Sejarah Sebagai Produk Manusia
Sejarah Sebagai Produk Manusia
Sejarah Sebagai Produk Manusia
Dalam membuat sejarah, kita harus menyadari perbedaan mendasar antara aktor
individual (orang yang bertindak) dan agen kolektif (kolektivitas, kelompok tugas,
gerakan sosial, asoisasi, parpol, tentara, pemerintah dan sebagainya). Tipe
pertama, terdiri dari orang biasa dalam kegiatan sehari hari. Kebanyakan apa yang
terjadi didalam masyarakat terdiri dari orang yang bekerja, makan, tidur,
bepergian dan berjalan, dan lain-lain tetapi diantara anggota masyarakat juga
terdapat aktor luar biasa. Tipe kedua, terdiri dari individu yang karena kualitas
pribadinya yang khas (pengetahuan, kecakapan, bakat, keterampilan, kekuatan
fisik ataupun karisma) bertindak mewakili orang lain atas nama mereka atau
untuk kepentingan mereka atau memanipulasi atau menindas orang lain. Ini
semua mencakup pemimpin, nabi, ideolog, kepala suku, negarawan, diktator, dan
lain-lain. Tipe ketiga, terdiri dari orang yang menduduki posisi luar biasa karena
mendapat hak istimewa tertentu yang menentukan nasib orang banyak dan juga
melaksanakan metapower seperti raja, anggota legislatif, manajer, administrator,
dan lain-lain.
Sejak awal, studi perubahan sosial, tindakan pemimpin besar lebih banyak
menarik perhatian dari pada tindakan rakyat biasa. Tradisi ini pun akan di ikuti.
Karena itu tanpa mengabaikan peran rakyat biasa, perhatian disini akan
dipusatkan pada peran orang besar yang telah membentuk sejarah. Disatu kutub
kita menemukan orang yang namanya tercetak berabad-abad dalam sejarah
manusia dan dikutub lain terdapat penentu kecenderungan modern dan dalam
bidang tertentu mampu mengubah pola hidup massa rakyat meski hanya untuk
sementara. Skala pengikutnya juga berbeda menurut ruang, ada yang hanya
mempunyai pengikut lokal atau meninggalkan kesan pada komunitas terbatas atau
untuk satu negara dan ada pula pengaruh bercakupan global serta pengaruhnya
berbeda menurut orangnya.