SK Kebijakan Supervisi Pelayanan Farmasi Rs Mulia

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA

NOMOR : 67/RSMA/VII/2019

TENTANG
KEBIJAKAN SUPERVISI KEGIATAN PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI
RUMAH SAKIT MULIA AMUNTAI

DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA

MENIMBANG : 1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan Rumah


Sakit Mulia Amuntai, maka diperlukan penyelenggara
supervisi kegiatan pelayanan instalasi farmasi ;
2. Bahwa agar kegiatan pelayanan instalasi farmasi oleh
supervisi di Rumah Sakit Mulia amuntai dapat terlaksana
dengan baik, perlu adanya kebijakan Direktur Rumah Sakit
mulia Amuntai sebagai landasan penyelenggaraan kegiatan
supervisi pelayanan instalasi farmasi di Rumah Sakit Mulia
amuntai;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam poin 1 dan 2 diatas, maka perlu ditetapkan dengan
Keputusan Direktur Rumah Sakit Mulia Amuntai.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009


tentang Rumah Sakit;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2009
Tentang Narkotika;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 2 Tahun 2017 Tentang Perubahan Penggolongan
Narkotika;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Penggolongan
Psikotropika;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 1998 tentang
Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan ;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 51 Tentang
Pekerjaan Kefarmasian ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72
Tahun 2016 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di
Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN
MENETAPKAN :
PERTAMA : Keputusan direktur rumah sakit Mulia tentang kebijakan
supervisi kegiatan pelayanan instalasi farmasi di Rumah Sakit
Mulia Amuntai.
KEDUA : Kebijakan supervisi kegiatan pelayanan instalasi farmasi Rumah
Sakit Mulia sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan
ini.
KETIGA : Pembinaan dan pengawasan dilaksanakan oleh Instalasi Farmasi
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
di kemudian hari teranyata terdapat kekeliruan dalam penetapan
ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Amuntai
Pada Tanggal : 25 Juli 2019
Direktur Rumah Sakit Mulia Amuntai

dr. Bachran Noor Bachtiar

Lampiran : SK Direktur RS. Mulia


Amuntai
Nomor : 67 /SK//RSMA/VII/2019
Perihal : Kebijakan Supervisi Pelayanan
Instalasi Farmasi

KEBIJAKAN SUPERVISI PELAYANAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT


MULIA

1. Mengontrol kesesuaian pemilihan obat di RS Mulia yang merujuk kepada Formularium


Nasional, Formularium Rumah Sakit Mulia dan sedangkan pemilihan Alkes di Rumah
Sakit berdasarkan data pemakaian Standar ISO dan daftar harga alat.
2. memastikan sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan habis pakai dengan mutu dan
spesifikas yang dipersyaratkan dengan kriteria sebagai berikut :
a. Bahan baku obat harus disertai sertifikat analisa.
b. Bahan berbahaya harus menyertakan Material Date Sheet (MSDS)
c. Harus mempunyai nomor izin edar.
d. Waktu kadaluarsa minimal 2 tahun kecuali sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai tertentu (vaksin, reagensia)
3. Memastikan sediaan farmasi dan alat kesehatan yang diterima berdasarkan :
a. Ketepatan jumlah kemasan
b. Ketepatan kondisi kemasan seperti yang di isyarakan.
c. Kebenaran suatu dalam tiap kemasan
d. Kebenaran jenis produk yang diterima tidak terlihat tanda-tanda kerusakan.
e. Kebenaran identitas produk
f. Penandaan yang jelas pada label, bungkus dan brosur.
g. Tidak terlihat kelainan warna, bentuk, kerusakan pada isi produk.
h. Jangka waktu kadaluarsa 2 tahun kecuali sediaan farmasi alat kesehatan dan bahan
habis pakai tertentu (vaksin, reagensia)
4. Memastikan penyimpanan sediaan farmasi berdasarkan :
a. Alfabetis
b. Sistem FEFO dan FIFO
c. Bentuk sediaan
d. Suhu
e. Narkotika dan Psikotropik dalam lemari khusus dengan kunci ganda
f. Obat LASA (look Alike Sound Like) secara terpisah ditandai dengan stiker.
g. Obat High Alert secara terpisah ditandai stiker.
5. Memastikan obat-obat tertentu telah mendapatkan :
a. Label LASA (look Alike Sound Like) untuk obat-obat yang beresiko tinggi
menyebabkan bahaya bermakna kepada pasien jika obat digunakan secara salah.
b. Label High Alert untuk obat-obat yang beresiko tinggi menyebabkan bahaya
bermakna kepada pasien jika obat digunakan secara salah.
6. Memastikan suhu terpantau di ruang penyimpanan obat dan lemari pendingin untuk
sediaan obat tertentu.
7. Memastikan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai didistribusikan
secara Unit Dose Dispensing.
8. Memastikan penghapusan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai
dilakukan dengan kriteria :
a. Produk tidak memenuhi persyaratan mutu
b. Telah kadaluarsa
c. Tidak memenuhi syarat untuk dipergunakan dalam pelayanan kesehatan
d. Dicabut izin edarnya dari BPOM RI
9. Memastikan kesalahan obat telah dilaporkan dalam proses dan kerangka waktu yang
ditetapkan oleh Rumah Sakit
10. Suvervisi dilakukan satu bulan sekali.

Ditetapkan di : Amuntai
Pada Tanggal : 25 Juli 2019
Direktur Rumah Sakit Mulia Amuntai

dr. Bachran Noor Bachtiar

Anda mungkin juga menyukai