Proposal Ronde Keperawatan Cendana
Proposal Ronde Keperawatan Cendana
Proposal Ronde Keperawatan Cendana
Disusun oleh :
1. Tujuan
A. Tujuan umum :
Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi
B. Tujuan khusus:
1) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan yang berasal
dari masalah klien
2) Meningkatkan pola pikir sistematis
3) Mendiskusikan penyelesaian masalah dengan ketua tim dan keluarga
klien
4) Meningkatkan kemampuan untuk memodifikasi rencana keperawatan
2. Materi :
A. Konsep dasar penyakit Anemia
1) DEFINISI
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti
kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi
yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan
penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 2011).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah
merah
kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2012).
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah,
kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per
100 ml darah (Price, 2011).
Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit,
melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan
fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan
melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi
laboratorium.
2) ETIOLOGI
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang
diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam
folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti
perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan
sebagainya.
Penyebab umum dari anemia:
1. Perdarahan hebat
2. Akut (mendadak)
3. Kecelakaan
4. Pembedahan
5. Persalinan
6. Pecah pembuluh darah
7. Penyakit Kronik (menahun)
8. Perdarahan hidung
9. Wasir (hemoroid)
10. Ulkus peptikum
11. Kanker atau polip di saluran pencernaan
12. Perdarahan menstruasi yang sangat banyak
13. Berkurangnya pembentukan sel darah merah
14. Kekurangan zat besi
3). MANIFESTASI KLINIK
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari
berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan
neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku,
anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif
yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan,
gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara
mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai.
Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia.
Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak
mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga
dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa
menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 2012).
4). KOMPLIKASI
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya,
penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek,
gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga
menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada
kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan
dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir
dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan
organ-organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).
5). PATOFISIOLOGI
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum
tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya.
Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan
toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak
diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis
(destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel
darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal
atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan
destruksi sel darah merah.
Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam system
fagositik atau dalam system retikuloendotelial terutama dalam hati dan
limpa. Sebagai hasil samping proses ini bilirubin yang sedang terbentuk
dalam fagosit akan masuk dalam aliran darah. Setiap kenaikan destruksi
sel darah merah (hemolisis) segera direpleksikan dengan meningkatkan
bilirubin plasma (konsentrasi normalnya 1 mg/dl atau kurang ; kadar 1,5
mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera.
Anemia merupakan penyakit kurang darah yang ditandai rendahnya
kadar hemoglobin (Hb) dan sel darah merah (eritrosit). Fungsi darah
adalah membawa makanan dan oksigen ke seluruh organ tubuh. Jika
suplai ini kurang, maka asupan oksigen pun akan kurang. Akibatnya dapat
menghambat kerja organ-organ penting, Salah satunya otak. Otak terdiri
dari 2,5 miliar sel bioneuron. Jika kapasitasnya kurang, maka otak akan
seperti komputer yang memorinya lemah, Lambat menangkap. Dan kalau
sudah rusak, tidak bisa diperbaiki (Sjaifoellah, 1998).
PATHWAY
Ekimosis,
epistaksis,
leukopenia eritropetik trombositopenia perdarahan,
saluran
cerna,
Depresi system imun anemia Hb turun perdarahan
sal.kemih,
perdarahan
Pertahanan Aliran darah Oksihemoglobin turun
cerebral
skunder terganggu perifer menurun
6. Pengorganisasian :
a. Supervisor :
b. Kepala ruang :
c. Perawat Primer :
d. DPJP :
e. Ahli Gizi :
f. PA :
1)
2)
3)
4)