Sap Ensefalitis
Sap Ensefalitis
Sap Ensefalitis
Anggota :
VII. Media
Leaflet
Lembar balik
2. Evaluasi proses
Mahasiswa IV A Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto antusias terhadap materi penyuluhan.
Mahasiswa IV A Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesai.
Mahasiswa IV A Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi hasil
Mahasiswa IV A Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Purwokerto mengerti tentang ENSEFALITIS, dapat menyebutkan
pengertian, penyebab, tanda dan gejala penyakit ENSEFALITIS,
menyebutkan upaya untuk mencegah dari ENSEFALITIS.
X. REFERENSI
Doegoes, Marilynn E, dkk 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3.
Jakarta : EGC.
Mansjoer, Arief. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, edisi 2 jilid 3. Jakarta:
Fakultas Kedokteran UI
Ngastiyah, 1997. Perawatan Anak Sakit, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta.
Tarwoto, dkk. 2007. Keperawatan Medikal Bedah Gangguan Sistem
Persarafan. Jakarta: Sagung Seto.
Lampiran materi :
ESENFALITIS
A. PENGERTIAN ESENFALITIS
Ensefalitis adalah radang jaringan otak yang dapat disebabkan oleh
bakteri, cacing, protozoa, jamur, atau virus. (arif masjoer, 2000).
Esenfalitis adalah peradangan pada jaringan otak dan meningen yang dapat
disebabkan karena virus, bakteri, jamur dan paraasit (Tarwoto, 2007).
B. PENYEBAB ESENFALITIS
Esenfalitis dapat disebabkan karena :
a. Albovirus
Albovirus dapat masuk ketubuh manusia melalui gigitan nyamuk dan
serangga. Masa inkubasinya antara 5-15 hari.
b. Enterovirus
Termasuk dalam enterovirus adalah poliovirus, herpes zooster.
c. Amoeba
Amoeba penyebab esenfalitis adalah amoeba naegleria dan
ecanthamoeba, keduanya ditemukan di air dan dapat masuk melalui
mukosa mulut saat berenang.
d. Jamur
Jamur yang dapat menyebabkan esenfalitis adalah fungus blastomyces
dermatithis, biasanya menyerang pria yang bekerja diluar rumah. Dapat
masuk melalui peru-paru atau lesi pada kulit.
Nyeri kepala, photofobia, nyeri sendi, nyeri leher dan nyeri pinggang
Kesadaran menurun, mengantuk
Demam
Defisit neurologi, krlumpuhan saraf kranial
Adanya tanda-tanda iritasi serebral
Peningkaatan tekanan intrakranial
Kejang, tremor, aphasia.
D. PENCEGAHAN ESENFALITIS
Menjaga kebersihan.
Misalnya, mencuci tangan dengan sabun setelah dari kamar kecil, sebelum
dan sesudah makan.
Tidak berbagi pakai barang-barang pribadi.
Mendapatkan vaksinasi.
Mengurangi pertumbuhan nyamuk.
Menggunakan obat anti nyamuk atau pakaian tertutup.