MAKALAH KELOMPOK 5 - Copy (AutoRecovered)
MAKALAH KELOMPOK 5 - Copy (AutoRecovered)
MAKALAH KELOMPOK 5 - Copy (AutoRecovered)
Disusun Oleh:
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala rahmatNya sehingga
Tak lupa kami berterimakasih kepada semua pihak yang sudah ikut mengsupport
penyusunan makalah ini, baik dukungan moral maupun material. Besar harapan semoga
makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca sehingga bisa di implementasikan
Karena keterbatasan pengetahuan yang kami miliki, kami menyadari masih banyak
kekurangan dari makalah ini . oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
Penyusun
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
BAB II........................................................................................................................................ 6
2
2.2.7 Manajemen Rantai Pasokan .................................................................................... 13
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 20
BAB IV .................................................................................................................................... 29
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 32
DAFTAR PUSAKA................................................................................................................. 36
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pada masa modern saat ini, banyak perusahaan yang bergerak di bidang industry telah
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, terutama pada bagian menejemen
operasionalnya. Perusahaan tidak hanya berpikir bagaimana cara memperoleh keuntungan
saja, tetapi bagaimana menciptakan suatu produktivitas yang baik lewat menerapkan tiga
fungsi utama yaitu melaksanakan pemasaran (marketing), produksi atau operasi, dan
mengolah keuangannya.
Kegiatan produksi dan operasi merupakan kegiatan menciptakan barang dan jasa yang
ditawarkan perusahaan kepada konsumen, dan kegiatan ini menjadi fungsi utama perusahaan.
Menalaui kegiatan produksi dan operasi, segala sumber daya dimasukkan perusahaan
diintergrasikan untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang
dihasilkan dapat berupa barang akhir, barang setengah jadi atau jasa. Proses kegiatan
mengubah bahan baku menjadi bahan lain yang mempunyai nilai tambah lebih tinggil disebut
proses produksi (manufaktur). Bagi perusahaan yang berorientasi laba, produk tersebut
selanjutnya dijual untuk memperoleh keuntungan dan sumber dana yang baru bagi kegiatan
operasi berikutnya. sementara bagi perusahaan atau organsiasi nirlaba, produk ini diberikan
kapada masyarakat atau pengguna tertentu untuk memenuhi misi organisasi.
Kegiatan produksi dan operasi tersebut di dalam suatu perusahaan pada umumnya
dikontrol atau dipimpin oleh manajemen operasional perusahaan. Kemudian dalam proses
perencanaan dan control itulah yang akhirnya melahirkan 10 keputusan strategis dalam
manajemen operasi tersebut. Itulah yang akan dibahas oleh kelompok dalam kaitannya
dengan penerapannya di Star Square Manado yang berada di Bahu. 10 keputusan strategis
tersebut tentunya di terapkan bias secara berbeda di perusahaan yang berbeda juga. Maka dari
itu melihat perkembangan industry makana ini, yakni Wendys yang telah berkembang begitu
cepat dalam segi marketing, produksi, dan keuangan; kelompok kami memilih untuk
meninjau proses penerapan dari keputusan strategis tersebut.
4
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Penelitian ini menggunakan studi kepustakaan dan wawancara langsung di perusahaan yang
bersangkutan sehingga memperoleh data yang cukup jelas dan benar.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Fogarty (1989), manajemen operasi adalah suatu proses yang secara
berkesinambungan dan efedtif menggunakan fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan beragai sumber daya secara efisien dalam rangka mencapai tujuan.
Kata berkesinambungan ini menunjuk pada manajemen produksi dan operasi bukan
suatu kegiatan yang berdiri sendiri, sehingga keputusan manajemen bukan merupakan
suatu tindakan sesaat, melainkan tindakan yang berkelanjutan. Sementara kata efektif
berarti segala pekerjaan harus dilakukan secara tepat dan sebaik-baiknya, serta
mencapai hasil sesuai dengan yang direncanakan. Kemudian pelaksanaan manajemen
inilah yang akan mencakup fungsi manajemen yaitu planning, organizing, actuating,
dan controlling; di mana semua sumber daya diintegrasikan untuk menghasilkan barang
dan jasa. Selanjutnya, proses manajemen operasi akan memerlukan efisiensi pada taraf
kemampuan kerja sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan
memperkecil limbah. Akhirnya proses dari manajemen operasi tersebut akan tiba pada
pencapaian tujuan yaitu menghasilkan produk sesuai dengan yang direncanakan.
7
Tahapan PLC PILIHAN STRATEGI
8
2.2.2 Manajemen Kualitas
Untuk mempertahankan keberadaannya di pasar dalam jangka panjang, maka
perusahaan yang bergerak di sektor barang maupun jasa harus berorientasi pada
kualitas. Mengapa demikian? Karena kualitas dapat diartikan sebagai kemampuan
suatu produk baik barang maupun jasa dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Sehingga dengan demikian perusahaan yang
Perusahaan yang bergerak di sektor barang menghasilkan produk nyata yang
berwujud sedangkan di sektor jasa menghasilkan produk yang merupakan pelayanan.
Dengan demikian kegiatan ekonomi yang biasanya menghasilkan sesuatu yang
wujudnya tidak nyata seperti pendidikan, hiburan, transportasi, administrasi, layanan
keuangan, kesehatan disebut kegiatan di sektor jasa. Namun sekarang ini
kecenderungan banyak produk yang merupakan kombinasi dari barang maupun jasa
yang biasanya dikenal dengan istilah mix service. Akan tetapi apapun jenis produk
yang dihasilkan perusahaan, sekarang ini harus memfokuskan pada kualitas karena
bagi konsumen, produk yang berkualitas akan memberikan kepuasan sehingga
kepercayaan untuk mengkonsumsi produk tersebut akan terus menjadikan loyalitas
para konsumen akan produk tersebut
Kualitas dapat didefinisikan sebagai kecocokan atau melebihi kebutuhan
konsumen akan penggunaan produk. Ada tiga alasan kualitas merupakan sesuatu yang
penting yaitu:
1. Reputasi perusahaan.
2. Keandalan produk
3. Keterlibatan global
9
2.2.3 Manajemen Proses
Proses produksi adalah suatu kegiatan dengan melibatkan tenaga rnanusia, bahan,
dan peralatan untuk menghasilkan produk yang berguna atau bernilai lebih. Atau
dengan kata lain proses produksi adalah transformasi bahan (input) menjadi produk
(output). Alur proses produksi dalarn manajemen operasi adalah input, proses, dan
output. Input, berupa mesin, bahan/komponen, energi, dan desain produk di-
transformasi-kan dengan menggunakan berbagai fasilitas produksi yang terdapat di
dalam pabrik menjadi output, yang berupa barang, jasa, produk sampingan, dan sisa-sisa
produk.
Penentuan tipe produksi didasarkan pada faktor-faktor seperti: (1) volume atau
jumlah produk yang akan dihasilkan, (2) kualitas produk yang diisyaratkan, (3)
peralatan yang tersedia untuk melaksanakan proses. Berdasarkan pertimbangan cermat
mengenai faktor-faktor tersebut ditetapkan tipe proses produksi yang paling cocok
untuk setiap situasi produksi. Macam tipe proses produksi dari berbagai industri dapat
dibedakan sebagai berikut (Yamit, 2002):
Proses produksi terus-menerus adalah proses produksi barang atas dasar aliran
produk dari satu operasi ke operasi berikutnya tanpa penumpukan disuatu titik dalam
proses. Pada umumnya industri yang cocok dengan tipe ini adalah yang memiliki
karakteristik yaitu output direncanakan dalam jumlah besar, variasi atau jenis produk
yang dihasilkan rendah dan produk bersifat standar.
Produk diproses dalam kumpulan produk bukan atas dasar aliran terus-menerus
dalam proses produk ini. Perusahaan yang menggunakan tipe ini biasanya terdapat
sekumpulan atau lebih komponen yang akan diproses atau menunggu untuk diproses,
sehingga lebih banyak memerlukan persediaan barang dalam proses.
10
Proses produksi ini merupakan penggabungan dari proses produksi terus-menerus dan
terputus-putus. Penggabungan ini digunakan berdasarkan kenyataan bahwa setiap
perusahaan berusaha untuk memanfaatkan kapasitas secara penuh.
1. Lokasi itu berkaitan dengan investasi jangka panjang yang sangat besar jumlahnya yang
terhadap dengan kondisi-kondisi yang penuh ketidakpastian.
2. Lokasi itu menentukan suatu kerangka pembatas atau kendala operasi yang permanen
(mencangkup undang-undang, tenaga kerja, masyarakat dan lain-lain) dan kendala itu
mungkin sulit dan mahal untuk diubah .
3. Lokasi mempunyai akibat yang signifikan dengan posisi kompetitif perusahaan, yaitu
akan meminimumkan biaya produksi dan juga biaya pemasaran keluaran yang
dihasilkan.
11
2.2.5 Desain Denah
Seleksi tempat atau lokasi merupakan keputusan terhadap lokasi atau tempat yang
menentukan keberhasilan dari organisasi yang menaungi suatu kegiatan. Tempat yang
strategis menjadi sebuah faktor penting bagi keberhasilan pengembangan mutu
organisasi. Tempat yang strategis pun dapat memanggil dan menarik bagi pelanggan.
Maka, dengan itu nantinya mutu organisasi akan semakin baik. Perancangan tata letak
dilakukan setelah perancangan proses dan kapasitas. Perancangan tata letak akan
berpengaruh pada SDM, persediaan, penjadwalan dan pemeliharaan.
Berikut merupakan beberapa pola denah:
Layout Fungsional yang berkenaan dengan pengelompokan mesin-mesin dan peralatan-
peralatan sejenis pada suatu tempat (pusat) yang melaksanakan fungsi-fungsi yang
sama.
Layout Produk berkeaan dengan pengelompokan mesin-mesin dan peralatan-peralatan
yang diperlukan untuk membuat produk-produk tertentu berdasarkan atas urutan proses
produksi, dimana produk-produk bergerak secara terus-menerus sebagai dalam suatu
garis perakitan. Layout produk berorientasi pada produk yang sedang dibuat – untuk
mencapai volume produksi yang tinggi.
Layout Kelompok kadang-kadang diperlakukan sebagai macam layout yang terpisah,
dan merupakan suatu variasi dari layout produk. Dalam layout kelompok, bagian-bagian
dan komponen-komponen produk yang sedang dibuat dikelompokkan menjadi
semacam ‘keluarga’, dan berbagai area atau departemen dipisah-pisahkan untuk
mengerjakan hanya komponen-komponen tersebut dan melakukan segala sesuatu yang
dibutuhkan untuk membuatnya selesai.
Layout Posisi Tetap menempatkan produk-produk kompleks yang sedang dirakit pada
suatu tempat, seperti pembuatan pesawat, kapal, dan sebagainya.
12
Tujuan lain dari HRM adalah sebagai berikut :
3. Tujuan Sosial Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-
kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak
negatif terhadap organisasi.
13
ketersediaan kapasitas produksi yang dimiliki oleh supplier juga sering dibutuhkan
oleh pabrik. Informasi tentang status pengiriman bahan baku sering dibutuhkan oleh
perusahaan yang mengirim maupun yang akan menerima. bersamasama bekerja untuk
menciptakan dan menghantarkan suatu produk ke tangan pemakai akhir. Perusahaan-
perusahaan tersebut biasanya termasuk supplier, pabrik, distributor, toko atau retailer,
serta perusahaan-perusahaan pendukung seperti perusahaan jasa logistik.
Pada Gambar 2.1 memberikan ilustrasi sebuah rantai pasok yang sederhana.
Sebuah rantai pasok akan memiliki komponen-komponen yang biasanya disebut
chaneel. Misalnya ada raw material, transportasi, manufaktur, pergudangan,
distributor, retil, dan konsumen terakhir (Hugos, 2006).
Untuk meningkatkan dan mencapai rantai pasok yang efektif, perusahaan harus
mengambil keputusan secara individu atau kolektif sehubungan dengan aksi
perusahaan dalam 5 (lima) pendorong utama rantai pasok (Hugos, 2006), yaitu:
1. Produksi (Production).
Barang apa yang diinginkan pasar? Berapa banyak barang tertentu harus diproduksi dan
kapan? Aktivitas ini mencakup master production Schedules (MPS) yang
berhubungan dengan kapasitas produksi, keseimbangan batas kerja, pengendalian
kualitas, dan pemeliharaan peralatan.
14
2. Persediaan (Inventory).
Persediaan apa yang harus distok di setiap level rantai pasok? Berapa banyak
persediaan bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi? Tujuan utama
persediaan adalah berperan sebagai penyangga (buffer) dalam ketidakpastian dalam
rantai pasok. Bagaimanapun juga, memiliki persediaan barang bisa mengakibatkan
besarnya biaya, sehingga harus diketahui tingkat persediaan barang yang optimal dan
titik pemesan kembali.
3. Lokasi (Location).
Dimana seharusnya lokasi fasilitas untuk produksi dan penyimpanan barang? Dimana
lokasi yang paling efesien untuk produksi dan penyimpanan barang? Apakah fasilitas
yang sekarang masih bisa digunakan atau harus membangun yang baru? Setelah
keputusan dibuat maka dapat ditentukan jalur yang memungkinkan bagi pergerakan
barang melalui pengiriman ke pelanggan akhir.
4. Transportasi (Transportasi).
Bagaimana persediaan dipindahkan dari satu lokasi rantai pasok ke lokasi lain.
5. Informasi (Information).
Berapa banyak data yang harus dikumpulkan dan berapa banyak informasi yang harus
dibagi? Informasi yang tepat waktu dan akurat berperan penting bagi koordinasi dan
pengambilan keputusan yang lebih baik.
2.2.8 Persediaan
Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal di banyak perusahaan.
Mencerminkan sebanyak 40% dari total yang di investasikan. Oleh karena itu seluruh
Manager operasi di seluruh dunia menyadari bahwa manajemen persediaan yang baik
itu sangatlah penting. Di satu pihak, suatu persusahaan dapat mengurangi biaya dengan
cara menurunkan tingkat persediaan di tangan, tetapi di pihak lain konsumen akan
merasa tidak puas bila produk stoknya habis. Dalam hal produk-produk fisik, organisasi
harus menentukan apakah akan membeli atau membuat sendiri produk mereka.
Jenis-jenis persediaan
15
1. Persediaan Bahan Mentah
2. Persediaan Komponen
3. Persediaan barang dalam proses
4. Persediaan barang jadi
5. Persediaan Supplies
1. Kesulitan memprediksi tingkat penjualan dan waktu produksi secara akurat (fluctuation
inventory).
2. Beberapa item barang memiliki permintaan yang bersifat seasonal (anticipation
inventory).
3. Mendapatkan manfaat dari economic of scale dalam produksi dan pembelian (lot size
inventory).
4. Jarak dan waktu yang diperlukan untuk pengadaan barang sehubungan dengan proses
transit dalam sistem logistic.Untuk sejumlah besar persediaan (pipe-line inventory).
5. Keterlambatan kedatangan bahan baku yang dipesan dapat mengakibatkan terhentinya
pelaksanaan produksi.
2.2.9 Penjadwalan
Penjadwalan juga didefinisikan sebagai rencana pengaturan urutan kerja serta
pengalokasian sumber daya, baik waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang
harus diselesaikan (Vollman,1998). Maka dapat ditarik satu definisi “Penjadwalan
16
adalah suatu kegiatan perancangan berupa pengalokasian sumber daya baik mesin
maupun tenaga kerja untuk menjalankan sekumpulan tugas sesuai prosesnya dalam
jangka waktu tertentu”.
1. Jumlah dan jenis pekerjaan yang harus diselesaikan selama periode tertentu.
Jumlah jenis pekerjaan ini sangat tergantung pada rencana produksi yang disusun serta
negosiasi antara perusahaan dengan pelanggan.
2. Perkiraan waktu penyelesaian suatu pekerjaan (processing time).
Perkiraan waktu penyelesaian pekerjaan ini merupakan masukan yang sangat penting
dalam proses penjadwalan pekerjaan. Perkiraan waktu penyelesaian suatu pekerjaan
seringkali digunakan untuk menentukan prioritas pekerjaan yang akan dikerjakan
terlebih dahulu.
3. Batas waktu (due date) penyelesaian pekerjaan.
Batas waktu penyelesaian suatu pekerjaan penting diketahui untuk memperkirakan
kelambatan yang mungkin akan terjadi.
4. Beberapa macam tujuan penjadwalan.
- Peningkatan utulisasi peralatan/sumber daya dengan cara menekan waktu menganggur
sumber daya tersebut. Untuk sejumlah pekerjaan telah diketahui bahwa maksimasi
utilisasi sumber daya yang banding terbalik dengan waktu yang diperlukan untuk
menyelesaikan seluruh pekerjaan (Makespan).
- Sasaran lain yang mungkin dicapai ialah minimasi jumlah persediaan barang dalam
proses. Tujuan ini dicapai dengan cara meminimasi jumlah pekerjaan yang menunggu
dalam antrian untuk diproses.
- Tujuan penjadwalan lainnya ialah menekan kelambatan. Dalam banyak hal sejumlah
pekerjaan memiliki batas waktu penyelesaian pekerjaan (due date), dan apabila
pekerjaan selesai setelah due date maka perusahaan dikenai penalty.
5. Situasi pekerjaan yang dihadapi
Penjadwalan pekerjaan di satu prosesor, penjadwalan pekerjaan di beberapa prosesor
seri, penjadwalan pekerjaan di beberapa prosesor parallel, atau menjadwalan pekerjaan
di fasilitas produksi jon-shop.
17
2.2.10 Pemeliharaan
Pemeliharaan (maintenance) adalah kombinasi dari berbagai kegiatan yang
dilakukan untuk memelihara fasilitas produksi termasuk mesin dan alat-alat produksi
lainnya atau untuk memperbaikinya sampai pada suatu kondisi yang dapat diterima.
Selain itu pemeliharaan juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjaga fasilitas-
fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan atau penyesuaian yang
diperlukan agar tercapai suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan dan sesuai
dengan yang direncanakan.
Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan dalam suatu perusahaan pabrik dapat dibedakan
atas dua macam, yaitu:
1. Preventive Maintenance
Yang dimaksudkan dengan preventive maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-
kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat
menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam
proses produksi.
Dalam praktiknya preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahaan
pabrik dapat dibedakan atas Routine maintenance dan Periodic maintenance.
Routine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang
dilakukan secara rutin misalnya setiap hari. Sebagai contoh dari kegiatan routine
maintenance adalah pembersihan fasilitas/peralatan, pelumasan (lubrication) atau
pengecekan olinya, serta pengecekan isi bahan bakarnya dan mungkin termasuk
pemanasan (warming up) dari mesin-mesin selama beberapa menit sebelum dipakai
beroperasi sepanjang hari. Sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu
tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, lalu meningkat setiap satu bulan sekali, dan
akhirnya setiap satu tahun sekali. Sebagai contoh dari kegiatan periodic maintenance
adalah pembongkaran caburator ataupun pembongkaran alat-alat di bagian system aliran
bensin, penyetelan katup-katup pemasukan dan pembuangan cylinder mesin dan
pembongkaran mesin/fasilitas tersebut untuk penggantian pelor roda (bearing), serta
service dan overhaul besar ataupun kecil.
18
Dengan corrective atau breakdown maintenance dimaksudkan adalah kegiatan
pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan setelah terjadinya suatu kerusakan atau
kelainan pada fasilitas atau peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Kegiatan corrective maintenance yang dilakukan sering disebut kegiatan perbaikan atau
reparasi. Perbaikan yang dilakukan karena adanya kerusakan yang dapat terjadi akibat
tidak dilakukannya preventive maintenance ataupun telah dilakukan preventive
maintenance tetapi sampai pada suatu waktu tertentu fasilitas atau peralatan tersebut
tetap rusak. Jadi dalam hal ini kegiatan maintenance sifatnya hanya menunggu sampai
kerusakan terjadi dahulu, baru kemudian diperbaiki atau dibetulkan.
19
BAB III
PEMBAHASAN
20
Square juga menjual tempat khusus untuk perusahaan yang bergerak di bidang hiburan.
Karena dengan adanya keramaian pasti tentunya banyak masyarakat menginginkan
hiburan sehingga dari pemikiran inilah mereka menyediakan tempat khusus untuk
disewakan bagi perusahaan jasa hiburan. Kemudian dengan melihat semakin modernnya
kebudayaan masyarakat, maka Star Square pun mulai menawarkan produk berupa
tempat dan ruangan khusus untuk pemberkatan dan resepsi nikah, kegiatan rapat, dan
kegiatan kampus lainnya. Produk yang ditawarkan ini pun secara historis telah
menjawab berbagai permintaan dari konsumen. Beberapa konsumen atau perusahaan
yang menggunakan produk dari Star Square yaitu: Transmart, Payless, Carrefour, Sport
Station, Converse, Skechers, dll.
21
menunjang kualitas produk dengan bekerja sama dengan vendor-vendor yang
menyediakan jasa Sekuriti, Cleaning Service, dsb. Kemudian strategi yang dijalankan
oleh perusahaan dalam menjaga kualitas pun diwujudkan juga lewat bukti kepemilikan
dari perusahaan yang terdiri dari lima pemilik utama, di mana semua pemilik tersebut
memiliki kekuatan masing-masing, baik di bidang finansial, pengembangan property,
pengembangan kawasan, serta pengelolaan tempat usaha, sehingga dapat menjadi pilar
kokoh dalam penjagaan kualitas dari Star Square.
3.1.3 Proses
Sebelum melakukan proses produksi bangunan, Star Square terlebih dahulu
menyusun perencanaan anggaran, gambar serta penataan lokasi. Dalam tahap ini mereka
akan meramalkan apa kira-kira biaya yang akan digunakan dan bagaimana prosedur
yang akan dilalui secara bertahap. Kemudian untuk melancarkan proses pembuatan
bangunan maka mereka menggunakan jasa arsetektur dan penyurvei hingga kemudian
menggandeng kontraktor yang berpengalaman. Konsultan yang digandeng seperti
Recta, Megatika, PT. Kotak Desaign Megahindo, dan MEP Engineering. Selanjutnya
kontraktor yang dipakai dalam proses pembuatan ialah PT Hasan Mas Pondasi, WiKa
Gedung, PT Antero Makmur. Semua pihak inilah yang lebih cocok disebut oleh pihak
perusahaan sebagai Team Work yang dimiliki PT Artoda Karya Gemilang dalam
pembangunan Star Square Manado.
3.1.4 Lokasi
Sama seperti perusahaan lainnya, Star Square dalam menentukan lokasi juga
memerlukan biaya-biaya tertentu seperti biaya legalitas tanah, biaya survei, hingga
biaya pengoperasian tanah. Biaya-biaya tersebut memang umumnya melekat dalam
22
penentuan lokasi perusahaan. Karena lokasi akan menjawab pertanyaan di mana
perusahaan berkedudukan: apakah di tempat yang tepat atau hemat biaya tapi
menghasilkan keuntungan yang baik. Biaya legalitas yang menyangkut sertifikat tanah
dan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) merupakan tuntutan undang-undang atau hukum
yang pertama-tama harus dilengkapi oleh Star Square karena dokumen penting inilah
yang akan melindungi mereka dari persoalan hukum. Biaya pembelian tanah hingga
pengurusan dokumen penting inilah yang merupakan biaya yang paling besar sehingga
perusahaan tentu telah memberikan penganggaran khusus yang mampu mewadahinya.
Lokasi yang sekarang menjadi tempat dari Star Square tersebut telah ditentukan
sebelumnya lewat bantuan pihak penyurvei yang secara langsung memberikan
informasi bahwa lokasi tersebut sangat strategis karena jika dilihat dari komposisi kota
Manado, maka daerah Manado Selatan merupakan daerah yang paling besar di Manado;
di samping itu lokasi tersebut dekat dengan Universitas; serta akan menjadi Mall
pertama yang akan didapati pada jalur masuk trans Sulawesi. Alasan-alasan itulah yang
kemudian memperkuat rencana pendirian Star Square di lokasi tersebut.
Pada kenyataanya memang ramalan akan lokasi tersebut memang benar adanya.
Karena sebagian besar tenant yang ditawarkan oleh pihak Star Square banyak di beli
oleh perusahaan lainnya seperti Fresh Mart, Transmart, dsb. Karena mereka melihat
begitu banyak masyarakat yang bisa menjangkau lokasi tersebut sehingga daya beli pun
pasti akan kuat saat mereka menawarkan produk mereka lewat menggunakan produk
Star Square terlebih dahulu. Dengan menganalisis keramaian yang terjadi di sekitar
lokasi tersebut maka hal yang dilakukan oleh Star Square ialah dengan mulai
membangun daerah sekitarnya lewat penataan lahan parkir, pepohonan, serta
menyediakan sarana hiburan tempat berkumpul bagi anak muda, keluarga, dan
kelompok-kelompok tertentu.
3.1.5 Denah
Karena produk dari Star Square ialah Mall, termasuk di dalamnya tenant-tenant,
maka denah yang ada itu sangat luas. Di mana, Kapasitas keseuruhan ialah 50.000 m2;
dan untuk produk tenant sebesar 23.000 m2 dari jumlah keseluruhan tersebut. Bentuk
dari bangunan itu seperti persegi panjang dan terdiri dari 7 lantai. Perincian dari ketujuh
lantai itu dimulai dari: pertama, Basement yang digunakan sebagai bagian dari ruang
parkir dan kantor dari building management serta tempat ruang keamanan sekaligus
ruang mesin. Kedua, Lower Ground yang secara khusus diperuntukan bagi Carrefour
23
(Transmart); ketiga, Ground Floor yang terdiri dari 6 tenan besar, dan ditempati oleh
Trans Studio mini, Transmart, Excelso, Coffee Beans, Wendy’s; lantai ini juga
digunakan sebagai tempat event atau promosi dari brand yang sedang trend. Keempat,
Lantai 1 yang digunakan secara khusus untuk Fashion, Beauty, dan Salon. Kelima,
Lantai 2 yang digunakan untuk tempat makan dan gadget (peralatan elektronik).
Keenam, Lantai 3 yang secara khusus digunakan untuk intertainment: mainan anak-
anak, cinemaxx, foodcourt dan playland. Ketujuh, Lantai 4 yang diperuntukkan sebagai
tempat ball room yakni sebagai tempat wisuda, pernikahan dan ada tempat khusus untuk
pemberkatan nikah, dan rapat.
Penataan letak atau denah tersebut tentu dilakukan dan direncanakan dengan
maksud tertentu tidak hanya dibuat sesuai keinginan saja. Tenant yang dijual
berdasarkan fungsinya di setiap lantai. Sehingga Star Square lewat denah tersebut, tidak
akan tampak membosankan bagi masyarakat untuk berkunjung dan dengan demikian
menambah minat bagi konsumen atau perusahaan untuk membeli produk tenant yang
belum terisi di lantai tertentu.
3.1.6 HRM
Pengelolaan tenaga kerja memang menjadi sangat penting dalam suatu
organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Di Star Square, tenaga kerja di bagi
dalam divisi-divisi: Divisi finansial, divisi operasional, divisi HRD, divisi marketing
dan divisi IT & Enginering. Semua divisi tersebut di bawah General Manajer kemudian
dimiliki oleh para pemegang saham. Kontrol terhadap tenaga kerja diserahkan kepada
divisi HRD seperti yang berlaku pada perusahaan pada umumnya. Deskripsi pekerjaan
juga telah dijelaskan pada masing-masing tenaga kerja sehingga mampu memiliki
pemahaman terhadap tugas dan tanggung jawab, serta hak dan kewajibannya. Karena
proses perekrutannya memiliki tahapan khusus maka perusahaan meyakini kualitas dari
para tenaga kerja mampu memberikan dampak positif. Maka dari itu perusahaan juga
perlu untuk memberikan fasilitas yang memadai bagi mereka.
24
keluar. Maka dari itu pengelolaan tenaga kerja tersebut selalu berjalan seiring dengan
pengembangan perusahaan.
3.1.7 Persediaan
Produk dari Star Square ialah berupa Mall, yakni tenant-tenant yang dibangun di
dalamnya. Dalam pengelolaan persediaan yang digunakan untuk memproduksi tenant
tersebut, dikontrol langsung oleh bagian operasional perusahaan. Persediaan yang
berkaitan dengan produk itu ialah material, semen, besi, kaca, dsb. tidak disimpan
dalam suatu Gudang perusahaan. Tetapi pemakaiannya menyerupai penerapan sistem
Just in Time, di mana mereka telah bekerja sama dengan toko-toko bangunan yang
terpercaya yang menyediakan kualitas yang baik untuk pembuatan ruangan, dan tenant
tersebut.
Sistem pengolahan persediaan ini diserahkan juga kepada kontraktor yang telah
bekerja sama dengan perusahaan nanti biaya yang akan dipakai dikontrol juga oleh
bagian operasional sehingga tidak akan keluar dari perencanaan yang telah ditentukan
sebelumnya. Di samping mengurangi biaya penyimpanan, perusahaan juga secara
otomatis akan memangkas resiko kerusakan atau kehilangan dari persediaan. Mengingat
produk dari perusahaan berupa bangunan maka biasanya persediaan yang dipesan
berdasarkan tahapan pengerjaan, jadi tidak langsung dipesan seluruh persediaan yang
akan dipakai. Selanjutnya cara yang dilakukan dalam pemesanan persediaan ialah
dengan menjalin kerja sama dengan supplier, sehingga supplier mengetahui tahapan
pengerjaan dari kontraktor dan persediaan apa yang segera akan dipakai dalam proses
pembangunan tersebut. Sehingga tidak terjadi kemacetan dalam pembangunan gedung
akibat kehabisan persediaan.
Pada saat tenant telah selesai dibangun, tentunya selalu ada saja hal-hal yang
mungkin terjadi di luar perencanaan. Misalnya kemacetan atau gangguan penerangan,
maka lewat control penuh dari bagian operasional tentunya hal tersebut harus segera
ditangani. Maka dalam hal ini perusahaan tentu harus menyimpan persediaan dalam
menunjang penerangan. Inilah yang telah dipikirkan perusahaan, sehingga ada satu
bagian khusus di ruang IT dan Enginering yang menyediakan persediaan tersebut. Tapi
resiko kerusakan persediaan sangat kecil karena item persediaan tersebut hanya
sebagian kecil, maka biayanya masih sangat minim.
25
Jika berkaitan dengan persediaan perlengkapan yang habis pakai kurang dari
satu tahun seperti pembersih khusus untuk tiap-tiap tenant agar selalu menarik, Star
Square telah menyediakan anggaran pembelanjaan untuk persediaan tersebut yang telah
direncanakan pada setiap bulannya. Hal ini juga tentunya akan memberikan
pembaharuan secara terus-menerus pada ruangan tenant yang ditawarkan pada
konsumen atau perusahaan tertentu.
26
3.1.9 Penjadwalan
Star Square beroperasi tidak 24 Jam. Di bagian organisasinya pun tidak semua
bekerja selama 24 jam penuh. Hanya secara khusus bagi divisi IT dan Enginering yang
menerapkan sistem Shift karena mereka yang bertugas untuk melakukan control
terhadap kondisi Star Square. Sedangkan untuk bagian keamanan, perusahaan bekerja
sama dengan perusahaan lainnya yang menyediakan tenaga sekuriti yang terlatih
sehingga mereka telah di bagi menjadi tim-tim tertentu yang akan dirolling sesuai
dengan shift yang ditentukan.
Penjadwalan ini amat penting karena Star Square sendiri menyadari bahwa
tanggung jawab yang besar juga melekat pada penjaminan keamanan akan barang-
barang yang dimiliki oleh konsumen pemakai tenant. Oleh sebab itu harus dijaga
dengan sebaik-baiknya: tidak hanya lewat pengawasan kamera tetapi juga lewat control
dari para sekuriti yang bertugas.
Penjadwalan juga perlu dilakukan untuk bagian control bangunan dan peralatan
umum yang menggunakan tenaga mesin atau listrik. Maka dari itu bagian IT dan
Enginering harus tetap berada di dalam bangunan itu sehingga ketika masalah terjadi,
perusahaan boleh menjamin solusinya secepat mungkin sebelum waktu operasi dimulai.
3.1.10 Pemeliharaan
pemeliharaan tersebut maka umur ekonomis dari asset tersebut bisa bertambah dan tidak
memakan banyak biaya. Untuk menjaga kebersihan dari kaca, perusahaan menyediakan
Gondola yang dapat membeningkan kaca dan menghilangkan kotoran yang melekat.
Kemudian untuk menjaga keindahan maka setiap dinding yang kotor pula diwarnai
gedung ini nantinya akan memberikan perawatan serta kesan yang baik dari konsumen
Pemeliharaan juga dilakukan pada asset yang berupa escalator dan lift, di mana
apabila terjadi kerusakan yang parah atau ringan maka perusahaan akan
27
kerjasama secara kontinu dengan pihak yang menawarkan peralatan tersebut kepada
perusahaan. Sehingga ketika masalah terjadi maka mereka akan langsung dihubungi
sehingga waktu perbaikan tidak akan memakan waktu yang lama karena sudah
28
BAB IV
29
4. Pemilihan Lokasi: Pemilihan lokasi untuk pabrik banyak tergantung pada
kebutuhan untuk tetap bertahan dalam jangka panjang (survival in the long run). Lokasi
yang sekarang menjadi tempat dari Star Square tersebut telah ditentukan sebelumnya
lewat bantuan pihak penyurvei yang secara langsung memberikan informasi bahwa
lokasi tersebut sangat strategis karena jika dilihat dari komposisi kota Manado, maka
daerah Manado Selatan merupakan daerah yang paling besar di Manado; di samping itu
lokasi tersebut dekat dengan Universitas; serta akan menjadi Mall pertama yang akan
didapati pada jalur masuk trans Sulawesi.
5. Desain Denah: Seleksi tempat atau lokasi merupakan keputusan terhadap lokasi
atau tempat yang menentukan keberhasilan dari organisasi yang menaungi suatu
kegiatan. Tempat yang strategis menjadi sebuah faktor penting bagi keberhasilan
pengembangan mutu organisasi. Karena produk dari Star Square ialah Mall, termasuk di
dalamnya tenant-tenant, maka denah yang ada itu sangat luas. Di mana, Kapasitas
keseuruhan ialah 50.000 m2; dan untuk produk tenant sebesar 23.000 m2 dari jumlah
keseluruhan tersebut. Bentuk dari bangunan itu seperti persegi panjang dan terdiri dari 7
lantai.
6. Manajemen Sumber Daya Manusia: Manajemen SDM adalah sebuah ilmu atau
cara untuk mengatur bagaimana hubungan serta perananan tenaga kerja (sumber daya /
obyek utama) secara efektif dan efisien sehingga dapat dimaksimalkan untuk mencapai
tujuan bersama, baik perusahaan, karyawan maupun masyarakat. Di Star Square, tenaga
kerja di bagi dalam divisi-divisi: Divisi finansial, divisi operasional, divisi HRD, divisi
marketing dan divisi IT & Enginering. Semua divisi tersebut di bawah General Manajer
kemudian dimiliki oleh para pemegang saham.
7. Persediaan: Persediaan merupakan salah satu asset yang paling mahal di banyak
perusahaan. Manager operasi di seluruh dunia menyadari bahwa manajemen persediaan
yang baik itu sangatlah penting. Produk dari Star Square ialah berupa Mall, yakni
tenant-tenant yang dibangun di dalamnya. Persediaan yang berkaitan dengan produk itu
ialah material, semen, besi, kaca, dsb. tidak disimpan dalam suatu Gudang perusahaan.
Tetapi pemakaiannya menyerupai penerapan sistem Just in Time, di mana mereka telah
bekerja sama dengan toko-toko bangunan yang terpercaya yang menyediakan kualitas
yang baik untuk pembuatan ruangan, dan tenant tersebut.
8. Manajemen Rantai Pasokan: Rantai Pasok adalah upaya-upaya yang dilakukan
oleh perusahaan secara terintegrasi untuk meningkatkan efesiensinya melalui mata
rantai supplier yang terkait, mulai dari supplier awal (raw material supplier) hingga
30
pelanggan akhir (end customer). Supplier persediaan bahan bangunan yang ditangani
oleh operasional perusahaan lewat kontraktor yang bekerja sama, membangun suatu
sistem yang mempercepat dan menjamin semua material yang akan digunakan dalam
pembuatan produk tenant yang akan dibuat. Kemudian untuk menjual produk yang telah
jadi tersebut, perusahaan menjalin kerjasama baik di bidang periklanan, media, situs
resmi di media sosial, jasa manajemen pemasaran independen dan potensi manajemen
pemasaran yang dimiliki perusahaan.
9. Penjadwalan: Penjadwalan adalah suatu kegiatan perancangan berupa
pengalokasian sumber daya baik mesin maupun tenaga kerja untuk menjalankan
sekumpulan tugas sesuai prosesnya dalam jangka waktu tertentu. Star Square beroperasi
tidak 24 Jam. Hanya secara khusus bagi divisi IT dan Enginering yang menerapkan
sistem Shift karena mereka yang bertugas untuk melakukan control terhadap kondisi
Star Square. Sedangkan untuk bagian keamanan, perusahaan bekerja sama dengan
perusahaan lainnya yang menyediakan tenaga sekuriti yang terlatih sehingga mereka
telah di bagi menjadi tim-tim tertentu yang akan dirolling sesuai dengan shift yang
ditentukan. Penjadwalan juga perlu dilakukan untuk bagian control bangunan dan
peralatan umum yang menggunakan tenaga mesin atau listrik.
10. Pemeliharaan: Pemeliharaan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan menjaga
fasilitas-fasilitas dan peralatan pabrik serta mengadakan perbaikan atau penyesuaian
yang diperlukan agar tercapai suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan dan
sesuai dengan yang direncanakan. Pada perusahaan Star Square, mereka menjaga
pemeliharaan gedung dengan cara: untuk menjaga kebersihan dari kaca, perusahaan
menyediakan Gondola yang dapat membeningkan kaca dan menghilangkan kotoran
yang melekat. Kemudian untuk menjaga keindahan maka setiap dinding yang kotor pula
diwarnai kembali sehingga tidak menyebar ke seluruh dinding. Pemeliharaan pada
escalator dan lift, perusahaan menjalin kerjasama secara kontinu dengan pihak yang
menawarkan peralatan tersebut kepada perusahaan. Sehingga ketika masalah terjadi
maka mereka akan langsung dihubungi sehingga waktu perbaikan tidak akan memakan
waktu yang lama karena sudah diserakan kepada yang memiliki keahlian yang sesuai.
31
LAMPIRAN
32
33
34
35
DAFTAR PUSAKA
David, R.Fred. 2002. Manajemen Strategis, konsep. Edisi ketujuh. Alih bahasa Drs.
Alexander Sindoro. Jakarta: PT INDEKS.
36