Makalah Berbicara Retorik-1
Makalah Berbicara Retorik-1
Makalah Berbicara Retorik-1
Alhamdulilah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Makalah ini dibuat
dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Berbicara Retorik dengan judul “Jenis-jenis
Pidato”
Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah
pengetahuan serta wawasan pembaca. Makalah ini juga diharapkan dapat mengubah pikiran
pembaca untuk dapat menulis, membaca, dan memahami pidato dengan baik.
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baik lagi makalah ini.
Akhir kata, penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah Swt
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Isi
Kata Pengantar .................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Bab 1 Pendahuluan ............................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 2
D. Metode Pemecahan Masalah ........................................................................ 2
E. Sistimatika Penulisan .................................................................................... 2
Bab ll ..................................................................................................................... 3
A. Pengertian Pidato .......................................................................................... 3
B. Tujuan Pidato ................................................................................................ 4
C. Jenis-Jenis Pidato .......................................................................................... 5
D. Isi Naskah Berpidato................................................................................... 11
E. Sikap Berpidato........................................................................................... 12
Bab lll.................................................................................................................. 13
Kesimpulan ...................................................................................................... 13
Saran................................................................................................................. 13
Daftar Pustaka................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami membatasi permasalahan, yang bertujuan agar
pengkajiannya lebih terarah dan tepat sasaran. Adapun rumusan masalahnya adalah
sebagai berikut:
1
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Mengetahui apa itu berpidato.
2. Mengetahui apa tujuan pidato
3. Mengetahui jenis-jenis pidato beserta contohnya
4. Mengetahui bagaimana sikap berpidato
5. Mengetahui bagaimana menulis naskah
E. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, meteode
pemecahan masalah, dan sistematika penulisan.
2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PEMAPARAN
A. Pengertian Pidato
Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud
berbahasa lisan, berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan
menggunakan bahasa lisan yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan
(ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.). Dengan demikian berpidato adalah
kegiatan menyampaikan gagasan secara lisan dengan menggunakan penalaran yang
tepat serta memanfaatkan aspek-aspek nonkebahasaan yang dapat mendukung
keefisienan dan keefektifan pengungkapan gagasan kepada orang banyak dalam
suatu acara tertentu.
Pidato ialah kegiatan berbahasa lisan. (Cermat Berbahasa Indonesia, hal 228:
2009). Pidato adalah berucap didepan umum untuk tujuan tertentu. (Kamus Lengkap
Bahasa Indonesia, hal 455 : 2005). Jadi, Pidato adalah sebuah kegiatan berbicara atau
berorasi untuk menyatakan pendapatnya, atau memberikan gambaran tentang suatu
hal yang ditujukan untuk orang banyak. Pidato biasanya dibawakan oleh seorang
yang memberikan orasi-orasi, dan pernyataan tentang suatu hal/peristiwa yang
penting dan patut diperbincangkan. Pidato adalah salah satu teori dari pelajaran
bahasa indonesia. Pidato banyak jenisnya, di antaranya, pidato sambutan yang
disampaikan pada awal sebuah acara atau pidato kenegaraan yang disampaikan oleh
presiden. Pidato yang baik dapat memberikan suatu kesan positif bagi orang-orang
yang mendengar pidato tersebut. Kemampuan berpidato atau berbicara yang baik di
depan umum dapat membantu untuk mencapai jenjang karier yang baik. Contoh
pidato yaitu seperti pidato kenegaraan, pidato menyambut hari besar, pidato
pembangkit semangat, pidato sambutan acara atau event, dan lain sebagainya. Dalam
berpidato, penampilan, gaya bahasa, dan ekspresi kita hendaknya diperhatikan serta
kita harus percaya diri menyampaikan isi dari pidato kita, agar orang yang melihat
pidato kita pun tertarik dan terpengaruh oleh pidato yang kita sampaikan. Pidato
adalah semacam cara penyampaian gagasan, ide-ide, tujuan, pikiran serta informasi
dari pihak pembicara kepada banyak orang (audience) dengan cara lisan. Pidato juga
bisa diartikan sebagai the art of persuasion, yaitu sebagai seni
membujuk/mempengaruhi orang lain. Berpidato sangat erat hubungannya dengan
retorika (rhetorica), yaitu seni menggunakan bahasa dengan efektif.
3
B. Tujuan Pidato
Berpidato merupakan kegiatan berbicara di depan banyak orang. Pidto bertujuan
untuk menyampaikan pikiran dengan maksud tertentu. Tujuan tersebut akan
menetukan cara dan materi yang disampaikan.
Pidato mempunyai beberapa tujuan berikut:
1. Menyampikan Inforamasi
2. Meyakinkan
3. Menghibur
Berpidato dapat menghibur pendengar. Cara ini dapat dilakukan dengan cara
menyisipkan humor.
4. Menggerakkan
4
C. Jenis-jenis Pidato
Jenis-jenis pidato yaitu sebagai berikut:
1. Pidato Seremonial
5
Insya Allah harapan bangsa indonesia mencapai kehidupan yang adil
dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 akan
terwujud.Selain itu, dengan rida Allah Swt. Tumbuhlah semangat persatuan dan
kesatuan nasional Indonesia Amin, amin , yaa robbal alamin. Akhirul kata,
selamat berjuang, selamat membangun bangsa dan negara kita tercinta ini.
Wassalamualaikum wr.wb
2. Pidato Persuasif
Pidato persuasif adalah jenis pidato yang bertujuan untuk menarik perhatian
para pendengar, memengaruhi, serta bersifat mengajak atau membujuk para
pendengar agar mereka menjadi yakin dan mau mengambil tindakan bahkan
melakukan sesuai dengan tujuan pidato tersebut. Isi pidato persuasif harus
berlandaskan pada argumentasi yang nalar, logis, masuk akal, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Pidato persuasif bersifat mengajak dan menghimbau kepada masyarakat
untuk melakukan hal yang bermanfaat bagi kehidupan. Pidato persuasif
merupakan salah satu cara efektif guna menggerakan masyarakat untuk berbuat
yang lebih baik dan lebih kreatif. Seringkali pada event-event tertentu kita
banyak menemui pidato persuasif yang di lakukan kepada khalayak.
Biasanya orang yang berpidato menyelipkan lelucon atau kata-kata lucu
kepada audiens agar tidak merasa bosan mendengarnya. Dengan begitu informasi
menjadi cair dan dapat mudah diterima oleh audiens.
Puji syukur kehadirat Allah Swt. Semoga kita selalu dalam bimbingan dan
lindungan Allah Swt. Amin.
Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato tentang penggunaan
bahasa Indonesia sebagai identitas dan jati diri bangsa.
Hadirin yang saya hormati.
Apa jadinya jika kita tidak mempunyai bahasa untuk saling berkomunikasi?
Tentunya kita patut bersyukur memiliki bahasa pemersatu, yakni bahasa
Indonesia, yang lahir dari buah kesadaran akan pentingnya persatuan.
Bahasa mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan. Kita sudah
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sejak berabad abad silam. Bahasa
lahir bersamaan dengan terbentuknya masyarakat atau bangsa.
6
Oleh karena itu, bahasa sangat terkait dengan budaya dan sosial ekonomi suatu
masyarakat penggunanya. Tidak heran jika suatu daerah memiliki bahasa yang
berbeda padahal untuk maksud yang sama. Suatu bahasa dapat berkembang
dengan pesat atau sebaliknya, secara perlahan musnah karena ditinggalkan
penggunanya.
Di tengah arus globalisasi menimbulkan kecemasan terkikisnya bahasa Indonesia
yang baik dan benar. Kecenderungan masyarakat atau pun para pelajar
menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa asing dalam percakapan sehari hari
semakin tinggi. Bahkan mencampur adukkan bahasa inggris dan bahasa
Indonesia.
Dalam konteks pendidikan di sekolah, pendidikan bahasa dimaksudkan sebagai
upaya agar para siswa memiliki keterampilan berbahasa (menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis). Dengan begitu, para siswa akan mampu berkomunikasi
secara cerdas serta mempunyai daya kritis melalui kegiatan membaca dan
menulis.
3. Pidato Intruksional
4. Pidato Argumentatif
7
Pidato argumentatif adalah pidato yang bertujuan untuk meyakinkan
pembaca agar pembaca mau mengubah pandangan dan keyakinannya kemudian
mengikuti pandangan dan keyakinan pembicara. Keberhasilan sebuah pidato
argumentatif ditentukan oleh adanya pernyataan/pendapat pembicara,
keseluruhan data, fakta, atau alasan-alasan yang secara langsung dapat
mendukung pendapat pembicara. Keberadaan data, fakta, dan alasan sangat
mutlak dalam pidato argumentatif. Bukti-bukti ini dapat berupa benda-benda
konkret, angka statistik, dan rasionalisasi penalaran pembicara.
Dalam berargumentasi, unsur-unsur yang ada harus diatur secara logis
dengan bentuk penalaran tertentu. Bentuk penalaran yang ada adalah penalaran
induksi dan penalaran deduksi. Penalaran induksi adalah bentuk penalaran yang
bertolak dari pernyataan khusus kemudian menarik kesimpulan secara lebih
umum. Penalaran induktif tidak boleh membuat kesimpulan yang melebihi
kelayakan fakta sebagai pendukung. Penalaran deduksi adalah penalaran yang
bertolak dari pernyataan umum yang dipakai untuk mengamati pernyataan
khusus sebagai dasar mengambil kesimpulan.
Ada beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat pidato
argumentatif. sebagai berikut;
-Berpikir sehat, kritis, dan logis.
-Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik,
serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
-Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
-Menggunakan bahasa secara baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan
salah penafsiran.
Assalamu'alaikum wr. wb
8
Tentunya kita tidak ingin generasi yang akan datang tidak bisa menikmati listrik.
Karena itu, marilah kita bersama-sama menghemat listrik demi kehidupan yang
lebih baik. Ayo kita dukung gerakan hemat listrik.
Mungkin hanya itu saja yang dapat saya sampaikan, sekiranya dapat memberi
pengarahan agar kita tidak ceroboh dan tidak salah melangkah. Terimakasih atas
perhatian saudara-saudara, mohon maaf bila ada kesalahan ataupun kekeliruan.
Saya akhiri.
wassalamu'alaikum wr.wb
5. Pidato Eksposisi
Asalamualaikum Wr.Wb.
Saudara-saudara sekalian,
Untuk mendorong pertumbuhan produksi dalam negeri, perdagangan bebas tidak
perlu dilaksanakan. Perdagangan bebas sangat merugikan dari berbagai aspek.
Dari segi ekonomi, perdagangan bebas sangat merugikan karena dapat
mengancam petumbuhan industri dalam negeri dikarenakan banyak orang lebih
memilih mengimpor barang dari luar negeri dibandingkan membeli barang dalam
negeri. Dan ini dapat menyebabkan para pedagang lokal tidak mampu bersaing
dan gulung tikar. Serta, dapat membuat negara tidak mandiri karena terus
bergantung kepada negara maju.
Dari segi politik, antidumping di Indonesia sangat lemah sehingga kinerja impor
meningkat dan kinerja ekspor menurun. Indonesia tidak dapat diharapkan
memperoleh untung dari perdagangan bebas. Perdagangan bebas mengakibatkan
membanjirnya barang asing dalam negeri dan mematikan produksi dalam negeri.
Dari segi tenaga kerja, dengan adanya perdagangan bebas banyak tenga kerja di
Indonesia nantinya tidak terserap. Keterampilan buruh Indonesia umumnya
masih kalah dari buruh negara maju. Termasuk tenaga kerja profesional seperti
9
manajer, dokter, dosen, akan menghadapi persaingan dengan tenaga sejenis dari
luar negeri.
Jelaslah bahwa perdagangan bebas sangat merugikan dari berbagai aspek yaitu
dari aspek ekonomi, politik, buruh/pekerja. Perdagangan bebas mengancam
pertumbuhan ekonomi negara tidak biasa mandiri karena selalu bergantung
kepada negara lain.
6. Pidato Rekreatif
Pidato Rekreatif adalah pidato yang dipergunakan untuk menghibur pendengar
yang ada pada saat itu.Pidato Rekreatif tidak bertujuan untuk mempengaruhi
khalayak ataupun tidak menyampaikan informasi berupa fakta, akan tetapi lebih
bersifat entertain.
Tujuan Pidato Rekreatif hanyalah menggembirakan, melepaskan ketegangan,
menggairahkan suasana, atau sekedar memberikan selingan yang ringan setelah
rangkaian acara yang melelahkan. Selama Sobat menyampaikan hal-hal yang
menarik perhatian pendengar, mengendurkas saraf mereka, dan membuat mereka
santai dan gembira, maka anda sedang menyampaikan pidato rekreatif. Ciri /
Karakteristik Pidato Rekreatif adalah :
a. Bersifat menghibur
b. Reaksi yang diinginkan adalah kegembiraan
10
Seperti yang telah kita ketahui bahwa akar dari pohonlah yang menyerap air yang
berlebih. Dengan demikian, untuk menghindari kejadian ini terulang lagi, nanti
kita akan mengadakan tanam pohon di daerah kita yang masih gersang. Saudara
saudaraku, Jangan kita merasa lelah dan berputus asa dari bencana ini, dan kita
bisa memulai semuanya dari awal lagi, kita akan bekerja sama mencari korban
korban lainnya, kita kumpulkan benda- benda yang masih berguna dan kita harus
saling menjaga dan membantu satu sama lainnya. Namun, takperlu kita terlalu
khawatir atas semuanya. Kita serahkan kepada yang diatas dan
berdo‟a semoga semua saudara kita dalam kondisi selamat, Amin.
Demikianlah pidato yang saya sampaikan, semoga bermanfaat dan sedikit
memberi ketenangan kepada saudara. Sekian. Terima kasih atas perhatiannya.
1. Tujuan
Tujuan pidato berbeda-beda disesuaikan dengan fungsi pidato. Pidato bertujuan
membangkitkan semangat, pembawa pidato harus membawakan pidato dengan
semangat. Tujun pidato disampaikan secara jelas agar penengar paham.
Ketiga aspek pokok tersebut harus ada dalam naskah pidato. Naskah pidato dapat
diktakan utuh dan padu jika memenuhi beberapa aturan berikut.
a. Satu Kesatuan
Naskah pidato memuat ketiga unsur pokok yaitu tujuan, isi dan pesan.
Ketiga unsur tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
b. Saling berhubungan
11
Naskah pidato harus berhubungan. Maksudnya, naskah pidato
berhubungan antara satu bagian masalah dengan masalah lain. Bagian
pendahuluan mengantarkan bagian isi. Bagian penutup menyimpulkan bagian
isi. Hubungan tersebut membuktikan bahwa ada ketrkaitan antarbagian.
Naskah pidato disusun secara urut dan teratur.
c. Menegaskan Sesuatu
Pembicara sebaiknya menunjukkan bagian-bagian penting dalam pidato
agar inti pidato dapat tersampaikan. Pembicara dapat memberi tand khusus
pada bagian-bagian yang dianggap penting pada teks pidato.
E. Sikap Berpidato
1. Sikap Badan
Saat berpidato sikap badan sebaiknya tegak. Sikap ini dilakukan baik saat
berpidato dengan duduk atau berdiri. Sikap badan tegak memunjukan pembawa
pidato bersemangat tinggi, percaya diri, dan bersungguh-sungguh.
Pandangan mata sebaiknya mengarah kepada pendengar.
2. Pengaturan Suara
Berpidato memerlukan irama dan tempo suara teratur. Pengaturan suara
berkaitan dengan tinggi rendahnya suara. Pengaturan suara juga berkaitan dengan
cepat lambatnya suara. Dengan demikian, suara suara dapat beriram dan enak
didengar. Suara berirama dapat menggugah minat pendengar. Pembawa pidato
juga harus memperhatikan kejelasan suara (pelafalan). Kejelasan suara dapat
mempermudah pendengar memahami isi pidato.
12
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan
Pidato merupakan kegiatn berbicara di depan banyak orang. Pidato berarti
menyampaikan pikiran dengan tujuan tertentu. Tujuan tersebut akan menentukan
cara dan materi yang disampaikan dalam pidato.
Pidato harus disampaikan menggunakan bahasa yng mampu meyakinkan,
memengaruhi, dan memberikan informasi kepada pendengar. Sebenarnya pidato itu
tidak sulit. Hal terpenting yaitu kesiapan batin dan kesungguhan hati. Inilah
pendorong bagi orang yang akan berpidato.
Pidato memiliki beberapa jenis yaitu: pidato seremonial yang terdapat dalam
acara/kegiatan khusus dan formal seperti dalam pidato kegiatan perayaan HUT
Kemerdekaan Indonesia, pidato persuasi yang tujuannya menarik perhatian dan
himbauan kepada pendengar, pidato instruksional yang memberikan pembelajaran
kepada penengar, pidato argumentasi yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca
agar merubah pandangan dan keyakinannya dan pidato rekreatif yang dipergunakan
bukan hanya pembelajaran tetapi juga untuk menghibur pendengar
.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan kepada para pembaca
khususnya kepada mahasiswa yang mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Kelas jenjang S1 untuk dapat meningkatkan pemahamannya
mengenai pidato guna terwujudnya kemampuan mahasiswa untuk dapat berbicara di
depan umum. Kami pun menyadari makalah ini masih memiliki banyak kekurangan,
oleh sebab itu kami menyarankan kepada para pembaca untuk tetap terus menggali
sumber-sumber yang menunjang terhadap pembahasan makalah ini untuk perbaikan
yang akan datang.
13
DAFTAR PUSTAKA
14