Aktualisasi
Aktualisasi
Aktualisasi
DISUSUN OLEH:
Intan Novyta Sary, Amd. Keb
199105302019022004
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Iv
BAB IV CAPAIAN AKTUALISASI
4.1 Deskrispsi Core Isu dan Strategi Penyelesaiannya....................................35
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi............................................................36
4.3 Hasil Pelaksanaan Aktualisasi..................................................................37-71
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan.......................................................................................72
5.2 Saran................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ ........ .............73
V
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
turun dari tahun 1990 (AKB 68/1000 KH) penurunan ini masih jauh dari target
SDG’
Menurut WHO (2009) menyatakan sekitar 15 % dari total kasus kematian
anak bawah usia lima tahun di negara berkembang disebabkan oleh pemberian
ASI secara tidak eksklusif. Berbagai masalah gizi kurang maupun gizi lebih juga
timbul akibat dari pemberian makanan sebelum bayi berusia 6 bulan ( Ariani,
2008). Pada tahun 2019 ini bulan maret terjadi kasus kematian bayi usia 2 bulan
di Dsn. Air Ruak analisis penyebabnya adalah aspirasi susu formula. Salah satu
program dalam penurunan angka kematian bayi dan angka kematian balita adalah
program ASI eksklusif, penyediaan konsultan ASI eksklusif di Puskesmas atau
Rumah Sakit (Badan Pusat Statistik, 2007). Menurut Pusat Data dan Informasi
Kementerian Kesehatan 2017, pemberian ASI Eksklusif di Indonesia hanya 35 %
angka tersebut masih jauh dibawah rekomendasi WHO sebesar 50 %.
Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang
optimal bagi masyarakat. Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan
dasar yang menyelenggarakan upaya kesehatan pemeliharaan, peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan.
Oleh karena itu perlu adanya “penerapan gerakan sayang bayi untuk
meningkatkan kesadaran ibu memberikan ASI eksklusif” dalam mengatasi isu
yang sedang terjadi.
1.2.1 Tujuan
Tujuan dari laporan aktualisasi pelatihan dasar calon PNS ini yaitu
evaluasi aktualisasi nilai-nilai dasar ANEKA ( Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi serta
kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI ( Manajemen ASN,
Whole Of Goverment, dan Peran Profesi ASN dalam NKRI, Pelayanan
2
Publik). Serta dapat menyelesaikan permasalahan / isu yang terjadi dan
memberikan perubahan yang positif di lingkungan kerja kita yakni
meningkatkan kesadaran ibu memberikan ASI Eksklusif.
1.2.2 Manfaat
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar
Manfaat yang didapatkan oleh peserta pelatihan dasar yaitu peserta
dapat memahami dan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN dalam
melaksanakan tugas di tempat kerja.
2. Bagi Unit Kerja
Manfaat bagi unit kerja yaitu mendapatkan kontribusi dari peserta
pelatihan dasar untuk mencapai tujuan, visi dan misi bersama.
3. Bagi Stakeholder
4. Manfaat bagi stakeholder dapat merasakan inovasi kegiatan yang
dilaksanakan peserta pelatihan dasar.
1.3 Gambaran Umum Organisasi
3
Kecamatan Simpang Renggiang adalah merupakan kecamatan
pemekaran, terbentuk berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Belitung
Timur Nomor 3 Tahun 2010 tentang Pembentukan Kecamatan Damar,
Kecamatan Simpang Renggiang, Kecamatan Dendang dan Kecamatan
Simpang Pesak. Adapun batas wilayah UPT Puskesmas Renggiang adalah
Sebelah Utara : Desa Badau
Sebelah Selatan : Kecamatan Gantung
Sebelah Barat : Kecamatan Dendang
Sebelah Timur : Desa Birah, Kecamatan Manggar
Jenis-jenis pelayanan yang disediakan di UPT Puskesmas Renggiang
adalah :
1. Pelayanan poli umum
2. Pelayanan poli gigi
3. Pelayanan poli lansia
4. Pelayanan poli KIA dan KB
5. Pelayanan poli anak MTBS dan imunisasi
6. Pojok DOTS
7. Pelayanan rawat inap
8. Pelayanan gawat darurat
9. Pelayanan persalinan
10. Pelayanan akupresur
11. Pelayanan apotek
12. Pelayanan laboratorium
13. Pelayanan di Poskesdes Ds. Lintang
14. Pelayanan di Poskesdes Ds. Renggiang
15. Pelayanan di Poskesdes Ds. Air Madu
16. Pelayanan di Poskesdes Ds. SP. Tiga
17. Pelayanan di Pustu Ds. SP. Tiga
4
1.4 Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi
Visi UPT Puskesmas Renggiang adalah :
“Mitra Unggul Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Simpang Renggiang
Sehat dan Mandiri “.
b. Misi
Visi UPT Puskesmas Renggiang adalah :
1. Meningkatkan mutu pelayanan administrasi.
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan bermutu
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata dan terjangkau.
4. Menciptakan masyarakat yang mandiri hidup sehat.
c. Motto
Motto UPT Puskesmas Renggiang adalah :
“ Anda Sehat Kami Bahagia”
d. Tata Nilai dan Budaya
CETAR (Cerdas, Empati, Tanggung Jawab, Aktif dan Ramah)
1. Cerdas adalah memiliki kemampuan dalam menyikapi situasi dan
kondisi apapun dengan benar sesuai kompetensi.
2. Empati adalah memiliki kemampuan dalam merasakan keadaan
emosional orang lain.
3. Tanggungjawab adalah mampu menjalankan tugas yang diberikan
sesuai tugas dan fungsi.
4. Aktif adalah selalu berkeinginan untuk berkembang dalam memberikan
pelayanan dan meningkatkan kompetensi.
5. Ramah adalah memiliki sifat yang sopan dan santun dalam memberikan
pelayanan.
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
c. Mandiri
d. Menjaga kekhasan nasional.
Nilai-nilai dasar dari nasionalisme adalah :
1) Implementasi nilai-nilai Pancasila
2) ASN sebagai pelaksana kebijakan publik :
a) Berintegritas tinggi
b) Menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, keadilan, tidak korupsi,
transparan, akuntabel dan memuaskan publik.
c) Mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas.
d) Mengutamakan pelayanan yang berorientasi pada kepentingan
publik.
3) ASN sebagai pelayan publik :
a) Profesional.
b) Memenuhi hak-hak pelanggan (Pasal 18 Uu No. 25 Tahun 2009.
c) Berintegritas tinggi.
4) ASN sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
a) Pemersatu bangsa (dengan dilandasi nilai-nilai semangat Sumpah
Pemuda dan Bhineka Tunggal Ika).
b) Menjaga kondisi damai.
3. Etika Publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/norma yang menentukan
baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku untuk mengarahkan
kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan
publik.
Pelayan publik yang profesional membutuhkan kompetensi teknis ,
leadership dan kompetensi etika. Penerapan kode etik ASN diharapkan dapat
merubah perilaku dan mindset pejabat publik menjadi:
a. Berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Berubah dari wewenang menjadi peranan;
c. Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang harus
dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi juga di akhirat.
7
Nilai-nilai dasar yang terkandung pada etika publik antara lain:
a. Memegang teguh Ideologi Pancasila
b. Setia dan mempertahankan undang- undang dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 serta pemerintahan yang sah
c. Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia.
d. Menjalankan tugas secara professional dan tidak berpihak.
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
f. Menciptakan lingkungan kerja yang non-diskriminatif.
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
h. Mempertanggung jawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama.
m. Menggutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan efektivitas system pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.
4. Komitmen mutu
Mutu merupakan salah satu standar yang menjadi dasar untuk
mengukur capaian hasil kerja. Mutu dapat dijadikan sebagai alat pembeda
atau pembanding dengan produk/ jasa sejenis lainnya yang dihasilkan/
dilakukan oleh lembaga lain sebagai pesaing. Manajemen mutu harus
dilaksanakan secara terintegrasi, dengan melibatkan seluruh komponen
organisasi, untuk senantiasa melakukan perbaikan mutu agar dapat
memuaskan pelanggan/ masyarakat.
8
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik dengan
berorientasi pada kualitas hasil. Nilai-nilai dasar yang terkandung dalam
Komitmen Mutu adalah:
a. Efektifitas dan Efisiensi.
b. Inovasi.
c. Mengedepankan komitmen terhadap konsumen atau klien.
d. Memberi layanan yang menyentuh hati untuk menjaga dan
memelihara agar konsumen atau klien tetap setia.
e. Menghasilkan produk barang/ jasa yang berkualitas tinggi, tanpa
cacat, tanpa kesalahan dan tidak ada pemborosan.
f. Beradabtasi dengan perubahan yang terjadi, baik berkaitan dengan
pergeseran tuntutan kebutuhan customer/ clients maupun
perkembangan teknologi.
g. Menggunakan pendekatan ilmiah dan inovatif dalam pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan.
h. Melakukan upaya perbaikan secara berkelanjutan melalui berbagai
cara, antara lain pendidikan, pelatihan, pengembangan ide kreatif dan
benchmark.
5. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan untuk
memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang melawan norma–
norma dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara
atau masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung. Tindak
pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan negara, suap-menyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan, benturan
kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.
Adapun Nilai-nilai dasar anti korupsi antara lain yaitu :
a. Kejujuran
b. Kepedulian
c. Kemandirian
d. Kedisiplinan
9
e. Tanggungjawab
f. Kerja keras
g. Kesederhanaan
h. Keberanian
i. Keadilan
2.2 Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Indonesia sebagai negara hukum telah menempatkan landasan yuridis bagi
warga negaranya dalam memperoleh pekerjaan yang layak, sebagaimana
tertulis dalam Pasal 27 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945, yang berbunyi:
“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan”.
Isi pasal tersebut, Negara menyadari akan arti penting dan mendasarnya
masalah pekerjaan bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, maka perlu bekerja untuk menghasilkan
sesuatu imbalan berupa materi, dan salah satu dari pekerjaan itu adalah
dengan cara mengabdi pada Negara dengan menjadi Pegawai Negeri.
Tujuan nasional adalah mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur
secara merata dan berkesinambungan materill dan spiritual. Hal tersebut
dapat dicapai salah satunya dengan adanya Pegawai Negeri sebagai Warga
Negara, Unsur Aparatur Negara, Abdi Negara, dan Abdi Masyarakat yang
denganpenuh kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila, UUD 1945, Negara
dan Pemerintah.
Pendapat E.Utrecht yang dikutip oleh Muchsan dalam bukunya Hukum
Kepegawaian, bahwa negara merupakan badan hukum yang terdiri dari
persekutuan orang (Gemeenschaap Van Merten) yang ada karena
perkembangan faktor-faktor sosial dan politik dalam sejarah.
Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa negara sebagai
organisasi kekuasaan merupakan suatu badan yang berstatus hukum sebagai
pendukung hak dan kewajiban (subyek hukum). Negara akan mencapai
tujuannya dengan menggunakan status badan hukum beserta hak dan
kewajibannya tersebut. Hak dan kewajiban yang dilaksanakan oleh aparatur
10
negara didistribusikan kepada jabatan-jabatan negara. Aparatur yang
melaksanakan hak dan kewajiban negara yang disebut subyek hukum adalah
Pegawai Negeri.
Hubungan antara Pegawai Negeri dengan negara menimbulkan kaidah-
kaidah dalam hukum kepegawaian, kelancaran pelaksanaan pembangunan
dan pemerintahan tergantung pada kesempurnaan dan kemampuan aparatur
Negara, dalam hal ini adalah Pegawai Negeri. Kedudukan dan peranan
pegawai dalam setiap organisasi pemerintahan sangatlah menentukan, sebab
Pegawai Negeri merupakan tulang punggung pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan nasional. Dalam rangka memberikan Pelayanan
yang profesional, jujur adil dan merata maka dibutuhkan juga Sumber Daya
Manusia Aparatur Pemerintah yang berkualitas dan mempunyai kesadaran
tinggi akan tanggung jawabnya sebagai aparatur negara, abdi negara, serta
abdi masyarakat. Sedangkan Sumber Daya Manusia dapat dikatakan
berkualitas ketika mereka memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sesuai dengan kewenangan yang diberikan kepadanya.
Dengan terbitnya Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang aparatur
sipil Negara, pegawai negeri sipil diharuskan mempunyai fungsi sebagai :
a. Pelaksana kebijakan publik.
b. Pelayan publik.
c. Perekat dan pemersatu bangsa.
Berdasarkan pada Pasal 13 Undang-Undang No. 5 Tahun 2014
tentang aparatur sipil Negara mengatur bahwa jabatan ASN terdiri atas:
a. Jabatan Administrasi.
b. Jabatan Fungsional.
c. Jabatan Pimpinan Tinggi.
Peran dan kedudukan ASN dalam NKRI bisa dilihat dari kemampuan
mereka memahami manajemen ASN, Pelayanan Publik dan inovasi yang
berkaitan dengan whole of government (WOG).
1. Manajemen ASN
11
Manejemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan
pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme.
Manajemen ASN lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai
sehingga diharapkan agar selalu tersedia sumber daya ASN yang unggul
selaras dengan perkembangan zaman.
a. Kedudukan ASN
Kedudukan atau status jabatan PNS dalam sistem birokrasi selama ini
dianggap belum sempurna untuk menciptakan birokrasi yang
profesional. Untuk dapat membangun profesionalitas birokrasi, maka
konsep yang dibangun dalam UU ASN tersebut harus jelas. Berikut
beberapa konsep yang ada dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN
1) Berdasarkan jenisnya, pegawai ASN terdiri atas Pegawai Negeri
Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK). PNS merupakan warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan, memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Sedangkan PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian
berdasarkan perjanjian kerja sesuai dengan kebutuhan instansi
pemerintah untuk jangka waktu tertentu dalam rangka
melaksanakan tugas pemerintahan.
2) Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang
menjalankan kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi
pemerintah serta harus bebas dari pengaruh dan intervensi semua
golongan dan partai politik. Pegawai ASN dilarang
menjadi anggota dan/atau pengurus partai politik. Selain itu untuk
menjauhkan birokrasi dari pengaruh partai politik, hai ini
dimaksudkan untuk menjamin keutuhan, kekompakan dan
persatuan ASN, serta dapat memusatkan segala perhatian, pikiran
12
dan tenaga pada tugas yang dibebankan kepadanya. Oleh karena
itu, dalam pembinaan karir pegawai ASN, khususnya di daerah
dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karir tertinggi.
3) Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar negeri. Namun
demikian pegawai ASN merupakan kesatuan. Kesatuan bagi
pegawai ASN sangat penting, mengingat dengan adanya
desentralisasi dan otonomi daerah, sering terjadinya isu putra
daerah yang hampir terjadi dimana-mana sehingga perkembangan
birokrasi menjadi stagnan di daerah-daerah. Kondisi tersebut
merupakan ancaman bagi kesatuan bangsa.
b. Peran ASN
Untuk menjalankan kedudukan pegawai ASN, maka pegawai ASN
berfungsi dan bertugas sebagai berikut :
1) Pelaksana kebijakan publik :
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk melaksanakan kebijakan
yang dibuat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan. Untuk itu, ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dan masyarakat luas dalam
menjalankan fungsi dan tugasnya, serta harus mengutamakan pelayanan
yang berorientasi pada kepentingan publik.
2) Pelayan publik :
ASN berfungsi,bertugas dan berperan untuk memberikan
pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Pelayanan publik
merupakan kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa dan/atau pelayanan administratif yang
diselenggarakan oleh penyelenggara pelayanan publik dengan tujuan
kepuasan pelanggan.
3) Perekat dan pemersatu bangsa :
ASN berfungsi, bertugas dan berperan untuk mempererat
13
persatuan dan kesatuan NKRI. ASN senantiasa setia dan taat
sepenuhnya kepada Pancasila, UUD 1945, negara dan pemerintah. ASN
senantiasa menjunjung tinggi martabat ASN serta senantiasa
mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan diri sendiri,
seseorang dan golongan.
c. Hak dan kewajiban ASN
Hak adalah suatu kewenangan atau kekuasaan yang diberikan oleh hukum,
suatu kepentingan yang dilindungi oleh hukum, baik pribadi maupun
umum. Dapat diartikan bahwa hak adalah sesuatu yang patut atau layak
diterima untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik,
dapat meningkatkan produktivitas, menjamin kesejahteraan ASN dan
akuntabel, maka setiap ASN diberikan hak. Hak ASN dan PPPK yang
diatur dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN sebagai berikut, PNS
berhak memperoleh :
a. Gaji, tunjangan, dan fasilitas
b. Cuti
c. Jaminan pensiun dan jaminan hari tua
d. Perlindungan
e. pengembangan kompetensi.
PPPK berhak memperoleh :
a. Gaji dan tunjangan
b. Cuti
c. Perlindungan
d. Pengembangan kompetensi
Selain hak sebagaimana disebutkan di atas, berdasarkan pasal 70
UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa setiap pegawai
ASN memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi.
Berdasarkan Pasal 92 pemerintah juga wajib memberikan perlindungan
berupa :
a. Jaminan kesehatan
b. Jaminan kecelakaan kerja
14
c. Jaminan kematian
d. Bantuan hukum
Sedangkan kewajiban adalah suatu beban atau tanggungan yang
bersifat kontraktual. Dengan kata lain kewajiban adalah suatu yang
sepatutnya diberikan. Pegawai ASN berdasarkan UU No. 5 Tahun 2014
tentang ASN wajib:
a) Setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar
Negara Republik IndonesiaTahun 1945, Negara Kesatuan Republik
Indonesia, dan pemerintah yang sah.
b) Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
c) Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang
berwenang.
d) Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan.
e) Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran,
kesadaran,dan tanggung jawab.
f) Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku,
ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di dalam maupun di
luar kedinasan.
g) Menyimpan rahasia jabatan dan hanya dapat mengemukakan rahasia
jabatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
h) Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
d. Kode etik dan kode perilaku ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 tentang ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode perilaku. Kode etik
dan kode perilaku ASN bertujuan untuk
menjagamartabat dan kehormatan ASN. Kode etik dan kode perilau berisi
pengaturan perilaku agar pegawai ASN yaitu :
1) Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi.
2) Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
15
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan.
4) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
5) Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab,efektif, dan efisien.
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yangmemerlukan informasi terkait kepentingan
kedinasan.
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status kekuasa
andan jabatannyauntukmendapat atau mencari keuntungan atau
manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai
disiplin Pegawai ASN.
b) Whole Of Government
Whole of Government (WoG) berdasarkan interpretasi analitis dan
manifestasi empiris di lapangan, maka WoG didefinisikan sebagai “suatu
model pendekatan integratif fungsional satu atap” yang digunakan untuk
mengatasi wicked problems yang sulit dipecahkan dan di atasi
karena berbagai karakteristik atau keadaan yang melekat antara lain : tidak
jelas sebabnya, multi dimensi, menyangkut perubahan perilaku :
a. Penerapan Whole of Government
Terdapat beberapa cara pendekatan WoG yang dapat dilakukan, baik
dari sisi penataan institusi formal maupun informal. Cara-cara ini
16
pernah dipraktekkan oleh beberapa negara, termasuk Indonesia dalam
level-level tertentu.
1) Penguatan koordinasi antar lembaga. Penguatan koordinasi dapat
dilakukan jika jumlah lembaga-lembaga yang dikoordinasikan
masih terjangkau dan manageable. Dalam prakteknya, span of
control atau rentang kendali yang rasional akan sangat terbatas.
Salah satu alternatifnya adalah mengurangi jumlah lembaga yang
ada sampai mendekati jumlah yang ideal untuk sebuah
koordinasi. Dengan jumlah lembaga yang rasional, maka
koordinasi dapat dilakukan lebih mudah.
2) Membentuk lembaga koordinasi khusus, pembentukan lembaga
terpisah dan permanen yang bertugas dalam mengkoordinasikan
sektor atau kementrian adalah salah satu cara melakukan WoG.
Lembaga koordinasi ini biasanya diberikan status lembaga
setingkat lebih tinggi, atau setidaknya setara dengan kelembagaan
yang dikoordinasikan.
3) Membangun gugus tugas, gugus tugas merupakan bentuk
pelembagaan koordinasi yang dilakukan di luar struktur formal,
yang setidaknya tidak permanen. Pembentukan gugus tugas
biasanya menjadi salah satu cara agar sumber daya yang terlibat
dalam koordinasi tersebut dicabut sementara dari lingkungan
formalnya untuk berkonsentrasi dalam proses koordinasi tadi.
4) Koalisi sosial, koalisi sosial merupakan bentuk informal dari
penyatuan koordinasi antar sektor atau lembaga, tanpa perlu
membentuk pelembagaan khusus dalam koordinasi.
b. Tantangan dalam praktek
Tantangan yang akan dihadapi dalam penerapan WoG di tataran
praktek sebagai berikut :
1) Kapasitas SDM dan institusi
Kapasitas SDM dan institusi-institusi yang terlibat dalam WoG
tidaklah sama.Perbedaan kapasitas ini bisa menjadi kendala serius
17
ketika pendekatan WoG, misalnya mendorong terjadinya merger
atau akuisisi kelembagaan, dimana terjadi penggabungan SDM
dengan kualifikasi yang berbeda.
2) Nilai dan budaya organisasi
Nilai dan budaya organisasi menjadi kendala ketika terjadi upaya
kolaborasi dengan kelembagaan.
3) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi salah satu kunci penting dalam
pelaksanaan WoG. Kepemimpinan yang dibutuhkan adalah
kepemimpinan yang mampu mengakomodasi perubahan nilai dan
budaya organisasi serta meramu SDM yang tersedia guna mencapai
tujuan yang diharapkan.
c. Praktek Whole of Government (WoG)
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik. Jenis pelayanan
publik yang dikenal dapat didekati oleh pendekatan WoG sebagai
berikut :
1) Pelayanan yang bersifat administratif, yaitu pelayanan publik yang
menghasilkanberbagai produk dokumen resmi yang dibutuhkan
warga masyarakat. Dokumen yang dihasilkan bisa meliputi KTP,
status kewarganegaraan, status usaha, surat kepemilikan, atau
penguasaan atas barang, termasuk dokumen-dokumen resmi
seperti SIUP, izin trayek, izin usaha, akta, sertifikat tanah dan
lain-lain.
2) Pelayanan jasa, yaitu pelayanan yang menghasilkan berbagai
bentuk jasa yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti
pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lain-
lain.
3) Pelayanan barang, yaitu pelayanan yang menghasilkan jenis barang
yang dibutuhkan warga masyarakat, seperti jalan, jembatan,
perumahan, jaringan telepon, listrik, air bersih, dan lain-lain.
18
4) Pelayanan regulatif, yaitu pelayanan melalui penegakan hukuman
dan peraturan perundang-undangan, maupun kebijakan publik
yang mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat. Adapun
berdasarkan pola pelayanan publik, juga dapat dibedakan
dalam lima macam pola pelayanan sebagai berikut :
i. Pola pelayanan teknis fungsional, yaitu suatu pola pelayanan
publik yang diberikan oleh suatu instansi pemerintah sesuai
dengan bidang tugas, fungsi dan kewenangannya. Pelayanan
merupakan pelayanan sektoral, yang bisa jadi sifatnya hanya
relevan dengan sektor itu, atau menyangkut pelayanan di
sektor lain. WoG dapat dilakukan manakala pola pelayanan
publik ini mempunyai karakter yang sama atau memiliki
keterkaitan antar satu sektor dengan yang lainnya.
ii. Pola pelayanan satu atap, yaitu pola pelayanan yang dilakukan
secara terpadupada suatu instansi pemerintah yang
bersangkutan sesuai kewenangan masing-masing. Pola ini
memudahkan masyarakat pengguna izin untuk mengurus
permohonan izinnya, walaupun belum mengurangi jumlah
rantai birokrasi izinnya.
iii. Pola pelayanan satu pintu, yaitu pola pelayanan yang
dilakukan secara tunggal oleh suatu unit kerja pemerintah
berdasarkan pelimpahan wewenang dari unit kerja pemerintah
terkait lainnya yang bersangkutan. Ini adalah salah satu bentuk
kelembagaan WoG yang lebih utuh, dimana pelayanan publik
disatukan dalam satu unit pelayanan saja, dan rantai izin sudah
dipangkas menjadi satu saja.
iv. Pola pelayanan terpusat, yaitu pola pelayanan yang dilakukan
oleh suatu instansi pemerintah yang bertindak selaku
koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lainnya
yang terkait dengan bidang pelayanan masyarakat yang
bersangkutan.
19
v. Pola pelayanan elektronik, yaitu pola pelayanan elektronik
yang dilakukan menggunakan teknologi infromasi dan
komunikasi yang merupakan otomasi dan otomatisasi
pemberian layanan yang bersifat elektronik atau daring
(online) sehingga dapat menyesuaikan diri dengan keinginan
dan kapasitas masyarakat pengguna.
d. Nilai-Nilai Dasar Whole of Government
Praktek WoG dalam pelayanan publik dilakukan dengan menyatukan
seluruh sektor yang terkait dengan pelayanan publik berdasarkan
nilai-nilai dasar berikut ini :
1) Koordinasi
Koleksitas lembaga membutuhkan koordinasi yang efektif dan
efisien antarlembaga dalam menjalankan kegiatan kelembagaan.
2) Integrasi
Integrasi dilakukan dengan pembauran sebuah
sistem antarlembaga sehingga menjadi kesatuan yang utuh.
3) Sinkronisasi
Sinkronisasi merupakan penyelarasan semua kegiatan/data yang
berasal dari berbagai sumber , dengan menyingkronkan seluruh
sumber tersebut.
4) Simplifikasi
Simplikasi merupakan penyederhanaan segala sesuatu baik
terkait data/proses disuatu lembaga untuk mengefisienkan
waktu, tenaga dan biaya.
c) Pelayanan Publik
Sebagai aparatur pemerintahan, ASN mempunyai salah satu peran yang
penting dalam tugas dan fungsinya sebagai Aparatur Sipil Negara
dalam penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan nasional
melalui pelaksanaan pelayanan publik kepada masyarakat.
20
Aparatur Sipil Negara melakukan perannya sebagai aparatur pemerintah
dengan memberi pelayanan publik.
Pengertian melayani adalah membantu menyiapkan/mengurus apa
yang diperlukan seseorang". Sedangkan pengertian pelayanan adalah
"usaha rnelayani kebutuhan orang lain". Contoh: menerima telepon dari
pihak lain yang berhubungan dengan unit kerja kita, adalah bentuk
pelayanan yang rutin kita lakukan.
Aparatur Sipil Negara merupakan penyelenggara pelayanan publik
dituntut untuk memberikan kinerja dengan produktivitas yang baik
dalam memberikan pelayanan, memberikan kualitas pelayanan yang
baik dan prima, dimana Aparatur Sipil Negara responsive serta
responsibel dalam melakasanakan dan memberikan pelayanan publik
kepada masyarakat dan bertanggung jawab atau ada pertanggung
jawaban (akuntabel) terhadap tugas dan fungsinya serta hasil
pencapaian yang telah dilaksanakannya.
Penyelengaraan pelayanan publik juga harus memenuhi beberapa
prinsip pelayanan sebagaimana yang disebutkan dalam Keputusan
Menteri Pendayagunaan Negara Nomor 63 Tahun 2003 adalah sebagai
berikut :
1. Kesederhanaan
2. Kejelasan
3. Kepastian waktu
4. Akurasi
5. Keamanan
6. Tanggung jawab
7. Kelengkapan sarana dan prasarana
8. Kemudahan akses
9. Kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan
10. Kenyamanan
21
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
22
Identifikasi Isu tersebut di internalisasi kedalam nilai-nilai dasar ASN
yaitu Akuntabel, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Antikorupsi (ANEKA) serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI.
Langkah selanjutnya, penulis mengkonsultasikan isu yang telah
teridentifikasi kepada mentor dan coach untuk kemudian di analisis
sehingga terpilih sebuah isu utama.
3.2 Isu yang Diangkat dan Gagasan Pemecahan Isu
Berdasarkan isu yang telah diungkapkan diatas, maka penulis akan
menentukan isu yang akan diangkat, penulis menggunakan metode APKL :
Actual :Isu tersebut sedang berlangsung.
Problematik :Isu tersebut merupakan permasalahan.
Khalayak :Isu tersebut berdampak besar bagi kehidupan
masyarakat jika tidak ditangani.
Layak :Isu ini dapat diangkat dan bisa di selesaikan sesuai
kemampuan diri.
Gagasan pemecahan isu yang diusulkan adalah “Penerapan Gerakan
Sayang Bayi Guna Meningkatkan Kesadaran Ibu Memberikan ASI
Eksklusif Di Dsn. Air Ruak Ds.SP.Tiga Kecamatan Simpang
Renggiang.”
23
3.3. Kegiatan dan Tahapan Pemecahan Isu
Gagasan Pemecah Isu : “Penerapan Gerakan Sayang Bayi Guna Meningkatkan Kesadaran Ibu Memberikan ASI Eksklusif Di Dsn.Air
Ruak Ds.SP.Tiga Kecamatan Simpang Renggiang.”
24
”Meningkatkan mutu
pelayanan administrasi”.
Dan memberikan kontribusi
dalam nilai organisasi
“ramah” memilki sifat
yang sopan dan santun
dalam memberikan
pelayanan.
1.2 Menyampaikan rencana Adanya dokumentasi - Akuntabilitas :
kegiatan yang akan foto Kejelasan, yaitu saya akan
dilaksanakan menyampaikan rencana kegiatan
dengan jelas kepada Kepala
Puskesmas Simpang Renggiang.
Transparansi, yaitu dalam
melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan instansi harus diketahui oleh
atasan.
25
- Nasionalisme :
Pada saat konsultasi, saya akan
menyampaikan dan menjelaskan isu
yang diangkat dengan menerapkan
nilai ANEKA Nasionalisme yaitu sila
ke-4 dengan cara musyawarah.
1.3 Meminta persetujuan dari Adanya tanda tangan - Akuntabilitas :
Kepala Puskesmas di lembar persetujuan Kejelasan, yaitu saya akan meminta
Simpang Renggiang dan foto dokumentasi persetujuan dengan jelas tentang
terkait dengan kegiatan rencana kegiatan kepada kepala
yang akan dilaksanakan. puskesmas
- Antikorupsi :
Saya akan menerapkan nilai tanggung
jawab terhadap hasil koordinasi
dengan atasan.
2. Melakukan KIE kepada 2.1 Mengatur waktu Adanya kesepakatan - Akuntabilitas : Dalam melakukan KIE
ibu hamil pertemuan kepada ibu waktu pelaksanaan Konsistensi yaitu saya menerapkan kepada ibu hamil dapat
hamil nilai konsistensi dengan datang tepat memberikan kontribusi
waktu pada waktu yang sudah terhadap Visi Puskesmas
26
disepakati. Simpang Renggiang yaitu
2.2 Mempersiapkan materi Adanya bahan materi - Akuntabilitas : “Mitra Unggul
untuk KIE yang akan digunakan Tanggung Jawab, yaitu dengan Mewujudkan Masyarakat
saat kegiatan KIE dan mencari sumber-sumber referensi Kecamatan Simpang
foto kegiatan yang jelas dalam mempersiapkan Renggiang Sehat dan
menyiapkan bahan bahan materi. Mandiri “.
materi untuk KIE. Misi Puskesmas Simpang
2.3 Menyampaikan materi Adanya foto kegiatan - Akuntabilitas : Renggiang no 2 yaitu
KIE. KIE Kejelasan, yaitu saya akan ”Meningkatkan pelayanan
menerapkan nilai kejelasan dalam kesehatan yang merata
menyampaikan materi KIE dengan dan bermutu” dan
penggunaan bahasa yang mudah memberikan kontribusi
dimengerti, intonasi yang jelas. terhadap nilai organisasi
- Etika publik : “tanggung jawab” mampu
Sopan santun, yaitu saya akan menjalankan tugas yang
menerapkan nilai sopan santun dengan diberikan sesuai tugas dan
tutur bahasa yang baik dalam fungsi.
menyampaikan materi KIE.
27
3. Membuat dan 3.1 Mendesain leaflet tentang Adanya materi dan - Komitmen Mutu : Dalam membuat dan
membagikan leaflet gerakan sayang bayi desain leaflet tentang Kreatif-Inovatif yaitu dalam tahapan membagikan leaflet
gerakan sayang bayi gerakan sayang bayi ini saya akan menerapkan dengan gerakan sayang bayi
membuat cara yang baru dengan dapat memberikan
materi yang mudah di pahami serta kontribusi terhadap Visi
menarik. Puskesmas Simpang
Efektif dan Efisien dalam tahapan ini Renggiang yaitu “Mitra
Saya akan menerapkan nilai efektif, unggul mewujudkan
efisien dalam mendesain leaflet masyarakat Kecamatan
dimana saya menyiapkan sumber Simpang Renggiang Sehat
informasi terbaik dalam membuat dan Mandiri” serta sesuai
isi leaflet sehingga desain yang dengan misi 2 Puskesmas
dihasilkan dapat mudah dipahami Simpang Renggiang yaitu
dan bermafaat oleh pembaca leaflet. meningkatkan pelayanan
3.2 Mencetak leaflet tentang Adanya leaflet yang - Komitmen Mutu : kesehatan yang merata
gerakan sayang bayi telah dicetak Efektif dan Efisien , yaitu saya akan dan bermutu.
menerapkan nilai efektif dan efisien
dalam mencetak leaflet sesuai
dengan kebutuhan.
28
- Anti Korupsi :
Sederhana yaitu saya akan
menerapkan nilai sederhana
dalam mencetak leaflet memakai
bahan yang tidak mahal namun
berkualitas baik.
3.3 Membagikan leaflet dan Adanya tanda tangan - Etika Publik :
memberi penjelasan. oleh penerima leaflet Saya akan menerapkan nilai
Foto keramahan, yaitu diawali salam dan
bertutur kata yang Sopan dan
Santun.
- Akuntabilitas :
Keadilan, saya akan menerapkan nilai
keadilan yaitu dengan membagikan
leaflet kepada semua pengunjung
posyandu.
29
4. Mengadakan 4.1 Menyiapkan bahan Adanya bahan - Akuntabilitas : Dalam mengadakan
penyuluhan “Gerakan materi penyuluhan materi yang Saya akan menerapkan nilai kejelasan penyuluhan “Gerakan
Sayang Bayi” kepada digunakan untuk dalam menyiapkan bahan materi Sayang Bayi” kepada
pengunjung Posyandu penyuluhan. sehingga masyarakat dapat pengunjung Posyandu
Mawar Dsn. Air Ruak. memahami pesan penting dalam Mawar Dsn. Air Ruak dapat
penyuluhan tersebut. memberikan kontribusi
terhadap Visi Puskesmas
4.2 Menyiapkan peralatan Tersedianya - Akuntabilitas : Simpang Renggiang yaitu
(mic dan sound system) peralatan untuk Tanggung Jawab, saya akan “Mitra Unggul Mewujudkan
sosialisasi sosialisasi bersungguh –sungguh dalam Masyarakat Kecamatan
menyiapkan peralatan untuk Simpang Renggiang Sehat
kegiatan sosialisasi, sehingga kegiatan dan Mandiri “.
sosialisasi dapat berjalan dengan baik. Misi Puskesmas Simpang
Renggiang no 2 yaitu
4.3 Menyampaikan materi Daftar hadir - Akuntabilitas : ”Meningkatkan pelayanan
penyuluhan kegiatan Saya akan menerapkan nilai tanggung kesehatan yang merata dan
penyuluhan jawab, yaitu saya harus memastikan bermutu” dan memberikan
30
Video gerakan sayang bayi. jawab” mampu menjalankan
Notulensi. - Etika publik : tugas yang diberikan sesuai
Saya akan menerapkan nilai tugas dan fungsi. “ Ramah “
keramahan yang diawali dengan memiliki sifat yang
salam dan bertutur kata yang sopan sopandan santun dalam
dan santun. memberikan pelayanan /
- Anti korupsi : penyuluhan di masyarakat.
Disiplin, saya akan menerapkan nilai
disiplin kontrak waktu penyuluhan.
Jujur , saya akan menerapkan nilai
kejujuran memberikan informasi
yang benar saat penyuluhan
gerakan sayang bayi.
31
5. Evaluasi kegiatan yang 5.1 Mengumpulkan data dan Adanya data hasil - Akuntabilitas : Dalam melakukan evaluasi
telah dilaksanakan hasil kegiatan kegiatan Trasnparansi, dalam tahapan ini saya kegiatan yang akan
akan menerapkan nilai transparansi dilaksanakan dapat
,tidak ada yang ditutup-tutupi dari memberikan kontribusi
data hasil kegiatan. terhadap Visi Puskesmas
- Komitmen Mutu yaitu saya akan Simpang Renggiang yaitu
menerapkan Berorentasi mutu. “Mitra unggul
Saat data yg dikumpulkan atas mewujudkan masyarakat
dasar kebenaran dengan Kecamatan Simpang
pertimbangan mendapatkan mutu Renggiang Sehat dan
yg baik. Mandiri” serta sesuai
5.2 Berkonsultasi dengan Adanya hasil - Etika Publik : dengan misi 1 Puskesmas
Kepala Puskesmas laporan yang telah Sopan santun, dalam tahapan ini saya Simpang Renggiang yaitu
mengenai hasil kegiatan disetujui akan menerapkan nilai sopan santun meningkatkan mutu
yang telah dilakukan pada saat konsultasi dengan Kepala pelayanan administrasi
Puskesmas yaitu sebelum masuk
ruangan Kepala Puskesmas mengetuk
pintu terlebih dahulu, mengucapkan
salam dan menggunakan tutur kata
32
yang baik dalam berbicara.
5.3 Membuat evaluasi Adanya laporan - Anti Korupsi:
kegiatan. Jujur dalam tahapan ini saya
menerapakan nilai kejujuran,
membuat laporan hasil kegiatan
sesuai data sebenarnya.
33
3.5 Rencana Kegiatan Aktualisasi
Jadwal Rencana kegiatan aktualisasi akan dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.5 Jadwal Rencana Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Juli Agustus
Minggu Ke Minggu Ke
III IV I II III IV
1 Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas dan
Kepala Tata Usaha.
2
Melakukan KIE kepada ibu hamil
3 Membuat dan membagikan leaflet gerakan sayang
bayi
4 Mengadakan penyuluhan “Gerakan Sayang Bayi”
kepada pengunjung Posyandu Mawar Dsn. Air Ruak.
5 Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan
34
BAB IV
CAPAIAN AKTUALISASI
35
4.2 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama off campus kurang lebih satu bulan dari bulan Juli-Agustus tahun 2019 di Puskesmas Simpang
Renggiang. Berikut ini jadwal pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
36
4.3 Hasil Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan kegiatan aktualisasi yang telah dilaksanakan di Puskesmas
Simpang Renggiang dari tanggal 19 Juli s.d. 25 Agustus 2019 yang terdiri dari 5
(lima) kegiatan yaitu sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang.
2. Melakukan KIE kepada ibu hamil.
3. Membuat dan membagikan leaflet gerakan sayang bayi.
4. Mengadakan penyuluhan “ Gerakan Sayang Bayi” kepada pengunjung
Posyandu Mawar Dsn. Air Ruak.
5. Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan.
37
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 1
tahapan 1 yaitu sebagai berikut:
a. Antikorupsi: Saya akan menerapkan perilaku disiplin yaitu tepat waktu
dalam menghadiri pertemuan yang direncanakan sebelumnya.
b. Etika Publik :
Saya akan menerapkan perilaku menghargai komunikasi, konsultasi dan
kerjasama (sebelum melaksanakan kegiatan meminta masukan dan
persetujuan kepada Kepala Puskesmas Renggiang dengan
menggunakan bahasa yang sopan dan santun.
Foto dokumen surat usulan kegiatan aktualisasi
38
Kegiatan 1 tahapan 2 :
1.2 Menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2019 di Ruangan
Kepala Puskesmas Simpang Renggiang).Menyampaikan secara ringkas
kegaiatan yang akan dilaksanakan dalam aktualisasi “ Penerapan Gerakan
Sayang Bayi Untuk Meningkatkan Kesadara Ibu Memberikan ASI
Eksklusif Kepada bayi Di Dsn. Air Ruak Ds.SP.Tiga Kecamatan Simpang
Renggiang “.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 1
tahapan 2 yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas :
- Kejelasan, yaitu saya akan menyampaikan rencana kegiatan dengan jelas
kepada Kepala Puskesmas Simpang Renggiang.
- Transparansi, yaitu dalam melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
instansi harus diketahui oleh atasan.
b. Nasionalisme :
Pada saat konsultasi, saya akan menyampaikan dan menjelaskan isu yang
diangkat dengan menerapkan nilai ANEKA Nasionalisme yaitu sila ke-4
dengan cara musyawarah.
Foto Kegiatan saat menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
39
Gambar 4.4 Foto kegatan saat membuat
kartu konsultasi dalam form
pengendalian mentor
40
Kegiatan 1 tahapan 3 :
1.3 Meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas Simpang Renggiang terkait
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 30 Juli 2019 di Ruang Kepala
Puskesmas Simpang Renggiang.)
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 1
tahapan 3 yaitu sebagai berikut:
a. Akuntabilitas :
- Kejelasan, yaitu saya akan meminta persetujuan dengan jelas tentang
rencana kegiatan kepada Kepala Puskesmas.
b. Antikorupsi :
Saya akan menerapkan nilai tanggung jawab terhadap hasil
koordinasi dengan atasan.
41
Foto kegiatan meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas Renggiang
terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
42
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Dalam melakukan konsultasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang
dapat memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Simpang Renggiang yaitu
“Mitra Unggul Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Simpang Renggiang
Sehat dan Mandiri “.
Misi Puskesmas Simpang Renggiang no 1 yaitu ”Meningkatkan mutu
pelayanan administrasi”. Dan memberikan kontribusi dalam nilai organisasi
“ramah” memiliki sifat yang sopan dan santun dalam memberikan pelayanan.
43
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 2
tahapan 1 yaitu sebagai berikut:
- Akuntabilitas :
Konsistensi yaitu saya menerapkan nilai konsistensi dengan datang tepat
waktu pada waktu yang sudah disepakati.
Foto screenshot saat mengatur waktu pertemuan kepada ibu hamil
44
Kegiatan 2 tahapan 2 :
2.2 Mempersiapkan materi untuk KIE
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Minggu 28 Juli 2019 di Poskesdes
SP.Tiga ). Tahapan ini dilakukan bersamaan dengan mempersiapkan materi
untuk penyuluhan “Gerakan Sayang Bayi” dan materi untuk membuat
leaflet Gerakan Sayang Bayi.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 2
tahapan 2 yaitu sebagai berikut:
Akuntabilitas :
Tanggung Jawab, yaitu dengan mencari sumber-sumber referensi yang jelas
dalam mempersiapkan bahan materi.
Foto Bahan Materi dan Foto Kegiatan saat menyiapkan materi untuk KIE :
45
Gambar 4.9 Foto kegiatan menyiapkan
materi untuk KIE
46
Kegiatan 2 tahapan 3 :
2.3 Melakukan KIE kepada ibu hamil dan membagikan sertifikat telah mengikuti
KIE kepada ibu hamil.(Tahapan ini dilaksanakan pada hari :
•Senin, 05 Agustus 2019 ( Ny.Sonia)
•Jumat, 09 Agustus 2019(Ny. Indah dan Ny. Ida Ambar sari.
•Senin, 19 Agustus 2019 pembagian sertifkat kepada ibu hamil.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 2
tahapan 3 yaitu sebagai berikut:
- Akuntabilitas :
Kejelasan, yaitu saya akan menerapkan nilai kejelasan dalam
menyampaikan materi KIE dengan penggunaan bahasa yang mudah
dimengerti, intonasi yang jelas.
- Etika publik :
Sopan santun, yaitu saya akan menerapkan nilai sopan santun dengan tutur
bahasa yang baik dalam menyampaikan materi KIE.
Foto Kegiatan Melakukan KIE kepada ibu hamil dan membagikan sertifikat
telah mengikuti KIE kepada ibu hamil
Gambar 4.10 Foto Kegiatan saat menyampaikan KIE kepada Ibu hamil
47
Gambar 4.11 Foto kegiatan saat
membagikan sertifikat telah mengikuti KIE
kepada ibu hamil
48
49
50
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Dalam melakukan KIE kepada ibu hamil dapat memberikan kontribusi terhadap Visi
Puskesmas Simpang Renggiang yaitu “Mitra Unggul Mewujudkan Masyarakat
Kecamatan Simpang Renggiang Sehat dan Mandiri “.
Misi Puskesmas Simpang Renggiang no 2 yaitu ”Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata dan bermutu”
51
Foto Kegiatan Mendesain leaflet tentang Gerakan Sayang bayi
52
Kegiatan 3 tahapan 2 :
3.2 Mencetak leaflet tentang gerakan sayang bayi
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 01 Agustus 2019).
Mencetak leaflet tentang “ Gerakan Sayang Bayi “ dilakukan di
percetakan winner manggar, leaflet yang dicetak berjumlah 20 lembar
bolak-balik. Yang rencana akan dibagikan kepada pasien dan petugas
kesehatan lainnya.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam
kegiatan 3 tahapan 2 yaitu sebagai berikut:
- Komitmen Mutu :
Efektif dan Efisien , yaitu saya akan menerapkan nilai efektif dan
efisien dalam mencetak leaflet sesuai dengan kebutuhan.
- Anti Korupsi :
Sederhana yaitu saya akan menerapkan nilai sederhana
dalam mencetak leaflet memakai bahan yang tidak mahal namun
berkualitas baik.
Foto leaflet yang telah dicetak
53
Kegiatan 3 tahapan 3 :
3.3 Membagikan leaflet dan memberi penjelasan.
(Tahapan ini dilaksanakan mulai pada hari Senin, 05 Agustus 2019s/d
Rabu, 21 Agustus 2019). Membagikan leaflet dan memberi
penjelasan rencananya dibagikan di poskesdes pada masyarakat yang
dating berkunjung dan petugas kesehatan lainnya di puskesmas agar
dapat membantu membagikan informasi tentang “ Gerakan Sayang
Bayi”.
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam
kegiatan 3 tahapan 3 yaitu sebagai berikut:
- Etika Publik :
Saya akan menerapkan nilai keramahan, yaitu diawali salam dan
bertutur kata yang Sopan dan Santun.
- Akuntabilitas :
Keadilan, saya akan menerapkan nilai keadilan yaitu dengan
membagikan leaflet.
Foto Kegiatan Membagikan Leaflet dan Foto tanda tangan oleh
penerima leaflet
54
Gambar 4.16 Foto Membagikan leaflet dan menjelaskan pada masyarakat yang berkunjung ke
Poskesdes SP.Tiga (Senin, 05 Agustus 2019)
55
Gambar 4.17 Foto saat membagikan dan menjelaskan leaflet kepada
pengunjung Poskesdes SP.Tiga (Rabu, 07 Agustus 2019)
56
Gambar 4.19 Foto kegiatan membagikan dan
menjelaskan leaflet di Pokesdes SP.Tiga
57
Gambar 4.20 Foto membagikan dan menjelaskan leaflet kepada petugas kesehatan
lainnya di Puksesmas Simpang Renggiang
58
59
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Dalam membuat dan membagikan leaflet gerakan sayang bayi
dapat memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Simpang
Renggiang yaitu “Mitra unggul mewujudkan masyarakat Kecamatan
Simpang Renggiang Sehat dan Mandiri” serta sesuai dengan misi 2
Puskesmas Simpang Renggiang yaitu meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata dan bermutu.
Kegiatan 4 : Membuat dan membagikan leaflet gerakan sayang bayi
(Dilaksanakan pada hari Minggu, 28 Juli 2019 s/d Sabtu, 03 Agustus
2019
Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan kegiatan yaitu:
4.1 Menyiapkan bahan materi penyuluhan bayi (Minggu, 28 Juli 2019)
4.2 Menyiapkan peralatan untuk kegiatan penyuluhan ( undangan,
cendera mata, clip chart, daftar hadir (Jumat, 2 Agustus 2019).
4.3 Menyampaikan materi penyuluhan (Sabtu 03 Agustus 2019).
Seluruh tahapan kegiatan ini telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS yaitu ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
Berikut ini uraian dari setiap tahapannya:
Kegiatan 4 tahapan 1 :
4.1 Menyiapkan bahan materi penyuluhan.
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Mingu, 28 Juli 2019).
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan
4 tahapan 1 yaitu sebagai berikut:
- Akuntabilitas :
Saya akan menerapkan nilai kejelasan dalam menyiapkan bahan
materi sehingga masyarakat dapat memahami pesan penting dalam
penyuluhan tersebut.
60
Foto bahan materi penyuluhan dan foto kegiatan menyiapkan bahan materi
penyuluhan
61
Kegiatan 4 tahapan 2 :
4.2 Menyiapkan peralatan untuk kegiatan penyuluhan ( undangan, cendera mata,
clip chart, daftar hadir ).
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 31 Juli 2019 s/d Jumat, 02 Agustus 2019)
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 4 tahapan 2 yaitu
sebagai berikut:
Akuntabilitas :
Tanggung Jawab, saya akan bersungguh –sungguh dalam menyiapkan peralatan untuk
kegiatan sosialisasi, sehingga kegiatan sosialisasi dapat berjalan dengan baik.
Foto kegiatan saat menyiapkan peralatan untuk kegiatan penyuluhan
62
Gambar 4.24 Foto undangan penyuluhan
63
Kegiatan 4 tahapan 3:
4.3 Menyampaikan materi penyuluhan
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 03 Agutus 2019)
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 4 tahapan
3 yaitu sebagai berikut:
- Akuntabilitas :
Saya akan menerapkan nilai tanggung jawab, yaitu saya harus memastikan bahwa
masyarakat benar-benar paham akan pentingnya penerapan gerakan sayang bayi.
- Etika publik :
Saya akan menerapkan nilai keramahan yang diawali dengan salam dan bertutur kata
yang sopan dan santun.
- Anti korupsi :
Disiplin, saya akan menerapkan nilai disiplin kontrak waktu penyuluhan.
Jujur , saya akan menerapkan nilai kejujuran memberikan informasi yang benar saat
penyuluhan gerakan sayang bayi.
Foto Kegiatan menyampaikan materi penyuluhan
64
Gambar 4.29
Undangan penyuluhan Gambar 4.30
Daftar hadir
yang telah diisi
65
Gambar 4.31 Foto
notulensi dan SAP
66
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Dalam melakukan Penyuluhan “ Gerakan Sayang Bayi” dapat memberikan
kontribusi terhadap Visi Puskesmas Simpang Renggiang yaitu “Mitra Unggul
Mewujudkan Masyarakat Kecamatan Simpang Renggiang Sehat dan Mandiri “.
Misi Puskesmas Simpang Renggiang no 2 yaitu ”Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata dan bermutu”.
(Dilaksanakan pada hari Senin, 12 Agustus 2019 s/d Kamis, 22 Agustus 2019.
Kegiatan ini terdiri dari 3 tahapan kegiatan yaitu:
5.1 Mengumpulkan data dan hasil kegiatan. ( Senin, 12 Agustus 2019 s/d Senin, 19
Agustus 2019.
5.2 Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas mengenai hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan. ( Rabu, 21 Agustus 2019).
5.3 Meembuat evaluasi kegiatan. ( Kamis, 22 Agustus 2019)
Seluruh tahapan kegiatan ini telah mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS yaitu
ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
Korupsi).
Berikut ini uraian dari setiap tahapannya:
Kegiatan 5 tahapan 1 :
5.1 Mengumpulkan data dan hasil kegiatan.
(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Senin, 12 Agustus s/d Senin, 19 Agustus
2019).
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 5 tahapan
1 yaitu sebagai berikut:
- Akuntabilitas :
Trasnparansi, dalam tahapan ini saya akan menerapkan nilai transparansi ,tidak
ada yang ditutup-tutupi dari data hasil kegiatan.
- Komitmen Mutu yaitu saya akan menerapkan Berorentasi mutu. Saat data yg
dikumpulkan atas dasar kebenaran dengan pertimbangan mendapatkan
mutu yg baik.
67
Foto data hasil kegiatan
Gambar 4.33 Foto Data hasil kegiatan diprint sebagai bahan konsultasi
dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang
68
Kegiatan 5 tahapan 2 :
5.2 Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang mengenai hasil
kegiatan yang telah dilakukan.(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 21
Agustus 2019)
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 5
tahapan 2 yaitu sebagai berikut:
- Etika Publik :
Sopan santun, dalam tahapan ini saya akan menerapkan nilai sopan santun pada
saat konsultasi dengan Kepala Puskesmas yaitu sebelum masuk ruangan Kepala
Puskesmas mengetuk pintu terlebih dahulu, mengucapkan salam dan
menggunakan tutur kata yang baik dalam berbicara.
Foto saat berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang
69
Kegiatan 5 tahapan 3 :
Membuat evaluasi kegiatan.(Tahapan ini dilaksanakan pada hari Kamis, 22
Agustus 2019)
Nilai-nilai dasar PNS yang telah diaktualisasikan dalam kegiatan 5
tahapan 3 yaitu sebagai berikut:
- Anti Korupsi:
Jujur dalam tahapan ini saya menerapakan nilai kejujuran, membuat laporan
hasil kegiatan sesuai data sebenarnya.
Foto membuat evaluasi kegiatan
70
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi
Dalam melakukan evaluasi kegiatan yang akan dilaksanakan dapat
memberikan kontribusi terhadap Visi Puskesmas Simpang Renggiang yaitu “Mitra
unggul mewujudkan masyarakat Kecamatan Simpang Renggiang Sehat dan
Mandiri” serta sesuai dengan misi 1 Puskesmas Simpang Renggiang yaitu
meningkatkan mutu pelayanan administrasi.
71
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Demikianlah rancangan aktualisasi yang dibuat untuk mengatasi isu terjadinya 1
kasus kematian bayi usia 2 bulan di Dsn.Air Ruak Maret 2019, penyebabnya salah satunya
karena aspirasi susu formula. Rancangan Aktualisasi ini sedianya akan dilaksanakan pada
bulan Juli hingga bulan Agustus 2019 mulai dari tahap perancangan kegiatan sampai
pembuatan laporan akhir.
Diharapkan rancangan aktualisasi ini dapat berjalan dengan baik sehingga visi atau
tujuan dari rancangan aktualisasi ini dapat tercapai untuk mengatasi isu terjadinya 1 kasus
kematian bayi usia 2 bulan di Dsn.Air Ruak Maret 2019, penyebabnya salah satunya karena
aspirasi susu formula sesuai dengan nilai-nilai dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika
publik, komitmen mutu dan anti korupsi (ANEKA) serta dengan nilai kedudukan dan peran
PNS dalam NKRI.
5.2 SARAN
Dalam penerapan kegiatan aktualisasi ini diharapkan mampu mengaplikasikan nilai-nilai
ANEKA dalam keseharian dan kehidupan bermasyarakat. Dengan menerapkan nilai-nilai
ANEKA pada kegiatan tersebut, diharapkan dapat memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
72
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2017 tentang Izin
Penyelengaraan Praktik Bidan.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Akuntabilitas, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Anti Korupsi, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Etika Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Komitmen Mutu, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Manajemen Aparatur Sipil Negara, Modul Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Nasionalisme, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Pelayanan Publik, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2017. Whole of Government, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil, Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
73
LAMPIRAN 3.3 FORMULIR KEGIATAN AKTUALISASI
Identifikasi Isu Terjadinya 1 kasus kematian bayi usia 2 bulan di Dsn.Air Ruak Maret 2019,
penyebabnya salah satunya karena aspirasi susu formula.
Kurangnya pemahaman ibu tentang kegiatan-kegiatan di Posyandu Mawar 1 Dsn. Air
Ruak.
Kurangnya pemahaman ibu akan dampak penggunaan smartphone pada anak balita usia
1 s/d 3 tahun.
Isu Yang Diangkat Terjadinya 1 kasus kematian bayi usia 2 bulan di Dsn.Air Ruak Maret 2019, penyebabnya
salah satunya karena aspirasi susu formula.
Gagasan Pemecah Isu “Penerapan Gerakan Sayang Bayi Guna Meningkatkan Kesadaran Ibu Memberikan ASI
Eksklusif di Dsn. Air Ruak Ds. SP.Tiga Kec. Simpang Renggiang“
74
Gagasan Pemecah Isu : “Penerapan Gerakan Sayang Bayi Guna Meningkatkan Kesadaran Ibu Memberikan ASI Eksklusif di Dsn. Air Ruak Ds.
SP.Tiga Kec. Simpang Renggiang“
No Kegiatan Tahap Kegiatan Output/Hasil Keterkaitan Substansi dengan Mata Keterkaitan dengan Visi,
Pelatihan Misi Organisasi
1. Melakukan konsultasi 1.4 Membuat rencana Dokumen surat - Antikorupsi : Dalam melakukan
dengan Kepala kegiatan dan mengatur permohonan Saya akan menerapkan perilaku konsultasi dengan Kepala
Puskesmas Simpang jadwal pertemuan dengan pengajuan kegiatan disiplin yaitu tepat waktu dalam Puskesmas Simpang
Renggiang Kepala Puskesmas aktualisasi menghadiri pertemuan yang Renggiang dapat
Kamis, 25 Juli 2019 s/d Simpang Renggiang direncanakan sebelumnya. memberikan kontribusi
Selasa, 30 Juli 2019 Kamis, 25 Juli 2019 - Etika Publik : terhadap Visi Puskesmas
Saya akan menerapkan perilaku Simpang Renggiang yaitu
menghargai komunikasi, konsultasi “Mitra Unggul
dan kerjasama (sebelum Mewujudkan Masyarakat
melaksanakan kegiatan meminta Kecamatan Simpang
masukan dan persetujuan kepada Renggiang Sehat dan
Kepala Puskesmas Renggiang Mandiri “.
dengan menggunakan bahasa Misi Puskesmas Simpang
yang sopan dan santun). Renggiang no 1 yaitu
”Meningkatkan mutu
pelayanan administrasi”.
Dan memberikan kontribusi
75
dalam nilai organisasi
“ramah” memilki sifat
yang sopan dan santun
dalam memberikan
pelayanan.
1.5 Menyampaikan rencana Foto kegiatan saat - Akuntabilitas :
kegiatan yang akan menyampaikan Kejelasan, yaitu saya akan
dilaksanakan rencana kegiatan menyampaikan rencana kegiatan
Selasa, 30 Juli 2019 yang akan dengan jelas kepada Kepala
dilaksanakan. Puskesmas Simpang Renggiang.
Foto saat membuat Transparansi, yaitu dalam
kartu konsultasi melakukan kegiatan yang
dalam form berkaitan dengan instansi harus
pengendalian oleh diketahui oleh atasan.
mentor. - Nasionalisme :
Form pengendalian Pada saat konsultasi, saya akan
oleh mentor yang menyampaikan dan menjelaskan isu
sudah terisi. yang diangkat dengan menerapkan
nilai ANEKA Nasionalisme yaitu
sila ke-4 dengan cara musyawarah.
76
- Akuntabilitas :
Kejelasan, yaitu saya akan meminta
persetujuan dengan jelas tentang
rencana kegiatan kepada kepala
puskesmas.
Antikorupsi :
1.6 Meminta persetujuan dari Adanya tanda
Saya akan menerapkan nilai
Kepala Puskesmas tangan di lembar
tanggung jawab terhadap hasil
Simpang Renggiang konsultasi dan
koordinasi dengan atasan.
terkait dengan kegiatan lembar persetujuan.
yang akan dilaksanakan. Foto kegiatan saat
Selasa, 30 Juli 2019 menanda tangani
lembar persetujuan.
77
2. Melakukan KIE kepada 2.4 Mengatur waktu Bukti Adanya - Akuntabilitas : Dalam melakukan KIE
ibu hamil dan pertemuan kepada ibu kesepakatan waktu Konsistensi yaitu saya menerapkan kepada ibu hamil dapat
membagikan sertifikat hamil pelaksanaan (Via nilai konsistensi dengan datang memberikan kontribusi
telah mengikuti KIE Rabu, 31 Juli 2019 WA). tepat waktu pada waktu yang terhadap Visi Puskesmas
kepada ibu hamil. (Ny.Sonia). sudah disepakati. Simpang Renggiang yaitu
Minggu, 28 Juli 2019 “Mitra Unggul
Rabu, 07 Agustus
s/d Senin, 19 Agustus Mewujudkan Masyarakat
2019 ( Ny.Indah
2019 Kecamatan Simpang
dan Ny. Ida
Renggiang Sehat dan
Ambar Sari)
Mandiri “.
Misi Puskesmas Simpang
Renggiang no 2 yaitu
”Meningkatkan pelayanan
kesehatan yang merata
dan bermutu” dan
memberikan kontribusi
terhadap nilai organisasi
“tanggung jawab” mampu
menjalankan tugas yang
diberikan sesuai tugas dan
fungsi.
78
2.5 Mempersiapkan Adanya bahan - Akuntabilitas :
materi untuk KIE materi yang akan Tanggung Jawab, yaitu dengan
Minggu, 28 Juli 2019 digunakan saat mencari sumber-sumber referensi
kegiatan KIE. yang jelas dalam mempersiapkan
Foto kegiatan bahan materi.
menyiapkan bahan
materi untuk KIE.
79
dan Ny. Ida menerapkan nilai sopan santun
Ambar sari. dengan tutur bahasa yang baik
Senin, 19 Agustus dalam menyampaikan materi
2019 pembagian KIE.
sertifkat kepada
ibu hamil.
3. Membuat dan 3.1 Mendesain leaflet tentang Adanya materi dan - Komitmen Mutu : Dalam membuat dan
membagikan leaflet gerakan sayang bayi desain leaflet tentang Kreatif-Inovatif yaitu dalam tahapan membagikan leaflet
gerakan sayang bayi Minggu, 28 Juli 2019 gerakan sayang bayi ini saya akan menerapkan dengan gerakan sayang bayi
Minggu, 28 Juli 2019 membuat cara yang baru dengan dapat memberikan
s/d 21 Agustus 2019 materi yang mudah di pahami kontribusi terhadap Visi
serta menarik. Puskesmas Simpang
Renggiang yaitu “Mitra
Efektif dan Efisien dalam tahapan
unggul mewujudkan
ini Saya akan menerapkan nilai
masyarakat Kecamatan
efektif, efisien dalam mendesain
Simpang Renggiang Sehat
leaflet dimana saya menyiapkan
dan Mandiri” serta sesuai
sumber informasi terbaik dalam
dengan misi 2 Puskesmas
membuat isi leaflet sehingga
Simpang Renggiang yaitu
desain yang dihasilkan dapat
meningkatkan pelayanan
mudah dipahami dan bermafaat
kesehatan yang merata
80
oleh pembaca leaflet. dan bermutu.
3.2 Mencetak leaflet tentang Adanya leaflet yang
- Komitmen Mutu :
gerakan sayang bayi telah dicetak
Efektif dan Efisien , yaitu saya akan
Kamis, 1 Agustus 2019
menerapkan nilai efektif dan efisien
dalam mencetak leaflet sesuai
dengan kebutuhan.
- Anti Korupsi :
Sederhana yaitu saya akan
menerapkan nilai sederhana
81
3.3 Membagikan leaflet dan Adanya tanda tangan - Etika Publik :
memberi penjelasan. oleh penerima leaflet Saya akan menerapkan nilai
Foto keramahan, yaitu diawali salam
Senin, 05 Agustus 2019
dan bertutur kata yang Sopan dan
s/d 21 Agustus 2019
Santun.
- Akuntabilitas :
Keadilan, saya akan menerapkan
nilai keadilan yaitu dengan
membagikan leaflet kepada
semua pengunjung posyandu.
82
4.5 Menyiapkan peralatan Tersedianya - Akuntabilitas : Renggiang no 2 yaitu
untuk kegiatan peralatan untuk Tanggung Jawab, saya akan ”Meningkatkan pelayanan
penyuluhan (undangan, penyuluhan bersungguh –sungguh dalam kesehatan yang merata dan
cendera mata, clip chart, (undangan, cendera menyiapkan peralatan untuk bermutu” dan memberikan
daftar hadir ). Selasa, 31 mata, clip chart, kegiatan penyuluhan , sehingga kontribusi terhadap nilai
Juli 2019 s/d Jumat, 02 daftar hadir). kegiatan penyuluhan dapat berjalan organisasi “tanggung
Agustus 2019 dengan baik. jawab” mampu menjalankan
tugas yang diberikan sesuai
4.6 Menyampaikan materi Foto kegiatan. tugas dan fungsi. “ Ramah “
- Akuntabilitas :
penyuluhan. Undangan memiliki sifat yang
Saya akan menerapkan nilai
Sabtu, 03 Agustus Daftar hadir sopandan santun dalam
tanggung jawab, yaitu saya harus
2019 kegiatan memberikan pelayanan /
memastikan bahwa masyarakat
penyuluhan penyuluhan di masyarakat.
benar-benar paham akan
Foto kegiatan saat pentingnya penerapan gerakan
pemberian cendera sayang bayi.
mata. - Etika publik :
Video Saya akan menerapkan nilai
Notulensi dan SAP keramahan yang diawali dengan
salam dan bertutur kata yang
sopan dan santun.
- Anti korupsi :
83
Disiplin, saya akan menerapkan
nilai disiplin kontrak waktu
penyuluhan.
Jujur , saya akan menerapkan nilai
kejujuran memberikan informasi
yang benar saat penyuluhan
gerakan sayang bayi.
5. Evaluasi kegiatan yang 5.4 Mengumpulkan data dan Adanya foto data - Akuntabilitas : Dalam melakukan evaluasi
telah dilaksanakan. hasil kegiatan hasil kegiatan. Trasnparansi, dalam tahapan ini kegiatan yang akan
Senin, 12 Agustus 2019 Senin,12 Agustus 2019 Foto kegiatan saat saya akan menerapkan nilai dilaksanakan dapat
s/d Kamis , 22 Agustus s/d Senin,19 Agustus mengumpulkan transparansi ,tidak ada yang memberikan kontribusi
2019 2019 data dan hasil ditutup-tutupi dari data hasil terhadap Visi Puskesmas
kegiatan. kegiatan. Simpang Renggiang yaitu
“Mitra unggul
- Komitmen Mutu yaitu saya akan
mewujudkan masyarakat
menerapkan Berorentasi mutu.
Kecamatan Simpang
Saat data yg dikumpulkan atas
Renggiang Sehat dan
dasar kebenaran dengan
Mandiri” serta sesuai
pertimbangan mendapatkan mutu
dengan misi 1 Puskesmas
yang baik.
Simpang Renggiang yaitu
- Etika Publik :
meningkatkan mutu
Sopan santun, dalam tahapan ini
84
5.5 Berkonsultasi dengan Adanya foto hasil saya akan menerapkan nilai sopan pelayanan administrasi
Kepala Puskesmas laporan yang telah santun pada saat konsultasi dengan
mengenai hasil kegiatan disetujui. Kepala Puskesmas yaitu sebelum
yang telah dilakukan Foto kegiatan saat masuk ruangan Kepala Puskesmas
Rabu, 21 Agustus 2019 berkonsultasi. mengetuk pintu terlebih dahulu,
mengucapkan salam dan
menggunakan tutur kata yang
baik dalam berbicara.
- Anti Korupsi:
Foto kegiatan saat
5.6 Membuat evaluasi Jujur dalam tahapan ini saya
membuat evaluasi.
kegiatan. menerapakan nilai kejujuran,
Adanya laporan membuat laporan hasil kegiatan
Kamis, 22 Agustus 2019
aktualisasi. sesuai data sebenarnya.
85
KEGIATAN 1
86
Lampiran 1.1 Foto dokumen surat usulan kegiatan aktualisasi
87
1.2 Lampiran Foto Kegiatan saat menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
88
Lampiran 1.3 Foto hasil scan formulir pengendalian
mentor dan surat usulan kegiatan aktualisasi
89
90
Lampiran 1.4 Foto kegiatan meminta persetujuan dari Kepala Puskesmas Renggiang
terkait dengan kegiatan yang akan dilaksanakan
91
KEGIATAN 2
Melakukan KIE kepada ibu hamil
Tahapan kegiatan :
2.1 Mengatur waktu pertemuan kepada ibu hamil.
2.2 Mempersiapkan materi untuk KIE.
2.3 Menyampaikan materi KIE.
92
Lampiran 1.6 Foto screenshot saat mengatur waktu pertemuan kepada ibu hamil
93
Lampiran 1.7 Foto Bahan Materi dan Foto Kegiatan saat menyiapkan materi
untuk KIE :
94
Lampiran 1.8 Foto Kegiatan Menyampaikan KIE kepada ibu hamil Ny.Sonia
95
Lampiran 1.8 Foto Kegiatan Menyampaikan KIE kepada ibu hamil Ny.Indah
96
Lampiran 1.9 Foto Kegiatan Menyampaikan KIE kepada ibu hamil Ny.Ida Ambar Sari
97
Lampiran 1.10 Foto Kegiatan Penyerahan
sertifikat sebagai bentuk apresiasi telah
mengikuti kIE
98
Penyerahan sertifikat kepada ibu Sonia
diberikan menunggu ibu Sonia kembali ke
Air Ruak karena sedang berkunjung ke
rumah ibunya
99
KEGIATAN 3
Membuat dan membagikan leaflet gerakan sayang
bayi
Tahapan kegiatan :
3.1 Mendesain leaflet tentang gerakan sayang bayi.
3.2 Mencetak leaflet tentang gerakan sayang bayi.
3.3 Membagikan leaflet dan memberi penjelasan.
100
Lampiran 1.11 Foto Kegiatan Mendesain leaflet tentang Gerakan Sayang bayi
Kegiatan mendesain
leafleat
101
Lampiran 1.12 Foto Leaflet yang sudah dicetak
102
Lampiran 1.13 Foto Kegiatan Membagikan leaflet dan memberi penjelasan
103
Rabu, 07 Agustus 2019
104
Kamis, 08 Agustus 2019
Membagikan leaflet dan memberi penjelasan kepada petugas kesehatan di
Puskesmas Renggiang agar dapat membantu menyebarkan infomasi tentang
Gerakan Sayang bayi
Membagikan leaflet
kepada petugas Poli
Umum
105
Membagikan Leaflet
kepada para bidan
UPT Puskesmas
Simpang Renggiang
Membagikan leaflet
kepada petugas Poli
Umum
106
Memberikan lealet kepada petugas
PROMKES di UPT Puskesmas
Simpang Renggiang
107
Sabtu, 10 Agustus
2019
108
Senin, 19 Agustus
2019
Rabu, 21 Agustus
2019
109
Lampiran 4.14 Foto Kegiatan Membagikan Leaflet dan Foto tanda
tangan oleh penerima leaflet
110
KEGIATAN 4
Mengadakan penyuluhan “ Gerakan Sayang Bayi “
kepada pengunjung posyandu Mawar Dsn. Air Ruak
Tahapan kegiatan :
4.1 Menyiapkan bahan materi penyuluhan.
4.2 Menyiapkan peralatan untuk kegiatan penyuluhan (undangan,
cendera mata, clip chart, daftar hadir ).
4.3 Menyampaikan materi penyuluhan.
111
Lampiran 4.15
Foto Kegiatan Menyiapkan bahan materi penyuluhan
112
Lampira 4.16
113
Lampiran 4.7 Foto Form daftar hadir yang akan diisi saat penyluhan
114
Lampiran 4.18 Contoh undangan Penyuluhan “ Gerakan Sayang Bayi “
115
Lampiran 4.20
116
Lampiran 4.21 Foto kegiatan saat
pemberian cendera mata
117
Lampiran 4.22 Foto scan undangan penyuluhan
118
Lampiran 4.23 Video
penyuluhan
119
Lampiran 4.24 Notulensi Penyuluhan dan
SAP Penyuluhan
1. Karakteristik Peserta
1) Jumlah Peserta : 28 orang
2) Pendidikan : Bervariasi SD, SMP, SMA
2. Tujuan Penyuluhan
a. Tujuan Umum
Setelah mendapat penyuluhan diharapkan pengunjung Posyandu Mawar I dapat
mengetahui tentang “Gerakan Sayang Bayi”.
b. Tujuan Khusus
Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan :
i. Peserta dapat mengetahui :
a. Peraturan Pemerintah tentang ASI.
b. ASI dalam Al-Quran.
c. Ukuran lambung bayi baru lahir.
d. Gerakan Sayang Bayi.
e. Manfaat pemberian ASI Eksklusif.
f. Penyakit yang bisa dicegah dengan ASI.
g. Perbandingan antara ASI dengan Susu Formula.
h. Tips ASI lancar.
i. Cara memberikan ASI pada ibu bekerja.
3) Materi Penyuluhan
1. Terlampir
4) Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
5) Media
a. Clip Chart
120
6) Kegiatan penyuluhan
No. Tahap Kegiatan Waktu
7.) Evaluasi
Kegiatan berjalan dengan lancar , waktu selesai penyuluhan 10.45 WIB durasi
penyuluhan selama 45 menit. Pertanyaan yang diajukan ada 3 pertanyaan diantaranya
sebagai berikut :
1. Waktu pemberian ASI Eksklusif ?
Dijawab oleh Ibu. Dahlia selama 6 bulan.
2. Jika bayi sakit saat pemberian ASI Eksklusif bolehkah minum obat ?
Dijawab oleh ibu merry boleh karena pemberian obat tidak mengagalkan pemberian
ASI Eksklusif.
3. Lebih bagus mana ASI atau susu formula ?
Dijawab oleh ibu Yupiani jelas ASI.
121
MATERI PENYULUHAN
GERAKAN SAYANG BAYI
122
c.Fase MPASI (6-24 bulan)
Komposisi MPASI yang benar adalah :
Sumber karbohidrat.
Sumber protein.
Sumber lemak.
Buah & sayur (hanya diperkenalkan saja).
4. Manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi :
Tersedia setiap saat.
Kenyamanan emosi terbaik.
Melindungi dari bakteri dan penyakit.
Mengandung gizi yang sempurna.
Mudah dicerna.
5. Penyakit yang bisa dicegah dengan ASI :
Ibu :
Kanker payudara.
Kanker payudara riwayat keluarga.
Penyakit jantung koroner.
Kanker ovarium.
Diabetes tipe 2.
Bayi :
Infeksi saluran nafas bawah.
Infeksi gastrointestinal.
Infeksi telinga akut.
Dermatitis atopik.
Sudden infant death syndrome.
123
6. Perbandingan ASI vs Susu Formula
No. ASI Susu Formula
1 Antibodi sangat banyak Antibodi sangat sedikit perlu
ditambahkan.
2 Mudah dicerna Tergantung beberapa bayi ,
ada yang dapat mengalami
diare.
3 Tingkat kecocokan Harus berganti jenis susu yang
(sangat cocok untuk bayi) berbeda sesuai usia bayi
4 Mengandung banyak Mengandung sedikit nutrisi
nutrisi yang sesuai bagi yang sesuai bagi bayi.
bayi.
7. Tips ASI Lancar :
Ibu senang dan rileks , hormon prolaktin, dopamin, dan oksitosin di
otak berkonfigurasi produski hormon oksitosin melimpah kran-kran
lobus pembentukkan ASI dapat perintah membuka ASI mengalir ke
saluran ASI.
“ Bunda senang ASI lancar “
Kegiatan yang dilakukan misalnya :
a. Rileksasi
b. Melihat foto si kecil
c. Mendengarkan suara si kecil
d. Mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarga
e. Mendengarkan musik favorit dan melakuka hal lain yang
menyenangkan
8. Memberikan ASI bagi ibu pekerja
Memberikan ASI setelah ibu kembali bekerja, banyak ibu berhenti
menyusui saat kembali bekerja dengan alasan akan menganggu aktifitas
bekerja. Padahal banyak manfaat yang bisa didapat saat ibu tetap
mengusahakan pemberian ASI. Memanfaatkan teknologi seperti
memompa ASI saat bekerja dapat menjadi pilihan terbaik bagi ibu
bekerja. Setelah kembali bekerja diharapkan ibu kembali menyusui
bayinya secara langsung.
124
NOTULENSI PENYULUHAN
1) Materi
Penyuluhan :
Gerakan Sayang Bayi
2) Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab
3) Media
Clip Chart
4) Kegiatan Penyuluhan
125
5) Evaluasi
Kegiatan berjalan dengan lancar , waktu selesai penyuluhan 10.45 WIB durasi
penyuluhan selama 45 menit. Pertanyaan yang diajukan ada 3 pertanyaan.
126
MATERI PENYULUHAN
GERAKAN SAYANG BAYI
127
c.Fase MPASI (6-24 bulan)
Komposisi MPASI yang benar adalah :
Sumber karbohidrat.
Sumber protein.
Sumber lemak.
Buah & sayur (hanya diperkenalkan saja).
6. Manfaat pemberian ASI Eksklusif pada bayi :
Tersedia setiap saat.
Kenyamanan emosi terbaik.
Melindungi dari bakteri dan penyakit.
Mengandung gizi yang sempurna.
Mudah dicerna.
7. Penyakit yang bisa dicegah dengan ASI :
Ibu :
Kanker payudara.
Kanker payudara riwayat keluarga.
Penyakit jantung koroner.
Kanker ovarium.
Diabetes tipe 2.
Bayi :
Infeksi saluran nafas bawah.
Infeksi gastrointestinal.
Infeksi telinga akut.
Dermatitis atopik.
Sudden infant death syndrome.
128
8) Perbandingan ASI vs Susu Formula
No. ASI Susu Formula
1 Antibodi sangat banyak Antibodi sangat sedikit perlu
ditambahkan.
2 Mudah dicerna Tergantung beberapa bayi ,
ada yang dapat mengalami
diare.
3 Tingkat kecocokan Harus berganti jenis susu yang
(sangat cocok untuk bayi) berbeda sesuai usia bayi
4 Mengandung banyak Mengandung sedikit nutrisi
nutrisi yang sesuai bagi yang sesuai bagi bayi.
bayi.
9) Tips ASI Lancar :
Ibu senang dan rileks , hormon prolaktin, dopamin, dan oksitosin di
otak berkonfigurasi produski hormon oksitosin melimpah kran-kran
lobus pembentukkan ASI dapat perintah membuka ASI mengalir ke
saluran ASI.
“ Bunda senang ASI lancar “
Kegiatan yang dilakukan misalnya :
Rileksasi
Melihat foto si kecil
Mendengarkan suara si kecil
Mendapat dukungan penuh dari suami dan keluarga
Mendengarkan musik favorit dan melakuka hal lain yang menyenangkan
10) Memberikan ASI bagi ibu pekerja
Memberikan ASI setelah ibu kembali bekerja, banyak ibu berhenti
menyusui saat kembali bekerja dengan alasan akan menganggu aktifitas
bekerja. Padahal banyak manfaat yang bisa didapat saat ibu tetap
mengusahakan pemberian ASI. Memanfaatkan teknologi seperti memompa
ASI saat bekerja dapat menjadi pilihan terbaik bagi ibu bekerja. Setelah
kembali bekerja diharapkan ibu kembali menyusui bayinya secara langsung.
129
Lampiran 4.25 Materi Penyuluhan
130
Lampiran 4.26 Foto Daftar hadir
131
KEGIATAN 5
Evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan
Tahapan kegiatan :
5.1 Mengumpulkan data dan hasil kegiatan.
5.2 Berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang
mengenai hasil kegiatan yang telah dilakukan.
5.3 Membuat evaluasi kegiatan.
132
Lampiran 4.27 Pada tahapan 5.1 Mengumpulkan data dan hasil kegiatan
Gambar 4.33 Foto Data hasil kegiatan diprint sebagai bahan konsultasi
dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang
133
Lampiran 4.28 Foto saat berkonsultasi dengan Kepala Puskesmas Simpang Renggiang
mengenai hasil kegiatan yang telah dilakukan
134
Lampiran 4.29 Foto kegiatan membuat evaluasi kegiatan
135
136
137