MERGER PT INDOFOOD 2-Dikonversi
MERGER PT INDOFOOD 2-Dikonversi
MERGER PT INDOFOOD 2-Dikonversi
Indofood
dalam mempertahankan kelangsungan usaha melalui
merger dan akuisisi perusahaan
Di susun Oleh:
K elas 5c/R eguler
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah kami ucapkan kepada Allah SWT., karena dengan rahmat, taufik
Shalawat serta salam saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta
keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman, Amin. Tidak lupa saya
sampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Sukirman, SPd., SH., MM. . Yang
telah membimbing dan membantu kami dalam mengerjakan laporan ini yang berjudul
Mahasiswi yang juga memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami. Kami menyadari dalam menyusun karya ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga karya
Penulis
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah kami ucapkan kepada Allah SWT., karena dengan rahmat, taufik
Shalawat serta salam saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW. Beserta
keluarga, sahabat dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman, Amin. Tidak lupa saya
sampaikan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Sukirman, SPd., SH., MM. . Yang
telah membimbing dan membantu kami dalam mengerjakan laporan ini yang berjudul
Mahasiswi yang juga memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam
pembuatan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu kami. Kami menyadari dalam menyusun karya ilmiah
ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun guna sempurnanya makalah ini. Kami berharap semoga karya
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................
ABSTRAK.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
C. Akuisisi. ........................................................................................
E. Strategi
PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
Lampiran
4
DAFTAR TABEL
Latar Belakang
Perusahaan merupakan sebuah entitas bisnis yang menjalankan usahanya
dengan tujuan memperoleh laba (profit oriented). Laba menjadi tolok ukur
aktivitasnya yang berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan dalil kelangsungan usaha
diharapkan akan dilikuidasi pada masa depan atau bahwa entitas akan
aktiva kepada pihak luar melalui bisnis biasa, restrukturisasi utang, perbaikan
operasi yang dipaksakan dari luar dan kegiatan serupa yang lain. (PSA No.30)
Akuisisi adalah suatu kata serapan dari bahasa Inggris, yaitu acquisition yang
perusahaan yang bergabung dapat meningkat. Salah satu tolok ukur kinerja
diprediksi dari peningkatkan harga sahamnya di bursa saham. Berikut ini adalah
tabel deviden yang menunjukkan pertumbuhan harga saham selama tahun 2005
- 2015:
Gambar 1.1 Pertumbuhan Harga Saham Th 2005 - 2015
akuisisi perusahaan” yang diukur berdasarkan return saham dan rasio keuangan
Selain itu strategi peningkatan persatuan usaha dapat dilihat dari kenaikan laba
dari tahun ke tahun dengan melakukan Penggabungan usaha seperti merger dan akuisisi
menurut Foster (1986:460) dalam Usaha dan Yasa (2009) adalah penggabungan
usaha dari dua perusahaan atau lebih, tetapi salah satu nama perusahaan masih tetap
(2006) adalah pembelian seluruh atau sebagian besar kepemilikan baik dalam bentuk
atau sebagian besar saham yang telah dikeluarkan oleh perusahaan yang diakuisisi
dengan menggunakan kas, saham atau sekuritas lain. Menurut Payamta dan Setiawan
lainnya.
Motif utama perusahaan melakukan merger dan akuisisi menurut Brigham dan
bawah biaya penggantinya, diversifikasi, insentif pribadi manajer, nilai residu. Selain
dipertimbangkan bersama -sama yaitu untuk bisa beroperasi dengan lebih ekonomis,
dimanfaatkan, untuk memanfaatkan dana yang menganggur Gie (1992) dalam Payamta
dan Setiawan (2004) mencatat beberapa manfaat merger dan akuisisi yaitu:
penggabungan usaha, yaitu SAK No. 4, SAK No. 22, SAK No. 38.
Rumusan Masalah
usaha melalui merger dan akuisisi perusahaan. Secara teoritis, suatu perusahaan
dikatakan mempunyai nilai yang baik jika kelangsungan perusahaan juga baik.
Kelangsungan perusahaan dapat tercermin dari produk, kualitas, harga, profit,
harga saham, dan CSR. Apabila hasil yang didapatkan baik dan dapat di rasakan
oleh konsumen maka dapat dikatakan kualitas perusahaannya juga baik. Adanya
hasil dan kualitas yang tidak konsisten dari penelitian terdahulu mengenai
dunia?
2. Apa pengaruh merger dan akuisisi pada PT. Indofood terhadap kelangsungan
usaha ?
kelangsungan Usaha ?
Tujuan Masalah
permasalahan dalam tulisan. Dari rumusan maslah tersebut di atas maka makalah
Internasional.
2. Menjelaskan pengaruh merger dan akuisisi pada Pt. Indofood terhadap
kelangsungan usaha.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
A. Manajemen Strategi
panjang yang berorientasi masa depan serta rumit dan membutuhkan cukup
menjadi lebih baik spesifik, sempit, bersifat janga pendek, dan berorientasi
pada tindakan, dengan resiko lebih rendah namun lebih sedikit peluang untuk
internal perusahaan.
3. Menilai lingkungan eksternal perusahaan, termasuk faktor persaingan dan
6. Memilih satu set tujuan jangka panjang dan strategi utama yang akan
dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah ditemukan.
B. Akuisisi
dengan membeli saham atau aset perusahaan tersebut, perusahaan yang dibeli
tetap ada (Brealey, Myers, & Marcus, 1999,p. 598). dalam teminologi bisnis
pengendalian atas saham atau aset suatu perusahaan oleh perusaahaan lain,
dan dalam peristiwa baik perusahaan pengambilalih atau yang diambil alih
tetap eksis sebagai badan hukum yang terpisah (Abdul Moin 2003:67).
Tujuan langsung suatu akuisisi adalah (pembuktian diri atas)
pertumbuhan dan ekspansi aset perusahaan, penjualan dan pangsa pasar pihak
merger dan akuisisi. Selain itu, motif ekonomi merger dan akuisisimeliputi
dll.
secara terpisah.
samping produk mie instan ini diproduksi beberapa merek seperti mie instan
goreng, mie instan kuah dengan bervariasi rasa. Contohnya Indomie Rasa
Unit Usaha :
2. Cibitung 7. Palembang
3. Padalarang 8. Medan
4. Semarang 9. Pontianak
5. Surabaya 10 . Pekanbaru
D. Strategi Utama
Diketahui bahwa PT. Londsum memiliki perkebunan kelapa sawit yang dapat
Dari sudut pandang PT. Indofood adalah tepat dengan mengakuisisi PT.
pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya berada pada PT.
Indofood. Jika PT. Indofood hanya merger dengan PT. Londsum, kemungkinan
PEMBAHASAN
untuk memproduksi dan mengembangkan produk mie instan, tapi seiring dengan
kesuksesan produk mie instanya, PT Indofood Tbk juga mulai bergerak ke bidang
makanan yang lain atau bahkan minuman . Perusahaan ini didirikan pada tanggal 14
Agustus 1990 oleh Sudono Salim dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma yang
pada tanggal 5 Februari 1994 menjadi Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini
mengekspor produk dan bahan makanannya hingga Australia, Asia, Afrika, Amerika,
hingga Eropa. Salah produknya yang terkenal adalah mie instan. Daftar Pengurus PT
Indofood :
Nama Jabatan
Manuel V. Pangilinan Benny Setiawan Santoso Edward A. Tortorici Robert Charles Nicholson Komisaris
Graham L.Utama
Pickles
Adi Pranoto Leman Komisaris Indepen
Komisaris Indepe
perusahaan total food solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh
tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku
hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran.
pertama di Indonesia.
1984 - PT Sarimi Asli Jaya diakuisisi oleh PT Sanmaru dan bersama dengan
Corporation.
memiliki merek FritoLay yang pada tahun 1994 bernama PT Indofood Fritolay
Makmur dan mulai memproduksi makanan ringan seperti Chitato, Chiki, Cheetos
dan Jetz yang kemudian pada tahun 2000an disusul dengan Lay's dan Qtela.
Intikusuma.
1992 - PT Sanmaru melalui anak perusahaan Jangkar Jati Group diambil alih
Makmur Tbk.
Kalimantan Barat.
2008 - Mengakuisisi 100% saham Drayton Pte. Ltd. yang memiliki secara efektif
PT. Indofood CBP Sukses Makmur dan pemekaran kegiatan usaha mi instan dan
bumbu yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak perusahaan di
Grup Produk Konsumen Bermerek (CBP), yang seluruh sahamnya dimiliki oleh
kurang dari 100% ke ICBP dan melakukan Penawaran Saham Perdana yang
2011 - Pada bulan Januari 2011, PT Indofood CBP Sukses Makmur, PT Gizindo
melakukan IPO diikuti dengan pencatatan saham di BEI pada 9 Juni 2011.
Holdings Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman non -
alkohol di Indonesia.
10 Juni 2012. Tidak lama sesudah meninggalnya, salah satu produk mi instan
tahun,
ini dilakukan oleh PT Indofood Asahi Sukses Beverage dan PT Asahi Indofood
Beverage Makmur, yang masing-masing adalah 51% dan 49% dimiliki oleh
ICBP.
2014 - Indofood masuk ke bisnis minuman bernama Indofood Asahi dan mulai
mengimpor dua merek minuman dari Malaysia, yaitu Ichi Ocha dan Caféla Latte.
aset yang terkait dengan kegiatan usaha air minum dalam kemasan termasuk
merek Club.
Dairy Indonesia, serta pembelian merek dagang dan desain industri yang
Perkembangan Produk
yang merujuk kepada mi instan. Indomie diklaim sebagai makanan yang sehat dan
kandungan gizi seperti energi, protein, niasin, asam folat, mineral zat besi, natrium,
dan berbagai vitamin seperti vitamin A, B1, B6, dan B12. Meskipun begitu, konsumsi
Indomie yang terlalu sering tidak dianjurkan, sebab Indomie mengandung pewarna
tartrazine yang tidak baik bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam jangka panjang.
Setelah Indomie pertama kali dipasarkan pada tahun 1982, PT Sarimi Asli Jaya
memproduksi mie instan dengan merek Sarimi. Produk Sarimi cukup sukses dan
digemari oleh masyarakat indonesia waktu itu. Dan setelah menganggap sebagai
ancaman bagi produk Indomie, PT Sanmaru akhirnya memutuskan untuk mengakuisis
PT Sarimi Asli Jaya pada tahun 1984 (kedua perusahaan ini nantinya akan bergabung
Beberapa tahun setelah mengakuisisi PT Sarimi Asli Jaya yaitu pada tahun 1987,
PT Sanmaru meluncurkan mi instan dalam bentuk cup bermerek Pop Mie. Setelah
pada tahun 1986 PT Supermi Indonesia diakuisisi oleh Grup Salim dan pada tahun
1992 PT Sanmaru juga diambil alih seluruh sahamnya oleh Grup Salim. Keempat
produk mie instan yang dijelasin diatas resmi menjadi milik Grup Salim, dan agar tidak
menjadi ribet dalam pengurusan produksi maupu pemasaranya, Grup Salim pada tahun
miliknya PT Panganjaya Intikusuma yang didirikan Suyodono Salim pada tahun 1994.
Sejak saat itu produksi mie instan mulai meningkat baik untuk keperluan
masyarakat Indonesia sendiri ataupun untuk keperluan ekspor, dan keempat produk mie
instan tadi mampu mencapai sukses baik di pasar lokal ataupun internasional terutama
produk Indomie.
Dalam hal ini PT Indofood Agri Resources Ltd, anak usaha PT Indofood Sukses
Makmur Tbk yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura, menguasai hingga 64,4
persen saham PT PP London Sumatera Indonesia Tbk. IndoAgri dan anak usahanya PT
Salim Ivomas Pratama menandatangani perjanjian jual beli bersyarat dengan pemegang
saham mayoritas Lonsum yakni First Durango Pte Ltd, Ashmore Investment
Mei 2007.
diterbitkan dan surat utang wajib konversi (Mandatory Convertible Notes/MCN) sebesar
US$ 47 juta yang akan jatuh tempo pada tahun 2009. MCN ini diterbitkan oleh
Lonsum dan wajib dikonversikan dengan harga nominal menjadi 269.343.500 saham
baru yang telah disetor penuh, dengan nilai tunai sekitar Rp 5 triliun.
juta pada agen escrow, yang akan tergantung kepada penyelesaian rencana pengambil-
MCN telah dikonversi, maka Grup IndoAgri akan menjadi pemegang saham
pengendali dengan kepemilikan sekitar 64,4 persen dari modal yang telah
saham Lonsum berdasarkan modal yang telah ditingkatkan, harus dilaksanakan pada
harga sebagaimana diatur dalam peraturan Bapepam.
Rencana pengambilalihan akan memperkuat bisnis model perkebunan terpadu
Grup IndoAgri, antara lain mengembangkan usaha inti yaitu perkebunan, memperluas
lahan dan perkebunan yang telah ditanami dengan kelapa sawit, meningkatkan
produksi, memenuhi kebutuhan internal untuk CPO dan menjadi produsen atas bibit
akuisisi, Grup IndoAgri akan menjadi salah satu pemilik perkebunan yang terbesar di
terintegrasi dan
rencana pengambilalihan ini, total lahan perkebunan dan total lahan yang telah
ditanami dengan kelapa sawit masing-masing akan meningkat menjadi sekitar 387.483
hektar dan sekitar 138.081 hektar. Secara keseluruhan luas lahan yang telah ditanami
adalah sekitar 165.000 hektar termasuk tanaman karet dan tanaman lainnya.
Strategi yang digunakan PT. Indofood untuk mengakuisisi PT. Londsum adalah
perusahaan semakin besar Dari sudut pandang PT. Indofood adalah tepat dengan
mayoritas maka pengendalian dan pengawasan pasokan bahan baku sepenuhnya berada
menelan biaya sekitar 30 juta dollar AS. Menurut Anthoni Salim, Dirut & CEO ISM
mengatakan pengakuisisian ini akan mengukuhkan posisi mereka untuk menjadi salah
pertumbuhan perusahaan.
informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), merger tersebut memakan biaya (modal
dimiliki oleh INDF yang masing-masing bergerak dalam bidang industri pembuatan
produk konsumen bermerek, industri pembuatan kecap dan sambal serta industri
untuk mencapai pengelolaan usaha yang lebih efisien, efektif, dan produktif.
Nantinya, modal dasar perseroan akan menjadi Rp750 miliar yang terbagi atas
750 juta lembar saham dengan nilai nominal Rp1.000 per lembar saham. Sementara
penggabungan maka
perusahaan hasil penggabungan akan menanggung semua biaya dan pajak yang
Pada Februari 2014, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk melakukan kerja
sama ( joint venture) dengan perusahaan asal Jepang, Asahi Group Holdings
Sukses Beverage itu pun kemudian melahirkan produk baru berupa minuman
teh hijau. Joint Venture ini tentu bagi Indofood untuk mengembangkan produk
kelangsungan usaha.
Menurut Payamta dan Setiawan (2004) kinerja merupakan hasil nyata yang
kelangsungan usaha suatu perusahaan dapat dilihat dari rasio keuangan ataupun return
saham. Informasi rasio keuangan bersumber pada laporan keuangan perusahaan yang
bersangkutan.
hubungan penting dan menjadi dasar perbandingan dalam menemukan kondisi dan
tren yang sulit untuk dideteksi dengan mempelajari masing- masing komponen yang
membentuk rasio. Menurut Brigham dan Houston (2001:78) dari sudut pandang
sedangkan dari sudut pandang manajemen, analisis laporan keuangan digunakan untuk
membantu mengantisipasi kondisi di masa depan dan, yang lebih penting, sebagai
titik awal untuk perencananaan tindakan yang akan memengaruhi peristiwa di masa
depan. Menurut Halim (2003;30) dalam konteks manajemen investasi return adalah
Horizontal Integration
di antara perusahaan yang tidak bergerak di bidang yang sama merupakan suatu
kesalahan. Tetapi merjer yang terjadi pada perusahaan yang sedang bersaing langsung
(direct competitors) memberikan peluang yang besar untuk menyatukan potensi agar
Contoh pelaksanaan strategi integrasi horisontal adalah ketika toko obat Guardian
membeli Shop-in atau Indofood membeli SuperMie, dan ketika beberapa bank
Penelitian Sebelumnya
merger dan akuisisi terhadap kelangsungan usaha. Di antaranya adalah yang dilakukan
oleh Payamta dan Setiawan (2004) yang meneliti pengaruh merger dan akuisisi terhadap
kelangsungan usaha yang melakukan merger dan akuisisi antara tahun 1990-1996
dibuktikan dengan
Hasil pengujian ini juga diperkuat dengan hasil pengujian terhadap abnormal
return perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi. Abnormal return sesudah
sebelum pengumuman merger dan akuisisi bernilai positif. Artinya kinerja perusahaan
dari sisi kinerja saham mengalami penurunan setelah pengumuman merger dan akuisisi.
Helga dan Salamun (2006) melakukan penelitian pada 30 sampel perusahaan go
public yang melakukan merger dan akuisisi selama tahun 2000-2002 untuk mengetahui
apakah peristiwa merger dan akuisisi berpengaruh terhadap kelangsungan usaha. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa aktivitas merger dan akuisisi yang dilakukan oleh
perusahaan yang sudah go public tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
Dari penelitian ini juga dapat disimpulkan bahwa secara kumulatif peristiwa merger
Ini Di buktikan dengan hasil pada Laporan Keuangan Konsolisasi PT Indofood tahun
2016. Gambar 3.1 : Laporan Keuangan PT Indofood Tahun 2016
Catatan 30-Sep-15 31 Desember 1 Jan. 2014
2014 (disajikan kembali,
(disajikan kembali, Catatan 4)
catatan 4)
EKUITAS
Modal saham - nilai
nominal
Rp 100 (angka
penuh) per saham
Modal dasar -
30.000.000.000
Saham
Modal ditempatkan
dan disetor
penuh - 8.780.426.500
Saham 24 878.043 878.043 878.043
*Berdasarkan data laporan keuangan PT. Indofood Tbk Tahun 2015*
Berdasarkan data di atas dapat kita ketahui bahwa Modal saham Pt. Indofood dari
tahun 2015 dan 2016 tidak mengalami peningkatan, hal ini dikarenakan Pt. Indofood
Peneliti lain yang menggunakan rasio keuangan adalah Usadha dan Yasa (2009) yang
menggunakan rasio keuangan yang dikelompokkan ke dalam tiga rasio, yaitu rasio
perusahaan go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2001-2002.
Peneliti menemukan bahwa current ratio dan return on investment secara statistik
PENUTUP
Kesimpulan
yang melakukan merger merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar tawar lagi.
laba per lembar saham (Earning Per Share/EPS), yaitu dengan cara
saham, baik pemegang saham yang masih hidup maupun yang sudah hilang
(digabungkan).
b. Nilai Pasar, yaitu dengan cara menghitung rasio pertukaran yang didasarkan
atas harga per lembar saham kedua perusahaan tersebut. Investor akan
dividen, resiko bisnis, struktur modal nilai aset, dan faktor lain seperti kualitas
manajemen.
diri dari pembelian oleh perusahaan lain. Secara umum, taktik untuk
tertentu.
hanya dapat dilakukan apabila 80% pemegang saham setuju dengan hal itu.
- Melakukan taktik poison pill, yaitu membuat perusahaan menjadi tidak menarik
untuk diambil alih. Salah satu contoh taktik ini adalah dengan pemberian hak
kepada
pemegang sahamnya untuk menjual sahamnya dengan harga tinggi, atau pemberian
hak untuk memperoleh saham baru dengan diskon yang lumayan besar atau bahkan
gratis.
- Meminta untuk dilakukan penawaran yang lebih baik lagi jika dirasa harga
- Menjual sebagian saham perusahaan kepada pihak ketiga, atau menciptakan utang
yang semakin besar dengan cara membeli kembali sebagian saham perusahaan.
Saran
disarankan untuk tidak hanya melakukan analisis rasio saja, karena analisis rasio
dalam membuat suatu analisis merger dan akuisisi dalam kelangsungan uasaha.
perolehan laba bersih, menekan biaya operasional maupun non operasional, dan
34
DAFTAR PUSTAKA
- Meta, Annisa CW. (2009). Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan
Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009
- Payamta. & Setiawan, Doddy. (2004). Analisis Pengaruh Merger dan Akuisisi
Terhadap Kinerja Perusahaan Publik di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.
Vol.7(3): 265-282.
- Santoso, T Ruddy. (2010). Pengaruh Merger Dan Akuisisi Terhadap Efisiensi
Perbankan di Indonesia. Jurnal akuntansi dan keuangan.Vol.12(2):102-128.
- Umar, Husein. Riset Strategi Perusahaan, Jakarta: Gramedia, 1999.