Kapasitas Dan Pengertian Tarfik
Kapasitas Dan Pengertian Tarfik
Kapasitas Dan Pengertian Tarfik
Disusun Oleh :
Kelompok 10 (JTD/3E)
1. Ikke Febriyana W ( 09 / 1741160001 )
2. M Firdig Hidayat A ( 16 / 1741160014 )
PENDAHULUAN
Pertumbuhan trafik internet di Indonesia selama dekade tahun terakhir terbilang sangat
tinggi. Bahkan para operator telekomunikasi, saat ini lebih cenderung menjual layanan data
dari pada layanan suara. Untuk mengetahui karakteristik hubungan kausalitas (sebab-akibat)
trafik internet spasial umumnya dilakukan analisis perhitungan korelasi. Namun pada analisis
menggunakan perhitungan korelasi hanya menunjukkan ada tidaknya hubungan korelasi
antara trafiknya sedangkan arah hubungan antara trafik internet sama sekali tidak diketahui.
Menggunakan data trafik Round Trip Time (RTT) pada beberapa router dan dianalisis
menggunakan spasial korelasi. Sedangkan pada analisis yang lain menggunakan data trafik
TCP dan UDP dengan membanding distribusi zipf masing-masing trafiknya.
BAB II
PEMBAHASAN
Trafik adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ke tempat yang lain secararandom.
Pengaturan lalu lintas harus mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
Waktu pemindahan
Dalam lalu lintas telekomunikasi maka objeknya adalah pembicaraan (informasi). Jika satu
jalur sudah terpakai untuk mengalirkan satu pembicaraan, maka jalur itu tidak dapat
digunakan untuk menyalurkan pembicaraan lain. Jika pembicaraan sudah selesai barulah
jalur tersebut dapat dipakai untuk yang lain. Volume lalu lintas ini akan menentukan ukuran
sentral telepon. Intensitas lalu lintas berubah-ubah dari waktu ke waktu, hari ke hari dan
bulan ke bulan. Oleh sebab itu, dikenal jam sibuk, hari sibuk dan bulan sibuk. Kesibukan
yang berbeda-beda untuk setiap tempat. Sebab itu, untuk jumlah telepon yang sama, maka
kapasitas sentral telepon yang dibutuhkan tidak sama. Secara umum trafik dapat diartikan
sebagai perpindahan informasi dari satu tempat ke tempat lain melalui jaringan
telekomunikasi. Besar dari suatu trafik telekomunikasi diukur dengan satuan waktu,
sedangkan nilai trafik dari suatu kanal adalah lamanya waktu pendudukan pada kanal
tersebut. Salah satu tujuan perhitungan trafik adalah untuk mengetahui unjuk kerja jaringan
(Network Performance) dan mutu pelayanan jaringan telekomunikasi (Quality of Service).
2.2 Besaran Trafik
Volume Trafik, didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan. Intensitas Trafik,
didefinisikan sebagai jumlah total waktu pendudukan dalam suatu selang pengamatan
tertentu (per satuan waktu).
Untuk menggambarkan ukuran kesibukan digunakan istilah ”Erlang”. Yang dimaksud dengan
1 erlang adalah 1 jam waktu untuk berhubungan terjadi dalam selang waktu satu jam Besaran
yang dipakai untuk menyatakan besar trafik telekomunikasi (A Erlang) adalah banyak dan
lamanya pembicaraan, dapat ditulis dengan persamaan 2 berikut ini:
Dimana :
T = rata-rata lamanya pendudukan jalur oleh satu pembicaraan disebut jugaHolding time
dengan satuannya adalah jam . Rumus di atas jika ditinjau dari satuan menjadi persamaan
berikut ini:
Sebagai Contoh:
Parameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik
telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama:
1. Dial tone delay adalah jumlah waktu maksimum pelanggan harus menunggu sebelum
panggilannya diputuskan ditolak. memiliki karakteristik sebagai berikut:
Sejumlah besar call user bersaing untuk mendapatkan sejumlah kecil ”server” (dial tone
connections, dial tone generators) . Diasumsikan bahwa user akan menunggu selama
”kanal” masih tersedia.
2. Probabilitas layanan tertolak adalah kemungkinan trunk tidak tersedia untuk panggilan
tersebut. kemungkinan bahwa service trunk tidak tersedia, memiliki karakteristik yang
hampir sama dengan dial tone delay, yaitu:
Sejumlah besar user bersaing untuk mendapatkan sejumlah trunk terbatas. Diasumsikan
bahwa tidak ada delay yang diberikan untuk menunggu. User diberikan akses
ke trunk atau diberikan nada sibuk. User dapat memulai usaha panggilan kembali setelah
menerima nada sibuk dan diberikan perlakuan yang sama sebelumnya.
a. Occupancy
Occupancy sebuah sistem adalah perbandingan antara trafik yang dibebankan kepada
kanal terhadap kapasitas kanal itu sendiri, dengan persamaan berikut ini:
Dimana :
O = Occupancy
N = Jumlah Kanal
Hal ini, menunjukkan berapa persen tingkat kerja dan beban yang diberikan terhadap
kanal tersebut masih dapat bekerja dengan baik. Semakin tinggi occupancy maka
semakin efisiensi suatu sistem.
Automatic
Terjadwal
Exception (pengecualian).
1. Offered Traffic (A) adalah trafik yang ditawarkan atau yang mau masuk ke jaringan.
2. Carried Traffic (Y) adalah trafik yang dimuat atau yang mendapat saluran.
3. Loss Traffic (R) adalah trafik yang hilang atau yang tidak mendapat saluran.
Selanjutnya ketiga macam trafik tersebut dapat digambarkan pada Gambar 1 di bawah
ini :
Dimana :
G = Elemen gendeng ( Switching network)
1. Calling Rate adalah ukuran jumlah berapa kali suatu jalur trafik digunakan selama
waktu pengamatan tertentu. Atau sering disebut juga sebagai intensitas call tiap jalur
trafik (kanal) selama jam sibuk.
2. Holding Time adalah rata-rata waktu penggunaan jalur trafik (kanal) tiap panggilan.
Yang disebut sebagai jalur trafik (kanal) adalah suatu rangkaian (circuit) dimana sutau
komunikasi individual bisa dilewatkan. Jalur trafik itu bisa jadi adalah: kanal RF, time
slot,saluran transmisi, trunk atau bahkan switch. Carried trafic adalah trafik yang
diteruskan, sedangkan offered traffic adalah volume trafik yang datang menuju switch.
Distribusi Poisson
- Kedatangan panggilan acak dengan rata-rata jumlah panggilan yang datang konstan
= mean jumlah saluran yang diduduki selama 1 jam, dalam 1 jam pengamatan.
Distribusi Erlang
- Kedatangan panggilan acak dengan rata-rata jumlah panggilan yang datang konstan
Apabila semua saluran sedang terpakai maka panggilan berikutnya tidak dapat dilayani
(hilang/loss). Semua saluran bebas selalu dapat diduduki oleh panggilan yang datang.
Grade of Service (GOS) adalah probabilitas panggilan ditolak (diblok) selama jam
sibuk. Secara sederhana pengertiannya sebagai berikut, untuk GOS sebesar 2% berarti
100 panggilan akan terdapat 2 panggilan yang tidak mendapatkan saluran atau diblok
oleh sistem. GOS selalu dihitung saat jam sibuk, didefinisikan dengan persamaan
dibawah ini:
Dalam lingkungan komunikasi wireless, target desain GOS adalah 2% atau 5%.
Tabel GOS diperlukan untuk mengetahui berapa kanal yang dibutuhkan untuk minimum
GOS yang disyaratkan. Terdapat perbedaan antara blocking rate dan blocking
probability. Blocking rate didefinisikan sebagai jumlah yang terukur dari suatu base
station, sedangkan blocking probability didefinisikan sebagai peluang suatu panggilan di-
blockkarena ketiadaan kanal bebas pada suatu base station. Pada sejumlah kanal ketika
beban bertambah maka blocking probability juga meningkat. Blocking
probability digunakan sebagai ukuran Grade Of Service (GOS).
Blocking
2. Blocking Kanal Suara, jika panggilan datang sebagian tidak dapat dilayani karena
tidak mendapatkan kanal suara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Trafik adalah perpindahan suatu object dari satu tempat ke tempat yang lain
secararandom.
3.3 Parameter tingkat layanan atau parameter unjuk kerja layanan ditinjau dari sisi trafik
telekomunikasi dapat dikategorikan atas 2 hal yang utama yaitu dial tone delay dan
probabilitas layanan tertolak.
3.4 Performansi trafik mempunyai dua parameter yaitu occupancy dan succesfull call
ratio.
3.5 Trafik mempunyai 3 macam yaitu offered traffic, carried traffic, dan loss traffic.
3.6 Penggunaan jalur trafik didefinisikan atas 2 parameter, yaitu calling rate dan holding
time.
3.7 Distribusi probabilitas dibagi menjadi 4 yaitu distribusi poisson, distribusi erlang,
grade of service, dan blocking.