan udara); LE (aliran panas laten yang mengandung uap air) dan x (aliran
2. Energi panas yang diperlukan untuk perubahan seperti evaporasi yang terjadi
fase air yang terkandung dalam suatu larutan (cair) maupun dalam bentuk padatan
menjadi fase gas atau uap. Barry dan Chorley (2003) dalam Sabaruddin (2012)
menyatakan bahwa energi panas yang dibutuhkan untuk menguapkan air, setiap
satu gram air membutuhkan panas laten lebih kurang 540 kalori dan ketersediaan
energi panas tersebut ditunjukkan oleh suhu udara di atas permukaan tanah.
Suhu tanah tergantung pada perbandingan energy yang diabsorbsi dan yang
humifikasi bahan organic, Struktur, Air tanah, Udara tanah. Sumber panas tanah
berasal dari :Radiasi / pancaran matahari dan Konduksi dari dalam bumi (magma)
(Buckman and Brady dalam Soegiman, 1982 dalam Pioh, et al. (2013).
tinggi pada lahan sawah dibandingkan dengan ke tiga lahan lainnya. Hal ini
56
berbeda, misalnya pada lokasi lapangan terbuka penyinarannya lebih tinggi karena
sinar datang langsung diserap oleh permukaan tanah karena tidak adanya penahan
secara langsung. Berbeda dengan tingkat penyinaran pada lokasi dibawah tajuk
tanaman seperti pada lahan campur, dimana tingkat penyinaran pada lokasi ini lebih
sedikit rendah dibandingkan dengan lokasi pada lapangan terbuka. Hal ini
disebabkan pada lokasi dibawah tajuk tanaman sinar yang datang tidak langsung
Hasil pengamatan suhu tanah di semua lahan diperoleh fluktuasi suhu tanah
yang sangat signifikan yaitu suhu tanah dengan kedalaman termometer 5 cm,
sedangkan pada kedalaman 25, 50, 75, dan 100 cm suhu tanah relative lebih stabil.
pendapat dari Sostrodarsono (2006) yaitu suhu tanah beraneka ragam dengan cara
khas pada perhitungan harian dan musiman. Fluktuasi terbesar di permukaan tanah
musiman yang jelas terjadi karena suhu tanah musiman lambat untuk fluktuasi suhu
pada peralihan suhu di udara atau di bawah tanah yang lebih besar. Suhu total untuk
100cm pada ke 4 lahan ini hasilnya bervariasi dan fluktuasi lebih sering pada lahan
sawah. menurut Santosa (1999) hal ini disebabkan oleh penggunaan lahan yang
57
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Suhu tanah pada kebun rumput gajah lebih tinggi dibandingkan dengan suhu
2. Faktor yang mempengaruhi perbedaan suhu tanah pada keempat lahan tersebut
adalah lamanya waktu penyinaran matahari, letak atau daerah tanah yang
lain.
B. Saran
pengamatan suhu tanah pada lahan sawah, tegalan, kebun rumput gajah, dan
praktikum dimulai.
2. Praktikan sebaiknya berdoa terlebih dulu saat praktikum akan diksanakan agar
58
3. Sebelum meminjam alat yang akan digunakaan saat praktikum sebaiknya
praktikan memastikan kondisi alat yang akan dipinjam dalam keadaan utuh dan
4. Saat melakukan pengamatan suhu tanah sebaiknya pratikan melihat angka pada
thermometer dengan teliti dan seksama, agar tidak terjadi kesalahan data
pengamatan.
5. Pratikan tidak merusak dan segera mengembalikan alat yang dipinjam sesuai
59
DAFTAR PUSTAKA
Pioh, D, D et al. 2013. Analisis Suhu Tanah Di Kawasan Wisata Alam Danau Linow
Kota Tomohon Sulawesi-Utara. Journal of Indonesian Tourism and
Development Studies. Vol. 1 No. 2 Hal. 62-67.
60
LAMPIRAN
61
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelembaban udara adalah jumlah kadar air yang ada di udara. Kelembaban
udara merupakan komponen iklim yang sangat penting karena memiliki pengaruh
transpirasi. Tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju penyerapan oleh akar
hingga pada batas tertentu. Namun apabila laju transpirasi terlalu tinggi dan terjadi
tanaman. Hal ini karena kondisi kelembaban pada nilai tertentu merupakan kondisi
Oleh karena itu dengan mengetahui kelembaban udara pada suatu tempat dapat
Kelembaban nisbi merupakan perbandingan jumlah uap air dalam udara yang
ada dengan jumlah uap air maksimum dalam suhu yang sama. Kelembaban nisbi
62
B. Tujuan
63
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kelembaban udara adalah banyaknya uap air yang terkandung di dalam udara
atau atmosfer. Besarnya tergantung dari masuknya uap air ke dalam atmosfer
karena adanya penguapan dari air yang ada di lautan, danau, dan sungai, maupun
dari air tanah.banyaknya air di dalam udara bergantung kepada banyak faktor,
antara lain adalah ketersediaan air, sumber uap, suhu udara, tekanan udara, dan
angin. Uap air dalam atmosfer dapat berubah bentuk menjadi cair atau padat yang
akhirnya dapat jatuh ke bumi antara lain sebagai hujan. Kelembapan udara yang
cukup besar memberi petunjuk langsung bahwa udara banyak mengandung uap air
atau udara dalam keadaan basah. Berbagai ukuran dapat digunakan untuk
Uap air merupakan salah satu komponen dalam udara selain aerosol (debu,
partikel-partikel). Uap air berasal dari proses penguapan lautan (evaporasi) dan
kelembapan. Kelembapan udara dapat diukur dengan sebuah alat yang disebut
adalah bilangan yang menyatakan berat uap air yand ada di dalam 1 meter kubik
udara. Kelembapan spesifik adalah bilangan yang menyatakan berat uap air yang
ada dalam 1 kg udara (gram uap air/kg udara basah). Adapun kelembapan nisbi
adalah perbandingan antara tekanan uap yang ada (aktual) dan tekanan uap
64
maksimum yang dapat dicapai pada temperatur itu. Kelembapan nisbi dapat pula
dinyatakan sebagai perbandingan antara uap air yang benar-benar ada dalam udara
dan jumlah uap air maksimum. Kelembapan nisbi dinyatakan dalam perse (Ahmad
Yani, 2007).
perhitungan untuk mengetahui berapa gram uap air dapat diadakan pada suhu
tertentu. Biasanya udara, hangat, kapasitas yang semakin tinggi untuk menahan uap
air. Setiap suhu tertentu memiliki batas memegang air, dan jumlah aktual air
digunakan untuk mengukur suhu udara biasa, sedangkan termometer yang kedua
merupakan termometer bola basah yang digunakan untuk mengukur suhu udara
suhu udara biasa dan yang kedua digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau
65
Thermometer Bola Kering tabung air raksa dibiarkan kering sehingga akan
mengukur suhu udara sebenarnya.Pada Thermometer Bola Basah tabung air raksa
dibasahi agar suhu yang terukur adalah suhu saturasi atau titik jenuh, yaitu suhu
yang diperlukan agar uap air dapat berkondensasi. Suhu termometer basah-bola
Jumlah uap air yang ada di atmosfer dinyatakan dengan berbagai macam
nisbi. Kelembaban spesifik adalah perbandingan antara massa uap air dengan massa
udara lembab, yaitu massa udara kering bersama uap air tersebut. Tetapi apabila
massa uap air tersebut hanya dibandingkan dengan massa udara kering maka
menampung uap air. Apabila kelembaban udara dinyatakan dengan tekanan uap
aktual, maka kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut merupakan tekanan
uap jenuh. Sehingga kelembaban nisbi (RH) dapat dituliskan dalam % (Tjasyono,
2008).
termodinamika. Angin yang berhembus suatu waktu tertentu bukanlah hasil suatu
proses yang sederhana. Ahli meteorogi telah lama mengetahui bahwa angin
66
merupakan proses intraksi yang rumit dari pola angin yang umum di dunia
(Handoko, 2006).
67
III. METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan adalah psikrometer yang terdiri atas
termometer, bola basah dan termometer bola kering, tabel penetapan kelembaban
nisbi, payung, borang pengamatan kelembaban nisbi udara, alat pencatat, lahan
B. Prosedur Kerja
2. Psikrometer disiapkan pada bagian tangki termometer bola basah sudah diberi
air.
4. Suhu pada termometer bola basah dan bola kering udara dicatat setiap jam
5. Kelembaban nisbi udara pada psikometer dibaca dengan cara membaca indeks
dari hasil penghimpitan suhu termometer bola basah dan bola kering. Cara lain
suhu termometer bola kering dan bola basah dan suhu termometer bola basah.
68
6. Grafik dibuat dengan hubungan antara kelembaban nisbi udara (sumbu Y) dan
waktu (sumbu X). Kemudian ditentukan besarnya dan waktu kelembaban nisbi
69
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
Kelembaban nisbi adalah jumlah persentase kandungan air yang dihitung atas
dasar udara berkandungan air maksimum (udara jenuh). Kelembaban udara nisbi
pada udara jenuh harus 100%. Kelembaban udara akan menurun apabila dipanaskan
adalah perbandingan antara massa uap air per satuan volume dalam udara dengan
massa uap air per satuan volume apabila tekanannya sama dengan tekanan
maksimum uap air pada temperatur udara (Humpreys, 1940). Kelembapan udara
perbandingan antara tekanan uap air yang ada pada saat pengukuran dengan nilai
tekanan uap air maksimum yang dapat dicapai pada suhu udara dan tekanan udara
saat pengukuran.
menunjukkan berapa persen perbandingan antara jumlah uap air yang terkandung
dalam udara dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara
tersebut. kelembaban nisbi merupakan perbandingan jumlah uap air yang ada
diudara dengan nilai jenuh udara pada suhu dan tekanan tertentu. Satuan dari
70
kelembaban nisbi adalah persentase. Kelembaban nisbi suatu lapisan udara pada
suatu daerah tertentu dapat diukur menggunakan suatu alat yang disebut
psikhrometer. (Waryono,1987)
bilangan yang menyatakan berat uap air yand ada di dalam 1 meter kubik udara.
Kelembapan spesifik adalah bilangan yang menyatakan berat uap air yang ada
dalam 1 kg udara (gram uap air/kg udara basah). Adapun kelembapan nisbi adalah
perbandingan antara tekanan uap yang ada (aktual) dan tekanan uap maksimum
yang dapat dicapai pada temperatur itu. Kelembapan nisbi dapat pula dinyatakan
sebagai perbandingan antara uap air yang benar-benar ada dalam udara dan jumlah
uap air maksimum. Kelembapan nisbi dinyatakan dalam perse (Ahmad Yani, 2007).
adalah massa uap air yang berada dalam satu satuan udara yang dinyatakkan dalam
dengan satuan massa udara yang dinyatakkan dalam gram/ kilogram, sedangkan
kelembaban relatif merupakan perbandingan jumlah uap air di udara dengan jumlah
maksimum uap air yang kandung panas dan temperatur tertentu yang dinyatakkan
dengan suhu udara, karena suhu udara menentukan kemampuan udara memegang
uap air. Kelembaban nisbi sangat dipengaruhi oleh kepadatan fluks radiasi matahari
71
dipermikaan bumi tinggi, maka suhu udara tinggi dan kelembaban udara cenderung
rendah (udara kering). Sebaliknya apabila kerapatan fluks radiasi matahari rendah,
maka suhu udara nisbi rendah dan kelembaban nisbi udara cenderung tinggi (udara
lembab).
sehingga data yang diperoleh lebih akurat dan valid. Pengukuran kelembaban nisbi
pada lahan sawah, tegalan, kebun campur, dan kebun rumput gajah dapat dilakukan
dengan menggunakan alat ukur psikrometer yang terdiri dari thermometer bola
basah dan bola kering yang diletakkan pada ketinggian 120 cm dari permukaan
tanah kemudian diamati setiap jam selama dua hari seperti menurut Hasibuan
psikrometer dimana pada salah satu thermometer kaca yang diberisi air raksa
dibalut dengan kain basah, sedangkan thermometer yang lain dibiarkan kering.
kelembaban udara yang tinggi akan menurunkan laju transpirasi. Laju transpirasi
memengaruhi serap air oleh akar tanaman sehingga mmengaruhi penyerapan zat
makanan oleh tanaman. Semakin tinggi laju transpirasi maka akan semakin tinggi
pula tanaman menyerap air dan zat makanan oleh akar tanaman. Hubungan
kelembaban udara dengan ketinggian tempat tidak spesifik suhu udara. Namun
72
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelembaban udara adalah curah hujan,
a. Suhu.
b. Tekanan udara.
c. Pergerakan angin.
e. Vegetasi dsb.
energi yang dimiliki oleh suatu benda.Setiap atom dalam suatu benda masing-
masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat
berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi
kebun rumput gajah diperoleh maksimum dan minimum pada masing-masing lahan
yaitu :
a. Kebun campur
maksimum 95% dan minimum 91%. Pada pengamatan hari kedua maksimum
73
b. Tegalan
100% dan minimum 91%. Pada pengamatan hari kedua mencapai nilai maksimum
c. Sawah
Kelembaban nisbi sawah, pada hari pertama yaitu mencapai maksimum 100%
dan minimum 83%. Sementara pada pengamatan hari kedua yaitu mencapai
mencapai nilai maksimum 100% dan minimum 83%. Pada pengamatan hari kedua
Berdasarkan hasil pengamatan dan grafik, semakin tinggi suhu udara akibat
semakin besar radiasi matahari yang semakin besar, maka kelembaban nisbi
menjadi semakin meningkat. Menurut Lakitan (2002) hal ini menandakan bahwa
kenaikan dan penurunan suhu udara pada saat matahari terbit dan saat menjelang
matahari terbit memepengaruhi kadar uap air dalam udara sehingga akan
74
Berdasarkan hasil pengamatan dan grafik, terlihat perubahan kelembaban
nisbi yang naik turun secara tidak beraturan. Hal ini diakibatkan kondisi cuaca yang
karena saat itu cuaca mendung sehabis hujan sehingga uap air diudara masih tinggi
disebabkan karena saat itu cuaca cerah sehingga uap air diudara sudah berkurang.
Berdasarkan hasil pengamatan dan grafik, semakin tinggi suhu udara akibat
semakin besar radiasi sinar matahari yang semakin besar maka kelembaban nisbi
menjadi semakin meningkat. Ini menandakan bahwa kenaikan dan penurunan suhu
udara pada saat matahari terbit dan saat menjelang matahari terbit mempengaruhi
kadar uap air dalam udara. Sehingga akan mempengaruhi kelembaban nisbi.
Namun, hal tersebut tidak berlaku jika kondisi cuaca mendung atau adanya angin
hangat yang lembab pada jam- jam terbit matahari. Karena pada saat mendung fluks
radiasi matahari sampai dipermukaan bumi menjadi rendah dan suhu udara akan
75
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
udara, karena suhu udara menentukan kemampuan udara memegang uap air.
a. Kebun campur
b. Tegalan
100% dan minimum 91%. Pada pengamatan hari kedua mencapai nilai
c. Sawah
95% dan minimum 77%. Sementara pada pengamatan hari kedua yaitu
76
d. Kebun rumput gajah
hari kedua yaitu mencapai maksimum 100% dan nilai minimum 83%.
B. Saran
Sebaiknya praktikan dalam pengamatan lebih teliti dan berhati-hati agar hasil
77
DAFTAR PUSTAKA
Humpreys, W.J. 1940. Physics of the air. The Maple Press Company, New York.
78
LAMPIRAN
79
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini
lenyapnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapar pada gas dengan volume
signifikan.
air tersebut kemudian terlepas dan mengambang sebagai uap air yang tidak terlihat
di atmosfer. Hujan turun dari awan, adanya awan belum tentu turunnya hujan.
Hujan baru turun bila butir-butir air di awan bersatu menjadi besar dan mempunyai
daya berat yang cukup dan suhu dibawah awan harus lebih rendah dari suhu awan
itu sendiri, maka butir-butir air yang telah besar dan berat jatuh sebagai hujan.
Rata-rata molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan.
Bila tidak, cairan akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul
berat sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup untuk
menembus titik didih cairan. Bila ini terjadi di dekat permukaan cairan, molekul
80
B. Tujuan
lahan.
81
II. TINJAUAN PUSTAKA
Penguapan adalah pengubahan cairan/es menjadi gas (uap air). Proses ini bias
berlangsung pada permukaan bumi (benda mati) atau pun pada permukaan tanaman
(benda hidup). Penguapan yang diperankan oleh benda mati disebut evaporasi,
Proses ini merupakan komponen dasar daur hidrologi yang membutuhkan energi.
Proses ini juga membutuhkan energi yang cukup besar yaitu l.k 2.442 KJ/kg air atau
583 cal/g air. Pada penguapan ini terjadi hilangnya air dan terambilnya energy dari
Evapotranspirasi merupakan salah satu komponen neraca air atau menjadi dua
Sebagai bagian dari suatu proses di dalam pabrik, alat evaporasi mempunyai
dua fungsi, yaitu merubah panas dan memindahkan uap yang terbentuk dari bahan
82
2. Promosi perputaran bahan cair melalui permukaan pindah panas, untuk
dengan uap
(Earle, 1982).
(Earle, 1982)
Mekanisme kerja evaporator adalah steam yang dihasilkan oleh alat pemindah
panas, kemudian panas yang ada (steam) berpindah pada bahan atau larutan
sehingga suhu larutan akan naik sampai mencapai titik didih. Steam masih
83
Berfungsi untuk mnsuplai panas, baik panas sensibel (untuk menurunkan
suhu) maupun panas laten pada proses evaporasi. Sebagai medium pemanas
2. Alat pemisah
3. Alat pendingin
ini bisa ditiadakan bila sistem bekerja pada tekanan atmosfer (Gaman, 1994).
Evaporasi adalah penguapan yang diperankan oleh benda mati. Transpirasi adalah
kuliah Agriklimatologi,2016).
84
III. METODE PRAKTIKUM
Alat yang digunakan adalah panic evaporasi yang terdiri atas tatakan kayu
(palet) dan panci plastik diameter 60 cm, ember untuk mengisi air, dan mistar
pengamatan. Bahan yang digunakan terdiri atas lahan sawah, tegalan, kebun
campur, kebun rumput gajah, air ledeng (sumur), borang pengamatan, dan alat
pencatat.
B. Prosedur Kerja
2. Panci evaporasi ditempatkan di atas palet pada lahan sawah, tegalan, kebun
campur, dan rumput gajah. Kemudian panci diisi air lk 0,5-0,6 tebal panci,
3. Pada waktu yang tercatat (misalnya pukul 15.00 WIB) amati tinggi permukaan
air pada mistar pembacaan dan dicatat tingginya (mm0). Biarkan air dalam
panci menguap selama 24 jam. Hari berikutnya pada waktu yang sama
dilakukan pembacaan permukaan air yang kedua dan dicatat tingginya (mm1).
85
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
menguapnya air dari permukaan air, tanah,dan bentuk permukaan bukan dari
permukaan bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air (Lakitan,
1994).
bentangan air atau dari bahan padat yang mengandung air dan penguapan melalui
jaringan tumbuhan melalui stomata. Secara global air yang di uapkan melalui
proses evapotranspirasi dari daratan ( termasuk permukaan air danau, waduk dan
sungai ) adalah sebesar 0.6 geogram. Uap air yang dihasilkan dari proses ini dari
(Lakitan, 1994).
melalui stomata, kutikula atau lentisel. Ada dua tipe transpirasi, yaitu (1) transpirasi
kutikula adalah evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula
epidermis; dan (2) transpirasi stomata, yang dalam hal ini kehilangan air
berlangsung melalui stomata. Kutikula daun secara relatif tidak tembus air, dan
86
pada sebagian besar jenis tumbuhan transpirasi kutikula hanya sebesar 10 persen
atau kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-daun. Oleh karena itu,
perbedaan potensi air antara “sumber” dengan “sasaran”. Potensial air adalah total
energi bebas air pada suatu material berupa larutan, bahan padat yang menyerap air,
dan udara. Proses penguapan hanya akan berlangsung jika air menerima masukan
energi. Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air adalah 0,495 g m-3
K-1. Jumlah energi yang dibutuhkan ini disebut sebagai panas laten untuk vaporasi.
Sebagai imbangan dari proses penguapan, uap air di udara juga sebagian akan
mengalami perubahan bentuk dari uap atau gas ke bentuk cair. Proses ini disebut
Semakin tinggi tingkat kepekatan larutan maka proses evaporasi juga semakin
berjalan lambat. Hal ini disebabkan karena tingginya viskositas larutan dapat
transfer panas. Hal ini yang dapat menghambat proses penguapan. Suhu evaporasi
yang tinggi dapat mempercepat proses evaporasi sebab proses pemanasan dapat
tidak dapat dinaikan sebab larutan mempunyai viskositas yang tinggi dan
konsentrasinya juga sudah tinggi sehingga proses penguapan semakin lambat dan
87
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan dan mempengaruhi kecepatan pada
(Earle, 1969)
pengurangan tinggi di muka air dalam panci. Metode ini dinilai yang sangat mudah
untuk digunakan mengukur evaporasi. Hal ini sesuai dengan literature Seyhan
(1990) yang mengatakan bahwa panci penguapan merupakan metode yang sangat
Pada praktikum pengamatan penguapan air pada lahan sawah, tegalan, kebun
campur, dan kebun rumput gajah yang dilakukan selama 3 hari pada hari Jumat,
Sabtu, Minggu. Secara beruntun nilai evaporasi masing-masing lahan adalah lahan
88
sawah sebesar 1,975 mm; lahan tegalan sebesar 0,45 mm; kebun campur sebesar
Dari keempat lahan tersebut lahan kebun rumput gajah memiliki tingkat
penguapan air (evaporasi) yang tinggi daripada lahan yang lainnya. Ini dikarenakan
radiasi matahari menjadi maksimal. Lahan tegalan menjadi lahan yang paling
Hal ini sesuai dengan literatur Seyhan (1990) yang menyatakan bahwa faktor-
meliputi radiasi matahari, suhu udara dan permukaan, kelembaban, angin, dan
tekanan barometer; faktor-faktor geografi yang meliputi kualitas air, jeluk buluh
air, dan ukuran dan bentuk permukaan air, faktor-faktor lainnya yang meliputi
kandungan lengas tanah, jeluk muka air tanah, warna tanah, tipe, kerapatan dan
Nilai evaporasi berubah-rubah pada tiap keadaan dan kondisi tertentu. Karena
itu nilai evaporasi pada keempat lahan berbeda-beda, sehingga memiliki perbedaan
besarnya evaporasi pada permukaan tanah ditentukan oleh suhu udara, kejenuhan
89
V. KESIMPULAN DAN SARA
A. Kesimpulan
campur dan kebun rumput gajah selama 3 hari mempunyai intensitas yang
2. Penguapan harian yang paling besar dari keempat penggunaan lahan yaitu pada
lahan lahan sawah. Hal ini diketahui karena pada lahan sawah proses
B. Saran
Diharapkan praktikum ini lebih teliti dan detail untuk menghitung perubahan
volume airnya.
90
DAFTAR PUSTAKA
Buckle, K. A., Edwards, R. A., Fleet, G. H., and Wotton, M. 1987. Ilmu Pangan.
Penerjemah Hari Purnomo dan Adiono. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Earle, R.L. 1982. Satuan Operasi dalam Pengolahan Pangan. Bogor: Sastra
Budaya.
Praptiningsih, Yulia. 1999. Buku Ajar Teknologi Pengolahan. FTP UNEJ: Jember.
91
LAMPIRAN
92
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
daerah tropik suhu udara jarang menjadi faktor pembatas kegiatan produksi
Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca berdasarkan waktu yang panjang untuk
suatu lokasi di bumi atau planet lain. Studi tentang iklim dipelajari dalam
klimatologi. Iklim di suatu tempat di bumi dipengaruhi oleh letak geografis dan
topografi tempat tersebut. Pengaruh posisi relatif matahari terhadap suatu tempat di
bumi menimbulkan musim, suatu penciri yang membedakan iklim satu dari yang
untuk menentukan pola tanam dan menentukan jenis tanaman tertentu yang cocok
93
B. Tujuan
1. Menetapkan kelas iklim suatu daerah berdasarkan data curah hujan suatu
dan Oldeman.
94
II. TINJAUAN PUSTAKA
Iklim merupakan gejala alam yang sangat dinamis yang hampir semua
unsurnya memiliki keragaman yang tinggi, baik secara spasial maupun temporal.
Pada kondisi normal, dinamika iklim mempunyai pola tertentu yang berulang
secara periodik, namun sering pula terjadi perubahan yang ekstrim, yang
sedangkan penyimpangan yang menuju pada pola baru atau tren tertentu yang
bersifat permanen disebut sebagai perubahan iklim (climate change) (Las, 2008).
Iklim adalah pengaruh rata-rata dari cuaca yang meliputi cahaya, kelembapan,
suhu, tekanan udara dan gerakan udara/angin dalam kurun waktu tertentu. Iklim
cuaca, sehingga iklim tersusun atas berbagai unsur yang variasinya besar. Meskipun
bilafaktor utamanya sama. Mendasarkan atas kesamaan sifat tersebut maka dalam
bidang ilmu iklim juga dikena pengelompokan iklim dalam kelas-kelas tertentu
daerah tertentu sepanjang tahun dan dari tahun ke tahun. Iklim merupakan salah
satu faktor yang mempengaruhi produksi dan petumbuhan tanaman serta digunakan
95
untuk menduga keragaman tanaman dan mengetahui apakah tanaman dapat hidup
dasar utama dari klasifikasi iklim yang dilakukan oleh para pakar atau institusi yang
relevan. Unsur iklim yang sering dipakai tersebut adalah suhu dan curah hujan
(presipitasi). Unsur iklim yang lain, seperti cahaya dan angin, sangat jarang
digunakan sebagai dasar klasifikasi iklim. Cahaya tidak digunakan sebagai dasar
klasifikasi iklim walaupun cahaya yang diterima akan berbeda intensitas dan lama
berdasarkan garis-garis lintang yang ada. Angin juga tidak digunakan sebagai dasar
klasifikasi iklim, walaupun angin juga beragam baik arah maupun kecepatannya.
Pembagian zona iklim berdasarkan angin agak sulit untuk dilakukan karena tidak
Eropa yang beriklim sedang sampai dingin. Fluktuasi dan perubahan iklim di
wilayah tersebut sangat jelas dari waktu satu tempat dengan tempat lainnya
terutama menurut waktu sebagai akibat revolusi bumi yang condong pada bidang
edarnya. Keadaan iklim atau cuaca wilayah tersebut dicirikan oleh variabilitas yang
ekstrim, yakni musim dingin sangat dingin, dan musim panas sangat panas,
sedangkan di luar dua musim tersebut hanya merupakan peralihan dari perubahan
96
Thornthwaite (1933) dalam Bayong (2004) menyatakan bahwa tujuan
klasifikasi iklim adalah menetapkan pembagian ringkas jenis iklim ditinjau dari
segi unsur yang benar-benar aktif terutama presipitasi dan suhu. Unsur lain seperti
angin, sinar matahari atau perubahan tekanan ada kemungkinan merupakan unsur
Iklim adalah rata-rata kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama dan
meliputi tempat yang luas, kira-kira memerlukan data cuaca antara 10 sampai 30
tahun. Iklim dikaji dalam bidang ilmu klimatologi. Terjadinya perbedaan iklim di
muka bumi disebabkan oleh beberapa faktor yaitu rotasi dan revolusi bumi yang
berdasar pada garis lintang dan bujur, topografi bumi, tekanan udara, luas
permukaan tanah dan lautan. Klasifikasi iklim umumnya didasarkan atas tujuan
langsung aktivitas dalam bidang yang diamati seperti pola tanam komoditas bahan
pangan atau perkebunan (Lakitan, 2002). Oleh karena itu pembagian iklim disuatu
tempat didasarkan pada dua atau tiga tipe iklim. Pembagian iklim berdasarkan
tujuan penggunaannya yaitu tipe iklim Mohr, tipe iklim Schmidt-Ferguson dan
klasifikasi Koppen (1990) yakni suhu dan curah hujan rata-rata bulanan maupun
97
iklim hanya memperhatikan unsur iklim hujan dan memerlukan data hujan bulanan
paling sedikit 10 tahun. Serta sistem klasifikasi Oldeman yaitu untuk keperluan
praktis yang cukup berguna khususnya dalam klasifikasi lahan pertanian tanaman
didasarkan pada perhitungan bulan basah, bulan kering dan bulan lembab yang
tanaman(Bayong, 2004).
98
III. METODE PRAKTIKUM
Bahan yang digunakan dalam praktikum adalah tabel curah hujan bulanan
pada beberapa lokasi di Indonesia, tabel curah hujan bulanan selama 10 tahun di
Banjarnegara, tabel contoh curah hujan bulanan selama 10 tahun di Klampok, tabel
curah hujan bulanan selama 10 tahun di Bukateja, tabel curah hujan bulanan 10
tahun di Krikil, tabel curah hujan bulanan selama 10 tahun di Wanadadi, alat tulis,
dan kalkulator.
B. Prosedur Kerja
b) Menentukan bulan basah (BB), bulan kering (BK) dan bulan lembab (BL)
setiap tahun. Kriteria bulan basah, kering dan lembab masing-masing > 100
d) Menjumlahkan jumlah bulan basah, jumlah bulan kering, dan jumlah bulan
lembab.
e) Merata-rata jumlah bulan basah, jumlah bulan kering, dan jumlah bulan
lembab.
99
f) Menentukan nilai nisbah. Nisbah ini adalah Q.
b) Menjumlah dan dihitung rata-rata curah hujan bulanan bulan Januari sampai
Desember.
c) Menentukan bulan basah (BB) dan bulan kering (BK). Bila curah hujan
bulanan > 200 mm sebagai bulan basah dan bila curah hujan bulanan <100
100
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Terlampir
B. Pembahasan
tekanan, kelembaban) yang terjadi di suatu wilayah selama kurun waktu yang
panjang. Untuk dapat memahami cuaca dan iklim serta persebarannya menurut
proses tersebut. Cuaca dan iklim dinyatakan dengan susunan unsur-unsur cuaca dan
iklim yang terdiri dari: radiasi surya, lama penyinaran surya, suhu udara,
kelembapan udara, tekanan udara, kecepatan dan arah angin, penutupan awan,
Iklim merupakan salah satu faktor yang sangat penting hubungannya dengan
benih, sampai panen selalu dikendalikan oleh faktor iklim atau cuaca. Informasi
kelakuan iklim dalam sektor pertanian tidak saja penting terkait dengan produksi
101
yang tumbuh dilokasi tersebut. Untuk mengetahui apakah tanaman dapat hidup
sesuai untuk iklim tertentu,diperlukan syarat tumbuh dan informasi cuaca yang
lebih rinci dari beberapa dekade dengannilai rata-rata bulanan dan pola sebaran
iklim yang paling penting diIndonesia karena keragamannya sangat tinggi baik
menurut waktu maupun tempat, olehkarena itu kajian tentang iklim lebih banyak
diarahkan pada faktor hujan. Iklim selalu berubah menurut ruang dan waktu. Dalam
skala waktu perubahan iklimakan membentuk pola atau siklus tertentu, baik harian,
musiman, tahunan maupun siklus beberapa tahunan. Selain perubahan yang berpola
1. Radiasi Surya
Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi persatuan luas dan satuan
waktu disebut isolasi atau kadangkadang disebut radiasi global, yaitu radiasi
langsung dari matahari dan radiasi yang tidak langsung yang disebabkan
oleh hamburan dari partikel atmosfer (Bayong, 2004). Penerimaan radiasi surya di
102
khususnya disebabkan oleh perbedaan letak lintang sertakeadaan atmosfer terutama
2. Tekanan Udara
isobar. Tekanan udara memilikibeberapa variasi. Tekanan udara dibatasi oleh ruang
dan waktu. Artinya pada tempat dan waktu yang berbeda,besarnya juga berbeda
ketinggian tertentupun ada varian dari suatu tempat ke tempat yang lain sertadari
waktu ke waktu yang lainnya, meskipun tidak sebesar variasi yang disebabkan oleh
3. Suhu
Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata – rata dari pergerakanmolekul-
panas dari benda-benda lain tersebut.Alat pengukur suhu disebut termometer. Pada
suhu yang lebih rendah tumbuhnya tanaman menjadi lebih lambat (Vink,
1984).Temperatur tanah beragam dalam suatu pola yang khas yang didasari harian
103
atau dasar musim. Sehingga suhutanah mempengaruhi kegiatan fisiologis tanaman.
1991).
4. Kelembaban Udara
Kelembaban udara yaitu banyaknya kadar uap air yang ada di udara, dalam
a. Kelembaban mutlak : massa uap air yang berada dalam satu satuan udara yang
b. Kelembaban spesifik : perbandingan jumlah uap air di udara dengan satuan massa
jumlah maksimum uap air yangdikandung panas dan temperatur tertentu yang
produktivitas
5. Curah Hujan
104
Hujan merupakan susunan kimia yang cukup kompleks serta bervariasi dari
tempat yang satu ke tempat yanglain, dari musim ke musim pada tempat yang sama
dan dari waktu hujan berbeda. Air hujan terdiri atas: ion-ion
natrium, kalium, kalsium, khlor, karbonat dan sulfat yang merupakanjumlah yang
mm. Yang dimaksud banyaknya hujan (curah hujan) adalah tinggi air hujan bila
tidak ada yangmerembes ke dalam tanah. Sebagai patokannnya ialah 100 cc air
dibagi menjadi 2 tipe yaitu observatorium (biasa) dan otomatis (Soekirno, 2000).
Curah hujan adalah jumlah air hujan yang jatuh dipermukaan tanah selama periode
tertentu yang diukur dalamsatuan tinggi diatas permukaan horizontal apabila tidak
sebagai tebal lapisan air yang jatuh diatas permukaan tanah rata seandaiya tidak
adainfiltrasi dan evaporasi. Satuannya adalah mm. curah hujan 1mm berarti
banyaknya hujan yang jatuh diatassebidang tanah seluas 1m2 = 1mm x 1m2 =
0,01dm x 100dm2 = 1dm3 = 1liter. Hari hujan adalah suatu hari dimanaterkumpul
6. Angin
Angin merupakan udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan
juga karena adanya perbedaan tekanan udara (tekanan tinggi ke tekanan rendah) di
tinggi ke tekanan rendah atau dari suhu udara yang rendah ke suhu udara yang tinggi
105
(Soemarto, 1987).Angin mengakibatkan meningkatnya penguapan, yang dengan
besar artinya (Vink, 1984). Kecepatan dan arah angin masing-masing diukur
dengan anemometer dan penunjuk arah angin. Anemometer yang lazim adalah
anemometer cawan yang terbentuk dari lingkaran kecil sebanyak tiga (kadang-
kadang empat) cawan yang berputar mengitari sumbu tegak. Kecepatan putaran
memberi ukuran berapa jangkau angin, jarak tempuh kantung tertentu udaradalam
1. Evapotranspirasi
Evaporasi adalah peristiwa berubahnya air menjadi uap. Uap ini kemudian
potensial ETB ditentukan hanya oleh unsur – unsur iklim, sedangkan secara aktual
ET juga ditentukan oleh kondisi tanah dan sifat tanaman (Handoko, 1995).
keragaman yang jelas merupakan dasar utama dari klasifikasi iklim yang dilakukan
oleh pakar atau instsitusi yang relevan. Pada hakikatnya kegunaan klasifikasi iklim
106
adalah suatu metode untuk memperoleh suatu efisiensi informasi dalam bentuk
yang umum dan sederhana. Karena itu, analisis statistik unsur-unsur iklim dapat
dilakukan untuk menjelaskan dan memberi batas pada tipe-tipe iklim secara
tertentu dari pembuatnya, dengan luas cakupan wilayahnya mulai dari yang terbatas
(lebih kecil dari negara) sampai yang luas (regional atau dunia). Sehingga dalam
Klasifikasi iklim menurut para pakar atau ilmuwan yaitu sebagai berikut:
B,zona C,zona D, dan zona E.Sedangkan sub tipenya didasarkan pada jumlah bulan
banyaknya bulan basah (rata-rata curah hujan >100 mm) secara berurutan dan bulat
Tabel.1.Bulan kering
107
A > 9 bulan
B 7- 9 bulan
5 - 6 bulan
C
3 - 4 bulan
D
< 3 bulan
E
1 < 2 bulan
2 2 - 3 bulan
3 4 – 6 bulan
4 > 6 bulan
108
6) C3 5-6 bulan basah berurutan dan 5-6 bulan kering
10) D4 3-4 bulan basah berurutan dan lebih dari 6 bulan bulan kering
11) E1 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan kurang dari 2 bulan kering
12) E2 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 2-4 bulan kering
13) E3 kurang dari 3 bulan basah berurutan dan 5-6 bulan kering
2) B1: Sesuai untuk padi terus-menerus dengan perencanaan awal musim tanam
3) B2,B3 : Dapat panen padi 2 kali setahun dengan varietas umur pendek dan
4) C1: Tanaman padi hanya sekali dan palawija dapat 2 kali dalam satu tahun.
5) C2,C3 : Setahun hanya dapat 1 kali tanam padi dan penanaman palawija
109
6) D1: Tanaman padi umur pendek 1 kali dan biasanya tinggi karena kerapatan
fluks tinggi.
7) D2,D3,D4: Hanya mungkin 1 kali padi atau 1 kali palawija dalam satu tahun.
nilai perbandingan (Q) antara rata-rata banyaknya bulan kering (Md) dan rata-rata
banyaknya bulan basah (Mw) dalam satu tahun. Klasifikasi ini tidak memasukkan
unsur suhu karena menganggap amplitudo suhu pada daerah tropika sangat kecil.
Untuk menentukan bulan kering dan bulan basah maka kategorinya adalah sebagai
berikut:
1) Bulan Kering (BK): Jika dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan <
60 mm.
2) Bulan Lembab (BL): Jika dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan 60
– 100 mm.
3) Bulan Basah (BB): Jika dalam satu bulan mempunyai jumlah curah hujan >
100 mm.
110
Berdasarkan penelitiannya, penggolongan iklim di Indonesia menjadi 8
Tipe
Tipe –tipe hujan diatas mempunyai ciri vegetasi tertentu sebagai berikut:
1) Tipe A : daerah sangat basah dengan ciri vegetasi hutan hujan tropika
3) Tipe C : daerah agak basah dengan ciri vegetasi hutan rimba, diantara jenis
vegetasi yang gugur daunnya pada periode musim kemarau, diantaranya jati
111
5) Tipe E : daerah agak kering dengan ciri vegetasi hutan sabana
berdasarkan suhu dan kelembaban udara. Kedua unsur iklim tersebut sangat besar
ketentuan itu Koppen membagi iklim dalam lima daerah iklim pokok. Masing-
berikut :
2) Iklim B atau iklim gurun tropis atau iklim kering, dengan ciri sebagai berikut:
3) Iklim C atau iklim sedang. Ciri-cirinya adalah suhu rata-rata bulan terdingin
112
4) Iklim D atau iklim salju atau microthermal. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
5) Iklim E atau iklim kutub. Cirinya yaitu terdapat di daerah Artik dan Antartika,
suhu tidak pernah lebih dari 10’C,sedangkan suhu rata-rata bulan terdingin
pengelompokan jumlah bulan basah dan bulan kering pertahun lalu dirata-rata.
Bulan basah yaitu bulan yang jumlah curah hujannya lebih dari 100 mm/bulan,
sedangkan bulan kering adalah bulan yang curah hujannya kurang dari 60
mm/tahun (Indiyanti, 2009). Tipe iklim Mohr digunakan untuk iklim kehutanan dan
adalah kelapa, teh, kapok, cengkeh, kopi, panili, kapas, lada, kakao, kemiri dan tebu
(Dewi, 2005). Adapun klasifikasi iklim menurut Mohr dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Jumlah Bulan
1 1a 12 0
2 1b 7-11 0
113
3 2 4-11 1-2
4 3 4-9 2-4
5 4 4-7 4-6
6 5 4-5 6-7
berikut:
1) Daerahpanas/tropis
22°C.Tanamannyaseperti
padi,jagung,kopi,tembakau,tebu,karet,kelapa,dancokelat.
2) Daerahsedang
Tanamannyasepertipadi,tembakau,teh,kopi,cokelat,kina,dansayur-sayuran.
3) Daerahsejuk
11,1°C.Tanamannyasepertiteh,kopi,kina,dansayur-sayuran.
114
4) Daerah dingin
Ketinggian tempat lebih dari 2500 m dari permukaan laut. Suhu 11,1° – 6,2°C.
Indonesia cukup luas dengan variasi iklim yang cukup besar, khususnya
Indonesia dikenal dua klasifikasi iklim yang sangat menonjol (Dewi, 2005).
jatuhsetiap bulan sehingga diketahui rata-ratanya bulan basah, lembab, dan bulan
jumlah bulan basah yang berlansung secara berturut-turut (Sasminto et al., 2014).
perhitungan dan penentuan tipe iklim dari 5 daerah dan berdasarkan data 10 tahun
Berdasarkan tabel curah hujan bulan pada Klampok, bahwa kota tersebut
nilai Q = 35,80 % , dengan vegetasi hutan rimba diataranya terdapat jenis vegetasi
115
yang daunnya gugur pada musim kemarau misalnya jati. Sedangkan menurut
Oldeman zona agroklimatnya adalah B2, yang berarti kota Klampok memiliki bulan
basah 7-9 dengan periode bulan kering 2-3, maka dapat dilakukan budidaya
Berdasarkan tabel curah hujan bulan pada Krikil, bahwa kota tersebut
basah, nilai Q = 39,47% , dengan vegetasi hutan rimba diataranya terdapat jenis
vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau misalnya jati. Jenis vegetasinya
kemarau. Sedangkan menurut Oldeman zona agroklimatnya adalah D3, yang berarti
kota Krikil memiliki bulan basah 2-3 dengan periode bulan kering 4-6.
= 24,44% dengan vegetasi masih hutan hujan tropika. Sedangkan menurut Oldeman
zona agroklimatnya adalah B2, ini berarti kota Wanadadi memiliki bulan basah 7-
9 dengan periode bulan kering 2-3, maka dapat dilakukan budidaya tanaman
sepanjang tahun.
kondisi iklim basah, nilai Q = 32,18% dengan vegetasi masih hutan hujan tropika.
Banjarnegara memiliki bulan basah 7-9 dengan periode bulan kering 2-3, maka
116
Berdasarkan tabel curah hujan bulan pada Bukateja dapat diartikan bahwa
Oldeman zona agroklimatnya adalah B2, ini berarti kota Bukateja memiliki bulan
basah 7-9 dengan periode bulan kering 2-3, maka dapat dilakukan budidaya
117
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
e. Curah hujan bulanan selama 10 tahun di Krikil klasifikasi iklim S-F bertipe
118
B. Saran
sebaiknya memperhatikan penjelasan dari asisten praktikum dan jangan ragu untuk
bertanya sehingga tidak terjadi kekeliruan. Praktikan juga sebaiknya bekerja sama
119
DAFTAR PUSTAKA
Boer, R., I. Las dan A. Bey. 1990. Metode klimatologi. IPB. Bogor
Foth, Henry D. 1991. Dasar-Dasar Ilmu Tanah edisi ke-7. Gadjah Mada University
Press, Yogyakarta.
120
Lakitan, Benyamin.1997. Dasar-dasar Klimatologi. Raja Grafindo, Jakarta.
121
RIWAYAT HIDUP
122