LP Asuhan Kebidanan Pranikah
LP Asuhan Kebidanan Pranikah
LP Asuhan Kebidanan Pranikah
DISUSUN OLEH :
LADY WIZIA
011513243075
1.1 Tujuan
1.1.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan Asuhan Kebidanan Remaja/Pranikah
Fisiologis dan membandingkan teori dengan contoh kasus.
1.1.2 Tujuan Khusus
1. Mahasiswa mengetahui konsep teori asuhan kebidanan
remaja/pranikah fisiologis
2. Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar asuhan kebidanan
remaja/pranikah fisiologis
3. Mahasiswa mampu melakukan asuhan remaja/pranikah fisiologis pada
contoh kasus pemberian imunisasi TT calon pengantin.
4. Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian asuhan
menggunakan SOAP pada remaja panikah. menggunakan pola
pendekatan 7 langkah Varney.
5. Mahasiswa mampu melakukan pembahasan mengenai remaja pranikah.
1.3 Pelaksanaan
Kegiatan praktek klinik dilakukan di Puskesmas Jagir Surabaya pada tanggal
14 Maret 2016 – 02 April 2016.
1.4 Manfaat
1. Manfaat bagi penulis
Mahasiswa dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada remaja pranikah
secara komprehensif.
2. Manfaat bagi klien
Klien mendapatkan asuhan kebidanan yang komprehensif dan terhindar
dari komplikasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.2. Perkawinan
Menurut Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang perkawinan,
perkawinan iadalah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa dengan batas
usia 19 tahun untuk laki-laki dan 16 tahun untuk perempuan.
Terdapat peningkatan usia median kawin pertama wanita dari 19,8 tahun
di tahun 2007 menjadi 20,4 tahun di 2012. Terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi median usia kawin pertama wanita diantaranya yaitu faktor
sosial, ekonomi, bidaya dan tempat tinggal (desa/kota) dengan faktor
ekonomi menjadi paling dominan terhadap median usia kawin pertama
perempuan (bkkbn, 2012).
Dalam Pelatihan Peer Konselor Kota Depok, persiapan pernikahan
meliputi kesiapan fisik, kesiapan mental/psikologis dan kesiapan sosial
ekonomi.
1. Kesiapan Fisik
Secara umum, seorang individu dikatakan siap secara fisik apabila telah
selesai fase pertumbuhan tubuh yaitu sekitar usia 20 tahun.
2. Kesiapan Mental/Psikologis
Dalam sebuah pernikahan, individu diharapkan suda merasa siap untuk
mempunyai anak dan siap menjadi orang tua termasuk mengasuh dan
mendidik anak.
3. Kesiapan Sosial Ekonomi
Dalam menjalankan sebuah keluarga, anak yang dilahirkan tidak hanya
membutuhkan kasih sayang orang tua namun juga sarana yang baik untuk
membuatnya tumbuh dan berkembang dengan baik.
Lama
Dosis Saat Pemberian % Perlindungan
Perlindungan
TT I Pada saat kunjungan pertama 0% 1 tahun
atau sedini mungkin pada
kehamilan
Minimal 4 minggu setelah TT
TT II I 80 % 3 tahun
Minimal 6 bulan setelah TT
TT III II atau selama kehamilan 95 % 5 tahun
berikutnya
Minimal setahun setelah TT
III kehamilan berikutnya
TT Minimal setahun setelah TT 99 % 10 tahun
IV kehamilan berikutnya
25 tahun/ selama
TT V 99% seumur hidup
Menarche :
HPHT :
Siklus :....... hari, teratur atau tidak
Disminorhea :
Disminorea Primer Disminorea Sekunder
Nyeri haid tanpa ditemukan Nyeri haid yang berhubungan
keadaan patologi pada panggul, hal dengan berbagai keadaan patologis
ini disebabkan kontraksi di organ genitalia seperti
miometrium akibat terjadi iskemia endometriosis, adenomiosis, mioma
karena adanya prostaglandin yang uteri, stenosis serviks, penyakit
diproduksi endometrium saat fase radang panggul, perlekatan
sekresi. panggul.
4) Riwayat Kesehatan :
a. Status vaksinasi
Imunisasi Status
Tetanus Toxoid
Hepatitis
HPV
TORCH, Rubella
Dll
b. Riwayat penyakit
Diabetes Melitus Lupus
Hipertensi Sickle Cell Disease
Fenilketonuria Renal Disease
Epilepsi Kelainan Jantung
c. Riwayat bedah
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Diabetes Melitus Lupus
Hipertensi Sickle Cell Disease
Fenilketonuria Renal Disease
Epilepsi Kelainan Jantung
5) Riwayat Ginekologi
Kelainan kromosom seks Mulerian Inhibiting Substance
(MIS)
Kelainan kongenital pada organ Kelainan pertumbuhan seks
genetalia dengan kromosom seks (Ambigous genitalia,
normal (Hipertrofi Labialis, Himen pseudohermaprodite, disorders of
Imperforata, anomali pada sex development, sindrom
uterus/serviks/vagina) klinefelter, sindrom turner,
feminisasi genitalia eksterna)
6) Pola Fungsional Kesehatan
Nutrisi Gangguan makan, vegetarianisme
Aktifitas Rutinitas setiap hari
Olahraga Pola latihan, frekuensi
Kebersihan diri Rutinitas mengganti celana dalam,
mandi
Penggunaan obat / bahan
kimia dijual bebas
Merokok Pada wanita menyebabkan
menopause dini dan masalah
menstruasi. Pada kehamilan
meningkatkan risiko abortus
spontan, kelahiran premature, BBLR
Alkohol Dapat mengakibatkan sindrom
alkohol janin dengan gambaran
malformasi kongenital
Lingkungan Kerja Aluminium, Kadmium, Tembaga,
Timah, Merkuri
7) Riwayat Sosial
Alasan menikah, hubungan dengan keluarga, calon suami dan
keluarga calon suami. Sumber financial saat berumah tangga.
Rencana kehamilan setelah menikah. Hewan Peliharaan di rumah.
Persiapan kehamilan.
2. OBYEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
a. Kesadaran : Composmentis.
b. Berat Badan :
c. Tinggi Badan :
d. Lingkar Lengan Atas :
e. Tekanan Darah :
f. IMT : Mengidentifikasi resiko KEK, obesitas
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛
Perhitungan Indeks Massa Tubuh = 𝑇𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛2
6. PERENCANAAN
Penatalaksanaan dibuat harus sesuai dengan kebutuhan asuhan yang
diperlukan meliputi:
1) Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga, informasi yang
jelas mengoptimalkan asuhan yang diberikan
2) Terapi asam folat 4 mg untuk prakonsepsi
3) Konseling tentang
a. Persiapan dan Proses kehamilan
b. Kontrasepsi
c. Penyakit menular seksual
7. IMPLEMENTASI
Melakukan asuhan sesuai kebidanan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat
8. EVALUASI
Melakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang telah diberikan,
apakah telah sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Selain itu juga
memantau kemajuan dan kesejahteraan ibu terhadap dari asuhan yang
telah diberikan
DAFTAR PUSTAKA