Jawaban Soal Kasus 3 CHF
Jawaban Soal Kasus 3 CHF
Jawaban Soal Kasus 3 CHF
Kasus 3
Nn. NA, 18 tahun, seorang mahasiswa. 3HSMRS mengeluh sesak nafas semakin
memberat, sesak nafas dirasakan saat beraktivitas, sesak saat tidur terlentang (+), lebih
nyaman tidur kekanan, tidur dengan 2-3 bantal, terbangun saat malam hari karena sesak
dan batuk, kaki bengkak, perut terasa cepet penuh, mata terlihat kuning, muntah bila
batuk. BB turun 14 kg selama 6 bulan terakhir. RPD: Hipertensi, DM, setelah 3 bulan
setelah melahirkan merasa sesak nafas setelah beraktivitas. Diagnosis medis: CHF CF
III., congestive hepatopaty. Polamakan di rumah: MP 3x/hr (@1,5 centong) dan
selingan 2x/hr, LH: daging 2x/mgg, telur, ayam. LN: tempe dan tahu, sayur: bayam,
wortel, kangkung, buah : 2-3x/mgg. Selingan :mie ayam. Antropometri: LLA: 16 cm,
BB= 49,6 kg, RL: 84 cm. Hasil lab : Hb: 8,9, MCH: 29,3, Alb: 2,52, SGOT: 20, SGPT:
10, Asam urat: 15,7, BUN: 20,4, Na: 137, K: 31, Cl: 95. TD: 120/80 mmHg, RR:
24x/mnt, N: 72 x/mnt, suhu: 37,7°C. Susunlah asuhan gizi dan perencanaan
konselingnya!
A. Identitas Pasien
1. Data Personal (CH)
1 Apakah IMT < 20,5 atau LLA < 25 cm untuk wanita dan LLA
< 26,5 untuk Pria?
2 Apakah pasien kehilangan BB dalam waktu 3 bulan terakhir?
3.Skrining Lanjut 2
Resiko Gizi Kriteria
Ringan (Skor = Fraktur, pasien kronis (sirosis hati, COPD, HD rutin, BM,
1) kanker)
SKOR 3 1 - 4
Keterangan:
Skor ≥ 3 : resiko malnutrisi, perlu perencanaan gizi secara dini
Skor < 3 : tidak beresiko malnutrisi atau bisa dilakukan skrining seminggu kemudian
Kesimpulan : Pasien beresiko malnutrisi. Selain dari skor skrinning, pasien
mengalami penurunan berat badan sebanyak 22% dalam 6 bulan dan pasien
memiliki penyakit kronis CHF CF III., congestive hepatopaty.
C. Riwayat Makan (FH)
1. SFFQ
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
FH.2.1 Riwayat Diet 1. Makanan pokok : 3x/hr @ 1,5 centong
(pola makan) 2. Lauk hewani : daging 2x/mgg, telur, dan
ayam
3. Lauk nabati : tempe dan tahu
4. Sayur : bayam, wortel, dan kangkung
5. Buah : 2-3x/mgg
Selingan : Mie ayam
FH.2.1.1 Pemesanan Diet
FH.2.1.2 Pengalaman Tidak ada
diet
FH.2.1.3 Lingkungan Tidak ada
makan
FH.4.1 Pengetahuan Tidak ada
tentang
makanan dan
gizi
Kesimpulan : dari hasil wawancara dengan keluarga, pasien tidak
memiliki alergi maupun pantangan makanan. Pasien masih mengonsumsi
gorengan setiap hari. Kebiaaan makan kurang baik karena konsumsi mie
ayam sebagai selingan.
Kode
Jenis Data Keterangan
IDNT
CS.1.1.1 Estimasi BEE = 655 + (9,6 x BBk) + (1,8 x TB) – (4,7 x U)
Kebutuhan BEE = 655 + (9,6 x 48,6) + (1,8 x 168) – (4,7 x
Energi 18)
BEE = 655 + 466,56 + 302,4 – 84,6
BEE = 1339,36 kkal
Kebutuhan kalori = BEE x F. Aktivitas x F stress
Kebutuhan kalori = 1339,36 kkal x 1,3 x 1,2
Kebutuhan kalori = 2089,40 kkal
CS.2.1.1 Estimasi 15% x Energi total
Kebutuhan 15% x 2089,40 kkal = 313,41 kkal : 4 = 78,35 g
Protein
CS.2.2.1 Estimasi 25% x Energi total
Kebutuhan 25% x 2089,40 kkal = 522,35 kkal : 9 = 58,03 g
Lemak
CS.2.3.1 Estimasi 60% x Energi Total
Kebutuhan 60% x 2089,40 kkal = 1253,64 kkal : 4 = 313,41 g
Karbohidrat
CS.5.1.1 Rekomendas IMT = BB (kg) : TB2 (m)
i BB/ IMT/ IMT = 48,6 kg : 1,682 m
pertumbuhan IMT = 17,22 (Kurang) (WHO, 2004)
BB adj = {(BBA – BBI) x 0,25} + BBI
= {(48,6 – 61,2) x 0,25} + 61,2
= 58,05 kg
E. Antropometri (AD.1.1)
termasuk dalam kategori gizi buruk dengan hasil perhitungan < 70% yakni
hanya 62,01%.
Kode Data
Hasil Nilai Rujukan Ket.
IDNT Biokimia
BD.1.10.1 Hb 8,9 g/dl 12-14 g/dl Rendah
MCH 29,3 pg 26-33 pg Normal
BD.1.11.1 Alb 2,52 g/dl 3,8 – 5,1 g/dl Rendah
2. Domain Klinik
NC – 2.2 Perubahan nilai laboratorium terkait zat gizi khusus berkaitan
dengan gangguan pada hati ditandai dengan hasil pemeriksan
laboratorium BUN yang tinggi yakni 20,4 mg/dl.
K. Kolaborasi (RC)
B. Biokimia
Monitoring dan evaluasi data biokimia dilakukan sesuai pemeriksaan
laboratorium. Berdasarkan hasil pemeriksaan biokimia diketahui bahwa
kadar hemoglobin, albumin, asam urat, clorida menunjukkan hasil yang
rendah. SGOT, SGPT, dan natrium menunjukkan hasil yang normal,
sedangkan BUN dan kalium menunjukkan hasil yang tinggi.
A. Dietary History
Rencana dan implementasi diet yang dilakukan, yaitu menggunakan
standar diet Jantung III. Perhitungan kebutuhan energi selama hari mulai
kasus hingga saat intervensi sama, yaitu menggunakan Harris Benedict dengan
faktor aktivitas 1,3 dan faktor stress 1,2.
Untuk asupan makanan yang masuk tidak diketahui. Sedangkan, untuk
riwayat makan pasien selama di rumah adalah MP 3x/hr (@1,5 centong) dan
selingan 2x/hr, LH: daging 2x/mgg, telur, ayam. LN: tempe dan tahu, sayur:
bayam, wortel, kangkung, buah : 2-3x/mgg. Selingan :mie ayam.
A. Kesimpulan
1. Hasil skrining (NRS 2002) didapatakan hasil skor 4 sehingga
menunjukkan pasien beresiko mengalami malnutrisi dan membutuhkan
asuhan gizi.
2. Dari hasil assesment menunjukkan bahwa pasien diagnosis medis pasien
adalah CHF CF III., congestive hepatopaty. Data antropometri yang
didapatkan yaitu berat badan aktual pasien adalah 49,6 kg. Namun pasien
mengalami bengkak pada kaki yang artinya terdapat edema sehingga perlu
dilakukan perhitungan berat badan kering dengan hasil 48,6 kg.
Sedangkan tinggi badan pasien tidak diketahui sehingga dilakukan
perhitungan dengan rumus 2RL dan didapatkan hasil 168 cm. Status gizi
pasien berdasarkan IMT adalah kurus. Data clinik/fisik pasien mengalami
sesak nafas dan muntah ketika batuk. Berdasarkan perhitungan kebutuhan
menggunakan Haris Benedict diperoleh energi 2089,40 kkal, protein 78,35
gram, lemak 58,03 gram dan karbohidrat 313,41 gram.
3. Diagnosis gizi
a. Kelebihan asupan cairan berkaitan dengan gagal jantung ditandai
dengan bengkak atau edema pada kaki.
b. Peningkatan kebutuhan protein berkaitan dengan gangguan pada hati
ditandai dengan kadar albumin yang rendah yaitu 2,52 g/dl.
B. Saran
Diharapkan pasien dapat menjalankan diet yang diberikan, dan
keluarga dapat memberikan motivasi untuk menjalankan diet tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bauer, J., Capra, S., Ferguson, M. 2002. “Use of the Score Patient Generated
Global Assessment (PG-SGA) as A Nutritional Assessment Tool in Patient
with Cancer”. Eur J Clin Nutr ; 56: 779-785
Ekowati R, Sulistyowati T. Prevalensi hipertensi dan determinannya di
Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia. 2009; 59(12)
Elvina Karyadi. 2006. Kiat Mengatasi Diabetes, Hiperkolesterolemia,
Stroke.Jakarta: PT. Intisari Mediatama. h. 53-57; 63-64.
Gibson, R. S. 2005. “Assessment of Protein Statu” dalam Principles of Nutritional
Assessment. New York : Oxford University Press.
Gustaviani, Reno. 2007. Diagnosis dan Klasifikasi Diabetes Melitus. Dalam
(Sudoyo, Aru W; Bambang Setiyohadi; Idrus Alwi; Marcellus Simadibrata
K; Siti Setiadi. ed.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 3, edisi 4. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Imu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Hal 1857-1859.
Infodatin. Hipertensi. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan
RI; 2014
Kuswardhani RAT. Penatalaksanaan hipertensi pada lanjut usia. Jurnal Penyakit
Dalam. 2006; 7(2):135-40
LeMone, P, & Burke.(2008). Medical surgical nursing : Critical thinking in client
care.( 4th ed). Pearson Prentice Hall : New Jersey
Harsono. ed. 2005. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press
Hayati, R. Pengaruh kepatuhan menjalani diet rendah garam terhadap kadar
tekanan darah. Jurnal Nutrire Diata. 2011; Vol 3(2): 131-132
Misda. Penurunan tekanan darah penderita hipertensi setelah penerapan pola
nutrisi diet rendah natrium III di kelurahan Tlogomas kota Malang. 2017;
Vol 2(3): 375
Pinzon, Renaldy., dkk. (2010). Awas Stroke. Yogyakarta : Andi Offset
Saver, JL., Eric E.S., Gregg C.F., Mathew J.R., Xin Z., DaiWai M.O., et al., 2010,
The “Golden Hour” and Acute Brain Ischemia Presenting Features and
Lytic Therapy in >30.000 Patients Arriving Within 60 Minutes of Stroke
Onset, Stroke, 41: 1431-1439.
Suryono, Slamet. 2001. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 2. Jakarta : Balai
Penerbit FK UI.
Tanne, David, et al, 2005. Body Fat Distribution and Long-Term Risk of Stroke
Mortality. Stroke, 36: 1021-1025.
Travis, L. E. 1971. Handbook of Speech Patology and Audiology. New York :
Appleton Century.
Lampiran 1. Hasil SFFQ