SDP Joe
SDP Joe
SDP Joe
NIM : 1813521048
KELAS : MSP B
3. Ikan Demersal
3.1 Gurita (Octopus sp.)
Klasifikasi kepiting bakau Scylla serrta menurut (Kasry, 1996) adalah sebagai
berikut:
Filum : Arthropoda
Kelas : Crustaceae
Sub kelas : Malacostraca
Ordo : Decapoda
Sub ordo : Branchiura
Famili : Portunidae
Sub family : Lipilinae
Genus : Scylla
Spesies : Scylla serrata
Kepiting bakau menurut Rosmaniar (2008), Famili portumudae merupakan
famili kepiting bakau yang mempunyai lima pasang kaki. Pasangan kaki kelima
berbentuk pipi dan melebar pada ruas terakhir.karapas pipi atau cagak cembung
berbentuk heksagonal atau agak persegi. Bentuk ukuran bulat telur memanjang atau
berbentuk kebulatan, tapi anterolateral bergigi lima sampai sembilan buah. Dahi
lebar terpisah dengan jelas dari sudut intra orbital, bergigi dua sampai enam buah,
bersungut kecil terletak melintang atau menyerong. Pasangan kaki terakhir
berbentuk pipih menyerupai dayung. Terutama ruas terakhir, dan mempunyai tiga
pasang kaki jalan. Kepiting bakau Scylla serrata memiliki bentuk morfologi yang
bergerigi, serta memiliki karapas dengan empat gigi depan tumpul dan setiap
margin anterolateral memiliki sembilan gigi yang berukuran sama. Kepiting bakau
memiliki capid yang kuat dan terdapat beberapa duri (Motoh 1979 dan Perry 2007).
Berdasarkan anatomi tubuh bagian dalam, mulut kepiting terbuka dan terletak
pada bagian bawah tubuh. Beberapa bagian yang terdapat di sekitar mulut berfungsi
dalam memegang makanan dan juga memompakan air dari mulut ke insang.
Kepiting memiliki rangka luar yang keras sehingga mulutnya tidak dapat dibuka
lebar. Hal ini menyebabkan kepiting lebih banyak menggunakan sapit dalam
memperoleh makanan. Makanan yang diperoleh dihancurkan dengan menggunakan
sapit, kemudian baru dimakan (Shimek, 2008).Kepiting bakau (Scylla spp)
merupakan salah satu jenis dari Crustaceae dari famili Portunidae yang mempunyai
nilai protein tinggi dan dapat dimakan, (Scylla spp) merupakan salah satu spesies
yang mempunyai ukuran paling besar dalam genus Scylla (Kuntiyo dkk, 1994).
Kepiting merupakan fauna yang habitat dan penyebarannya terdapat di air tawar, payau
dan laut. Jenis-jenisnya sangat beragam dan dapat hidup di berbagai kolom di setiap
perairan. Sebagaian besar kepiting yang kita kenal banyak hidup di perairan payau terutama
di dalam ekosistem mangrove. Beberapa jenis yang hidup dalam ekosistem ini
adalah Hermit Crab, Uca sp, Mud Lobster dan kepiting bakau. Sebagian besar kepiting
merupakan fauna yang aktif mencari makan di malam hari (nocturnal) (Prianto, 2007).
3.3 IKAN HIU
Berikut merupakan klasifikasi dari Carcharhinus falciformis (Last & Seret,
1999; Allen & Erdmann, 2012):
Filum : Chordata
Kelas : Chondrichthyes
Subclass : Elasmobranchii
Ordo : Carcharhiniformes
Famili : Carcharhinidae
Genus : Carcharhinus
Spesies : Carcharhinus falciformis
Hiu merupakan ikan yang memiliki kerangka tulang rawan dari subkelas
Elasmobranchii. Kelompok Elasmobranchii terdiri dari hiu dan pari memiliki
tingkat keanekaragaman yang tinggi serta dapat ditemukan di berbagai kondisi
lingkungan, mulai dari perairan tawar hingga palung laut terdalam dan dari daerah
laut beriklim dingin sampai daerah tropis yang hangat (Compagno, 2001). Hiu
memiliki nilai ekonomis tinggi karena hampir semua dari bagian tubuhnya dapat
diolah menjadi produk. Meski diketahui memiliki protein tinggi daging hiu bukan
bahan konsumsi populer bagi para nelayan dan masyarakat Indonesia. Namun
sebaliknya hiu menjadi salah satu produk paling berharga di pasar 8 Internasional.
Daging hiu menjadi salah satu makanan penting di China, dan Hongkong
merupakan pusat perdagangan sirip hiu dunia (Widodo, 2000).
Ikan Hiu Mempunyai sirip 2 punggung, yang satu tegak menjulang ke atas dan
yang satunya lagi kecil/pendek terkadang hampir tak terlihat, Memiliki gigi-gigi
yang tajam, Bentuk tubuh seperti topedo yang memungkinkan ikan untuk berenang
dengan cepat, Sirip ekor berbentuk seperti hutup “V” terkadang seperti berbentuk
“bulan sabit”, Memiliki sirip pectoral, Memiliki sirip anal, Pada bagian kepala
berbentuk seperti moncong, dan umumnya berwarna abu-abu pada bagian tubuh
atas dan berawarna putih pada tubuh bagian bawah.
Hiu memiliki persebaran yang sangat luas dan hampir ditemukan di seluruh
perairan samudra. Sebagian besar hiu hidup pada perairan tropis yang hangat dan
beberapa spesies hiu hidup di perairan dingin. Hiu juga dapat ditemukan pada
daerah pantai hingga laut dalam serta di ekosistem terumbu karang (Ayotte, 2005).
4. Ikan Karang
4.1 Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)