Kunci, Silabus & RPP PR Biologi 12 Edisi 2019
Kunci, Silabus & RPP PR Biologi 12 Edisi 2019
Kunci, Silabus & RPP PR Biologi 12 Edisi 2019
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan tepat setelah melakukan kegiatan
diskusi. 2. Peserta didik mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dengan
benar setelah melakukan kegiatan diskusi dan pengamatan. 3. Peserta didik mampu mengidentifikasi pertumbuhan dan
perkembangan hewan serta manusia dengan tepat setelah melakukan
kegiatan diskusi. 4. Peserta didik mampu menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan
serta manusia
dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi dan pengamatan. 5. Peserta didik mampu merencanakan dan melaksanakan
percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan pada tumbuhan dengan benar setelah melakukan kegiatan diskusi, pengamatan, dan percobaan. 6. Peserta didik
mampu menyajikan laporan percobaan tentang faktor luar yang memengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
pada tumbuhan dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi dan percobaan. 7. Peserta didik mampu merancang teknologi
akuaponik dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi, pengamatan, dan
percobaan.
mencakup
meliputi
Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan
pada Hewan serta Manusia
meliputi
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
terdiri atas yang dipelajari
Fase Embrionik Perkecambahan
Fase Pascaembrionik Pertumbuhan
Pertumbuhan dan Per-
Faktor-Faktor yang
kembangan pada Manusia
Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
terdiri atas
terdiri atas
Masa Balita
Faktor Internal
Masa Kanak-Kanak
Faktor Eksternal
Masa Remaja
Masa Dewasa
Masa Lanjut Usia
Merencanakan dan Melaksanakan Percobaan tentang Faktor Luar yang Memengaruhi Pertumbuhan serta Perkembangan pada
Tumbuhan
meliputi
Langkah-Langkah Percobaan
Merancang Percobaan
Melakukan Percobaan
Menganalisis Data dan Menarik Kesimpulan
Menyusun Laporan Percobaan
Faktor Internal
Faktor Eksternal
• Pertumbuhan
• Perkembangan
• Grafik Sigmoid
• Perkecambahan
• Hormon
• Gen
• Cahaya
• Suhu
dipengaruhi oleh
• Faktor Pertumbuhan
• Fase Embrionik
• Fase Pascaembrionik
• Metagenesis
• Metamorfosis
• Variabel
• Laporan Percobaan
Biologi Kelas XII
1
pembelahan sel. 4) Membantu pembentukan buah
A . Pilihan Ganda tanpa biji. 5) Mencegah rontoknya daun, bunga, dan
buah. 6) Merangsang pemanjangan tunas ujung
1. Jawaban: d
tanaman. 7) Merangsang pembentukan buah dan
Perkembangan merupakan proses perubahan yang
bunga. 8) Merangsang pembentukan akar lateral dan
menyertai tumbuhan, menuju tingkat pematangan
serabut akar.
atau kedewasaan makhluk hidup. Pada proses
perkembangan akan terbentuk struktur dan fungsi
organ yang makin kompleks dan sempurna.
Perkembangan merupakan proses kualitatif sehingga
tidak dapat diukur. Sebagai contoh, perkembangan
pada tumbuhan yaitu munculnya bunga sebagai alat
perkembangbiakan. Sementara itu, bersifat tidak 2 Pertumbuhan dan Perkembangan
dapat balik seperti semula, dapat diukur dan Adapun hormon kalin berfungsi merangsang
dinyatakan dengan angka, serta bertambahnya pembentukan organ pada tumbuhan. Hormon etilen
volume, massa, dan tinggi merupakan ciri-ciri berfungsi mempertebal pertumbuhan batang,
pertumbuhan. Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena memacu proses pematangan buah, serta merangsang
adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. pengguguran daun dan bunga. Hormon giberelin
berfungsi memperbesar ukuran buah, merangsang
2. Jawaban: e
pertumbuhan tunas, meng- akibatkan tanaman
Berdasarkan gambar pada soal dapat dituliskan
tumbuh tinggi, menghasilkan buah tanpa biji, dan
keterangan seperti berikut. 1) I = fase log,
mengakibatkan tanaman berbunga sebelum
pertumbuhan lambat dan sel-sel
waktunya. Hormon sitokinin berfungsi menghambat
yang membelah hanya sedikit. 2) II = fase proses penuaan, mem- bantu perkecambahan biji,
eksponensial, pertumbuhan mencapai maksimum, merangsang pembelahan sel, merangsang
serta sel-sel aktif membelah dan mengalami pertumbuhan memanjang pada akar, dan
elongasi. 3) III = fase stasioner, pertumbuhan menghambat efek dominansi apikal oleh auksin.
terhenti atau nol, serta ukuran tumbuhan tidak
mengalami perubahan. 4) IV = fase kematian, 4. Jawaban: e
tumbuhan mengalami Aktivitas auksin akan terhambat jika terkena cahaya
penuaan. matahari. Jika salah satu sisi batang terkena cahaya,
persebaran auksin menjadi tidak merata. Akibatnya,
3. Jawaban: c bagian yang tidak terkena cahaya matahari dapat
Hormon auksin memiliki beberapa fungsi berikut. 1) tumbuh lebih panjang. Hal ini dikarenakan
Merangsang aktivitas kambium. 2) Merangsang kandungan auksin pada sisi yang terkena cahaya
dominansi apikal. 3) Memacu pembentangan dan matahari lebih rendah daripada bagian yang tidak
terkena cahaya matahari. Oleh karena itu, batang pertumbuhan yang memacu pertambahan panjang
tumbuh membengkok menuju arah datangnya batang yaitu kaulokalin. Sementara itu, hormon
cahaya matahari. filokalin merupakan hormon pertumbuhan yang
merangsang pembentukan daun. Hormon rizokalin
5. Jawaban: b
merupakan hormon pertumbuhan yang merangsang
Hormon etilen dapat berinteraksi dengan hormon pembentukan akar.
lain sehingga memiliki fungsi khusus, misalnya
sebagai berikut. 1) Hormon etilen berinteraksi 9. Jawaban: d
dengan hormon giberelin sehingga berfungsi Faktor pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
mengatur perbandingan banyak antara bunga jantan dibedakan menjadi dua yaitu faktor internal dan
dengan bunga betina yang terbentuk. 2) Hormon faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor
etilen berinteraksi dengan hormon auksin sehingga yang memengaruhi pertumbuhan dan per-
dapat memacu pembungaan pada tanaman. Adapun kembangan tumbuhan yang berasal dari dalam
memacu pengguguran daun pada musim kering tubuh tumbuhan sendiri. Sebagai contoh, hormon
sehingga mengurangi penguapan dan merangsang dan gen. Sementara itu, faktor eksternal merupakan
penutupan stomata selama tumbuhan kekurangan air faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan
merupakan fungsi hormon asam absisat. perkembangan tumbuhan yang berasal dari luar
Merangsang pertumbuhan memanjang pada akar tubuh tumbuhan. Sebagai contoh, nutrien, nilai pH,
merupakan fungsi hormon sitokinin. suhu, cahaya, kelembapan, oksigen, dan air.
6. Jawaban: e 10. Jawaban: e
Beberapa hormon yang memacu pertumbuhan dan Jika tumbuhan menerima cahaya matahari yang
perkembangan akar yaitu sitokinin, rizokalin, dan berlebihan dapat mengakibatkan hormon auksin
auksin. Hormon sitokinin berfungsi merangsang tidak aktif lagi. Hal ini dikarenakan aktivitas
pertumbuhan memanjang pada akar. Hormon hormon auksin akan terhambat jika terkena cahaya
rizokalin berfungsi merangsang pembentukan akar. matahari. Tumbuhan yang menerima cahaya
Hormon auksin berfungsi merangsang pembentukan berlebih tersebut menyebabkan persebaran hormon
akar lateral dan serabut akar. Sementara itu, hormon auksin menjadi tidak merata. Sementara itu, apabila
kaulokalin berfungsi merangsang pembentukan tumbuhan kekurangan cahaya akan mengalami
batang. Asam absisat berfungsi menghambat etiolasi. Ciri-ciri tumbuhan yang mengalami etiolasi
pembelahan, menunda pertumbuhan, serta memacu di antaranya tumbuhan tidak berkembang akibat
pengguguran bunga, buah, dan daun. kekurangan klorofil, batang bersifat lemah dan
kurus, tanaman berwarna pucat, serta batang
7. Jawaban: a
memanjang lebih cepat. Adapun pembentukan
Pertumbuhan dan proses organogenesis pada hormon sitokinin tidak dipengaruhi oleh adanya
percobaan kultur jaringan dapat dipacu dengan cahaya.
penambahan kombinasi hormon auksin dan
sitokinin. Sementara perkecambahan dirangsang B . Uraian
oleh hormon giberelin.
1. Jawaban:
8. Jawaban: a
Tanaman yang diletakkan dalam kotak gelap akan
Gambar pada soal menunjukkan bahwa kecambah bergerak ke arah datangnya cahaya karena di dalam
yang ditambah dengan hormon pertumbuhan tanaman tersebut terjadi ketidakseimbangan hormon
mengalami perpanjangan pada batangnya. Hormon auksin. Kerja hormon auksin akan terhambat jika
terkena cahaya matahari. Jika salah satu sisi saja
4. Tumbuhan sangat memerlukan nutrien sebagai
pada batang yang terkena cahaya matahari,
sumber energi dan sintesis berbagai komponen sel.
persebaran auksin menjadi tidak rata. Kandungan
Tumbuhan yang mengalami kekurangan nutrien akan
auksin pada sisi yang terkena cahaya matahari lebih
mengalami defisiensi. Terjadinya defisiensi tersebut
rendah daripada bagian yang tidak terkena cahaya
mengakibatkan pertumbuhan tumbuhan
matahari. Akibatnya, batang tumbuh membengkok
menuju arah datangnya cahaya karena bagian yang
tidak terkena cahaya dapat tumbuh lebih panjang.
Fungsi auksin antara lain merangsang aktivitas
pembentangan dan pembelahan sel, merangsang
pemanjangan tunas ujung tanaman, serta
merangsang pembentukan akar lateral dan serabut
akar.
3. Jawaban: c
5 Biologi Kelas XII
5. Jawaban: a
Hormon tiroksin berfungsi dalam memengaruhi
perkembangan mental. Hormon somatotropin 6 Pertumbuhan dan Perkembangan
berfungsi dalam merangsang pertumbuhan tulang 1) Hormon tiroksin, mengendalikan pertumbuhan
dan otot. Hormon testosteron berfungsi merangsang hewan yang berfungsi merangsang dimulainya
munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. proses metamorfosis. 2) Hormon somatomedin,
Sementara itu, hormon progesteron berfungsi dalam merangsang per-
penebalan dan perbaikan dinding uterus pada tumbuhan tulang. 3) Hormon ekdison dan
wanita. Hormon estrogen berfungsi merangsang juvenil, memengaruhi perkembangan fase larva dan
munculnya tanda- tanda kelamin sekunder pada fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
wanita.
8. Jawaban: a
6. Jawaban: e
Masa kanak-kanak adalah masa bermain dan belajar.
Ciri-ciri perkembangan pada masa remaja sebagai Masa kanak-kanak ditandai dengan ciri- ciri
berikut. 1) Bersikap ambivalen (ragu-ragu) dalam perkembangan seperti berikut. 1) Mampu merekam
menghadapi perubahan yang terjadi. 2) Memiliki dalam ingatan berbagai
sikap imitating (suka meniru) peristiwa yang terjadi di sekitarnya. 2) Mulai
terhadap figur yang dikagumi. 3) Emosi yang menyesuaikan diri dengan lingkungan
masih labil dalam mengambil sekitar. 3) Memiliki rasa ingin tahu yang besar.
keputusan. 4) Perubahan emosinal secara cepat 4) Emosi masih berubah-ubah. 5) Keinginan untuk
akibat memiliki barang milik orang
perubahan hormon dalam tubuh. Ciri-ciri lain. 6) Mulai mengenal hal-hal yang baik dan
perkembangan pada masa dewasa sebagai berikut. buruk. Adapun ciri-ciri perkembangan masa lanjut
1) Organ reproduksi telah tumbuh dan berkembang usia yaitu terjadi penurunan fungsi organ-organ,
gerakan menjadi lambat, tubuh cepat letih dan daya
sempurna. 2) Telah matang secara emosional. 3)
tahan tubuh, wanita mengalami menopause, serta
Memiliki sikap tenang dan bijaksana dalam
bertingkah seperti anak kecil. Ciri-ciri
mengambil keputusan. 4) Perkembangan otot perkembangan masa dewasa yaitu mempunyai rasa
dan otak telah mencapai bertanggung jawab, keadaan fisik relatif stabil, telah
puncaknya. matang secara emosional, serta organ reproduksi
telah tumbuh dan berkembang. Ciri- ciri
7. Jawaban: e perkembangan remaja yaitu emosi masih labil,
Hormon-hormon yang berperan dalam per- tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, dan suka
tumbuhan dan perkembangan pada hewan sebagai mencari perhatian dari orang-orang sekitarnya.
berikut. Ciri-ciri perkembangan masa balita yaitu
kemampuan fisik berkembang sangat pesat, menunjukkan kupu-kupu. Metamorfosis pada kecoak
kemampuan motorik mulai berkembang, dan termasuk metamorfosis tidak sempurna. Pada
kemandirian mulai terbentuk. metamorfosis tidak sempurna hewan tidak mengalami
9. Jawaban: c perubahan bentuk. Hanya saja hewan masih muda
Manusia memerlukan oksigen untuk berespirasi. berukuran lebih kecil dibanding saat dewasa.
Respirasi dapat menghasilkan energi berupa ATP Metamorfosis tidak sempurna terjadi melalui tahapan
(adenosine triphosphat) . Energi yang dihasilkantelur – nimfa – kecoak muda – kecoak dewasa.
tersebut akan digunakan untuk pertumbuhan dan Metamorfosis dimulai dari telur yang akan menetas
aktivitas sehari-hari. menjadi nimfa. Nimfa akan berkembang menjadi
kecoak muda. Kecoak muda akan berkembang menjadi
10. Jawaban: e kecoak dewasa. Sementara itu, metamorfosis pada
kupu-kupu termasuk metamorfosis sempurna. Pada
Lingkungan tempat tinggal hewan sangat
metamorfosis sempurna hewan mempunyai bentuk yang
berpengaruh terhadap proses pertumbuhan dan
berbeda saat muda (larva) dan saat dewasa (imago).
perkembangannya. Hewan yang hidup di daerah
Metamorfosis sempurna pada kupu-kupu terjadi melalui
beriklim dingin memiliki jaringan lemak yang lebih
tahapan telur – larva – pupa – hewan dewasa
tebal daripada hewan yang hidup di daerah beriklim
(kupu-kupu). Metamorfosis tersebut dimulai dari telur
panas. Jadi, faktor lingkungan dapat memunculkan
yang akan menjadi ulat (larva). Ulat akan berubah
kemampuan adaptasi makhluk hidup terhadap
menjadi pupa (kepompong). Selanjutnya, pupa akan
lingkungan. Sementara itu, tanpa air makhluk hidup
berkembang menjadi kupu-kupu dewasa.
tidak dapat bertahan hidup karena air merupakan
tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam 3. Berdasarkan peristiwa yang terdapat pada soal dapat
tubuh. Cahaya dalam pertumbuhan dandiketahui bahwa Riko dan Dika masih dalam masa
perkembangan hewan dapat berfungsi meng-kanak-kanak. Ciri-ciri perkembangan kedua anak
aktifkan provitamin D pada kulit menjadi vitamin D. tersebut dapat dituliskan seperti berikut. a. Rasa ingin
Nutrien merupakan sumber energi yang digunakan tahu yang sangat besar. Dika tertarik dengan mainan
untuk beraktivitas hewan. Oksigen diperlukanmilik Riko. Oleh karena itu, Dika ingin mengetahui,
hewan untuk melakukan respirasi. merasakan, dan mencoba mainan baru tersebut. b.
Keinginan memiliki barang milik orang lain. Dika
B . Uraian merebut mainan Riko dan membawanya pulang karena
1. a. Fase embrionik adalah fase pertumbuhan dan terdorong oleh rasa ingin memiliki mainan tersebut.
perkembangan yang dimulai dari zigot sampai
terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. b.
Tahap embrionik yang terdapat pada gambar
yaitu tahap gastrulasi. c. Pada tahap gastrulasi,
embrio dari blastula akan membentuk gastrula.
Gastrula tersebut terbentuk dengan ditandai adanya
tiga lapisan embrionik yaitu lapisan luar (ektoderm),
lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam
endoderm. Ketiga lapisan tersebut akan tumbuh dan
berkembang menjadi organ. c. Mulai mengenal hal-hal yang baik dan buruk.
2. Gambar I menunjukkan kecoak dan gambar II Tindakan yang dilakukan ibu Dika memberi nasihat
putranya tentang perbuatan baik dan buruk membuat
Dika belajar mengenai perbuatan yang boleh sikap tersebut bukanlah sikap negatif bagi anak
dilakukan dan tidak boleh dilakukan. d. Emosi melainkan sikap positif bagi anak. Hal tersebut
masih berubah-ubah. Meskipun Riko masih kesal dikarenakan rasa keingintahuan anak yang makin
dengan Dika karena mainannya direbut, tetapi besar sebagai akibat dari pertumbuhan dan
dengan mudah ia melupakan peristiwa tersebut dan perkembangan otak anak dalam mengamati
bermain bersama kembali tanpa rasa dendam lingkungan sekitar.
terhadap Dika.
5. Air merupakan faktor penting dalam pertumbuhan
4. Masa kanak-kanak sering disebut dengan golden age dan perkembangan hewan serta manusia. Tanpa air,
karena pada masa ini pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Hal ini
anak berlangsung dengan cepat. Anak-anak lebih aktif dikarenakan air merupakan tempat berlangsungnya
dalam bersikap sehingga akan berkelakuan seperti orang reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Dalam tubuh hewan
nakal. Namun, atau manusia tersusun atas 70% air. Oleh karena itu,
kebutuhan air harus terpenuhi dalam setiap hari. Setiap
hari, tubuh manusia membutuhkan kurang lebih 2,5
liter air untuk mengganti cairan-cairan yang hilang.
A . Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Sistematika penulisan laporan ilmiah sebagai
berikut.
1) Judul laporan 2) Prakata 3) Daftar isi 4)
Pendahuluan 5) Tinjauan pustaka 6) Metode
penelitian 7) Hasil dan pembahasan 8) Kesimpulan
9) Daftar pustaka 10) Lampiran Jadi, angka I, II, III,
dan IV secara urut adalah metode penelitian, hasil
dan pembahasan, daftar pustaka, dan lampiran.
2. Jawaban: b
Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan
dalam bentuk kata-kata (deskripsi) atau bukan
dalam bentuk angka. Sebagai contoh, akar tanaman
cabai mulai muncul, bunga tanaman mangga sudah
mulai berkembang menjadi buah, dan buah jambu
biji yang matang warnanya lebih kuning dibanding
buah yang masih muda. Sementara itu, tinggi batang
tanaman tomat bertambah 4 cm dan daun tanaman
cabai berjumlah 20 lembar merupakan contoh data
kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang
dinyatakan dalam bentuk angka.
3. Jawaban: a
8 Pertumbuhan dan Perkembangan Rumusan masalah merupakan pertanyaan mengenai
ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Rumusan
masalah dari percobaan Fitri adalah
”Apakah pemberian air cucian beras dapat
mempercepat pertumbuhan tanaman cabai?”.
Sementara itu, kalimat pernyataan pilihan b dan c
merupakan hipotesis dari percobaan tersebut.
Kalimat pertanyaan d dan e bukan rumusan masalah
dari penelitian tersebut.
4. Jawaban: b
Perkecambahan terjadi jika terpenuhi faktor-faktor
penting yaitu air, kelembapan, oksigen, pH, dan
suhu sesuai. Biji kacang hijau tersebut tidak ber-
kecambah karena tidak mendapatkan cukup oksigen.
Penambahan minyak goreng pada tabung akan bersifat lemah dan kurus, batang memanjang lebih
menutup permukaan air sehingga biji kacang hijau cepat, serta tidak berkembang akibat kekurangan
yang terendam dalam air tidak mendapatkan cukup klorofil.
oksigen. Oksigen diperlukan biji kacang hijau untuk 6. Jawaban: c
proses respirasi aerob. Melalui proses tersebut, biji Dalam percobaan terdapat tiga macam variabel yaitu
kacang hijau dapat memperoleh energi untuk variabel terikat, variabel bebas, dan variabel kontrol.
pertumbuhannya. Tumbuhan yang kekurangan Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi
oksigen dapat mengalami kematian. oleh variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel
5. Jawaban: b yang memengaruhi variabel terikat yang sengaja
Berdasarkan hasil percobaan Mawar, kecambah dibuat berbeda. Variabel kontrol adalah variabel
kacang hijau yang ditempatkan di tempat gelap yang dibuat sama untuk semua perlakuan. Jadi,
memiliki rata-rata pertambahan tinggi lebih besar variabel yang terdapat pada percobaan Bowo
jika dibandingkan dengan kecambah kacang hijau sebagai berikut. 1) Variabel terikat = pertumbuhan
yang ditempatkan di tempat terang. Hal ini tanaman
menunjukkan kecambah kacang hijau yang jagung. 2) Variabel bebas = dosis pupuk yang
ditempatkan di tempat gelap mengalami berbeda
pertumbuhan yang cepat. Kondisi ini disebabkan yaitu 100 g, 200 g, dan 300 g. 3) Variabel
adanya aktivitas hormon auksin. Aktivitas hormon kontrol = volume penyiraman.
auksin akan terhambat jika terkena cahaya.
7. Jawaban: e
Sebaliknya, aktivitas hormon auksin akan makin
meningkat jika tidak terkena cahaya. Salah satu Tanaman pada pot II tumbuh lebih cepat serta
fungsi hormon auksin yaitu untuk memicu terbentuk bunga dan daunnya lebih banyak. Berarti
pembelahan sel. Apabila tanaman kekurangan tanaman pada pot II tersebut diberi hormon giberelin
cahaya akan mengalami etiolasi. Tumbuhan yang dan antokalin. Pemberian hormon giberelin
mengalami etiolasi akan berwarna pucat, batang mengakibatkan tanaman berbunga sebelum
waktunya, merangsang pertumbuhan tunas, serta
merangsang pertumbuhan daun dan batang.
Pemberian hormon antokalin merangsang
pembentukan bunga. Adapun hormon auksin dan
giberelin berfungsi untuk merangsang per- cawan petri A dan C terendam air. Sementara itu,
kembangan dan perkecambahan embrio. Hormon biji kacang kedelai pada cawan petri B tidak
filokalin berfungsi untuk merangsang pembentukan terendam air seluruhnya. Berdasarkan percobaan
daun. tersebut, biji kacang kedelai pada cawan petri A dan
C tidak berkecambah, serta biji kacang kedelai pada
8. Jawaban: c
cawan petri B dapat berkecambah dengan baik.
Pupuk urea memiliki kandungan nitrogen 47%
Kondisi ini dikarenakan air yang merendam biji
sehingga disebut juga pupuk nitrogen (N). Beberapa kacang kedelai pada cawan petri A dan C dapat
menyebabkan aerasi di lingkungan tempat tumbuh
manfaat nitrogen sebagai berikut. 1) Penyusun zat biji kedelai tidak lancar. Dalam perkecambahan
tanaman memerlukan air untuk melarutkan zat- zat
hijau daun. 2) Mempercepat pertumbuhan vegetatif. di dalam biji dan oksigen untuk proses metabolisme
3) Meningkatkan kadar protein hasil panen biji (biji melakukan pernapasan untuk memperoleh
tanaman. 4) Bagian penting yang menyusun oksigen sebagai bahan bakar metabolisme). Oleh
asam amino, karena itu, jika aerasi tidak lancar maka suplai
asam nukleat, dan klorofil. Adapun sulfur oksigen ke dalam biji tidak maksimal dan
merupakan unsur makronutrien yang merupakan mengganggu metabolisme. Akibatnya, biji kacang
penyusun koenzim A dan asam amino sistein dan kedelai tidak dapat berkecambah.
metionin. Fosfor berperan dalam mengakumulasi
B . Uraian
pigmen antosianin. Hidrogen dan karbon merupakan
komponen molekul organik tumbuhan. 1. Pada saat akan melakukan percobaan, perlu membuat
rancangan percobaan. Hal ini dikarenakan rancangan
percobaan perlu dibuat agar percobaan dapat berjalan
dengan baik. Selain itu, agar diperoleh hasil yang sesuai
dengan hipotesis yang diajukan. Komponen-komponen
10 Pertumbuhan dan Perkembangan
yang perlu dituliskan dalam rancangan percobaan
9. Jawaban: e
sebagai berikut. a. Menentukan alat dan bahan. b.
Air yang masuk memacu embrio dalam biji untuk
Menentukan variabel. c. Menentukan teknik atau cara
melepas hormon giberelin. Hormon ini mendorong
percobaan
pelepasan enzim yang berfungsi menghidrolisis
yang akan dilakukan. d. Menentukan
makanan cadangan membentuk energi. Hasil
waktu percobaan.
metabolisme ini digunakan untuk proses awal
pertumbuhan embrio. 2. a. Tujuan percobaan Anik adalah untuk mengetahui
pengaruh penyiraman tiga jenis air terhadap
10. Jawaban: b
pertumbuhan dan perkembangan biji kacang kedelai.
Pada percobaan yang dilakukan Meri dan Asti,
dapat diketahui bahwa biji kacang kedelai pada
b. Rumusan masalah meliputi pertanyaan- pertanyaan mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti.
Rumusan masalah yang dapat disusun seperti berikut. 1) Apakah penyiraman tiga jenis air berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang kedelai? 2) Jenis air apakah yang memberikan
pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang kedelai? c. Variabel bebas,
variabel terikat, dan variabel kontrol dari percobaan tersebut sebagai berikut. 1) Variabel bebas =
jenis-jenis air yaitu air sumur, air leding, dan air kemasan mineral. 2) Variabel terikat = pertumbuhan dan
perkembangan biji kacang kedelai. 3) Variabel kontrol = intensitas cahaya. d. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian. Hipotesis yang dapat disusun sebagai berikut. 1)
Penyiraman tiga jenis air berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang kedelai. 2)
Air akuades memberi pengaruh terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji kacang kedelai. 3.
a. Kelompok perlakuan pada percobaan tersebut adalah tanaman A, B, C, dan D. Adapun kelompok
kontrol dalam percobaan tersebut adalah tanaman E. Kelompok kontrol digunakan sebagai pembanding
terhadap kelompok perlakuan. b. Variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat.
Variabel bebas dalam percobaan tersebut adalah perbandingan antokalin dan filokalin. Adapun variabel
terikatnya adalah pertumbuhan tanaman berupa jumlah daun dan jumlah bunga.
4. a. Variabel yang dijadikan kontrol (variabel kontrol) adalah variabel yang dibuat tetap/ sama pada
semua pot sehingga tidak memengaruhi variabel terikat. Adapun variabel kontrolnya adalah kondisi
media tanam, umur tanaman, tinggi tanaman, kondisi suhu, kelembapan, dan pencahayaan. b. Tabel
pengamatan yang mungkin dari percobaan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.
Pertambahan Tinggi Tanaman pada Hari Ke- (cm) Kelompok Perlakuan
1 2 3 4 5 6 dst.
Pot I
Tanpa urea Pot II
Ditambah urea 10%
Pot III
Ditambah urea 20%
Pot IV
Ditambah urea 30%
Pot V
Ditambah urea 40%
5. a. Berdasarkan teori, hormon etilen dapat berfungsi untuk memacu proses pematangan buah. Jadi, judul
yang tepat adalah ”Pengaruh Pemberian Hormon Etilen terhadap Lama Pematangan Buah Pisang”. b.
Tujuan percobaan tersebut adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian hormon etilen terhadap lama
pematangan buah pisang. c. Kelompok perlakuan merupakan kelompok yang diberi perlakuan tertentu.
Sementara itu, kelompok kontrol merupakan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol percobaan Arfan sebagai berikut. 1) Kelompok perlakuan: pisang 2, pisang 3,
pisang 4, dan pisang 5. 2) Kelompok kontrol: pisang 1.
11 Biologi Kelas XII
12 Pertumbuhan dan Perkembangan
A . Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Pertumbuhan adalah proses bertambahnya ukuran (di antaranya volume, massa, dan tinggi) pada makhluk
hidup. Pertumbuhan bersifat tidak dapat balik (irreversibel). Pertumbuhan tumbuhan terjadi karena
adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran sel. Proses ini terjadi akibat pembelahan mitosis pada
jaringan yang bersifat meristematis. Pertumbuhan juga merupakan proses kuantitatif artinya dapat diukur
dan dinyatakan dengan angka. Sementara itu, termasuk proses kualitatif serta terbentuk struktur dan
fungsi organ yang makin kompleks dan sempurna merupakan ciri-ciri perkembangan.
2. Jawaban: b
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan. Apabila hewan telah dewasa, sel- sel kelaminnya
menjadi aktif sehingga dapat melakukan perkawinan dan menghasilkan keturunan. Sementara itu, bulu
makin lebat, ukuran badan bertambah besar, panjang kuku makin bertambah, dan tulang hewan
bertambah panjang merupakan contoh pertumbuhan pada hewan.
3. Jawaban: d
Pengukuran pada pertumbuhan tumbuhan akan menghasilkan suatu grafik sigmoid berikut.
Fase stasioner
n ahubmutrePr etemara
P
Pertumbuhan tumbuhan dibedakan menjadi empat fase yaitu fase log, fase eksponensial, fase stasioner,
dan fase kematian. 1) Fase log adalah fase yang laju per- tumbuhannya masih berjalan lambat dan sel- sel
yang membelah hanya sedikit. 2) Fase eksponensial adalah fase yang laju pertumbuhannya mencapai
kecepatan maksimum, sel-selnya aktif membelah, dan mengalami elongasi.
Fase eksponensial
Fase
kematian
Fase log
(a) (b) (c) (d)
Waktu
3) Fase stasioner adalah fase yang laju pertumbuhannya berlangsung konstan atau pertumbuhan terhenti
dan ukuran tumbuhan sudah tidak mengalami perubahan. 4) Fase kematian adalah fase yang laju
pertumbuhannya makin menurun dan tumbuhan mengalami penuaan.
4. Jawaban: a
Tanaman yang mendapatkan pengaruh faktor luar sama dapat menghasilkan produktivitas berbeda. Hal
ini karena adanya faktor gen. Tanaman dengan sifat gen berbeda akan menghasilkan sifat yang berbeda
meskipun mendapatkan perlakuan luar sama.
5. Jawaban: c
Buah semangka yang diinginkan Pak Agus seperti gambar terlihat tidak memiliki biji. Dalam pertanian,
buah tanpa biji dinamakan partenokarpi. Untuk menghasilkan buah tanpa biji dapat disemprotkan
beberapa hormon yaitu hormon auksin dan giberelin. Hormon auksin berfungsi membantu pembentukan
buah tanpa biji, sedangkan hormon giberelin berfungsi menghasilkan buah tanpa biji. Sementara itu,
hormon sitokinin berfungsi menghambat proses penuaan, membantu perkecambahan biji, merangsang
pembelahan sel, merangsang pertumbuhan daun dan pucuk, menghambat efek dominansi apikal oleh
auksin, serta merangsang pertumbuhan memanjang pada akar.
6. Jawaban: b
Pohon jati, pohon randu, dan pohon mahoni menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pengguguran
daun tersebut bertujuan untuk mengurangi penguapan. Hormon yang membantu memacu pengguguran
daun saat musim kemarau yaitu asam absisat. Sementara itu, hormon asam traumalin berfungsi
merangsang pembelahan sel pada bagian jaringan tumbuhan yang terluka sehingga jaringan yang rusak
akan digantikan dengan jaringan baru. Hormon kaulokalin berfungsi merangsang pembentukan batang.
Hormon antokalin berfungsi merangsang pembentukan bunga. Hormon filokalin berfungsi merangsang
pembentukan daun.
13 Biologi Kelas XII
7. Jawaban: c Fase embrionik pada hewan terdiri atas empat tahap
Sitokinin memiliki beberapa fungsi seperti berikut. sebagai berikut. 1) Tahap morulasi, pada awal
1) Merangsang pertumbuhan memanjang pada perkembangan zigot membelah secara mitosis yaitu
akar. 2) Menghambat efek dominansi apikal oleh dari 2 sel, 4 sel, 8 sel, dan 32 sel. Pembelahan zigot
auksin. 3) Merangsang pertumbuhan daun dan akan membentuk suatu wujud yang menyerupai
pucuk. 4) Merangsang pembelahan sel (sitokinesis). buah anggur yang disebut morula. Morula
5) Membantu perkecambahan biji. 6) Menghambat mengandung banyak sel hasil
proses penuaan. Adapun mencegah rontoknya daun,
bunga, dan buah serta merangsang pembentukan
akar lateral dan serabut akar merupakan fungsi 14 Pertumbuhan dan Perkembangan
hormon auksin. Menghambat pembelahan dan mitosis yang akan berkumpul menjadi satu
pembentangan sel serta merangsang penutupan kesatuan. 2) Tahap blastulasi, morula akan terus
stomata selama tumbuhan kekurangan air melakukan pembelahan mitosis sampai terbentuk
merupakan fungsi hormon asam absisat. suatu rongga pada bagian tengahnya yang disebut
8. Jawaban: d blastosol. 3) Tahap gastrulasi, terbentuk gastrula
yang ditandai dengan adanya tiga lapisan embrionik
Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan
(ektoderm, mesoderm, dan endoderm). 4) Tahap
dan perkembangan tumbuhan yaitu suhu, pH,
organogenesis, terjadi proses pembentukan berbagai
cahaya, oksigen, kelembapan, dan air. 1) Suhu
organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat
optimum untuk pertumbuhan tumbuhan
proses gastrulasi.
berkisar 10oC–38oC. 2) Nilai pH tanah
menentukan kemampuan tumbuhan untuk 10. Jawaban: e
mengambil unsur hara dalam tanah. 3) Cahaya Kemampuan bersosialisasi merupakan kemampuan
memengaruhi pertumbuhan suatu tumbuhan. Cahaya berinteraksi dengan orang lain secara positif.
yang berlebihan dapat merusak auksin pada Kemampuan tersebut dapat meningkatkan kepekaan,
tumbuhan. Intensitas cahaya yang diterima oleh simpati, dan kebersamaan dengan orang lain. Salah
tumbuhan tidak boleh berlebihan atau pun kurang. satu contoh yang dapat dilakukan orang tua adalah
4) Oksigen diperlukan tumbuhan untuk proses mengajarkan anak agar mau bermain bersama
respirasi aerob. Tumbuhan yang kekurangan teman-teman. Dengan anak mau bermain bersama
oksigen dapat mengalami kematian. 5) Kelembapan teman-temannya, anak dapat bersosialisasi atau
tanah yang rendah dapat meningkatkan laju berkomunikasi baik dengan teman-temannya.
transpirasi sehingga penyerapan air dan unsur hara Sementara itu, membelikan mobil remote akan
meningkat. 6) Air termasuk senyawa utama yang membuat anak tidak mau bergaul dan berinteraksi
sangat penting bagi tumbuhan karena berperan dengan teman. Membatasi teman-teman yang
melakukan berbagai fungsi. bergaul dengan anak dan melarang anak tidak
mengikuti kegiatan sekolah akan membuat
9. Jawaban: a kemampuan bersosialisasi anak kurang berkembang.
Mengajarkan anak agar mengumpulkan mainannya pada manusia sebagai berikut. 1) Hormon tiroksin,
merupakan contoh mengajarkan anak dalam berfungsi memengaruhi proses metabolisme,
bertanggung jawab. pertumbuhan fisik, menurunkan kadar kalsium (Ca)
dalam darah, dan memengaruhi perkembangan mental.
11. Jawaban: b
2) Hormon somatotropin, berfungsi merangsang sintesis
Gambar yang terdapat pada soal menunjukkan protein dan metabolisme lemak serta merangsang
metagenesis Aurelia aurita y aitu skifistoma. pertumbuhan tulang dan otot. 3) Hormon progesteron,
Fase-fase dalam metagenegis Aurelia aurita adalah berfungsi membantu dalam penebalan dan perbaikan
telur – planula – skifistoma – strobila muda – dinding uterus pada wanita. 4) Hormon estrogen,
strobila dewasa – medusa muda (efira) – medusa berfungsi mengatur perkembangan organ reproduksi dan
dewasa. Jadi, fase yang ditunjuk huruf X dan Y merangsang munculnya tanda-tanda kelamin sekunder
secara urut adalah skifistoma dan medusa muda pada wanita. 5) Hormon testosteron, berfungsi mengatur
(efira). perkembangan organ reproduksi dan merangsang
12. Jawaban: a munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pada pria. 14.
Gambar yang terdapat pada soal menunjukkan anak Jawaban: c
Sekolah Menengah Atas (SMA). Dalam masa Klorosis merupakan gejala suatu jaringan tumbuhan
perkembangan, anak SMA termasuk dalam masa terutama pada bagian daunnya telah mengalami
remaja. Masa remaja berkisar pada umur 11–18 kerusakan. Kerusakan tersebut diindikasikan
tahun. Ciri-ciri perkembangan pada masa remaja mengalami gangguan dalam
sebagai berikut. pembentukan klorofil pada daun. Oleh karena itu,
1) Perubahan emosional secara cepat pada awal daun tidak berwarna hijau. Kondisi tanaman yang
masa remaja akibat dari perubahan hor- monal mengalami klorosis tersebut dapat dicegah dengan
dalam tubuh. 2) Perubahan yang cepat secara fisik, pemberian pupuk yang mengandung komposisi seng
misal perubahan sistem pencernaan, perubahan (Zn). Zn merupakan unsur hara esensial bagi
tinggi badan dan berat badan, serta mulai tumbuhan. Selain itu, Zn berperan dalam berbagai
berfungsinya organ-organ reproduksi. 3) Terjadi aktivator enzim dan hormon pada tumbuhan serta
perubahan dalam ketertarikan membantu dalam proses pembentukan klorofil pada
terhadap sesuatu. 4) Mulai tertarik untuk bergaul daun.
dengan lawan 15. Jawaban: d
jenis. 5) Bersikap ambivalen (peragu) dalam Dalam penyusunan laporan ilmiah, unsur tinjauan
menghadapi perubahan yang terjadi. 6) Emosi yang pustaka perlu dituliskan teori, konsep, fakta-fakta,
masih labil dan tergesa-gesa penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik
dalam mengambil keputusan. 7) Suka mencari penelitian dan hipotesis. Sementara itu, dalam unsur
perhatian dari orang-orang di lampiran menyajikan tabel, grafik, gambar, dan
sekitarnya. 8) Memiliki sikap imitating ( senang informasi pendukung lainnya. Dalam unsur
meniru) pendahuluan dituliskan latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat
figur atau tokoh yang dikagumi. Adapun telah
penelitian. Dalam unsur daftar pustaka dituliskan
matang secara emosional serta perkembangan otot dan
sumber-sumber yang menunjang penelitian.
otak telah mencapai puncaknya merupakan ciri-ciri
perkembangan pada masa dewasa. 13. Jawaban: c 16. Jawaban: c
Hormon-hormon yang berperan dalam per- tumbuhan Berdasarkan grafik hasil pengamatan tersebut,
pemberian giberelin 75 ppm mengakibatkan per-
18. Jawaban: b
tumbuhan tinggi batang optimum. Namun, jika
kadar giberelin ditingkatkan lagi maka pertumbuhan Tanaman gelombang cinta (Anthurium plowmanii)
tinggi tanaman menjadi terhambat. merupakan tanaman hias yang memiliki bentuk
daun yang indah. Jika jumlah daun makin banyak,
17. Jawaban: c harganya akan makin mahal. Oleh karena itu, untuk
Salah satu fungsi hormon giberelin adalah untuk menghasilkan tanaman gelombang cinta yang
mempercepat pembungaan. Jadi, hipotesis yang berkualitas perlu diberikan pupuk yang memacu
tepat untuk eksperimen tersebut adalah tanaman di pembentukan daun yaitu pupuk NPK dengan
pot A akan berbunga lebih cepat daripada tanaman perbandingan 2 : 2 : 1.
di pot B. Selain itu, giberelin juga berfungsi untuk
merangsang pertumbuhan batang. Jadi, hipotesis
lainnya yaitu tanaman di pot A akan tumbuh lebih
tinggi daripada tanaman di B. Percabangan pada
tanaman dipengaruhi oleh hormon sitokinin. Akar
yang lebat dipengaruhi oleh hormon auksin.
19. Jawaban: e
Berdasarkan penelitian Puguh yang berjudul ”Pengaruh Berbagai Media Tanam terhadap Pertumbuhan
dan Perkembangan Biji Tanaman Jagung” dapat ditentukan beberapa jenis variabel berikut. 1) Variabel
bebas: media tanam yang berbeda-
beda. 2) Variabel terikat sebagai berikut.
a. Pertumbuhan biji tanaman jagung (misal
tinggi tanaman jagung). b. Perkembangan biji tanaman jagung
(misal muncul daun). 3) Variabel terkontrol: intensitas cahaya matahari, volume air saat penyiraman, dan
lama perendaman biji jagung.
20. Jawaban: c
Pernyataan yang sesuai dengan data hasil percobaan tersebut sebagai berikut. 1) Tanaman memiliki
respons terhadap setiap perlakuan suhu berupa terjadinya per- tambahan panjang batang yang
berbeda-beda. 2) Suhu 0°C merupakan suhu minimum terhadap pertumbuhan tanaman X. Suhu optimum
untuk memaksimalkan pertumbuhan tanaman X yaitu berkisar antara 25°C–35°C.
B . Uraian 1. Suhu merupakan faktor eksternal yang penting dalam proses perkecambahan karena per-
kecambahan membutuhkan suhu yang tepat untuk aktivasi enzim. Enzim aktif pada suhu tertentu. Pada
suhu rendah, enzim berada dalam keadaan inaktif. Namun, pada suhu terlalu tinggi enzim rusak/
mengalami denaturasi sehingga enzim tidak dapat bekerja. Oleh karena itu, diperlukan suhu yang op-
timum untuk proses perkecambahan. Suhu optimum tejadinya perkecambahan adalah berkisar 30°C.
2. Hormon-hormon pertumbuhan hanya bekerja selama masa pertumbuhan saja. Pertumbuhan manusia
memiliki batas dan berhenti pada usia tertentu. Berhentinya pertumbuhan dapat bervariasi antarindividu
dan dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu seperti nutrisi, genetik, jenis kelamin, hormon, dan kondisi
medis. Berhentinya pertumbuhan pada manusia setelah usia tertentu terjadi karena penutupan lempeng
epifisis. Oleh karena itu, apabila masa pertumbuhan selesai, hormon pertumbuhan juga akan berhenti
bekerja.
16 Pertumbuhan dan Perkembangan
3. Apabila tanaman mengalami kerusakan atau luka pada tubuhnya, tanaman mampu memperbaikinya.
Kondisi ini disebabkan tanaman memiliki hormon luka (asam traumalin). Hormon tersebut mampu
merangsang pembelahan sel pada bagian jaringan tumbuhan yang terluka. Oleh karena itu, jaringan yang
rusak akan digantikan dengan jaringan yang baru.
4. Perubahan fisik pada pria dan wanita dapat
dituliskan seperti berikut.
No.
Pria
Wanita
1.Mengalami mimpi
Kulit menjadi lebih halus. otot membesar. 5.Dada makin lebar dan
Payudara tumbuh bidang.
sempurna. e.
Kemandirian
Masih ingin sendiri,
Sudah ingin membina belum ada keinginan
rumah tangga dan sudah menikah, dan masih
memikirkan masa depan bergantung dengan
tanpa bergantung kepada orang tua.
orang tua.
8. a. Dengan mengetahui bahwa kandungan nikotin di dalam daun tembakau merupakan toksin bagi kutu daun,
hipotesis yang dapat disusun adalah serangan hama kutu daun pada tanaman yang disemprot air rendaman
tembakau akan lebih sedikit dibandingkan tanaman yang tidak disemprot air rendaman tembakau. b. Variabel
bebasnya adalah adanya penyemprotan dengan air rendaman daun tembakau. Variabel terikat dapat berupa jumlah
daun yang busuk yang diserang kutu daun.
9. a. Judul yang sesuai dengan penelitian tersebut adalah ”Pengaruh Penutupan Mulsa Plastik terhadap Serangan
Lalat Buah (Bactrocera carambolae) pada Tanaman Cabai (Capsicum annum)”.
b. Rumusan masalah yang sesuai dengan penelitian adalah ”bagaimana pengaruh penutupan mulsa plastik
terhadap serangan lalat buah (Bactrocera carambolae) pada tanaman cabai (Capsicum annum)?”. c. Variabel
terikat penelitian adalah jumlah buah busuk yang diserang lalat buah, sedangkan variabel bebas penelitian
adalah pemberian mulsa plastik dan tanpa pemberian mulsa plastik.
10. a. Percobaan tersebut bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan fisik dan kimia terhadap
perkecambahan biji Abrus precatorius. b. Hipotesis yang dapat disusun sebagai berikut. 1) Adanya perlakuan fisik
berupa peng- ampelasan kulit biji Abrus precatorius akan mempercepat perkecambahan. 2) Adanya perlakuan
kimia berupa perendaman biji Abrus precatorius d alam larutan asam cuka akan mempercepat perkecambahan. 3)
Gabungan perlakuan fisik dan kimia akan memberikan pengaruh terbaik terhadap perkecambahan biji Abrus
precatorius. c . Asam cuka dapat melunakkan kulit biji yang keras. Perendaman biji Abrus precatorius dalam
larutan asam cuka akan mempercepat perkecambahan.
17 Biologi Kelas XII
18 Metabolisme Sel
1. Peserta didik mampu menjelaskan proses kerja enzim dalam metabolisme dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi
dan praktikum. 2. Peserta didik mampu menjelaskan proses katabolisme dengan tepat setelah melakukan kegiatan diskusi dan
praktikum. 3. Peserta didik mampu menjelaskan proses anabolisme dengan tepat setelah melakukan kegiatan praktikum. 4. Peserta
didik mampu menyusun laporan hasil percobaan tentang mekanisme kerja enzim, fotosintesis, dan respirasi anaerob
dengan benar setelah melakukan kegiatan praktikum.
Metabolisme Sel
mencakup
Enzim
yang dipelajari terdiri atas
meliputi
Anabolisme
Komponen Enzim
Sifat-Sifat Enzim
Mekanisme Kerja Enzim
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kerja EnzimSuhu
Perubahan pH
Konsentrasi Enzim
Konsentrasi Substrat
Zat-Zat Panggiat
Zat-Zat Penghambat
• Metabolisme
• Katabolisme
• Anabolisme
Katabolisme
terdiri atas
Metabolisme Karbohidrat
dapat dibedakan
Respirasi Aerob
Respirasi Anaerob
dapat dibedakan
Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi Alkohol
Katabolisme Lemak dan Pro- tein
• Respirasi Aerob
• Respirasi Anaerob
• Fotosintesis
• Enzim
Fotosintesis
meliputiReaksi Terang
Reaksi Gelap
Kemosintesis
melibatkan
Bakteri Nitrifikasi
Bakteri Belerang
Sintesis Lemak dan Protein
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Setiap enzim memiliki suhu optimum yang spesifik. Misalnya enzim pada manusia bekerja optimal pada suhu
37°C. Enzim bersifat nonaktif pada suhu 0°C, artinya pada suhu 0°C enzim tidak bekerja, tetapi enzim tidak
mengalami kerusakan. Pada suhu yang melebihi batas optimum, enzim mengalami denaturasi atau kerusakan.
2. Jawaban: b
Grafik tersebut menunjukkan pengaruh pH terhadap kerja enzim. Berdasarkan grafik di atas, enzim bekerja
optimum pada pH netral. Pada pH asam dan basa, aktivitas enzim menurun.
3. Jawaban: c
Enzim merupakan suatu protein, salah satu sifat protein adalah dapat rusak karena panas (mengalami
denaturasi). Jadi, apabila suhu terlalu tinggi melebihi batas optimum, enzim akan rusak dan tidak dapat
bekerja lagi. Enzim menjadi nonaktif jika berada pada suhu rendah (0°C atau di bawahnya), tetapi enzim ini
tidak rusak. Kerja enzim akan mengalami peningkatan jika suhu dinaikkan hingga suhu optimum.
4. Jawaban: d
Menurut teori Gembok dan Kunci, substrat dapat bereaksi dengan enzim jika sesuai dengan sisi aktif enzim.
Ikatan antara substrat dengan enzim membentuk ikatan yang lemah. Substrat 1 dan 4 mempunyai struktur
yang sesuai dengan sisi aktif enzim sehingga keduanya dapat berikatan. Adapun substrat 2, 3, dan 5
mempunyai struktur yang tidak sesuai dengan sisi aktif enzim. Akibat- nya, substrat tersebut tidak dapat
berikatan dengan enzim.
5. Jawaban: a
Inhibitor kompetitif adalah molekul penghambat yang cara kerjanya bersaing dengan substrat untuk
mendapatkan sisi aktif enzim. Sianida yang terlarut dalam darah bersaing dengan oksigen untuk mendapatkan
sisi aktif hemoglobin. Inhibitor kompetitif dapat diatasi dengan menambahkan konsentrasi substrat.
6. Jawaban: a
Enzim mengatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi. Meningkatkan kecepatan reaksi dilakukan
dengan menurunkan energi aktivasi. Energi tersebut diperlukan untuk membentuk kompleks dengan substrat.
Jadi, suatu reaksi yang dibantu oleh enzim membutuhkan energi aktivasi yang lebih sedikit daripada reaksi
yang tidak dibantu oleh enzim.
7. Jawaban: e
Berdasarkan grafik hubungan antara aktivitas enzim katalase dengan suhu menunjukkan bahwa pada suhu
40°C enzim katalase bekerja secara optimum. Apabila suhu melebihi suhu optimum yaitu 40°C, enzim
katalase akan mengalami denaturasi (kerusakan) sehingga enzim tidak dapat berfungsi sebagai katalis lagi.
8. Jawaban: a
Hati mengandung enzim katalase. Enzim ini berperan mengubah H2O2 menjadi
H2O dan O2. Gas O2
ditunjukkan oleh adanya gelembung udara. Kesimpulan yang diperoleh dari data tersebut sebagai berikut.
Makin rendah konsentrasi substrat, kecepatan reaksi antara enzim katalase dengan H2O2 makin
lambat.
Sebaliknya, makin tinggi konsentrasi substrat, kecepatan reaksi antara enzim katalase dengan H2O2 makin
cepat. Hal ini berarti kerja enzim katalase dipengaruhi oleh konsentrasi substrat.
9. Jawaban: c
Enzim kompleks atau enzim konjugasi (holoenzim), terdiri atas komponen-komponen berikut. 1) Komponen
protein (apoenzim). 2) Komponen nonprotein (gugus prostetik)
berupa koenzim atau kofaktor. a. Koenzim berupa senyawa organik. Contoh NADH, vitamin, dan
koenzim A. b. Kofaktor berupa senyawa logam atau anorganik. Contoh ion-ion logam seperti Fe2+, Zn2+,
Cu2+, Mn2+, K+, dan Na+.
10. Jawaban: d
Enzim sebagai biokatalisator artinya bekerja mempercepat reaksi tanpa ikut bereaksi dan tidak menentukan
arah reaksi. Enzim juga memiliki sifat bekerja bola-balik (reversibel), spesifik, dan dibutuhkan dalam jumlah
sedikit.
1. Enzim merupakan biokatalisator pada proses metabolisme makhluk hidup. Adapun sifat-sifat enzim antara
lain, enzim merupakan protein, bekerja untuk mempercepat reaksi kimia tanpa ikut bereaksi, dipengaruhi oleh
suhu dan pH, bekerja spesifik, bekerja bolak-balik (reversible) , dan diperlukan dalam jumlah sedikit. Enzim
tersusun atas protein. Enzim dibentuk dalam tubuh melalui proses sintesis protein. Proses tersebut berlangsung di
dalam ribosom.
2. Kecepatan reaksi dipengaruhi oleh perubahan pH. Setiap enzim mempunyai pH yang spesifik. Perubahan pH
mengakibatkan sisi aktif enzim berubah. Hal ini dapat menghalangi terikatnya substrat pada sisi aktif enzim.
Selain itu, perubah- an pH juga dapat mengakibatkan terjadinya proses denaturasi pada enzim sehingga aktivitas
enzim menurun.
3. Ion-ion Ag+, Hg2+, dan Pb2+ merupakan inhibitor nonkompetitif. Inhibitor nonkompetitif akan terikat pada sisi
alosterik enzim sehingga meng- ubah sisi aktif enzim. Hal ini mengakibatkan substrat tidak dapat berikatan pada
sisi aktif enzim. Inhibitor ini tidak dapat dihilangkan meskipun dengan penambahan substrat.
20 Metabolisme Sel
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Katabolisme adalah proses penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa-senyawa sederhana yang
menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Contohnya proses pemecahan karbohidrat menjadi CO2 dan
H2O.
Reaksi ini menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Sementara itu, anabolisme adalah proses penyusunan
senyawa kompleks dari senyawa-senyawa sederhana. Reaksi ini membutuhkan energi. Contohnya penyusunan
asam amino menjadi protein.
2. Jawaban: a
Glikolisis merupakan tahap pertama dalam katabolisme karbohidrat. Proses ini terjadi dalam sitoplasma.
Substrat reaksi glikolisis adalah glukosa dan hasil akhirnya adalah 2 NADH, 2 ATP, dan 2 asam piruvat.
Adapun matriks
4. a. Percobaan tersebut bertujuan mengetahui pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim papain. b. Kesimpulan
yang diperoleh sebagai berikut. 1) Peningkatan suhu akan meningkatkan aktivitas enzim sampai batas suhu ter-
tentu. 2) Suhu optimum enzim papain adalah
40°C. c. Pada suhu 55°C tidak ada aktivitas enzim papain karena enzim telah terdenaturasi atau
rusak. Enzim rusak oleh pemanasan yang melebihi batas suhu optimum enzim tersebut.
5. Daging yang diletakkan di tempat terbuka akan mudah membusuk karena adanya mikroorganisme yang
membusukkan daging. Mikroorganisme tersebut mencerna daging dengan mengeluarkan enzim-enzim pencerna
daging. Adapun pada daging yang disimpan dalam lemari es, kerja enzim-enzim mikroorganisme terhambat.
Kerja enzim dipengaruhi lingkungan karena pada suhu rendah, misal 0°C atau di bawahnya seperti pada lemari
es, enzim bersifat nonaktif, artinya enzim tidak dapat bekerja tetapi enzim tidak rusak, sehingga daging di dalam
kulkas tidak membusuk. Enzim baru dapat bekerja optimal pada suhu 30°C.
mitokondria merupakan tempat berlangsungnya siklus Krebs. Substrat siklus Krebs adalah asetil Co-A. Hasil
akhir siklus Krebs adalah 4 FADH2, 6 NADH, 4CO2, dan 2 ATP. Membran dalam mitokondria merupakan
tempat berlangsungnya sistem transpor elektron. Substrat pada tahap ini adalah FADH2 dan NADH. Hasil akhir
sistem transpor elektron adalah 32 ATP dan 6 H2O. 3. Jawaban: b
Gambar pada soal menunjukkan mekanisme respirasi aerob melalui siklus Krebs. Respirasi aerob melalui
siklus Krebs memiliki empat tahap yaitu glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus Krebs, dan sistem transpor
elektron. Tahap glikolisis ditunjukkan oleh huruf P. Glikolisis merupakan serangkaian reaksi kimia yang
mengoksidasi satu molekul glukosa (6C) menjadi dua molekul asam piruvat (3C). Substrat reaksi glikolisis
adalah glukosa dan hasil akhirnya
adalah 2 NADH, 2ATP, dan 2 asam piruvat. Asam piruvat selanjutnya memasuki tahap dekar- boksilasi
oksidatif (huruf Q). Pada tahap ini asam piruvat diubah menjadi asetil Co-A dengan menghasilkan
Selanjutnya, 2 asetil NADH Co-A dan akan melepaskan memasuki siklus CO2.
Krebs yang prosesnya ditunjukkan oleh huruf R. Dari 2 asetil Co-A yang masuk siklus Krebs (huruf S)
akan 6 NADH, dan dan transpor FADHelektron 2 menghasilkan 4 2 akan FADHdioksidasi 2. Pada
akhirnya melalui CO2, 2 ATP, NADH sistem dan akan dihasilkan 32 ATP. Jadi, tahap dekarboksilasi
yang oksidatif menghasilkan (Q) dan siklus COKrebs 2 adalah (S). 4. Jawaban: b
Katabolisme karbohidrat melalui jalur glikolisis asam piruvat, lalu asam piruvat mengalami
dekarboksilasi dan ditambahkan koenzim A menjadi asetil Co-A. Dalam katabolisme protein, protein
dipecah menjadi asam amino yang kemudian dengan bantuan enzim diubah menjadi asam piruvat.
Selanjutnya, asam piruvat mengalami dekarboksilasi menjadi asetil Co-A dan masuk ke dalam siklus
Krebs. Dalam katabolisme lemak, sel akan menghidrolisis lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Gliserol masuk ke dalam proses glikolisis. Adapun asam lemak dipecah menjadi dua bagian karbon yang
akan masuk siklus Krebs sebagai asetil Co-A.
5. Jawaban: a
Pada saat tubuh kekurangan oksigen, tetapi tubuh melakukan kegiatan terlalu keras maka akan terjadi
respirasi anaerob atau fermentasi asam laktat. Fermentasi asam laktat menggunakan bahan baku berupa
asam piruvat dari hasil glikolisis yang akan menghasilkan asam laktat dan ATP. Proses ini terjadi pada
sel-sel otot.Timbunan asam laktat yang berlebihan dapat mengakibatkan otot terasa lelah dan nyeri.
Persamaan reaksi fermentasi asam laktat sebagai berikut.
2ATP
2NADH 2NAD+
Glukosa ⎯⎯⎯→ 2 asam
⎯⎯→ 2 asam laktat piruvat
6. Jawaban: a
Jalur metabolisme yang sama-sama dimiliki oleh respirasi aerob dan anaerob adalah glikolisis. Respirasi
aerob dan anaerob sama-sama mengubah satu molekul glukosa menjadi 2 molekul asam piruvat melalui
jalur glikolisis. Perbedaan tahap
glikolisis
⎯→ 2 fosfoenol
piruvat
metabolismenya dapat dilihat pada skema proses respirasi aerob dan anaerob berikut. 1) Skema respirasi
aerob sebagai berikut.
Glukosa ⎯⎯⎯→ 2 Asam
piruvat
2) Skema respirasi anaerob sebagai berikut.
7. Jawaban: d
Skema yang terdapat pada soal menunjukkan skema fermentasi asam laktat. Adapun reaksinya sebagai
berikut.
Jadi, zat yang ditunjukkan oleh huruf X yaitu 2 ADP dan huruf Y yaitu 2 fosfoenol piruvat.
8. Jawaban: e
Karbohidrat dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu glukosa, melalui glikolisis diubah
menjadi asam piruvat. Molekul protein dipecah menjadi asam amino kemudian diubah menjadi asam
piruvat melalui deaminasi. Asam piruvat diubah menjadi asetil Co-A untuk masuk ke siklus Krebs.
Sementara itu, lemak dipecah menjadi asam lemak dan langsung diubah menjadi asetil Co-A melalui
oksidasi Beta.
9. Jawaban: a
Bagan di atas menunjukkan urutan respirasi aerob dan anaerob (fermentasi). Urutan respirasi aerob yaitu
karbohidrat dipecah menjadi molekul yang lebih sederhana yaitu glukosa, melalui glikolisis diubah
menjadi asam piruvat. Asam piruvat diubah menjadi asetil Co-A (Y) untuk masuk ke siklus
Krebs.Respirasi anaerob meliputi fermentasi asam laktat dan fermentasi alkohol. Dalam fermentasi asam
laktat glukosa diubah menjadi asam piruvat, selanjutnya asam piruvat diubah menjadi fosfoenol piruvat
(huruf X) dan akhirnya menjadi asam laktat. Pada fermentasi alkohol asam piruvat akan diubah menjadi
asetaldehid (huruf Z). Selanjutnya, asetaldehid diubah menjadi alkohol.
⎯⎯⎯⎯→ 2 Asetil Co-A ⎯⎯→ Glikolisis Dekarboksilasi
oskidatif
Siklus Krebs
4CO2ATP 2 6NADH
⎯⎯⎯→
2 Asam piruvat
laktat
2NAD 2NAD+ ⎯→2 Asetal-
⎯⎯⎯→ 2 Etanol dehida
2ADP
2ATP
2NADH 2NAD+
Glukosa ⎯⎯⎯→ 2 asam
⎯→ 2 fosfoenol
glikolisis
⎯⎯→2 asam laktat piruvat
piruvat
21 Biologi Kelas XII
10. Jawaban: b
Fermentasi alkohol disebut juga peragian alkohol atau alkoholisasi terjadi pada khamir atau yeast
(Saccharomyces s p.). Fermentasi alkohol meng- gunakan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil
glikolisis menghasilkan etanol, CO2, dan ATP. Fermentasi asam laktat menggunakan bahan baku berupa
asam piruvat dari hasil glikolisis menghasilkan asam laktat dan ATP.
B. Uraian
1. Pada tahap dekarboksilasi okidatif terjadi pem- bentukan asetil Co-A dari asam piruvat hasil glikolisis
yang digabung dengan Co-enzim A. Proses ini menghasilkan asetil Co-A, NADH, dan melepaskan CO2.
Reaksi yang terjadi sebagai berikut.
2Co-A ⎯⎯→ 2C2H3O-CoA + 2CO2 Asam Co-enzim A Asetil Co- Karbon piruvat
2C3H4O3 + enzim A dioksida 2. Pada
organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH terjadi di dalam membran mitokondria. Namun, NADH
hasil glikolisis dibentuk di dalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan ke dalam
mitokondria. Pemindahan 2 NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Hasil oksidasi 2 NADH
seharusnya 6 ATP tetapi karena 2 ATP digunakan sebagai energi dalam proses pemindahan NADH maka
tinggal 4 ATP yang dihasilkan pada tahap sistem transpor elektron.
3. Pada organisme eukariotik, oksidasi NADH dan FADH2 terjadi
di dalam membran mitokondria.
Namun, NADH hasil glikolisis dibentuk dalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus dimasuk- kan ke
dalam mitokondria. Pemindahan 2 NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kompleks dari senyawa-senyawa yang lebih
sederhana dengan memerlukan energi yang berasal dari energi cahaya atau energi kimia.
22 Metabolisme Sel
demikian, jumlah total ATP yang dihasilkan sebanyak 36 ATP. Adapun pada organisme prokariotik tidak
memiliki mitokondria sehingga tidak terjadi penggunaan ATP untuk pemindahan NADH ke dalam
mitokondria. Jumlah total ATP yang dihasilkan sebanyak 38 ATP.
4. a. X = fosfoenol piruvat
Y = asetil Co-A b. Jika tersedia oksigen, asam piruvat hasil glikolisis akan diubah menjadi asetil Co-A
dalam proses dekarboksilasi oksidatif. Namun, jika tidak tersedia oksigen, asam piruvat dapat mengalami
fermentasi meng- hasilkan asam laktat. Reaksi fermentasi asam laktat menghasilkan senyawa antara
berupa fosfoenol piruvat sebagai berikut.
Asam piruvat ⎯→ fosfoenol ⎯⎯→ asam laktat piruvat c. Meknisme A menunjukkan respirasi aerob,
sedangkan mekanisme B menunjukkan respirasi anaerob (fermentasi asam laktat). Jumlah ATP yang
dihasilkan jika 2 molekul asam piruvat memauki mekanisme A yaitu sebesar 36 ATP. Jumlah ATP yang
dihasilkan jika 2 molekul asam piruvat memasuki mekanisme B yaitu 2 ATP. 5. Lemak merupakan energi
cadangan terbesar bagi tubuh. Proses katabolisme lemak diawali dengan pemecahan lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Asam lemak selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A. Asetil Co-A selanjutnya masuk
ke siklus Krebs. Adapun gliserol akan diubah menjadi PGAL (fosfogliseraldehid). PGAL selanjutnya
memasuki tahap glikolisis. Energi berupa ATP akan dibebaskan melalui proses fosforilasi oksidatif dalam
sistem transpor elektron.
NADH NAD+ 2NADH
2NAD+
Proses yang membutuhkan energi ini disebut reaksi endergonik. Energi tersebut digunakan untuk
mengikat senyawa-senyawa sederhana menjadi senyawa lebih kompleks. Energi tersebut tidak hilang,
tetapi tersimpan dalam bentuk ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang
terbentuk. Contoh proses anabolisme yaitu reaksi fotosintesis dan kemosintesis. Adapun terjadi pada kondisi
aerob maupun anaerob, merupakan reaksi pelepasan energi (eksergonik), menggunakan bahan baku berupa
karbohidrat, lemak, dan pro- tein, serta terjadi penguraian senyawa organik kompleks menjadi senyawa
sederhana merupakan ciri-ciri proses katabolisme.
2. Jawaban: b
Gambar pada soal menunjukkan kloroplas. Bagian yang ditunjuk oleh huruf Y adalah membran tilakoid. Pada
membran tilakoid terjadi reaksi terang fotosintesis. Proses fotosintesis pada reaksi terang terjadi melalui jalur
siklik dan nonsiklik. Pada jalur siklik, elektron dilepaskan oleh fotosistem I (P700), lalu ditangkap akseptor
elektron dan melewatkannya dalam sistem transpor elektron dan kembali ke fotosistem I (P700). Ketika
elektron melalui beberapa akseptor elektron, energi yang dilepaskan digunakan untuk pembentukan ATP.
Sementara itu, pada jalur nonsiklik terjadi penyerapan energi cahaya oleh klorofil dan diteruskan ke
fotosistem. Reaksi ini dimulai ketika fotosistem II menyerap energi cahaya untuk memecah molekul air
O
(fotolisis) dengan reaksi sebagai berikut. H2O → 2H+ + 2e– + 1 2 2 Adapun pembentukan glukosa, pengikatan
3. Jawaban: d
Bagian yang ditunjuk tanda panah pada gambar adalah hasil proses fotosintesis yaitu oksigen (O2). Proses
fotosintesis berlangsung dalam dua tahap yaitu reaksi terang dan reaksi gelap. Reaksi terang terjadi jika ada
cahaya. Reaksi terang terjadi pada membran tilakoid. Pada reaksi terang, elektron
dilepaskan melalui dua macam aliran yaitu aliran siklik dan aliran nonsklik. Pada jalur elektron nonsiklik
berlangsung proses pemecahan molekul air (fotolisis H2O) menggunakan energi cahaya. Dari fotolisis H2O ini
akan dihasilkan gas O2. 4. Jawaban: b
Reaksi gelap terjadi di stroma dan tidak memerlukan cahaya. Reaksi gelap terjadi jika terdapat ATP dan
NADPH. Dalam reaksi gelap terjadi fiksasi (pengikatan) karbon dioksida oleh RuBP (Ribulosa bifosfat).
Dengan bantuan RuBP karboksilase, atom C pada CO2 dan
5 atom C pada RuBP berikatan menjadi senyawa
6C yang kemudian pecah menjadi 2 senyawa beratom 3C disebut PGA (fosfagliserat). PGA tersebut
menerima gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk PAGP. Selanjutnya, PAGP menerima elektron dan
hidrogen dari NADPH sehingga terbentuk PGAL. Pembentukan PGAL dari PGA disebut tahap reduksi.
Setiap 6 molekul CO2 yang
diikat akan dihasilkan 12 PGAL. PGAL selanjut- nya akan mengalami tahap
regenerasi, 10 molekul kembali menjadi RuBP dan 2 molekul ber- kondensasi menjadi glukosa 6 fosfat.
5. Jawaban: e
Anabolisme merupakan proses penyusunan senyawa kimia kompleks dari senyawa organik sederhana dengan
membutuhkan energi yang berasal dari energi cahaya atau energi kimia. Proses ini membutuhkan energi
sehingga disebut reaksi endergonik. Energi tersebut digunakan untuk mengikat senyawa-senyawa sederhana
menjadi senyawa yang lebih kompleks. Energi tersebut tidak hilang, tetapi tersimpan dalam bentuk
ikatan-ikatan kimia pada senyawa kompleks yang terbentuk. Contoh proses anabolisme yaitu reaksi
fotosintesis dan kemosintesis. Adapun menggunakan bahan baku berupa bahan makanan seperti karbohidrat,
pro- tein, dan lemak serta merupakan reaksi eksergonik (melepaskan energi) merupakan ciriciri proses
katabolisme.
6. Jawaban: a
Reaksi fotolisis yaitu pemecahan molekul air yang membebaskan oksigen dan ion hidrogen. Ion hidrogen
yang dibebaskan selanjutnya akan diikat oleh NADP+ dan membentuk NADPH2. Reaksi yang terjadi adalah
NADP+ + 2H+ → NADPH2.
HNO2 +
Nitrosococcus 2 2H2O + energi
2) 2HNO2 +
O2
Nitrobacter / ⎯⎯⎯⎯⎯→
HNO3 +
Bactoderma 2 energi
b. Kegunaan bakteri nitrifikasi adalah menambat nitrogen bebas dari udara sehingga dapat diserap oleh
akar tanaman dan menyuburkan tanah. Bakteri ini umumnya bersimbiosis dengan akar tanaman
Leguminoseae (polong- polongan) membentuk bintil akar.
5. Perbedaan siklus Calvin pada tanaman tipe C4 dan
CAM sebagai berikut.
Pada tumbuhan C4 fiksasi
karbon dilakukan di sel- sel mesofil dan membentuk asam malat. Sementara itu,
pembentukan pati dilakukan di dalam seludang berkas pembuluh. Contoh tanaman C4 yaitu
jagung, tebu,
dan sorghum. Tumbuhan CAM, fiksasi karbon dilakukan pada malam hari membentuk asam malat,
sedangkan pembentukan pati dilakukan pada siang hari. Contoh tanaman CAM adalah kaktus.
25 Biologi Kelas XII
26 Metabolisme Sel
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: e
Enzim berfungsi sebagai biokatalisator, artinya enzim dapat meningkatkan kecepatan reaksi dengan
menurunkan energi aktivasi. Hal ini dapat dilihat pada grafik yaitu besarnya energi aktivasi yang
dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi tanpa menggunakan enzim lebih besar dibanding energi
aktivasi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya suatu reaksi yang menggunakan enzim. Dengan
demikian, reaksi kimia yang melibatkan peran enzim akan berlangsung lebih cepat.
2. Jawaban: b
Berdasarkan grafik dapat diketahui bahwa enzim renin bekerja optimal pada pH sekitar 2 (suasana asam).
Adapun enzim ptialin bekerja optimal pada pH 7,5 (suasana netral). Enzim tripsin bekerja optimal pada
pH 11 (suasana basa). Perubahan pH dapat mengakibatkan kerusakan pada enzim sehingga enzim
menjadi tidak aktif. Dengan demikian, setiap enzim mempunyai pH optimum yang spesifik.
3. Jawaban: c
Saat ekstrak hati ditambah dengan larutan NaOH dan HCl gelembung gas yang dihasilkan sedikit.
Keadaan tersebut menunjukkan bahwa enzim tidak bekerja dengan baik. Penambahan NaOH
menyebabkan kondisi basa dan penambahan HCl menyebabkan kondisi asam. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa enzim katalase bekerja lebih efektif pada suasana netral. Dalam suasana basa atau
asam, kerja enzim katalase akan terhambat.
4. Jawaban: a
Reaksi fermentasi alkohol sebagai berikut.
2 ATP CO2 2NADH 2NAD+ Glukosa ⎯→ 2 Asam → 2 Asetaldehid ⎯→ 2 Etanol
Dua molekul ATP dihasilkan pada saat pemecahan glukosa menjadi asam piruvat. Proses tersebut terjadi
pada glikolisis yang berlangsung di sitoplasma.
5. Jawaban: c
Skema pada soal menunjukkan reaksi glikolisis. Glikolisis merupakan proses pengubahan molekul
glukosa menjadi asam piruvat dengan meng- hasilkan NADH dan ATP. Glikolisis terjadi di
sitosol. Dalam glikolisis, satu molekul glukosa akan dihasilkan 2 asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP.
Secara singkat, reaksi glikolisis tergambar pada skema berikut.
6. Jawaban: e
Katabolisme karbohidrat terbagi menjadi tiga tahapan yaitu glikolisis, siklus Krebs, dan transpor elektron.
Glikolisis terjadi dalam sitoplasma. Satu molekul glukosa setelah melalui tahap glikolisis akan dihasilkan
2 ATP, 2 asam piruvat, dan 2 NADH. Asam piruvat hasil glikolisis selanjut- nya akan memasuki
mitokondria untuk melanjut- kan tahap berikutnya. Tahap selanjutnya yaitu siklus Krebs. Untuk memulai
siklus, asam piruvat diubah terlebih dahulu menjadi asetil Co-A dengan menghasilkan 2 NADH dan
melepaskan CO2 ATP, 2. Setelah satu siklus, FADHselanjutnya 2 maka akan dihasilkan 2 hasil
FADHglikolisis 2, dan 6 NADH. dan NADH dan siklus Krebs akan masuk ke sistem transpor elektron di
membran dalam mitokondria untuk membentuk ATP. ATP yang dihasilkan dalam sistem transpor
elektron yaitu 32 ATP. Jadi, melalui siklus Krebs akan dihasilkan 2 ATP, 2 FADH2, dan 6 NADH. 7.
Jawaban: b
Bagian yang ditunjuk oleh huruf X adalah tilakoid. Di bagian membran tilakoid berlangsung reaksi
terang. Pada reaksi ini terjadi penyerapan energi cahaya oleh klorofil dan diteruskan ke fotosistem. Reaksi
ini dimulai ketika fotosistem II menyerap energi cahaya untuk memecah molekul air (fotolisis) dengan
reaksi sebagai berikut.
Glukosa
2 Dihidroksi aseton fosfat (DHAP)
2 ATP
⎯⎯⎯dgggggggggggggggf
⎯Isomerisasi
⎯⎯⎯⎯⎯⎯2 ADP
⎯⎯→
2 Fosfogliseraldehid (PGAL)
2 NAD+
2 ADP + 4P
2 NADH
2 ATP
2 Asam piruvat
27 Biologi Kelas XII
O
H2O → 2H+ + 2e– + 1 2 2 Fotosistem II (P680) akan mengambil elektron hasil fotolisis. Dari fotosistem
II, elektron diteruskan ke fotosistem I (P700) melalui sistem transpor elektron. Proses tersebut akan
membentuk ATP. Pada saat yang bersamaan, fotosistem I akan melepaskan elektron. Elektron tersebut
diteruskan ke sistem transpor elektron hingga akhirnya diikat oleh NADP+ untuk membentuk NADPH2.
Jadi, pada reaksi terang ini dihasilkan ATP dan NADPH2 yang
akan digunakan dalam reaksi gelap. Reaksi
gelap atau siklus Calvin terjadi di bagian stroma (bagian Y) dan tidak memerlukan cahaya. Pada reaksi
gelap terjadi fiksasi karbon yang dilakukan oleh RuBP dan menghasilkan fosfogliserat (PGA). PGA
selanjutnya direduksi menjadi fosfogliseraldehid (PGAL) dan akhirnya membentuk glukosa.
8. Jawaban: b
Jumlah ATP pada respirasi aerob organisme eukariotik sebesar 36 ATP. Jumlah ATP pada respirasi aerob
organisme prokariotik sebesar 38 ATP. Jumlah ATP pada respirasi anaerob sebesar 2 ATP. Ada
perbedaan antara jumlah ATP yang dihasilkan organisme eukariotik dan prokariotik. Pada organisme
eukariotik, oksidasi NADH dan FADH2 terjadi
dalam membran mitokondria. Namun, NADH hasil
glikolisis dibentuk di dalam sitosol. Akibatnya, NADH tersebut harus dimasukkan ke dalam mitokondria.
Pemindahan 2 NADH hasil glikolisis tersebut memerlukan 2 ATP. Dengan demikian, jumlah total ATP
yang dihasilkan sebanyak 36. Organisme prokariotik tidak memiliki mitokondria sehingga tidak terjadi
pengurangan ATP untuk pemindahan NADH ke dalam mitokondria. Jumlah total ATP yang dihasilkan
mikroorganisme prokariotik sebanyak 38. Respirasi anaerob atau sering disebut dengan fermentasi hanya
menghasilkan 2 ATP.
9. Jawaban: e
Kandungan zat dalam makanan dapat diuji dengan beberapa reagen berikut.
Hasil Zat Makanan
Reagen
Reaksi
Glukosa
Benedict (Fehling
Merah bata/ A + B)
kuning Protein
Biuret
Ungu Karbohidrat/
Lugol
Biru-tua/biru amilum
kehitaman
28 Metabolisme Sel
Berdasarkan hasil percobaan tersebut, dapat diperoleh kesimpulan berikut. 1) A → mengandung
karbohidrat/amilum. 2) B → mengandung karbohidrat/amilum dan
protein. 3) C → mengandung karbohidrat/amilum dan
glukosa. 4) D → mengandung glukosa. Karbohidrat dapat dibedakan menjadi dua macam: 1) Karbohidrat
yang mengandung banyak gula/ glukosa, contoh gula (gula pasir, gula jawa, dan gula batu). Jenis-jenis
makanan tersebut berbahaya bagi penderita diabetes karena dapat meningkatkan kadar gula darah secara
tiba-tiba jika dikonsumsi terlalu banyak. Gula ini akan masuk ke dalam aliran darah dengan cepat. 2)
Karbohidrat yang mengandung banyak zat tepung/amilum, contoh pada roti dan kentang. Kandungan gula
pada makanan tersebut lebih rendah sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes. Penderita
diabetes dianjurkan mengonsumsi karbohidrat jenis ini daripada karbohidrat yang mengandung banyak
gula. 10. Jawaban: d
X adalah asam nitrit dan Y adalah asam nitrat. Bactoderma d an Nitrobacter ( bakteri nitrat) mengoksidasi
nitrit menjadi nitrat dalam keadaan aerob. Reaksi yang terjadi sebagai berikut
2HNO2 +
O2 / Bactoderma Nitrobacter ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯→ 2HNO
energi 11.
3+ Jawaban: a
Angka 1 merupakan tahap glikolisis dengan hasil akhir berupa 2 NADH, 2 ATP, dan 2 asam piruvat.
Adapun angka 2 merupakan jalur respirasi anaerob. Angka 3 merupakan tahap siklus Krebs dengan hasil
akhir 2 ATP, 2 FADH2, 4 CO2, dan 6 NADH. Angka 4 merupakan tahap transpor elektron yang
menghasilkan 32 ATP. Angka 5 adalah hasil akhir dari respirasi aerob yaitu 36 ATP. 12. Jawaban: c
Reaksi yang terjadi pada membran tilakoid adalah reaksi terang. Pada reaksi terang terjadi penang- kapan
energi cahaya oleh klorofil yang digunakan untuk memecah air melalui fotolisis. Fotolisis merupakan
proses penguraian H2O menjadi H+ dan O2. O2 kemudian dikeluarkan melalui
stomata. Selain itu, reaksi terang juga meng- hasilkan ATP dan NADPH yang terjadi melalui
fotofosforilasi nonsiklik. Kedua senyawa tersebut nantinya akan digunakan untuk pembentukan glukosa
pada reaksi gelap. Pada reaksi gelap terjadi fiksasi karbon yang dilakukan oleh RuBP dan menghasilkan
fosfogliserat (PGA). PGA selanjutnya direduksi menjadi fosfogliseraldehid (PGAL) dan akhirnya
membentuk glukosa.
13. Jawaban: c
Kemosintesis dan fotosintesis merupakan proses anabolisme. Walaupun sama-sama merupakan proses
anabolisme, kemosintesis memiliki per- bedaan dengan fotosintesis. Karakteristik kemo- sintesis yang
membedakan dengan fotosintesis sebagai berikut.
14. Jawaban: d
Pada katabolisme lemak, lemak dipecah menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak selanjutnya
diubah menjadi asetil Co-A masuk ke jalur siklus Krebs. Gliserol diubah menjadi fosfogliseraldehid dan
masuk ke jalur glikolisis.
15. Jawaban: C
Tahapan yang menghasilkan ATP adalah angka 3. Pada tahap ini, suksinil Ko-A melepaskan koenzim A
dan digantikan oleh fosfat yang berasal dari GTP. Selanjutnya, fosfat tersebut akan terikat pada ADP.
ADP yang sudah berikatan dengan fosfat tersebut akan membentuk ATP. Sementara itu, suksinil Ko-A
yang telah melepaskan koenzim A berubah menjadi asam suksinat. Adapun angka 1 merupakan tahap
dekarboksilasi oksidatif yang menghasilkan asetil Asetil Ko-A selanjutnya Ko-A, NADH, masuk ke
siklus dan Krebs. CO2.
Angka 2 merupakan tahap pembentukan suksinil Ko-A 4 yang menghasilkan merupakan tahap
pembentukan NADH dan asam CO2fumarat . Angka
dari asam Angka 5 suksinat merupakan yang tahap menghasilkan pembentukan FADHasam 2.
oksaloasetat dari asam malat yang menghasilkan NADH2.
Kemosintesis Fotosintesis
Sumber energi
Pelaku
Bahan dasar
Hasil
Zat kimia
Cahaya
Organisme tidak ber-
Organisme klorofil (organisme
berberklorofil kemosintetik)
C, H, O, N, S, P
CO2 dan
H2O Karbohidrat dan se-
Karbohidrat nyawa lain
16. Jawaban: b
Pembuatan kue donat melibatkan proses fermentasi. Fermentasi berlangsung apabila tidak tersedia cukup
oksigen sehingga terjadi respirasi anaerob. Oleh karena itu, adonan kue yang telah dibuat harus ditutup
rapat untuk mencegah masuknya oksigen dan mikroorganisme lain yang dapat menghambat proses
fermentasi. Pembuatan adonan kue ini menggunakan bantuan khamir atau yeast. Yeast y ang digunakan
dalam pembuatan kue adalah Saccharomyces s p. Mikroorganisme ini dapat menghasilkan alkohol dan
CO2. CO2 yang
dihasilkan mengakibatkan kue mengembang. Dengan demikian, jika adonan kue tidak
ditutup rapat maka tidak akan terjadi proses respirasi anaerob.
17. Jawaban: c
Fermentasi pada soal merupakan fermentasi asam laktat yang terjadi di otot. Proses perombakan glukosa
menjadi asam piruvat dengan melepaskan energi sebesar 2 ATP merupakan reaksi glikolisis (huruf X).
Apabila terjadi kekurangan oksigen maka asam piruvat akan memasuki tahap fermentasi asam laktat.
Asam piruvat akan diubah menjadi fosfoenol piruvat (huruf Y), yang selanjutnya akan diubah menjadi
asam laktat. Pada fermentasi asam laktat, asam piruvat ber- tindak sebagai akseptor akhir hidrogen.
18. Jawaban: d
Reaksi gelap terjadi di stroma dan tidak memerlu- kan cahaya. Reaksi gelap terjadi jika terdapat ATP dan
NADPH. Dalam reaksi gelap terjadi fiksasi (pengikatan) karbon dioksida oleh RuBP (Ribulosa bifosfat)
yang ditunjukkan oleh angka 1. Dengan bantuan RuBP karboksilase, atom C pada CO2 dan
5 atom C pada
RuBP berikatan menjadi senyawa 6C yang kemudian pecah menjadi 2 senyawa beratom 3C disebut PGA
(fosfagliserat). PGA tersebut menerima gugus fosfat dari ATP sehingga terbentuk PAGP. Selanjutnya,
PAGP menerima elektron dan hidrogen dari NADPH (yang ditunjuk oleh angka 2) sehingga terbentuk
PGAL. Pembentukan PGAL dari PGA disebut tahap reduksi. Setiap 6 molekul CO2 yang
diikat akan
dihasilkan 12 PGAL. PGAL selanjutnya akan mengalami tahap regenerasi, 2 molekul berkondensasi
menjadi glukosa 6 fosfat (ditunjukkan oleh angka 3) dan 10 molekul kembali menjadi RuBP (ditunjukkan
oleh angka 4).
29 Biologi Kelas XII
19. Jawaban: b
Glikolisis merupakan serangkaian reaksi kimia yang mengoksidasi satu molekul glukosa (6C) menjadi
dua molekul asam piruvat (3C). Adapun daur Krebs menghasilkan zat sampingan berupa CO2.
Dekarboksilasi oksidatif mengubah asam piruvat menjadi asetil Ko-A. Transpor elektron menghasilkan
zat sampingan berupa H2O. 20. Jawaban: d
Pada proses fotosintesis tumbuhan, saat transfer elektron nonsiklik, elektron yang keluar dari klorofil akan
memfiksasi energi surya. Untuk selanjutnya diubah menjadi energi kimia dalam bentuk ATP dan
NADPH2 yang
berlangsung di membran tilakoid.
B. Uraian
1. Penyakit fenilketonuria merupakan penyakit keterbelakangan mental karena adanya gangguan produksi
enzim dalam tubuh penderita. Fenil- ketonuria terjadi karena adanya mutasi asam amino tunggal pada
enzim fenilalanin hidroksi- lase. Enzim ini berfungsi untuk mengkatalisis degradasi fenilalanin. Gangguan
produksi enzim fenilalanin mengakibatkan penumpukan fenilalanin dan senyawa terkait di dalam tubuh.
2. Enzim katalase dapat bekerja baik pada suhu op- timum (38°C) dan pH optimum (7). Meningkatnya
aktivitas enzim katalase ditandai dengan banyaknya gelembung dan nyala api yang terjadi. Jika suhu
diturunkan (kurang dari 38°C) atau dinaikkan (lebih dari 38°C), aktivitas enzim katalase menjadi
berkurang atau bahkan bisa tidak aktif. Demikian juga jika pH diturunkan atau dinaikkan, aktivitas enzim
katalase menjadi berkurang.
3. Sebutkan tiga perbedaan antara fotosintesis dengan respirasi dan tuliskan dalam bentuk tabel!
30 Metabolisme Sel
No.
a.b.c.d.e.
Respirasi Fotosintesis
Terjadi di klorofil
Terjadi di mitokondria dan sitoplasma Tergantung cahaya
Tidak tergantung cahaya Membutuhkan ATP
Menghasilkan ATP Akseptor elektron:
Akseptor elektron: NAD+ NADP+
dan FAD+ Menghasilkan oksigen
Dapat terjadi tanpa oksigen, disebut fermen- tasi
4. Reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan cahaya. Reaksi ini terjadi pada membran tilakoid.
Dalam reaksi terang, energi cahaya digunakan untuk memecah H2O melalui proses fotolisis menjadi H+
dan O2. Reaksi terang menghasilkan NADPH2, ATP, dan O2. Adapun reaksi gelap terjadi pada stroma dan
berlangsung tanpa memerlukan cahaya. Proses ini memerlukan NADPH2, ATP, serta CO2. NADPH2 dan
ATP diperoleh dari reaksi terang, sedangkan CO2 diperoleh dari udara. Reaksi gelap dimulai dari
pengikatan CO2 oleh
ribulosa bifosfat (RuBP). Pada akhir siklus, dibentuk fosfogliseraldehida (PGAL)
yang kemudian diubah menjadi glukosa. 5. Bertambahnya kosentrasi substrat dalam suatu reaksi akan
meningkatkan kecepatan reaksi jika jumlah enzim dalam reaksi tersebut tetap. Peningkatan reaksi akan
terus bertambah yang ditunjukkan grafik O – Y. kecepatan reaksi akan berjalan konstan ketika semua
enzim telah mengikat substrat yang ditunjukkan grafik Y – Z. 6. Setiap satu molekul FADH2 akan
menghasilkan
2 molekul ATP, sedangkan setiap 1 molekul NADH2 akan
menghasilkan 3 molekul ATP. Jumlah total
ATP yang akan dihasilkan pada tahap transpor elektron adalah: 8 NADH2 = 8 × 3 = 24 ATP 2 FADH2 = 2
× 2 = 4 ATP
–––––––– + Jumlah total = 28 ATP
7. Energi cahaya matahari harus diubah menjadi bentuk energi kimia agar dapat dimanfaatkan sebagai
sumber energi bagi makhluk hidup. Proses transformasi energi cahaya matahari dibagi menjadi tiga tahap
berikut. a. Energi matahari ditangkap oleh klorofil pada tumbuhan hijau. Energi cahaya diubah menjadi
energi kimia melalui proses fotosintesis. Proses fotosintesis meng- hasilkan karbohidrat dan molekul
kompleks lainnya dari CO2 dan H2O. Hasil fotosintesis disimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan
makanan lain. b. Energi kimia dalam bentuk karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh makhluk hidup akan
diubah menjadi energi ikatan fosfat (ATP) melalui respirasi sel. ATP merupakan sumber energi yang siap
digunakan dalam sel. Transformasi energi berlangsung dalam mitokondria.
8. NADH dan FADH2 merupakan
senyawa-senyawa
antara yang terbentuk dalam siklus Krebs. Senyawa
antara ini dapat menghasilkan energi setelah mengalami
oksidasi. Dalam sistem transpor elektron, 1 molekul
NADH mengalami oksidasi dan menghasilkan 3ATP
dan 1 molekul FADH2 menghasilkan
2ATP. 9. Lemak
merupakan energi cadangan terbesar bagi tubuh. Proses
katabolisme lemak diawali dengan pemecahan lemak
menjadi asam lemak dan gliserol. Asam lemak
selanjutnya diubah menjadi asetil Co-A. Asetil Co-A
selanjutnya masuk ke siklus Krebs. Adapun gliserol
akan diubah
menjadi PGAL (fosfogliseraldehid). PGAL
selanjutnya memasuki tahap glikolisis. Energi
berupa ATP akan dibebaskan melalui proses
fosforilasi oksidatif dalam sistem transpor elektron.
Tahap Inisiasi
Tahap Elongasi
Tahap Terminasi
A . Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Ciri-ciri kromosom sebagai berikut. 1) Memiliki struktur padat yang terdiri atas asam
nukleat dan protein. 2) Asam nukleat terdiri atas DNA dan RNA. 3) Terletak di dalam nukleus. 4)
Ukurannya berbeda-beda untuk setiap spesies. Panjangnya antara 0,2–50 mikron dan diameter antara 0,2–20
mikron. 5) Berperan dalam hereditas karena me- ngandung faktor pengendali keturunan (gen). 6) Kromosom
mulai tampak saat sel akan
membelah dan selama proses pembelahan.
2. Jawaban: c
Kromosom memiliki beberapa bagian yaitu kromatid, kromomer, sentromer, satelit, dan telomer. Kromatid
merupakan salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom, melekat satu sama lain di bagian sentromer,
serta berupa filamen sangat tipis yang terlihat selama profase dan interfase. Kromomer merupakan struktur
berbentuk manik-manik yang merupakan akumulasi dari materi kromatin yang kadang- kadang terlihat saat
interfase. Sentromer merupakan daerah pelekukan di sekitar pertengahan kromosom. Satelit merupakan
bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid. Telomer merupakan daerah
paling ujung pada kromosom dan berfungsi menjaga stabilitas bagian ujung kromosom agar DNA tidak
terurai.
3. Jawaban: e
Kromosom memiliki bagian-bagian sebagai berikut. 1) Kromatid (X) merupakan bagian lengan kromosom
yang terikat satu sama lain. 2) Sentromer (Y) merupakan daerah perlekukan
di sekitar pertengahan kromosom. 3) Kromomer merupakan struktur berbentuk manik-manik yang
merupakan akumulasi dari materi kromatin yang kadang terlihat pada tahap interfase. 4) Satelit merupakan
bagian kromosom yang berbentuk bulatan dan terletak di ujung lengan kromatid.
5) Telomer merupakan daerah paling ujung pada
kromosom.
4. Jawaban: c
Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat jenis seperti berikut. 1) Metasentrik
Kromosom ini memiliki dua lengan sama panjang, berbentuk seperti huruf V, dan sentromernya terletak di
tengah kromosom. 2) Akrosentrik
Kromosom ini memiliki dua lengan yang tidak sama panjang, berbentuk seperti huruf J, dan sentromernya di
dekat salah satu ujung kromosom. 3) Telosentrik
Kromosom ini memiliki satu lengan, berbentuk seperti batang, dan sentromernya berada di ujung kromosom.
4) Submetasentrik
Kromosom ini memiliki dua lengan yang hampir sama panjang, berbentuk seperti huruf L, dan
sentromernya hampir di tengah kromosom.
5. Jawaban: b
Organisme yang memiliki formula kromosom 29 AA + XX berarti organisme tersebut memiliki 60 kromosom
yang terdiri atas 58 autosom dan 2 gonosom.
6. Jawaban: c
DNA merupakan materi genetik yang diwarisi organisme dari induknya. DNA memiliki karak- teristik
sebagai berikut. 1) Memiliki struktur panjang yang terdiri atas rantai ganda berpilin yang disebut double helix.
2) Rantai DNA tersusun atas banyak nukleotida. Setiap nukleotida terdiri atas asam fosfat, gula pentosa
(deoksiribosa), dan basa nitrogen. Sementara, satu nukleosida DNA terdiri atas gula pentosa dan basa
nitrogen. 3) Dalam rantai DNA, basa sitosin selalu dihubungkan dengan basa guanin oleh tiga ikatan
hidrogen. Sementara itu, basa adenin selalu dihubungkan dengan basa timin oleh dua ikatan hidrogen.
Dengan demikian, jumlah nukleotida pada rantai DNA tersebut sebanyak 10.
8. Jawaban: e
Pasangan basa nitrogen dalam rantai DNA sebagai berikut. 1) Adenin (A) selalu berpasangan dengan
timin (T). 2) Guanin (G) selalu berpasangan dengan
sitosin (S). Dalam hitungan matematis jumlah A = T dan jumlah G = S. Jadi, senyawa yang ditunjukkan
angka 5, 6, dan 7 secara berurutan adalah sitosin, guanin, dan adenin.
9. Jawaban: b
Replikasi DNA merupakan kemampuan DNA menggandakan diri sehingga diperoleh DNA baru. Replikasi
DNA dibedakan menjadi tiga macam berikut. 1) Replikasi konservatif, bentuk rantai double helix DNA lama
tetap dan menghasilkan rantai double helix baru. 2) Replikasi semikonservatif, rantai double helix DNA
memisahkan diri dan setiap pita tunggal mencetak pita pasangannya. 3) Replikasi dispersif, rantai double helix
DNA terputus-putus membentuk segmen-segmen. Selanjutnya, segmen-segmen tersebut akan membentuk
segmen baru yang akan ber- gabung dengan segmen lama untuk mem- bentuk DNA baru.
B . Uraian
1. yaitu autosom dan gonosom. Autosom atau kromosom tubuh ini tidak menentukan jenis kelamin dan biasa
disingkat dengan huruf A. Sementara, gonosom atau kromosom seks menentukan jenis kelamin serta terdiri atas
kromosom X dan kromosom Y. Apabila dalam tubuh terdapat kromosom XX maka individu tersebut berjenis
kelamin wanita atau betina. Sebaliknya, apabila dalam tubuh terdapat kromosom XY maka individu tersebut
berjenis kelamin pria atau jantan.
2. Jumlah kromosom setiap nukleus sel manusia yaitu 46 kromosom yang terdiri atas 44 autosom dan 2 gonosom.
Penulisan simbol kromosom pada pria dan wanita berbeda. Penulisan simbol kromosom pada pria yaitu 22 AA +
XY atau 44 A + XY. Sementara itu, penulisan simbol kromosom pada wanita yaitu 22 AA + XX atau 44 A +
XX.
3. Organisme eukariotik adalah organisme yang memiliki membran inti sel, sedangkan organisme prokariotik
adalah organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Adapun perbedaan karakteristik antara DNA eukariotik
dan DNA prokariotik sebagai berikut. a. DNA eukariotik banyak ditemukan di dalam inti sel atau kadang-kadang
di mitokondria dan kloroplas. Sementara itu, DNA prokariotik ditemukan di dalam sitoplasma. b. DNA
eukariotik lebih kompleks dibandingkan
DNA prokariotik. c. DNA eukariotik lebih banyak mengandung basa nukleotida dibandingkan DNA
prokariotik. d. DNA eukariotik memiliki histon, sedangkan
DNA prokariotik tidak memiliki histon.
4. DNA memiliki sifat heterokatalitik karena mampu membentuk RNA melalui sintesis protein. Sementara itu,
DNA memiliki sifat autokatalitik karena dapat melakukan replikasi sehingga meng- hasilkan DNA baru.
5. Replikasi DNA yang terdapat pada gambar soal adalah replikasi semikonservatif. Pada replikasi tersebut,
NA memisahkan
rantai double helix D
A . Pilihan Ganda
1. Jawaban: d
Sintesis protein berlangsung melalui tahap transkripsi dan translasi. Transkripsi merupakan proses
pembentukan mRNA yang berlangsung di dalam inti sel. Sementara itu, translasi adalah proses pembacaan
kode genetik yang dibawa oleh mRNA dengan bantuan tRNA (RNA transfer). Proses ini terjadi di dalam
ribosom dan menghasil- kan rangkaian asam amino yang disusun menjadi polipeptida.
2. Jawaban: d
Sintesis protein berlangsung melalui dua tahapan yaitu transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah
pembentukan mRNA dari salah satu rantai DNA dengan bantuan enzim RNA polimerase. Tahap- tahap
transkripsi sebagai berikut. 1) RNA polimerase melekat pada molekul DNA sehingga bagian rantai ganda
DNA terbuka. 2) Rantai ganda DNA yang telah terbuka menyebabkan basa nitrogen pada salah satu pita
menjadi bebas sehingga memberi kesempatan basa pasangannya menyusun mRNA. Sebagai contoh, basa
guanin (G) dari DNA akan membentuk basa sitosin (C) dan basa timin (T) akan membentuk basa adenin (A).
Namun, pada proses transkripsi ini basa timin akan digantikan oleh basa urasil (U) dari RNA. 3) mRNA yang
sudah selesai dicetak akan meninggalkan inti sel menuju sitoplasma dan melakukan proses selanjutnya yaitu
translasi. Sementara itu, pada tahap translasi terjadi pemindahan asam amino dari sitoplasma menuju ke
ribosom dan tRNA membawa asam amino yang sesuai kodon (mRNA).
3. Jawaban: e
Perhatikan gambar di bawah ini.
Jadi, pada diagram sintesis protein yang ditunjukkan oleh huruf X, Y, dan Z adalah tRNA, tRNA-asam amino,
dan polipeptida.
4. Jawaban: d
Rantai sense DNA: ATG-CCC-GTT-AAC-CAT-GGC Rantai antisense DNA:
TAC-GGG-CAA-TTG-GTA-CCG Hasil transkripsi (rantai mRNA):
UAC-GGG-CAA-UUG-GUA-CCG
5. Jawaban: b
Urutan tahapan sintesis protein sebagai berikut. 1) RNA polimerase menempel pada molekul DNA. 2) RNA
polimerase bergerak di sepanjang pilinan rantai ganda DNA menghasilkan rantai RNA. 3) Rantai RNA
terpisah dari tempatnya. 4) Penambahan senyawa kimia sehingga
menghasilkan mRNA lengkap. 5) mRNA meninggalkan nukleus menuju ke
sitoplasma dan molekul pada ribosom. 6) Pembuatan rangkaian asam amino yang
dibawa oleh tRNA.
diri, lalu setiap pita tunggal akan mencetak pita pasangannya. Perhatikan gambar berikut.
Ribosom
Translasi
tRNA-asam amino
tRNA
6. Jawaban: c
DNA rantai sense : CAT GCT AAT GCT ATG DNA rantai antisense : GTA CGA TTA CGA TAC Kodon
dRNA : GUA CGA UUA CGA UAC
7. Jawaban: e
Sintesis protein terdiri atas dua tahap yaitu transkripsi dan translasi. Pada tahap transkripsi (huruf P). Pada
tahap transkripsi terjadi proses penyusunan urutan basa nitrogen oleh RNA polimerase hingga terbentuk
mRNA (huruf Q). Selanjutnya, mRNA keluar dari inti sel menuju sitoplasma. Di dalam sitoplasma mRNA
akan diikat oleh ribosom dan terjadi tahap translasi yang ditunjukkan oleh huruf R. Pada tahap translasi terjadi
proses penerjemahan kode genetik yang dibawa mRNA oleh tRNA hingga terbentuk asam amino-asam
amino. Asam amino-asam amino tersebut akan berjajar membentuk urutan sesuai kode yang dibawa oleh
mRNA sehingga terbentuklah polipeptida.
8. Jawaban: a
Rantai sense DNA: GTC-AGC-AAA-TGA-TTC Rantai antisense DNA:
CAG-TCG-TTT-ACT-AAG Rantai kodon (mRNA): CAG-UCG-UUU-ACU-AAG Asam amino
yang terbentuk: Glutamin-serin-fenilalanin-treonin-lisin
9. Jawaban: e
Rantai sense DNA: CCT - GAT - TAT - CGC - ACG Rantai antisense DNA: GGA - CTA -
ATA - GCG - TGC Rantai kodon (mRNA): GGA - CUA - AUA - GCG - UGC Asam amino
yang terbentuk: N – M – K – O – L
10. Jawaban: b
Gambar yang terdapat pada soal menunjukkan tahap inisiasi pada proses translasi. Tahap tersebut dapat
digambarkan seperti berikut.
B . Uraian
1. mRNA yang sudah selesai dicetak akan keluar dari inti sel menuju sitoplasma dan melakukan proses
selanjutnya yaitu translasi. Translasi adalah proses pelekatan antara tRNA dengan asam amino dengan bantuan
enzim aminoasil-tRNA sintetase. Tahap translasi berlangsung di ribosom. Tahap translasi terdiri atas inisiasi,
elongasi, dan terminasi. a. Inisiasi, proses ini diawali dengan ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA dan
tRNA inisiator. b. Elongasi, proses ini dimulai dengan terbentuk- nya asam amino-asam amino yang berikatan
dengan metionin. c. Terminasi, proses translasi akan berhenti
setelah ribosom mencapai kodon stop.
tRNA inisiator
mRNAKodon start
2) Pada rantai sense DNA didapati pasangan tiga basa nitrogen (triplet). Triplet ini akan mencetak triplet pada
rantai dRNA yang disebut kodon. Kodon inilah yang disebut kode genetika yang berfungsi mengodekan jenis
asam amino tertentu yang diperlukan dalam sintesis protein. 3) Setelah terbentuk, dRNA keluar dari inti sel
melalui pori-pori membran inti menuju ke ribosom dalam sitoplasma. b. Translasi
Setelah dRNA keluar dari dalam inti sel, selanjutnya akan bergabung dengan ribosom dalam sitoplasma.
Langkah berikutnya adalah penerjemahan kode genetik (kodon) yang dilakukan oleh tRNA. Caranya,
tRNA akan mengikat asam amino tertentu sesuai yang dikodekan oleh kodon, lalu membawa asam amino
tersebut dan bergabung dengan dRNA yang telah ada di ribosom. Langkah tersebut dilakukan secara
bergantian oleh banyak tRNA yang masing-masing mengikat satu jenis asam amino. Asam amino berjajar
dalam urutan yang sesuai kode genetik sehingga terbentuklah polipeptida.
3. Menurut pandangan para ahli Genetika, molekul- molekul mRNA tersusun atas empat macam basa nitrogen
yaitu adenin (A), urasil (U), sitosin (C), dan guanin (G). Dari keempat basa nitrogen tersebut dapat disusun
menjadi 64 kombinasi trip- let kodon. Oleh karena asam amino hanya 20 macam, satu macam asam amino dapat
dikodekan oleh lebih dari satu kodon.
4. Gambar pada soal menunjukkan tahap-tahap transkripsi. Tahap X adalah inisiasi (permulaan), tahap Y adalah
elongasi (pemanjangan), dan tahap Z adalah terminasi (pengakhiran). Pada tahap inisiasi, prosesnya dimulai dari
promoter. Promoter adalah daerah DNA yang merupakan tempat melekatnya RNA polimerase. Promoter
mencakup titik awal (start point) transkripsi yaitu nukleotida yang menunjukkan dimulainya sintesis protein
(kodon start). Promoter berfungsi menentukan tempat dimulainya transkripsi dan menentukan satu rantai DNA
yang akan digunakan sebagai cetakan. Sementara itu, tahap elongasi terjadi saat RNA bergerak di sepanjang
pilinan ganda DNA terbuka secara berurutan. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida dari molekul
RNA yang sedang tumbuh di sepanjang rantai DNA. Setelah proses sintesis RNA selesai, rantai DNA terbentuk
kembali dan molekul RNA baru terlepas dari cetakannya.
17. Jawaban: a
Berdasarkan uraian pada soal dapat diperoleh data
seperti berikut.
Rantai sense DNA: Keterangan gambar sebagai berikut. A : basa
nitrogen B : gula deoksiribosa C : asam fosfat Jadi,
GTACGTTAGACGGTC bagian yang menunjukkan satu nukleotida
ditunjukkan oleh angka 1.
Rantai antisense DNA:
CATGCAATCTGCCAG
Kodon:
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
Pernyataan 2) salah karena kerja hormon auksin
lebih efektif pada bagian yang tidak terkena cahaya.
Jika terkena cahaya, aktivitas auksin akan terhambat
karena hormon ini akan terurai jika terkena cahaya.
Pernyataan 3) salah karena bintil- bintil akar dapat
memacu pertumbuhan tanaman. Bintil akar ini
merupakan simbiosis mutualisme antara bakteri dari
genus Rhizobium d an akar tanaman. Rhizobium a kan
membantu mengikat nitrogen bebas dari udara
sehingga tanaman memperoleh nitrogen dalam
jumlah yang cukup. Jika ketersediaan nitrogen
tercukupi, tanaman mampu melakukan metabolisme
dengan baik. Selain itu, nitrogen yang diikat oleh
Rhizobium j uga dilepaskan ke dalam tanah sehingga
kondisi tanah menjadi subur. Sementara itu,
Rhizobium j uga diuntungkan karena mendapat zat
hara yang kaya energi dari tanaman inang.
2. Jawaban: a
Berdasarkan grafik pada soal, pertumbuhan
tumbuhan dibagi menjadi empat fase sebagai
berikut. 1) Fase log (huruf P), ditandai dengan
pertumbuhan lambat karena sel-sel yang membelah
hanya sedikit. 2) Fase eksponensial (huruf Q),
ditandai dengan pertumbuhan mencapai maksimum
karena sel-sel aktif membelah dan mengalami
elongasi. 3) Fase stasioner (huruf R), ditandai
dengan per- tumbuhan terhenti sehingga ukuran
tumbuhan sudah tidak mengalami perubahan. 4)
Fase kematian (huruf S), ditandai dengan
tumbuhan mengalami penuaan.
4. Pemangkasan ujung batang tanaman berfungsi menekan aktivitas hormon auksin. Salah satu fungsi hormon
auksin yaitu merangsang dominansi apikal sehingga pertumbuhan tunas lateral terhalang oleh adanya
pertumbuhan tunas ujung tanaman. Oleh karena itu, pemangkasan ujung batang tanaman bertujuan untuk
menghambat efek dominansi apikal oleh auksin. Terhambatnya dominansi apikal menyebabkan pertumbuhan
tunas lateral makin meningkat. Jadi, pemangkasan batang tanaman bertujuan untuk memacu pertumbuhan tunas
lateral sehingga tumbuhan memiliki percabangan yang makin banyak.
5. Inhibitor kompetitif merupakan molekul penghambat yang strukturnya mirip substrat. In- hibitor kompetitif
berkompetisi dengan substrat untuk bergabung pada sisi aktif enzim. Sianida bersaing dengan oksigen untuk
mendapatkan hemoglobin pada rantai akhir respirasi. Akibatnya, hemoglobin lebih banyak mengikat sianida
daripada mengikat oksigen. Kondisi ini meng- akibatkan tubuh kekurangan oksigen. Inhibitor kompetitif dapat
diatasi dengan penambahan konsentrasi substrat.
6. Pada percobaan terlihat bahwa setelah adanya penambahan potongan hati dalam larutan H2O2 pada tabung (a)
7. Energi yang siap digunakan oleh sel adalah ATP, tetapi kandungan energi dalam lemak yang diperoleh dari
bahan makanan belum berwujud ATP. Zat makanan yang kita konsumsi harus dipecah terlebih dahulu untuk
menjadi energi siap pakai. Katabolisme lemak diawali dengan proses pemecahan lemak menjadi asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya, masuk ke tahap respirasi aerob untuk pembebasan energi. Hasil akhir proses pemecahan ini
adalah ATP yang siap digunakan sebagai sumber energi.
8. Kandungan energi dalam lemak belum berwujud ATP. Lemak lebih susah dan mengalami proses yang lebih
lama jika akan dikonversi menjadi ATP. Metabolisme lemak diawali dengan pemecahan lemak menjadi asam
lemak dan gliserol. Selanjutnya, asam lemak mengalami beta oksidasi menjadi asetil Ko-A dan gliserol diubah
menjadi gliseraldehid. Kedua senyawa ini kemudian memasuki respirasi aerob untuk diubah menjadi energi.
Maka dari itu, sumber energi utama bagi tubuh tetap karbohidrat yang lebih mudah dan cepat dikonversi menjadi
ATP.
9. Ragi yang digunakan pada pembuatan tapai ketan adalah Saccharomyces cerevesiae. Pada proses tersebut,
terjadi peristiwa fermentasi alkohol yang dilakukan oleh mikroorganisme tersebut. Fermentasi alkohol
memerlukan bahan baku berupa asam piruvat dari hasil glikolisis yang menghasilkan etanol, CO2, dan ATP. Jadi,
cairan menyengat tersebut adalah alkohol dari hasil fermentasi. Adapun persamaan reaksinya sebagai berikut.
2 ATP 2CO2 2NADH 2NAD+ Glukosa ⎯→ 2 asam piruvat ⎯→ 2 asetaldehid ⎯⎯→ 2 etanol glikolisis
10. Efisiensi fotosintesis akan berkurang jika kadar O2 lebih tinggi dibanding kadar CO2. Proses yang terjadi yaitu
fotorespirasi. Proses ini memerlukan cahaya, tetapi tidak dihasilkan ATP. Selain itu, tidak terbentuk glukosa,
karena RuBP akan dipecah menjadi CO2 dan
H2O.
terjadi padaOvum
Meiosis I
Gametogenesis
yang dipelajari
Pembelahan Amitosis
terjadi pada
Organisme Prokariotik
Profase
Metafase
Anafase
Telofase
Tumbuhan
Hewan dan Manusia
meliputimeliputi
Pembelahan Mitosis
Mikrosporogenesis
Oogenesis
melalui tahap
menghasilkan
menghasilkan
Serbuk sari
Makrosporogenesis
Spermatogenesis
menghasilkan
menghasilkan
Megaspora
Sperma
Pembelahan Meiosis
terdiri atas
Meiosis II
• Amitosis • Profase • Telofase • Oogenesis
• Mitosis • Metafase • Makrosporogenesis • Mikrosporogenesis
• Meiosis • Anafase • Spermatogenesis
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: b
Urutan proses amitosis pada bakteri sebagai berikut. 1) Terjadi pertumbuhan dan replikasi DNA. 2)
Kromosom menempel pada membran
plasma. 3) Sel mulai membelah. 4) Terbentuk dua sel anakan. Jadi, urutan proses mitosis pada bakteri
yaitu 2) – 1) – 3) – 4).
2. Jawaban: c
Ciri-ciri pembelahan sel pada tahap profase sebagai berikut. 1) Benang kromatin menebal dan memendek
menjadi kromosom. 2) Setiap benang kromosom menggandakan diri
membentuk kromatid. 3) Membran inti melebur. 4) Sentriol membentuk benang spindel. Tahap telofase
yang terjadi pada sel somatik (pembelahan mitosis) akan menghasilkan sel anakan yang bersifat dipolid (2n).
Pada tahap interfase terjadi aktivitas kimiawi sebagai berikut. 1) Pembentukan organel sel (fase G1). 2)
Adanya replikasi DNA (fase sintesis). 3) Terjadi replikasi sentriol dan peningkatan
energi cadangan (fase G2). Kromatid berada di bidang ekuator merupakan ciri tahap metafase. Kromatid
menuju kutub ber- lawanan merupakan ciri tahap anafase.
3. Jawaban: d
Gambar pada soal menunjukkan tahap telofase. Pada tahap telofase terjadi tahapan-tahapan sebagai berikut. 1)
Kromatid telah sampai di kutub-kutub yang
berlawanan. 2) Kromatid menipis dan memanjang menjadi
kromatin. 3) Kumpulan kromatin membentuk anak inti. 4) Terbentuk membran nukleus di luar anak inti.
5) Sitokinesis selesai dan terbentuk dua sel
anakan. Sementara itu, pada tahap profase terjadi peristiwa membran nukleus dan nukleolus menghilang
serta
benang-benang kromatin memendek dan menebal. Pada tahap anafase terjadi peristiwa kromatid bergerak
menuju kutub yang berlawanan. Pada tahap metafase terjadi peristiwa kromosom bergerak ke bidang ekuator
dengan sentromer mengarah ke kutub.
4. Jawaban: d
Tahap pembelahan sel yang ditunjuk huruf X adalah profase. Ciri-ciri tahap profase sebagai berikut. 1)
Benang-benang kromatin memendek dan
menebal membentuk kromatid. 2) Kromatid berpasangan membentuk kromosom. 3) Membran nukleus
dan nukleolus menghilang. 4) Pada sel hewan, sentriol mengalami pembelahan. Sentriol tersebut memisah
menuju kutub yang berlawanan. 5) Benang spindel mulai mengatur diri sedemikian rupa sehingga menyerupai
bentuk pancaran (aster). Adapun pada tahap metafase akan terbentuk benang spindel dan kromosom yang
terlihat jelas karena kromosom berada di bidang ekuator. Pada tahap anafase benang-benang spindel
memendek, kromatid menuju kutub berlawanan, dan mulai terjadi sitokinesis. Pada tahap telofase kromatid
telah sampai ke kutub-kutub berlawanan, kromatid menipis membentuk kromatin, kumpulan kromatin
membentuk anak inti, terbentuk nukleus di luar anak inti, dan sitokinesis selesai sehingga terbentuk dua sel
anakan.
5. Jawaban: c
Meiosis hanya terjadi di sel gonad untuk membentuk telur dan sperma. Hasil akhir meiosis berupa empat sel
baru yang mempunyai jumlah kromosom setengah dari sel induk. Pengurangan jumlah kromosom bertujuan
memelihara jumlah sel dari generasi ke generasi berikutnya. Terjadi pada sel tubuh (somatik) dan
menghasilkan sel yang identik dengan sel induknya merupakan ciri pembelahan mitosis dengan hasil akhir
dua sel.
6. Jawaban: c
Urutan pembelahan mitosis yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Ciri-ciri tahap profase (gambar d)
yaitu membran inti dan anak inti menghilang, benang-benang kromatin
A.Meiosis I 1.Profase I
– Membran inti hancur. – Tiap-tiap kromosom membentuk
dua kromatid.
2.Metafase I
Kromosom homolog (tetrad) berjajar di sepanjang ekuator.
3.Anafase I
Kromosom homolog bergerak ke arah kutub berlawanan.
4.
Telofase I
– Membran inti terbentuk,
pembagian sel haploid (n). – Terbentuknya 2 sel anakan yang
haploid (n).
52 Pembelahan Sel
9. Jawaban: a
Adanya sel anakan yang haploid menjaga identitas spesies dari generasi ke generasi. Variasi genetik akan
menjaga daya adaptasi individu terhadap lingkungan hidupnya. Adapun peran penting dalam
pertumbuhan jaringan, mampu memperbaiki jaringan yang rusak, menghasilkan sel anakan yang diploid,
dan berlangsung seumur hidup merupakan ciri-ciri pembelahan mitosis.
10. Jawaban: d
Sindrom Klinefelter merupakan kelainan genetik pada laki-laki yang diakibatkan oleh kelebihan
kromosom X. Penderita sindrom Klinefelter memiliki kromosom seks XXY. Kelebihan kromosom X ini
diakibatkan oleh peristiwa nondisjuction pada saat pembelahan meiosis, yaitu kegagalan sepasang
kromosom seks untuk memisah selama proses meiosis yaitu pada tahap anafase.
B . Uraian
1. Kromosom adalah pembawa materi genetik makhluk hidup. Kromosom terdiri atas dua komponen
molekul yaitu protein dan DNA. Kromosom terdapat di dalam inti sel. Kromatid adalah salah satu dari
dua lengan hasil replikasi (perbanyakan) kromosom. Kromatid melekat satu sama lain di bagian
sentromer. Kromatid disebut juga kromonema. Adapun benang-benang kromatin adalah benang-benang
halus di dalam nukleus yang dapat menyerap zat warna. Ketiganya dapat terbentuk pada fase profase
pembelahan sel. Pada profase awal, mula-mula terbentuk benang kromatin. Selanjutnya, benang kromatin
akan menebal membentuk kromosom. Kromosom yang mengganda membentuk kromatid. Kromosom
dapat
No.
B.1.2.3.4.
Tahapan
Meiosis II Profase II
Metafase II
Anafase II
Telofase II
Ciri Khas
– Penghancuran membran inti di
kedua sel haploid (n). – Benang-benang spindel terbentuk.
Kromosom haploid menempatkan diri di bidang ekuator.
Kromatid bergerak ke arah kutub.
– Pada bidang pembelahan ter- bentuk sekat yang membagi sitoplasma menjadi dua bagian. – Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah
kromosom setengah kro- mosom sel induk (haploid).
diamati dengan jelas pada fase metafase karena berjajar pada bidang ekuator.
2. Bakteri termasuk sel prokariotik. Pembelahan pada sel prokariotik terjadi secara amitosis. Pembelahan
berlangsung secara sederhana meliputi proses pertumbuhan sel, duplikasi materi genetik, pembagian kromosom,
dan pembelahan sitoplasma yang didahului dengan pembentukan membran plasma. Selanjutnya, terjadi
pertumbuhan antara dua tempat perlekatan kromosom untuk melakukan pemisahan materi inti. Pada tahap
terakhir akan terjadi sitokenesis yang diikuti dengan terbentuknya dinding sel baru sehingga terbentuk dua sel
anakan.
3. Pernyataan tersebut sepenuhnya tidak benar. Fase interfase disebut fase istirahat karena pada fase tersebut sel
tidak melakukan pembelahan. Namun, sebenarnya sel melakukan aktivitas yang sangat penting untuk persiapan
pembelahan berikutnya. Pada fase interfase terjadi proses replikasi DNA dan pertumbuhan.
4. Tahapan pembelahan sel yang ditunjukkan pada gambar adalah tahap metafase. Peristiwa- peristiwa yang
terjadi pada tahap metafase sebagai berikut.
a. Terbentuk benang spindel kromosom yang
terlihat makin jelas. b. Kromosom berada di daerah ekuator. c. Setiap kromosom masih terdiri atas 2
kromatid
yang terkait pada sentromernya. d. Pada setiap sentromer ada 2 kinetokor yang masing-masing dikaitkan
dengan benang spindel.
5. Pembelahan mitosis sel hewan dan tumbuhan sebenarnya serupa. Perbedaannya ada pada saat sitokinesis serta
berkaitan dengan struktur tambahan yang mengatur pergerakan kromosom. Pada sel hewan, sitokinesis dimulai
dengan penggentingan pada bagian tengah membran sel, antara dua kutub. Membran sel yang menggenting
akhirnya membelah sel menjadi dua sel anakan. Penggentingan membran ke dalam merupakan hasil dari tarikan
mikrofilamen. Pada sel tanaman, vesikel dari aparat Golgi bergabung bersama di tengah sel sehingga terbentuk
bidang pembelahan. Bidang pembelahan berkembang menjadi dinding sel baru dan sel induk membelah menjadi
dua sel anakan. Pada sel hewan terdapat sentriol, pada sel tumbuhan tidak.
53 Biologi Kelas XII
A. Pilihan Ganda
1. Jawaban: c
1) Sel yang masih mengandung pasangan kromosom homolog yaitu oogonium dan oosit primer.
Oogonium dan oosit primer belum mengalami pembelahan reduksi sehingga kromosom homolog masih
berpasangan. 2) Oosit sekunder merupakan hasil meiosis I. Sel ini berisi satu pasangan kromosom. 3)
Ootid merupakan hasil meiosis II. Ootid
mengandung kromatid. 4) Ovum merupakan perkembangan dari ootit.
2. Jawaban: d
Proses spermatogenesis diawali dengan sel-sel primordial di dalam testis membelah berkali-kali dan
membentuk spermatogonium (2n), yang ditunjuk oleh angka 1. Spermatogonium mengalami
perkembangan dan membentuk spermatosit primer (2n), yang ditunjuk oleh angka 2. Spermatosit primer
membelah secara meiosis I menghasilkan dua buah sel spermatosit sekunder haploid (n), yang ditunjuk
oleh angka 3. Setiap sel spermatosit sekunder membelah secara meiosis II menghasilkan empat sel
spermatid, yang ditunjuk oleh angka 4. Setiap spermatid mengalami pematangan menjadi sel sperma,
yang ditunjuk oleh angka 5.
3. Jawaban: c
Gambar pada soal menunjukkan tahapan oogenesis. Pada proses oogenesis, sel telur berasal dari sel- sel
primordial diploid yang terdapat dalam ovarium yang disebut oogonium. Oogonium membelah secara
mitosis membentuk oosit primer (diploid). Selanjutnya, oosit primer membelah secara meiosis I (X)
menjadi sebuah sel besar yang disebut oosit sekunder (haploid) dan sebuah sel kecil yang disebut badan
kutub primer atau polosit. Oosit sekunder membelah secara meiosis II menghasilkan dua buah sel yang
ukurannya tidak sama, yang besar disebut ootid dan yang kecil disebut badan kutub sekunder. Secara
bersamaan badan kutub primer mengalami pembelahan menjadi dua badan kutub sekunder. Selanjutnya,
ootid mengalami pemasakan mem- bentuk ovum, sedangkan badan kutub sekunder mengalami
degenerasi.
54 Pembelahan Sel
4. Jawaban: d
Jumlah kromosom sel kelamin adalah setengah dari jumlah kromosom sel tubuh. Jadi, jumlah kromosom
pada sel kelamin lalat buah Drosophila melanogaster adalah 4 buah.
5. Jawaban: c
Mikrosporogenesis merupakan proses pem- bentukan sel kelamin jantan pada tumbuhan.
Mikrosporogenesis terjadi pada kepala sari. Hasilnya berupa mikrospora yang akan ber- kembang menjadi
serbuk sari.
6. Jawaban: bSpermatogonium/sel induk
sperma (diploid)
tumbuh
Spermatosit primer (diploid)
meiosis I
Spermatosit Spermatosit sekunder (haploid) sekunder (haploid)
meiosis II
Spermatid Spermatid Spermatid Spermatid (haploid) (haploid) (haploid) (haploid)
Sperma | ↓ Sperma | ↓ Sperma | ↓ Sperma | ↓ (haploid) (haploid) (haploid) (haploid) Jadi, pernyataan yang benar adalah
spermatosit sekunder bersifat haploid.
7. Jawaban: e
Dari bagan tampak bahwa kromosom yang mem- punyai 4 lengan dengan sifat n adalah spermatosit
sekunder.
|↓
| | | | | | | ↓
↓
| | | | | | ↓
| | | | | | ↓
Sperma- togonium (2n)
Spermatosit primer
(2n) Spermatosit
sekunder (n)
Pembelahan meiosis I
Pembelahan meiosis II
Spermatid (n)
Diferensiasi
Sperma (n)
14. Jawaban: d
Pada waktu meiosis I terjadi reduksi jumlah kromosom dari 2n menjadi n (22 buah menjadi 11). Pada
profase II terjadi duplikasi kromosom sehingga pada saat metafase II jumlah kromosom dua kali semula
yaitu 22 buah.
15. Jawaban: b
Pada gambar terlihat bahwa sedang terjadi proses pembelahan sel yaitu membran inti menghilang, diikuti
dengan pembentukan kromosom dari benang kromatin. Terlihat pula dua sentriol yang bergerak ke arah
kutub yang berlawanan. Selanjutnya, setiap kromosom melakukan replikasi menjadi dua kromatid dengan
sentromer yang masih menyatu. Pada tahapan terakhir tampak kromosom homolog saling menjauhi
sehingga terbentuk perlekatan berbentuk X (terjadi peristiwa pindah silang). Tahapan pembelahan
tersebut merupakan ciri-ciri tahap profase I pada pembelahan meiosis. Di dalam gambar tersebut tidak
terlihat adanya peristiwa mutasi yang mengakibatkan pertukaran genetik atau mengganggu tahapan
profase.
16. Jawaban: d
Pembelahan meiosis II Diferensiasi
Sperma- togonium (2n)
Jadi, peristiwa meiosis II ditunjukkan oleh angka 3 dan hasilnya berupa spermatid ditunjukkan oleh huruf
D.
17. Jawaban: e
Pada gambar terlihat adanya empat inti dalam dua sel yang masing-masing akan membelah menjadi dua
sel. Dalam setiap sel, terdapat satu inti yang mengandung 1 salinan DNA. Ciri-ciri tersebut menunjukkan
aktivitas pembelahan sel pada tahap telofase II.
18. Jawaban: e
Peristiwa yang terjadi pada tahap zigoten sebagai berikut. 1) Sentrosom membelah menjadi dua,
kemudian
bergerak menuju kutub yang berlawanan. 2) Kromosom homolog saling berdekatan dan
berpasangan.
Spermatosit primer (2n)
Spermatosit sekunder
Spermatid
(n)
(n)
Pembelahan meiosis I
Sperma (n)
Membran nukleus menghilang terjadi pada tahap Kromatid telah sampai di kutub berlawanan terjadi
diakinesis. Kromosom saling menjauhi terjadi pada pada tahap telofase. Peristiwa lain yang terjadi pada
tahap diploten. Kromatin berubah menjadi tahap telofase yaitu kromatid menipis dan
kromosom terjadi pada tahap leptoten. Terbentuk- memanjang membentuk kromatin, kumpulan
nya benang-benang spindel terjadi pada tahap dia- kromatin membentuk anak inti, terbentuk membran
kinesis. nukleus di luar anak inti, dan sitokinesis selesai.
19. Jawaban: a
Kandung lembaga yang masak terdiri dari 1 sel telur B . Uraian
didampingi 2 sel sinergid di daerah mikrofil, 3 1. Kolkisin merupakan senyawa yang dapat
antipoda di kalaza, dan 2 inti kutub yang menyatu di menghalangi terbentuknya benang-benang spindel pada
tengah membentuk sel kutub. pembelahan sel. Kolkisin mengakibatkan penggandaan
20. Jawaban: e jumlah kromosom tanaman sehingga mengakibatkan
terbentuknya individu poliploidi. Tanaman yang
bersifat poliploid umumnya memiliki ukuran morfologi menjadi setengah kromosom sel induk maka
lebih besar dibandingkan tanaman diploid. pembelahan meiosis dapat mempertahankan jumlah
kromosom selalu sama pada suatu individu.
2. Kandung lembaga muda mengandung 8 inti haploid
yang identik. Selanjutnya, inti haploid tersebut 6. Pada dasarnya, pembelahan sel dibedakan menjadi
mengalami perkembangan menjadi kandung lembaga dua macam yaitu pembelahan sel secara langsung dan
yang masak. Kandung lembaga yang telah masak secara tak langsung. Pembelahan sel secara langsung
mengandung 8 inti haploid yang berbeda, yaitu 2 inti jika proses pembelahan tidak didahului dengan
sinergid, 1 sel telur, 2 inti badan kutub, dan 3 sel pembentukan gelendong pembelahan dan penampakan
antipoda. Tiga inti di mikrofil membentuk 2 sel kromosom. Adapun pembelahan sel secara tak
sinergid dan 1 sel telur. langsung jika proses pembelahan didahului dengan
pembentukan gelendong pembelahan dan penampakan
3. Pembelahan meiosis memiliki dua hal penting dalam
kromosom. Pem- belahan sel secara langsung disebut
kaitannya dengan kelangsungan hidup organisme.
amitosis, sedangkan pembelahan secara tidak langsung
Pertama karena adanya reduksi kromosom menjadi
meliputi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis.
separuh sehingga dapat menjaga jumlah kromosom
zigot hasil fertilisasi sama dengan induknya. Kedua, 7. Tumbuhnya ekor cecak setelah terputus disebut
adanya variasi genetik yang muncul akibat pindah proses regenerasi. Proses regenerasi dimulai dengan
silang sehingga organisme baru memiliki karakter yang penyembuhan luka kemudian muncul tunas sel-sel yang
baru dan memiliki daya iritabilitas yang lebih luas. belum terdiferensiasi. Sel-sel ekor cecak yang telah
terdiferensiasi (dewasa) mengalami dediferensiasi
4. Angka 1 = tahap pertumbuhan pertama
(diferensiasi kembali) sehingga dapat membelah
Angka 2 = tahap sintesis Angka 3 = tahap kembali. Sel tersebut dapat membelah secara mitosis
pertumbuhan kedua untuk menumbuhkan kembali sel-sel ekor yang
Angka 4 = tahap profase Angka 5 = tahap metafase terputus.
Angka 6 = tahap anafase Angka 7 = tahap telofase
Pada tahap angka 3 terjadi sintesis protein dan
peningkatan energi cadangan. Pada tahap angka 6,
benang-benang spindel memendek dan kromatid
menuju kutub yang berlawanan.
5. Dua hal yang paling penting dalam hal ini adalah 8. Pindah silang adalah tertukarnya lengan kromosom
munculnya variasi genetik dan produksi sel-sel haploid homolog dengan pasangannya. Peristiwa ini tidak
(gamet). Variasi genetik sangat penting karena mengubah jumlah kromosom sel anakan yang
memungkinan keturunannya menjadi berbeda dari dihasilkan. Hasil pembelahan meiosis memiliki jumlah
orang tua, dengan mendapatkan setengah dari kromosom normal, yaitu setengah jumlah kromosom
kromosom induk betina dan setengahnya lagi dari sel induk. Jadi, jumlah kromosom sel gamet lalat
induk jantan. Variasi genetik memungkinkan organisme Drosophila melanogaster t ersebut ada 4 kromosom.
multiseluler untuk lebih mampu beradaptasi dengan 9. Sel akar merupakan sel tubuh tumbuhan. Sel tubuh
lingkungan yang berubah-ubah. Pembelahan meiosis memiliki jumlah kromosom diploid. Pembelahan yang
menghasilkan sel haploid dari sel diploid. Tanpa terjadi pada sel akar adalah pembelahan mi- tosis. Jadi
meiosis setiap generasi baru akan memiliki dua kali jumlah kromosom yang diamati pada saat metafase
lipat jumlah kromosom dari orang tua mereka. Dengan adalah diploid (16 kromosom). Pembelahan mitosis
adanya pengurangan jumlah sel kromosom gamet menghasilkan sel anakan identik dengan sel induk. Jadi,
jumlah kromosom Kromosom diamati pada fase metafase karena pada
fase ini kromosom paling mudah diamati.
Kromosom berjajar pada bidang ekuator sehingga
mudah dilakukan penghitungan jumlah kromosom.
60 Pembelahan Sel
sel setelah pembelahan adalah 16 kromosom.
Hukum I Mendel
Persilangan Monohibrid
1. Peserta didik mampu menganalisis pola pewarisan sifat menurut hukum Mendel dengan tepat setelah melakukan kegiatan
diskusi. 2. Peserta didik mampu menyajikan hasil persilangan pada tanaman dengan benar setelah melakukan kegiatan
penelusuran
informasi dari berbagai sumber. 3. Peserta didik mampu membuat kliping mengenai persilangan pada burung dengan tepat setelah
melakukan kegiatan
penelusuran informasi dari berbagai sumber. 4. Peserta didik mampu menerapkan pengetahuan tentang pewarisan sifat dengan
tepat setelah melakukan kegiatan percobaan.
Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
mencakup
Hukum Mendel
Penyimpangan Semu terhadap Hukum Mendel meliputi
meliputi
Epistasi dan
Polimeri
Komplementer Gen-Gen Atavisme terjadi terjadi
Hipostasi
terjadi melalui
terjadi melalui
Epistasi Dominan
Epistasi Resesif Epistasi
Dominan dan Resesif
Perkawinan
Perkawinan Balik
Uji Silang Resiprok
(Back Cross)
(Test Cross)
• Monohibrid • Hipostasi • Atavisme • Dominan
• Dihibrid • Kriptomeri • Genotipe • Resesif
• Epistasi • Polimeri • Fenotipe
mb
MmBb
Mmbb
mmBb (merah-
(merah-
(putih-daun daun
daun kecil)
besar) besar)
Jadi, warna hasil merah-daun keturunan kecil F1 yang
ditunjukkan mempunyai oleh fenotipe kotak angka
6.
10. Jawaban: e
Hasil persilangan pada soal sebagai berikut. P : & BbMM >< % bbmm
(bulat-merah) (lonjong-kuning) G : BM bm
bM F1 = BbMm (bulat-merah)
bbMm (lonjong-merah) Jadi, genotipe kedua induknya adalah BbMm dan bbMm.
B . Uraian
1. P1 : & BBmm >< (berbuah besar-
% bbMM
rasa hambar) GF1 1 : : Bm bM
BbMm (berbuah besar-rasa manis) P2 : & BbMm >< %
BBmm G2 : BM Bm(berbuah kecil- rasa manis)
(berbuah besar- rasa manis)
Bm
Bk
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk (bulat-
(bulat-
(bulat-
(bulat-hijau) kuning)
hijau)
kuning)
bKBbKK
BbKk
bbKK
bbKk (bulat-
(bulat-
(keriput-
(keriput- kuning)
kuning)
kuning)
kuning)
bk
BbKk
Bbkk
bbKk
bbkk (bulat-
(bulat-
(keriput-
(keriput- kuning)
hijau)
kuning)
hijau)
>< % Ttpp
(tinggi-putih) G2 : TP Tp Tp
tp tPtp
64 Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
F2 :
%
&
Dengan demikian, perbandingan fenotipe hasil keturunan : pendek-ungu F2-nya : pendek-putih adalah
tinggi-ungu = 3 : 3 : : tinggi-putih
1 : 1.
4. Hasil persilangan pada soal sebagai berikut. a. P1 : & BBDD (lebat-licin) >< % bbdd
(jarang-keriput) G : BD bd F1 : BbDd
(lebat-licin) Jadi, genotipe adalah berbuah Flebat-berkulit 1 =
BbDd dan fenotipenya
biji licin. b. P2 : & BbDd (lebat-licin) TP Tp
tP
tp
Tp
TTPp
TTpp
TtPp
Ttpp (tinggi-
(tinggi-
(tinggi-
(tinggi- ungu)
putih)
ungu)
putih)
tp
TtPp
Ttpp
ttPp
ttpp (tinggi-
(tinggi-
(pendek-
(pendek- ungu)
putih)
ungu)
putih)
>< % BbDd
(lebat-licin) G : BD, Bd, bD, bd BD, Bd, bD, bd F2 :
&%
BD Bd bD bd
BDBd
bDbd
Hkhk
CpCCPp
CCpp
CcPp (ungu)
(putih)
(ungu)
cPCcPP
CcPp
ccPP (ungu)
(ungu)
(putih)
cp
CcPp
Ccpp
ccPp (ungu)
(putih)
(putih)
Rp rp F2 :
Jadi, perbandingan walnut : pea =
3 : 1.
hasil keturunan F2-nya adalah
7. Jawaban: c
Persilangan yang menunjukkan peristiwa kriptomeri antara Linnaria maroccana merah dengan putih
sebagai berikut.
66 Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
Gamet RP rP
Rp
rp
RRPp (walnut)
RrPp (walnut)
RrPp (walnut)
rrPp (pea)
cp
CcPp (ungu)
Ccpp (putih)
ccPp (putih)
ccpp (putih)
P1 : & Aabb (merah) >< %
aaBb (putih) G1 : Ab ab aB ab F1 : AaBb → ungu
Aabb → merah aaBb → putih heterozigot aabb → putih homozigot P2 : & AaBb (ungu) >< % aabb
(putih) G2 : AB Ab
ab
2 : AaBb → ungu
aBab F
Rp
RRPp
RRpp
RrPp
Rrpp (walnut)
(rose)
(walnut)
(rose)
rPRrPP
RrPp
rrPP
rrPp (walnut)
(walnut)
(pea)
(pea)
rp
RrPp
Rrpp
rrPp
rrpp (walnut)
(rose)
(pea)
(single)
9. Jawaban: b
Diagram persilangan pada soal sebagai berikut. PG 1 F1 : : : & MMMmm1m1111MMmm1M2 2 2 2 2m2 >< %
&
mmm1m11Mm1M2 2 2m2 %
M1M2
M1m2
m1M2
m1m2
m1M2
M1m1M2M2
M1m1M2m2
m1m1M2M2
m1m1M2m2
m1m2
M1m1M2m2
M1m1m2m2
m1m1M2m2
m1m1m2m2 Apabila
jumlah keturunan yang dihasilkan 400 tanaman, maka jumlah keturunan yang
bergenotipe
× 400 tanaman = 50
m1m1m2m2 sebanyak 1 8 tanaman.
10. Jawaban: c
Peristiwa yang terjadi pada persilangan pewarisan pial ayam tersebut disebut atavisme. Atavisme adalah
interaksi dari beberapa gen yang meng- akibatkan munculnya suatu sifat yang berbeda dengan karakter
induknya. Ada empat macam bentuk pial ayam yaitu walnut, rose, pea, dan single. Hasil persilangan pada
soal sebagai berikut. P1 : & RrPp (pial walnut) >< % Rrpp
(pial rose) G : RP, Rp, rP, rp Rp dan rp F1 :
RP Rp
Rp
rp
× 100% = 37,5%. Adapun
Jadi, persentase keturunan pada F2 yang
berpial walnut adalah 3 8 persentase
× 100% = 12,5%.
keturunan pada F2 yang
berpial single a dalah 1 8
Gamet
rP
rp
RRPp
RRpp
RrPp
Rrpp (pial walnut)
(pial rose)
(pial
(pial rose) walnut)
RrPp
Rrpp
rrPp
rrpp (pial walnut)
(pial rose)
(pial pea)
(pial single)
B . Uraian
1. Pada kasus persilangan tersebut, diketahui bahwa ketika gen H pembawa warna hitam muncul maka
warna kuning yang dibawa oleh gen K tidak muncul. Dengan demikian, gen H epistasis ter- hadap gen K
dan k. Peristiwa ini dikenal dengan nama epistasi dominan yaitu penyimpangan yang terjadi apabila ada
satu gen dominan yang bersifat epistasis. Persilangan pada epistasi dominan akan menghasilkan F2
dengan perbandingan fenotipe = 12 : 3 : 1.
2. Hasil persilangan pada soal sebagai berikut.
P1 : & BBRR >< % BBrr (biru) (putih) G1 : BR Br F1 : BBRr
(100% biru) P2 : & BBRr >< % BBRr
(biru) (biru) G2 : BR BR Br Br F2 : BBRR (biru)
BBRr (biru) BBRr (biru) BBrr (putih) Berdasarkan hasil persilangan tersebut, persentase fenotipe sebagai
× 100% = 75% × 100% = 25%
berikut. Biru = 3 4 Putih = 1 4 Dengan demikian, perbandingan persentase
fenotipe keturunan F2 adalah
biru : putih = 75% : 25%.
3. Diagram persilangan pada soal sebagai berikut.
P1 : & RrPp >< % Rrpp
Ab
AABb
AAbb
AaBb ungu
merah
ungu
aBAaBB
AaBb
aaBB ungu
ungu
putih
ab
AaBb
Aabb
aaBb ungu
merah
putih
%
&
IC
Ic
iC
ic
IICC
IICc
IiCC
IiCc (putih)
(putih)
(putih)
(putih)
IICc
IIcc
IiCc
Iicc (putih)
(putih)
(putih)
(putih)
IiCC
IiCc
iiCC
iiCc (putih)
(putih)
(berwarna)
(berwarna)
IiCc
Iicc
iiCc
iicc (putih)
(putih)
(berwarna)
(putih)
68 Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
69 Biologi Kelas XII
A . Pilihan Ganda
1. Jawaban: a
Pada hukum I Mendel, Mendel melakukan persilangan monohibrid. Mendel melakukan persilangan
tanaman kacang ercis berbiji bulat dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput diperoleh keturunan F1
semuanya tanaman kacang ercis berbiji bulat. Apabila F1 disilangkan
dengan sesamanya akan
Ry
RRYy
Rryy
RrYy
Rryy (merah)
(merah)
(merah)
(merah)
rYRrYY
RrYy
rrYY
rrYy (merah)
(merah)
(kuning)
(kuning)
ry
RrYy
Rryy
rrYy
rryy (merah)
(merah)
(kuning)
(putih) Jadi, perbandingan fenotipe kuning : putih = 12 : 3 : 1.
F2 adalah merah :
9. Jawaban: c
Uji silang (test cross) bertujuan untuk mengetahui suatu individu bersifat homozigot atau heterozigot.
Apabila hasil uji silang menunjukkan beberapa fenotipe keturunan, berarti individu yang diuji bersifat
heterozigot. Sementara itu, individu yang diuji bersifat homozigot jika hasil uji silang menunjukkan
fenotipe keturunan yang sama.
10. Jawaban: b
Diagram persilangan dari soal tersebut sebagai berikut. P1 : & BBMM (bulat-merah) >< % bbmm
(lonjong-kuning) GF1 1 : : BM bm
BbMm (bulat-merah) P2 : & BbMm (bulat-merah) >< % Bbmm
bm
BbMm
Bbmm
bbMm
bbmm (bulat-
(bulat-
(lonjong-
(lonjong- merah)
kuning)
merah)
kuning)
Berdasarkan hasil persilangan tersebut dapat diketahui bahwa: 1) diperoleh keturunan tanaman berbuah
bulat- merah, lonjong-merah, bulat-kuning, dan lonjong- kuning dengan perbandingan 3 : 1 : 3 : 1 ; 2)
diperoleh keturunan tanaman berbuah bulat- kuning dengan genotipe Bbmm dan BBmm; 3) keturunan
tanaman berbuah bulat-merah dan bulat-kuning sebanyak 37,5% serta lonjong- merah dan lonjong-kuning
sebanyak 12,5%.
11. Jawaban: e
Atavisme (interaksi beberapa pasang alel) adalah peristiwa menghilangnya suatu sifat keturunan dan
memunculkan suatu sifat keturunan yang berbeda dengan induknya, tetapi sifat induk akan muncul
kembali pada generasi selanjutnya. Kriptomeri adalah peristiwa munculnya karakter tertentu apabila gen
dominan bersama-sama dengan gen dominan lainnya. Epistasi dan hipostasi adalah peristiwa sebuah atau
sepasang gen yang menutupi ekspresi gen lain yang tidak sealel. Sementara itu, polimeri adalah bentuk
interaksi gen yang bersifat kumulatif (saling menambah). Polimeri terjadi karena adanya interaksi antara
dua gen atau lebih sehingga disebut gen ganda.
12. Jawaban: d
Persilangan pada soal menunjukkan peristiwa kriptomeri. Kriptomeri adalah peristiwa munculnya
karakter tertentu apabila gen dominan bersama- sama dengan gen dominan lainnya. Diagram persilangan
pada soal sebagai berikut. P : & A
abb >< % aaBb
(merah) (putih) G : Ab dan ab aB dan ab F1 : AaBb (ungu)
Aabb (merah) aaBb (putih) Aabb (putih) Jadi, perbandingan keturunan merah : putih = 1 : 1 : 2.
F1 adalah ungu :
72 Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
13. Jawaban: d
Epistasi dan hipostasi adalah interaksi dari beberapa gen yang bersifat saling menutupi. Gen yang bersifat
menutupi disebut epistasis, sedangkan gen yang bersifat tertutupi disebut hipostasis. Hasil persilangan
pada soal sebagai berikut. P : & H
hkk >< % h hKk
(kulit hitam) (kulit kuning) G : Hk hK
hk hk F1 : HhKk (kulit hitam)
50%
Hhkk (kulit hitam) hhKk (kulit kuning) → 25% hhkk (kulit putih) → 25% Dengan demikian,
keturunan F1 berfenotipe
kulit hitam, kuning, dan putih memiliki perbandingan persentase sebesar 50% :
25% : 25%. 14. Jawaban: a
Hasil persilangan pada soal sebagai berikut. P1 : & AaBB >< % aaBb
(ungu) (putih) G1 : AB, aB aB, ab F1 : AaBB ungu AaBb aaBB
putih aaBb P
2 : & aaBb >< % AABb
(putih) (ungu) G2 : aB
AB ab Ab F2 : AaBB
AaBb ungu AaBb Aabb → merah Jadi, fenotipe dan genotipe tanaman P dan Q secara berurutan adalah
putih (aaBb) dan ungu (AABb).
15. Jawaban: b
Diketahui sifat biji besar dominan terhadap biji kecil dan umur pendek dominan terhadap umur panjang.
Diagram persilangan pada soal sebagai berikut. P1 : & AAbb >< % aaBB
(biji besar-umur (biji kecil-umur panjang) pendek) G1 : Ab aB F1 : AaBb
(biji besar-umur pendek)
PG2 2 : : AaBb >< AaBb AB AB Ab Ab aB aB ab ab F2 :
Gamet
AB
Ab
aB
ABAABB
AABb
AaBB Ab
AABb
AAbb
AaBb aBAaBB
AaBb
aaBB ab
AaBb
Aabb
aaBb
× 640 = 80.
Jadi, keturunan yang bersifat homozigot dominan (AABB) dan resesif (aabb) = 16 2 16.
Jawaban: b
Epistasi resesif adalah penyimpangan yang terjadi apabila terdapat gen resesif yang epistasis terhadap gen
dominan lain yang tidak sealel. Adapun diagram persilangan pada soal sebagai berikut. P : & CcAa >< %
CcAa
(rambut hitam) (rambut hitam) G : CA CA
Ca Ca cA cA ca ca F1 :
Persentase keturunan yang menghasilkan mencit berambut hitam dan putih sebagai berikut.
× 100% = 56,25%.
Mencit berambut hitam = 16 9
× 100% = 25%.
Mencit berambut putih = 16 4 Jadi, persentase keturunan mencit berambut hitam dan putih
= 56,25% dan 25%.
ab
AaBb Aabb aaBb aabb
%
&
CA Ca cA ca
CACa
cAca
CCAA
CCAa
CcAA
CcAa (hitam)
(hitam)
(hitam)
(hitam)
CCAa
CCaa
CcAa
Ccaa (hitam)
(putih)
(hitam)
(putih)
CcAA
CcAa
ccAA
ccAa (hitam)
(hitam)
(abu-abu)
(abu-abu)
CcAa
Ccaa
ccAa
ccaa (hitam)
(putih)
(abu-abu)
(putih)
17. Jawaban: b
Hasil persilangan pada soal sebagai berikut. P1 : & CCpp >< % ccPP
(putih) (putih) G1 : Cp cP F1 : CcPp (ungu) P2 : & CcPp >< % ccPP
(ungu) (putih) G2 : CP cP
Cp cPcp F
2 : CcPP (ungu) CcPp (ungu) ccPP (putih) ccPp (putih) Dengan demikian, rasio keturunan F2 =
ungu : putih = 2 : 2.
18. Jawaban: c
Diagram persilangan ikan hias warna merah-ekor pendek (RRpp) dengan ikan hias warna hitam- ekor
panjang (rrPP) sebagai berikut. P1 : & R
Rpp >< % rrPP
(merah-pendek) (hitam-panjang) F1 : RrPp (merah-panjang) P2 : & RrPp >< % RrPp
(merah-panjang) (merah-panjang) F2 : 9 R_P_ (merah-panjang)
3 R_pp (merah-pendek) 3 rrP_ (hitam-panjang) 1 rrpp (hitam-pendek) Jadi, kemungkinan keturunan ikan
hias warna
× 48 = 9 ekor.
merah-ekor pendek adalah 3 16
19. Jawaban: c
Diketahui gen M membawa sifat merah, gen m membawa sifat putih, gen B membawa sifat besar, dan
gen b membawa sifat kecil. Dengan demikian, tanaman yang memiliki fenotipe merah-kecil memiliki
genotipe M_bb (6, 8, 14), sedangkan tanaman yang memiliki fenotipe putih-besar memiliki genotipe
× 100% =
mmB_ (11, 12, 15). Jadi, persentase tanaman yang memiliki fenotipe merah- kecil adalah 3 16
18,75% dan putih-besar × 100% = 18,75%.
adalah 3 16
73 Biologi Kelas XII
20. Jawaban: b
Diagram persilangan pada soal sebagai berikut. P1 : & M1M1M2m2 ><
% m1m1M2m2 (merah) (merah
muda) G
1 : M1M2 m
1M2 M1m
2 m
1m2 F1 : M1m1M2M2 (merah)
M1m1M2m2 (merah
sedang) M1m1M2m2 (merah
sedang) M1m1m2m2 (merah
muda) P2 : & M1m1M2m2 ><
M1M1M2m2 (merah)
G2 : kT KT
kt Kt kTkt F
2: KkTT (besar-manis)
KkTt (besar-manis) KkTt (besar-manis) Kktt (besar-hambar) kkTT (kecil-manis) kkTt (kecil-manis) kkTt
(kecil-manis) kktt (kecil-hambar) Dengan demikian, persentase keturunan F2 yang
bersifat unggul
× 100% = 37,5%.
(tanaman durian berbiji kecil rasa manis) sebesar 3 8 3. Cara mengetahui genotipe bunga
kertas tersebut yaitu dengan melakukan test cross ( uji silang). Test cross dilakukan dengan menyilangkan
individu F1 dengan induknya yang bersifat homozigot resesif. Test
cross bertujuan untuk mengetahui
suatu individu bersifat homozigot atau heterozigot. Apabila hasil uji silang menunjukkan beberapa
fenotipe keturunan, berarti individu yang diuji heterozigot. Jika hasil uji menunjukkan fenotipe yang
sama, berarti individu yang diuji tersebut bersifat homozigot. a. Jika P : bunga merah >< bunga putih
(mm)
F : 100% merah (Mm) Dengan demikian, bunga tersebut bergenotipe MM (homozigot). b. Jika P : bunga
merah >< bunga putih (mm)
F : 50% merah (Mm)
50% putih (mm) Dengan demikian, bunga tersebut bergenotipe Mm (heterozigot).
4. a. Berdasarkan keterangan pada soal dapat disimpulkan bahwa genotipe kedua induknya yaitu: kkMM
(buah kecil-rasa manis homozigot) dan KKmm (buah besar-rasa masam homozigot). b. Untuk mengetahui
fenotipe dan genotipe F1- nya kedua induk disilangkan dan hasilnya sebagai berikut. P1 : % kkMM >< &
KKmm Gamet : kM Km F1 : KkMm Jadi, genotipe F1-nya = KkMm dengan fenotipe = buah besar-rasa
manis.
c. Persilangan yang memiliki antara sifat F1 buah dengan kecil-rasa tanaman manis jeruk
heterozigot sebagai berikut. P1 : % KkMm >< & kkMm
KM KkMM (besar-manis)
KkMm (besar-manis)
km
kkMm (kecil-manis)
kkmm (kecil-masam)
BKBk
bKbk
& Km
kM
kMKkMm
kkMM (besar-manis)
(kecil-manis)
km
Kkmm
kkMm (besar-masam)
(kecil-manis)
Genotipe Fenotipe Jumlah Genotipe
KkMM KkMm Kkmm kkMM kkMm kkmm
3 3
%
&
BK
Bk
bK
bk
BBKK
BBKk
BbKK
BbKk (bulat-
(bulat-
(bulat-
(bulat- kuning)
kuning)
kuning)
kuning)
BBKk
BBkk
BbKk
Bbkk (bulat-
(bulat-
(bulat-
(bulat-hijau) kuning)
hijau)
kuning)
BbKK
BbKk
bbKK
bbKk (bulat-
(bulat-
(keriput-
(keriput- kuning)
kuning)
kuning)
kuning)
BbKk
Bbkk
bbKk
bbkk (bulat-
(bulat-
(keriput-
(keriput- kuning)
hijau)
kuning)
hijau)
Perbandingan fenotipe keturunan F2 adalah
bulat- kuning : bulat-hijau : keriput-kuning : keriput-hijau = 9
×
: 3 : 3 : 1. Jadi, jumlah tanaman yang memiliki fenotipe berbiji bulat warna hijau sebanyak 3 16 640 =
120 tanaman. Sementara itu, jumlah tanaman yang memiliki fenotipe berbiji keriput warna hijau sebanyak
1 × 640 = 40 tanaman.
16 6. Persilangan antara tanaman Linnaria maroccana b erbunga merah (Aabb)
dengan tanaman Linnaria maroccana b erbunga putih (aaBb) sebagai berikut. P1 : & Aabb >< % aaBb
(merah) (putih) G1 : Ab aB ab ab F1 : AaBb (ungu)
Aabb (merah) aaBb (putih) aabb (putih) P2 : & AaBb >< % aabb (ungu) (putih) G2 : AB ab
Aabb (merah) aaBb (putih) aabb (putih) Jadi, perbandingan fenotipe hasil keturunan F2 adalah ungu :
merah : putih = 1 : 1 : 2.
7. Persilangan ayam berjengger rose d engan ayam berjengger pea dapat menghasilkan keturunan ayam
berjengger walnut karena terjadinya penyimpangan hukum Mendel yaitu peristiwa atavisme. Atavisme
mengakibatkan munculnya keturunan dengan suatu sifat yang berbeda dengan induknya. Pada ayam
terdapat empat tipe jengger yaitu rose, pea, walnut, d an single. T
ipe rose bergenotipe RRpp dan tipe pea
bergenotipe rrPP. Jengger walnut merupakan hasil interaksi dua gen dominan R dan P yang berdiri
sendiri. Sementara itu, jengger single merupakan hasil interaksi dua gen resesif r dan p. Diagram
persilangan ayam berjengger rose d an pea s ebagai berikut.
75 Biologi Kelas XII
P1 : & RRpp (rose) >< % rrPP (pea) F1 : RrPp
(walnut) P2 : & RrPp (walnut) >
<% 2 :
RrPp (walnut) F
Jadi, perbandingan fenotipe 3 rose : 3 pea : 1 single.
F2 adalah
9 walnut :
8. a. Gamet yang terbentuk dapat diketahui dari jumlah sifat beda (heterozigot). Pada tanaman mangga
bergenotipe MmTt terdapat dua sifat beda. Oleh karena itu, berdasarkan rumus 2n jumlah gametnya
adalah 22 = 4 buah gamet. b. Kotak Punnet untuk persilangan tersebut
sebagai berikut.
c. Jumlah tanaman mangga yang memiliki fenotipe berbuah masam berdaging tebal (mmTT, mmTt, dan
× 640
mmTt) adalah 1 6 3 = 120 buah.
9. Persilangan yang mengakibatkan keturunannya memberikan ekspresi campuran antara kedua induknya
dapat terjadi karena adanya sifat inter- mediat. Tanaman bunga pukul empat berwarna merah (MM)
disilangkan dengan warna putih (mm) dengan sifat intermediat akan menghasilkan keturunan sebagai
berikut.
Gamet
RP
Rp
rP
RPRRPP
RRPp
RrPP (walnut)
(walnut)
(walnut)
Rp
RRPp
RRpp
RrPp (walnut)
(rose)
(walnut)
rPRrPP
RrPp
rrPP (walnut)
(walnut)
(pea)
rp
RrPp
Rrpp
rrPp (walnut)
(rose)
(pea)
rp
RrPp (walnut)
Rrpp (rose)
rrPp (pea)
rrpp (single)
%
& MTMtmTmt
Mt
MT
mT
mt
MMTT
MMTt
MmTT
MmTt (manis-tebal)
(manis-tebal)
(manis-tebal)
(manis-tebal)
MMTt
MMtt
MmTt
Mmtt (manis-tebal)
(manis-tipis)
(manis-tebal)
(manis-tipis)
MmTT
MmTt
mmTT
mmTt (manis-tebal)
(manis-tebal)
(masam-tebal)
(masam-tebal)
MmTt
Mmtt
mmTt
mmtt (manis-tebal)
(manis-tipis)
(masam-tebal)
(masam-tipis)
76 Pola Pewarisan Sifat pada Hukum Mendel
P1 : & MM (bunga merah) >< % mm
(bunga putih) F1 :
Gamet
MmMm
(merah muda)
m
Mm (merah muda)
10. Diketahui gen M (merah) epistasis terhadap gen H (hijau). Gen M dan gen H bersifat dominan
terhadap gen m dan h (kuning). Adapun diagram persilangan pada soal sebagai berikut. P1 : & MMHh ><
% mmHH
(daun merah) (daun hijau) G1 : MH Mh
mH
F1 : MmHH (daun merah)
MmHh (daun merah) P2 : & MmHH >< % MmHh
18. Jawaban: b
Profase I pada meiosis terjadi peristiwa pindah
silang (crossing over) pada tahap diploten. Pindah
silang terjadi pada kromosom homolog yang saling
melekat. Daerah pelekatan kromosom homolog
disebut kiasma. Kiasma inilah yang menjadi tempat
terjadinya pindah silang. Crossing over h anya
terjadi pada meiosis. Pada peristiwa ini terjadi
pertukaran segmen molekul DNA yang sesuai di
antara kromosom homolog. Hal ini menyebabkan
terjadinya variasi fenotipe pada keturunan
(keanekaragaman individu).
19. Jawaban: d
Gambar pada soal menunjukkan tahap pembelahan
profase I. Pada profase I, kromosom yang terdiri
atas dua kromatid berpasangan dengan homolognya.
Kromosom homolog kemudian saling menjauhi
sehingga terjadi pelekatan berbentuk X yang disebut
kiasma. Kiasma merupakan tempat terjadinya
pindah silang. Adapun pasangan kromosom
homolog bergerak ke arah ekuator dengan sentromer
berada di kutub berlawanan dan masing-masing
kromosom berikatan dengan benang spindel pada
sentromer terjadi pada tahap metafase I. Membran
sel mulai melekuk di bagian tengah terjadi pada
tahap anafase I. Terjadi sitokinesis dan terbentuk
nukleolus terjadi pada tahap telofase I.