Otk Filtrasi Baru
Otk Filtrasi Baru
Otk Filtrasi Baru
FILTRASI
DOSEN PENGAMPU :
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2 / PARALEL B
1. APRILIA PUSPITASARI(18031010047)
2. ABDUL ROUF (18031010049)
3. NOVI MELISA P (18031010054)
4. MADITYA AMIRUL H (18031010080)
5. OKTA MAULIDIAN (18031010056)
6. M. AGUNG SARIFUDIN (18031010063)
7. YUSRIL WAHYU H (18031010065)
8. MOCH RIZAQ S (18031010068)
9. LUKYANA AINI (18031010068)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana
hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau
gas, aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya.
Pada umumnya proses filtrasi merupakan suatu metode pemisahan partikel
padatan tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu dengan melewatkan
campuran tersebut pada suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan
ukuran tertentu. Proses pemisahan dengan filtrasi dapat dilakukan karena
memiliki driving force yaitu perbedaan tekanan antara tekanan di dalam tangki
dengan tekanan ruangan. Perbedaan tekanan ini akan mendorong campuran
tersebut melewati lapisan medium filter sehingga padatannya akan tertahan pada
medium filter.
Filtrasi diterapkan untuk memisahkan bahan padat dari cairan atau gas,
misalnya untuk mendapatkan suatu fraksi padat yang diinginkan atau untuk
membuang fraksi padat yang tidak dikehendaki (Rahayu,2008)
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang filtrasi dan mekanisme filtrasi.
2. Untuk mengetahui jenis – jenis alat filtrasi yang biasa digunakan.
3. Untuk mengetahui cara kerja alat filtrasi
1.3 Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian filtrasi dan mekanisme filtrasi
2. Agar mahasiswa mengethaui kegunaan filtrasi dan jenis jenis filtrasi
3. Agar mahasiswa mengetahui penerapan filtrasi dalam industri
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan
akan terendapkan. Atau dapat dikatakan bahwa proses filtrasi merupakan suatu
metode pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam sebuah campuran tertentu
dengan melewatkan campuran tersebut pada suatu medium filter yang memiliki
pori-pori dengan ukuran tertentu.
Dalam industri, pemisahan bahan merupakan metode yang umum digunakan
untuk memperoleh bahan dengan ukuran atau fasa yang diinginkan. Menurut
Idrial (1987) pelaksanaan pemisahan ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan
beberapa gaya yaitu gaya gravitasi, gaya sentrifugal, dan gaya kinetic yang
timbul dari aliran.
Pemisahan bahan secara mekanis yaitu pengendapan, pengayakan,
penyaringan (filtrasi), dan ekstraksi. Sedangkan pemisahan dengan kontak
keseimbangan bahan meliputi penguapan, distilasi, adsorbsi, koagulasi,
kristalisasi, dan sentrifugasi.
Di dalam campuran zat cair, partikel-partikel padat tersuspensi dapat berupa
partikel yang sangat halus, partikel tegar (rigid) atau plastis, berbentuk bulat atau
beragam dan partikel agregat atau individual (diskrit).
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-
sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain
seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat
berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
Dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari
hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi
melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan
pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring
2
seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus
disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda (Rahayu,2008).
Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang
melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring,
Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring,
Vakum pada bagian bawah.
Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada
cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan
gaya sentrifugal. Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada
bab ini. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih
baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti
pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu
aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair.
Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum,
atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau
diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau
sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran
fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik
untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat
atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi (Idrial, 1987)
II.2 Kegunaan Filtrasi
Filtrasi digunakan sebagai berikut :
1. Untuk membersihkan air dan sampah pada pengolahan air
2. Menjernihkan preparat kimia di laboratorium
3. Menghilangkan pengotor pada air suntik injeksi
4. Membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula
Biasanya filtrasi alami yang digunakan, misalnya sampel yang akan disaring
dituang kecorong yang didasarnya ditaruh kertas saring. Fraksi cairan melewati
kertas saring dan padatan tinggal diatas kertas saring. Bila sampel cairan terlalu
kental, filtrasi dilakukan dengan penghisapan. Digunakan alat khusus untuk
3
mempercepat filtrasi dengan menvakumkan penampung filtrat yang digunakan.
Filtrasi dengan penghisapan tidak cocok bila cairannya adalah pelarut organic
mudh menguap. Dalam kasus ini, tekanan perharus diberikan pada permukaan
cairan atau larutan (Fatyasah, 2011).
II.3 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Filtrasi
Efisiensi filtrasi dipengaruhi oleh beberapa factor, antara lain:
1. Debit filtrasi
Debit yang terlalu besar akan menyebabkan tidak berfungsinya filter secara
efisien.
2. Konsentrasi
Konsentrasi sangat memepengaruhi efisiensi dari filtrasi. Konsentrasi air
yang sangat tinggi akan menyebabkan tersumbatnya lubang pori dari media
atau akan jadi clogging
3. Temperature
Perubahan suhu dari air yang akan di filtrasi,akan menyebabkan massa jenis,
viscositas akan mengalami perubahan. Selain itu juga akan memepengaruhi
daya tarik menarik dianatara partikel halus, sehingga terjadi perbedaan
dalam ukuran besar partikel yang akan disaring.
4. Kedalaman media, ukuran dan material
Pemilihan media dan ukuran merupakan keputusan penting dalam
perencanaan bangunan filter. Tebal tipisnya media akan menentukan
lamanya pengaliran dan daya saring. Media yang terlalu tebal biasanya
mempunyai daya saring yang sangat tinggi,tetapi membutuhkan waktu
pengaliran yang lama.
5. Tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan
Keadaan tinggi muka air di atas media berpengaruh terhadap besarnya debit
atau laju filtrasi dalam media. Tersedianya muka air yang cukup tinggi di
atas media akan meningkatkan daya tekan air untuk masuk ke dalam pori.
Dengan muka pori yang tinggi akan meningkatnkan laju filtrasi (Fatyasah,
2011).
4
II.4 Medium Filter
Suatu medium filter (septum) pada setiap filter harus memenuhi syarat-
syarat, yaitu sebagai berikut :
Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring, dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
Tidak mudah tersumbat.
Harus tahan secara kimia dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
Harus memungkinkan penumpukan ampas, dan pengeluaran ampas secara
total dan bersih.
Tidak boleh terlalu mahal.
Dalam filtrasi industri medium filter yang banyak digunakan ialah kain
kanvas, baik yang dengan anyaman kepar atau yang lain. Dalam hal ini terdapat
kanvas dengan berbagai bobot dan anyaman, masing-masing untuk penggunaan
tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosif digunakan medium filter yang lain,
seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat, tenunan gelas atau,
kertas. Kain sintetis seperti nilon, polipropilena, Saran dan Dacron juga sangat
tahan secara kimia (Fatyasah, 2011).
5
umumnya dibutuhkan langkah
pengertingan agar seluruh cairan yang
tersisa dalam padatan menguap.
6
Gambar 2.1 Gravity filter
7
Gambar 2.2 Plates and frames filter
8
frame – press), yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi
dapat diubah – ubah. Pengoperasiannya sebagai berikut:
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam,
dengan kain melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras
bersama dengan memutar skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama kedalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation),
dan keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau
tangki bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan
menjadi lebih panjang. Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara
sehingga partikel-partikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel
lagi.
Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media
padatan atau partikel.
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat
sehingga media penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
9
Gambar 2.3 Press filter
II.6.5 Rotary Vacuum Drum Filter
Tekanan di luar drum pada filter vacuum rotary drum adalah tekanan
atmosferik tetapi di dalam drum mendekati vakum. Drum dimasukkan ke dalam
cairan yang mengandung suspensi padatan, lalu diputar dengan kecepatan rendah.
Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum, sedangkan padatan
tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake.
Drumini biasanyadibagi menjadi tiga bagianyang dikenal
sebagaibangunancake, dewateringdan zonapenghapusan cake. Dua yang
pertamaberadadi bawahzonavakum, dimanaairdalam dan partikel padat
membentuk cake pada kain. Padazonaketigavakumdilepaskandankompresi
udarajetdapat digunakanuntuk menghilangkan cake. Udaraterkompresijuga
dapatdigunakan untukmeniup bersihkain saring.
10
dimasukkan ke cake baik secara langsung melalui perangkat mencuci seperti
bendungan atau spay nozzle, atauwash beltyang tergeletak di atas cake.
Filtrat dari zona pencucian dapat dikeringkan secara terpisahdari sumber
filtrat. Pemanfatan blotong dibuang melalui alat pembuangan yang terdiri dari
beberapa jenis drum yang disesuaikan dengan ketebalan cake, konsistensi, dan
strukturnya.
Filter cloth dapat dibersihkan sebelum kembali ke kolam umpan, baik
dengan air jet atau dengan sikat pembersih. Jika cake filter tidak dicuci, atau jika
pemisahan filtrat utama dan mencucit idak diperlukan, maka instalasi ini
dilengkapi hanya dengan filtrat separator. Sebuah sistem filter menggunakan
sumber vakum umum., tapi mempertahankan filtrat(wash liquor) dan wash liquid
(weak liquor) terpisah ditunjukkan pada Gambar2.6.
11
Gambar 2.6 Sistem filter dengan sumber vakum umum
II.6.5.1 Metode Pelepasan Cake
a. Scrapper Discharge
Secara luasdigunakan untuklumpurlimbah, pada pelapisan bijih mineral
ataupekerjaanmetalurgi, untukslurryproses kimia, danproduk serupa lainnya.
Cakedibawasekitar tiga-perempat dari jalandi sekitar drum, untuk
menghadapipisau datar(doctor blade) yang biasanyamembentang di seluruhlebar
drum. Scraper bladesendiri dapat tetapataumenyesuaikan diri. Sebuahpisau
tetapdengantekanan tinggipukulan-kembali pada titikyanglebih atau
kurangtradisional di Aplikasi tertentu (seperti dewateringlumpur batubara,
pengolahanmetalurgi dansebagainya). Pisausebenarnyaditetapkan padajarak yang
kecildaripermukaandrum, sebenarnyaseparasidaricakeyangdicapai olehtekanan
blow-back, yang mengangkatmediumsedikitjauh darisupport, dan
scrappersehinggahanya memanducakelepasdaridrum (Zulfikar, 2011).
b. Roller Discharge
Rollerdischarge(Gambar 2.8) terbatas padacakeyang bersifatperekat,
yangakanmentransferdariclothfilterutamake roller pemisah. Cakeini
kemudiandilepasdariroldengan pisauscraper, yangdapat berhubunganerat
denganrollertanpa menyebabkanmasalahpemakaian pada cloth. Dalamefek
iniadalah bentukscraper pelepas, tetapimenghilangkankontak
antarapisauscraperdankain. Pelepasan cake yang tepatdari
12
drumvakumrotaryfilteradalah sangat pentingjikajenisfilteruntuk terus
bekerjasecara efisien.
13
terus menerusmenyediakanpengikisan yang stabilpada setiap titikyang
cocokdaridrum. String normalnyaterbuat darifibresintetis(misalnya nylon,
poliesteratau polipropilena), yang dipilihberdasarkandengan produkyangditangani.
Dapat jugamenggunakanbahan yang samaseperticloth.
d. Belt Discharge
mirip denganstringdischarge dalamprinsip operasi, dalam hal
cakeyangterbawadari drumke titikpembuangan, akan tetapi dalam discharge ini
clothitu sendirimenjalankandrumdengandiameter rol yang lebih keciluntuk
menjalankanconveyor, dengancakeotomatisjatuhdarikainpada
saatekstremitasdalam jalannya operasi.Hasil yang dikembalikan akan terbawa
oleh kain kemudian melewati suatu perangkat pencucian, untuk membersihkannya
sebelum kembali ke penampungan umpan.
14
Pemilihan media filter ini didasarkan atas kemampuan untuk memisahkan
padatan, kekuatan yang dimiliki, inert terhadap bahan kimia dan juga dari segi
ekonominya.
Filter ini terdiri dari cakram vertikal sepusat yang menjulang pada batang
pemutar horizontal. Prinsip operasi dari filter ini sama dengan prinsip operasi
rotary vacuum drum filter. Tiap-tiap cakram berongga yang dilapisi dengan kain
penyaring (medium filter) dan masuk ke dalam lumpur (slurry). Cake yang
terbentuk dicuci, dikeringkan, ketika cakram tersebut lebih tinggi separuh dari
putarannya. Proses pencucian lebih sedikit efisiensinya dibandingkan dengan tipe
drum berputar (rotary drum type).
Rotary vacuum disc filter memiliki keuntungan, dibandingkan dengan
filter drum rotary, yaitu memberikan daerah penyaring yang jauh lebih besar per
unit luas lantai. Dengan demikian sangat cocok untuk pengolahan produk massal,
misalnya dalam persiapan batubara, bijih berpakaian, pulp dan pengolahan kertas,
dan sebagainya. Prinsip pembangunan filter vakum disk rotary adalah bahwa
sejumlah cakram filter dipasang, sejajar satu sama lain, pada poros horizontal.
Setiap disk terbuat dari sektor dipertukarkan ditutupi dengan media filter, yang
dapat diambil untuk mencocokkan dan menghapus kain filter. Filter disk
konvensional memutar cakram melalui aliran mana suspensi diumpankan. Aliran
yang besar biasanya akan memiliki agitator untuk mempertahankan konsentrasi
konstan suspensi, dan bahkan pembentukan cake. Vakum diterapkan pada sektor
disk melalui pipa di inti poros pusat, sepanjang filtrate dilepaskan.
Jenis filter tidak dibatasi oleh konsistensi inlet maksimum selama stok
fluidized maka dapat diproses oleh unit. Hal ini memungkinkan aplikasi tidak
rentan terhadap filtrasi vakum disk untuk penanganan secara rutin.
15
Gambar 2.11 Rotary disc/vacuum filter
II.6.7 Pad and Panel Filter
Filter pad dan panel adalah salah satu bentuksederhanadarifilter,digunakan
terutamauntuk menghilangkandebudari udara, dalam situasiventilasi, yang terdiri
darilembarantebalmedia filter, atau bahantipis yang dilipatuntukmenempatiruang
yang sama sepertipad, yang terdapatdalam bingkaipersegi panjangdan
dimaksudkanagar sesuaierat dilubangpersegi panjangyang sesuaidalamdinding
pembatas.
Tujuanfiltrasidebumeliputi:
1. Membuatatau menjagaruang kerjaataulebih sehat
2. Pencegahanpolusi udaralingkungan, dengan
menangkappartikelkontaminanseperti sisa – sisa proses manufaktur,
tungku atau mesin
3. Pemeliharaan yang tepat untuk mesin agar terlindungi dari debu yang
dapat merusak alat
4. Peningkatan kualitas produk, seperti dalampencegahandeposisidebu
padafoto-grafis film ataupermukaansemikonduktor
5. Perlindungan pekerja dari debu berbahaya padaatau dekat titik generasi
16
Gambar 2.12 Filter pad dan panel
II.6.8 Magnetic Filter
Filtermagnetikmengkhususkantegangansistemuntuk menghilangkanbesi
danpartikel ferro-magnetik lainnyadarisuspensicair danaliranpartikel padat. Filter
ini berada di efek magnetsederhana, bila sesuaiterletak disistem fluida,
dapatmenarik dan mempertahankanpartikel logam besi, nikel dankobaltyang
mungkin adadalam sistem itu, dan jugapartikelkompositdi manamaterial
feromagnetik adalahentrained. Penggunaanutama merekaadalah untukmenjebak
danretensimesin logambesiataumemakai produkdalam sistempelumasandan sistem
hidrolik(terutama ketika menjalankansistem baru), penghapusanpartikelbesidari
slipkeramikdalam industrikeramik, penghapusanpartikelbesidariprosesfeed line
dankonveyorpneumatik, sertapemisahan danretensiswarfdarialat mesinpendingin.
Dalambentuk yang paling sederhana, filtermagnetikmungkindalam
bentukplugmenggantikanpenutup saluran konvensional dalam kasusengkol.
Partikel logambesimengalir kemedan magnetyang dihasilkan olehplugtertarik
kesteker, di mana merekatertarikdan tetapterjebak. Stekerkemudian
dapatdibersihkandengan cara dikorekketikadilepas, misalnyapada setiapganti oli.
Plugjenis inisangat bergunauntuk menangkappemakaian produkawal yang
dihasilkanselama periodeberjalannya mesinpembakaran internal, gearbox, gear
pompadan mesinyang sama. Sebuahbentuk drain plugmagnetik yang lebihefisien,
bukan mengandalkan kemurnian padaperangkaptarikmagnet,
kontaminanbesiantara sejumlah cincin magnet atau magnet mengelilingi inti plug.
17
Gambar 2.13 Rakitan Filter tipe magnetik
18
dikatakan adalah bagian yang paling cepat berkembang dari pasar media filtrasi
(terutama jika membran keramik untuk penyaringan gas panas yang disertakan).
Teknologi membran modern dimulai dengan pengembangan membran
kinerja tinggi pertama untuk desalinasi air garam dengan reverse osmosis,
sebagaimana dilaporkan dalam Loeb dan Sourirajan’s seminal paper tahun 1963.
Untuk banyak orang, membran tetap menjadi bahan tipis yang fleksibel,
tapi dalam hal penyaringan kata membran sekarang mencakup segala macam
media yang dapat mencapai pemisahan pada 0,1 mikrometer atau di bawahnya (ke
ukuran molekul dan ion), dan yang mungkin tebal atau tipis, fleksibel atau kaku,
organik atau anorganik. Selain itu, membran sekarang banyak digunakan dalam
aplikasi mikrofiltrasi pada ukuran memisah jauh di atas 0,1 mikrometer.
Struktur permukaan halus dari semua membran menyiratkan perlunya
signifikan pressure drop yang melewati media dalam rangka mencapai fluks
cairan yang cukup. Akibatnya, membran harus dimasukkan dalam tekanan
housing yang ketat, dan cara-cara lain yang diperlukan untuk mencapai operasi
yang sehat dan efisien. Proses utama di mana membran yang digunakan dalam
industri adalah:
1. Penyaringan partikel halus, dengan diameter efektif kurang dari 0,1
mikrometer, dari suspensi dalam cairan atau gas (mikrofiltrasi)
2. Penghilangan molekul yang sangat besar dan zat koloid dari cairan
(ultrafiltrasi)
3. Penghilangan selektif beberapa spesies ion dari larutan (nanofiltrasi)
4. Penghilangan efektif semua materi terlarut dan tersuspensi dari air dan
pelarut lainnya (reverse osmosis)
5. Transportasi selektif spesies ion saja (elektrodialisis)
6. Pemisahan campuran cairan larut (pervaporasi), dan
7. Pemisahan campuran gas, termasuk campuran gas dan uap (gas dan uap
perembesan).
19
Gambar 2.15 Filter membran
20
dari 500 psi. Reverse osmosis disebut juga hiperfiltrasi yang merupakan filtrasi
paling bagus yang ada sampai saat ini. Reverse osmosis mampu menyisihkan
partikel sampai ukuran ion dalam larutan.
2. Elektrodialisis (ED)
Dalam filter air membrane elektrodialisis, filter membran yang digunakan
tidak permeable untuk air tetapi permeable bagi kation dan anion. Filter membran
yang sering digunakan dalam proses elektrodialisis adalah filter yang dibuat dari
hydrated cellophan dan media lain yang dapat digunakan untuk menentukan
ukuran pori-pori membran.
Walaupun dialisis jarang digunakan dalam bidang pengolahan air dan
pemurnian air, terdapat beberapa industri yang memanfaatkan teknologi ini untuk
mengolah air buangan. Membran mampu berfungsi sebagai penukar kation dan
anion, dimana larutan yang akan diolah dilewatkan diantara anoda dan katoda.
Ruang antara katoda dan anoda dibuat sekecil mungkin untuk meminimalisasi
pemakaian energi listrik. Ketika arus listrik searah dilewatkan pada anoda dan
katoda, terjadi perpindahan anion ke anoda dan kation ke katoda. Karena pada
satu membran hanya berfungsi untuk anion atau kation saja, maka diperlukan dua
membran untuk memisahkan kation dan anion.
Efisiensi dari elektrodialisis akan berkurang jika terjadi polarisasi
konsentrasi serta timbulnya endapan yang menempel pada permukaan membran.
Hal ini mengakibatkan kenaikan tegangan listrik yang diberikan untuk
mempertahankan kualitas air yang diinginkan. Untuk mengolah air baku,
diperlukan pengolahan pendahuluan untuk menghilangkan senyawa organik, besi,
dan kekeruhan. Hal ini disebabkan air baku mengandung molekul yang tidak
memiliki ion, seperti senyawa organik dan koloid, dimana molekul-molekul
tersebut akan tetap berada dalam air hasil pengolahan.
3. Ultrafiltrasi (UF)
Filter air membrane Ultrafiltrasi menggunakan membran dengan ukuran
pori lebih kecil dari 0,1 mikron dan gaya tekan berkisar antara 30 sampai 90 Psi.
Ultrafiltrasi dapat digunakan untuk menyisihkan bakteri, virus, koloid, dan
senyawa-senyawa organik yang mempunyai molekul berukuran besar. Beberapa
21
jenis membran ultrafiltrasi dapat dibersihkan dengan melakukan backwash.
Kecepatan proses filtrasi dapat berkurang karena adanya bahan-bahan tersuspensi
yang disisihkan akibat proses filtrasi dan polarisasi konsentrasi. Akibat adanya
akumulasi kontaminan pada permukaan membran, menyebabkan penurunan
kualitas larutan yang diolah serta memperbesar gaya tekan yang dibutuhkan.
Dalam bidang
kesehatan, proses UF dapat digunakan untuk memisahkan plasma darah
dan sel darah merah. Dalam industri, proses UF sering digunakan untuk
menyisihkan substansi tertentu dalam air buangan, meningkatkan konsentrasi
emulsi, dan meningkatkan konsentrasi suspensi makromolekular seperti polyvinyl
alkohol.
4. Mikrofiltrasi (MF)
Tujuan utama dari filter air membrane mikrofiltrasi adalah menyisihkan
partikel-partikel pencemar dengan diameter lebih besar dari 0,5 mikron. Salah
satu kegunaan mikrofiltrasi dalam teknik lingkungan adalah mengisolasi coliform
dari contoh air yang diteliti. Mikrofiltrasi juga dapat digunakan untuk
menyisihkan partikulat di udara yang akan digunakan sebagai bahan baku
generator ozon. Membran MF dapat dibuat dari berbagai macam material
termasuk selulosa asetat. Besarnya pori-pori filter membran berkisar antara 0,1
mikron sampai dengan 0,45 mikron.
5. Arus Silang (Cross Flow)
Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan membran adalah
akumulasi substansi pada permukaan membran dan/atau lubang-lubang pada
membran (pores) yang dapat menyebabkan penurunan kemampuan membran.
Keadan ini disebut sebagai membrane fouling (tertutupnya pori-pori membran).
Substansi-substansi tersebut dapat berupa koloid dan partikel tersuspensi, zat-zat
organik, garam terlarut, dan organisme biologi. Untuk mengurangi dampak dari
terjadinya membrane fouling, membran dibuat dengan sistem arus silang
(crossflow). Dengan sistem ini, cairan yang akan dimurnikan dialirkan sejajar
dengan permukaan membran dan tekanan diberikan tegak lurus dengan arah aliran
cairan.
22
Proses pemisahan partikel pada sistem membran dapat di lihat seperti
diagram gambar no.5. dimana aliran tetap mengalir dipermukaan membran dan
partikel ikut aliran tersebut, kemudian sebagian air yang bersih terpisah melewati
pori-pori membran, siasanya yang masih bercampur limbah tetap mengikuti
aliran. Partikel yang diameternya lebih besar dari pori-pori membran tidak mampu
menembus lapisan tipis pada membran dan mengikuti aliran sisa, sedangkan yang
lolos pori-pori dia akan mengikuti aliran hasil maksudnya partikel tidak berhenti
pada pori-pori membran, sehingga sistem membran ini tidak mudah mampet.
Pada kurun waktu tertentu permukaan membran akan menjadi kotor (lihat
gambar 6. Gambar partikel pengotor yang menempel pada dinding
membran,untuk menghilangkan pengotor yang menempel tersebut dilakukan
aliran balik atau backwash, tetapi pada membran ro tidak bisa dengan backwash
tetapi dengan penggelontoran .
Supaya partikel tidak mudah menempel pada dinding membran maka
kecepatan aliran diperbesar dengan tekanan rendah. Hal ini tidak harus aliran
inputan besar tetapi cukup pada proses aliran filtrasi yang merupakan aliran
putaran.
Berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi
menjadi 3 kategori:
1. Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-
zat yang akan dipisahkan. Hanya partikel dengan ukuran tertentu yang
dapat melewati membran sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan
klasifikasi dari IUPAC, pori dapat dikelompokkan menjadi macropores
(>50nm), mesopores (2-50nm), dan micropores (<2nm). Porous
membrane digunakan pada microfiltration dan ultrafiltration.
2. Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul
dengan ukuran yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous
membrane, tidak terdapat pori seperti halnya porous membrane.
Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme difusi. Jadi, molekul
terlarut di dalam membran, baru kemudian berdifusi melewati membran
tersebut.
23
3. Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan
bantuan carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang
diinginkan untuk melewati membran. Carrier molecule memiliki afinitas
yang spesifik terhadap salah satu komponen sehingga pemisahan dengan
selektifitas yang tinggi dapat dicapai (Brown,1978).
Menurut Idrial (1987), kelebihan filtrasi membran adalah sebagai berikut :
a) Dapat menganalisa sampel dengan volume yang besar dalam waktu yang
singkat yang dibatasi oleh kekentalan dan kekeruhan cairan sampel.
b) Dapat menganalisa sampel dengan jumlah mikroba yang sedikit
(peningkatan keakuratan pendeteksian mikroba).
c) Inhibitor pada sampel yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba
seperti antibiotik, klorin atau zat pengawet dapat terbilas.
d) Pada umumnya cawan yang digunakan berukuran kecil (50mm) sehingga
dapat menghemat penggunaan media dan tempat pada inkubator.
e) Praktis dalam preparasinya, dapat dilakukan berulang kali penyaringan
(melipatgandakan cabang corong) dan reprodusibel.
f) Melalui proses pengeringan tertentu, kertas membran yang telah
ditumbuhi koloni dapat dijadikan dokumen atau data permanen demi
kepentingan perekaman data.
Menurut Idrial (1987), kekurangan filtrasi membran adalah sebagai berikut
:
a) Kurang cocok untuk menghitung sampel dengan jumlah mikroba yang
terlalu pekat walaupun pengenceran dapat dilakukan dengan pengenceran
bertingkat.
b) Beberapa jenis mikroba yang berdiameter lebih kecil dari pori seperti
Rickettsia dan Mycoplasma mampu lolos dari pori kertas membran.
24
Pressure Filtration: Filtrasi yang dilakukan dengan menggunakan tekanan.
Vacum Filtration : Filtrasi dengan cairan yang mengalir karena prinsip
hampa udara (penghisapan).
a. Filter Batch Berdasarkan Tekanan
Filter tekanan dapat memberikan perbedaan tekanan yang cukup besar
melintas septum sehingga menghasilkan filtrasi yang cukup cepat dengan zat cair
viskos atau zat padat halus. Filter tekanan yang umum adalah filter
press dan shell-and-leaf filter.
b. Filter Press
Suatu mesin press bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk
menyediakan serangkaian ruang atau kompartemen yang di dalamnya padatan
dikumpulkan. Plat-plat tersebut dilingkupi media penyaring seperti kanvas. Plat
dari suatu mesin press bersaringan dapat berbentuk persegi/lingkaran, horizontal
atau vertical. Pres filter terdiri atas elemen-elemen filter (hingga mencapai 100
buah) yang berdiri tegak atau terletak mendatar, disusun secara berdampingan
atau satu di atas yang lain. Elemen-elemen ini terbuat dari pelat-pelat beralur yang
dilapisi kain filter dan disusun pada balok-balok luncur sehingga dapat digeser-
geser. Dengan suatu sumbu giling atau perlengkapan hidraulik, pelat-pelat itu
dipres menjadi satu diantara bagian alat yang diam (bagian kepala) dan bagian
yang bergerak. Saluran masuk dan saluran keluar terdapat dibagian kepala (untuk
sistem tertutup) atau saluran keluarnya di samping pelat-pelat (untuk sistem
terbuka).
Filter ini terdiri dari seperangkat lempengan yang dirancang untuk
memberi sederetan kompartemen untuk pengumpulan zat padat. Lempengan
tersebut ditutup dengan medium filter seperti kanvas. Slurry umpan masuk ke
dalam masing-masing lempengan dan medium filternya dengan tekanan,
cairannya lewat melalui kanvas dan keluar melalui pipa keluaran dan
meninggalkan zat padat basah di antara lempengan tersebut.
25
Gambar 2.17 Peralatan filter tekanan untuk operasi otomatis
Lempengan press yang digunakan ada yang berbentuk bujur sangkar atau
lingkaran, ada yang terletak vertikal dan horisontal. Tetapi umumnya lempengan
untuk zat padat itu dirancang dengan membuat tekukan pada permukaan lempeng,
atau dalam bentuk plate-and-frame. Pada desain plate and frame ini, lempengan
berbentuk bujur sangkar dengan panjang sisi 6-28 in dan disusun silih berganti
dengan bingkai terbuka. Lempengan tersebut tebalnya berkisar 0,25 sampai 2 in,
sedangkan bingkainya setebal 0,25 sampai 8 inci. Lempengan dan bingkai itu
didudukkan secara vertikal pada rak logam dengan medium filter dipasang
menutupi setiap bingkai dan dirapatkan dengan bantuan sekrup dan rem hidraulik.
Bubur umpan masuk pada satu ujung rakitan lempeng dan bingkai tersebut. Slurry
mengalir melalui saluran yang terpasang memanjang pada salah satu sudut rakitan
dari sudut tersebut melalui saluran tambahan mengalir ke dalam masing-masing
bingkai. Di sini zat padat itu diendapkan di atas permukaan pelat. Cairan mengalir
menembus kain filter, melalui alur atau gelombang pada permukaan lempeng,
sampai keluar press filter tersebut.
Sesudah filter tersebut dirakit, slurry dimasukkan dari pompa atau tangki
pendorong pada tekanan 3 sampai 10 atm. Filtrasi lalu diteruskan sampai tidak
ada lagi zat cair yang keluar dan tekanan filtrasi naik secara signifikan. Hal ini
terjadi bila bingkai sudah penuh dengan zat padat sehinggga slury tidak dapat
masuk lagi. Filter itu disebut jammed. Setelah itu, cairan pencuci dapat dialirkan
untuk membersihkan zat padat dari bahan-bahan pengotor yang dapat larut. Cake
tersebut kemudian ditutup dengan uap atau udara untuk membuang sisa zat cair
tersebut sebanyak-banyaknya. Filter itu lalu dibongkar, cake padatnya dikeluarkan
26
dari medium filter sehingga jatuh ke konveyor menuju tempat penyimpanan. Pada
kebanyakan press filter, operasi tersebut berlangsung secara otomatis.
Sampai cake bersih, proses pencucian memakan waktu beberapa jam
karena cairan pencuci cenderung mengikuti jalur termudah dan melangkahi
bagian-bagian cake yang terjejal rapat. Jika cake tidak terlalu rapat, sebagian besar
cairan pencuci tidak efektif membersihkan cake. Jika diinginkan
pencucian sampai benar-benar bersih, biasanya dibuat sluury lagi dengan cake
yang belum tercuci sempurna. Pencucian lebih lanjut dapat menggunakan zat cair
pencuci dalam kuantitas besar dan menyaringnya kembali dengan shell-and-leaf
filter sehingga memungkinkan pencucian yang lebih efektif dari pada plate and
frame filter.
c. Press Filter Continue
Filter ini biasanya memerlukan banyak tenaga manusia untuk operasinya.
Untuk mengatasinya digunakan tekanan vakum. Namun filter vakum juga
terkadang kurang ekonomis pada zat padat yang sangat halus, tekanan uap zat cair
tinggi, viskositas lebih dari 1 cP, atau bila zat cair berupa larutan jenuh yang akan
mengkristal.
II.8 Persamaan Pada Proses Filtrasi
Pada umumnya proses filtrasi dilakukan pada kondisi:
1. Tekanan konstan
2. Laju filtrasi konstan
A. PERSAMAAN FILTRASI PADA FILTRASI TEKANAN KONSTAN
1. Persamaan dasar laju filtrasi pada proses batch
μα C s
K p= 2
A (−∆ P)
μ Rm
B=
A (−∆ P)
Keterangan:
t= waktu atau lama filtrasi (s)
V= Volume filtrat ( m3 ¿
∆ P=Pressure drop ( m3 )
A= Luas filter ( m2 ¿
kg
(
μ=Viskositas Pa . s atau . s
m )
27
α =Hambatancake ( kgm )
Rm = Hambatan filter medium terhadap aliran filtrasi ( m−1 ¿
Waktu pencician filter
Waktu pencucian filter untuk filtrasi pada tekanan konstan
dV 1
( ) =
dt f KpVf + B
Dimana:
dV m3
=laju pencucian( )
dt s
Vf= Total volume filtrasi (m3)
Khusus pada jenis plate and frame yaitu:
dV 1 1
( ) =
dt f 4 KpVf + B
2. Filtrasi kontinyu
t KpV
= +B
V 2
K V2
t= p + BV
2
1
2 2
V= ( B + 2 K P t ) −B
KP
1
Flowrate=V/A t c = tc [
−Rm R m2 2C s α (−∆ P ) f
+ 2+
tc μ tc ] 2
α Cs
3. Rotary drum filter
Pada rotary drum filter t=f t c
f= fraksi siklus yang digunakan untuk pembentukan cake
Pada rotary drum filter f adalah fraksi permukaan drum yang tercelup
kedalam slurry
1
Flowrate=V/A t c =
[
2 f (−∆ P ) 2
t c μα C s ]
B. PERSAMAAN FILTRASI DENGAN LAJU KONSTAN
Filtrasi dengan laju konstan maka tekanan tidak konstan
μα C s dV μ Rm dV
−∆ P= ( 2
A dt
V+ ) ( A dt )
28
K v V +C
=
N lbf
K v= 5 = 5
m ft
N lbf
C= =
m2 ft 2
μα C s dV μ Rm dV
V= t
dV
dt (
−∆ P= 2
A dt ) (
V+
A dt )
29
CONTOH SOAL :
1. Dari hasil percobaan filtrasi slurry CaCO3 pada tekanan konstan (-Δp)
338kN/m2 dan temperatur 298.2 K. luas filter flate and frame yang
digunakan (A) adalah 0.0439 m2. konsentrasi slurry (cs) 23.47 kg/m3.
hitung konstanta α dan Rm dari data eksperimen yang diberikan berikut
ini. Viskositas air = 8.937 Pa.s = 8.937 kg/m
Dengan data sebagai berikut :
Jawab :
1. Persamaan yang dibutuhkan dalam soal B
Sebagai y slope
2. Buat grafik dari data yang ada t/V vs V 3. Untuk membuat grafik
dibutuhkan nilai t/V dan V
30
3. Untuk membuat grafik dibutuhkan nilai t/V dan V
31
2. slurry CaCO3 pada tekanan konstan (-Δp) 338kN/m2 dan temperatur
298.2 K. luas filter flate and frame 0.873 m2 dan jumlah frame yang
digunakan adalah 20 buah. konsentrasi slurry (cs) 23.47 kg/m3. hambatan
cake (α) 1.863 x 1011 m/kg.hambatan filter medium (Rm) 10.63 x 1011
m-1.Hitung waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan 3.37 m3 filtrat
Jawab :
32
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
1. Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan
melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya
padatan akan terendapkan. Atau dapat dikatakan bahwa proses filtrasi
merupakan suatu metode pemisahan partikel padatan tersuspensi dalam
sebuah campuran tertentu dengan melewatkan campuran tersebut pada
suatu medium filter yang memiliki pori-pori dengan ukuran tertentu.
2. Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya
bersama-sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering
digunakan antara lain seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh)
gulungan baja tahan karat berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain.
3. Filtrasi dapat digunakan untuk membersihkan air dan sampah pada
pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di laboratorium,
menghilangkan pengotor pada air suntik injeksi dan untuk membersihkan
sirup dari kotoran yang ada pada gula.
4. Efesiensi filtrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain debit filtrasi,
konsentrasi, temperature, kedalaman media serta ukuran dan material,
tinggi muka air di atas media dan kehilangan tekanan.
III.2 Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Maka dari itu
penyusun mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah dalam
kesimpulan diatas.
33
DAFTAR PUSTAKA
Brown, G. 1978. Unit Operations. Charles E. Tuttle Company : Tokyo, Japan.
Fatyasah.2011.Filtrasi.http://www.fatyasahknowledge.wordpress.com/2011/11/15
/filtrasi. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2019.
Idrial. 1987. Peralatan Pengolah Hasil Pertanian. Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian, IPB.
Magnom.2013. How Magnom Works Enhanced Field Effects
http://www.magnom.com/index.php/teach/howitworks /diakses pada tanggal
26 Oktober 2019
Rahayu, Didah.2008. Pemisahan Campuran.
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2008. Diakses pada
tanggal 25 Oktober 2019.
34