SGD 4 KGD LBM 3
SGD 4 KGD LBM 3
SGD 4 KGD LBM 3
1. ROSC : kembalinya sirkulasi spontan stlh dilakukan RJP/ kembalinya ktivitas jantung yg
disertai dgn perfusi jaringan dan usaha pernafasan yg significant stlh henti jantung.
2. Resusitasi jantung paru : upaya untuk mengembalikan fungsi nafas / sirkulasi yg berhenti
oleh berbagai sebab dan membantu memulihkan kembali fungsi jantung & paru ke keadaan
normal.
Step 2
1. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri dada spt tertekan & dijalarkan ke epigastrium ?
2. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan fisik & EKG di skenario ?
3. Mengapa pasien perlu dirawat di ICU ?
4. Apa saja kriteria ROSC ?
5. Bagaimana patofisiologi dari skenario ?
6. Mengapa pasien tiba tiba menjadi tdk responsif stlh diberi penanganan ?
7. Mengapa pasien diberikan aspirin ?
8. Bagaimana penanganan awal di IGD pd pasien di skenario ?
9. Bagaimana resusitasi jantung paru sesuai AHA 2015 ?
10. Apa komplikasi dari kasus di skenario ?
Step 3
1. Mengapa pasien mengeluhkan nyeri dada spt tertekan & dijalarkan ke epigastrium ?
Pasien laki-laki 55 thn (FR sesak : merokok, hipertensi, pola hidup krg sehat)
pembentukan plak di arteri coronaria yg memperdarahi jantung hipertensi mengiritasi
endotel pembuluh darah agregasi platelet mengahmbat aliran darah tdk bs
mengoksigenasi jantung kerja jantung berkurang metabolisme anaerob 1.
Perubahan ATP jd ANP menstimulasi reseptor alfa 1 pd ujung syaraf afferen jantung, 2.
Menghasilkan asam laktat mengakumulasi asam laktat bocornya saluran kalsium
pasien mudah lelah.
Mengeluh nyeri dada krn stimulasi ujung syaraf krn gangguan jantung (ST elevasi infark
miokard akut) sindroma koroner akut : sekumpulan keluhan yg sesuai tanda klinis dari
IMA, dpt tjd krn robekan plak. Plak aterosklerosis ruptur merangsang agregrasi
platelet dislimuti fibrinogen membentuk trombin sumbatan parsial di pembuluh
darah angina tdk stabil. Sumbatan parsial O2 tdk lancar iskemik progresif timbul
pd waktu istirahat. Trombus kaya akan platelet diberi aspirin untuk mengatasi trombus
tdk bs diatasi oklusi trombus penyumbatan total IMA Non stemi tdk ditangani
mikro emboli STEMI merangsang ujung syaraf
Sindroma koroner akut ada 3: angina, Nstemi, stemi
Levine sign : merangsang epigastrium (n. Intercosatalis), leher, lengan kiri
Nyeri alih krn syarafnya bersinaps dari syaraf
Pasien laki-laki 55 thn (FR sesak : merokok, hipertensi, pola hidup krg sehat) pembentukan
plak di arteri coronaria yg memperdarahi jantung hipertensi mengiritasi endotel pembuluh
darah agregasi platelet mengahmbat aliran darah tdk bs mengoksigenasi jantung
kerja jantung berkurang metabolisme anaerob 1. Perubahan ATP jd ANP menstimulasi
reseptor alfa 1 pd ujung syaraf afferen jantung, 2. Menghasilkan asam laktat mengakumulasi
asam laktat bocornya saluran kalsium pasien mudah lelah.
Mengeluh nyeri dada krn stimulasi ujung syaraf krn gangguan jantung (ST elevasi infark
miokard akut) sindroma koroner akut : sekumpulan keluhan yg sesuai tanda klinis dari IMA,
dpt tjd krn robekan plak. Plak aterosklerosis ruptur merangsang agregrasi platelet
dislimuti fibrinogen membentuk trombin sumbatan parsial di pembuluh darah angina
tdk stabil(reversible). Sumbatan parsial O2 tdk lancar iskemik progresif timbul pd waktu
istirahat. Trombus kaya akan platelet diberi aspirin untuk mengatasi trombus tdk bs
diatasi oklusi trombus penyumbatan total IMA Non stemi tdk ditangani mikro
emboli STEMI (irreversible) merangsang ujung syaraf
6. Mengapa pasien tiba tiba menjadi tdk responsif stlh diberi penanganan ?
Infark miokard –> nekrosis sel mati fungsi ventrikel menurun tdk bs memompa
darah ke sel tubuh kontaktilitas menurun kelelahan pd miokardium henti jantung
Fungsi ventrikel menurun CO menurun
7. Mengapa pasien diberikan aspirin ?
Kerusakan plak agregasi platelet diberi antiplatelet berupa aspirin(menghambat e. COX
menhambat tromboxan a2 agregasi platelet minimal)
Terjadi komplikasi : SKA tatalaksana tidak adekuat cardiac arrest ( henti jantung)
Lebih ke CAB :
Call for help RJP siklus 30 : 2 bantuan datang AED lihat ekg
shock able (tanpa nadi pd VT dan VF) shock RJP 5 siklus/2mnt + spinefrin liat EKG
evaluasi Shock RJP + amiodarone 300 mg EKG shock RJP + amiodarone 150 mg
eval shock RJP epinefrin
non shock able (a sistole dan PEA (brakikardi tanpa nadi)) RJP epinefrin eval RJP
epinefrin