Aktualisasi Final DR Rizki Aditya Kel 4 Angk 143 Grobogan-1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 84

JUDUL

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI


NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

OPTIMALISASI PELAYANAN DETEKSI DINI KANKER


LEHER RAHIM DENGAN METODE INSPEKSI VISUAL
ASETAT (IVA) DI RSUD DR R. SOEDJATI SOEMODIARDJO
PURWODADI

Disusun oleh:
Nama : Dr. Rizki Aditya Bachrudin, SpOG
NIP : 19850722 201902 1 001
Golongan/Angkatan : III / CXLIII
No. Absensi : 10
Jabatan : Dokter Spesialis Obsgyn Ahli Pertama
Unit Kerja : RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi
Coach : Edi Winarno AS, ST, M.Kom
Mentor : Dr. Bambang Rustanto

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN CXLIII


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH
TAHUN 2019

i
HALAMAN PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
NILAI-NILAI DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN
APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Pelayanan Deteksi Dini Kanker


Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi
Visual Asetat (IVA) Di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi

Disusun oleh:

Nama : Dr. Rizki Aditya Bachrudin, SpOG


NIP : 19850722 201902 1 001
Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada:
Hari, Tanggal : Jumat, 13 September 2019
Tempat : Pusdiklat BKK Supriyadi Semarang

Semarang, 12 September 2019


Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Dr. Rizki Aditya Bachrudin, SpOG


NIP. 19850722 201902 1 001

MENYETUJUI
Coach, Mentor,

Edi Winarno AS, ST, M.Kom Dr. Bambang Rustanto


Widyaiswara Ahli Muda Kepala Seksi Pelayanan Medik I
NIP. 19750202 200501 1 004 NIP. 19771026 200907 1 001

ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI
DASAR, PERAN DAN KEDUDUKAN APARATUR SIPIL
NEGARA (ASN)

Judul : Optimalisasi Pelayanan Deteksi Dini Kanker Leher


Rahim dengan Metode Inspeksi Visual Asetat (IVA)
di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Nama : Dr. Rizki Aditya Bachrudin, SpOG
NIP : 19850722 201902 1 001
Unit Kerja : RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi

Telah diseminarkan :

Di : Pusdiklat BKK Supriyadi Semarang


Hari,Tanggal : Jumat, 13 September 2019

Peserta Pelatihan Dasar CPNS

Dr. Rizki Aditya Bachrudin, SpOG


NIP. 19850722 201902 1 001

Mengesahkan,
Coach, Mentor,

Edi Winarno AS, ST, M.Kom Dr. Bambang Rustanto.


Widyaiswara Ahli Muda Kepala Seksi Pelayanan Medik I
NIP. 19750202 200501 1 004 NIP. 19771026 200907 1 001

Penguji,

Eko Panggiono, S.E., M.M.


Kasubbag Umum BKPPD Kab. Grobogan
NIP. 19840304 200501 1 001

iii
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan


curahan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Aktualisasi dan Habituasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil
(PNS) dengan judul “Optimalisasi Pelayanan Deteksi Dini Kanker
Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) di RSUD
Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi”.
Penulisan Laporan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS ini disusun
sebagai salah satu persyaratan kelulusan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Golongan III Angkatan CXLIII Tahun 2019 sebagai bentuk
pemahaman konseptual dan internalisasi nilai-nilai dasar PNS yang akan
diterapkan RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Dalam menyelesaian Laporan aktualisasi nilai-nilai PNS ini, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Drs. Mohammad Arief Irwanto, M.Si. selaku Kepala BPSDMD Provinsi
Jawa Tengah selaku penyelenggara dari tingkat Provinsi, sehingga
penulis dapat menjalani proses latsar ini dengan baik.
2. Sri Sumarni, S.H, M.M selaku Bupati Grobogan yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk menjadi PNS dan mengabdikan
tenaga dan usahanya kepada kabupten Grobogan.
3. Padma Saputra, S.Sos., M.M. selaku Kepala BKPPD Kabupaten
Grobogan selaku peyelenggara di kabupaten Grobogan yang telah
memberikan kesempatan kepada penulis pada proses penerimaan
PNS tahun 2018
4. Edi Winarno AS, ST, M.Kom. selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga Laporan
aktualisasi ini dapat selesai dengan baik.
5. Dr. Bambang Rustanto selaku mentor yang telah memberikan
masukan, inspirasi dan arahan sehingga Laporan aktualisasi ini dapat
diselesaikan dengan baik.

iv
6. Eko Panggiono, S.E., M.M. selaku narasumber/penguji yang
memberikan saran, masukan perbaikan untuk penyempurnaan
Laporan aktualisasi ini sehingga nantinya dapat diterapkan dengan
baik.
7. Keluarga yang telah mendukung, mendoakan serta memberi bantuan
sehingga semua kegiatan Pelatihan Dasar CPNS dapat terselesaikan
dengan baik.
8. Seluruh Widyaiswara, dan Panitia yang telah memberikan ilmu,
bimbingannya, dukungan dan fasilitas selama kegiatan Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLIII
9. Seluruh peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan CXLIII
atas inspirasi, kekompakan, bantuan, dan dukungannya.
Penulis berharap semoga Laporan aktualisasi ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan contoh
tentang implementasi nilai-nilai “ANEKA” dengan prinsip Manajemen
Aparatur Sipil Negara (ASN), Pelayanan Publik dan Whole of Government
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan
ini, oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk
memberikan saran dan masukan serta kritik yang membangun untuk
penyempurnaan laporan aktualisasi ini.

Semarang, 12 September 2019

Penulis

v
DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PRAKATA .................................................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ...................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Identifikasi Isu.................................................................................. 3
C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan ............................................... 9
D. Rumusan Masalah ........................................................................ 10
E. Tujuan ........................................................................................... 10
F. Manfaat ......................................................................................... 11
BAB II DESKRIPSI UNIT ORGANISASI .................................................. 12
A. Profil Unit Kerja ............................................................................. 12
1. Sejarah Singkat RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Kabupaten Grobogan .................................................................. 13
2. Gambaran Umum ........................................................................ 14
3. Filosofi, Visi, Misi, Budaya Kerja ................................................. 15
4. Struktur Organisasi RSUD .......................................................... 21
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat ....................................................... 22
C. Role Model .................................................................................... 24
BAB III RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI ................................... 27
A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan
Nilai ANEKA .................................................................................. 27
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi .................................................... 37
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ................................ 38
BAB IV HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .................. 40
A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Dan Habituasi .......................... 40

vi
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi Dan Habituasi Aneka ................... 65
BAB V PENUTUP .................................................................................... 69
A. Simpulan ....................................................................................... 69
B. Rekomendasi ................................................................................ 70
C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi-Habituasi Nilai-nilai Dasar
PNS ............................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 73
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..................................................................... 74

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga Pelatihan Dasar


CPNS .......................................................................................... 6
Tabel 2. Analisis Isu Strategis .................................................................... 8
Tabel 3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan ................................................. 9
Tabel 4. Angka kesintasan 5 tahun kanker leher rahim ... Error! Bookmark
not defined.
Tabel 5. Nama Pejabat Struktural Tahun 2018 ........................................ 19
Tabel 6. Rancangan Kegiatan Aktualisasi .............................................. 28
Tabel 7. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
.................................................................................................. 37
Tabel 8. Antisipasi menghadapi kendala-kendala aktualisasi .................. 38
Tabel 9. Dampak jika Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Menggunakan Nilai-
Nilai ANEKA .............................................................................. 39

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD 21


Gambar 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan 2017 – 2018 24

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) dijelaskan bahwa ASN adalah profesi bagi Pegawai
Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (ASN)
mempunyai peranan penting dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Tugas dan fungsi tersebut tertuang dalam UU No.5 Tahun 2014 Tentang
tugas dan fungsi ASN sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik, 2) Pelayan
publik, 3 ) Perekat dan pemersatu bangsa. ASN memiliki peran strategis
dalam mewujudkan good governance di Indonesia. Good
governance diarahkan untuk mengimplementasikan tata kelola
pemerintahan yang ideal. (UU No 5 tahun 2014)
ASN dituntut untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi
landasan dalam menjalankan profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut
meliputi: akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu, dan
anti korupsi (ANEKA). Kelima dasar tersebut memiliki peranan penting
demi menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar,
etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktek korupsi,
kolusi dan nepotisme sesuai dengan harapan dari pemerintah.
Pembentukan PNS yang mampu melaksanakan tugas dan perannya
sebagai pelayan masyarakat secara profesional yang dilakukan
didasarkan pada nilai-nilai dasar profesi PNS dilaksanakan melalui
pendidikan dan pelatihan dasar. Pelatihan dasar CPNS telah mengalami
inovasi dalam pelaksanaannya yang memungkinkan peserta mampu
menginternalisasikan nilai-nilai dasar PNS melalui kegiatan pembelajaran
di kelas dan mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut pada
unit kerja masing-masing. Aktualisasi kelima nilai dasar profesi PNS
disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing serta visi dan
misi unit kerja.
Berdasarkan data WHO, penyakit kanker merupakan penyebab
kematian terbanyak di dunia, dimana kanker sebagai penyebab kematian

1
2

nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular. Setiap


tahun, 12 juta orang di dunia menderita kanker dan 7,6 juta diantaranya
meninggal dunia. Diperkirakan pada 2030 kejadian tersebut dapat
mencapai hingga 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat
kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan
lebih cepat. Meskipun kanker merupakan penyakit yang tidak diketahui
penyebabnya secara pasti, namun dapat dipengaruhi oleh banyak faktor
seperti merokok/terkena paparan asap rokok, konsumsi alkohol, paparan
sinar ultraviolet pada kulit, obesitas dan diet tidak sehat, kurang aktifitas
fisik, dan infeksi yang berhubungan dengan kanker.
Kanker leher rahim atau yang sering disebut kanker leher rahim
adalah kanker tertinggi keempat pada wanita dengan perkiraan 570.000
kasus baru pada tahun 2018 yang mewakili 6,6% dari semua kanker
wanita. Biaya penatalaksanaan kanker relatif mahal / tinggi mulai dari
diagnosis hingga pengobatan. Untuk pengobatan pasien kanker harus
menyediakan dana yang cukup besar untuk tindakan kemoterapi,
radioterapi, dan lainnya.
Tingkat kematian yang tinggi dari kanker leher rahim secara global
dapat dikurangi melalui pencegahan, diagnosis dini, skrining yang efektif
dan program pengobatan. Para ahli memperkirakan bahwa 40% kanker
dapat dicegah dengan mengurangi faktor risiko terjadinya kanker
tersebut.Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kesadaran masyarakat
untuk mencegah faktor risiko tersebut dan peningkatan program
pencegahan dan penanggulangan yang tepat.
Menurut data BPJS Kesehatan 2018, pembiayaan pengobatan
kanker dengan BPJS Kesehatan menempati peringkat kedua setelah
penyakit jantung. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp2,7 triliun dengan
jumlah kasus kanker sebanyak 1,79 juta kasus pada 2018. Menteri
Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM (K) juga mengatakan betapa
besarnya besarnya kerugian biaya dari kanker. Dari data di Indonesia,
BPJS menunjukkan bahwa setelah penyakit jantung dan stroke, kanker
adalah nomer dua yang sangat membebani negara dalam pembiayaan
penyakit kanker ini.
3

Deteksi dini atau screening bertujuan untuk mendeteksi perubahan


lesi prakanker, yang jika tidak diobati, dapat menyebabkan kanker.
Wanita yang ditemukan memiliki kelainan pada deteksi dini perlu ditindak
lanjuti, dilakukan diagnosis dan pengobatan, untuk mencegah
perkembangan kanker atau untuk mengobati kanker pada tahap awal.
WHO telah meninjau bukti mengenai kemungkinan modalitas untuk
skrining kanker leher rahim dan telah menyimpulkan bahwa: skrining
harus dilakukan setidaknya sekali untuk setiap wanita dalam kelompok
usia sasaran (30-49 tahun); test HPV, sitologi pap smear dan inspeksi
visual dengan asam asetat (IVA) adalah tes skrining yang
direkomendasikan. Sampai tahun 2016, cakupan IVA di Indonesia
sebesar 4,34% yang masih jauh dari target nasional sebesar 10% pada
akhir tahun 2015.
Data yang ditunjukkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah
menunjukkan bahwa Kabupaten Grobogan adalah kabupaten peringkat
ketiga yang mengalami kasus kanker leher rahim terbanyak di Wilayah
Propinsi Jawa Tengah setelah Semarang dan Surakarta. Berdasarkan
kondisi tersebut, menggambarkan bahwa perilaku wanita usia subur
dalam melakukan pencegahan penyakit kanker leher rahim dengan
deteksi dini masih rendah. Maka dari itu RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo sebagai satu-satunya Rumah Sakit Pemerintah tipe B di
Kabupaten Grobogan tentunya sangat berperan dalam upaya penurunan
angka kasus kanker leher rahim di Kabupaten Grobogan.

B. Identifikasi Isu
Laporan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa
isu atau problematika yang ditemukan dalam melaksanakan tugas
sebagai Dokter Spesialis Obsgyn Ahli Pertama di instansi tempat bekerja,
yaitu di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi. Isu-isu
yang menjadi dasar Laporan aktualisasi ini bersumber dari aspek:
1. Whole of Government (WoG),
2. Pelayanan Publik, dan
3. Manajemen ASN.
4

Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:


1. Kurang optimalnya kinerja PONEK di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi (Sumber : Manajemen ASN);
2. Kurang optimalnya pelayanan KB pasca salin di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi (Sumber :Pelayanan Publik);
3. Kurang optimalnya pelayanan Ante Natal Care di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi (Sumber :Pelayanan Publik);
4. Kurang optimalnya pelayanan deteksi dini kanker leher Rahim
dengan metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi (Sumber : Pelayanan Publik);
5. Kurangnya penanaman Kesadaran mengenai faktor resiko Pre
Eklampsia Berat pada Ibu hamil di Kabupaten Grobogan (Sumber
: Whole of Government).
Kurang optimalnya kinerja PONEK di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi terlihat dari kurangnya pola monitoring dan
evaluasi, optimalisasi kinerja PONEK dengan menguatkan faktor
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan akan
meningkatkan kinerja PONEK sehigga lebih efektif dan efisien dalam
memberikan pelayanan. Kinerja PONEK yang prima tentunya akan
membantu kabupaten Grobogan menurunkan angka morbiditas dan
mortalitas Ibu dan Bayi saat persalinan.
Kurang optimalnya pelayanan KB pasca salin di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi diperlihatkan dari masih rendahnya
kesadaran pasien akan pentingnya KB setelah persalinan. Jumlah anak
yang terlalu banyak atau jarak kelahiran yang terlalu dekat akan
meningkatkan resiko pada persalinan. Maka dari itu diperlukan adanya
optimalisasi pelayanan kb pasca salin di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi.
Kurang optimalnya pelayanan Ante Natal Care di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi ditunjukkan dari rendahnya angka
kunjungan ANC pada poliklinik kebidanan dan kandungan jika
dibandingkan dengan RS swasta. Optimalisasi pelayanan, baik dari segi
sarana, prasarana, juga sumber daya akan memberikan pelayanan prima
bagi masyarakat dalam hal ini pelayanan ANC yang berkualitas, sehingga
5

diharapkan angka kunjungan ANC di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo


Purwodadi akan meningkat.
Kabupaten Grobogan adalah kabupaten peringkat ketiga yang
mengalami kasus kanker leher rahim terbanyak di Wilayah Propinsi Jawa
Tengah setelah Semarang dan Surakarta. Berdasarkan kondisi tersebut,
menggambarkan bahwa perilaku wanita usia subur dalam melakukan
pencegahan penyakit kanker leher rahim dengan deteksi dini masih
rendah. Maka dari itu RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo sebagai satu-
satunya Rumah Sakit Pemerintah tipe B di Kabupaten Grobogan tentunya
sangat berperan dalam upaya penurunan angka kasus kanker leher rahim
di Kabupaten Grobogan. Untuk itu Optimalisasi pelayanan deteksi dini
kanker leher Rahim dengan metode IVA di merupakan suatu langkah
yang efektif dan efisien diterapkan di RSUD sebagai salah satu langkah
upaya menurunkan angka kejadian kanker leher Rahim diKabupaten
Grobogan
Kurangnya penanaman Kesadaran mengenai faktor resiko Pre
Eklampsia Berat pada Ibu hamil di Kabupaten Grobogan masi
ditunjukkan dengan masih tingginya angka kematian ibu di Kabupaten
Grobogan yang disebabkan oleh Pre Eklampsia. Maka dari itu pemerintah
dirasa sangat perlu melakukan upaya upya dalam penanaman kesadarn
mengenai mengenai faktor resiko Pre Eklampsia Berat pada Ibu hamil,
sehingga kematian ibu yg disebabkan ole Pre Eklampsia dapat diturunkan
atau bahkan dicegah.
Daftar isu yang diperoleh dalam lingkungan kerja penulis yang dikaitkan dengan agenda ketiga Pelatihan Dasar CPNS
(Manajemen ASN, Whole of Government (WOG), dan Pelayanan Publik) dapat ditampilkan pada tabel berikut :

Tabel 1. Identifikasi Isu dikaitkan dengan Agenda Ketiga Pelatihan Dasar CPNS
:No. Identifikasi Isu Sumber ISU Kondisi Saat Ini Kondisi yang Diharapkan
1. Kurang optimalnya kinerja Pelayanan Manajemen ASN Kinerja PONEK di Optimalnya kinerja PONEK di RSUD,
Obstetri Neonatal Esensial Komprehensif RSUD masi belum monitoring dan evaluasi PONEK
(PONEK) di RSUD Dr. R. Soedjati optimal berjalan dengan baik dan
Soemodiardjo Purwodadi berkesinambungan
2. Kurang Optimalnya pelayanan KB pasca Pelayanan Publik Pelayanan KB pasca Optimalnya pelayanan KB pasca salin
salin di RSUD Dr. R. Soedjati salin kurang optimal sehingga meningkat kan angka
Soemodiardjo Purwodadi cakupan KB pasca salin
3. Kurang optimalnya pelayanan Ante natal Pelayanan Publik Pelayanan ANC di poli Optimalnya pelayanan ANC sehingga
care di RSUD Dr. R. Soedjati kebidanan masih belum angka kunjungan ibu hamil diPoliklinik
Soemodiardjo Purwodadi optimal Kebidanan meningkat
4. Kurang optimalnya pelayanan deteksi dini Pelayanan Publik Pelayanan deteksi dini Optimalnya pelayanan deteksi dini
kanker leher Rahim dengan metode kanker rahim masi kanker leher Rahim, sehingga angka
Inspeksi Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. belum optimal kejadian kanker leher rahim menurun
R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
5. Kurangnya penanaman Kesadaran Whole of Masih rendahnya Kesadaran masyarakat mengenai
mengenai faktor resiko Pre Eklampsia Government kesadaran masyarakat faktor resiko pre eklampsia berat pada
Berat pada Ibu hamil di Kabupaten mengenai faktor resiko ibu hamil meningkat sehingga angka
Grobogan Pre Eklampsia Berat kematian ibu yang disebabkan oleh
pada ibu hamil PEB dapat turun
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

6
7

Penetapan Kualitas Isu


Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah dipaparkan,
perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan isu mana yang
merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi oleh penulis. Proses
tersebut menggunakan dua alat bantu penetapan kriteria kualitas isu
yakni berupa:
1. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual, Problematik,
Kekhalayakan, dan Kelayakan.
a. Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat;
b. Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah yang
kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya;
c. Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang
banyak;
d. Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis, serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya.
2. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
a. Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan;
b. Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya;
c. Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit dicegah.
Tabel 2. Analisis Isu Strategis

Kriteria A Kriteria B
NO Prinsip ASN Identifikasi Isu Peringkat
A P K L Ket U S G ∑
1 Manajemen Kurang optimalnya kinerja Pelayanan Obstetri Tidak
ASN Neonatal Esensial Komprehensif (PONEK) di + + - + Memenuhi - - - - -
RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi syarat
2 Pelayanan Kurang Optimalnya pelayanan KB pasca salin di Tidak
Publik RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi + - + + Memenuhi - - - - -
syarat
3 Pelayanan Kurang optimalnya pelayanan Ante natal care di Memenuhi
+ + + + 3 4 4 11 3
Publik RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi syarat
4 Pelayanan Kurang optimalnya pelayanan deteksi dini
Publik kanker leher Rahim dengan metode Inspeksi Memenuhi
+ + + + 5 4 5 14 1
Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. R. Soedjati syarat
Soemodiardjo Purwodadi
5 Whole of Kurangnya penanaman Kesadaran mengenai faktor
Memenuhi
Government resiko Pre Eklampsia Berat pada Ibu hamil di + + + + 4 5 4 13 2
syarat
Kabupaten Grobogan
Keterangan : SKALA LINKERT :
1. A = Aktual 5. U = Urgency 8. MS = Memenuhi Syarat 1 = Tidak U/S/G
2. P = Problematik 6. S = Seriousness 9. TMS = Tidak Memenuhi Syarat 2 = Kurang U/S/G
3. K = Khalayak 7. G = Growth 3 = Cukup U/S/G
4. L = Layak 4 = U/S/G
5 = Sangat U/S/G

8
Berdasarkan tabulasi APKL seperti tercantum pada tabel 1.2. Analisis Isu
Strategis, ditemukan tiga isu utama yang memenuhi syarat, yaitu sebagai
berikut:
1. Kurang optimalnya pelayanan deteksi dini kanker leher Rahim
dengan metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
2. Kurangnya penanaman Kesadaran mengenai faktor resiko Pre
Eklampsia Berat pada Ibu hamil di Kabupaten Grobogan
3. Kurang optimalnya pelayanan Ante Natal Care di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, melalui metode USG
ditetapkan isu paling prioritas yakni “Kurang optimalnya pelayanan deteksi
dini kanker leher Rahim dengan metode di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi” dengan perolehan skor USG 14.

C. Dampak Jika Isu Tidak Diselesaikan


Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan metode
USG akan memiliki dampak ketika tidak dilaksanakan. Dampak dari isu yang
tidak dilaksanakan tersaji dalam Tabel 1.3 berikut.
Tabel 3. Dampak Isu Tidak Terselesaikan

Sumber Isu Identifikasi Isu Dampak


Pelayanan Kurang optimalnya a. Pelayanan yang kurang
Publik pelayanan deteksi dini optimal akan membuat angka
kanker leher Rahim di kejadian kanker leher rahim di
RSUD Dr. R. Soedjati kabupaten tetap tinggi.
Soemodiardjo b. Masyarakat enggan
Purwodadi melakukan pemeriksaan ke
rumah sakit jika pelayanan di
RS belum optimal.
c. Temuan kanker leher rahim
pada stadium lanjut tentunya
akan memakan biaya lebih
banyak dalam pengelolaan
dan tatalaksana sehingga
pemerintah akan
mengeluarkan dana yg lebih
banyak (BPJS semakin defisit)
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)

9
10

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis, menunjukkan validasi
isu dengan menggunakan analisa USG. Dari analisa didapatkan core
issue yakni “Kurang optimalnya pelayanan deteksi dini kanker leher Rahim
Dengan Metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi”.
Dari isu tersebut maka rumusan masalah kegiatan aktualisasi melalui
habituasi adalah:
1. Bagaimana kegiatan aktualisasi yang harus dilakukan untuk
memberikan kontribusi pada optimalisasi pelayanan deteksi dini
kanker leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) di
RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi?
2. Bagaimana output atau hasil yang dihasilkan dari kegiatan-kegiatan
tersebut?
3. Bagaimana Nilai Dasar ASN (ANEKA) dapat diimplementasikan
selama kegiatan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja?
Gagasan Pemecahan Isu pada unit kerja RSUD Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi adalah “Optimalisasi pelayanan deteksi dini
kanker leher Rahim di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi”.

E. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya aktualisasi ini
adalah sebagai berikut :
1. Menemukan pemecahan masalah dalam bentuk kegiatan yang
berkontribusi dalam optimalisasi pelayanan deteksi dini kanker leher
Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
2. Mengetahui output atau hasil dari kegiatan tersebut.
3. Mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN ke dalam setiap
kegiatan habituasi yang dilakukan di satuan kerja.
11

F. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar ASN adalah sebagai
berikut :
1. Bagi Calon Pegawai Negeri Sipil
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan
nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam
menjalankan tugas dan fungsinya.
2. Bagi Satuan Kerja
Membantu Optimalisasi pelayanan deteksi dini kanker leher Rahim di
RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.
3. Bagi masyarakat
Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai peningnya deteksi
dini kanker leher rahim dan pencegahannya. Menurunkan angka
kejadian penyakit kanker leher rahim di masyarakat grobogan,
sehingga meningkatkan produktifitas masyarakat
4. Bagi Pemerintah
Angka kejadian kanker leher rahim yg rendah akan menurunkan biaya
yang dikeluarkan pemerintah untuk penatalaksanaan kanker leher
rahim
BAB II
DESKRIPSI UNIT ORGANISASI

A. Profil Unit Kerja


Rumah Sakit (RS) adalah adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat (Pasal 1 Undang undang Republik indonesia
Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit). Rumah sakit juga
merupakan organisasi yang komplek, di dalamnya terdapat berbagai
keberagaman, baik sumber daya manusia dengan berbagai latar
belakang pendidikan dan profesi yang berbeda, berbagai sarana dan
prasarana mulai dari yang sederhana hingga canggih, berbagai
macam kegiatan dan berbagai unit pelayanan yang ada di dalamnya.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 129 Tahun 2008, Standar pelayanan Minimal yang selanjutnya
disingkat SPM adalah ketentuan tentang jenis dan mutu pelayanan
dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh
setiap warga negara secara minimal. Indikator SPM adalah tolak ukur
untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan untuk
menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuh didalarn
pencapaian suatu SPM tertentu berupa masukan, proses, hasil dan
atau manfaat pelayanan. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R.
Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Grobogan didalam melaksanakan
pelayanan terstandar mengacu pada Standar Pelayanan Minimal.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi Grobogan merupakan RS milik Pemerintah
Kabupaten Grobogan, yang berdiri pada tahun 1924 sebagai RS
Zending, setelah melalui berbagai perkembangan baik nama maupun
kelas rumah sakit, saat ini menjadi Rumah Sakit Kelas B Non
Pendidikan, berbentuk Badan Layanan Umum Dareah (BLUD)
dengan ijin operasional dan penetapan terakhir berdasarkan
Keputusan Kepala Badan Penanaman Modal Daerah Provinsi Jawa

12
13

Tengah Nomor: 445/1235/2015. Inovasi yang dilakukan sesuai bidang


tugas, dan pelayanan rawat inap menjadi lebih efektif & efisien.

1. Sejarah Singkat RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi


Kabupaten Grobogan
Rumah Sakit Umum Daerah dr. R. Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi Kabupaten Grobogan yang semula bernama RSU
Purwodadi berasal dari Rumah Sakit Zending yang didirikan sekitar
tahun 1924 sampai setelah pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Setelah pengakuan Kedaulatan Republik
Indonesia pada tahun 1945, maka rumah sakit menjadi milik
Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan dan berganti
nama menjadi Rumah Sakit Umum Purwodadi dengan kelas D.
Pada tahun 1988 RSU Purwodadi kelasnya meningkat
menjadi kelas C melalui Surat Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indenesia Nomor 105 Tahun 1988. Selanjutnya RSU
Purwodadi menjadi rumah sakit Swadana dalam hal pengelolaan
keuangan, setelah mendapat persetujuan dari Menteri Dalam Negeri
dan Peraturan Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Grobogan No.
4 Tahun 1996. Dengan status baru ini Rumah Sakit Umum Purwodadi
berubah menjadi Rumah Sakit Umum Swadana Purwodadi.
Dalam perkembangannya, melalui Surat Keputusan Menteri
Kesehatan RI tanggal 25 Juni 2002 Nomor 782/Menkes/SK/VI/2002
RSU Swadana Purwodadi berubah dari kelas C menjadi Rumah Sakit
Kelas B Non Pendidikan.
Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Grobogan Nomor 19 Tahun 2002, RSU Swadana Purwodadi berubah
namanya menjadi Badan Pengelola Rumah Sakit Daerah Kabupaten
Grobogan. Pada tanggal 28 Peberuari 2003 berdasarkan Surat
Keputusan Bupati Grobogan No. 445/0629/2003 namanya berganti
lagi berdasarkan nama dokter/ WNI pertama yang berjasa untuk
rumah sakit ini dengan nama “Rumah Sakit Daerah dr. R. Soedjati
Soemodiardjo” Purwodadi Kabupaten Grobogan. Melalui Peraturan
Bupati Grobogan Nomor 50 Tahun 2008 berubah lagi menjadi RSUD
14

dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan,


termasuk Struktur Organisasi dan Tata Kerja RSUD dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan, berlaku mulai tanggal
31 Desember 2008. Mulai tahun 2010 sampai sekarang, melalui
Peraturan Bupati Grobogan No. 900/1040.1/2010, tanggal 27
Desember 2010, Pola Pengelolaan Keuangan RSUD dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan ditetapkan sebagai
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD).

2. Gambaran Umum
A. Internal Rumah Sakit
a. Status Kepemilikan : Pemerintah Kabupaten Grobogan
b. Kelas Rumah Sakit : B Non Pendidikan
c. Luas Tanah : 34.293 m2
d. Luas Bangunan : 18.634 m2
e. Fasilitas Listrik : - PLN sebanyak 2 kwh meter terdiri dari :
o 865 KVA
o 240 KVA
- Diesel/ Genset sebanyak 2 unit :
o 1.000 KVA
o 250 KVA
f. Fasilitas Air : PDAM 9.000 m3/ bulan
g. Fasilitas Pengolahan Limbah : - Incenerator : 1 Unit
- IPAL : 1 Unit
h. Komunikasi : PABX : 124 lines
i. Tata Udara : AC Split : 279 Unit

B. Eksternal Rumah Sakit


Berdasarkan data Grobogan dalam angka tahun 2016, dapat
disajikan :
a. Secara administrasi wilayah Kabupaten Grobogan : terbagi menjadi
19 Kecamatan dan terdiri dari 280 Desa/ Kelurahan.
b. Kependudukan
1) Jumlah penduduk : 1.444.202 jiwa
15

2) Kepadatan penduduk : 725 jiwa/ km2


3) Laju Pertumbuhan penduduk : 0,89%
* Sumber : www.grobogan.go.id

3. Filosofi, Visi, Misi, Budaya Kerja


A. Filosofi
Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya berdasarkan nilai
fundamental yang universal (berupa Kode Etik Kedokteran dan Etika
Rumah Sakit dan nilai fundamental nasional yaitu landasan idiil
Pancasila dan landasan konstitusional UUD 1945) serta nilai strategi
operasional berupa peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Filosofi tersebut tercermin dalam beberapa aspek yaitu tentang
Pasien, Karyawan, Manajemen dan Kepemimpinan, Mutu Pelayanan,
Lingkungan dan Kemitraan.
1. Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan tentang Pasien.
a) Pasien adalah orang yang paling penting dalam pekerjaan kita.
b) Untuk merekalah kita semua berada dan bekerja di rumah sakit
ini.
c) Mereka bukanlah benda mati tetapi mereka memiliki jiwa raga
dan perasaan seperti kita juga.
d) Mereka adalah orang yang menyampaikan keluhannya kepada
kita dan tugas kita menanganinya dengan tulus ikhlas dan penuh
perhatian. Dari paradigma diatas diangkat satu kalimat filosofis
tentang pasien yaitu Keselamatan, Kesembuhan dan Kepuasan
Pasien adalah Kebahagian kami.
2. Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan tentang Karyawan.
a) Karyawan adalah sumber daya manusia yang memperoleh
kepuasan dalam bekerja karena terpilih, terlatih, profesional dalam
bidangnya.
16

b) Karyawan adalah sumber daya manusia yang sangat


berkepentingan terhadap peningkatan kinerja rumah sakit secara
keseluruhan.
c) Mereka mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi dalam
dedikasinya dan mampu mengembangkan dirinya.
d) Mereka bekerja dalam suasana kekeluargaan, keterbukaan,
bekerja sama, berbahagia dan sejahtera sehingga menghasilkan
produk jasa yang bermutu tinggi.
3. Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan tentang Manajemen dan Kepemimpinan.
a) Manajemen adalah suatu tindakan atau seni kepengurusan,
memimpin, mengarahkan dan mengawasi dalam pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan.
b) Nilai-nilai yang dianut bersama (Shared Values) antara lain
keterbukaan manajemen, keteladanan pemimpin, kepemimpinan
Pancasila, sebelas azas kepemimpinan dan Hasta Brata serta Tri
Satya.
c) Mutu kepemimpinan dengan integritas yang tinggi, adanya
kemauan dan kemampuan mewujudkan pencapaian tujuan
merupakan kriteria utama dalam pemilihan dan penilaian manajer
di semua tingkatan manajemen dan lini dalam struktur organisasi
rumah sakit ini.
4. Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan tentang Mutu Pelayanan.
a) Kami berkeyakinan bahwa pelayanan yang bermutu tinggi dan
memuaskan konsumen akan membuahkan keberhasilan.
b) Tidak ada hal yang tidak dapat diperbaiki oleh karena itu hari ini
harus lebih baik dari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari
hari ini.
c) Perencanaan yang matang dan rasional merupakan alat
manajemen untuk membentuk masa depan yang lebih baik.
5. Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan tentang Lingkungan.
17

Lingkungan rumah sakit mengalami perubahan yang cepat, oleh


karenanya kami akan cermat dalam menyikapi perubahan yang
terjadi.
6. Filosofi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan tentang Kemitraan.
Keberhasilan rumah sakit dalam memberikan jasa pelayanan
adalah berkat dukungan para mitra kerja yang merupakan bagian
dari sistem rumah sakit secara keseluruhan.

B. Visi
Visi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan adalah : ”Rumah Sakit Pilihan Keluarga”.

C. Misi
Misi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu prima.
2. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk kenyamanan dan
keamanan pasien, keluarga dan karyawan.
3. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam
melayani masyarakat.
4. Meningkatkan kinerja pelayanan, kinerja keuangan dan kinerja
manfaat.

D. Budaya Kerja
Budaya kerja RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten
Grobogan :
1. BERSEMI
Bersih : Meliputi kebersihan lingkungan perseorangan baik badan,
pakaian maupun perilaku serta kebersihan lingkungan dan tempat
kerja.
Sehat : Meliputi kesehatan jiwa dan raga serta memberikan
keteladanan perilaku hidup sehat.
18

Mantap : Dalam arti profesional, mantap administrasi dan


kerjasamanya antar pribadi maupun bagian.
Indah : Menciptakan keindahan baik penampilan fisik tempat kerja
maupun pribadi selaku pelayan masyarakat.

2. SIMPATIK
S : Selalu senyum dan bertegur sapa
I : Integrasi pelayanan cepat, tepat, baik
M : Mantap administrasinya termasuk Rekam Medik
P : Profesional Sumber Daya Manusianya
A : Akurat dalam diagnose dan therapi
T : Tanggap terhadap keluhan dan situasi
I : Ikhlas karena tugas adalah ibadah
K : Kepuasan pelanggan diutamakan

E. Susunan Organisasi dan Tata Kerja


1. Tugas Pokok dan Fungsi
Struktur organisasi dan tata kerja RSUD dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan mengacu pada
Peraturan Bupati Kabupaten Grobogan Nomor 50 tahun 2008 tentang
Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Jabatan dan Tata Kerja Organisasi RSUD
dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan. RSUD
merupakan lembaga teknis daerah, yang dipimpin oleh seorang direktur
yang secara teknis medis dan operasional bertanggung jawab kepada
Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Tugas pokok RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Kabupaten Grobogan adalah membantu Bupati dalam penyelenggaraan
pemerintahan di daerah yaitu bidang kesehatan melalui upaya kegiatan
peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan
serta melaksanakan upaya rujukan.
Untuk melakukan tugas tersebut, RSUD dr. R. Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan medik
b. Penyelenggaraan pelayanan dan asuhan keperawatan
19

c. Penyelenggaraan pelayanan obat dan alat kesehatan


d. Penyelenggaraan pelayanan penunjang medik dan non medik
e. Penyelenggaraan pelayanan rujukan
f. Penyelenggaraan pelayanan peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit
g. Penyelenggaraan pengembangan program, penelitian dan
sistem informasi manajemen
h. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
i. Penyelenggaraan administrasi umum dan keuangan
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati

2. Pejabat Struktural
Tabel 4. Nama Pejabat Struktural Tahun 2018
NAMA JABATAN
dr. Bambang Pujiyanto, M.Kes Direktur
dr. Teguh Rochadi Wakil Direktur Bidang Umum dan Keuangan
dr. Markus Dwi Agus Wakil Direktur Bidang Pelayanan
Drs. F.X. Gintono Bedjo Kepala Bagian Sekretariat
Puji Krisdyantoro, S.Kep.Ns, MM Ka.Sub.Bag. Rumah Tangga dan Perlengkapan
Waluyo, S.Kep, MM Ka.Sub.Bag. Kepegawaian dan Diklat
Indarti, S.Gz Ka.Sub.Bag. Tata Usaha
Yuli Wibowo, SKM, MM Ka. Bag. Perencanaan dan Rekam Medis
Sujarno, SKM, MM Ka.Sub.Bag. Perencanaan Program &
Pelaporan
Rusharjanti, S.Sos, MM Ka.Sub.Bag. Rekam Medis
Yuali Edy Pratomo, Amd.Kep Ka.Sub.Bag. Informasi
dr. Edi Mulyanto, M.Kes, Sp.S, MSiMed Ka.Bag. Keuangan
Rindyarini, SE, MM Ka.Sub.Bag. Perbendaharaan
Endah Nuraini, SE, MM Ka.Sub.Bag. Anggaran
Untung Suripto, SE Ka.Sub.Bag. Verifikasi dan Akuntansi
dr. Diana Fajar Udharita, MM Ka.Bid. Pelayanan Medik
dr. Bambang Rustanto Ka.Si. Pelayanan Medik I
Sakir, S. Kep, Ns, MM Ka.Si. Pelayanan Medik II
dr. Titik Wahyuningsih, M. Kes Ka.Bid. Pelayanan Penunjang Medik
Woro Mawarni, S.Kep, MM Ka.Si. Pelayanan Penunjang Medik I
20

Bandono, S.Sos, MM Ka.Si. Pelayanan Penunjang Medik II


Moch. Hasyim, SKM, MM Ka.Bid. Pelayanan Keperawatan
Ahmad Affandi, S.Kep,Ns, M.Kes Ka.Si. Pelayanan Keperawatan I
Lilik Handayaningrum, S. Kep Ka.Si. Pelayanan Keperawatan II

3. Instalasi RSUD dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi


Kabupaten Grobogan
Berdasarkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan nomor :
445/2433/2018, tentang Penetapan Nama Instalasi pada RSUD dr. R.
Soedjati
Soemodiardjo Purwodadi Kabupaten Grobogan, ditetapkan instalasi
terdiri dari :
a. Instalasi Rawat Jalan;
b. Instalasi Rawat Inap A;
c. Instalasi Rawat Inap B;
d. Instalasi Rawat Inap C;
e. Instalasi Rawat Intensive dan Anestesi;
f. Instalasi Gawat Darurat;
g. Instalasi Rehabilitasi Medik;
h. Instalasi Kamar Operasi;
i. Instalasi Kamar Bersalin;
j. Instalasi Neonatal Resiko Tinggi;
k. Instalasi Farmasi;
l. Instalasi Laboaratorium dan Bank Darah Rumah Sakit;
m. Instalasi Radiologi;
n. Instalasi Gizi;
o. Instalasi Haemodialisa;
p. Instalasi Penunjang Diagnostik Terpadu;
q. Instalasi Forensik;
r. Instalasi Sarana Sandang & Sterilisasi;
s. Instalasi Sarana & Prasarana;
t. Instalasi Sanitasi;
u. Instalasi Pengadaan.
21

Kepala Instalasi mempunyai fungsi sebagai berikut :


a. Menyusun rencana kegiatan dan kebutuhan instalasi;
b. Penyelenggaraan pelayanan baik secara langsung maupun
pelayanan administrasi;
c. Pengembangan dan peningkatan instalasi.

4. Struktur Organisasi RSUD

Gambar 1. Struktur Organisasi RSUD


22

B. Tugas Jabatan Peserta Diklat


Dalam Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor: 139/KEP/M.PAN/11/2003 tentang Jabatan Fungsional Dokter
dan Angka Kreditnya diterangkan bahwa dokter adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehatan.
Tugas pokok dokter adalah memberikan pelayanan kesehatan
pada sarana pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
kemandirian di bidang kesehatan kepada masyarakat.
Penulis adalah seorang dokter spesialis Obsgyn ahli pertama
dengan golongan III/b atau setara dengan dokter pertama. Rincian
kegiatan penulis sebagai calon Dokter Pertama yang tercantum dalam
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor:
139/KEP/M.PAN/11/2003 yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama;
2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama;
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum;
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum;
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana;
6. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sedang;
7. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K) tingkat sederhana;
8. Melakukan kunjungan (visite) pada pasien rawat inap;
9. Melakukan pemulihan mental tingkat sederhana;
10. Melakukan pemulihan mental kompleks tingkat I;
11. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana;
12. Melakukan pemulihan fisik kompleks tingkat I;
13. Melakukan pemeliharaan kesehatan Ibu;
14. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita;
15. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak;
16. Melakukan pelayanan keluarga berencana;
23

17. Melakukan pelayanan imunisasi;


18. Melakukan pelayanan gizi;
19. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit;
20. Melakukan penyuluhan medik;
21. Membuat catatan medik rawat jalan;
22. Membuat catatan medik rawat inap;
23. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar;
24. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam;
25. Menguji kesehatan individu;
26. Menjadi Tim Penguji Kesehatan;
27. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana;
28. Melakukan visum et repertum kompleks tingkat 1;
29. Menjadi saksi ahli;
30. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan;
31. Melakukan otopsi dengan pemeriksaam laboratorium;
32. Melakukan tugas jaga panggilan/ on calls;
33. Melakukan tugas jaga di tempat / rumah sakit;
34. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien;
35. Melakukan kaderisasi masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
sederhana
24

C. Role Model

Drg. Hj. Lely Atasti B, MKes

Gambar 2. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan 2017 – 2018

Tokoh yang menjadi role model bagi penulis adalah drg Lely Atasti
Bachrudin. Beliau merupakan sosok yang sangat menginspirasi penulis di
bidang Kesehatan. Beliau lahir di Jakarta tanggal 3 September 1958,
sekarang beralamat di Jalan Hayam Wuruk no. 118 Purwodadi
Grobogan. Ibu lely Atasti menyelesaikan sekolah dasar di SD
Cendrawasih Cipete pada tahun 1970 kemudian beliau melanjutkan
sekolah menengah pertama di Burma karena harus mengikuti ayahnya
yang bertugas sebagai Duta besar Indonesia untuk myanmar dan lulus
pada tahun 1973. Beliau menyelesaikan Sekolah menengah atas
Sumbangsih Jakarta pada tahun 1976. Karena mempunyai cita-cita
sebagai dokter gigi sejak kecil beliau melanjutkan pendidikan tinggi di
Universitas Trisakti dan menyelesaikan pendidikan sarjana kedokteran
gigi dan menyelesaikan koas pada tahun 1983.
Bu Lely mengawali karier sebagai dokter gigi ahli pertama di
Puskesmas Kunduran Blora pada tahun 1984 sampai dengan 1991
kemudian menjabat kasie pemulihan kesehatan Dinkes grobogan pada
tahun 1991 sampai dengan 1999, Kepala Bidang pencegahan dan
pemberantasan penyakit tahun 1999 sampai dengan 2003 setelah 12
25

tahun mengabdi di dinkes kabupaten Grobogan bu leli berpindah di


Rumah Sakit Umum Daerah dr R Soedjati th 2003 sampai dengan 2005,
kemudian menjadi kepala bidang medik tahun 2005 sampai dengan 2007
kemudian menjadi wakil direktur pelayanan RSUD dr Soedjati tahun 2007
sampai dengan 2012, Staf ahli bupati Bid SDM th 2012 sampai dengan
2014, Kepala Badan Pemberdayaan Wanita, Perlindungan anak dan KB
tahun 2014 sampai dengan 2017, menjadi kepala dinas Kesehatan 2017
sampai dengan purna pada tahun 2018.
Setelah purna, beliau tidak berhenti mengabdi, selain tetap
menjalankan perannya sebagai Dokter gigi keluarga dibawah naungan
BPJS, beliau juga masih aktif di organisasi PMI sebaga dewan penasihat
utama. Saat ini beliau juga menjadi tim Surveyor Akreditasi FKTP
dibawah Kementrian Kesehatan Republik Indonesia sub bagian Komisi
Akreditasi fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama yang masih aktif
dibutuhkan menjalankan akreditasi di banyak daerah di Indonesia.
Beliau adalah sosok yang sangat inspiratif dalam dunia kesehatan
sehingga hal ini memotivasi penulis untuk bisa meraih prestasi terbaik
dan mampu mengembangkan potensi dalam dirinya. Sosok role model
tersebut merupakan pribadi yang senang belajar dan membuka wawasan.
Dengan hal tersebut beliau meyakini bahwa pasti mampu meraih impian
untuk menjadi dokter gigi yang ideal, berprestasi, profesional, dan
inspiratif.
Ibu Lely adalah Ibu kandung penulis, beliau merupakan sosok yang
sangat berjasa yang jasanya tidak dapat dibalas dengan apapun. Ibu Lely
adalah sumber inspirasi bagi penulis yang mengerti dan paham akan
eksistensi seorang Ibu baginya. Tidak saja melahirkan, menjaga,
merawat, hingga membesarkan kita, Ibu Lely juga telah memberikan
pelajaran-pelajaran yang bermanfaat dan berguna bagi penulis untuk
masa depan. Kesabaran, keseriusan, keteguhan dan kecintaaan beliau
ketika merawat dan menjaga penulis merupakan perjuangan yang harus
dihargai. Penghargaan atas jasa beliau sebagai seorang Ibu bukan dilihat
dari banyaknya harta yang penulis berikan. Menjadi anak yang berbakti,
berguna bagi Bangsa, Nusa, dan Negara terutama bagi Agama yang
tercurah dalam tingkah laku dan sifat yang bermoral tinggi, rendah hati,
26

tidak sombong, dermawan, jujur, semangat kuat dan sebagainya,


merupakan cita-cita beliau sebagai seorang ibu yang sejati.
Ketelitian, keseriusan, ketekunan, kesabaran, kesungguhan,
kedisiplinan, kepasrahan kepada Tuhan, kegembiraan Beliau ketika
merawat, menjaga dan membesarkan penulis, merupakan pelajaran yang
sangat berharga bagi kita. Inspirasi yang lahir dari perjuagan beliau
sebagai seorang Ibu adalah, suatu bahan pelajaran yang harus penulis
laksanakan dan amalkan, bahwa hidup ini harus dijalani dengan
kesungguhan, keteguhan, kedisiplinan, kesabaran, kegembiraan serta
sikap pasrah yang selalu kita tujukan kepada Allah Swt. Jika kita serius,
bersungguh-sungguh, sabar, kerja keras, semangat tinggi dalam
menjalani hidup ini, maka Insya Allah, apa yang menjadi cita-cita kita
untuk menjadi orang yang sukses di masa depan akan terwujud.
Kedisiplinan, penampilan, kepedulian terhadap lingkungan sekitar
yang beliau tunjukkan juga selalu mencerminkan sikap aparatur sipil
negara yang berintegritas dan penerapan nilai-nilai dasar ANEKA dalam
kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, beliau merupakan figur terbaik
bagi penulis untuk dijadikan role model.
BAB III
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI

A. Daftar Rancangan Kegiatan Aktualisasi dan Keterikatan dengan Nilai


ANEKA
Berdasarkan isu yang terpilih yaitu kurang optimalnya pelayanan
deteksi dini kanker leher rahim dengan metode Inspeksi Visual Asetat (IVA)
di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi, maka dirancang kegiatan-
kegiatan sebagai berikut:
Unit Kerja : RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Isu yang diangkat : Kurang optimalnya pelayanan deteksi dini kanker
leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Asetat
(IVA) di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi
Judul : Optimalisasi pelayanan deteksi dini kanker leher
Rahim di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo
Purwodadi
Gagasan : 1. Melakukan Sosialisasi mengenai deteksi dini
Pemecahan isu kanker leher rahim di Puskesmas
2. Pembuatan Leaflet dan X Banner edukasi
mengenai deteksi dini kanker leher Rahim
3. Melakukan penyuluhan mengenai deteksi dini
kanker leher rahim kepada pengunjung RSUD
4. Melakukan pelatihan mengenai deteksi dini
kanker leher rahim kepada tenaga kesehatan
5. Melakukan Pemeriksaan deteksi dini kanker
leher Rahim dengan metode IVA di Poliklinik
Kandungan RSUD

27
Tabel 5. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Menghadap Memperoleh Etika Publik (Sopan) Saya Kegiatan ini Kegiatan
Sosialisasi kepala dukungan dan menghadap kepala mendukung sosialisasi ke
mengenai puskesmas persetujuan puskesmas dengan sopan Misi RSUD yang Puskesmas ini
deteksi dini untuk rencana NAS (sila 3 dan 4) Saya ke-3 yaitu: menguatkan
kanker leher kegiatan bermusayawaran dengan Meningkatkan nilai-nilai
rahim di kepala puskesmas kemampuan organisasi yaitu
Puskesmas menggunakan bahasa sumber daya Sehat,
(Tugas Indonesia yang Baik dan manusia dalam Tanggap
Tambahan Benar melayani Profesional,
Pimpinan) Melaksanakan Terlaksananya Komitmen Mutu (efisien) masyarakat. dan Ikhlas
Koordinasi koordinasi Dinas Saya melakukan koordinasi
dengan dinas Kesehatan yg efisien dengan pihak
kesehatan dengan RSUD Dr terkait
R Soedjati Akuntabilitas (Kejelasan)
dalam koordinasi saya
menjelaskan sejelas
jelasnya tentang rencana
penyuluhan
Memohon ijin Diperoleh Etika Publik (Sopan)
atasan untuk Persetujuan saya mengahadap atasan
melaksanakan atasan dalam dengan sopan
sosialisasi bentuk surat Akuntabilitas (tanggung
tugas jawab) meminta ijin adalah
bentuk tanggung jawab
saya kepada atasan
Menyiapkan Tersedianya Nasionalisme (sila 3) saya

28
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
materi sosialisasi materi sosialisasi membuat materi sosialisasi
dengan bahasa Indonesia
yg baik dan benar
Komitmen mutu (efektif)
materi sosialisasi efektif
dalam membuat peserta
paham
Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas
sarana dan sarana dan (kepemimpinan)
prasarana prasarana Saya memimpin koordinasi
pihak terkait untuk
persiapan sarana dan
prasarana
Komitmen mutu (orientasi
mutu)
Sarana dan prasarana yg
disiapkan mendukung
kelancaran acara
penyuluhan yg berkualitas
Melaksanakan Terlaksananya Etika publik (ramah)
sosialisasi sosialisasi dan saya melakukan sosialisasi
pemahaman dengan sopan dan ramah
Anti korupsi (sederhana)
Saya melakukan sosialisasi
secara sederhana

29
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Melakukan Memohon ijin Diberikannya ijin Etika Publik (Sopan) Saya Kegiatan ini Kegiatan
penyuluhan dan diskusi atasan untuk memohon ijin atasan mendukung penyuluhan
mengenai dengan atasan melakukan dengan sopan Visi: ”Rumah Sakit kepada
deteksi dini penyuluhan NAS (sila 3 dan 4) Saya Pilihan Keluarga” pengunjung ini
kanker leher mendiskusikan secara Serta sesuai ini menguatkan
rahim kepada musyawarah dengan dengan nilai-nilai
pengunjung atasan dgn menggunakan Misi RSUD ke-1 organisasi yaitu
RSUD bahasa Indonesia yang yaitu: Sehat,
(SKP) Baik dan Benar Menyelenggarakan Senyum
Akuntabilitas (Kejelasan) pelayanan Tanggap, dan
dalam diskusi tersebut saya kesehatan yang Kepuasan,
menjelaskan sejelas bermutu prima serta ikhlas
jelasnya tentang rencana
penyuluhan
Merencanakan Tersusunnya Akuntabilitas
materi materi (kepemimpinan) dan
penyuluhan penyuluhan yang Nasionalisme (sila 4) Saya
akan diberikan memimpin diskusi dan
musyawarah tentang bahan
penyuluhan dengan teman
sejawat
Komitmen mutu (efektif)
bahan yang telah disusun
diharap efektif diterima
oleh para pendengar
Menyiapkan Tersedianya Akuntabilitas
sarana dan Sarana dan (kepemimpinan)
prasarana prasarana saat Saya memimpin koordinasi

30
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
penyuluhan pihak terkait untuk
persiapan sarana dan
prasarana
Komitmen mutu (orientasi
mutu)
Sarana dan prasarana yg
disiapkan mendukung
kelancaran acara
penyuluhan yg berkualitas
Melakukan Terlaksananya Etika publik (ramah)
kegiatan penyuluhan saya melakukan sosialisasi
penyuluhan mengenai deteksi dengan sopan dan ramah
dini kanker leher Nasionalisme (sila 2)
Rahim dengan Saya melakukan
metode IVA penyuluhan dengan
mengedepankan rasa
empati terhadap keluhan
masyarakat
Anti korupsi (sederhana)
Saya melakukan sosialisasi
secara sederhana

3 Melakukan Memohon ijin Diberikannya ijin Etika Publik (Sopan) Saya Kegiatan ini Kegiatan
pelatihan dan diskusi atasan untuk memohon ijin atasan sesuai dengan pelatihan ini
deteksi dini dengan atasan melakukan dengan sopan Misi RSUD ke-3 menguatkan
kanker leher pelatihan Nasionalisme (sila 4) yaitu: nilai-nilai
rahim kepada saya bermusyawarah Meningkatkan organisasi yaitu
tenaga dengan atasan untuk kemampuan Profesional,

31
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
kesehatan mernecanakan kegiatan sumber daya Mantap, dan
(SKP) pelatihan manusia dalam Akurat
Merencanakan Tersusunnya Nasionalisme (sila 4) melayani
materi pelatihan materi pelatihan saya berdiskusi dengan masyarakat
yang akan rekan sejawat untuk
diberikan menyusun materi pelatihan

Persiapaan Tersedianya Akuntabilitas (tanggung


dengan pihak Sarana dan jawab)
terrkait untuk prasarana saat Saya bertanggung jawab
sarana dan penyuluhan terhadap sarana dan
prasarana prasarana yang akan saya
gunakan
Anti korupsi (disiplin)
Saya akan disiplin dalam
menggunakan sarana dan
prasarana yang disiapkan
Melakukan Terlaksananya Komitmen mutu (efektif)
pelatihan dalam pelatihan deteksi materi pelatihan diharapkan
bentuk dini kanker leher efektif dalam membuat
pemberian Rahim kepada meningkatkan pemahaman
materi dan tenaga kesehatan dan ketrampilan
praktek Etika publik
(kebersamaan)
saya melakukan pelatihan
dengan mengedepankan
prinsip kebersamaan
Evaluasi hasil Peserta pelatihan Akuntabilitas

32
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
pelatihan memahami dan (transparansi)
dapat melakukan Hasil evaluasi pelatihan
deteksi dini secara transparan akan
kanker leher diumumkan kepada para
rahim dengan peserta dan dilaporkan ke
metode IVA atasan
Anti korupsi (jujur)
Saya akan bersikap jujur
dalam mengevaluasi hasil
pelatihan

4 Pembuatan Melakukan Atasan Etika Publik (Sopan) Saya Kegiatan ini Kegiatan
Leaflet dan X Konsultasi mendukung dan memohon ijin atasan Kegiatan ini pembuatan
Banner dengan atasan memberi ijin dengan sopan mendukung leaflet dan x
edukasi pembagian leaflet Nasionalisme (sila 4) Visi: ”Rumah Sakit banner ini
mengenai dan pemasangan Saat berkonsultasi saya Pilihan Keluarga” menguatkan
deteksi dini x banner bermusyawarah dengan Serta sesuai nilai-nilai
kanker leher atasan dengan organisasi yaitu
Rahim Melakukan Didapatkan isi Nasionalisme (sila 4) Misi RSUD ke-4 Integrasi,
(inovasi) diskusi dengan materi yang akan Saya melakukan yaitu: Tanggap, dan
sejawat SpOG dimasukkan musyawarah dan diskusi meningkatkan Kepuasan
mengenai isi dalam leaflet dan dengan rekan sejawat untuk kinerja pelayanan
leaflet dan x x banner mendapatkan mufakat
banner Etika publik
(kebersamaan)
Dalam melakukan diskusi
saya mengedapankan
prinsip kebersamaan

33
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Merancang Didapatkan Komitmen mutu (inovatif)
desain leaflet rancangan atau Saya merancang leaflet
dan x banner desain leaflet dan dengan desain yang
x banner inovatif dan menarik
Akuntabilitas (kejelasan)
Materi yang saya masukkan
dalam leaflet dan x banner
harus benar benar jelas
Melakukan Tercetaknya Akuntabilias
pencetakan leaflet dan x (transparansi)
leaflet dan x banner Proses pemesanan dan
banner pencetakan secara
transparan diketahui oleh
atasan saya
Anti korupsi (jujur)
Saya secara jujur
melaporkan proses
pencetakan dengan
menunjukkan nota kepada
atasan
Membagikan Dibagikannya Komitmen mutu (efektif
leaflet dan leaflet di tempat dan efisien)
pemasangan x strategis dan Saya membagikan leaflet
banner dipasangnya x dan meletakkan x banner
banner di depan pada tempat strategis
poliklinik obsgin secara efektif dan efisien
Anti korupsi (mandiri)
Saya membagikan leaflet

34
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
dan meletakkan x banner
secara mandiri

5 Melakukan Melakukan Disetujuinya Etika Publik (Sopan) Saya Kegiatan ini Kegiatan
Pemeriksaan kosultasi rancangan form melakukan konsultasi mendukung pemeriksaan
deteksi dini Pembuatan form pemeriksaan IVA dengan sopan Visi: ”Rumah Sakit IVA di poliklinik
kanker leher pemeriksaan IVA Nasionalisme (sila 4) Pilihan Keluarga” ini menguatkan
Rahim dengan Saya bermusyawarah Serta sesuai nilai-nilai
metode IVA di dengan atasan untuk dengan organisasi yaitu
Poliklinik menentukan form Misi RSUD ke-1 Sehat, Mantap
Kandungan pemeriksaan yaitu : Profesional,
RSUD Koordinasi Melakukan Etika publik (profesional) menyelenggarakan dan Akurat
(SKP) dengan pihak pencetakan form, Saya menyiapkan alat dan pelayanan
terkait untuk tersedianya alat bahan secara profesional kesehatan yang
penyediaan alat dan bahan untuk agar sesuai standar bermutu prima
dan bahan pemeriksaan IVA Komitmen mutu
pemeriksaan (berorientasi mutu)
Saya menyiapkan alat dan
bahan yang sesuai
standard
Melakukan Didapatkan Etika Publik (Sopan)
informed consent persetujuan melakukan informed
pemeriksaan pasien untuk consent dengan sopan
dilakukan Nasionalisme (sila 3)
pemeriksaan IVA Saya menjelaskan kepada
pasien dengan bahasa
Indonesia yang baik dan
benar

35
Kontribusi Penguatan
Tahapan Keterkaitan Substansi
No Kegiatan Output/Hasil terhadap Visi Misi nilai-nilai
Kegiatan dengan ANEKA
Organisasi organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Melakukan Dilakukan Akuntabilitas (tanggung
pemeriksaan IVA pemeriksaan IVA jawab)
Saya melakukan
pemeriksaan dengan penuh
tanggung jawab
Etika publik (profesional)
Saya melakukan
pemeriksaan IVA dengan
professional
Menjelaskan Pasien mendapat Nasionalisme (sila 2)
hasil penjelasan Saya menjelaskan hasil
pemeriksaan IVA mengenai hasil pemeriksaan dengan
pemeriksaan mengedepankan nilai
kemanusiaan dan anti
diskriminasi
Anti korupsi (jujur) saya
menyampaikan hasil
pemeriksaan dengan jujur

(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)

36
B. Jadwal Rancangan Aktualisasi
Tabel 6. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

Minggu ke/ Bulan


No. Kegiatan Agustus September Bukti Kegiatan / Portofolio
2 3 4 5 1 2
1. Melakukan Sosialisasi mengenai deteksi dini 1. Foto konsultasi
kanker leher rahim di Puskesmas 2. Surat permohonan Dinas Kesehatan
3. Surat tugas atasan
4. Materi sosialisasi
5. Daftar hadir sosialisasi
6. Foto / video sosialisasi
2. Melakukan penyuluhan mengenai deteksi dini 1. Foto konsultasi
kanker leher rahim kepada pengunjung RSUD 2. Materi sosialisasi
3. Daftar hadir penyuluhan
4. Foto / video sosialisasi
3. Melakukan pelatihan mengenai deteksi dini 1. Foto konsultasi diskusi
kanker leher rahim kepada tenaga kesehatan 2. Materi pelatihan
3. Daftar hadir pelatihan
4. Foto / video sosialisai
4. Pembuatan Leaflet dan X Banner edukasi 1. Foto konsultasi
mengenai deteksi dini kanker leher Rahim 2. desain leaflet dan x banner
3. fc nota pemesanan
4. foto pemasangan x banner dan pembagian leaflet
5. Melakukan Pemeriksaan deteksi dini kanker 1. Foto alat dan bahan
leher Rahim dengan metode IVA di Poliklinik 2. Form informed consent yang ditandatangai
Kandungan RSUD 3. Form khusus hasil pemeriksaan IVA
4. Foto proses pemeriksaan

37
38

C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala


Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ASN akan dilaksanakan pada
tanggal 7 Agustus 2019 sampai dengan 11 September 2019 pada
institusi tempat kerja. Dalam pelaksanaannya dimungkinkan terjadinya
kendala-kendala yang berisiko menghambat kegiatan yang telah
direncanakan menjadi kurang optimal. Oleh karena itu diperlukan
antisipasi untuk menghadapi kendala-kendala tersebut, sehingga dampak
yang menghambat kegiatan tersebut dapat diminimalisir. Antisipasi dalam
menghadapi kendala-kendala selama aktualisasi dapat dijelaskan lebih
lanjut pada tabel dibawah ini:
Tabel 7. Antisipasi menghadapi kendala-kendala aktualisasi

Strategi Menghadapi
No. Kegiatan Kendala
Kendala
1. Melakukan Kurangnya peserta Berkoordinasi dengan
Sosialisasi yang datang untuk bidan desa, kader dan
mengenai deteksi sosialisasi kepala puskesmas
dini kanker leher
rahim di
Puskesmas
2. Melakukan Pengunjung RSUD Penyuluhan
penyuluhan kurang paham dan menggunakan bahasa
mengenai deteksi tidak tertarik yang mudah dipahami
dini kanker leher dengan materi dan disampaikan
rahim kepada penyuluhan secara menarik
pengunjung RSUD
3. Pembuatan Leaflet Materi dalam Rancangan leaflet dan
dan X Banner leaflet sulit x banner dibuat
edukasi mengenai dipahami dan tidak sederhana, menarik
deteksi dini kanker menarik dan mudah dipahami
leher Rahim
4. Melakukan Peserta pelatihan Materi pelatihan dibuat
pelatihan deteksi tidak memahami menarik dan mudah
dini kanker leher materi pelatihan dipahami
rahim kepada
tenaga kesehatan
5. Melakukan Pasien enggan Promosi dan koordinasi
Pemeriksaan melakukan dengan puskesmas,
deteksi dini kanker pemeriksaan IVA bidan desa, serta
leher Rahim di RSUD kader
dengan metode Informed konsent yang
IVA di Poliklinik baik
Kandungan RSUD
39

Sedangkan dampak yang mungkin terjadi jika kegiatan dilakukan tanpa


menggunakan nilai-nilai ANEKA antara lain sebagai berikut:

Tabel 8. Dampak jika Kegiatan Dilaksanakan Tanpa Menggunakan Nilai-Nilai


ANEKA

No. Kegiatan Dampak


1. Melakukan Sosialisasi mengenai Puskesmas tidak tersosialisasi
deteksi dini kanker leher rahim di dengan baik sehingga angka
Puskesmas deteksi dini rendah
2. Melakukan penyuluhan Pengunjung tidak memahami
mengenai deteksi dini kanker isi dan maksud penyuluhan
leher rahim kepada pengunjung yang disampaikan
RSUD
3. Pembuatan Leaflet dan X Pasien tidak tertarik untuk
Banner edukasi mengenai membaca isi leaflet dan x
deteksi dini kanker leher Rahim banner
4. Melakukan pelatihan deteksi dini Tenaga kesehatan terkait
kanker leher rahim kepada tidak dapat melakukan deteksi
tenaga kesehatan dini dengan baik
5. Melakukan Pemeriksaan deteksi Pasien tidak puas dengan
dini kanker leher Rahim dengan pelayanan yang diberikan
metode IVA di Poliklinik
Kandungan RSUD
BAB IV
HASIL KEGIATAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

A. Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Dan Habituasi


Pada Rancangan Aktualisasi direncanakan 5 (lima) kegiatan terdiri
dari: Melakukan Sosialisasi mengenai deteksi dini kanker leher rahim di
Puskesmas yang berasal dari tugas tambahan pimpinan; Melakukan
penyuluhan mengenai deteksi dini kanker leher rahim kepada pengunjung
RSUD yang berasal dari SKP; Pembuatan Leaflet dan X Banner edukasi
mengenai deteksi dini kanker leher Rahim yang berasal dari inovasi yang
disetujui atasan; Melakukan pelatihan mengenai deteksi dini kanker leher
rahim kepada tenaga kesehatan yang berasal dari SKP; Melakukan
Pemeriksaan deteksi dini kanker leher Rahim dengan metode IVA di Poliklinik
Kandungan RSUD yang berasal dari SKP. Kegiatan aktualisasi dapat
dilaksanakan mulai tanggal 8 Agustus 2019 sampai dengan tanggal 10
Setember 2019. Adapun uraian capaian masing-masing kegiatan aktualisasi-
habituasi adalah sebagai berikut:

40
41

Melakukan Sosialisasi mengenai Deteksi Dini


KEGIATAN 1 Kanker Leher Rahim di Puskesmas
Tawangharjo

A. Sumber Kegiatan
Tugas Tambahan Pimpinan

B. Tanggal Pelaksanaan
14 Agustus 2019

C. Lokasi / Tempat
UPTD Puskesmas Tawangharjo

D. Tahapan Kegiatan
1. Menghadap kepala puskesmas untuk rencana kegiatan
2. Melaksanakan Koordinasi dengan dinas kesehatan
3. Memohon ijin atasan untuk melaksanakan sosialisasi
4. Menyiapkan materi sosialisasi
5. Menyiapkan sarana dan prasarana
6. Melaksanakan sosialisasi

E. Hasil / Output
1. Memperoleh dukungan dan persetujuan
2. Terlaksananya koordinasi Dinas Kesehatan dengan RSUD Dr R
Soedjati
3. Diperoleh Persetujuan atasan dalam bentuk surat tugas
4. Tersedianya materi sosialisasi
5. Tersedianya saran dan prasarana
6. Terlaksananya sosialisasi dan pemahaman

F. Nilai – nilai ANEKA yang di Aktualisasikan


1. Akuntabilitas : (Kepemimpinan) Saya memimpin koordinasi pihak
terkait untuk persiapan acara sosialisasi. (Kejelasan) dalam
koordinasi saya menjelaskan sejelas jelasnya tentang rencana
penyuluhan. (Tanggung jawab) meminta ijin adalah bentuk
tanggung jawab saya kepada atasan.
2. Nasionalisme : (Sila 3) Saya menggunakan bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar saat menghadap atasan, dan saat berdiskusi
dengan peserta sosialisasi. Menyanyikan lagu Nasional sebelum
acara sosialisasi (Sila 4) Saya bermusyawaran dengan kepala
puskesmas, pihak terkait, atasan, juga berdiskusi dengan peserta
sosialisasi dengan melakukan tanya jawab.
3. Etika publik : (Sopan) Saya menghadap atasan dan kepala
puskesmas dengan sopan. (Ramah) saya melakukan sosialisasi
dengan sopan dan ramah. (Empati) Dalam melakukan sosialisasi
saya mengedepankan rasa empati dalam mendengarkan keluhan
masyarakat. (Tanggap) saya sebagai tenaga Profesional dari
RSUD Selalu tanggap akan permasalahan yang ada di masyarakat
42

dan Puskesmas.
4. Komitmen mutu : (Efisien) Saya melakukan koordinasi yg efisien
dengan pihak terkait dengan memnggil sekaligus pihak2 terkait.
(Efektif) materi sosialisasi yang saya buat efektif dalam membuat
peserta paham. (Orientasi mutu) Sarana dan prasarana yg
disiapkan mendukung kelancaran acara penyuluhan yg berkualitas
5. Anti korupsi : (Sederhana) Saya melakukan sosialisasi secara
sederhana. (Disiplin) Disiplin dengan datang tepat waktu saat
konsultasi dengan atasan dan datang tepat waktu saat acara
sosialisasi. (Kepedulian) Peduli terhadap peserta sosialisasi
dengan melakukan Tanya jawab agar peserta dapat lebih
memahami

G. Analisis Dampak bila Nilai-Nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas Jabatan
1. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika publik,
Nasionalisme maupun Anti Korupsi, maka saya tidak akan
mendapatkan arahan yang bermanfaat untuk kelancaran kegiatan
saya
2. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme dan
Etika publik dan Komitmen mutu, kegiatan sosialisasi tidak akan
dapat terlaksana dengan baik

H. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Penguatan Visi-


Misi Organisasi
1. Peserta sosialisasi di puskesmas mendapatkan tambahan ilmu dan
wawasan yang bermanfaat
2. Kegiatan ini mendukung Misi RSUD yang ke-3 yaitu: Meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam melayani masyarakat.

I. Penguatan Nilai – nilai Organisasi


Kegiatan sosialisasi ke Puskesmas ini menguatkan nilai-nilai organisasi
yaitu Sehat, Tanggap, Profesional, dan Ikhlas. Dimana saya sebagai
tenaga Profesional dari RSUD Selalu tanggap akan permasalahan
yang ada di masyarakat dan Puskesmas, dalam hal ini peduli dengan
masyarakatnya agar selalu sehat dengan cara melakukan sosialisasi
mengenai deteksi dini lesi pra kanker secara ikhlas di Puskesmas
sebagai jejaring RSUD.

J. Uraian Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala


Kendala : Kurangnya peserta yang datang untuk sosialisasi
Strategi mengatasi kendala : Berkoordinasi dengan bidan desa, kader
dan kepala puskesmas. Acara sosialisasi diadakan pada waktu
pertemuan rutin para bidan desa dan kader puskesmas.
43

K. Dukungan Bukti – bukti Capaian Aktualisasi


BUKTI KEGIATAN I
1. Menghadap kepala puskesmas secara sopan (Etika Publik) untuk
merencanakan kegiatan sosialisasi. Saya bermusayawaran dengan kepala
puskesmas menggunakan bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
(Nasionalisme)

2. Melaksanakan Koordinasi dengan dinas kesehatan secara efisien


dengan memanggil sekaligus dengan pihak terkait (Komitmen
Mutu). Dalam koordinasi saya menjelaskan sejelas jelasnya tentang
rencana penyuluhan (Akuntabilitas)
44

3. Saya memohon ijin atasan secara sopan untuk melaksanakan


sosialisasi. (Etika Publik) Saya bertanggungjawab melaporkan dan
meminta ijin kepada atasan sebelum melaksanakn kegiatan diluar
lingkungan RSUD (Akuntabilitas)

4. Saya membuat dan Menyiapkan materi sosialisasi dengan bahasa


Indonesia yg baik dan benar (Nasionalisme). Materi sosialisasi
yang saya siapkan harus efektif dalam membuat peserta paham
(Komitmen mutu)
45

5. Dalam menyiapkan Sarana dan Prasarana saya memimpin


koordinasi dengan pihak terkait (Akuntabilitas). Sarana dan
prasarana yg disiapkan mendukung kelancaran acara penyuluhan
yg berkualitas (Komitmen mutu)

6. Sebelum sosialisasi kami menyanyikan lagu nasional


(Nasionalisme).
46

7. Dalam sosialisasi saya melakukan dengan sopan dan ramah (Etika


publik).Saya melakukan sosialisasi secara sederhana , disiplin
dengan datang tepat waktu saat acara sosialisasi, dan juga peduli
terhadap peserta sosialisasi dengan melakukan Tanya jawab agar
peserta dapat lebih memahami (Anti Korupsi)
47

Pembuatan Leaflet dan X Banner edukasi


KEGIATAN 2
mengenai deteksi dini kanker leher Rahim

A. Sumber Kegiatan
Inovasi

B. Tanggal Pelaksanaan
Agustus minggu ke-2

C. Lokasi / Tempat
RSUD Dr R. Soedjati Purwodadi

D. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan Konsultasi dengan atasan
2. Melakukan diskusi dengan sejawat SpOG mengenai isi leaflet dan
x banner
3. Merancang desain leaflet dan x banner
4. Melakukan pencetakan leaflet dan x banner
5. Membagikan leaflet dan pemasangan x banner

E. Hasil / Output
1. Atasan mendukung dan memberi ijin pembagian leaflet dan
pemasangan x banner
2. Didapatkan isi materi yang akan dimasukkan dalam leaflet dan x
banner
3. Didapatkan rancangan atau desain leaflet dan x banner
4. Tercetaknya leaflet dan x banner
5. Dibagikannya leaflet di tempat strategis dan dipasangnya x banner
di depan poliklinik obsgin

F. Nilai – nilai ANEKA yang di Aktualisasikan


1. Akuntabilitas : (Kejelasan) Materi yang saya masukkan dalam leaflet
dan x banner harus benar benar jelas sehingga dapat dipahami oleh
masyarakat. (Transparansi) Proses pemesanan dan pencetakan
secara transparan diketahui oleh atasan saya.
2. Nasionalisme : (Sila 3) Saya menggunakan bahasa Indonesia yang
Baik dan Benar saat menghadap atasan. Bahasa yang saya gunakan
dalam leaflet dan x banner yang saya buat adalah bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar. (Sila 4) Saat berkonsultasi, saya
bermusyawarah dan berdiskusi dengan atasan maupun dengan rekan
sejawat untuk mendapatkan mufakat.
3. Etika publik : (Sopan, ramah) Saya berdiskusi dengan atasan atau
teman sejawat secara sopan. (Kebersamaan) Dalam melakukan
diskusi dengan atasan atau teman sejawat saya mengedapankan
prinsip kebersamaan. (Tanggap) saya sebagai tenaga Profesional
dari RSUD Selalu tanggap akan permasalahan yang ada di
masyarakat dan Puskesmas.
48

4. Komitmen mutu : (inovatif) Saya merancang leaflet dengan desain


yang inovatif dan menarik (efektif dan efisien) Saya membagikan
leaflet dan meletakkan x banner pada tempat strategis secara efektif
dan efisien, dilihat oleh pasien dan pengunjung.
5. Anti korupsi :(Jujur) Saya secara jujur melaporkan proses
pencetakan dengan menunjukkan nota kepada atasan. (Mandiri) Saya
membagikan leaflet dan meletakkan x banner secara mandiri

G. Analisis Dampak bila Nilai-Nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas Jabatan
1. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika publik,
Nasionalisme maupun Anti Korupsi, maka saya tidak akan
mendapatkan arahan yang bermanfaat dalam menyusun isi leaflet
dan banner, sehingga sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme dan
Etika publik dan Komitmen mutu, kegiatan sosialisasi tidak akan
dapat terlaksana dengan baik

H. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Penguatan Visi-


Misi Organisasi
1. Pasien dan pengunjung di RSUD mendapatkan tambahan ilmu dan
wawasan yang bermanfaat mengenai deteksi dini kanker leher
Rahim dengan metode IVA.
2. Kegiatan ini mendukung Visi RSUD yaitu sebagai: ”Rumah Sakit
Pilihan Keluarga” Serta sesuai dengan Misi RSUD ke-4 yaitu:
meningkatkan kinerja pelayanan

I. Penguatan Nilai – nilai Organisasi


Kegiatan pembuatan leaflet dan x banner ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Integrasi, Tanggap, dan Kepuasan. Dimana saya
sebagai tenaga dari RSUD Selalu tanggap akan permasalahan yang
ada di masyarakat, sehinnga berusaha meningkatkan wawasan
masyarakat, pengunjung dan juga pasien dengan memberikan integrasi
pelayanan yang cepat dan baik dalam penyampaian informasinya, yakni
melalui leaflet dan x banner. Hal ini tentunya menguatkan nilai
kepuasan pada pasien dan pengunjung RSUD Dr R soedjati.

J. Uraian Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala


Kendala : Materi dalam leaflet sulit dipahami dan tidak menarik.
Strategi mengatasi kendala : Rancangan leaflet dan x banner dibuat
sederhana, menarik dan mudah dipahami
49

K. Dukungan Bukti – bukti Capaian Aktualisasi


BUKTI KEGIATAN 2
1. Saya melakukan konsultasi dengan atasan secara Sopan (Etika
Publik).) Saat berkonsultasi saya bermusyawarah dan berdiskusi
dengan atasan untuk mendapatkan hasil terbaik. (Nasionalisme
sila 4).

2. Melakukan diskusi dan musyawarah dengan sejawat dokter SpOG


mengenai isi leaflet dan x banner (Nasionalisme). Dalam
melakukan diskusi saya mengedapankan prinsip kebersamaan
(Etika publik)
50

3. Merancang desain leaflet dan x banner dengan desain yang inovatif


dan menarik (Komitmen mutu). Materi yang saya masukkan dalam
leaflet dan x banner harus benar benar jelas dan kosisten
(Akuntabilitas)

4. Melakukan pencetakan leaflet dan x banner secara transparan dan


diketahui oleh atasan (Akuntabilitas). Dalam Proses pemesanan
dan pencetakan saya secara jujur melaporkan proses pencetakan
dengan menunjukkan nota kepada atasan (Anti korupsi)
51

5. Membagikan leaflet dan pemasangan x banner dilakukan di tempat


yang strategis sehingga secara efektif dan efisien (Komitmen
mutu). Pembagian leaflet dan peletakan x banner dilakukan secara
mandiri (Anti korupsi)
52

Melakukan penyuluhan mengenai deteksi dini


KEGIATAN 3
kanker leher rahim kepada pengunjung RSUD

A. Sumber Kegiatan
SKP

B. Tanggal Pelaksanaan
4 September 2019

C. Lokasi / Tempat
Ruang Tunggu Pengunjung RSUD Dr R Soedjati

D. Tahapan Kegiatan
1. Memohon ijin dan diskusi dengan atasan
2. Merencanakan materi penyuluhan
3. Menyiapkan sarana dan prasarana
4. Melakukan kegiatan penyuluhan

E. Hasil / Output
1. Diberikannya ijin atasan untuk melakukan penyuluhan
2. Tersusunnya materi penyuluhan yang akan diberikan
3. Tersedianya Sarana dan prasarana saat penyuluhan
4. Terlaksananya penyuluhan mengenai deteksi dini kanker leher
Rahim dengan metode IVA

F. Nilai – nilai ANEKA yang di Aktualisasikan


1. Akuntabilitas : (Kepemimpinan) Saya memimpin diskusi dan
koordinasi terkait untuk persiapan acara penyuluhan. (Kejelasan)
dalam diskusi saya menjelaskan sejelas jelasnya tentang rencana
penyuluhan dan materi yang akan diberikan. (Tanggung jawab)
Saya bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang
akan saya gunakan dalam acara penyuluhan.
2. Nasionalisme : (Sila 2)Dalam melakukan penyuluhan saya
mengedepankan rasa empati dalam mendengarkan keluhan
masyarakat. (Sila 3) Saya menggunakan bahasa Indonesia yang
Baik dan Benar saat menghadap atasan, dan saat berdiskusi
dengan teman sejawat dan peserta penyuluhan. (Sila 4) Saya
bermusyawaran dengan teman sejawat, pihak terkait, atasan, juga
berdiskusi dengan peserta penyuluhan dengan melakukan tanya
jawab.
3. Etika publik : (Sopan) Saya menghadap atasan dan berdiskusi
dengan teman sejawat dengan sopan. (Ramah) saya melakukan
penyuluhan kepada para pengunjung dengan sopan dan ramah
4. Komitmen mutu : (Efisien) materi sosialisasi yang saya buat efektif
dalam membuat peserta paham. (Orientasi mutu) Sarana dan
prasarana yg disiapkan mendukung kelancaran acara penyuluhan
yg berkualitas
5. Anti korupsi : (Sederhana) Saya melakukan penyuluhan secara
53

sederhana. (Disiplin) Saya Disiplin dengan datang tepat waktu saat


konsultasi dengan atasan dan datang tepat waktu saat acara
penyuluhan. (Kepedulian) Dalam penyuluhan saya merasa Peduli
terhadap peserta penyuluhan dengan melakukan Tanya jawab agar
peserta dapat lebih memahami.

G. Analisis Dampak bila Nilai-Nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas Jabatan
1. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika publik,
Nasionalisme maupun Anti Korupsi, maka saya tidak akan
mendapatkan arahan yang bermanfaat untuk kelancaran acara
penyuluhan yang saya lakukan
2. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme dan
Etika publik dan Komitmen mutu, kegiatan penyuluhan tidak akan
dapat terlaksana dengan baik

H. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Penguatan Visi-


Misi Organisasi
1. Pasien dan pengunjung di RSUD mendapatkan tambahan ilmu dan
wawasan yang bermanfaat
2. Kegiatan ini mendukung Visi: ”Rumah Sakit Pilihan Keluarga” Serta
sesuai dengan Misi RSUD ke-1 yaitu: Menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu prima

I. Penguatan Nilai – nilai Organisasi


Kegiatan penyuluhan kepada pengunjung ini ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Sehat, Senyum, Tanggap, dan Kepuasan, serta
ikhlas.

J. Uraian Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala


Kendala : Pengunjung RSUD kurang paham dan tidak tertarik dengan
materi penyuluhan
Strategi mengatasi kendala : Penyuluhan menggunakan bahasa yang
mudah dipahami dan disampaikan secara menarik
54

K. Dukungan Bukti – bukti Capaian Aktualisasi

Memohon ijin dan diskusi dengan atasan secara sopan (Etika Publik).
Saya mendiskusikan tentang persiapan penyuluhan secara musyawarah
dengan atasan dgn menggunakan bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar untuk mencapai mufakat (Nasionalisme). Dalam diskusi tersebut
saya menjelaskan sejelas jelasnya tentang rencana penyuluhan
(Akuntabilitas)

Merencanakan materi penyuluhan dengan berdiskusi dan musyawarah


dengan teman sejawat dokter SpOG (Nasionalisme). Saya memimpin
diskusi dan musyawarah tentang bahan penyuluhan (Akuntabilitas)
sehingga bahan yang telah disusun diharap efektif diterima oleh para
pendengar (Komitmen mutu)
55

Menyiapkan sarana dan prasarana. Saya memimpin koordinasi pihak


terkait untuk persiapan sarana dan prasarana untuk acara penyuluhan
(Akuntabilitas) untuk mendukung acara penyuluhan yang berkualitas
(komitmen mutu)
56

Melakukan kegiatan penyuluhan. saya melakukan Penyuluhan kepada


para pengunjung dengan sopan dan ramah (Etika publik). Saya
melakukan penyuluhan secara sederhana (Anti korupsi) dengan
mengedepankan rasa empati terhadap keluhan masyarakat dengan
melakukan tanya jawab (Nasionalisme).
57

Melakukan pelatihan mengenai deteksi dini


KEGIATAN 4
kanker leher rahim kepada tenaga kesehatan

A. Sumber Kegiatan
SKP

B. Tanggal Pelaksanaan
2 September 2019

C. Lokasi / Tempat
Ruang Rapat 2 RSUD Dr. R Soedjati

D. Tahapan Kegiatan
1. Memohon ijin dan diskusi dengan atasan
2. Merencanakan materi pelatihan
3. Persiapaan dengan pihak terrkait untuk sarana dan prasarana
4. Melakukan pelatihan dalam bentuk pemberian materi dan praktek
5. Evaluasi hasil pelatihan

E. Hasil / Output
1. Diberikannya ijin atasan untuk melakukan pelatihan
2. Tersusunnya materi pelatihan yang akan diberikan
3. Tersedianya Sarana dan prasarana saat penyuluhan
4. Terlaksananya pelatihan deteksi dini kanker leher Rahim kepada
tenaga kesehatan
5. Peserta pelatihan memahami dan dapat melakukan deteksi dini
kanker leher rahim dengan metode IVA

F. Nilai – nilai ANEKA yang di Aktualisasikan


1. Akuntabilitas : (Kepemimpinan) Saya memimpin acara pelatihan.
(Tanggung jawab) Saya bertanggung jawab terhadap sarana dan
prasarana yang akan saya gunakan. (Transparansi) Hasil evaluasi
pelatihan secara transparan akan diumumkan kepada para peserta
dan dilaporkan ke atasan. (Kejelasan) materi yang saya berikan
haruslah jelas dan dapat dimengerti peserta pelatihan
2. Nasionalisme : (Sila 3) Saya menggunakan bahasa Indonesia
yang Baik dan Benar saat menghadap atasan, dan saat berdiskusi
dengan peserta pelatihan. (Sila 4) Saya bermusyawaran dengan
atasan, pihak terkait, juga berdiskusi dengan peserta pelatihan
dengan melakukan tanya jawab.
3. Etika publik : (Sopan) Saya menghadap atasan dengan sopan.
(Ramah) saya melakukan pelatihan dengan ramah dan saya
melakukan pelatihan dengan mengedepankan prinsip
kebersamaan.
4. Komitmen mutu : (Efektif) materi pelatihan yang saya buat efektif
dalam membuat peserta peningkatan pemahaman dan ketrampilan
peserta pelatihan. (Orientasi mutu) Sarana dan prasarana yg
disiapkan mendukung kelancaran acara penyuluhan yg berkualitas
58

5. Anti korupsi : (Disiplin) Saya Disiplin dengan datang tepat waktu


saat konsultasi dengan atasan dan datang tepat waktu saat acara
pelatihan. (Kepedulian) Peduli terhadap peserta sosialisasi dengan
melakukan Tanya jawab agar peserta dapat lebih memahami.
(Jujur) Saya akan bersikap jujur dalam mengevaluasi hasil
pelatihan

G. Analisis Dampak bila Nilai-Nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas Jabatan
1. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika publik,
Nasionalisme maupun Anti Korupsi, maka saya tidak akan
mendapatkan arahan yang bermanfaat untuk kelancaran acara
pelatihan yang saya lakukan
2. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme dan
Etika publik dan Komitmen mutu, kegiatan pelatihan tidak akan
dapat terlaksana dengan baik

H. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Penguatan Visi-


Misi Organisasi
1. Tenaga kesehatan di RSUD khususnya bidan bisa mendapatkan
tambahan ilmu dan wawasan yang bermanfaat mengenai deteksi
dini kanker leher Rahim dengan metode IVA.
2. Kegiatan ini sesuai dengan Misi RSUD ke-3 yaitu: Meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia dalam melayani masyarakat

I. Penguatan Nilai – nilai Organisasi


Kegiatan pelatihan ini menguatkan nilai-nilai organisasi yaitu
Profesional, Mantap, dan Akurat

J. Uraian Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala


Kendala : Peserta pelatihan tidak memahami materi pelatihan
Strategi Mengatasi Kendala : Materi pelatihan dibuat menarik dan
mudah dipahami

K. Dukungan Bukti – bukti Capaian Aktualisasi


Memohon ijin dan diskusi dengan atasan dengan Sopan (Etika Publik).
Saya bermusyawarah dengan atasan untuk merencanakan kegiatan
pelatihan (Nasionalisme)
59

Merencanakan materi pelatihan.saya berdiskusi dengan rekan sejawat


untuk menyusun materi pelatihan dengan cara bermusyawarah
(Nasionalisme)

Persiapan dengan pihak terrkait untuk sarana dan prasarana. Saya


bertanggung jawab terhadap sarana dan prasarana yang akan saya
gunakan (Akuntabilitas). Saya akan disiplin dalam menggunakan
sarana dan prasarana yang disiapkan (Anti korupsi)
60

Melakukan pelatihan dalam bentuk pemberian materi dan praktek.


materi pelatihan diharapkan efektif dalam membuat meningkatkan
pemahaman dan ketrampilan (Komitmen mutu) saya melakukan
pelatihan dengan mengedepankan prinsip kebersamaan (Etika publik)

Evaluasi hasil pelatihan. Saya akan bersikap jujur dalam mengevaluasi


hasil pelatihan (Anti korupsi) Hasil evaluasi pelatihan secara transparan
akan diumumkan kepada para peserta dan dilaporkan ke atasan
(Akuntabilitas)
61

Melakukan Pemeriksaan deteksi dini kanker leher


KEGIATAN 5 Rahim dengan metode IVA di Poliklinik
Kandungan RSUD

A. Sumber Kegiatan
SKP

B. Tanggal Pelaksanaan
Agustus – September 2019

C. Lokasi / Tempat
Poliklinik Obsgin RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi

D. Tahapan Kegiatan
1. Melakukan kosultasi Pembuatan form pemeriksaan IVA
2. Koordinasi dengan pihak terkait untuk penyediaan alat dan bahan
pemeriksaan
3. Melakukan informed consent pemeriksaan
4. Melakukan pemeriksaan IVA
5. Menjelaskan hasil pemeriksaan IVA

E. Hasil / Output
1. Disetujuinya rancangan form pemeriksaan IVA
2. Melakukan pencetakan form, tersedianya alat dan bahan untuk
pemeriksaan IVA
3. Didapatkan persetujuan pasien untuk dilakukan pemeriksaan IVA
4. Dilakukan pemeriksaan IVA
5. Pasien mendapat penjelasan mengenai hasil pemeriksaan

F. Nilai – nilai ANEKA yang di Aktualisasikan


1. Akuntabilitas : (Tanggung jawab) Saya melakukan pemeriksaan
dengan penuh tanggung jawab. (Kejelasan) saya melakukan
informed consent sejelas jelasnya kepada pasien sebelum
melakkukan pemeriksaan
2. Nasionalisme : (sila 2) Saya menjelaskan hasil pemeriksaan
dengan mengedepankan nilai kemanusiaan dan anti diskriminasi.
(Sila 3) Saya menggunakan bahasa Indonesia yang Baik dan
Benar saat berbicara dengan pasien. (Sila 4) Saat berkonsultasi,
saya bermusyawarah dan berdiskusi dengan atasan maupun
dengan rekan sejawat untuk mendapatkan mufakat.
3. Etika publik : (Sopan) Saya berdiskusi dengan atasan atau teman
sejawat secara sopan. (Kebersamaan) Dalam melakukan diskusi
dengan atasan atau teman sejawat saya mengedapankan prinsip
kebersamaan. (profesional) Saya menyiapkan alat dan bahan
secara profesional agar sesuai standard pemeriksaan
4. Komitmen mutu : (berorientasi mutu) Saya menyiapkan alat dan
bahan yang sesuai standard. (efisien) alat dan bahan yang
digunakan cukup sederhana dan efisien
62

5. Anti korupsi :(Jujur) Saya secara jujur menyampaikan hasil


pemeriksaan. (Mandiri) Saya melakukan pemeriksaan secara
mandiri. (Adil) Saya melakukan pemeriksaan secara adil tanpa ada
diskriminasi dalam pelayanan

G. Analisis Dampak bila Nilai-Nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas Jabatan
1. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Etika publik,
Nasionalisme maupun Anti Korupsi, maka saya tidak akan
mendapatkan arahan yang bermanfaat untuk kelancaran acara
penyuluhan yang saya lakukan
2. Bila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, Nasionalisme dan
Etika publik dan Komitmen mutu, kegiatan penyuluhan tidak akan
dapat terlaksana dengan baik

H. Kontribusi/Manfaat Kegiatan Bagi Pihak Lain dan Penguatan Visi-


Misi Organisasi
1. Pasien di RSUD mendapatkan pelayanan yang bermanfaat untuk
mencegah kejadian kanker leher Rahim di masa yang akan dating.
2. Kegiatan ini mendukung Visi: ”Rumah Sakit Pilihan Keluarga” Serta
sesuai dengan Misi RSUD ke-1 yaitu : menyelenggarakan
pelayanan kesehatan yang bermutu prima

I. Penguatan Nilai – nilai Organisasi


Kegiatan pemeriksaan IVA di poliklinik ini menguatkan nilai-nilai
organisasi yaitu Sehat, Mantap, Profesional, dan Akurat

J. Uraian Kendala dan Strategi Mengatasi Kendala


Kendala : Pasien enggan melakukan pemeriksaan IVA di RSUD
Strategi mengatasi kendala : Promosi dan koordinasi dengan
puskesmas, bidan desa, serta kader Informed konsent yang baik

K. Dukungan Bukti – bukti Capaian Aktualisasi


Melakukan kosultasi Pembuatan form pemeriksaan IVA, Saya melakukan
konsultasi dengan sopan (Etika Publik). Saya bermusyawarah dengan
atasan untuk menentukan form pemeriksaan (Nasionalisme)
63

Koordinasi dengan pihak terkait untuk penyediaan alat dan bahan


pemeriksaan. Saya menyiapkan alat dan bahan secara dan melakukan
pemeriksaan kepada pasien secara professional sesuai keahlian saya (Etika
publik). Saya menyiapkan alat dan bahan yang sesuai standard (Komitmen
mutu)

Melakukan informed consent pemeriksaan dengan Sopan (Etika Publik) dan


sejelas jelasnya (Akuntabilitas)
Saya menjelaskan kepada pasien dengan bahasa Indonesia yang baik dan
benar (Nasionalisme)
64

Melakukan pemeriksaan IVA dengan penuh tanggung jawab (Akuntabilitas)


Saya melakukan pemeriksaan IVA dengan professional (Etika publik)

Menjelaskan hasil pemeriksaan IVA. Saya menjelaskan hasil pemeriksaan


dengan mengedepankan nilai kemanusiaan dan anti diskriminasi
(Nasionalisme). Saya menyampaikan hasil pemeriksaan dengan jujur (Anti)
korupsi
B. Matriks Rekapitulasi Aktualisasi Dan Habituasi Aneka
Capaian nilai – nilai dasar Aneka
No Nama kegiatan Jumlah
Akuntabilitas Nasionalisme Etika publik Komitemen mutu Antikorupsi
1. Melakukan • Tanggungjawab • sila 3 • Sopan santun • Efektif • Sederhana
Sosialisasi • Kepemimpinan • sila 4 • Ramah • Efisien • Disiplin
mengenai • Kejelasan • Empati • Orientasi mutu • Peduli
Deteksi Dini
• Tanggap 15
Kanker Leher
Rahim di
Puskesmas
Tawangharjo
2. Pembuatan • Tanggungjawab • sila 3 • Sopan, santun • Efektif • Jujur
Leaflet dan X • Transparansi • sila 4 • Ramah • Efisien • mandiri
Banner edukasi • Kejelasan • Kebersamaan • inovatif
mengenai 15
• Tanggap • Orientasi mutu
deteksi dini
kanker leher
Rahim
3. Melakukan • Tanggungjawab • sila 2 • Sopan, santun • Orientasi mutu • sederhana
penyuluhan • Kejelasan • sila 3 • Ramah • efisien • Peduli
mengenai • Kepercayaan • sila 4 • disiplin
deteksi dini
• Kepemimpinan 14
kanker leher
rahim kepada
pengunjung
RSUD

65
Capaian nilai – nilai dasar Aneka
No Nama kegiatan Jumlah
Akuntabilitas Nasionalisme Etika publik Komitmen mutu Antikorupsi
4. Melakukan • Tanggungjawab • sila 3 • Sopan, santun • Efektif • Disiplin
pelatihan • kepemimpinan • sila 4 • Ramah • Orientasi mutu • Peduli
mengenai • transparansi • Kebersamaan • Jujur
deteksi dini
• Kejelasan 14
kanker leher
rahim kepada
tenaga
kesehatan
5. Melakukan • Tanggungjawab • sila 2 • Sopan, Santun • Orientasi mutu • Jujur
Pemeriksaan • kejelasan • sila 3 • Kebersamaan • Efisien • Adil
deteksi dini • sila 4 • Professional • mandiri
kanker leher
Rahim dengan 13
metode IVA di
Poliklinik
Kandungan
RSUD
Jumlah 16 12 16 13 14 71
Persentase 22.53521 % 16.90141 % 22.53521 % 18.30986 % 19.71831 % 100

66
67

Proporsi penerapan nilai-nilai ANEKA dalam pelaksanaan kegiatan


adalah sebagai berikut :
a. Akuntabilitas sebesar 22,53%. Nilai dasar akuntabilitas diterapkan
pada seluruh kegiatan untuk memecahkan isu. Nilai akuntabilitas
yang paling banyak diterapkan adalah tanggung jawab dan
kejelasan, karena setiap kegiatan selalu dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh dan penuh tanggungjawab. Selain itu dalam tiap
tahapan kegiatan harus dilakukan dengan sejelas jelasnya supaya
kegiatan dapat berjalan dengan lancer dan sesuai sasaran.
b. Nasionalisme sebesar 16,9%. Nilai dasar nasionalisme yang paling
banyak diterapkan dalam seluruh kegiatan adalah Musyawarah
untuk mufakat yang merupakan penerapan nilai permusyawaratn
sesuai dengan sila ke-4 Pancasila.
c. Etika publik sebesar 22,53%. Dalam melaksanakan pelayanan
terhadap masyarakat, harus mengedepankan etika sebagai makhluk
sosial dan menerapkan etika kedokteran sebagai dokter Spesialis
Obsgin, sehingga kegiatan dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Nilai Etika Publik yang paling banyak diterapkan adalah Sopan dan
Santun, karena kita sebagai ASN dan sebagai pelayan masyarakat
harus melayani dengan optimal sehingga menimbulkan kepuasan
baik dari pasien rekan sejawat atau rekkan kerja dan juga atasan.
d. Komitmen mutu sebesar 18,31%. Nilai dasar komitmen mutu
diterapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan di RSUD melalui
pengoptimalan kegiatan. Nilai Komitmen Mutu yang paling banyak
diterapkan adalah Orientasi mutu, karena di setiap kegiatan harus
mengutamakan professional dan jaminan mutu sesuai dengan tujuan
yang diharapkan.
e. Anti korupsi 19,71%, nilai dasar korupsi yang digunakan yaitu Jujur
dan Disiplin. Dengan Jujur dan disiplin terhadap setiap kegiatan yang
dilaksanakan akan membuat kegiatan akan berjalan dengan baik.

Kontribusi aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar PNS tersebut


dilaksanakan untuk mendukung penyelesaian isu Kurang optimalnya
pelayanan deteksi dini kanker leher Rahim dengan metode Inspeksi
68

Visual Asetat (IVA) di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi.


Untuk menumbuhkan karakter ideal seorang PNS yang didasari oleh nilai-
nilai ANEKA tidak hanya berhenti sampai kegiatan aktualisasi dan
habituasi, penulis senantiasa melakukan internalisasi nilai ANEKA dalam
menjalankan pekerjaan sebagai dokter Spesialis Obsgin ahli pertama di
RSUD Dr. R Soedjati Purwodadi.
BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA mulai dilaksanakan


dengan baik pada tanggal 7 Agustus sampai dengan 11 September 2019.
Sesuai dengan rancangan kegiatan yang disusun dalam Rancangan
Aktualisasi (RA) direncanakan 5 (lima) kegiatan yang akan dilaksanakan.
Seluruh kegiatan yang direncanakan telah terlaksana secara keseluruhan
di Lingkungan RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi dan juga di UPTD
Puskesmas Tawangharjo sebagai jejaring dari RSUD. Terdapat beberapa
kendala tetapi dapat diatasi.
Selama pelaksanaan aktualisasi, penulis juga menerapkan hasil
pembelajaran mata diklat yang diterima selama perkuliahan (on campus)
berupa nilai-nilai ANEKA, Pelayanan Publik, Manajemen ASN dan WoG.
Berikut hasil dari setiap kegiatan antara lain :
1. Melakukan Sosialisasi mengenai deteksi dini kanker leher rahim di
Puskesmas
2. Pembuatan Leaflet dan X Banner edukasi mengenai deteksi dini
kanker leher Rahim
3. Melakukan penyuluhan mengenai deteksi dini kanker leher rahim
kepada pengunjung RSUD
4. Melakukan pelatihan mengenai deteksi dini kanker leher rahim
kepada tenaga kesehatan
5. Melakukan Pemeriksaan deteksi dini kanker leher Rahim dengan
metode IVA di Poliklinik Kandungan RSUD
Nilai-nilai ANEKA yang dicapai selama kegiatan aktualisasi dan
habituasi dengan rincian:
1. Akuntabilitas sebesar 22,53% : tanggung jawab, kepemimpinan,
transparansi, kejelasan, kepercayaan.
2. Nasionalisme sebesar 16,9% : Sila 2, Sila 3 , Sila 4
3. Etika publik sebesar 22,53% : Sopan santun, ramah, empati,
tanggap, kebersamaan, professional
69
70

4. Komitmen mutu sebesar 18,31%. : Efektif, efisien, inovatif, orientasi


mutu
5. Anti korupsi 19,71% : Disiplin, jujur, adil, mandiri, sederhana, peduli
Seluruh kegiatan yang dipaparkan diatas telah diaktualisasikan
dengan baik selama 30 hari proses aktualisasi dan habitualisasi di
lingkungan RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi, penulis berkeyakinan
bahwa kegiatan – kegiatan yang telah dilakukan telah bisa
mengoptimalkan pelayanan deteksi dini lesi pra kanker dengan metode
IVA di RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi.

B. Rekomendasi
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III
a. Mampu memahami, menginternalisasi dan mengaktualisasikan
nilai-nilai dasar PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi.
b. Menjadi petugas kesehatan yang mampu menjalankan fungsi
sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa yang memiliki integritas dan profesional di RSUD
Dr. R. Soedjati Purwodadi pada umumnya.
2. Bagi Instansi RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi
a. Mendukung visi dan misi RSUD Dr. R. Soedjati Purwodadi
b. Rancangan aktualisasi ini dapat meningkatkan efektivitas, efisiensi,
dan inovasi serta mutu pelayanan kesehatan RSUD Dr. R. Soedjati
secara menyeluruh dan berkesinambungan
3. Bagi Stakeholder
Mendapatkan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan kebutuhan
dan harapannya dalam bidang pelayanan kesehatan
4. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan
Mendukung program – program promotif dan preventif untuk
mencegah penyakit kronis dan komplikasinya, dalam hal ini
menurunkan angka kejadian Penyakit Kanker Leher Rahim di
Grobogan
71

5. Bagi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia


Membuat inovasi program - program promotif dan preventif untuk
memancing peran aktif masyarakat melakukan gaya hidup sehat.

C. Rencana Aksi Kegiatan dan Aktualisasi-Habituasi Nilai-nilai Dasar


PNS
Tabel 9. Tabel Rencana Aksi Optimalisasi Pelayanan Deteksi Dini
Kanker Leher Rahim Dengan Metode Inspeksi Visual Asetat
(IVA) di RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi

Rencana aksi/ Kontribusi terhadap


No. kegiatan yang akan Nilai Dasar ANEKA visi dan misi
dilanjutkan puskesmas
1. Melanjutkan Akuntabilitas (Kepemimpinan, Kegiatan ini
Sosialisasi Tanggungjawab, Kejelasan), mendukung
mengenai Deteksi Nasionalisme (Sila ke-3 dan Misi RSUD yang
Dini Kanker Leher ke-4), ke-3 yaitu:
Rahim di Etika Publik (Sopan santun, Meningkatkan
Puskesmas jejaring Ramah, empati, tanggap), kemampuan
RSUD sumber daya
Komitmen mutu (Efektif,
manusia dalam
Efisien, orientasi mutu),
melayani
Anti Korupsi (Peduli, masyarakat.
Sederhana, disiplin)
2. Melanjutkan Akuntabilitas (Transparansi, Kegiatan ini
memperbanyak dan Tanggungjawab, Kejelasan), Kegiatan ini
membagikan Leaflet Nasionalisme (Sila ke-3 dan mendukung
dan pemasangan X ke-4), Visi: ”Rumah Sakit
Banner edukasi Etika Publik (Sopan santun, Pilihan Keluarga”
mengenai deteksi Ramah, Kebersamaan, Serta sesuai
dini kanker leher dengan
tanggap),
Rahim di daerah Misi RSUD ke-4
Komitmen mutu (Efektif,
daerah strategis di yaitu:
Efisien, inivatif,orientasi mutu), meningkatkan
Anti Korupsi (Jujur, mandiri) kinerja pelayanan
3. Melanjutkan Akuntabilitas Kegiatan ini
penyuluhan (Kepemimpinan,Kepercayaan, mendukung
mengenai deteksi Tanggungjawab, Kejelasan), Visi: ”Rumah Sakit
dini kanker leher Nasionalisme (Sila ke-2 dan Pilihan Keluarga”
rahim kepada ke-3 dan ke-4), Serta sesuai
pengunjung RSUD Etika Publik (Sopan santun, dengan
dan juga masyarakt Misi RSUD ke-1
Ramah)
Secara berkala yaitu:
Komitmen mutu (Efisien,
Menyelenggaraka
orientasi mutu ) n pelayanan
Anti Korupsi (Peduli, kesehatan yang
Sederhana, disiplin) bermutu prima
4. melanjutkan Akuntabilitas (Kepemimpinan, Kegiatan ini
pelatihan mengenai Tanggungjawab, Kejelasan, sesuai dengan
deteksi dini kanker transparansi), Misi RSUD ke-3
72

leher rahim kepada Nasionalisme (Sila ke-3 dan yaitu: Meningkatkan


tenaga kesehatan ke-4), kemampuan
Secara berkala dan Etika Publik (Sopan santun, sumber daya
berkesinambungan Ramah, kebersamaan), manusia dalam
Komitmen mutu (Efektif, melayani
orientasi mutu), masyarakat
Anti Korupsi (Peduli, jujur,
disiplin)
5. melanjutkan Akuntabilitas (Tanggungjawab, Kegiatan ini
Pemeriksaan Kejelasan), mendukung
deteksi dini kanker Nasionalisme (Sila ke-2 dan Visi: ”Rumah Sakit
leher Rahim dengan ke-3 dan ke-4), Pilihan Keluarga”
metode IVA di Etika Publik (Sopan santun, Serta sesuai
Poliklinik Kebersamaan, professional), dengan
Kandungan RSUD Misi RSUD ke-1
Komitmen mutu (Efisien,
yaitu :
orientasi mutu),
menyelenggaraka
Anti Korupsi (Jujur, adil, dan n pelayanan
mandiri) kesehatan yang
bermutu prima
.
73

DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan I dan II. Jakarta:Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara,2017.Manajemen ASN Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Adiministrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayan Publik Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.
Dinas Kesehatan Jawa Tengah. (2016). Profil Kesehatan Jawa Tengah 2016.
Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Kementerian Kesehatan RI.
(2015). Panduan Program Nasional Gerakan Pencegahan dan Deteksi
Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara,
Kemenkes RI. (2015). Infodatin “Situasi Penyakit Kanker”. Pusat Data dan
Informasi Kemenkes RI
Kemenkes RI. (2015). “Panduan Penatalaksanaan Kanker Serviks ”. Komite
Penanggulangan Kanker Nasional
74

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Dr. Rizki Aditya Bachrudin, SpOG


Status : Menikah
Formasi Jabatan : Dokter Spesialis Obsgyn Ahli Pertama
NIP : 19850722 201902 1 001
Pangkat dan Golongan : Penata Muda Tingkat I ( III/b )
SKPD / OPD : RSUD DR. R. Soedjati Soemodiardjo Purwodadi
Alamat Kantor : Jl. DI Panjaitan no 36 Purwodadi Grobogan
58111
No. Telepon Kantor : 0292421004
No. Faks Kantor : 0292421410
Email Kantor : [email protected]
Web Kantor : https://rsud.grobogan.go.id/
Telepon / Email Pribadi : 08112775660 / [email protected]
Pendidikan dan Jurusan : S2 PPDS 1 Ilmu Kebidanan dan Penyakit
Kandungan
Alamat Rumah : Jl. Jend. Sudirman No. 139 RT 10 RW 3 Godong
Kontak Person Keluarga : Nama : Dr. Rima Octaviani, Sp.M (Istri)
Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 139 RT 10 RW 3
Godong Grobogan
Telp / HP : 081326661260 / 088802656151
75

Riwayat Pendidikan
NO Jenjang Pendidikan Tahun Lulus
1 SD Negeri Purwodadi XII 1996
2 SMP Negeri 1 Purwodadi 1999
3 SMA Negeri 1 Purwodadi 2002
4 FK UNDIP Semarang 2008 Dokter umum
5 PPDS 1 OBSGIN UNDIP 2017 Spesialis Obsgin

Anda mungkin juga menyukai