Laporan Teknologi Pengemasan Dan Penyimp

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN TEKNOLOGI PENGEMASAN DAN PENYIMPANAN

PRAKTIKUM II
IDENTIFIKASI JENIS, KLASIFIKASI DAN BENTUK KEMASAN
PRODUK PANGAN

Kelas : 2A
Kelompok : 6

DENI RIZKI PRATAMA (1802301033)


FIRDHA NAZWA ASSIVHA UTAMI (1802301007)
SAFERA ADHALIFAH IRSASABILLA (1802301053)

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pengemasaan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk
melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik,
kimia, biologis maupun mekanis, sehingga dapat sampai ke tangan
konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Bahan kemasan yang
digunakan bervariasi dari bahan kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga
bahan-bahan yang dilaminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga
bervariasi dari kemasan botol, kaleng, tetrapak, corrugated box, kemasan
vakum, kemasan aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga
kemasan aktif dan pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat
menyesuaikan kondisi lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan
produk yang dikemas. Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk
mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan, sehingga lebih
mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan.
Pada praktikum ini akan diidentifikasi jenis, klasifikasi mulai dari
struktur kemasan, kekakuan bahan kemasan juga sifat perlindungan
terhaddap lingkungan dan bentuk kemasan pada beberapa produk pangan
yang ada disekitar kita.

1.2 Tujuan praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui jenis bahan kemasan
pangan, mengetahui klasifikasi bahan kemamsan pangan, mengetahui
fungsi spesifik kemasan terhadap produk pangan yang dikemas dan
mengetahui kelebihan juga kekurangan bahan kemasan pangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian kemasan


Pengemasan merupakan suatu usaha yang bertujuan untuk
melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik,
kimia, biologis, maupun mekanis , sehingga dapat sampai ke tangan
konsumen dalam keadaan baik dan menarik. Bahan kemasan yang
digunakan bervariasi dari kertas, plastik, gelas, logam, fiber, hingga bahan-
bahan yang di laminasi. Bentuk dan teknologi kemasan juga bervariasi dari
kemasan botol, kaleng, tetraptak, corrugated box, kemasan vakum, kemasan
aseptik, kaleng bertekanan, kemasan tabung hingga kemasan aktif dan
pintar ( active and intelligent packaging) yang dapat menyesuaikan kondisi
lingkungan di dalam kemasan dengan kebutuhan produk yang dikemas.

2.2 Jenis – jenis kemasan


Berikut beberapa jenis kemasan sebagai berikut :
1. Kemasan Plastik
Bahan pengemas yang saat ini mudah didapat dan sangat
fleksibel penggunaannya, selain untuk mengemas langsung bahan
makanan. Seringkali digunakan sebagai pelapis kertas. Jenis Plastik
sendiri beraneka ragam, ada Plolyethylene, Poly Vinyl Chlorida (PVC),
dan Vinylidene Chloride Resin. Secara umum plastik tersusun dari
polimer yaitu rantai panjang dan satuan – satuan yang lebih kecil yang
disebut monomer.
a. PP (Polypropylene) adalah jenis plastik yang biasa digunakan untuk
packing/pemungkus makanan kering/snack, sedotan plastik,
kantong obat, penutup, cup plastik, tas, botol dll.
b. PP (Poly Ethylene) adalah jenis plastik yang bisa digunakan untuk
packing minuman atau cairan, seperti es batu, onderdil, syrup,
maupun minuman lainnya.
c. OPP ( Oreinted Polystyrene) adalah jenis plastik yang sangat bening,
kurang tahan panas. Digunakan untuk packing roti, snack, t-shirt,
baju dan jacket agar menambah keindahan dan penampilan produk,
biasa supaya tidak mudah robek dipergunakan double layer side &
gusset.
d. HDPE ( High Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang
berwarna putih susu/putih bersih. Digunakan untuk kantong tissue,
botol detergent, minyak, plastic anti panas, pipa plastik, shopping
bag dan kontong plastik yang biasa untuk sayur makanan yang
berkuah karena fleksibel dengan kekuatan tinggi
e. LDPE (Low Density Polyethylene) adalah jenis plastik yang biasa
digunakan untuk pelapis keleng, plastik pembungkus makanan
supaya tetap hangat (Food wrapping), kontong grocery,
pembungkus roti, dan tas plastic. Jenis plastik ini fleksibel dengan
kekuatan remas.
f. PETE atau ETA ( Polyethylene Terephthalate) adalah jenis kemasan
yang dipakai untuk botol plastik yang transparan dan tembus
pandang seperti botol air mineral, botol minuman sari buah dan botol
lainnya, botol botol dengan bahan ini direkomendasikan hanya
untuk sekali pakai. Jangan pakai untuk air hangat apalagi panas.
Buang botol yang sudah lama atau terlihat barat- berat.
g. PS ( Polystyrene) bersifat berubah bentuk dan berbunyi. Jenis plastik
ini bisa digunakan untuk gabus (Styrofoam, cup, box, tray daging,
dan tepat telur)
h. Other (Polycarbonate) adalah jenis plastik ini bening, tahan pas dan
bisa dipakai berulang kali. Dapat ditemukan pada tempat makanan
dan minuman seperti botol minuman olah raga, suku cadang mobil,
alat rumah tangga dan plastik kemasan.
i. PVC (Poly Cinly chlorine) adalah jenis plastik yang digunakan
untuk packing botol minyak, daging.
j. Lunchbox Polystyrene adalah jenis plastik yang digunakan untuk
packing makanan ringan, nasi dll.
k. Plastik Vacuum adalah jenis plastik yang merupakan campuran
nylon dan PP/LDPE, Plastik Vacuum bisa digunakan untuk
membungkus sayur. Buah daging yang hampa udara dan siap
dimaska/ dimakan, foodgrade, Plastik Mika adalah jenis mika
bening yang lemas untuk album, taplak meja, sampul, pebungkus,
dll dan plastic mika film yang kaku untuk membuat kotak.
2. Kemasan Kertas
a. Kertas glasin dan kertas tahan minyak (Grease proof) dibuat dengan
cara memperpanjang waktu pengadukan pulp sebelum dimasukan
ke mesin pembuat kertas, penambahan bahan – bahan lain seperti
plastisizer bertujuan untuk menambah kelembuatan dan kelenturan
kertas, sehingga dapat digunaka untuk mengemas bahan – bahan
yang lengket. Penambahan antioksidan bertujuan untuk
memperlambat ketengikan dan menghambatan pertumbuhan jamur
atau khamir, kedua jenis kerta ini mempunyai permukaan seperti
gelas dan transparan, walaupun permukaaan dilapisi dengan bahan
air seperti lak dan lilin.
b. Kertas Perkamen digunakan untuk mengemas bahan pangan seperti
mentega, margarine, biscuit yang berkadar lemak tinggi, keju, ikan
(basah, kering atau digoreng) daging (segar, kering, diasap atau
dimasak), hasil ternak lain, teh dan kopi.
c. Kertas Lilin adalah kertas yang dilapisi dengan lilin yang bahan
dasarnya adalah lilin paraffin dengant itik 46-74oc dan dicampur
polietilen (titik cair 100-124oc) atau petrolatum (titik cair 40-52oc )
kertas ini dapat menghambat air, tahan terhadap minyak/ Oli dan
daya rekat panasnya baik, kertas lilin digunakan mengemas bahan
pangan, sabun, tembakau dan lain – lain.
d. Chipboard dibuat dari kertas Koran bekas dan sisa – sisa kertas, jika
kertas ini dijadikan kertas kelas ringan, maka disebut bogus yaitu
jenis kertas yang digunakan sebagai pelindung atau bantalan pada
barang pecah belah, kertas chpboard dapat juga digunakan sebagai
pembungkus dengan daya rentang yang rendah, jika akan dijadikan
karton lipat, maka harus diberi bahan bahan tabahan tertentu.
e. Amplop dan Kantung sering digunakan sebagai pembungkus
keratas, sedangkan kantung kertas merupakan kemasan tertua tetapi
masih tetap popular hingga sekarang. Kantung kertas dapat dibuat
secara sederhana oleh industry rumah tangga, tetapi penggunaan
Kertas Bekas ini untuk mengemas bahan pangan dapat
menimbulkan masalah, seperti masalah misalnya tinta, pigmen,
bahan pengisi dan lain- lain.
f. Kertas Lipat dan Kardus merupakan jenis kertas yang popular karena
praktis dan murah. Dalam perdagangan disebut juga Folding carton
(FC), dan digunakan untuk mengemas bahan hasil pertanian atau
jenis-jenis barang lainnya. Bahan yang banyak digunakan untuk
membuat karton lipat adalah cylinder board yang terdiri dari
beberapa lapisan, dan bagian tengahnya terbuat dari kertas – kertas
daur ulang, sedangkan kedua sisi lainnya beruapa kertas Koran
murni dan bahan murni yang di pucatkan. Untuk memperbaiki sifat
karton lipat, maka dapat dilapisi dengan selulosa asetat dan polivinil
klorida (PVC) yang diplastisasi.
g. Kertas Komposit adalah kertas yang diolah bersama – sama dengan
bahan baku kemasan lain seperti plastik dan logam yang bertujuan
untuk memperbaiki daya rapuh, daya kaku dan kekuatan bahan.
Kertas yang dicampur dengan logam dan dibentuk menjadi semacam
kaleng disebut kaleng komposit, digunakan untuk jus sitrun. Wadah
bumbu (rempah-rempah) kotak coklat, sop kering, bahan kimia dan
obat – obatan. Industry pengemasan telah membuat kertas kaleng
komposit yang dapat menahan vakum dan menahan suhu sekitar
490c, sehingga dapat digunakan untuk pengawetan selai (jam). Tube
karton digunakan untuk margarine dan es krim. Ada 3 (Tiga) jenis
konstruksi kaleng kertas komposit, yaitu : bentuk spiral, cupung
dijahit (Lap Seam) dan komposisi gulung (Convolute)
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan tempat praktikum


Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 20 Februari 2019 pukul
10.00 WITA – selesai di Laboratorium Pangan Teknologi Industri Pertanian

3.2 Alat dan bahan


3.3.1 Alat
Alat – alat yang digunakan pada percobaan ini adalah penginderaan,
pulpen dan kertas
3.3.2 Bahan
Bahan – bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah berbagai
macam kemasan produk pangan

3.3 Prosedur kerja


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Dilakukan pengamatan menggunakan penginderaan terhadap
berbagai macam kemasan produk pangan
3. Dicatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan
4. Dicari referensi untuk melengkapi laporan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1 Hasil

Tabel I. Jenis dan klasifikasi kemasan produk pangan


Sifat Sifat
Jenis Struktur Kekakuan Perlindungan
No Jenis Produk
Kemasan Kemasan Bahan Terhadap
Kemasan Lingkungan
1. Sun Kara Santan Karton Primer Fleksibel Cahaya
2. Air Minum Proe Plastik Primer Semikaku Hermantis
3. Frech Fries 2000 Plastik Primer Fleksibel Cahaya
4. Sambal Terasi
Kaca Primer Kaku Hermentis
ABC
5. Sari Gandum Plastik Sekunder Fleksibel Cahaya
6. Hello Panda Karton Sekunder Fleksibel Cahaya
7. Sambal Ekstra
Kaca Primer Kaku Hermentis
Pedas Indofood
8. Teh Kotak Karton Primer Fleksibel Cahaya
9. Pop Mie Sterefoam Primer Semikaku Cahaya
10. Chil Go Plastik Primer Semikaku Cahaya
11. Silverqueen Kertas Sekunder Fleksibel Cahaya
Karton
12. Pringles Original Kombinasi Primer Semikaku Cahaya
Kaleng
Tabel II. Kelebihan dan kekurangan kemasan produk pangan

No Jenis produk Kelebihan Kekurangan


Lebih praktis dan mudah Mudah rusak dan mudah
1. Sun Kara Santan
digunakan bocor
Lebih praktis, tidak mudah bocor Sulit teruarai
2. Air Minum Proe
dan dapat didaur ulang
Kedap udara sehingga produk Mudah bocor, mudah
3. Frech Fries 2000 tetap renyah, mudah dibuka dan sobek dan karena plastik
ringan sulit terurai
Membuat produk lebih awet, Mudah pecah dan karena
4. Sambal Terasi ABC tetap steril dan praktis mudah kaca lebih berat
dibawa
Ringan, mudah dibawa, dan Kemasan tipis membuat
5. Sari Gandum mudah digunakan produk didalamnya cepat
rusak dan gampang bocor
Ringan, mudah dibawa, dan tidak Kemasan luar mudah
mudah membuat rusak produk berubah bentuk dan
6. Hello Panda
karena tidak bersentuhan sedikit rumit ( ribet )
langsung.
Sambal Ekstra Pedas Steril, lebih praktis, tahan panas, Gampang pecah, berat,
7.
Indofood dan dapat didaur ulang. dan tidak mudah dibawa.
Praktis, mudah dibawa, dan Mudah rusak dan mudah
8. Teh Kotak
mudah dibuka bocor.
Mudah dibawa dan udah Kemasan mudah rusak
9. Pop Mie
digunakan
Praktis, dapat dibawa kemana – Mudah bocor dan sulit
10. Chil Go
mana dan tidak mudah rusak teruari karena plastik
Kemasan praktis, mudah dibawa, Gampang rusak,
11. Silverqueen
dan mudah terurai karena kertas gampang sobek
Praktis, mudah dibawa dan Kemasan gampang rusak.
12. Pringles Original
mudah dibuka.
4. 2 Pembahasan
Pengemasan merupakan suatu media yang befungsi sebagai wadah
atau tempat untuk menyimpan suatu bahan pangan dengan tujuan untuk
menjaga kualitas dan umur simpan produk tersebut. Kemasan dibuat
sedemikian rupa untuk mengatasi masalah yang dijumpai dalam produksi
dan distribusi pangan serta dapat memperpanjang masa simpan atau
meningkatkan keamanan pangan
Ada berbagai macam jenis kemasan yang biasa digunakan dalam
industri pangan diantaranya adalah kertas, logam, kaca, dan plastik.
Penggunaan jenis kemasan ini disesuaikan dengan sifat dan karakteristik
bahan pangan yang akan dikemas. Saat ini kemasan yang paling banyak
digunakan adalah kemasan plastik, yaitu plastik sintetik karena kemudahan
dalam penggunaan dan pembuatannya murah, relatif tahan untuk dijadikan
pengemas serta banyak tersedia. Tetapi dalam pembuangannya
plastik sintetik ini tidak dapat diuraikan oleh tanah maupun oleh organisme.
Dari semua contoh produk yang ada pada tabel pengamatan tersebut
kemasan yang digunakan rata – rata menggunakan kemasan primer.
Kemasan primer merupakan kemasan yang langsung mewadahi bahan atau
bersentuhan langsung dengan bahan,.. Dalam kemasan primer yang
digunakan rata – rata adalah kemasan karton dan kemasan plastik.
Kebanyakan produk pangan memiliki kemasan yang sifat kekauannya
bahannya fleksibel yaitu mudah dilenturkan dan tahan terhadap cahaya yaitu
wadah yang tidak bersifat transparan. Setiap kemasan memiliki kelebihan
dan kekurangan masing – masing. Kelebihannya seperti lebih praktis,
mudah dibawa dan ringan juga ramah lingkungan. Sedangkan
kekurangannya seperti mudah pecah, berat dan tidak dapat didaur ulang.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa kemasan berperan
penting dalam pengolahan produk pangan karena kemasan bertujuan untuk
melindungi bahan pangan dari penyebab-penyebab kerusakan baik fisik,
kimia, biologis maupun mekanis, sehingga dapat sampai ke tangan
konsumen dalam keadaan baik dan menarik dan juga kemasan berfungsi
untuk mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-kerusakan,
sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan dipasarkan. Kemasan
diklasifikasi berdasarkan struktur bahan kemas, sifat kekakuan bahan kemas
dan sifat perlindungan terhadap lingkungan. Menggunaan kemasan
disesuaikan dengan produk pangan itu sendiri.

5.2 Saran
Dalam melakukan identifikasi kemasan harus lebih teliti dalam
mengamati dan mengklasifikasinya. Perhatikan baik – baik kemasan
tersebut. Juga perbanyak referensi untuk lebih mengetahui berbagai macam
jenis kemasan.
DAFTAR PUSTAKA

Bachriansyah, S. 1997. Identifikasi Plasik. Makalah Pelatihan Teknologi


Pengemasan Industri Makanan dan Minuman. Departemen Perindustrian dan
Perdagangan.

Harningsih, Dwi. 2008. Teknologi Pangan. Departemen Pendidikan Nasional,


Jakarta.

Marleen, S. 2008. Teknologi Pengemasan Pangan. Widya Padjadjaran, Bandung.

Suyitno. 1990. Bahan-Bahan Pengemas. PAU. UGM, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai