Mini project ini bertujuan untuk memudahkan penderita hipertensi dan diabetes melitus di Puskesmas Leces dalam menjalani diet sehari-hari melalui inovasi pedoman diet singkat. Tahapan mini project terdiri dari membuat kata inovasi, mengumpulkan masukan dari peserta program lanjut, dan membuat leaflet pedoman diet berdasarkan masukan tersebut.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
93 tayangan6 halaman
Mini project ini bertujuan untuk memudahkan penderita hipertensi dan diabetes melitus di Puskesmas Leces dalam menjalani diet sehari-hari melalui inovasi pedoman diet singkat. Tahapan mini project terdiri dari membuat kata inovasi, mengumpulkan masukan dari peserta program lanjut, dan membuat leaflet pedoman diet berdasarkan masukan tersebut.
Mini project ini bertujuan untuk memudahkan penderita hipertensi dan diabetes melitus di Puskesmas Leces dalam menjalani diet sehari-hari melalui inovasi pedoman diet singkat. Tahapan mini project terdiri dari membuat kata inovasi, mengumpulkan masukan dari peserta program lanjut, dan membuat leaflet pedoman diet berdasarkan masukan tersebut.
Mini project ini bertujuan untuk memudahkan penderita hipertensi dan diabetes melitus di Puskesmas Leces dalam menjalani diet sehari-hari melalui inovasi pedoman diet singkat. Tahapan mini project terdiri dari membuat kata inovasi, mengumpulkan masukan dari peserta program lanjut, dan membuat leaflet pedoman diet berdasarkan masukan tersebut.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6
APLIKASI PEDOMAN DIET HIPERTENSI DAN DIABETES MELITUS MELALUI
INOVASI “???” DI PUSKESMAS LECES KABUPATEN PROBOLINGGO
Peendamping : dr. Niswah Nilam Qanita
Oleh : dr. Fanny Fadhilatunnisa
PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA
PERIODE DESEMBER 2019 - FEBRUARI 2020
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan globalisasi, teknologi dan industri menyebabkan perubahan perilaku dan pola hidup masyarakat yang berdampak pada meningkatnya penyakit degeneratif. Perubahan pola hidup seperti gaya hidup, sosial ekonomi, dan industrialisasi yang mengakibatkan terjadinya perubahan demografi dan epidemiologi yang berdampak pada perubahan usia harapan hidup dan pola penyakit di masyarakat. Hipertensi dan Diabetes adalah dua penyakit yang memiliki kaitan yang erat. Dua keadaan ini adalah masalah yang membutuhkan pengelolaan yang tepat dan seksama. Hipertensi merupakan kondisi yang sering ditemukan pada pelayanan kesehatan primer. Definisi hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/tenang. Menurut data WHO tahun 2013, penderita hipertensi hampir mencapai 1 milyar jiwa di seluruh dunia. Kematian akibat hipertensi diperkirakan 7,5 juta jiwa setiap tahunnya. Di Indonesia, angka kejadian hipertensi berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskedas) Departemen Kesehatan tahun 2013 mencapai sekitar 25,8%. Kementerian Kesehatan (2013) juga menyatakan bahwa terjadi peningkatan prevalensi hipertensi dari 7,6% tahun 2007 menjadi 9,5% pada tahun 2013. Prevalensi hipertensi di Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada usia >18 tahun sebesar 25,8%. Sedangkan angka kejadian hipertensi di Provinsi Jawa Timur, persentase hipertensi sebesar 20,43% atau sekitar 1.828.669 penduduk, dengan proporsi laki-laki sebesar 20,83% (825.412 penduduk) dan perempuan sebesar 20,11% (1.003.257 penduduk). Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kinerja insulin atau kedua-duanya (ADA, 2010). Menurut WHO, Diabetes Melitus (DM) didefinisikan sebagai suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme karbohidrat, lipid dan protein sebagai akibat dari insufisiensi fungsi insulin. Insufisiensi insulin dapat disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas atau disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin. Berdasarkan Perkeni tahun 2011 Diabetes Mellitus adalah penyakit gangguan metabolisme yang bersifat kronis dengan karakteristik hiperglikemia. Berbagai komplikasi dapat timbul akibat kadar gula darah yang tidak terkontrol, misalnya neuropati, hipertensi, jantung koroner, retinopati, nefropati, dan gangren. World Health Organization (WHO) memprediksi kenaikan jumlah penyandang diabetes di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. International Diabetes Federation (IDF) memprediksi adanya kenaikan jumlah penyandang diabetes di Indonesia dari 9,1 juta pada tahun 2014 menjadi 14,1 juta pada tahun 2035. Berdasarkan data dari IDF 2014, Indonesia menempati peringkat ke-5 di dunia, atau naik dua peringkat dibandingkan dengan tahun 2013 dengan 7,6 juta orang penyandang diabetes. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) di Indonesia terdapat 10 juta orang penderita diabetes, dan 17,9 juta orang yang berisiko menderita penyakit ini. Sementara Provinsi Jawa Timur masuk 10 besar prevalensi penderita diabetes se-Indonesia atau menempati urutan ke Sembilan dengan prevalensi 6,8 juta. Angka penderita diabetes dan hipertensi di Puskesmas Leces masuk dalam 10 penyakit terbanyak di wilayah puskesmas Leces. Angka pasien yang terkontrol pada program PROLANIS Puskesmas Leces 7,6%. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tidak sehat disertai dengan kurangnya aktivitas gerak untuk menunjang metabolisme tubuh semakin memperbesar angka munculnya penyakit hipertensi dan diabetes. Oleh karena itu, penanganan penyakit hipertensi dan diabetes dapat dilakukan melalui pola hidup yang sehat. Namun seringnya muncul pertanyaan tentang apa yang dapat dikonsumsi oleh para penderita hipertensi dan diabetes ini menandakan bahwa mereka masih seringkali bingung dalam pemilihan nutrien yang sehat dan seimbang yang sesuai dengan keadaan penderita. Dibutuhkan sumber informasi yang lebih sederhana dan mudah dipahami dalam mengaplikasikan diet hipertensi dan diabetes melitus dalam pola hidup sehari-hari. Berdasarkan fakta dan opini maka peneliti merasa tertarik untuk membuat inovasi berupa pedoman diet untuk penderita hipertensi dan diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Leces Kabupaten Probolinggo. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat di rumuskan permasalahan yaitu sebagai berikut: Bagaimanakah upaya untuk memudahkan penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dalam menjalani diet sehari-hari melalui inovasi “???” di Puskesmas Leces Kabupaten Probolinggo? C. Tujuan Mini Project Tujuan yang ingin dicapai pada mini project ini yaitu untuk memudahkan penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dalam menjalani diet sehari-hari. D. Manfaat 1. Dapat digunakan sebagai sumbangan teoritis, metodologis, maupun praktis pada ilmu pengetahuan kedokteran maupun ilmu pengetahuan lainnya. 2. Dapat digunakan sebagai data dasar yang diperlukan untuk penelitian lain atau penelitian lanjutan. 3. Dapat digunakan sebagai masukan untuk penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus, kader maupun instansi Puskesmas / Dinas Kesehatan dalam hal aplikasi diet pada penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus. BAB II RANCANGAN MINI PROJECT
A. Metode Mini Project
Mini Project ini berupa inovasi suatu panduan yang dapat digunakan sebagai panduan untuk program diet sehari-hari bagi para penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus khususnya di wilayah kerja Puskesmas Leces Kabupaten Probolinggo. B. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk memudahkan penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dalam menjalani diet sehari-hari khususnya di wilayah kerja Puskesmas Leces. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi pada penelitian ini adalah penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus yang berada di wilayah Kerja Puskesmas Leces. 2. Sampel Metode pengambilan sampel ditentukan menggunakan metode Purposive Sampling, yang memenuhi kriteria inklusi, yaitu sebagai berikut: a. Usia 18-70 tahun b. Memiliki riwayat Hipertensi dan/atau Diabetes Melitus c. Anggota PROLANIS d. Bersedia menjadi responden 3. Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini akan dilakukan di Puskesmas Leces. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Desember dan Januari pada tanggal yang ditetapkan untuk pemeriksaan PROLANIS. BAB III PELAKSANAAN MINI PROJECT
3.1. Tahap Mini Project
Mini Project ini akan dilaksanakan dalam tiga tahap yaitu: 1. Tahap Awal Tahap awal meliputi beberapa tahapan yaitu mencari permasalahan yang sedang dihadapi Puskesmas Leces, selanjutnya tahap pengajuan judul ke pendamping wahana Puskesmas, dan tahap membuat rancangan penelitian yang akan dilakukan. 2. Tahap pelaksanaan Tahap ini melaksanakan penelitian sesuai yang telah direncanakan sebelumnya. a. Tahap pertama membuat kata inovasi melalui singkatan yang mudah diingat oleh peserta b. Tahap kedua memberikan penyuluhan kepada peserta PROLANIS tentang diet pada penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus kemudian mengumpulkan masukan serta pentanyaan terkait kesulitan mereka dalam menjalani diet Hipertensi dan Diabetes Melitus. c. Tahap ketiga membuat leaftet tentang diet Hipertensi dan Diabetes Melitus berdasarkan masukan dan pertanyaan yang didapat sebelumnya sebagai solusi untuk mempermudah para penderita Hipertensi dan Diabetes Melitus dalam menjalani diet sehari-hari. 3. Tahap Akhir Tahap ini yaitu pembuatan laporan akhir tentang mini project ini.