Nilai Islam
Nilai Islam
Nilai Islam
KAJIAN KEPUSTAKAAN
komoditi atau jasa dengan barang yang mau dibayarkan seseorang untuk
nilai.1
mengenai hal – hal yang dapat membantu manusia agar lebih bernilai
1
M.Taqi Mishbah, Monoteisme Sebagai Sistem Nilai dan Aqidah Islam, (Jakarta
:Lentera,1984),h.111
2
Zakiah Darajat, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1984), h. 260
17
18
norma merupakan penjabaran dari Nilai sesuai dengan sifat dan tata nilai.
Adapun definisi nilai yang benar dan dapat diterima secara universal
tetapi ari kesemuanya itu yang juga penting untuk diketahui adalah
harus mengandung nilai-nilai yang didasari atau dijiwai oleh iman dan
akhirat.
pada nilai-nilai Islam yang meliputi semua aspek kehidupan. Baik itu
a) Nilai Ilahi adalah nilai yang bersumber dari Al-Qur‟an dan hadits.
ke arah yang lebih maju dan lebih tinggi. Nilai ini bersumber
Perlu kita ketahui, sumber nilai-nilai yang tidak berasal dari Al-
a) Nilai etis Nilai etis adalah nilai yang mendasari orientasinya pada
4
Muhaimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Bumi Aksara, 1991), h 111
21
c) Nilai Efek Sensorik Nilai efek sensorik adalah nilai yang mendasari
bidang apa yang dinilainya, misalnya nilai hukum, nilai etika, nilai
estetika, dan lain sebagainya. Namun pada dasarnya, dari sekian nilai
a. Nilai formal
b. Nilai material
pengalaman rohani dan jasmani. Nilai ini juga terbagi menjadi dua
macam yaitu : nilai rohani yang terdiri dari : nilai logika, nilai estetika,
nilai etika, dan nilai religi, yang kedua yakni nilai jasmani yang terdiri
mengenai nilai – nilai yang mendominasi jika ditinjau dari segala sudut
1. Nilai Etika
Nilai etika adalah nilai yang mempunyai tolak ukur baik atu
berbeda.
2. Nilai Estetika
dalam bentuk cipta dari suatu emosi, sehingga akan melahirkan rasa
3. Nilai Logika
4. Nilai religi
dan suci.5
5
Muhaimin, Abd. Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung : Bumi Aksara, 1991), h 114
23
bentuk – bentuk kongkrit dari nilai – nilai itu, maka kita harus dapat
melihat nilai dari sudut pandang mana kita meninjaunya. Karena hal ini
a. Sabar
memeluk dirinya dari keluh kesah. Ada pula kata shabrah yang
tertuju pada makanan. Pada dasarnya dalam sabar itu memiliki tiga
diri dari rasa gelisah , cemas dan amarah; menahan lidah dari keluh
(maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang salik
6 Muhammad Rabbi Muhammad Jauhari, Keistimewaan Akhlak Islami, terj. Dadang Sobar Ali,
(Pustaka Setia, Bandung, 2006), hlm. 342
24
terdiri dari (1) pengetahuan yang dapat dimisalkan sebagai pohon, (2)
dalam dirinya sudah terstruktur maqamat itu. Sabar bisa bersifat fikis,
tahanan (bather)
disebut pengecut
7
Achmad Mubarok, Psikologi Qur’ani, Pustaka Firdaus, Jakarta, 2001, hlm 73-74
8
Muhammad Utsman Najati, Hadits dan Ilmu Jiwa, terj. Zaka alfarizi, Pustaka, Bandung,
2005, hlm 467
26
b. Tawakal
Allah. Hatinya tenang dan tenteram serta tidak ada rasa curiga,
kebutuhan muwakkil.
muwakkil.11
9
Abdullah bin Umar Ad-Dumaiji, At-Tawakkal Alallah Ta’al (Jakarta : PT Darul Falah, 2006),
hal 1
10
Labib Mz, Rahasia Kehidupan Orang Sufi, Memahami Ajaran Thoriqot & Tashowwuf
(Surabaya: Bintang Usaha Jaya), hal 55
11
Imam Khomeini, Insan Ilahiah; Menjadi Manusia Sempurna dengan Sifat-sifat Ketuhanan :
Puncak Penyingkapan Hijab-hijab Duniawi (Jakarta : Pustaka Zahra, 2004), hal 210
27
manusia untuk tidak berdoa dan tidak memohon kepada selain Allah
Ketiga, seperti pucatnya orang sakit, yang bisa terus berlangsung dan
kecuali dari segi pengandalan kepada allah SWT dengan berdoa dan
c. Taubat
itu telah kembali dari berbuat dosa. Dalam keadaan yang demikian ia
12
Imam Ghazali, Ihya’ Ulumuddin (Surabaya: Bintang Usaha Jaya, 2004), 247
28
berarti sadar dan menyesal akan dosa (perbuatan salah atau jahat) dan
Madaniyyah.
kepada Allah SWT, maka itu artinya Allah SWT menerima taubat,
tersebut.14
keimanan, pelaku dosa besar wajib taubat, pelaku dosa kecil wajib
SWT setiap hari baik siang maupun malam. Ini sesuai dengan firman
13
Ibrahim al- Karazkani, Taman Orang-Orang Yang Bertaubat (Jakarta: Pustaka Zahra
2005) Cet,1,hlm 21
14
Imam Ghazali, Ihya Ulumu al-Diin, ( Dâr Ihya Al-Kutb Arabiyah, Beirut juz II ) hal.15.
30
َ علَٔ ُك ِّل
ٌ ش ْٖءٍ قَذ
)٨( ِٗش َ ًُ َسبهٌَب أَتْ ِو ْن لٌََب
َ ْسًَب َّا ْغ ِف ْش لٌََب ِإًه َك
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah
dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya).
Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-
kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah
tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang
bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan
di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya
Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan
ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas
segala sesuatu.
َ ع ْب ِد ٍِ ِح
ٍي َ َ سله َن َ هَّللُ أ
َ شدُّ فَ َس ًحا ِبت َ ْْ َب ِت َ َّ َِ ٍْ َعل صلهى ه
َ ُاَّلل َ ِاَّلله ُ قَا َل َز
سْ ُل
ٌَُْ ض فَ ََل ٍة َفا ًْفَلَتَتْ ِه ِ احلَ ِت َِ ِبأ َ ْز ِ علَى َز َ َاى َ ِه ْي أ َ َح ِد ُك ْن ك
َِ ٍْ ْب ِإ َل ُ ُ ٌَت
ط َج َع فًِ ِظ ِلّ َِاَ ض ْ ش َج َسةً فَاَ س ِه ٌْ َِا فَأَتَى َ ٌِ َ ط َعا ُهَُ َّش ََسابَُُ فَأَ علَ ٍْ َِا َ َّ
َاحلَتِ َِ فَبَ ٌٍَْا ُُ َْ َكرَ ِلكَ ِإذَا ُُ َْ ِب َِا قَائِ َوتً ِع ٌْدٍَُ فَأ َ َخر
ِ س ِه ْي َز َ ٌِ َ قَ ْد أ
طأ َ ِه ْي
َ ع ْبدِي َّأًََا َزبُّكَ أ َ ْخ
َ َشده ِة ا ْلفَ َسحِ الله ُِ هن أ َ ًْت
ِ اه َِا ث ُ هن قَا َل ِه ْي َ ِب ِخ
ِ ط
ِشده ِة ا ْلفَ َسح
ِ
15
luas yang sangat tandus, lalu unta itu terlepas membawa lari
bekal makanan dan minumannya dan putuslah harapannya
untuk memperoleh kembali. Kemudian dia menghampiri
sebatang pohon lalu berbaring di bawah keteduhannya karena
telah putus asa mendapatkan unta tunggangannya tersebut.
Ketika dia dalam keadaan demikian, tiba-tiba ia mendapati
untanya telah berdiri di hadapan. Lalu segera ia menarik tali
kekang unta itu sambil berucap dalam keadaan sangat gembira:
Ya Allah, Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu.
Dia salah mengucapkan karena terlampau merasa gembira.
d. Tolong Menolong
Sebab tidak mungkin seorang manusia itu akan dapat hidup sendiri-
berisikan hukum - hukum dan aturan - aturan. Maka apa yang telah
16
A. Ma‟ruf, dkk., Pendidikan Agama Islam, (Surabaya: Ubhara Surabaya Press, 2008), h. 83
33
Di dalam agama Islam ada syariat yang jelas dan kokoh untuk
diri sendiri, orang lain, dan sesama makhluk. Sifat kasih sayang dapat
adalah:
2) Mempererat persaudaraan.
ٌ ع ِز
)١١( ٗز َح ِك٘ ٌن اَّللُ ِإ هى ه
َ َاَّلل َ سْلََُ أُّ َلئِ َك
س َ٘ ْش َح ُو ُِ ُن ه ُ َّ َس
20
http://mauhid44.wordpress.com/ Diakses 4 Januari 2017
21
Al-Quran Terjemah, Al-Jumanatul ‘Ali, (Bandung: J-Art, 2005), h. 156
35
1. Pengertian Film
yang dibuat dari selluloid untuk tempat gambar negatif (yang akan dibuat
22
Ibid, hlm 291
23
Muslim, Shaih Muslim, (Saudi Arabia: dar al-tayyibah, 2006), hal 1342
24 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002), h. 316.
36
adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan media komunikasi
dengan direkam dengan siluloid, pita video, piringan video, dan atau
bahan hasil penemuan teknologi lainnya dalam segala bentuk, jenis dan
satu proses menonton film, terjadi suatu gejala yang disebut oleh ilmu
membekas dalam jiwa penonton. Lebih jauh, pesan itu akan membentuk
karakter penonton.27
25
Gatot Prakoso, Film Pinggiran-Antalogi (Jakarta: Fatma Perss, 1977), h. 22.
26
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 32
27
Aep Kusnawan et-al, Komunikasi Penyiaran Islam, (Bandung: Benang Merah Press, 2004), h.
93.
37
dari pusat pendidikan film dan televisi, menyatakan bahwa film berperan
Para teoritikus film menyatakan, film yang kita kenal dewasa ini
gambar gerak.
Ide dasar sebuah film sendiri, terfikir secara tidak sengaja. Pada
kaki kuda berada pada posisi melayang pada saat bersamaan ketika kuda
16 frame gambar kuda yang sedang berlari. Dari 16 frame gambar kuda
momen dimana kaki kuda tidak menyentuh tanah ketika kuda tengah
dunia. Dimana pada masa itu belum diciptakan kamera yang bisa
tahun 1988, sehingga kamera mulai bisa merekam objek yang bergerak
mereka disaat waktu pulang. Pada awal lahirnya film, memang tampak
belum ada tujuan dan alur cerita yang jelas. Namun ketika ide pembuatan
film mulai tersentuh oleh ranah industri, mulailah film dibuat lebih
39
terkonsep, memiliki alur dan cerita yang jelas. Meskipun pada era baru
belum didukung oleh efek audio. Ketika itu, saat orang-orang tengah
lenting dengan nyaman dari satu tempat ke tempat lain. Akhirnya, teknik-
Jika diingat, setiap pembuat film hidup dalam masyarakat atau dalam
dalam diri.31
30
LaRose,et.al.medianow.(Boston,USA.2009).[Online]Tersediahttp://id.wikipedia.org/wiki/Perke
mbangan_Film di akses pada tanggal 21 Des 2016.
31
Marselli Sumarno. Dasar-Dasar Apresiasi Film. (Jakarta: PT. Grasindo. 1996), hal. 11-12.
40
berikut:
menyentuh rasa manusia. Cerita dalam film ini diambil dari kisah –
kisah sejarah, cerita nyata dari kehidupan sehari – hari, atau khayalan
realitas rekaan yang merupakan suatu alternatif dan realitas nyata bagi
32
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi, h. 211.
41
Film kartun adalah film yang berasal dari lukiasan para seniman.
Titik berat pada pembuatan film kartun adalah seni lukis. Film ini
maipun benda – benda mati yang lain seperti; boneka, meja, dan kursi
33
Sumarno, Dasar – dasar Apresiasi Film, (Jakarta : PT Grassindo, 1996), h. 13.
34
Effendy, Ilmu Teori, h. 212-214
35
Ibid., h. 216
42
yang terkait.
36
Sumarno, Dasar – Dasar Apresiasi Film, (Jakarta : PT Grassindo, 1996)h. 17
43
unsure intrinsik yang tidak dimiliki oleh media masa yang lain yaitu :
sebuah film dikemas dalam bentuk siap pakai untuk produksi. Ruang
keseluruhan.
3. Plot sering disebuat juga sebagai alur atau jalan cerita. Plot
37
Umar Ismail, Mengupas Film, (Jakarta; lebar ,1965), hlm 47
44
dalam film yang merupakan rangkaian shot dalam suau ruang dan
penggarapan film.38
1. Pembagian cerita
8. Ending, akhir cerita dalam sebuah film, bisa berakhir bahagia (happy
6. Fungsi Film
38
Umar Ismail, Mengupas Film, (Jakarta; lebar ,1965), hlm 15-21
39
Pranajaya, Film dan Masyarakat, h. 103
45
untuk ditiru lebih mudah . film merupakan media yang murah dan
Pengaruh film akan sangat terasa sekali jika kita tidak mampu
bersikap kritis terhadap penayangan film, kita akan tersesat dlam hal
yang kita tonton berupa cara berpakaian, gaya rambut dan lain
sebaliknya.
dalam film sarat dengan pesan- pesan atau propaganda yang disusun
40
Dewi Salma Prawiradilaga dan Evelin Siregar,Mozaik Teknologi Pendidikan, (Jakarta: Kencana,
2004), hlm 10-13
46
bahwa film adalah potret dari masyarakat dimana film itu dibuat.
unsur sebuah film tanpa terlepas dari kebetulannya, baik sifat, proporsi,
terjadi sudut pandang dan hasil penilaian yang berbeda karena film
dimensi etis, politis, psikologis, sosiologis, dan estetis. Namun, film juga
41
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), hlm 138
42
Garin Nugroho, Kekuasaan dan Hiburan (Yogyakarta; Yayasan Bentang Budaya, 1998), h. 83
47
mengadaptasi nilai – nilai seni lainnya seperti music, drama, sastra, dan
lain – lain. Selain itu film tidak selalu memiliki struktur yang jelas, yang
tetapi jika sebuah film cukup efektif, maka ia dapat didekati dalam
kehidupan.43
antara film yang berkesan dangkal dan film yang berkesan mendalam.
mengalir lincah, akan selalu menghindar dari analisa yang sempurna dan
tidak ada jawaban final yang tersedia buat setiap karya seni. Jadi, film
film yang berkualitas baik dan mengesampingkan film yang buruk, serta
43
Ibid., 85
44
Sumarno, Analisis Film, h. 46
48
kita dapat menjaga diri dari pengaruh – pengaruh negatif ynag mungkin
tanpa mereka merasa digurui. Hal ini senada dengan ajaran Allah SWT.
dalam al-Quran:
45
Ibid. h. 28
46
Aep Kusnawan et-al, Komunikasi Penyiaran Islam, h. 95.
47
Ibid., h. 95.
49
Berbeda dengan buku yang memerlukan daya fikir aktif, penonton film
cukup bersikap pasif. Hal ini dikarenakan film adalah sajian siap untuk
dinikmati. Film akan menjadi semakin penting sebagai media yang dapat
menghindari benturan dengan budaya dan peradaban lain. Dan film dapat
Kalau pers bersifat visual semata dan radio bersifat audio semata,
maka film dapat dijadikan media dakwah dengan kelebihan sebagai audio
48
Kementerian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, h. 510.
49
Ibid., h. 96.
50
Moh. Ali Aziz, Ilmu Dakwah, (Jakarta : Kencana, 2009), hh. 152-153.
50
media ini.
kelupaan.
menyentuh relung hati tanpa mereka merasa digurui. Hal ini senada
51
Asep Kusnawan, Komunikasi dan Peyiaran Islam, (Bandung; Benang merah press, 2004), h. 94-
96
51
Banyak hal – hal yang abstrak dan samar – samar serta sulit
mnegurangi kelupaan.
perlu diingat bahwa dakwah meelalui media ini memerlukan biaya yang
cukup mahal.53
52
Hasan Bisri, Ilmu Dakwah, hal. 45
53
Ibid hal 46
52
sebuah generasi menurut penulis dapat dilihat dari dua aspek sebagai
berikut:
merusak. Sementara bagi para remaja dan orang tua, selepas bekerja
sarana dakwah yang luar biasa, sesuai dengan teori komunikasi yang
nilai islami.
53
diidolakan. Media massa yang ada tidak ikut mendidik bangsa dan
nilai – nilai agama. Hal ini jelas demikin besar dampaknya kepada
generasi muda dalam memilih dan menentukan gaya hidup serta cita-
kehidupan manusia sebagai umat yang beragama, bagaimana cara tutur kata,
54
Ibid., hal 48
54
2. Film yang menceritakan nilai – nilai pendidikan yang dapat kita jadikan
Isi dan dialog yang disajikanpun terus mengalami kemajuan. Dari beberapa
film yang telah beredar di dominasi oleh film-film yang bertajuk romantisme
lawan jenis dari berbagai segi dan latar belakang. Film-film tersebut disinyalir
beranjak dari kursi bioskop bermata sembab atau sambil mengusap air
Sejak kebangkitan perfilman layar lebar pada tahun 90-an, tercatat satu
film yang mampu menyiratkan nuansa religi, yakni Kiamat Sudah Dekat
karya Deddy Mizwar. Dalam beberapa tahun berikutnya, para pengagas film
yang mengalami puncaknya pada sinetron Para Pencari Mu. Di awal 2008,
55
https://paxdhe-mboxdhe.blogspot.co.id/2012/07/pengaruh-minat-menonton-tayangan-film.html ,
di akses tanggal 28 Desember 2016.
55
membangkitkan image film bertajuk religi. Hal ini seakan membuat mata hati
semua pecinta film terbuka, bahwa film religi juga mampu menembus animo
Ada beberapa point yang perlu digaris bawahi atas kembalinya film
alias tidak mengakui adanya Tuhan. Namun tidak berselang lama, idelogi ini
perempuan) yang sering disajikan hampir menyentuh titik kulminasi. Hal ini
emosional saja, namun juga spiritual. Dimana rasa cinta tersebut tidak hanya
tapi juga cinta secara vertikal menuju Tuhan yang bersifat abadi.
56
dan akhlak anak bangsa. Jika anak kecil dalam bermain perang-perangan
murni negeri Timur yang erat dengan norma, etika, budaya dan religi
panas. Tentu hal ini meresahkan hati orang tua yang mendambakan
anaknya berakhlak mulia. Jika kita melihat film Ayat-Ayat Cinta, meski
adegan mesra tersebut masih menempel tapi terdapat pesan norma yang
setelah pernikahan dan tidak terlalu fulgar. Dengan adanya film religi yang
Tabel 2.1
Pan dan
framing penelitiannya
56
http://zakiblogs.blogspot.co.id/2009/05/mengangkat-film-religi.html
58
penelitiannya
Jakarta penelitiannya
juli 2013
Framing) penelitiannya
framing