Makalah Metode Grafitasi
Makalah Metode Grafitasi
Makalah Metode Grafitasi
Disusun Oleh :
0402518034
PROGRAM PASCASARJANA
2019
METODE GRAVITASI
BAB I
PENDAHULUAN
Metode gaya berat sebagai salah satu metode geofisika yang banyak
digunakan untuk eksplorasi maupun pemetaan memiliki alat ukur yang disebut
dengan gravity meter. Gravity meter sendiri memiliki banyak macam menurut
spesifikasi dan ketelitiannya serta pembuatnya. Masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Seperti yang kita bayangkan tentu sangat sulit untuk
membangun suatu instrumen yang mampu mengukur anomali gravitasi yang
sangat kecil. Pengukuran gravitasi sendiri tidak menghasilkan suatu nilai
percepatan gravitasi yang absolut, tapi lebih kepada mengestimasi variasi dari
percepatan gravitasi. Namun tentu ini sama sekali tidak menjadi suatu
keterbatasan bagi sebuah instrumen gravity meter, karena yang dibutuhkan untuk
mengidentifikasi variasi struktur geologi hanya perubahan relatif dari percepatan
gravitasi.
Berdasarkan latar belakang yang ada, maka rumusan masalah adalah sebagai
berikut :
BAB II
LANDASAN TEORI
Metode Gravitasi
a. Pendahuluan
Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara suatu benda yang memiliki
massa. Semakin besar kumpulan massa, semakin besar gaya gravitasinya. Newton
mengatakan bahwa gaya tarik antara dua buah benda yang memiliki massa m1 dan m2
dengan persamaan
Metode gravitasi adalah salah satu metode eksplorasi dalam geofisika yang
memanfaatkan sifat gaya tarik antar benda yang didapat dari densitasnya. Prinsip dasar
metode ini didasarkan pada pengukuran nilai gravitasi berdasarkan nilai densitas batuan
di bawah permukaan bumi.
Pada metode gravitasi yang diukur adalah nilai percepatan gravitasi yang dialami oleh
benda sebagai akibat tarikan massa bumi yang nilainya sekitar 9,80665 m/s2 Besarnya
nilai gravitasi dipermukaan bumi dipengaruhi oleh lima faktor utama yaitu garis lintang,
ketinggian tempat pengukuran dari geoid, pasang surut air laut, topografi disekitar daerah
pengukuran dan variasi densitas batuan di dalam permukaan bumi.
Adanya perbedaan densitas (massa jenis) batuan dari suatu tempat dengan tempat lain ini
menimbulkan perbedaan medan gravitasi yang relatif kecil (dalam orde mgal). Oleh
karena itu, kepekaan dan ketelitian alat dalam pengukuran gravitasi ini sangat diperlukan
untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan kondisi di bawah permukaan tanah.
3. interpretasi data.
b. Akusisi Lapangan
Pada saat melakukan Akuisisi data di lapangan hal pertama yang harus dilakukan adalah
menetukan base station, base camp, dan station titik pengukuran untuk mengukur nilai
gravitasi dengan alat gravimeter. Base station merupakan tempat yang memiliki nilai
gravitasi absolute atau nilai gravitasi sebenarnya dari suatu tempat, besar nilainya adalah
berkisar 9.8 gal. biasanya terdapat di BMKG dan di berbagai tempat yang strategis di
suatu daerah. Base camp merupakan tempat untuk malakukan pembuka dan penutup dari
suatu pengukuran di lapangan. Station merupakan tempat titik pengukuran yang ingin
kita ukur. Jumlah nya tergantung dari anomali gravitasi yang ingin kita ukur. Pengukuran
pada titik-titik survei dilakukan dengan metode looping. Metode looping dilakukan
karena untuk menghilangkan kesalahan yang disebabkan oleh pergeseran pembacaan
gravitimeter akibat pembacaan nilai gravitasi yang berbeda di titik yang sama namun
pada waktu yang berbeda. Metode ini muncul dikarenakan alat yang digunakan selama
melakukan pengukuran akan mengalami guncangan, panas dan sebagainya, sehingga
menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut.
c. Pengolahan Data
Pengolahanan data metode gravitasi secara umum dipisahkan menjadi dua macam, yaitu
proses dasar dan proses lanjutan. Proses dasar mencakup seluruh proses berawal dari nilai
pembacaan alat di lapangan sampai diperoleh nilai anomali bouguer di setiap titik
pengamatan yang diproses dengan menggunakan komputer dengan Microsoft Excel.
Sedangkan proses lanjutan merupakan proses untuk mempertajam kenampakan geologi
pada daerah penyelidikan yaitu pemodelan dengan menggunakan software Surfer 9 dan
GRAV2DC. Dalam pengolahan data gravitasi terdapat beberapa tahapan dengan
pengaruh koreksi-koreksi untuk mendapatkan nilai gravitasi yang sesuai disuatu titik
pengukuran :
- Drift Correction
Koreksi ini dilakukan untuk menghilangkan pengaruh perubahan kondisi alat (gravity
meter) terhadap nilai pembacaan. Koreksi apungan muncul karena gravity meter
selama digunakan untuk melakukan pengukuran akan mengalami goncangan,
sehingga akan menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat tersebut.
Koreksi ini dilakukan dengan cara melakukan pengukuran dengan metode looping,
yaitu dengan pembacaan ulang pada titik ikat (base station) dalam satu kali looping,
sehingga nilai penyimpangannya diketahui.
- Tidal Correction
Perubahan harga gravitasi suatu tempat terhadap waktu juga disebabkan oleh pasang
surut bumi padat akibat tarikan benda-benda angkasa khususnya matahari dan bulan.
Perubahan tersebut bersifat periodik sesuai dengan posisi relatif bumi - bulan -
matahari. Koreksi pasang surut ini adalah untuk menghilangkan gaya tarik yang
dialami bumi akibat bulan dan matahari, sehingga di permukaan bumi akan
mengalami gaya tarik naik turun. Hal ini akan menyebabkan perubahan nilai medan
gravitasi di permukaan bumi secara periodik. Koreksi pasang surut juga tergantung
dari kedudukan bulan dan matahari terhadap bumi. Pada saat posisi bulan tepat di atas
pengukuran, maka akan ada tarikan yang sangat kuat dari bulan. Sehingga,
berpengaruh terhadapa hasil pengukuran.
- Latitude Correction
Disebut juga koreksi lintang yang digunakan untuk mengkoreksi gayaberat di setiap
lintang geografis karena gayaberat tersebut berbeda yang disebabkan oleh adanya gaya
sentrifugal dan bentuk ellips bumi. Dari koreksi ini akan diperoleh anomali medan
gayaberat. Medan anomali tersebut merupakan selisih antara medan gayaberat observasi
dengan medan gravitasi teoritis (gravitasi normal).
gφ= 978, 031.8 (1 + 0,005 302 4 Sin2 φ – 0,000 000 59 Sin2 2φ)
Koreksi ini untuk menghilangkan efek gravitasi yang disebabkan oleh mantel dan inti
bumi. Karena dalam eksplorasi, kita lebih konsen ke lapisan kerak bumi.
- Elevation Correction
Koreksi udara bebas merupakan koreksi akibat perbedaan ketinggian sebesar h dengan
mengabaikan adanya massa yang terletak diantara titik pengukuran dengan geoid
referensi. Koreksi ini dilakukan untuk mendapatkan anomali medan gayaberat di
topografi. Untuk mendapat anomali medan gravitasi di topografi maka medan gravitasi
teoritis dan medan gravirasi observasi harus sama-sama berada di topografi, sehingga
koreksi ini perlu dilakukan.
2. Bougue Correction
- Terrain Correction
Koreksi medan atau topografi dilakukan untuk mengkoreksi adanya pengaruh bukit dan
lembah di skitar titik pengukuran. Karena adanya tarikan massa dari bukit menyebabkan
pegas menyimpang ke atas dari keadaan normalnya. Sehingga nilai gravitasi yang terbaca
menjadi berkurang. Sama halnya dengan terdapat nya massa kosong yaitu lembah yang
menyebabkan pegas menyimpang ke atas dari posisi normalnya. Sehingga nilai gravitasi
yang terbaca pun menjadi berkurang. Oleh karena itu, pada korekasi terrain ini nilainya
ditambahkan.
Bouguer Anomali
Bab III
dan
Keterangan :
m = massa beban (kg)
k = konstanta elastik pegas (N/m)
∆x = perubahan panjang pegas (m)
∆g = perubahan gaya berat (m/s2)
3.2 Peralatan
Peralatan Geofisika yang digunakan untuk pengukuran gravitasi permukaan
termasuk gravimeter, sebuah cara mendapatkan posisi dan sarana yang sangat akurat
menentukan perubahan relatif dalam ketinggian. Gravimeters dirancang untuk
mengukur perbedaan yang sangat kecil dimedan gravitasi dan sebagai hasilnya
merupakan instrumen yang sangat halus. Gravimeter ini rentan terhadap shock
mekanis selama transportasi dan penanganan.
Alat-alat yang digunakan dalam pengambilan data di darat adalah:
1. Gravimeter La Coste Romberg G-502
2. Piringan
3. GPS
4. Tali sebagai meteran jarak antar stasiun
5. Peta Geologi dan peta Topografi
6. Penunjuk Waktu
7. Alat tulis
8. Kamera
9. Pelindung Gravitimeter
Gambar 2.4
A-10 Gravimeter
Gambar 2.5
Scientrex CG3/3M
Gambar 2.6
FG-5 LaCoste Romberg
Alat ini menggunakan prinsip gerak jatuh bebas. Suatu objek dijatuhkan ke dalam
suatu vakum. Objek yang jatuh bebas tersebut dipantau dengan menggunakan laser
inferometer berkemampuan tinggi. Arah dari benda yang dijatuhkan ini merujuk pada
spring aktif atau biasa disebut Superspring.
Spesifikasi Alat
Keakuratan mutlak : +/- 2Gal
P e n gu k u r a n p r e s i s i : +/- 1Gal
Waktu terintegrasi ke 1 gal : 1 jam
Operasi alat : Dalam dan luar lapangan
Dapat diubah sesuai dengan lokasi misalnya gravitasi di lautan dan di darat.
Dilengkapi dengan alat penginderaan jarak jauh dan alat pencatat.
Gambar 2.7
Worden Gravimeter
setempat. Jarak antar titik pengukuran pada keadaan normal ± 5 km, tergantung dari
medan yang akan diukur dengan pertimbangan berdasarkan pada kecenderungan
(trend) geologi di daerah survei.
Metode kitaran/looping diharapkan untuk menghilangkan kesalahan yang
disebabkan oleh pergeseran pembacaan gravity meter. Metode ini muncul
dikarenakan alat yang digunakan selama melakukan pengukuran akan mengalami
guncangan, sehingga menyebabkan bergesernya pembacaan titik nol pada alat
tersebut
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Metode gravity dilakukan untuk menyelidiki keadaan bawah permukaan
berdasarkan perbedaan rapat masa cebakan mineral dari daerah sekeliling
(r=gram/cm3).
REFERENSI
2. Mussett, Alan E., Khan, M. Aftab. Looking In to The Earth. Cambridge University
Press, New York.
3. Telford, et all. 1976. Applied Geophysics. New York: Cambridge University Press.