125 682 1 PB PDF
125 682 1 PB PDF
125 682 1 PB PDF
Abstrak
PT. Time Excelindo merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang usaha
Penyedia Jasa Layanan Internet (ISP), Online System, Telecommunication, Data
Communication, Software Development, serta pembangunan dan pemeliharaan jaringan
komputer maupun jaringan telekomunikasi. Dalam proses bisnis pembuatan tagihan jasa
layanan, pengerjaannya masih menggunakan cara manual. Agar dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan sejenis maka perlu menyesuaikan diri dan mengikuti perkembangan
informasi dan teknologi sekarang sebagai pendukung kelancaran bisnis. PT. Time Excelindo
harus mempunyai sistem informasi billing yang lebih canggih, cepat dan akurat serta dapat
dimengerti oleh pengguna. Arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi stakeholder dalam
hal ini adalah pimpinan organisasi yang didalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/
kegunaan, lokasi organisasi, dan parameter kinerja. Pemilihan Framework TOGAF ADM
didasarkan pada kebutuhan perancangan sistem, karena TOGAF ADM terbilang lengkap untuk
membuat blueprint. TOGAF ADM digunakan untuk mengembangkan enterprise architecture,
dimana terdapat metode dan tools yang detil untuk mengimplementasikannya. Penelitian ini
bertujuan menyusun perencanaan enterprise arsitektur sistem informasi billing menggunakan
metode TOGAF ADM, validasi perancangan menggunakan enterprise architecture score card.
Kata Kunci — TOGAF ADM, Enterprise Arsitekture, Billing, EA ScoreCard.
Abstract
PT. Time Excelindo is a company engaged in the business of Internet Service Provider
(ISP), Online System, Telecommunication, Data Communication, Software Development, as well
as the construction and maintenance of computer networks and telecommunications networks. In
the business process to make billing in the services of the workmanship is still used manually. In
order to compete with similar companies, it is necessary to adapt and follow the development of
information and technology that develops now, as a supporter of business smoothness. PT. Time
Excelindo must have a billing information system that is more sophisticated, fast and accurate
and can be understood by the user. Enterprise architecture is a description of the mission of
stakeholders in this case is the leadership of the organization that includes information,
functionality / usability, location of the organization and performance parameters. Selection of
TOGAF ADM Framework is based on system design requirement, because TOGAF ADM is
complete to make blueprint. TOGAF ADM is used to develop enterprise architecture, where there
are detailed methods and tools for implementing it. This study aims to compile enterprise
information architecture billing information system using TOGAF ADM method, design
validation using enterprise architecture score card
Keywords — 3-5 TOGAF ADM, Enterprise Arsitekture, Billing, EA ScoreCard
Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang penting bagi keberhasilan
bisnis dan organisasi, infrastruktur teknologi informasi merupakan salah satu investasi teknologi
informasi yang diperlukan oleh perusahaan dalam mengelola segala kebutuhan teknologi
informasi. Pentingnya integrasi data di satu perusahaan berskala besar disebut dengan enterprise
sudah banyak dibahas di berbagai referensi [1].
Ketersediaan data yang terformat baik, dalam satu sumber data yang terkelola dengan
baik juga merupakan tujuan dari pengembangan organisasi. Untuk mewujudkan hal tersebut
diperlukan pemilihan strategi dan perencanaan yang akurat. Dalam mengembangkan Enterprise
Architecture (EA) perlu diadopsi atau dikembangkan sendiri suatu EA framework untuk
arsitektur enterprise.
Arsitektur enterprise menggambarkan rencana untuk mengembangkan sebuah sistem atau
sekumpulan sistem. Pengorganisasian secara logic untuk proses bisnis utama dan kemampuan
teknologi Informasi (TI) yang mencerminkan kebutuhan integrasi dan standarisasi model operasi.
Enterprise Architecture atau arsitektur enterprise adalah deskripsi dari misi Stakeholder dalam
hal ini adalah pimpinan organisasi yang didalamnya termasuk informasi, fungsionalitas/
kegunaan, lokasi organisasi dan parameter kinerja. Arsitektur enterprise mengambarkan rencana
untuk mengembangkan sebuah sistem atau sekumpulan sistem [2].
Berbagai metode dan framework yang dapat digunakan, seperti Zachman Framework,
EAP, EAS, BEAM, TOGAF ADM, GEAF, dan lainnya. Perbandingan yang sudah dilakukan
pada penelitian sebelumnya didapatkan bahwa TOGAF ADM merupakan sebuah metode yang
kompleks yang bisa memenuhi seluruh kebutuhan pengembangan EA yaitu sebesar 92% [3].
TOGAF ADM juga komplek dan bisa digunakan berdasarkan kebutuhan organisasi. TOGAF
ADM juga merupakan metode yang umum, sehingga jika diperlukan pada prakteknya TOGAF
ADM dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik tertentu, misalnya digabungkan dengan
framework yang lain sehingga TOGAF ADM menghasilkan arsitektur yang spesifik terhadap
organisasi [4]. TOGAF ADM merupakan metode generik yang berisikan sekumpulan aktivitas
yang digunakan dalam memodelkan pengembangan arsitektur enterprise. Metode ini juga bisa
digunakan sebagai panduan atau alat untuk merencanakan, merancang, mengembangkan dan
mengimplementasikan arsitektur system informasi untuk organisasi. TOGAF ADM merupakan
metode yang fleksibel yang dapat mengidentifikasi berbagai macam teknik pemodelan yang
digunakan dalam perancangan, karena metode ini dapat disesuaikan dengan perubahan dan
kebutuhan selama perancangan dilakukan [5].
Sistem yang berhubungan dengan penerimaan pendapatan ialah siklus pendapatan
(revenue cycle) yang bermula dari adanya aktivitas penjualan [6]. PT. Time Excelindo merupakan
sebuah perusahaan yang bergerak dibidang usaha Penyedia Jasa Layanan Internet (ISP), Online
System, Telecommunication, Data Communication, Software Development, serta pembangunan
dan pemeliharaan jaringan komputer maupun jaringan telekomunikasi. PT. Time Excelindo telah
dipercaya untuk memenuhi kebutuhan IT di berbagai institusi pendidikan maupun perusahaan
hampir di seluruh Indonesia. Dalam proses bisnis membuat penagihan dalam jasa layanan
pengerjaannya masih digunakan dengan cara manual yaitu menggunakan Ms Excel, sehingga
membutuhkan waktu yang lama dan seringkali terjadi kesalahan. Untuk dapat bersaing dengan
perusahaan-perusahaan sejenis maka perlu menyesuaikan diri dan mengikuti perkembangan
informasi dan teknologi yang berkembang saat sekarang, sebagai pendukung kelancaran bisnis.
PT. Time Excelindo harus mempunyai sistem informasi billing yang lebih canggih, cepat dan
akurat serta dapat dimengerti oleh pengguna. Billing system adalah sebuah kombinasi dari
software dan hardware untuk menerima kata secara rinci dan penggunaan layanan informasi,
mengelompokkan informasi ini untuk akun tertentu atau pelanggan, menghasilkan faktur,
membuat laporan untuk manajemen, dan mencatat (posting) pembayaran yang dibuat untuk
laporan pelanggan [7].
Penelitian menggunakan Metode TOGAF ADM dalam perancangan arsitektur enterprise
akan tetapi memiliki topik dan obyek yang berbeda serta tidak adaya validasi pada hasil rancangan
42 ISSN: 2460-4259
Enterprise Architecture yang dibangun. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian tersebut
adalah perubahan kebutuhan PT POS Indonesia yang ingin melebarkan pangsa pasar layanan jasa
keuangan dengan cara meningkatkan layanan jasa keuangan pospay agar bisa diakses dimana saja
dan kapan saja oleh pelanggannya melalui M-pospay [8]. Penelitian tersebut menghasilkan
dokumen Enterprise Architecture (Blueprint) sebagai landasan untuk pengembangan System
Online Payment Point (SOPP) di PT Pos Indonesia.
Penelitian dengan menitikberatkan perancangan Arsitektur Enterprise Delima Point [9],
yang sesuai dengan visi dan misi organisasi untuk pengembangan PPOB (Payment Point Online
Bank). Hasil penelitian tersebut menghasilkan sebuah dokumentasi enterprise arsitektur atau
blueprint system.
Pada penelitian Sofyana [10], penelitian yang dibahas adalah bagaimana data yang ada di
dapat terintegrasi dengan tidak memakan waktu yang lama, dan dapat diakses dengan mudah.
Penelitian tersebut menghasilkan blueprint yang nantinya dapat berguna sebagai acuan baku
perusahaan dalam menyelaraskan fungsi teknologi informasi dengan fungsi bisnis.
Pemilihan framework TOGAF ADM didasarkan pada kebutuhan perancangan sistem,
karena TOGAF ADM terbilang lengkap untuk membuat blueprint. TOGAF ADM digunakan
untuk mengembangkan enterprise architecture, dimana terdapat metode dan tools yang detil
untuk mengimplementasikannya. Salah satu kelebihan menggunakan framework TOGAF ini
adalah karena sifatnya yang fleksibel [11]. TOGAF merupakan framework dengan metodologi
lebih rinci dengan sekumpulan tools pendukung untuk mengembangkan dan meningkatkan
infrastruktur TI pada bisnis. TOGAF menawarkan pendekatan untuk perencanaan, perancangan,
implementasi, dan pengaturan EA pada perusahaan. TOGAF dapat didefinisikan sebagai
framework yang ditujukan untuk segala jenis organisasi di dunia oleh the Open Group [7][8].
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perencanaan model arsitektur
yang sesuai bagi Billing guna peningkatan proses bisnis dengan menggunakan metodologi
TOGAF ADM. Selanjutnya penelitian ini bertujuan menyusun perencanaan Arsitektur Sistem
Informasi Billing pada PT. Time Excelindo menggunakan metode TOGAF ADM.
2. METODE PENELITIAN
Setelah didapatkan nilai dari tiap level, kemudian dibutuhkan nilai rata-rata atau
keseluruhan dengan cara 4 nilai dijumlahkan kemudian dibagi 4. Setelah didapatkan nilai
keseluruhan, dapat dilihat apakah sebuah rancangan valid atau tidak. Kriteria hasil pengujian
diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Jika hasil pengujian<50% maka rancangan dianggap tidak valid
2. Jika hasil pengujian>50% maka rancangan dianggap valid.
Proses identifikasi bisnis dilakukan dengan wawancara dan observasi awal pada seluruh
bagian yang ada di perusahaan termasuk manajer dan direktur perusahaan. Bisnis inti terlihat pada
diagram value chain seperti pada Gambar 3. Aktivitas utama dan didukung dengan beberapa
bagian yang terdapat pada bagian aktivitas pendukung yang ada saat ini di perusahaan.
4. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diberikan berdasarkan pembahasan dan analisa pada perancangan
arsitektur billing dengan metode TOGAF ADM, yaitu:
1. Perancangan yang dihasilkan sudah cukup jelas dalam hal solusi logis pada tiap aspek disertai
dengan metode dan tools yang digunakan. Diciptakan rancangan EA target pada PT. Time
Excelindo di sistem informasinya, dengan perubahan pada arsitektur bisnis yang cukup
banyak melihat permasalahan yang perlu diselesaikan secepatnya guna terselenggaranya
pencapaian visi dan misi.
2. Berdasarkan validasi kualitas perancangan arsitektur dengan menggunakan EA score card
dihasilkan Overall Architectural Maturity sebesar 75,71%. Hasil ini menandakan bahwa
perencanaan yang diusulkan sudah baik dan sesuai management requirement. Namun angka
ini dapat terus ditingkatkan dengan melengkapi beberapa komponen seperti critical succes
factor atau keyperforma indicator.
5. SARAN
Beberapa saran yang diajukan untuk kelanjutan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Perlu dilakukan perancangan pada tahap berikutnya yaitu Migration Planning,
Implementation Governance dan Architecture Change Management.
48 ISSN: 2460-4259
2. Perlu dilakukan pengujian lebih lanjut dengan metode yang berbeda untuk mendapatkan nilai
hasil pengujian yang lebih tepat. Hal ini dikarenakan belum ada metode pengujian yang
dikhususkan untuk TOGAF sehingga perlu diujicoba menggunakan beberapa metode.
3. Dari hasil rancangan EA, dapat dilanjutkan dengan pembuatan aplikasi yang diusulkan
DAFTAR PUSTAKA
[1] Deris, S., 2016, Perancangan Arsitektur Enterprise Sistem Informasi Sekolah Dengan
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus : SMK Informatika Sumedang), Jurnal Ilmu-ilmu
Informatika dan Manajemen STMIK, Vol. 10 No. 2, Hal 11 – 21.
[2] Daniel, M., 2008, Enterprise Architecture A to Z: Frameworks, Business Process Modeling,
SOA, and Infrastructure Technology, Auerbach Publications, New York.
[3] Yunis, R., Surendro, K., 2009, Perancangan Model Enterprise Architecture Dengan TOGAF
Architecture Development Method, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi dan Informasi
(SNATI), Yogyakarta, 20 Juni 2009.
[4] Erwin, B. S., 2009, Pemilihan EA Framework, Seminar Nasional Aplikasi Teknologi dan
Informasi (SNATI), Yogyakarta, 20 Juni 2009.
[5] Shierly, L. U., 2012, Perancangan Sistem Penjualan Dalam Rangka Meningkatkan
Ketertagihan Piutang Pada Usaha Percetakan di Surabaya, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi, Vol. 1, No.1, Hal 79 – 85.
[6] Yoga, A., Eko, N., Paulus I. S., 2017, Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Kepuasan
Pengguna Aplikasi Billing Online Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, Seminar Nasional
Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Industri, Malang, 4 Februari.
[7] Anfusa, G. H., Ari, F., Ridha, H., 2015, Analisis dan perancangan Enterprise Architecture
untuk Mendukung Fungsi Terkait System Online Payment Point Menggunakan Framework
TOGAF ADM pada PT Pos Indonesia, e-Proceeding of Engineering, Vol.2, No.1, Hal 1012-
1021.
[8] Firdaus, S. P., Ari, F. S., Ridha, H., 2015, Analisis dan Perancangan Technologi Architecture
Dengan Framework TOGAF ADM Studi Kasus Sistem Payment Point Online Bank PT.
Finnet Indoensia, e-Proceeding of Engineering, Vol. 2, No. 2, Hal 5094-5102.
[9] Latjuba, S., 2017, Perancangan Arsitektur Enterprise Dengan Kerangka Kerja TOGAF (The
Open Group Architecture Framework) Pada PT. Puma Logistik Indonesia, Informatics
Journal, Vol 2 No.1, Hal 23-28.
[10] Intan, N. F., Abidarin, R., Syamsul, A. S., 2014, Perencanaan Enterprise Architecture di
Rumah Sakit Umum Muhammadiyah Surya Melati Kediri, Citec Journal, Vol. 1, No. 1,
Hal 25 – 35.
[11] Hendra, K., Abidarin, R., Hanif, A. F., 2018, Integrasi Sistem Informasi Akademik STMIK
Pontianak Dengan Metode Togaf Architechture Development Method, Jurnal Ilmiah
SISFOTENIKA, Vol. 8, No. 1, Hal 1 – 12.
[12] Suryana, 2010, Metodologi Penelitian, Metodologi Penelitian Model Praktis Penelitian
Kuantitatif dan Kualitatif, https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
23731890cdc8189968cf15105c651573.pdf, diakses tanggal 10 Juli 2018.
[13] Suharsini, A., 2010, Prosedur Penelitian Suatu Pendektan Praktik, Rhineka Cipta, Jakarta.
[14] Scheckkerman, J., 2004, Enterprise Architecture Score Card.Institute For Enterprise
Architecture Developments, Netherlands.