Kapasitas Dan Pengertian Tarfik

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SISTEM KOMUNIKASI SELULER


“KAPASITAS & PENGERTIAN TRAFIK PADA SELULER”

Disusun Oleh :
Kelompok 10 (JTD/3E)
1. Ikke Febriyana W ( 09 / 1741160001 )
2. M Firdig Hidayat A ( 16 / 1741160014 )

POLITEKNIK NEGERI MALANG


PROGRAM STUDI JARINGAN TELEKOMUNIKASI DIGITAL
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
2019
Jl. Soekarno Hatta 9 Malang 65141
Telp. (0341)404424-404425 Fax. (0341)404420
www.polinema.ac.id
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sekarang ini hampir semua instrument telekomunikasi bergerak menggunakan teknologi


yang berbasis selluler. Sistem Telekomunikasi bergerak berbasis selluler menawarkan
kelebihan dibandingkan dengan Sistem Wireline (jaringan kabel), yaitu mobilitas sehingga
pengguna dapat bergerak kemanapun selama masih dalam cakupan layanan Operator. Selain
itu masalah penerimaan sinyal RF (Radio Frekuensi) juga menjadi faktor yang sangat penting
dalam sistem komunikasi Wireless. Rendahnya kualitas level sinyal penerima ini yang
mengakibatkan sering terjadinya kegagalan proses panggilan atau biasa yang disebut dengan
Drop call. Oleh karena itu perlu dilakukan proses monitoring dan analisa yang berkelanjutan
guna memantau kinerja sistem ini. Dari analisa trafik tersebut dapat dilihat letak
permasalahan yang mengakibatkan buruknya performansi suatu jaringan Telekomunikasi.

Pertumbuhan trafik internet di Indonesia selama dekade tahun terakhir terbilang sangat
tinggi. Bahkan para operator telekomunikasi, saat ini lebih cenderung menjual layanan data
dari pada layanan suara. Untuk mengetahui karakteristik hubungan kausalitas (sebab-akibat)
trafik internet spasial umumnya dilakukan analisis perhitungan korelasi. Namun pada analisis
menggunakan perhitungan korelasi hanya menunjukkan ada tidaknya hubungan korelasi
antara trafiknya sedangkan arah hubungan antara trafik internet sama sekali tidak diketahui.
Menggunakan data trafik Round Trip Time (RTT) pada beberapa router dan dianalisis
menggunakan spasial korelasi. Sedangkan pada analisis yang lain menggunakan data trafik
TCP dan UDP dengan membanding distribusi zipf masing-masing trafiknya.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Trafik

Trafik adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ke tempat yang lain secararandom.
Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

 Besar/banyaknya perpindahan object.

 Arah/destinasi perpindahan object

 Waktu pemindahan

 Sarana yang digunakan untuk mengatur trafik.

Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objeknya adalah pembicaraan (informasi). Jika satu
jalur sudah terpakai untuk mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak dapat
digunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain. Jika pembicaraan sudah selesai barulah
jalur tersebut dapat dipakai untuk yang lain. Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran
sentral telepon. Intensitas lalu lintas berubah-ubah dari waktu ke waktu, hari ke hari dan
bulan ke bulan. Oleh sebab itu, dikenal jam sibuk, hari sibuk dan bulan sibuk. Kesibukan
yang berbeda-beda untuk setiap tempat. Sebab itu, untuk jumlah telepon yang sama, maka
kapasitas sentral telepon yang dibutuhkan tidak sama. Secara umum trafik dapat diartikan
sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan
telekomunikasi. Besar dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu,
sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal
tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan
(Network Performance) dan mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service).
2.2 Besaran Trafik

Volume Trafik, didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan. Intensitas Trafik,
didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan
tertentu (per satuan waktu).

Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan istilah ”Erlang”. Yang dimaksud dengan
1 erlang adalah 1 jam waktu untuk berhubungan terjadi dalam selang waktu satu jam Besaran
yang dipakai untuk menyatakan besar trafik telekomunikasi (A Erlang) adalah banyak dan
lamanya pembicaraan, dapat ditulis dengan persamaan 2 berikut ini:

Dimana :

A = besarnya trafik (satuan erlang)

C = banyaknya pembicaraan yangdisalurkan dalam satu satuan waktu (jam) dengan

satuannya adalah call / jam.

T = rata-rata lamanya pendudukan jalur oleh satu pembicaraan disebut jugaHolding time
dengan satuannya adalah jam . Rumus di atas jika ditinjau dari satuan menjadi persamaan
berikut ini:

Sebagai Contoh:

Misalkan terdapat 40 sambungan perjam dilayani lewat suatu saluran. Masing-masing


sambungan dengan rata-rata melakukan hubungan panggilan 3 menit. Maka jumlah waktu
hubungan panggilan adalah = 40/jam x 3/60 jam = 2 jam/jam Maka dapat dikatakan bahwa
volume trafik adalah 2 erlang.

2.3 Parameter-Parameter Unjuk Kerja Trafik

Parameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik
telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama:

1. Dial tone delay adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu sebelum
panggilannya diputuskan ditolak. memiliki karakteristik sebagai berikut:
Sejumlah besar call user bersaing untuk mendapatkan sejumlah kecil ”server” (dial tone
connections, dial tone generators) . Diasumsikan bahwa user akan menunggu selama
”kanal” masih tersedia.

2. Probabilitas layanan tertolak adalah kemungkinan trunk tidak tersedia untuk panggilan
tersebut. kemungkinan bahwa service trunk tidak tersedia, memiliki karakteristik yang
hampir sama dengan dial tone delay, yaitu:

Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas. Diasumsikan
bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu. User diberikan akses
ke trunk atau diberikan nada sibuk. User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah
menerima nada sibuk dan diberikan perlakuan yang sama sebelumnya.

2.4 Parameter-parameter performansi Trafik

Parameter-parameter ini digunakan untuk mengidentifikasi kegagalan yang terjadi pada


jaringan. Parameter-parameter tersebut antara lain:

a. Occupancy

Occupancy sebuah sistem adalah perbandingan antara trafik yang dibebankan kepada
kanal terhadap kapasitas kanal itu sendiri, dengan persamaan berikut ini:

Dimana :

O = Occupancy

A = Intensitas Trafik (Erlang)

N = Jumlah Kanal

Hal ini, menunjukkan berapa persen tingkat kerja dan beban yang diberikan terhadap
kanal tersebut masih dapat bekerja dengan baik. Semakin tinggi occupancy maka
semakin efisiensi suatu sistem.

b. Succesfull Call Ratio (SCR)


SCR merupakan hubungan antara jumlah panggilan yang mendapat sinyal jawaban
dengan total panggilan. Dalam Manajemen Jaringan dibutuhkan ketersediaan data real
time yang akurat dengan jumlah yang cukup. Data performasni jaringan
merupakan output dalam bentuk laporan diperoleh dengan cara:

 Automatic

 Terjadwal

 Demand (sesuai permintaan)

 Exception (pengecualian).

2.5 Macam- macam Trafik

Terdapat 3 macam trafik, yaitu:

1. Offered Traffic (A) adalah trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan.

2. Carried Traffic (Y) adalah trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran.

3. Loss Traffic (R) adalah trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.

Selanjutnya ketiga macam trafik tersebut dapat digambarkan pada Gambar 1 di bawah
ini :

Gambar 1. Macam-macam Trafik

Dimana :
G = Elemen gendeng ( Switching network)

2.6 Parameter Pengguna Jalur Trafik

Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter, yaitu :

1. Calling Rate adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama
waktu pengamatan tertentu. Atau sering disebut juga sebagai intensitas call tiap jalur
trafik (kanal) selama jam sibuk.

2. Holding Time adalah rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan.

Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian (circuit) dimana sutau
komunikasi individual bisa dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah: kanal RF, time
slot,saluran transmisi, trunk atau bahkan switch. Carried trafic adalah trafik yang
diteruskan, sedangkan offered traffic adalah volume trafik yang datang menuju switch.

2.7 Distribusi Probabilitas

 Distribusi Poisson

Beberapa asumsi pada distribusi Poisson:

- Jumlah sumber panggilan tak terhingga

- Jumlah saluran yang menumpang panggilan tak terhingga

- Kedatangan panggilan acak dengan rata-rata jumlah panggilan yang datang konstan

- Pola pendudukan kanal eksponsif negative

Harga mean = harga variansi

= mean jumlah saluran yang diduduki selama 1 jam, dalam 1 jam pengamatan.

= Jumlah Erlang ( Intensitas Trafik).

 Distribusi Erlang

Beberapa asumsi pada distribusi Erlang:


- Jumlah sumber panggilan tak terhingga

- Jumlah saluran yang menumpang panggilan tak terhingga

- Kedatangan panggilan acak dengan rata-rata jumlah panggilan yang datang konstan

Pola pendudukan kanal eksponsif negative

Harga mean = harga variansi

= mean jumlah saluran yang diduduki selama 1 jam, dalam 1 jampengamatan

= Jumlah Erlang ( Intensitas Trafik).

Apabila semua saluran sedang terpakai maka panggilan berikutnya tidak dapat dilayani
(hilang/loss). Semua saluran bebas selalu dapat diduduki oleh panggilan yang datang.

 Grade Of Service (GOS)

Grade of Service (GOS) adalah probabilitas panggilan ditolak (diblok) selama jam
sibuk. Secara sederhana pengertiannya sebagai berikut, untuk GOS sebesar 2% berarti
100 panggilan akan terdapat 2 panggilan yang tidak mendapatkan saluran atau diblok
oleh sistem. GOS selalu dihitung saat jam sibuk, didefinisikan dengan persamaan
dibawah ini:

Dalam lingkungan komunikasi wireless, target desain GOS adalah 2% atau 5%.
Tabel GOS diperlukan untuk mengetahui berapa kanal yang dibutuhkan untuk minimum
GOS yang disyaratkan. Terdapat perbedaan antara blocking rate dan blocking
probability. Blocking rate didefinisikan sebagai jumlah yang terukur dari suatu base
station, sedangkan blocking probability didefinisikan sebagai peluang suatu panggilan di-
blockkarena ketiadaan kanal bebas pada suatu base station. Pada sejumlah kanal ketika
beban bertambah maka blocking probability juga meningkat. Blocking
probability digunakan sebagai ukuran Grade Of Service (GOS).
 Blocking

Blocking adalah suatu kemampuan sistem untuk menolak melayani panggilan


karena kanal yang tersedia sudah berisi (Tingginya jumlah panggilan yang tidak
sebanding dengan jumlah kanal yang tersedia). Terdapat dua jenis Bloking , yaitu :

1. Blocking Call Set Up, terjadinya banyak percobaan pengulangan melakukan


panggilan.

2. Blocking Kanal Suara, jika panggilan datang sebagian tidak dapat dilayani karena
tidak mendapatkan kanal suara.
BAB III

PENUTUP

3.1 Trafik adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ke tempat yang lain
secararandom.

3.2 Volume Trafik, didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan.

3.3 Parameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik
telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama yaitu dial tone delay dan
probabilitas layanan tertolak.

3.4 Performansi trafik mempunyai dua parameter yaitu occupancy dan succesfull call
ratio.

3.5 Trafik mempunyai 3 macam yaitu offered traffic, carried traffic, dan loss traffic.

3.6 Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter, yaitu calling rate dan holding
time.

3.7 Distribusi probabilitas dibagi menjadi 4 yaitu distribusi poisson, distribusi erlang,
grade of service, dan blocking.

Anda mungkin juga menyukai