Kebun
Kebun
Kebun
PENDAHULUAN
Kesehatan jiwa merupakan hal yang dibutuhkan oleh setiap orang untuk
keseimbangan, merasa puas, pencapaian diri dan optimis (Stuart & Laraia, 2007).
Kesehatan Jiwa adalah bagian internal dari upaya kesehatan yang bertujuan
jiwa sebagai suatu kondisi mental yang sejahtera yang memungkinkan hidup
harmonis dan produktif, sebagai bagian dari kualitas hidup seseorang dengan
sangat luas dan kompleks serta saling berhubungan satu dengan lainnya. Apabila
gangguan mental seolah – olah bukan masalah. Dengan adanya indikator baru,
yaitu DALY (Disabilitty Adjusted Life year) diketahui bahwa gangguan mental
psikiatrik merupakan masalah utama secara internasional (Yosep, 2011)
realitas, merasakan dan menunjukan emosi dan berperilaku yang dapat diterima
secara rasional (Stuart & Laraia, 2005). Apabila orang sudah mengalami
salah satu unsur kehidupan yang terpenting. Dalam masyarakat umum terdapat
skizofrenia ini bisa terjadi pada hampir setiap tingkat usia : modus pada 30 – 35
tahun kurang lebih 10% terjadi pada golongan usia 20 tahun 65% pada rentang
usia 20 - 40 tahun, dan 25% terjadi pada golongan usia di atas 40 tahun. Tidak
terlalu besar, namun jumlah penderita skizofrenia di dunia terus bertambah.
(Maramis, 2004).
Perilaku yang sering muncul pada pasien skizofrenia menurut Stuart &
Larai (2007): motivasi kurang (81%), isolasi sosial (72%), perilaku makan dan
tidur buruk (72%), sukar menyelesaikan tugas (72%), sukar mengatur keuangan
(72%), penampilan tidak rapi (64%), lupa melakukan sesuatu (64%), kurang
perhatian pada orang lain (56%), sering bertengkar (47%), bicara pada diri
sendiri (41%), dan tidak teratur makan obat (47%). Tanda gejala utama klien
dengan episode depresi adalah sedih yang mendalam, berkurangnya energi dan
menurunnya aktivitas gejala tambahan yang meliputi adalah harga diri rendah , 4
kepercayaan diri kurang, rasa bersalah, pesimis, tidur terganggu, tidak nafsu
Dari data yang diperoleh di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Banyumas
periode 01 januari 2013 sampai dengan 30 juli 2013 harga diri rendah masuk
dalam 10 besar diagnosa keperawatan ruang sadewa dan ruang bima yaitu
sejumlah 37 pasien dalam periode tersebut. Gangguan harga diri rendah akan
terjadi jika kehilangan kasih sayang, perlakuan orang lain yang mengancam, dan
hubungan interpersonal yang buruk. Tingkat harga diri seseorang berada dalam
rentang tingi sampai rendah. Individu yang memiliki harga diri tinggi
menghadapi linkungan secara aktif dan mampu berinteraksi secara efektif untuk
merunbah serta cenderung merasa aman. Individu yang memiliki harga diri
lingkungan yang lebih dikenal dan menyenakan bagi pasien akan berpengaruh
selama perawatan dan mempermudah upaya perawatan dirumah sakit. Penelitian 6tersebut
menunjukan bahwa linkungan yang dimodifikasi dengan prinsip
B. Rumusan masalah
Dari data yang diperoleh di RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Banyumas
periode 01 januari 2013 sampai dengan 30 juli 2013 harga diri rendah masuk
dalam 10 besar diagnosa keperawatan ruang sadewa dan ruang bima yaitu
Banyumas”.
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Banyumas
D. Manfaat penelitian
a) Bagi peneliti
b) Bagi Responden
E. Penelitian Terkait
1. Penelitian terkait dengan penelitian ini telah dilakukan oleh (Mubin, 2009)
series design pada populasi RW 09, 11 dan 13 dengan total sampel 11 pasien.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara sampling Jenuh
rumah sakit maupun pusat kesehatan masyarakat. 11Penelitian yang akan saya lakukan yaitu pengaruh
terapi lingkungan
pada pasien harga diri rendah terhadap peningkatkan harga diri. Metode yang
peserta.
Persamaan dengan penelitian yang akan saya lakukan terletak pada
(Milieu Therapy), perbedaan dengan penelitian yang akan saya lakukan yaitu
pada sampelnya, dalam penelitiian yang akan saya lakukan sampelnya orang
1. Definisi
berupa orang – orang lingkungan atau benda – benda dan kegiatan – kegiatan
terapeutik atau kegiatan yang mendukung kesembuhan (Yosep, 2011). 14Pengertian lainnya adalah
tindakan dengan memanipulasi dan memodifikasi
unsur yang sudah ada pada lingkungan yang sangat berpengaruh positif pada
fisik dan psikis seseorang dan dapat mendukung proses penyembuhan pada
sendiri terdiri dari sistem internal dan sistem eksternal. Sistem internal
manusia terdiri atas jenis – jenis sub sistem yang meliputi biological,
meliputi ; sesuatu di luar batas internal seperti udara, iklim, air, bangunan
termasuk diantaranya hal yang tidak dapat diraba seperti : sosial, budaya,
politik, dan ekonomi (Yosep, 2011). 15Terapi lingkungan dikembangkan oleh Sullivan (1892-1949) tujuan
peran ahli terapi, yang berarti bahwa ahli terapi berpartisipasi dalam
hubungan dan mengobservasi kemajuan hubungan. Sullivan juga
2012).
lingkungannya
karakteristik :
komunikasi terapeutik.
2) Perawat yang menciptakan suasana yang aman dari bendabenda atau keadaan-keadaan yang
menimbulkan terjadinya
baik secara fisik maupun secara psikologis kepada pasien 225. KONSEP DAN PRINSIP TERAPI
LINGKUNGAN
fisik.
a. Keamanan
dan pelayanan yan aman yang meliputi kunnci pintu,ruang isolasi dan
pasien.
c. Validasi
d. Struktur
kerja staf-staf dan staf-pasien,apat-rapat rutin dan apat kasus pasien. 23e. Keterlibatan
Pasien dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan, kegiatan,
menyusun rencana.
f. Komunikasi terbuka
g. Lingkungan fisik
psikoterapi, peningkatan harga dan nilai diri pasien, dan juga bisa
masyarakat. Memberikan kesempatan pada keluarga 25untuk tetap mengakui keberadaan pasien serta
individu serta sangat dipengaruhi oleh social budaya. 27d) Lingkungan Psikososial.
dengan pasien:
(1) Tingkah laku dikomunikasikan dengan jelas
pasien.
tanda pengenal bagi petugas kesehatan. 296. JENIS-JENIS KEGIATAN TERAPI LINGKUNGAN
a. Terapi rekreasi
Perawat dalam terapi ini dapat sebagai leader atau bekerja sama
denagn orang lain yang ahli dalam bidangnya karena harus sesuai
2) Terapi musik
biasanya memilih musik yang sentimentil, sedangkan pasien 30yang gembira memilih lagu yang gembira
dan menuntut
banyak gerak.
kegiatan.
Terapi dengan membaca seperti novel, majalah dan bukubuku lain. Dimana pasien diharapkan untuk
mendiskusikan
c. Pet therapy
Terapi ini bertujuan untuk menstimulasi respon pasien yang tidak
berkebun adalah salah satu bentuk terapi aktif. Terapi berkebun telah
hidup. Terapi berkebun adalah terapi yang unik karena terapi ini
membuat pasien berhubungan dengan makhluk hidup yaitu tumbuhtumbuhan yang memerlukan
perawatan yang tidak boleh diskriminaif
(Yosep, 2011).
1) Kognitif
2) Sosial
3) Perkembangan Psikologis
bertanggung jawab untuk memelihara dan merawat tumbuhan 35hidup membuat pasien merasa lebih
produkttif dan merasa
4) Peningkatan Fisik
a. Pasien harga rendah diri (low self esteem) , depresi (depression) bunuh
diri (suicide). Syarat lingkungan secara psikologis harus memenuhi halhal sebagai berikut :
1) Ruangan aman dan nyaman
keadaan terkunci.
mudah dipantau oleh petugas kesehatan. 375) Tata ruangan menarik dengan cara menempelkan poster
yang cerah
Lingkungan sosial:
bertahap.
membiarkan pasien sendiri terlalu lama di ruangannya 387. TERAPI LINGKUNGAN SESUAI DENGAN
TINGKATAN USIA
b. Remaja
Pada masa ini masalah yang dihadapi bukan saja masalah perilaku
sekolah.
c. Dewasa
Masalah yang dihadapi bisa percobaan bunuh diri, penurunan kognitif
masalahnya.
d. Pasien skizofrenia
mengerti dia. 40
D. Kerangka konsep
Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat peneliti paparkan dalam Gambar 2.2
berikut :
E. Hipotesis penelitian
41