642 2358 1 PB

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No.

2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X


DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

PERANCANGAN ENTERPRISE ARCHITECTURE PADA PT.GADINGPUTRA


SAMUDRA MENGGUNAKAN FRAMEWORK TOGAF ADM
Jason Steven Antouw1), Johanes Fernandes Andry2)
1,2
Sistem Informasi, Universitas Bunda Mulia
1,2
JL.Lodan Raya No.2 , Jakarta Utara
Email: [email protected], [email protected]
1

Abstract

Present offshore services are very important in the context of distributing imports and exports of goods. because it
requires services that allow companies to help with the use of ships. PT Gadingputra Samudra provides offshore
services such as Crewing, Agency, Logistics, and Broking. At present the company can carry out the contract in
accordance with the requirements and is able to complete the contract well but the company's business processes have
some weaknesses because the system is not yet integrated and there is no automatic storage system. The Open Group
Architecture Framework (TOGAF) was chosen as a method for analyzing. by using the Architecture development
method (ADM) which focuses on business architecture. in this analysis the expected outcome is to integrate information
systems and information technology with business processes to be in line and be able to help the company's business
processes to obtain optimal, effective and efficient business processes.

Keywords: TOGAF ADM, Offshore, PT. Gadingputra Samudra

Abstrak

Saat ini layanan lepas pantai sangat penting dalam konteks mendistribusikan impor dan ekspor barang. karena itu
membutuhkan layanan yang memungkinkan perusahaan untuk membantu dengan penggunaan kapal. PT Gadingputra
Samudra menyediakan layanan lepas pantai seperti Crewing, Agency, Logistik, dan Broking. Saat ini perusahaan dapat
melaksanakan kontrak sesuai dengan persyaratan dan mampu menyelesaikan kontrak dengan baik tetapi proses bisnis
perusahaan memiliki beberapa kelemahan karena sistemnya belum terintegrasi dan belum ada sistem penyimpanan
otomatis. The Open Group Architecture Framework (TOGAF) dipilih sebagai metode untuk menganalisis. dengan
menggunakan metode pengembangan Arsitektur (ADM) yang berfokus pada arsitektur bisnis. dalam analisis ini hasil
yang diharapkan adalah mengintegrasikan sistem informasi dan teknologi informasi dengan proses bisnis agar sejalan
dan dapat membantu proses bisnis perusahaan untuk mendapatkan proses bisnis yang optimal, efektif dan efisien.

Kata Kunci: TOGAF ADM, Offshore, PT.Gadingputra Samudra

1. Pendahuluan kontraktor pengeboran, Surveyor dan Subsea Companies


[3].
Perkembangan zaman pada saat ini berperan besar Penggunaan IT pada saat ini sangat berperan besar
pada proses bisnis perusahaan karena itu dalam dalam membantu prose bisnis dalam perusahaan dalam
mendukung proses bisnis perusahaan sistem informasi mendukung pencapaian tujuan dan visi dan misi
dan teknologi informasi di implementasikan dalam skala perusahaan. dengan ada nya pengimplementasian IT
yang besar untuk meningkatkan kinerja dalam suatu dalam perusahaan dapat menciptakan sinergi dan
perusahaan [1]. Teknologi sistem informasi digunakan integritas perusahaan [4], [5]. Saat ini belum ada
untuk mencapai tujuan dan misi pada perusahaan pengimplementasian sistem aplikasi pada bagian
penggunaan nya tidak hanya untuk proses otomatisasi management yang memungkinkan para Stakeholder
terhadap akses informasi, tetapi juga menciptakan untuk menyimpan informasi perusahaan yang dapat
kecepatan, keakuratan dan kelengkapan dalam sebuah mengurangi human error dan bisa membantu para
sistem yang terintegrasi [2]. stakeholder dalam melakukan penyimpanan data yang
PT. Gadingputra Samudra yang selanjutnya akan di lebih aman dan lebih efektif dan pada saat ini belum ada
panggil dengan sebutan PT.GS didirikan pada tahun 2012 nya sistem aplikasi yang mampu mempermudah bagian
tujuan dari perusahaan adalah untuk menciptakan nilai Keuangan dalam membantu proses bisnis dalam
baru untuk memenuhi harapan Stakeholder.PT GS perusahaan yang diperlukan untuk melakukan pendataan
menyediakan layanan Sea Offshore dengan kapal yang dan juga pada divisi purchasing belum ada nya aplikasi
sudah sesuai persyaratan untuk perusahaan oli dan gas, yang mampu melakukan penyimpanan data [6].
1
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

Dalam rencana

2
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

pengimplementasian sistem terintegrasi pada PT.GS


perlu melakukan perencanaan pengembangan cetak biru.
Pada penelitian ini dilakukan focus pada membentuk
perencanaan pengembangan cetak biru aplikasi sebagai
pedoman organisasi untuk melakukan pengembangan IT
dalam proses bisnis perusahaan agar bisa membantu para
stakeholder dalam perusahaan dan juga agar bisa
membantu perusahaan untuk berkembang menjadi lebih
maju dan sesuai dengan visi dan misi yang dituju [7].
Tujuan integrasi yang sebenarnya adalah unutk menutupi
kesenjangan yang terjadi dalam proses untuk
menurunkan kesenjangan tersebut maka diperlukanlah
suatu Blueprint dalam merencanakan, merancang, dan
mengelola sistem informasi karena itu dibutuhkan suatu
perencanaan Enterprise Architecture yang mampu
menyediakan framework yang akan diggunakan sebagai
acuan dalam pengembangan sistem informasi salah
satunya adalah TOGAF (The Open Group Architecture
Framework) [8]. Dengan diadakan nya penelitian ini di
harapkan perusahaan dapat meningkatkan efektifitas dan
efisiensi kerja dalam proses bisnis nya dan terintegrasi
nya sistem perusahaan yang dapat menunjang proses
bisnis perusahaan

2. Tinjauan Pustaka
Gambar 1. Fase ADM [11]

Enterprise Architecture Elemen penting dari TOGAF adalah Architecture


Development Method (ADM) yang menjelaskan secara
detail proses bisnis perusahaan dan menentukan
Enterprise Architecture adalah sebuah masterplan kebutuhan Enterprise Architecture sesuai dengan
yang bertidak sebagai kolaborator dari beberapa aspek kebutuhan. Siklus pengembangan TOGAF ADM
diantara nya aspek perencanaan bisnis seperti tujuan, merupakan metodologi logis yang terdiri dari delapan
visi, misi, dan prinsip tata kelola yang baik. Dalam fase utama untuk pengembangan dan pemeliharaan yang
membantu proses bisnis perusahaan masterplan dapat terdiri dari business architecture, data architecture,
membantu dalam perencanaan struktur organisasi, tugas application architecture, dan technical architecture dari
dan kegiatan perusahaan pada aspek komputerisasi organisasi[9]. Pada Gambar 1 Fase ADM menjelaskan
seperti sistem informasi dan database, dan infrastruktur Fase TOGAF ADM [10].
teknologi yang mendukung bisnisnya seperti computer,  Preliminary Phase – dalam fase ini menjelaskan
jaringan dan sistem operasi [9]. aktivitas persiapan untuk menentukan ruang lingkup
arsitektur TOGAF dan mendefinisikan struktur
organisasi dalam perusahaan.
TOGAF  Phase A: Architecture Vision - fase ini menguraikan
kondisi infrastruktur TI dalam perusahaan dan
The Open Group Architecture Framework (TOGAF) mengidentifikasikan Stakeholder, visi dan misi dalam
adalah suatu framework yang suatu framework yang perancangan arsitektur
banyak digunakan dalam pengembangan aristektur  Phase B: Business Architecture – dalam fase ini
perusahaan TOGAF menyediakan metode dan tools menguraikan pengembangan arsitektur bisnis yang
untuk membangun, mengelola dan telah di definisikan dalam visi arsitektur yang akan
mengimplementasikan serta pemeliharaan arsitektur diggunakan dalam pmengembangkan proses bisnis
enterprise dan sistem informasi. perusahaan.
 Phase C: Information System Architecture - Pada
tahapan ini mengembangkan sistem informasi mandiri
yang di kembangkan berdasarkan kebutuhan
perusahaan.
 Phase D: Technology Architecture - Menentukan
teknologi dan perangkat lunak yang akan digunakan
dalam membantu pengimplementasian teknologi
informasi dalam perusahaan

3
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

 Phase E: Opportunities and Solutions - dalam


tahapan ini menjabarkan hasil pembentukan Blueprint
dari Information System Architecture sampai 3. Metode Peneltian
Technology Architecture untuk menganalisa gap
antara system lama dan system baru Pada Gambar 2. Metode Penelitian, dilakukan dengan
 Phase F: Migration Planning - Pada fase ini akan menggunakan metode kualitatif instrumen pengambilan
dilakukan analisis resiko dan biaya data yang dipilih adalah wawancara, dan observasi.
 Phase G: Implementation Governance - fase ini
menganalisa keefektifan dan efisiensi dari
pengimplementasian system yang telah dibangun .
 Phase H: Architecture Change Management - pada
fase ini melakukan penyusunan prosedur – prosedur
yang akan diggunakan untuk menjalankan system
baru yang telah dibuat
 Requirement Management - menguji proses
pengelolaan architecture requirements sepanjang
siklus ADM berlangsung.

Value Chain

Analisis rantai nilai (Value Chain) adalah alat strategi


yang digunakan untuk menganalisis kegiatan internal Gambar 2. Metode penelitian [14]
perusahaan. Tujuan digunakannya value chain adalah
untuk mendefinisikan kegiatan utama dan kegiatan Dengan menggunakan instrument tersebut penulis bisa
pendukung dalam proses bisnis perusahaan dan mana menggumpulkan data dengan secara menyeluruh dan
yang dapat ditingkatkan untuk memberikan keunggulan penulis bisa melihat langsung proses bisnis yang saat ini
kompetitif. Dengan kata lain, dengan melihat ke dalam terjadi pada organisasi [15], berikut ini adalah proses
kegiatan internal, analisis mengungkapkan di mana interview dan observasi yang akan dilakukan:
keunggulan kompetitif atau kerugian perusahaan. Langkah pertama dalam penelitian ini adalah
Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan diferensiasi melakukan studi penelitian terdahulu yang berhubungan
akan mencoba melakukan kegiatannya lebih baik dengan kasus yang dialami oleh penulis saat ini setelah
daripada yang dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui melakukan studi literature penulis menentukan
keunggulan biaya, ia akan mencoba melakukan kegiatan framework apa yang cocok digunakan dalam kasus ini
internal dengan biaya lebih rendah daripada pesaing. penulis memilih framework TOGAF.
Ketika sebuah perusahaan mampu menghasilkan barang Setelah itu penulis mulai proses pengambilan
dengan biaya lebih rendah dari harga pasar atau untuk data.pengambilan data bisa dilakukan dengan cara
menyediakan produk-produk unggulan, itu menghasilkan observasi proses bisnis yang berjalan di dalam organisasi.
keuntungan [12]. Rantai nilai ini menjelaskan aktivitas setelah itu penulis melakukan interview kepada
perusahaan menjadi dua jenis aktivitas, seperti [13]: stakeholder yang memegang peranan penting dan
menguasai proses bisnis dalam perusahaan.
 Primary Activities - berkaitan langsung dengan
Setelah itu penulis menganalisa data yang didapat dari
menciptakan dan mengirimkan produk. Mereka dapat
interview dan observasi untuk bisa membuat
dikelompokkan ke dalam lima bidang utama yaitu
perancangan arsitektur. Setelah perancangan sberhasil
o Inbound Logistic
dibuat penulis akan membuat hasil analisa yang berupa
o Outbound
rekomendasi dan analisa berdasarkan rancangan
o Logistics
enterprise yang dibuat dan memberikan nya kepada
o Marketing and Sales
perusahaan [14].
o Service
 Support Activities – Support Activities membantu
4. Pembahasan
kegiatan utama dalam membantu organisasi mencapai
keunggulan kompetitifnya. Ada empat bidang utama
Preliminary Phase
kegiatan pendukung yaitu :
o Firm Infrastructure
Tahapan ini adalah tahapan awal yang merupakan
o Human Resource Management
tahapan persiapan dalam melakukan perencanaan
o Technology Development
arsitektur enterprise. Dalam tahapan ini mendeskripsikan
o Procurement
aktivitas inisiasi dan persiapan untuk bisa memenuhi
requirement agar perencanaan Enterprise Architecture

4
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

dapat berjalan sesuai dengan proses bisnis dan prosedur


 Procurement – Mendapatkan harga bid kapal terbaik
perusahaan.
karena memiliki relasi yang bagus dengan perusahaan
PT.Gadingputra Samudra sebagai suatu perusahaan
kapal di asia tenggara
Offshore yang sedang berkembang pada saat ini dan juga
melihat permintaan client yang semakin tinggi di dalam
perusahaan. harus sadar akan pentingnya implementasi
Architecture Vision
sistem informasi dan teknologi informasi di dalam
perusahaan nya dengan mengitegrasikan sistem Pada tahapan ini berisi tentang visi , misi dan tujuan
perusahaan dengan rencana strategi SI/TI. Agar bisnis dan struktur organisasi, hal ini didapatkan dari
perusahaan bisa mencapai visi dan misi dan tujuan proses observasi didalam kantor dan melakukan
perusahaan. perusahaan harus bisa mengandalkan SI dan wawancara pada Stakeholder. Berdasarkan observasi dan
TI sebagai pendukung proses bisnis perusahaan. Dengan wawancara pada Stakeholder perusahaan didapatkan
adanya perancangan Enterprise Architecture akan untuk menujang proses bisnis perusahaan dibutuhkan
dibuatkan sebuah pedoman atau Blueprint. Dalam perancangan SI/TI yaitu :
melakukan perancangan ini metode yang digunakan
 Memberikan layanan untuk meningkatkan dan
adalam menggunakan TOGAF ADM yang menggunakan
membangun hubungan kerja sama jangka panjang
5 fase yaitu :
dengan mitra bisnis
 Architecture Vision
 Merancang Blueprint Architecture Enterprise sebagai
 Business Architecture
acuan untuk perusahaan dalam membantu proses
 Information System Architecture bisnis nya
 Technology Architecture  Membangun sistem data yang terintegrasi pada setiap
 Opportunities and Solutions bagian divisi di dalam perusahaan
 Membangun sistem Sharing Data antara divisi untuk
Untuk mengidentifikasi aktivitas – akivitas utama dan mempermudah divisi dalam pengiriman data
pendukung, maka Value Chain perlu diggambarkan
 Mampu membentuk sistem terintegrasi yang cepat
untuk menggambarkan kegiatan – kegiatan dalam
dan akurat di dalam perusahaan
perusahaan dan sebagai acuan untuk meningkatkan Value
perusahaan. Berikut ini adalah penjelasan aktivitas utama Bussiness Architecture
dan pendukung pada PT.Gadingputra Samudra.
Pada tahapan ini di analisis proses bisnis yang berjalan
Main Activities
pada PT.Gadingputra Samudra. Secara garis besar
PT.Gadingputra Samdura pada saat ini adalah
 Inbound Logistic – Mendapatkan tender dari memberikan pelayanan seperti Agency , Broker ,
perusahaan yang membutuhkan jasa yang Logistic, Crewing, Management dan Survey. Berdasarkan
berhubungan dengan Offshore dan Logistic observasi yang dilakukan pada PT.Gadingputra Samudra
 Operations – Ada beberapa jasa yang ditawarkan oleh proses bisnis hampir semua kegiatan – kegiatan yang
perusahaan yaitu Agency, Broking, Logistic, Crewing, dilakukan masih di proses dengan metode manual.
Survey Sebagai contoh disaat divisi QHSE perlu untuk melihat
 Outbound Logistic – Mencari sebuah kapal yang Procedure atau SOP karyawan harus melihat Logbook
sesuai dengan kualifikasi tender yang tidak efisien dalam pencarian data melihat data
 Marketing and Sales – Mencari tender, memasarkan yang terdapat di bagian QHSE sangat banyak.
jasa dan menjalin relasi terhadap perusahaan – Dalam proses bisnis nya divisi keuangan belum
perusahaan terintegrasi satu sama lain nya karena ha ini divisi
keuangan belum efektif dalam melakukan penginputan
Support Activities data dan penyimpanan data. Human Error masih sering
terjadi dalam penginputan data dan penyimpanan data
 Firm Infrastructure – terdapat 3 divisi yang sebagai contoh data yang hilang karena penyimpanan
membantu perusahaan dalam mengalokasikan data yang masih tersimpan dalam Harddisk. dan tidak
keuangan , pembelian , pembukuan yaitu Acoounting, selarasnya data antara divisi keuangan yang
Purchasing dan Finance menyebabkan kesalahan data dan harus melakukan
 Human Resource Management – HR bertanggung penginputan data kembali untuk menyelaraskan data
jawab dalam melakukan perekrutan karyawan, tanpa adanya sistem terintegrasi
memantau kinerja karyawan dan Training karyawan Divisi keuangan terdiri dari Finance, Purchasing dan
 Technology Development – dalam membantu proses Accountng dalam perusahaan divisi-divisi tersebut harus
bisnis perusahaan menggunakan alat bantu perangkat saling terintegrasi karena informasi yang dihasilkan harus
keras Komputer, Printer dan alat bantu perangkat cocok satu sama lain pada bagian Purchasing bertugas
lunak Microsoft Word dan Microsoft Excel untuk melakukan pembelian kebutuhan perusahaan dan
kebutuhan – kebutuhan proyek yang sedang berjalan.
Pada bagian Finance bertugas untuk melakukan
pengelolaan
5
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

keuangan perusahaan dan melakukan pembayaran yang dibutuhkan sesuai dengan harga yang disetujui dan
berhubungan dengan hukum karena hal ini data keuangan persyaratan yang harus dipenuhi.
harus selaras dengan Purchasing agar data yang
dihasilkan Valid. Dan pada bagian Accounting bertugas
untuk melakukan pencatatan keuangan dalam hal ini
Accounting tidak berhubungan langssung pada kas
perusahaan tetapi Accounting bertugas unutk melakukan
laporan keuangan dan mencatat transaksi bisnis
perusahaan. Karean hal ini Accounting harus membuat
pencatatan data dari Purchasing dan Finance karena hal
itu data harus lah Valid agar tidak terjadi kesalahan
pencatatan data yang dapat merugikan perusahaan
Sesuai dengan gambaran Value Chain yang
digambarkan sebelumnya, maka Main Activity dan
Support Activity penggambaran Workflownya dapat
diidentifikasikan proses bisnis secara keseluruhan dengan
menggunakan Rich Picture sebagai berikut ini :

Gambar 4. Workflow Finance

Gambar 3. Workflow Purchasing Pada tahapan ini yang digambarkan pada Gambar 4.
Workflow Finance, akan dijelaskan proses bisnis dalam
Pada tahapan ini yang digambarkan pada Gambar 3 divisi Finance. Divisi ini berhubungan langsung dengan
Workflow Purchasing, dijelaskan tentang bagaimana Purchasing dalam melakukan persetujuan pengeluaran
Purchasing melakukan proses pembelian barang yang keuangan perusahaan dan pengelolaan kas perusahaan.
diperlukan perusahaan dalam menunjang proses bisnis pada tahapan pembeliannbarang Finance melakukan
nya. Purchasing melakukan pencarian supplier yang di pemeriksaan barang yang akan dibeli, harga barang dan
perlukan perusahaan setelah mendapatkan Supplier persyaratan barang jika harga barang dan persyaratan
Purchasing melakukan negosiasi harga dan syarat pembayaran disetujui divisi Finance membuatkan PO
pembayaran yang harus dipenuhi jika persyaratan dan yang akan dikirimkan oleh divisi Purchasing. Setelah
harga disetujui Purchasing akan mengajukan pembuatan barang diterima oleh pengaju Invoice akan diterima oleh
PO ke Finance setelah PO di setujui bagian Purchasing Finance dan dilakukan pencocokan barang dan harga.jika
akan mengirimkan PO dan menerima barang yang barang dan harga sesuai Finance akan melakukan
pembayaran sesuai dengan persyaratan yang disetujui.

6
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

memahami

Gambar 5. Workflow Accounting

Pada tahapan yang diggambarkan pada Gambar 5.


Workflow Accounting menjelaskan proses kerja pada
divisi Accounting. Divisi ini bertanggung jawab dalam
pencatatan transaksi, pembelian dan pengelolaan uang
dalam perusahaan. divisi mengumpulkan data pada
bagian Finance dan pada bagian Purchasing. Setelah data
di validasi Accounting membuat jurnal keuangan yang
akan di jadikan acuan dalam pembuatan neraca dan
pembuatan buku besar perusahaan. setelah data telah di
catat dan sudah terverifikasi kecocokan nya dengan
divisi keuangan lain. Akan dibuatkan laporan keuangan
mengenai Rugi dan Laba perusahaan dan laporan modal
perusahaan.
Berdasarkan analisa Stakeholder yang dijelaskan, di
definisikan 2 komponen yaitu aktifitas utama dan
aktivitas pendukung pada suatu perusahaan untuk

7
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

Stakeholder yang berperan penting dalam proses


bisnis dan Stakeholder yang membantu proses bisnis
berjalan dengan baik.pendefinisian Stakeholder
utama dan pendukung didefinisikan sesuai dengan
Gambar 6. Valuechain Stakeholder.

Gambar 6. Valuechain Stakeholder

Setelah menentukan Stakeholder yang terdapat


pada perusahaan agar perusahaan terintegrasi dan
lebih memanfaatkan Teknologi IT dalam proses
bisnis. Ditentukan peran Stakeholder dan kendala
yang dihadapi dalam menjalankan proses bisnis nya
(lihat Tabel 1. Stakeholder Perusahaan).

Tabel 1. Stakeholder Perusahaan


Stakeholder Kendala
QHSE - Penyimpanan data yang belum
terintegrasi
- penggunaan kertas yang terlalu banyak
BDP - Kehilangan data
- Review data Tender tidak
tertata dengan baik
-Sistem penyimpanan data tidak
terintegrasi
Finance - Kesalahan pencatatan dan
pencocokan data
- Invoice belum terorganisir
Accounting - Laporan keuangan yang tidak
terintegrasi satu sama lain pada
divisi keuangan
- Sulit nya pencarian data keuangan
Purchasing - Pembayaran yang tidak terorganisir

Setelah mengidentifikasi aktivitas – aktivitas dan


peranan Stakeholder dan kendala Stakeholder
perusahaan yang dijelaskan pada table 1 selanjutnya
akan dibuatkan Analysis Gap. Analysis Gap berguna
untuk menjelaskan aktivitas – aktivitas yang ada pada
PT.Gadingputra Samudra yang akan di
bandingkan antara aktivitas –

8
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

aktivitas saat ini dengan arsitektur target yang diusulkan setelah berhasil mengidentifikasikan arsitektur data akan
yang akan di jelaskan pada Tabel 2. Analisis Gap dilanjutkan dengan pemodelan arsitektur aplikasi.
Arsitektur Bisnis.

Tabel 2. Analisis Gap Arsitektur Bisnis Arsitektur Data


Aktivitas Saat Rencana Aktivitas Analisis
Ini Gap
Setelah mengidentifikasi proses yang mendukung
Absensi secara Absensi secara Replace dalam proses bisnis PT.Gadingputra Samudra. Pada
manual otomatis tahap selanjutnya akan dilakukan pengidentifikasian dan
Pertemuan Pertemuan Client Replace pengelompokan data yang dibuat dan digunakan dalam
Client yang dengan Chat Room proses tersebut.
masih Eye – To – Pada saat ini proses pendataan yang dilakukan pada
Eye PT.Gadingputra Samudra masih menggunakan aplikasi
Pencarian Data Sortir data proyek Replace Microsoft Word, Microsoft Excel dan Microsoft
Proyek yang sesuai dengan Powerpoint. Dan dalam penyimpanan nya
tidak tersortir tahun,nama PT.Gadingputra Samudra belum memiliki sebuah
perusahaan,jasa
Database yang berfungsi untuk menyimpan data – data
Meeting Tanda Meeting tanda Retain
yang di buat di dalam perusahaan agar mengurangi
Tangan Kontrak tangan kontrak penggunaan kertas dan memberikan sistem penyimpanan
secara langsung secara langsung yang lebih aman.
Review kinerja Review kinerja Retain
instrument selama proyek Arsitektur Aplikasi
selama proyek berlangsung
berlangsung
Tabel 3. Analisa Arsitektur Aplikasi
Review SOP dan dengan Logbook Replace
Procedure terintegrasi
Secara Manual
Pengaksesan Pengaksesan Replace
procedure dan Procedure dan SOP
SOP secara dengan aplikasi
manual
Penghitungan Penghitungan gaji Replace
gaji karyawan karyawan secara
secara manual otomatis
Penyimpanan Penyimpanan Replace
invoice secara invoice dengan
manual sistem inventory ter
– sortir
Penginputan kas Penginputan kas Replace
perusahaan ke perusahaan ke
dalam buku dalam buku besar
besar tertulis dengan aplikasi
Penyimpanan Sortir faktur pajak Retain
faktur pajak berdasarkan tahun
secara manual atau bulan
Pendataan Mengunakan Replace
anggaran aplikasi pendukung
perusahaan sebagai inventory
tanpa aplikasi pendataan
pendukung

Information System Architecture

Fase ini bertujuan untuk membuat aristektur sistem


informasi. Dalam fase ini pemodelan arsitektur terbagi
menjadi 2 yaitu arsitektur data dan arsitektur aplikasi.
Sebelum melakukan pemodelan arsitektur aplikasi.
Aplikasi data harus diindentifikasikan terlebih dahulu
No Sasaran Perbaikan Solusi Aplikasi

9
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

1. Adanya fasilitas 1.1 Aplikasi Chat Room


untuk membantu
perusahaan dalam
melakukan Meeting
secara jarak jauh
2. Adanya fasilitas 2.1 Aplikasi Review
inventory yang Proyek BDP
digunakan untuk
penyimpanan data
proyek
3 Penyederhanaan 3.1 Aplikasi Pengajian
proses bisnis
4 Meminimalisir 4.1 Aplikasi Database
penggunaan kertas berbasis Web
4.2 Aplikasi arsip data
perusahaan
4.3 Aplikasi Logbook
prosedur dan SOP
5 Adanya fasilitas 5.1 Aplikasi pembuatan
untuk bagian PO,RFQ,PR
purchasing dalam 5.2 Aplikasi Pengajuan
melakukan pendataan pembelian
kebutuhan 5.3 Aplikasi Cost
perusahaan Calculation
6. Adanya fasilitas pada 6.1 Aplikasi pembuatan
bagian Accounting PO, SO
dalam memudahkan 6.2 Aplikasi pendataan
dokumentasi transaksi pembelian dan
keuangan penjualan
6.3 Aplikasi pendataan kas
dan bank
7. Adanya fasilitas pada 7.1 Aplikasi Laporan
bagian Finance Keuangan
dalam memudahkan

10
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

finance mealokasikan 7.2 Aplikasi Pembuatan Melihat kondisi saat ini pengintegrasian sistem
dana perusahaan Faktur informasi di dalam perusahaan menjadi sasaran utama
dalam melakukan pengembangan cetak biru yang di
Arsitektur aplikasi diidentifikasikan sesuai dengan lakukan pada penelitian ini karena hal itu berikut ini
proses bisnis perusahaan yang saat ini berjalan , adalah kondisi teknologi arsitektur yang diharapkan :
kebutuhan pertukaran informasi dalam perusahaan dan  Jaringan terintegrasi antara satu sama lain yang
kebutuhan alat bantu dalam membantu proses bisnis memudahkan perusahaan dalam melakukan pengiriman
perusahaan, bias dilihat pada Tabel 3. Analisa Arsitektur laporan administrasi dan juga keamanan data yang
Aplikasi. lebih baik
Penyimpanan data dan pertukaran informasi pada saat  Pembangunan Database yang diggunakan untuk
ini dalam PT.GS belum berjalan dengan baik dan pada penyimpanan data di dalam perusahaan agar data lebih
masing – masing divisi proses pertukaran informasi tertata dengan baik dan mengurangi kehilangan data.
masih mengandalkan E – Mail atau dengan alat bantu
berupa Flashdisk. Tabel 4. Perangkat Keras Yang Dibutuhkan
Sama hal nya dengan pada divisi QHSE dan BDP Kabel Deskripsi
sebagai proses utama dalam perusahaan divisi ini belum Kabel UTP Kabel yang diggunakan untuk
menerapkan sistem database dan sistem pertukaran BELDEN CAT 6 mengintegrasikan computer divisi –
informasi yang baik dan masih mengandalkan E – Mail divisi yang akan disambungkan ke
dan Flashdisk. Karena itu hal ini bisa menggangu proses database
bisnis saat ini.
RJ45 BELDEN Connector yang diggunakan untuk
Melihat aktivitas yang telah di identifikasikan akan di
CAT5E menyambungkan antara kabel UTP
buatkan arsitektur – arsitektur aplikasi sebagai acuan
dan jaringan komputer
PT.Gadingutra Samudra dalam membantu proses bisnis
utama.pada table berikut ini dijabarkan arsitektur aplikasi HARDDISK Tempat penyimpanan data yang
yang di rekomendasikan kepada PT.GS. BERKAPASITAS diggunakan untuk Database kecil
1TB
Technology Architecture SWITCH TP- Alat yang diggunakan untuk
LINK 5 port menghubungkan beberapa jaringan
Pada fase ini menggambarkan struktur teknologi yang ke jaringan yang lebih besar
dibutuhkan oleh PT.Gadingputra Samudra dimulai dari
penentuan teknologi yang dibutuhkan seperti perangkat Tabel 4. Perangkat Keras Yang Dibutuhkan,
keras dan perangkat. Dan juga memperimbangkan memperlihatkan bahwa dalam pembelian perangkat keras
alternatif – alternatif dalam pemilihan teknologi harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan
Pada saat ini perangkat keras yang diggunakan pada perlu dilakukan penyesuaian dana pembelian agar tidak
setiap divisi menggunakan computer dengan spesifikasi berlebihan membeli atau tidak sesuai dengan ekspetasi
yang bisa menunjang rekomendasi aplikasi yang perusahaan. Perangkat keras yang dibeli tidak banyak
diperlukan Teknologi yang diusulkan adalah ada nya dikarenakan perangkat keras di dalam kantor sudah
penambahan Personal Computer yang akan digunakan memenuhi persyaratan karena itu hanya ada sedikit
sebagai Databasse dan dalam perangkat lunak yang penambahan untuk pembelian kabel LAN dan konektor
digunakan sebagai sistem Database yaitu Aplikasi untuk pembuatan jaringan perusahaan. Kabel belden
Database Management MySql CAT
Database yang akan di implementasikan berguna 6 digunakan untuk penginstalan jaringan dalam
untuk sistem penyimpanan data pada perusahaan yang perusahaan kabel cat 6 diggunakan karena memiliki
akan terintegrasi dengan semua divisi hal ini dapat kecepatan pengiriman data yang cepat dibandingkan
mempermudah perusahaan dalam mengurangi kertas dan dengan kabel cat 5 dan kecepatan internet yang stabil
menjaga data agar lebih aman. Berikut ini adalah kondisi dalam pengaksesan internet. Dalam pemasangan jaringan
teknologi yang telah di implementasikan pada PT.GS: dibutuhkan konektor yang berfungsi sebagai input yang
 Dalam pengaksesan internet perusahaan memakai jasa diggunakan untuk ke computer atau ke Switch RJ45
orang ketiga dan sistem yang di implementasikan CAT5E diggunakan karena harga nya yang murah dan
masih menggunakan Wifi dan belum terintegrasi satu tidak berbeda jauh dengan konektor CAT6. Harddisk
sama lain nya berkapasitas 1TB digunakan untuk penggantian harddisk
 Sistem operasi yang dipakai oleh semua PC dalam computer database yang tadi nya 250gb menjadi 1TB hal
perusahaan adalah Microsoft windows 10 ini dilakukan untuk memperbesar kapasitas penyimpanan
 Laporan administrasi yang akan diproses masih data perusahaan yang disimpan dalam database agar
dikirimkan melalui E-mail atau dengan Flashdisk tidak mengganti Harddisk secara berkala. Dan yang
 Masing – masing divisi masih menyimpan data – data terakhir adalah Switch yang diggunakan sebagai
di dalam computer pribadi nya karena tidak ada nya penghubung antara computer ke server dibutuhkan 2
Database switch yang akan diggunakan pada bagian keuangan dan
bagian QHSE dan BDP.

11
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

di dalam aplikasi dan bisa segera memperbaiki nya

Opportunities and Solution

Peluang dan solusi pada PT.Gadingputra Samudra


untuk menghasilkan pemodelan arsitektur yang bertujuan
untuk membuat sebuah Blueprint arsitektur yang
diggunakan perusahaan sebagai acuan untuk
memperbaiki atau mengimplementasi sistem saati ini
dalam perusahaan Dalam menunjang proses
implementasi ada beberapa hal yang harus di
perhatikan. Hal ini dilakukan untuk
memperkecil resiko kegagalan dalam implementasi nya

Biaya

Pada fase ini menggambarkan struktur teknologi


yang dibutuhkan oleh PT.Gadingputra Samudra dimulai
dari penentuan teknologi yang dibutuhkan seperti
perangkat keras dan perangkat. Dan juga
memperimbangkan alternatif – alternatif dalam
pemilihan teknologi.Faktor ekonomis sangat berperan
Karena perusahaan harus menghitung keuntungan yang
didapat dari pengimplmentasian sistem yang akan
berjalan dan harus sesuai dengan biaya yang dikeluarkan.
Pada kasus pada PT.Gadingputra Samudra Sistem
dan aplikasi yang dirancang perusahaan memerlukan
tambahan Personal Computer yang akan diggunakan
sebagai tempat penyimpanan Database dan perusahaan
perlu untuk membeli atau membuat derapa aplikasi yang
direkomendasikan untuk di implementasikan pada
beberapa divisi di dalam perusahaan

Training SDM

Dengan sumber daya manusia yang sedikit dalam


PT.Gadingputra Samudra perusahaan harus bisa
memanfaatkan SDM nya sebaik mungkin agar proses
bisnis berjalan dengan lancer
Karena itu setelah dilakukan nya pengimpementasian
aplikasi dan sistem arsitektur dalam perusahaan. Akan
dilakukan Training pada bagian – bagian divisi mengenai
penggunaan aplikasi yang di implementasikan
Dalam hal ini divisi IT bertanggung jawab atas
Maintenance pada aplikasi dan bertanggunga jawab
dalam melakukan Maintenance pada Hardware –
Hardware pendukung dalam perusahaan. Saat ini divisi
IT belum dimanfaatkan dengan baik oleh perusahaan dan
arah kerja dari divisi IT belum jelas akan mengarah
kemana. Karena itu dengan ada nya sistem arsitektur
yang baru dan pengimplemetasian aplikasi pada divisi –
divisi diharapkan bagian IT mampu bekerja dengan
maksimal.
Dengan mengimplementasikan sistem baru ada resiko
kegagalan jika tidak di implementasikan dengan baik
karena itu utuk mengutrangi resiko kegagalan sistem
perlu dilakukan:
 Melakukan testing pada setiap aplikasi dan semua
modul – modul nya untuk melihat suatu Bug yang ada

12
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

 Mendokumentasikan sistem informasi secara Intelligence, 3(1), 52–60.


menyeluruh dengan terstruktur sehingga jika
terjadi suatu kesalahan bisa di lacak dengan mudah
 Melakukan migrasi data jika ada
pengimplementasian aplikasi sebelum nya
 Melakukan training pada semua bagian divisi
 Melakukan sosialisasi untuk semua Stakeholder
dalam perusahaan

5. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari penelitian dari


PT.Gadingputra Samudra dapat diambil kesimpulan :
1. Dengan menggunakan TOGAF ADM untuk
membuat Enterpirse Architecture pada
perusahaan PT.Gadingputra Samudra dapat
menghasilkan perancangan sistem secara umum
yang sesuai dengan visi dan misi pada perusahaan
dan dapat di implementasikan pada kasus lain
yang memiliki kasus yang sama
2. Dari hasil penelitian didapat beberapa arsitektur
aplikasi yang didapatkan dari hasil observasi dan
wawancara pada Stakeholder perusahaan yaitu
pada bagian BDP didapat 1 aplikasi pada bagian
QHSE didapat 1 pada bagian HRD diadapatkan 1
aplikasi untuk meminimalisir kertas didapat 3
aplikasi pada divisi Purchasing di dapat 3 aplikasi
pada bagian Accounting didapat 3 aplikasi dan
pada bagian Finance didapat 2 aplikasi yang akan
di intgrasikan menggunakan Database

Daftar Pustaka

[1] Rianto, B., Lidya, L., & Nurcahyo, G. W.


(2016). Pemodelan Arsitektur Enterprise
Menggunakan Metode Togaf ADM Studi Kasus
Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hilir.
Jurnal Komputer Terapan, 2(1), 55–68.
[2] Entas, S. (2016). Perancangan Arsitektur
Enterprise Untuk Perguruan Tinggi Swasta
Menggunakan TOGAF ADM (Studi Kasus STP
Sahid Jakarta). Paradigma, XVIII(1), 67–78.
[3] https://gadingputrasamudra.com/about-our-
visi- misi.php (diakses pada tanggal 7
Februari 2020)
[4] Murpratiwi, S. I., Gustina, A. W., & Dewi, I. C.
(2016). Design of Enterprise Information
System with TOGAF Framework ( Case Study :
STD Bali ). International Journal of
Engineering and Emerging Technology, 1(1),
20–25.
[5] Rizky, N., Fitroh, & Firmansyah, A. F. (2017).
Perencanaan Arsitektur Enterprise
Menggunakan Togaf Adm Versi 9 (Studi
Kasus: Bimbel Salemba Group). Jurnal Sistem
Informasi, 10(1), 11–20.
[6] Aulia, I. N., Raharjana, I. K., & Purbandini.
(2017). Perencanaan Arsitektur Perusahaan
pada Bagian Instalasi Rawat Jalan dengan
Kerangka Kerja TOGAF ADM. Journal of
Information Systems Engineering and Business
13
Jurnal TEKNOINFO, Vol. 14, No. 2, 2020, 71-80, ISSN: 2615-224X
DOI : 10.33365/jti.v14i2.642

[7] Fahrianto, F., Amrizal, V., & Aenun, A. (2015). Menggunakan Togaf Architecture Development
Perencanaan Infrastruktur Teknologi Informasi Di Methode (Adm) (Studi Kasus: Universitas
Lembaga Penelitian (Lemlit) Uin Syarif Suryakancana). Media Jurnal Informatika, 7(2).
Hidayatullah Jakarta Menggunakan Togaf https://jurnal.unsur.ac.id/mjinformatika/article/view
Architechture Development Method (Adm). Jurnal /137
Teknik Informatika, 8(2), 1–13. [13] https://strategicmanagementinsight.com/tools/value
https://doi.org/10.15408/jti.v8i2.2444 -chain-analysis.html (diakses pada tanggal 9
[8] Wibowo, F. G., Nugroho, E., Winarno, W. W., & februrari 2020)
Mada, U. G. (2013). Kredit Dengan Menggunakan [14] https://www.visual-paradigm.com/guide/strategic-
Togaf Architecture ( Studi Kasus : Badan analysis/what-is-value-chain-analysis/ (diakses pada
Pemeriksa Keuangan Ri ). 6(1), 1–12. tanggal 9 februari 2020)
[9] Kustiyahningsih, Y. (2013). Perencanaan Arsitektur [15] Riwanto, R. E., & Andry, J. F. (2019). Enterprise
Enterprise Menggunakan Metode Togaf Adm Architectures Enable of Business Strategy and IS/IT
(Studi Kasus : Rsud Dr.Soegiri Lamongan). Alignment in Manufacturing using TOGAF ADM
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi Framework. International Journal of Information
XVIII, 1–8. Technology and Business, 1(2), 1–2.
[10] Wiyana, -, & Winarno, W. W. (2015). Sistem [16] Supriatna, A. (2010). Analisa Penerapan Togaf Dan
Panjaminan Mutu Pendidikan Dengan TOGAF Cobit Dalam Tata Kelola Teknologi Informasi
ADM Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Sebagai Usulan Pada Kementerian Energi Dan
Register: Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem Informasi, Sumber Daya Mineral. Seminar Nasional
1(1), 7– Informatika, 2010(semnasIF), 1–8.
14. https://doi.org/10.26594/r.v1i1.40
[11] https://www.visual-
paradigm.com/guide/togaf/togaf-adm-tutorial/
(Diakses pada tanggal 7 februari 2020)

[12] Syaddad, H. N. (2015). Perancangan Model


Arsitektur Sistem Informasi Di Perguruan Tinggi

14

Anda mungkin juga menyukai