Morfometrik Ikan Layang, Putri Delilah Awaliyah METOPENn

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

MORFOMETRIK IKAN LAYANG (Decapterus russelli.) YANG


DI DARATKAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN
SELAT SEMPA KABUPATEN NATUNA

Oleh :
Putri Delilah Awaliyah
C1101221028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2024
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Ikan layang (Decapterus spp.) termasuk dalam kategori ikan pelagis kecil,
karena berdasarkan ukurannya yang kecil. Rata- rata ukuran tubuhnya sekitar 15 cm
dan bisa mencapai 25 cm. Warna tubuh ikan layang pada bagian punggungnya biru
kehijauan dan pada bagian perutnya berwarna putih. Ikan layang tergolong suku
Carangidae dengan kebiasaan hidup bergerombol, kebiasaan bergerombol tersebut
bertujuan untuk mencari makanan dan menghindari dari predator (Desmawanti et al.,
2013). Menurut Muhaimin (2016) ciri khas yang sering dijumpai pada ikan layang
ialah terdapatnya sirip kecil (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur dan
terdapat sisik berlingin yang tebal (lateral scute) pada bagian garis sisi (lateral line).
Ikan layang merupakan ikan yang hidup di permukaan dan membuat
gerombolan di perairan lepas pantai, daerah daerah pantai laut dalam, kadar garam
tinggi dan sering tertangkap secara bersama (Tangke, 2014). Ikan layang termasuk
jenis ikan perenang cepat, bersifat pelagis, tidak menetap (bermigrasi) dan suka
bergerombol. Tujuan dari bergerombolnya ikan layang tersebut yaitu untuk
mempermudah dalam mencari makanan dan menyelamatkan diri dari predator
(Polanunu et al., 2020). Jenis ikan ini tergolong “stenohaline”, hidup di perairan yang
berkadar garam tinggi (32–34 promil) dan menyenangi perairan jernih (Ilahi, 2017).
Ikan layang (Decapterus spp.) adalah salah satu sumber daya hayati laut yang
telah menjadi komoditi penting dalam kehidupan manusia. Pemanfaatan ikan Layang
menjadi ikan konsumsi sebagai sumber protein hewani dengan harga relatif murah.
Ikan layang juga digunakan sebagai ikan umpan dalam penangkapan ikan tuna dan
cakalang (Latuconsina, 2010).
Karakter spesies ikan biasanya meliputi pengamatan morfologi morfometrik
dan meristik. Ciri morfologi merupakan ciri yang paling umum digunakan pada
proses identifikasi di antara ciri-ciri taksonomik lainnya termasuk untuk membedakan
ikan jantan dan betina (Allen, 1999). Bentuk luar jenis ikan sering kali mengalami
perubahan sejak ikan menetas sehingga menjadi ikan dewasa. Perubahan bentuk ini
ada yang sangat mencolok dan ada pula yang tidak, bergantung spesiesnya. Bentuk
tubuh ikan ada hubungannya dengan tempat dan cara hidup ikan (Affandi et al.,
1992).
2. Rumusan Masalah

3. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Morfologi Ikan Layang
Jenis ikan layang yang umum ditemukan di Indonesia seperti D. macrosoma,
D. ruselli, dan D. macarellus merupakan jenis-jenis yang dominan dengan daerah
penyebarannya luas, ditemukan hampir di seluruh wilayah perairan (Suwarso et al.,
2008).
Menurut klasifikasi Bleker dalam Saanin (1968) sistematika ikan
layang adalah sebagai berikut :
Phyllum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub kelas : Teleostei
Ordo : Percomorphi
Divisi : Perciformes
Sub divisi : Carangi
Familia : Carangidae
Genus : Decapterus
Spesies : Decaptersus russelli (Rupell,1982)

Di kawasan perairan Indonesia terdapat empat spesies ikan layang yaitu D.


Russelli, D. Maruadsi, D. Macrosoma, (D. Lajang) dan D. Kurroides (Burhanuddin et
al. 1938). Menurut Atmaja et al. (1987) dan Widodo (1998), berdasarkan hasil
tangkapan dan nilai ekonomis, sumberdaya ikan layang di perairan utara laut jawa
didominasi oleh D. Russelli. dan D. Marcosoma.
Ikan layang secara umum memiliki ciri ciri yang membedakan kelompok ini
dari ikab ikan pelagis kecil lainnya. Menurut Asikin (1971), Saanin (1984) dan
Nurhakim et al. (1987), ciri ciri umum ikan layang adalah:
a. Bentuk badan bulat memanjang berbentuk cerutu ataupun agak gepeng.
b. Memiliki sisik yang sangat halus
c. Mempunyai dua buat finlet (sirip tambahan) yang terletak pada belakang sirip
punggung dan sirip dubur
d. Mempunyai totol hitam pada tepian penutup insang
e. Panjang tubuh ikan dewasa berkisar antara 20-25 cm, namun dapat juga mencapai
30 cm.
Menurut Asikin (1971) dan Saanin (1984) ikan layang memiliki ciri ciri
sebagai berikut:
a. Sangat menyukai kadar salinitas yang tetap (stenohaline organisme)
b. Tergolong kedalam jenis pemakan plankton dan memiliki kebiasaan makan pada
waktu matahari terbit dan saat matahari terbenam.
c. Hidup membentuk gerombolan (schooling), pada jarak sekitar 20-30 mil dari
perairan lepas pantai yang berkadar garam tinggi dan berkedalaman kurang dari
100 m.
d. Merupakan perenang cepat dan aktif, namun pada daerah yang sempit atau di
sekitar benda benda terapung rumpon misalnya, aktivitas akan berkurang saat
membentuk gerombolan.

Anda mungkin juga menyukai